You are on page 1of 23

AKTA PENDIRIAN KOPERASI

http://herman-notary.blogspot.com/2009/03/contoh-akta-koperasi.html

AKTA PENDIRIAN KOPERASI
Nomor:

Pada hari ini, dua ribu empat ( - 4 - 2004 );
Berhadapan dengan saya,
Sarjana Hukum, Notaris di dengan dihadiri saksi-saksi yang nama-naraanya akan disebut dalam
akhir akta ini:
1. Tuan DWI SUPRIYANTO, lahir di Jakarta, pada---tanggal 3 (tiga) Maret 1973 (seribu
sembilan-ratus tujuh puluh tiga), Swasta, bertempat tinggal di Jakarta, Tainan Kebon Jeruk Blok
J4-Nomor 6, Rukun Tetangga 002/Rukun Warga 012, Kelurahan Srengseng, Kecamatan
Kembangan,
Jakarta Barat, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: 09.5208.030373.0198, Warga Negara
Indonesia;
Para penghadap masing-masing bertindak untuk diri
sendiri menerangkan:
- Bahwa dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
dengan ijin dari pihak yang berwenang, para penghadap sepakat dan setuju untuk mendirikan
suatu Koperasi dengan Anggaran Dasar sebagai berikut:
--------------------------------------------------- BAB I
---------------------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
----------------------------------------------- Pasal 1
1. Koperasi ini bernama Koperasi "MAJU BERSAMA PAKYAT" di singkat Koperasi "MAJU"
dan untuk -selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.
2. Koperasi ini berkedudukan di Jakarta.
3. Koperasi dapat membuka cabang/perwakilan baik-didalam maupun diluar negeri atas
persetujuan-dan keputusan Rapat Anggota.
----------------------------------------------- BAB II
--------------------------------------- LANDASAN ASAS
----------------------------------------------- Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berasaskan
kekeluargaan.
----------------------------------------------- Pasal 3
1. Koperasi melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip Koperasi yaitu:
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;
b. pengelolaan dilakukan secara demokratis;
c. pernbagian Sisa Hasil Usaha ("SHU")
dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;
e. kemandirian;
f. melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota;
g. kerjasarna antar koperasi
2. Koperasi sebagai badan usaha dalam
melaksanakan kegiatannya yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya
ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip--prinsip koperasi seperti tersebut pada ayat (1) diatas
dan kaidah-kaidah usaha ekonomi
----------------------------------------------- BAB III
------------------------------------- TUJUAN DAN USAHA
----------------------------------------------- PASAL 4
Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk:
1. Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup--anggota pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya;
2. Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional.
----------------------------------------------- PASAL 5
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koperasi menyelenggarakan
kegiatan usaha yang berkaitan dengan kegiatan-usaha anggota, sebagai berikut:
a. Mewajibkan dan menggiatkan anggota untuk menyimpan pada Koperasi secara teratur.
b. Menyediakan bahan pokok kebutuhan Primer-dan Sekunder bagi anggota
c. Percetakan, jasa angkutan, travel biro,--penyewaan kendaraan.
d. Kerjasama antar Koperasi, sektor Pemerintah dan/atau Swasta dalam bidang Usaha lain yang
saling menguntungkan
e. Simpan pinjaman untuk kepentingan anggota.---------------------------------
f. Penyediaan perumahan dan/atau fasilitas--kesehatan bagi anggota;
g. Menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian.
2. Dalam hal terdapat kelebihan kemampuan pelayanan kepada anggota, Koperasi dapat
membuka peluang usaha dengan non Anggota
3. Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan ditempat lain, baik di dalam maupun di luar
wilayah Republik Indonesia, pembukaan cabang--atau perwakilan harus mendapat persetujuan
Rapat Anggota.
4. Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sampai dengan
ayat (3), Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan Koperasi dan Badan Usaha iainnya, baik
di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia
5. Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (business Plan) dan Rencana Kerja
Jangka Pendek (tahunan) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi dan
disahkan oleh Rapat Anggota.
----------------------------------------------- BAB IV
----------------------------------------- KEANGGOTAAN
----------------------------------------------- Pasal 6
Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut :
a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak berada
dalam perwalian dan sebagainya);
b. Bertempat tinggal di Jakarta dan sekitarnya.
c. Mata pencaharian Karyawan tetap perseroan terbatas PT. atau yang ditetapkan khusus oleh
Pembina.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok sebagai dimaksud
dalam pasal 39 ayat 1
e. Telah menyetujui isi anggaran dasar dan ketentuan-ketentuan yang berlaku
----------------------------------------------- Pasal 7
1. Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, simpanan pokok
telah dilunasi dan yang bersangkutan didaftar-dan telah menandatangani Buku Daftar Anggota
Koperasi .
2. Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas termasuk para pendiri
3. Keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan kepada siapapun dengan cara apapun
4. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa
5. Tata cara penecimaan anggota sebagaimana---dimaksud ayat (4) diatur dalam Anggaran
Rumah-
----------------------------------------------- Pasal 8
Setiap anggota berhak :
1. memperoleh pelayanan dari koperasi;
2. menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota,
3. memiliki hak suara yang sama;
4. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi;
5. memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha.
----------------------------------------------- Pasal 9
Setiap anggota mempunyai kewajiban:
1. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Anggara Rumah Tangga
atau diputuskan dalam Rapat Anggota;
2. berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi;
3. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota dan
ketentuan lainnya yang berlaku dalam koperasi;
4. memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi
----------------------------------------------- Pasal 10
1. Bagi rnereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan tetapi secara formal
belum sepenuhnya melengkapi persyaratan adminsitratif, belum menandatangani Buku Daftar
Anggota diterima atau belum membayar -seluruh simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan
Iain-lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga berstatus sebagai calon Anggota.
2. Calon anggota memiliki hak-hak:
a. memperoleh pelayanan koperasi;
b. menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota;
c. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi;
3. Setiap calon anggota mempunyai kewajiban:
a. membayar simpanan wajib sesuai ketentuan-yang diputuskan Rapat Anggota;
b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi;
c. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota dan
ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi;
d. memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi
----------------------------------------------- Pasal 11
1. Setiap anggota luar biasa memiliki hak:
a. memperoleh pelayanan koperasi;
b. menghadiri dan berbicara didalam Rapat --Anggota;
c. mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi
2. Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban;
a. membayar simpanan pokok menurut ketentuan didalam Anggaran Dasar dan membayar
simpanan wajib sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
b. berpartisipasi didalam kegiatan usaha koperasi;
c. mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota dan
ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi.
d. memelihara dan menjaga nama baik Koperasi dan kebersaaman Koperasi
----------------------------------------------- Pasal 12
1. Keanggotaan berakhir bila:
a. Anggota tersebut meninggal dunia;
b. Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;
c. berhenti atas permintaan sendiri; atau
d. diberhentikan oleh pengurus karena tidak-memenuhi lagi persyaratan keanggotaan dan atau
rnelanggar ketentuan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku
dalam Koperasi
2. Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pertimbangan kepada Rapat
Anggota.
3. Simpanan poxok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh Pengurus,
dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau peraturan khusus.
----------------------------------------------- BAB V
---------------------------------------- RAPAT ANGGOTA
----------------------------------------------- Pasal 13
1. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.
a. Rapat Anggota Tahunan;
b. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja;
c. Rapat Anggota Khusus;
d. Rapat Anggota Luar Biasa.
----------------------------------------------- Pasal 14
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota
Koperasi dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang nadir,
kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini;
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas tidak tercapai, maka Rapat
Anggota-tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan
diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya.
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) diatas kuorum tetap belum
tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat di langsunykan dan keputusannya sah serta mengikat
bagi semua anggota, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah an,ggota
dan keputusan disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir
4. Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
----------------------------------------------- Pasal 15
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdatarkan rnusyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
3. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap--anggota raempunyai hak satu suara
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota lain, yang-hadir
pada Rapat Anggota tersebut.
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara tertutup, kecuali mengenai
diri orang dilakukan secara tertutup.
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita -Acara Rapat dan ditandatangani oleh
Pimpinan Rapat .
7. Anggota Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa rnengadakan
Rapat Anggota dengan ketentuan semua anggota Koperasi harus diberitahu secara tertulis dan
seluruh anggota Koperasi memberikan persetujuan mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara
tertulis serta mendandatangani perstujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan atau
pihak-pihak
8. Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Ruraah Tangga.
----------------------------------------------- Pasal 16
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat -Anggota harus sudah disampaikan terlebih
dahulu kepada anggota sekurang-kurangnya 14 (empat belas) hari sebelum pelaksanaan Rapat
Anggota.
1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh pengurus -Koperasi, kecuali Aiiggaran Dasar
menentukan
2. Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Kopsrasi dan atau oleh Pimpinan
Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut;
3. Pemilihan Pimpinan dan Sekretaris Sidang dipimpin oleh Pengurus Koperasi dari anggota
yang hadir, yang tidak menyangkut jabatan Pengurus, Pengawas dan Pengelola atau karyawan
Koperasi;
4. Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditanda tangani oleh seluruh
Pimpinan dan Sekretaris Rapat;
5. Berita Acara Keputusan Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh Pimpinan dan
Sekretaris Rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua Anggota Koperasi dan pihak
6. Penandatanganan sebagaimana dirnaksud dalarn ayat (2) tidak diperiukan, jika Berita Acara--
Rapat tersebut dibuat oieh Notaris
----------------------------------------------- Pasal 18
1. Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enarn) bulan sesudah tutup
tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalara-Anggaran Dasar
2. Rapat Anggota Tahunan niembahas dan mungesahkan:
a. Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya;
b. Meraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu) Desember ;
c. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha
d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pengawas dalam satu tahun buku
3. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja membahas dan
-mengssahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Belanja Pendapatan dan Belanja Koperasi
juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun
buku/anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
4. Apabila Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja seperti
tersebut pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh Koperasi karena alasan yang
objektif dan rasional seperti effisiensi maka ;
a. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana -Anggaran Pendapatan dan Belanja dapat
dilaksanakan bersamaan dengan Anggaran Rumah Tangga dengan acara tersendiri, dengan
ketentuan Rapat Anggota Tahunan --harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tutup tahun buku;
b. Selama Rapat Anggota Rencana Kerja dan --Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja -
belum disahkan oleh Rapat Anggota dalam -pelaksanaan tugasnya Pengurus berpedoman pada
Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun
sebelurnnya yang Lelah mendapat persetujuan
c. Pengaturan selanjutnya ciiatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan Khusus
----------------------------------------------- Pasal 19
Rapat Anggota Khusus diadakan untuk:
1. Mengubah Anggaran Basat dan Anggaran Rurnah Tangga Koperasi dengan ketentuan:
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlan anggota
b . keput:usan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jurnlah
anggota;
2. Mernbubarkan, penggabungan, peleburan dan pemecahan Koperasi dengan ketentuan:
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota;
b. keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota yang hadir;
3. Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan Pengurus dan Pengawas dan harus dihadiri oleh
lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota
4. Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau
ketentuan khusus.
----------------------------------------------- Pasal 20
1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat diperlukan adanya
keputusan yang kev;enangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu
dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti --diatur dalarn pasal 18 diatas;
2. Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dirnaksud pada ayat (I) diatas diadakan apabila:
a. ada perrnintaan paling sedikit 20- (dua puluh persen) dari jurnlah anggota; dan
b. Atas keputusan Rapat Pengurus atau keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas dan atau;
c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperole^ keputusan Rapat
Anggota
d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan Rapat Anggota
biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti tersebut pada pasal 19 diatas.
3. Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
a. harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota dan
keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua-per tiga) dari jumlah anggota yang hadir;
b. untuk maksud pada ayat (2,d) diatas harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/5 (satu per
lima) dari jumlah anggota--dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua-per tiga) dari jumlah
anggota yang hadir.
4. Ketentuan dan per.gaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.
----------------------------------------------- BAB VI
-------------------------------------------- PENGURUS
----------------------------------------------- Pasal 21
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
2. Persyaratan untuk dpat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut:
a. mempunyai kemarnpuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran, loyal dan berdedikasi
terhadap Koperasi;
b. mempunyai ketrampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan;
c. sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun;
d. Antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat
ketiga;
e. Pencjurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun;
f. Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus;
g. Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola koperasi;
h. Sabelum nielaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai pengutUb, harus terlebih dahulu
mengucapkan surtipah atau janji didepan Papat Anggota;
i. Tata cara pemiiihan pengangkatan, pemberhentian dan surnpah Pengurus diatur dan ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga.
----------------------------------------------- Pasal 22
1. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya:
a. seorang atau beberapa orang Ketua;
b. seorang Sekretaris;
c. seorang Bendahara.
3. Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi;
4. Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi-wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha
5. Apabila Koperasi belurn mampu mengangkat Manajer, maka .sal ah satu dari Pengurus dapat;
bertindak spbaqai Manajer Koperasi dan Pengurus yang bersangkutan harus melepaskan
sementara jabatannya sebagai Pengurus;
6. Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan canggung jawab dan--
tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawas diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga; ------------------------
----------------------------------------------- Pasal 23
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah:
1. menyelenggarakan dan raencrendali kan usaha koperasi
2. melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama Koperasi;
3. mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan;
4. mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan-dan belanja Koperasi;
5. menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
kepengurusannya;
6. memutuskan penerirnaan ahgcjota baru, penolakan-anggota serta pemberhentian anggota;
7. membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan;
8. memberikan penjelasan clan keterangan kepada anggota rnengenai jalannya organisesj dap.
usaha Koperasi;
9. rnernelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang rnenyebabkan
perselisihan
10. menanggung kerugian Koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan ketentuan :
a. jika kerugian yang tirnbul sebagai akibat-kelalaian seorang atau baberapa anggota Pengurus,
maka kerugian ditanggung oleh--anggota Pengurus yang bersarjgkutan ;
b. jika kerugian yang tirnbul sebagai akibat-kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam Rapat
Pengurus maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang diderita
Koperasi
11. menyusun ketentuan rnengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota Pengurus serta
ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota,
12. meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit-dan atau Akuntan Publik yang biayanya
ditanggung oleh Koperasi dan biaya audit tersebut dirnasukkan dalarn Anggaran Biaya Koperasi
13. Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku dapat
melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu
berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus dan pengawas Kooerasi dalarn
hal-hal sebagai berikut:
1. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dalarn Anggaran Rumah Tangga --dan peraturan khusus Koperasi ;
2. membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas barang
bergerak milik Koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan khusus Koperasi.
----------------------------------------------- Pasal 24
Pengurus mempunyai hak:
1. menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota
2. mengangkat dan mernberhentikan Manajer dan karyawan Koperasi;
3. membuka cabang/perwakilan usaha baik didalam--maupun diluar negeri sesuai dengan
Keputusan Rapat Anggota;
4. melakuktin upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha Koperasi;
5. meminta laporan dari Manajer secara berkala dan sewaktu-waktu diperlukan
----------------------------------------------- Pasal 25
1. Pengurus dapat diberh'r.ntikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir apabila
terbukti:
a. melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan dan nama
baik Koperasi
b. tidak mentaati ketentuan Undang-undang Perkoperasian beserta peraturan dan ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi Koperasi khususnya dan
Gerakan Koperasi pada umumnya;
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan keuangan dan
tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum rnasa jabatan berakhir, Rapat-
Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat-mengangkat penggantinya dengan cara:
a. menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut
b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus tersebut
3. Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat (2) harus
dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
-------------------------------------------------- BAB VII
----------------------------------------------- PENGAWAS
----------------------------------------------- Pasal 26
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam--Rapat Anggota.
2. Yang dapat dipilih rnenjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai berikut:
a. mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi, jujur dan
berdedikasi terhadap koperasi;
b. memiliki kemampuan ketrampilan kerja dan-wawasan di bidang Pengawasan;
c. sudah manjadi anggota sekurang-kurangnya-3 (tiga) tahun
3. Pengawas dipilih untuk rnasa jabatan 3 (tiga)
4. Pengawas terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 (lima)
orang.
5. Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus terlebih dahulu
mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Angqota.
6. Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pernberhentian Pengawas diatur dan sumpah
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
----------------------------------------------- Pasal 27
1. Dalam hal Koperasi telah mampu mengangkat Manajer yang professional, maka pengawasan
dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan
ditentukan dengan keputusan Rapat Anggota.
2. Dalam hal Koperasi (tidak mengangkat Pengawas Tetap), maka ditentukan:
a. Pengangkatan Manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh Rapat Anggota;
b. Fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus dan Pengurus tidak
turut carnpur tangan kedalam pangelolaan kegiatan usaha, keuangan yang dijalankan oleh
Koperasi.
3. Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non Keuangan oleh tenaga
ahli dibidangnya atas permintaan Pengurus.
4. Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rurnah Tangga.
----------------------------------------------- Pasal 28
1. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolan Koperasi
2. meneliti catatan dan pernbukuan yang ada pada Koperasi;
3. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan,
4. memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;
5. merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;
6. membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat Anggota.
----------------------------------------------- Pasal 30
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota
1. Pengawas dapat meminta jasa ausit kepada Akuntan Publik yang biayanya ditanygung oleh
2. Biaya audit tersebut dimasukkan dalarn anggaran Biaya Koperasi.
----------------------------------------------- Pasal 31
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum raasa jabatan berakhir apabila-
terbukti:
a. melakukan tindakan, perbuatan yang rnerugikan keuangan dan nama baik Koperasi;
b. tidak rnentaati ketentuan Undano-Undang Perkoperasian beserta pengaturan, ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dcisar, Anggaran Rurnah Tangga dengan keputusan -Rapat Anggota.
2. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir, Rapat-
Pengawas dengan dihadiri oleh wakil Pengurus dapat rnengangkat pengganti dengan cara:
a. Jabatan dan tugas terebut dirangkap oleh-anggota pengawas yang lain;
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas tersebut;
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam Koperasi yang akibatnya
merugikan Koperasi khususnya --dan gerakan koperasi umumnya;
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh Pengadilan
3. Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas, dilaporkan
oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang bersangkutan
untuk diminta pengesahan dan atau memilih, mengangkat Pengawas yang lain.
----------------------------------------------- BAB VIII
------------------------------------- PENGELOLAAN USAHA
1. Pengelolaan usaha Koperasi dapat. Dilakukan oleh Manajer dengan dibantu beberapa orang
karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian atau kontrak kerja yang dibuat secara
tertulis;
2. Pengurus dapat secara langsung melakukan-pengelolaan kegiatan usaha Koperasi atau-
mendirikan Strategic Business Unit yang dikelola secara otonom dan professional;
3. Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah mendapat persetujuan Rapat
Anggota;
4. Persyaratan untuk diangkat menjadi Manajer adalah:
a. mempunyai keahlian dibidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan dibidang usaha koperasi
atau magang dalam Usaha Koperasi;
b. mempunyai pengetahuan dan wawasan di bida.ng usaha;
c. tidak pernah melakukan tindakan tercela-dibidang keuangan dan atau dihukum karena terbukti
melakukan tindak pidana dibidang keuangan;
d. memiliki akhlak dan moral yang baik;
e. tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat ketiga sesama
Pengurus;
f. belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun.
5. Dalam melaksanakan tugasnya Manajer bertanggung jawab kepada Pengurus
----------------------------------------------- Pasal 33
Tugas dan kewajiban Manajer adalah:
1. Melaksanakan kebijaksanaan Pengurus dalarn pengelolaan usaha Koperasi;
2. mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha Koperasi yang dilaksanaken oleh
para karyawan;
3. melakukan pembagian tugas secara jslas dan tegas mengenai bidang dan pelaksanaannya;
4. mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalarn Anggaran Dasar, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota, kontrak kerja dan ketentuan lainnya yang
berlaku pada Koperasi yang berkaitan dengan pekerjaannya;
5. rnenanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau tindakan yang
disengaja atas pej.aksanaan tugas yang dilimpahkan.
----------------------------------------------- Pasal 34
Hak dan wewenang Manajer:
1. Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati dan ditanda
tangani bersama oleh Pengurus dan Manager;
2. Mengembangkan usaha dan kernampuan diri untuk-melaksanakan tugas yang dibebankan;
3. mernbela diri acas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya;
4. bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalarn--rangka menjalankan usaha
----------------------------------------------- Pasal 35
1. Menetapkan pedoman pelasanaan, pengelolaan usaha atau Standar Operasional Prosedur yang
disahkan oleh Rapat Anggota.
2. Ketentuan lebih kanjut mengenai susunan tugas, kewajiban hak dan wewenang Manajer dan
karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga, ketentuan khusus dan kontrak
kerja
----------------------------------------------- BAB IX
------------------------------------------- PENASEHAT
----------------------------------------------- Pasal 36
1. Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasehat atas persetujuan Rapat Anggota.
2. Penasehat rnernberi saran/anjuran kepada Pengurus untuk kemaiuan Organisasi dan usaha:
Koperasi, baik di;.dnca rnaupun yang tidak diminta.
3. Penasehat berhak rnenenma penghasilan/imbalan/jasa sesuai dengan keputusan Rapat
Anggota.
----------------------------------------------- BAB X
------------------------------------ PEMBUKUAN KOPERASI
----------------------------------------------- Pasal 37
1. Tahun Buku Koperasi adalah tar.ggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh-
satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun pembukuan koperasi ditutup;
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi Koperasi pada khususnya serta Standar
Akuntansi Indonesia pada umumnya;
3. Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan koperasi ditutup, maka
Pengurus wajib menyusun dan menyarapaikan Laporan Tahunan yang telah diaudit oleh
Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditanda tangani
oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan kepada Rapat Anggota yang disertai hasil audit
Pengawas.
4. Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota, atau Koperasi tidak mengangkat Pengawas tetap, maka Laporan
Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan Publik sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan
hasil audit tersebut menjadi perbandingan Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus
5. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan Pertanggung
Jawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
tertulis.
----------------------------------------------- BAB XI
------------------------------------------ MODAL KOPERASI
----------------------------------------------- Pasal 38
1. Koperasi mempunyai modal perusahaan tak tetap, yang diperoleh dari uang simpanan pokok,
uang sirnpanan wajib, uang simpanan sukarela yang merupakan deposito, uang pinjaman dan
penerimaan lain yang sah.
2. Rapat Anggota menetapkan jumlah setinggi tingginya yang dapat disediakan sebagai uang kas,
dan kelebihannva dengan segera harus disimpan atas nama Koperasi pada Koperasi Pusatnya,
baik Bank Pemerintah ataupun pada
3. Uang kelebihan yang disimpan itu hanya dapat diminta kembali dengan kwitansi yang
ditandatangani oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota pengurus atau lebih seorang
pegawai yang ditunjuk oleh pengurus.
------------------------------------- SIMPANAN ANGGOTA
----------------------------------------------- Pasal 39
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada Koperasi, simpanan pokok sejumlah
yang pada waktu keanggotaan diakhiri, menurut peraturan yang ditetapkan oleh Rapat Anggota
3. Uang simpanan sukarela yang merupakan deposito dapat diminta kernbali menurut Peraturan
Khusus atau perjanjian, dan yang merupakan giro dapat diminta kembali setiap waktu
4. Jika diperlukan, Koperasi dapat mengadakan simpanan Khusus yang diatur dalam Peraturan
Khusus/Anggaran Rumah Tangga
----------------------------------------------- Pasal 41
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasai 12 huruf :
a. uang simpanan pokok dan uang sirnpanan wajib setelah dipotong dengan bagian tanggungan
yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera dan selambat-lambatnya 1
(satu)-bulan kemudian.
b. atau c, uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan bagian
tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas anggota dalam waktu 1 (satu) bulan
sesudah rapat anggota tahunan yang akan
d. Uang simpanan pokok menjadi kekayaan Koperasi dan pengernbalian uang simpanan wajib
diserahkan kepada keputusan Rapat Anggota dengan mempertimbangkan kesalahan anggota
yang mengakibatkan pemecatannya.
-------------------------------------- SISA HASIL USAHA
----------------------------------------------- Pasal 42
1. Sisa hasil usaha yaitu pendapatan Perusahaan Koperasi yang diperoleh dalam suatu tahun
buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang dikeluarkan dalam tahun
buku itu, terdiri atas 2 bagian
a. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk Anggota Koperasi
b. Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan Anggota Koperasi.
2. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota dibagi sebagai
kerikut :
a. 40 % (empat puluh persen) untuk cadangan
b. 20 % (dua puluh persen) untuk anggota rnenurut perbandingan jasanya dalam usaha-Koperasi
untuk memperoleh sisa pendapatan perusahaan.
c. 20 % (dua puluh persen) untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan--
ketentuan tidak melebihi suku bunga yang-berlaku pada Bank-bank Pemerintah
d. 5 % (lima persen) untuk dana Pengurus
e. 5 % (lima persen) untuk dana kesejahteraan pegawai
f. 5 % (lima persen persen) untuk kesejahteraan Koperasi
g. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana Pembangunan Daerah Kerja
h. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana sosial.
3. Sisa hasil usaha yang diperoleh dari usaha yang diselergqarakan ui:uak pihak bukan anggota
(anggota luar biasa) dibagi sebagai berikut:
a. 75 % (tujuh puluh lima persen) untuk cadangan
b. 5 % (lima persen) untuk dana pengurus
c. 5 % (lima persen) untuk dana kesei ahteraan pegawai/karyawan
d. 10 %(sepuluh persen) untuk dana pendidikan Koperasi
e. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana
f. 2,5 % (dua setengah persen) untuk dana Pembangunan Daerah Kerja.
3. Penggunaan dana-dana Pendidikan Koperasi dan Pembangunan Daerah Kerja dapat diatur
oleh Departemen Koperasi setelah rnendengar Dewan Koperasi Indonesia Pusat/Daerah
----------------------------------------------- Pasal 43
1. Uang cadangan adalah kekayaan Koperasi yang disediakan urituk menutup kerugian sehingga
tidak boleh dibagikan kepada anggota
2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi 75 (tujuh puluh lima
persen) dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan usaha Koperasi.
3. Sekurang-kurangnya 25r (dua puluh lima persen) dari uang cadangan harus disimpan dengan
bersifat giro pada Bank yang ditun]uk oleh Pejabat
------------------------------------ TANGGUNGAN ANGGOTA
----------------------------------------------- Pasal 44
1. Bilamana Koperasi dibubarkan dan pada penyelesaiannya ternyata hahwa kekayaan Koperasi
tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan kewajiban, maka sekalian anggota dan
rnereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam waktu satu tahun sebelura pembubaran
Kcperasi diwajibkan menangqung kerugian itu masing-masing terbatas sebanyak 2 (dua; kali
simpanan pokok
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalarn waktu
1(satu) tahun yang sebelum pembubaran Koperasi, tidak mampu memenuhi kewajibannya
sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal ini, maka kekurangan itu dibebankan kepada
anggota lain, hingga jumlah kerugian yang menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota
dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat dipenuhi
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan--atau kejadian mana yang menyebabkan
kerugian,-diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku.--Segala persoalan mengenai penentuan
tindakan--atau kejadian mana yang menyebabkan kerugian, diselesaikan rr.enurut hukum yang
berlaku
----------------------------------------------- Pasal 45
1. Kerugian yang diderita oleh Koperasi pada akhir sesuatu *-=ihun buku, ditutup dengan uang
cadangan
2. Jika kerugian yanq diderita Koperasi pada akhir sesuatu tahun buku tidak dapat ditutup dengan
uang cadangan sebagaimana diraaksud dalarn ayat (1), maka Rapat Anggota dapat mernutuskan
untuk membebankan bagian kerugian--tersebut diatas (jumlah kerugian dikurangi dengan uang
cadangan yang tersedia) kepada anggota dan kepada mereka yang telah berhenti sebagai anygot.a
dalarn tahun buku yang bersangkutan, masing-masing terbatas 2 (dua) kali simpanan pokok
----------------------------------------------- Pasal 46
Anggota-anggota yang telah berhenti dari Koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha yang
tidak turut diputuskan oleh rnereka sesudahnya keluar dari Koperasi.
----------------------------------------------- BAB XIII
------------------------------------------- PEMBUBARAN
----------------------------------------------- Pasal 47
1. Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan:
a. keputusan Rapat Anggota;
b. keputusan Pernerintah
2. Pembubaran oleh rapat Anggota didasarkan pada
a. jangan waktu berdirinya Koperasi telah
b. atas permintaan sekurang-kurangnya 3/4 (tiga per ernpat) dari jumlah anggota;
c. koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya
----------------------------------------------- Pasal 48
1. Dalarn hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota mernbentuk Tim Likvjidasi
yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap perlu (Pembina) dan
diberi-kuasa untuk menyelesaikan pembubaran dimaksud.
2. Likwidator mempunyai hak dan kewajiban:
a. melakukan perbuatan hukum untuk dan atas-nama Koperasi dalam penyelesaian;
b. mengurnpulkan keterangan yang diperlukan;
c. memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tert.entu yang diperlukan, baik sendiri-
sendiri maupun hersama-sama;
d. mernperoleh, menggunakan dan rneiperiksa segala catatan dan arsip Koperasi;
e. menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk menyelesaikan kewajiban Koperasi baik kepada
anggota rnaupun pihak ketiga;
f. membuat berita acara penyelesaian dan menyampaikan kepada Rapat Anggota.
3. Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Kcperasi cleh Rapat Anggota
terebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada peiribayaran kewajiban lainnya
----------------------------------------------- Pasal 49
1. Seluruh ancjgota wajib menaggung kerugian yang-tirabul pada seat pembubaran Koperasi;
2. Tanggungan anggcta terbatac pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah dibayarkan
3. Anggota yang telah keluar sebelurn Koperasi dibubarkan wajib menanggung kerugian, apabila
kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan raasih menjadi anggota Koperasi
dan apabila keluarnya sebagai anggota belum melewati jangka waktu 6 (enam) bulan
-----------------------------------------------BAB XIV
----------------------------------------------- SANKSI
----------------------------------------------- Pasal 50
1. Apabila anggota, Pengurus melanggar ketentuan-Anqgaran litisar/Anggaran Rumah Tangga
dan peraturan lainnya yang beriaku di Koperasi dikenakan sanksi oleh Rapat Anggota berupa:
a. peringatan lisan;
b. peringatan tertulis;
c. dipecat dan keanggotaan atau jabatannya;
d. diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;
e. diajukan ke Pengadilan.
2. Ketentuan rnengenai sanksi diatur lebih Janjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
----------------------------------------------- BAB XV
---------------------- JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
----------------------------------------------- Pasal 51
Koperasi didirikan dalarn jangka waktu yang tidak terbatas
----------------------------------------------- BAB XVI
----------------------- ANGGARAN DASAR RUMAH TANGGA
-------------------------------- DAN PERATURAN KHUSUS
----------------------------------------------- Pasal 52
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Dasar Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang
memuat persturan pelaksanaan berdasarkan ketetentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
- Selanjutnya, para penghadap bertindak dalarn kedudukannya sebagaimana tersebut diatas
menerangkanbahwa :
I. - Menyimpang dari ketentuan dalarn pasal 17 ayat 2 Anggaran Dasar ini mengenai tata cara--
pengangkatan Pengurus, untuk pertama kalinya--telah diangkat sebagai :
- Pengawas : Tuan
tersebut;------------------
- Ketua : Tuan
tersebut ;-----------------
- Bendahara : Tuan
tersebut ; ----------------
- Pengangkatan anggota Pengurus tersebut telah-diterima oleh masing-masing yang bersangkutan
dan harus disahkan dalam Rapat Anggota yang pertama kali diadakan, setelah Akta Pendirian ini
mendapat pengesahan Menteri Negara
Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
II. Tuan tersebut dan Tuan , Sarjana Hukum, pegawai Kantor Notaris, bertempat tinggal di , baik
bersama-sama maupun sendiri-sendiri dengan ini diberi kuasa dengan hak untuk memindahkan
kekuasaan ini kepada orang lain dikuasakan untuk memohon pengesahan atas Anggaran Dasar
ini dari instansi yang berwenang dan untuk membuat perubahan dan/atau tambahan dalain
bentuk yang bagairnanapun jugu -yang diperlukan ur.tuk memperoleh pengesrMn tersebut dan
untuk mengajukan dar menandatangani semua permohonan dan dokumen --lainnya, untuk
memilih tempat kedudukan dan --untuk melaksanakan tindakan lain yang mungkin diperlukan.
Para penghadap saya, Notaris kenal.
---------------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI.
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Jakarta, pada hari dan tanggal tersebut dalam kepala
akta ini, dengan dihadiri oleh bertempat tinggal di Jakarta, yang saya, Notaris kenal, sebagai
saksi.
Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan saksi-saksi, maka akta
ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi
dan saya, Notaris.
Dilangsungkan
ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
KOPERASI KARYAWAN PT. JOBAPRI INDONESIA

1. Nama : Jobapri Anugerah
Jabatan : Direktur PT. Jobapri Anugerah

2. Nama : Ganareka Anugerah
Jabatan : Pimpinan Personalia PT. Jobapri Anugerah

3. Nama : Harirespati Anugerah
Jabatan : Ketua Serikat Pekerja Nasional PT. Jobapri Anugerah

Atas kuasa rapat pembentukan koperasi yang diselenggarakan pada hari
Senin, 1 Januari 2013 telah ditunjuk oleh pendiri selaku kuasa pendiri dan
sekaligus untuk yang pertama kalinya sebagai pengurus koperasi, dengan
susunan pengurus sebagai berikut :
1. Ketua : Eko Haryanto Wibowo
2. Sekretaris : Dwi Hapsari Anugerah
3. Bendahara : Tri Handoko Haripramono
Kuasa pendiri menyatakan mendirikan koperasi serta menandatangani
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan ketentuan sebagai
berikut :
BAB : I
NAMA, KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU
Pasal 1
1) Koperasi ini bernama Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah dan
selanjutnya dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga disingkat
dengan Koperasi Jobari.
2) Koperasi ini berkedudukan didalam ruang lingkup Perusahaan PT. Jobapri
Anugerah, yang beralamat di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota
Surakarta.
3) Koperasi ini didirikan untuk menjalankan usahanya sampai dengan jangka
waktu yang tidak ditentukan.
BAB : II
LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP
Pasal 2
1) Koperasi ini didirikan berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945
dengan berdasar pada asas kekeluargaan.
2) Dalam menjalankan kegiatan usahanya, koperasi ini memiliki prinsip sebagai
berikut :

1. Keanggota bersifat sukarela, artinya seorang anggota dapat mendaftarkan atau
mengundurkan diri dari koperasi pada setiap waktu.
2. Pengelolaan manajemen koperasi dilakukan secara demokratis, artinya dengan
melalui rapat-rapat anggota untuk menetapkan dan melaksanakan kekuasaan
tertinggi dalam koperasi, kekuasaan ditentukan dari hasil keputusan yang
diambil berdasarkan musyawarah mufakat diantara para anggota.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil, artinya sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota, dan tidak semata-mata berdasar
pada modal yang disetor saja, tetapi juga berdasar pada peran serta yang telah
diberikan anggota terhadap koperasi.
4. Pemberian imbalan jasa yang terbatas, artinya pemberian imbalan jasa melalui
managemen koperasi tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya modal yang
disetor, tetapi yang lebih diutamakan adalah sejauh mana partisipasi anggota
tersebut ikut dalam mengembangkan usaha koperasi.
5. Kemandirian, artinya koperasi harus mampu berdiri sendiri tanpa selalu
bergantung pada pihak lain, sehingga pada hakikatnya merupakan motivator
bagi anggota koperasi untuk meningkatkan keyakinan dan kekuatan diri
sendiri untuk mencapai tujuan.
BAB : III
TUJUAN DAN KEGIATAN USAHA
Pasal 3
1) Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah ini didirikan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan para anggota khususnya dan seluruh karyawan
pada umumnya.
2) Menjadi gerakan ekonomi kerakyatan yang ikut membangun tatanan
perekonomian nasional.
3) Menyelenggarakan usaha yang berkaitan dengan anggota dalam bidang
simpan pinjam dan atau menyediakan barang-barang konsumsi untuk
memenuhi kebutuhan para anggotanya.

BAB : IV
KEANGGOTAAN
Pasal 4

1) Anggota koperasi Jobapri berkedudukan sebagai pemilik koperasi dan
sekaligus pengguna jasa koperasi.
2) Syarat yang dapat diterima menjadi anggota Koperasi Jobapri adalah :
Karyawan PT. Jobapri Anugerah yang berstatus sebagai Karyawan Tetap
Memilik Kartu Tanda Penduduk dan atau Tanda Pengenal yang sah.
Telah menjadi anggota Serikat Pekerja Nasional PT. Jobapri Anugerah
3) Setiap anggota koperasi mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
a) Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta keputusan-
keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota.
b) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi
c) Ikut mengembangkan usaha koperasi dan memelihara kebersamaan antara
anggota berdasar pada asas kekeluargaan.
BAB : V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 5
1) Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, dan
diselenggarakan paling sedikit satu kali dalam satu tahun.
2) Rapat anggota dilaksanakan tidak harus melibatkan semua anggota, tetapi
dapat dilakukan oleh semua pengurus dan atau anggota yang ditunjuk untuk
mewakilinya.
3) Rapat anggota terdiri dari :
a) Rapat anggota tahunan, diselenggarakan pada setiap akhir tahun buku untuk
membahas dan mengesahkan pertanggungjawaban pengurus tehadap
pengelolaan koperasi, dan dilaksanakan paling lambat tiga bulan setelah
berakhirnya tahun buku.
b) Rapat anggota pemilihan, pemberhentian dan penggantian pengurus koperasi,
dilaksanakan setiap akhir masa jabatan dan atau sesuai kebutuhan koperasi.
c) Rapat anggota untuk pembagian Sisa Hasil Usaha
d) Rapat anggota luar biasa, dilaksanakan apabila dalam keadaan diluar
kekuasaannya.
4) Rapat anggota luar biasa dapat dilaksanakan atas kehendak pengurus dan
atau atas permintaan para anggota, sepanjang jumlah anggota yang
menghendaki lebih 50 % ( lima puluh persen ) dari jumlah anggota.

Pasal 6

1) Rapat anggota sah jika anggota yang hadir lebih dari 75 % ( tujuh puluh lima
persen ) dari jumlah anggota yang diundang dan disetujui oleh lebih dari
separuh bagian dari jumlah anggota yang hadir.
2) Apabila qourun sebagaimana dimaksud ayat (1) tidak tercapai, maka rapat
anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama tujuh hari kerja.
3) Pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) tetap belum tercapai, maka
rapat anggota tersebut dapat dilangsungkan untuk menghasilkan keputusan
yang sah serta mengikat bagi semua anggota, apabila telah disetujui separuh
atau lebih dari jumlah anggota yang hadir.

Pasal 7

1) Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk
mencapai mufakat.
2) Dalam hal tidak mencapai mufakat, maka pengambilan keputusan
berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir ( voting )
3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu
suara, sedangkan anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya
kepada anggota yang hadir.
4) Keputusan rapat anggota harus dicatat dalam buku notulen rapat dan atau
berita acara rapat dan ditandatangani oleh pemimpin rapat.


BAB : VI
KEPENGURUSAN
Pasal 8

1) Pengurus Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah dipilih dari dan oleh
anggota dalam rapat anggota.
2) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengurus adalah :
Karyawan PT. Jobapri Anugerah dengan status Karyawan Tetap
Memiliki Kartu Tanda Penduduk dan atau Tanda Pengenal yang syah
Menjadi anggota Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah
Menjadi anggota Serikat Pekerja Nasional PT. Jobapri Anugerah
3) Pengurus koperasi dipilih untuk masa jabatan 3 ( tiga ) tahun.
4) Anggota pengurus koperasi yang telah dipilih harus dicantumkan dalam
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta dicatat dalam Buku
Daftar Pengurus.
BAB : VII
DEWAN PENGAWAS
Pasal 9
1) Dewan Pengawas dipilih dari dan oleh pengurus dalam rapat anggota.
2) Dapat dipilih menjadi Dewan Pengawas adalah anggota yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Dapat dipercaya oleh semua anggota
b. Kepedulian yang tinggi terhadap pengelolaan koperasi
c. Berpikiran positif terhadap semua pengurus
3) Dewan Pengawas koperasi dipilih untuk masa jabatan 3 ( tiga ) tahun.

BAB : VIII
DEWAN PENASEHAT
Pasal 10
1) Untuk menjadikan badan usaha koperasi yang professional, dalam rapat
anggota dapat mengangkat Dewan Penasehat.
2) Dewan Penasehat dipilih oleh pengurus dari dan oleh anggota atau bukan
anggota yang mempunyai keahlian dan pengalaman tentang managemen
koperasi.
3) Dewan Penasehat tidak diberikan gaji dari koperasi, tetapi dapat diberikan
imbalan jasa atau honorarium sesuai dengan keputusan rapat anggota.
4) Dewan Penasehat tidak mempunyai hak suara dalam pelaksanaan rapat
anggota, apabila dalam rapat tersebut dilakukan pemungutan suara.
5) Dewan Penasehat dapat memberikan kritik dan saran, sepanjang bertujuan
untuk membangun perkembangan koperasi.


BAB : IX
PELAKSANAAN KERJA USAHA
Pasal 11
1) Pelaksanaan kerja usaha koperasi dilakukan diluar jam kerja yang telah
ditentukan oleh Perusahaan PT. Jobapri Anugerah.
2) Pelaksanaan pelayanan usaha koperasi dapat dilakukan pada waktu istrihat
yang telah ditentukan oleh Perusahaan PT. Jobapri Anugerah.
BAB : X
IDENTITAS ANGGOTA
Pasal 12
1) Untuk menjadi anggota koperasi harus mendaftarkan terlebih dahulu kepada
Pengelola Unit pada bagian masing masing dengan menunjukan persyaratan
yang syah.
2) Anggota koperasi harus memiliki kartu identitas yang berupa Kartu Tanda
Anggota yang didalamnya tercantum photo, nama, alamat dan bagian.
3) Setiap akan bertransaksi dengan koperasi harus menunjukkan Kartu Tanda
Anggota tersebut kepada Pengelola Unit di masing-masing Unit.
4) Apabila Kartu Tanda Anggota tersebut hilang atau rusak harus lapor kepada
pengurus untuk diberikan Kartu Tanda Anggota yang baru dengan
memberikan uang pengganti sebesar Rp. 10,000.00 ( sepuluh ribu rupiah ).
BAB : XI
TEMPAT DAN WAKTU OPERASIONAL
Pasal 13
Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah berkedudukan didalam ruang
lingkup Perusahaan PT. Jobapri Anugerah, sehingga tempat atau ruangan dan
waktu yang dapat dipergunakan untuk melakukan transaksi dengan koperasi
adalah :

1) Pada hari Senin sampai dengan Jumat dapat dilayani pada jam 12.30 s/d
13.00 ( waktu istirahat ) di ruangan kerja masing-masing Pengelola Unit yaitu
:

a) Anggota Koperasi Unit A
Pelayanan koperasi oleh Pengelola Unit Perkantoran
b) Anggota Koperasi Unit B
Pelayanan koperasi oleh Pengelola Unit Produksi
c) Anggota Koperasi Unit C
Pelayanan koperasi oleh Pengelola Unit Pergudangan
d) Anggota Koperasi Unit D
Pelayanan koperasi oleh Pengelola Unit Satpam dan Rumah Tangga

2) Sedangkan khusus hari Sabtu, pelayanan koperasi dapat dilakukan pada jam
13.30 s.d 15.00 bertempat Pos Satpam.

BAB : XII
BIAYA OPERASIONAL
Pasal 14

Penghasilan bersih Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah yang berupa
pendapatan bunga, sebelum dibagikan kepada para anggota, terlebih dahulu
dikeluarkan untuk :
Biaya penyelenggaraan rapat anggota dan atau pengurus.
Biaya operasional kesekretariatan.
Imbalan jasa kepada pengurus.
Biaya administrasi perijinan, ongkos-ongkos dan pajak.

BAB : XIII
PEMBAGIAN SISA HASIL USAHA
Pasal 15

1) Sisa Hasil Usaha diperoleh dari pendapatan bunga sampai dengan akhir masa
tahun buku, dikurangi dengan biaya-biaya operasional.
2) Pembagian keuntungan dari Sisa Hasil Usaha adalah :
Dibagikan kepada anggota : 70 % ( tujuh puluh persen )
Untuk Dana Cadangan : 10 % ( sepuluh persen )
Imbalan Jasa Pengurus : 10 % ( sepuluh persen )
Dana Sosial : 10 % ( sepuluh persen )

BAB : XIV
TEHNIS PELAYANAN
Pasal 16
1) Anggota yang akan bertransaksi dengan koperasi dapat berhubungan langsung
dengan masing-masing Pengelola Unit.
2) Pengelola Unit harus melanjutkan transaksinya kepada Ketua dan atau
Bendahara koperasi untuk menyelesaikan transaksinya.
3) Permohonan pinjaman kepada koperasi harus diajukan dengan Formulir yang
telah ditetapkan dan ditandatangani pemohon, serta diketahui oleh Ketua
koperasi dan atau pengurus yang telah ditunjuk.

BAB : XV
PROSENTASE BUNGA PINJAMAN
Pasal 17

1) Pinjaman yang boleh diberikan koperasi kepada anggota, besarnya pinjaman
ditentukan oleh rapat pengurus sebelumnya.
2) Pinjaman yang diterima langsung dipotong dengan bunga pinjaman.
3) Besarnya bunga pinjaman adalah 1 % ( satu persen ) per bulan dan berlaku
flat ( sama )
4) Pinjaman dikembalikan kepada koperasi dengan dibatasi waktu selama 5 (
lima ) bulan, dan tiap bulan dibatasi sampai dengan tanggal 5 ( lima )

BAB : XVI
PENCATATAN & PEMBUKUAN
Pasal 18
1) Tahun buku koperasi dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember.
2) Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan, pembukuan dan membuat
laporan keuangan serta perhitungan rugi laba pada setiap tutup tahun buku.
3) Laporan keuangan dan perhitungan rugi laba koperasi wajib diperiksa oleh
tim ahli dari Bagian Akuntansi.
BAB : XVII
MODAL USAHA
Pasal 19
1) Modal Koperasi PT. Jobapri Anugerah pada saat pendirian, berasal dari
simpanan pokok para anggota yang jumlahnya 500 ( lima ratus ) orang dan
besarnya Rp. 50.000.000,00 ( lima puluh rupiah )
2) Modal koperasi dapat berasal dari simpanan wajib, sukarela dan hibah.
3) Modal koperasi dapat berasal dari pinjaman modal dari pihak ketiga.
BAB : XVIII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 20
1) Setiap anggota harus menyetor atas namanya sendiri pada koperasi berupa
simpanan pokok sebesar Rp. 100,000.00 ( seratus ribu rupiah )
2) Simpanan pokok harus dibayar sekaligus atau kontan.
3) Aturan mengenai jenis simpanan anggota akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
BAB : XIX
SISA HASIL USAHA
Pasal 21
1) Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam
satu tahun buku setelah dikurangi dengan jumlah biaya, penyusutan, dana
cadangan dan kewajiban lainnya dalam tahun buku yang berjalan.
2) Sisa Hasil Usaha dibagikan kepada setiap anggota sebanding dengan jasa
usaha yang dilakukan masing-masing anggota terhadap koperasi, serta dapat
juga digunakan untuk dana sosial, imbalan jasa pengurus, biaya pelaksanaan
rapat anggota.




BAB : XX
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 21
1) Apabila koperasi dibubarkan, sedangkan koperasi tidak mencukupi untuk
melunasi segala kewajibannya, maka seluruh anggota diwajibkan turut
menanggung kerugian masing-masing terbatas pada simpanan yang telah
disetor pada koperasi.
2) Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku sebagian dapat
ditutup dengan dana cadangan.
BAB : XXI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
1) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan,
apabila pengurus koperasi mempunyai alasan yang kuat dalam rangka
meningkatkan efisiensi usaha koperasi dan demi untuk kepentingan anggota.
2) Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi dapat
dilakukan berdasarkan keputusan rapat anggota dan dituangkan dalam berita
acara rapat anggota perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
BAB : XXII
PEMBUBARAN KOPERASI
Pasal 22
1) Pembubaran koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan keputusan rapat
anggota, serta berdasarkan pada jangka waktu berakhirnya koperasi.
2) Pembubaran koperasi dapat berdasarkan permintaan dari sekurang-kurang 75
% ( tujuh puluh lima persen ) dari jumlah anggota.
BAB : XXIII
SANKSI SANKSI
Pasal 23

1) Apabila anggota koperasi melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga, serta peraturan lainnya yang berlaku pada koperasi ini akan
dikenakan sanksi berupa :
Dikeluarkan dari anggota koperasi
Melunasi semua kewajiban yang belum terselesaikan sebelum dikeluarkan
dari anggota koperasi.
Diserahkan kasusnya kepada yang berwajib.

2) Bagi peminjam yang cara pelunasannya sering tidak tepat waktu dan atau
selalu melampaui batas waktu yang telah ditentukan, pengurus berhak
memberi peringatan kepada peminjam bahwa untuk periode berikutnya tidak
diberikan pinjaman.
BAB : XXIV
PENUTUP
Pasal 24

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga ini akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Khusus Koperasi.
Koperasi Karyawan PT. Jobapri Anugerah akan dimulai kegiatannya pada hari
Senin tanggal 1 April 2013 oleh kami selaku kuasa pendiri yang nama, alamat,
dan jabatannya disebut di bawah ini.

KUASA PENDIRI
KOPERASI KARYAWAN PT. JOBAPRI ANUGERAH

NO. NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1.
EKO HARYANTO WIBOWO

KETUA

2. DWI HAPSARI ANUGERAH SEKRETARIS

3. TRI HANDOKO PRAMONO BENDAHARA

You might also like