You are on page 1of 14

MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL YANG OPTIMAL

UNTUK PERHITUNGAN GEOID INDONESIA


Oleh : Dadan
Ramdani
1
ABSTRAK
Geoid adalah salah satu bentuk pendekatan bumi dengan suatu bidang yang mempunyai nilai potensial
yang sama. Geoid digunakan sebagai acuan untuk pengukuran sipat datar. Geoid ini dalam mendapatkannya ada 2
cara. Pertama melalui pengukuran sipat datar yang dikombinasikan dengan GPS. Kedua adalah menggunakan
perhitungan dari persamaan dengan metode yang telah ada. Geoid terdiri atas macam gelombang yaitu
gelombang pendek! menengah dan pan"ang. Gelombang pendek didapat dari data pengamatan gra#itasi! gelombang
menengah dari koreksi terrain! serta gelombang pan"ang dari data model geopotensial global seperti $G%&'.
Dari ketiga gelombang ini gelombang pan"ang sangat menentukan besarnya geoid.
ABSTRACT
Geoid is one of the approach of the earth surface with a field having same potential value. Geoid is
used as reference for levelling. Geoid can be obtained from 2 difference ways, respectivelly from GPS-Levelling
and from calculation. Geoid consist of three kinds of wave the first one is the short wave wich has local
characteristic and derived from observed gravity data, the second one is the medium wave which comes from a
terrain correction and the third one is the long wave wich has a global characteristic and comes from global
geopotential model such as !G"#$. %his long wave of geoid has a dominant effect of the value of the geoid.
Key Word : Geoid! Si(at datar &levelling'
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi penentuan posisi dengan satelit saat ini seperti penentuan
posisi dengan satelit GPS! telah dapat menentukan koordinat baik ke arah horisontal maupun
#ertikal )tinggi* dengan mudah! cepat dan dengan biaya yang relati( murah. +amun
ketinggian yang didapat dari penentuan posisi dengan satelit mengacu terhadap ellipsoid
)tinggi ellipsoid*! sementara ketinggian yang umum digunakan sehari,hari adalah ketinggian
yang mengacu terhadap geoid )tinggi orthometrik*.
-ntuk mendapatkan tinggi orthometrik dari tinggi ellipsoid diperlukan data tambahan
lain yaitu undulasi geoid )+*! dengan adanya undulasi maka tinggi orthometrik dapat dihitung
dari tinggi ellipsoid dengan Persamaan . / h , + )ketinggian orthometrik adalah se-s#h
antara ketinggian elipsoid dengan undulasi geoid*
0da beberapa metoda untuk mendapatkan harga undulasi geoid diantaranya metoda
geometrik dan metoda gra#imetrik. Pada metoda geometrik undulasi geoid dihitung dari
kombinasi data ketinggian posisi satelit dengan ketinggian dan pengukuran sipat datar
&levelling', sedangkan pada metoda gra#imetrik! undulasi geoid dihitung dari data gayaberat
terestris dan model geopotensial global )koe(isien potensial gayaberat global*. Sampai saat ini
telah banyak dipublikasikan model,model geopotensial gaya berat global yang dikeluarkan
oleh beberapa institusi seperti OS-&10 )Ohio State -ni#ersity*! $G%&' )ker"asama +1%0!
+GS2 dan OS-*! GP%&34R )Goddard Space 2light 4enter )GS24**! PG%25550 dan 1ain,
1ain.
Sehubungan dengan hal tersebut maka pada tugas akhir ini! akan dilakukan hitungan
undulasi geoid di pulau sumatera! 6a7a dan Sula7esi menggunakan beberapa model
1
Dadan Ramdani! S8 adalah Sta( pada 9alai Penelitian Geomatika! 90KOS-R80+0:
geopotensial global )%PG* seperti model $G%&'! OS-&1a! GP%&;4R dan model lainnya.
Peranan model geopotensial global sangat penting dalam menentukan undulasi geoid!
dengan makin banyaknya model geopotensial global yang dibuat oleh institusi,institusi di
dunia dengan keteletian yang beragam! maka permasalahannya adalah bagaimana
menentukan model geopotensial yang paling baik untuk menghitung undulasi geoid di
7ilayah 1ndonesia.
Dalam menentukan model tersebut dilakukan perhitungan undulasi geoid pada titik
"aring kontrol nasional yang mempunyai ketinggian ellipsoid dan ketinggian orthometrik
)pada titik yang ber(ungsi sebagai titik kontrol horisontal dan #ertikal* menggunakan model
geopotensial global yang tersedia! selan"utnya undulasi tersebut dibandingkan dengan
undulasi hasil hitungan selisih tinggi ellipsoid dengan tinggi orthometrik pada titik yang
bersangkutan.
TINGGI ORTHOMETRIK DAN ELLIPSOID
8inggi orthometrik suatu titik dipermukaan bumi dapat dide(inisikan sebagai "arak
geometrik antara titik tersebut dipermukaan bumi dengan titik pasangannya di permukaan
geoid dan diukur sepan"ang garis unting,unting )plumb line* )mengacu pada proyeksi
Pi<<etti= .eiskanen and %orit< )1&';*! hal. 135*.
)1*
dengan .
P
adalah tinggi orthometrik pada titik P! 4p / >
P
, >
5
adalah potensial di titik P
dan g
p
adalah gayaberat rata,rata sepan"ang garis unting,unting dititik P
Gambar 1! :etak 9idang $?ipotensial dan geoid
Harga yang persis dari g>memerlukan pengetahuan yang komplit dari masa jenis dari kulit
bumi, yang secara praktisnya tidak bisa didapatkan. Oleh karena itu hams dibuat pendekatan untuk
bisa mendapatkan tinggi orthometrik. Salah satu dari sistem tinggi orthometrik yang paling
umum adalah Helmert, Yang didasarkan pada model reduksi Poincare-Prey. Nilai pendekatan untuk
gaya berat di dalam kulit bumi diperoleh dengan tiga langkah-langkah sebagai berikut
!. menghilangkan plat "ouguer dari kepadatan yang seragam
#. menerapkan $ree-air kesinambungan ke ba%ah {Downward Continuation) menggunakan
normal gradien gaya berat
&. mengembalikan plat "ouguer
'ata-'ata nilai gaya berat sepanjang garis unting-unting dihitung dari rata-rata gaya berat di
titik. (engan menggantikan nilai nominal untuk kepadatan, ) * #.+, g-cm-&, dan normal
gradien gaya berat mGal@m! kita memperoleh persamaan yang disederhanakan
seperti di ba7ah ini:
.#/
dimana unit yang berhubungan dengan 0$aktor1 dari 2.23#3 adalah m4al-m dan H
P
yang dinyatakan
dalam meter. 5ika persamaan .#/ digantikan ke dalam Persamaan .!/, maka akan diperoleh 6inggi
Helmert dan sering digunakan dalam praktek untuk perhitungan tinggi secara numerik di atas geoid
sebagai berikut
)*
.aruslah dicatat bah7a perhitungan rata,rata gaya berat sepan"ang garis unting,unting
dengan cara ini memerlukan .
P
! oleh karena itu persamaan )1* pada umumnya
dipecahkan melalui iterasi.
9entuk (isik dari bumi dapat didekati dengan permukaan secara matematik dengan
ellipsoid yang berputar yang dide(inisikan dengan sumbu pan"ang )a*! dan penggepengan
&flatenning' )(*! semua bentuk ellipsoid yang lain dan ?uantitas besarannya dapat diturunkan
dari kedua parameter ini.
Posisi suatu titik diatas ellipsoid dapat dinyatakan dengan koordinat geodetik ):intang
! 9u"ur dan tinggi* yang terde(inisi pada gambar diatas dimana lintang geodetik adalah sudut
yang dibentuk oleh perpotongan arah normal pada suatu titik dengan bidang ekuator dengan
harga positi( ke utara dan negati( ke selatan! bu"ur geodetik adalah sudut yang dibentuk oleh
bidang meridian yang 5A )di green7ich* dengan bidang meridian yang mele7ati titik
yang bersangkutan! positi( ke timur dan negati( ke barat. Sedangkan tinggi ellipsoid )h*
merupakan "arak dari satu titik di permukaan bumi ke permukaan ellipsoid yang diukur
sepan"ang garis normal.
GPS )Global Positioning System* adalah sistem na#igasi dan penentuan posisi
menggunakan satelit yang dikembangkan dan dikelola oleh Departemen Pertahanan 0merika
Serikat. GPS ini dapat memberikan in(ormasi tentang posisi! kecepatan dan 7aktu dimana
sa"a dimuka bumi setiap saat! dengan ketelitian penentuan posisi dalam (raksi milimeter
sampai dengan meter. Kemampuan "angkauannya mencakup seluruh dunia dan dapat
digunakan banyak orang setiap saat pada 7aktu yang sama. )0bidin!..B! 2555*.
Prinsip dasar penentuan posisi dengan GPS adalah perpotongan kebelakang dengan
pengukuran "arak ke satelit. Ketelitian penentuan posisi dengan satelit akan dipengaruhi oleh
beberapa (aktor berikut:
7 6enis Recei#er GPS yang digunakan
7 %etoda pengamatan
7 9esaran pengamatan yang digunakan
7 Strategi pengolahan data
6adi dalam menentukan posisi yang teliti keempat (aktor diatas harus diperhatikan.
-ntuk penentuan posisi teliti biasanya digunakan alat GPS tipe geodetik! metoda pengamatan
statik di((erensial! besaran pengamatan yang diamati adalah carrier,beat phase dan solusi
akhir dari pengolahan data adalah ambiguity,(iCed double di((erence.
Secara umum dari penentuan posisi dengan satelit GPS diketahui bah7a ketelitian
komponen posisi horisontal )D! E* lebih teliti dari posisi #ertikal )h*! kira,kira ,F kali lebih
teliti )Pri"atna! 1&&;*. .al ini disebabkan terutama oleh beberapa (aktor berikut:
7 Geometri atau kon(igurasi satelit saat pengamatan
7 Sisa e(ek berbagai kesalahan! diantaranya e(ek tropos(er! ionos(ir dan kesalahan orbit
yang arahnya #ertikaldari satelit ke permukaan bumi yang tidak tereleminasi dalam
proses pengolahan data.
7 0kurasi koordinat titik yang digunakan sebagai titik tetap@re(erensi dalam penentuan
posisi secara relati(
Dengan demikian agar diperoleh komponen #ertikal )h* yang kualitasnya lebih baik!
harus mempertimbangkan ke tiga (aktor diatas! dan 7aktu pengamatan harus dipilih pada saat
kon(igurasi satelit yang baik.
-ntuk baseline yang pan"ang )G 25 km*! kesalahan sisa e(ek atmos(ir akan mulai
berpengaruh. Kesalahan tersebut dapat direduksi melalui pengkoreksian e(ek tropos(ir
berdasarkan pengamatan data meteorologi seperti tekanan! suhu dan kelembaban udara di
lokasi pengamatan.
$(ek ionos(ir dapat direduksi melalui data (asa (rekuensi ganda pada pengolahan
datanya. $(ek kesalahan orbit terutama kesalahan dalam arah radial! dapat ditekan
pengaruhnya melalui perbaikan orbit dan penggunaan data orbit teliti )precise orbit*. Pada
perangkat lunak pengolah data ilmiah seperti 9ernese! Gypsy! Gamit dan 1ain,1ain biasanya
sudah tersedia (asilitas untuk perbaikan orbit.
Seperti diketahui dalam penentuan posisi secara relati( )di((erensial*! koordinat titik
tetap harus terletak pada sistem re(erensi yang sama dengan koordinat satelit. Penyimpangan
koordinat titik tetap dari yang seharusnya pada sistem re(erensi yang digunakan! pengaruhnya
akan semangkin besar bila "arak dari titik tetap@re(erensi terhadap titik yang akan ditentukan
posisinya semangkin "auh. )Santerre! 1&&1*.
UNDULASI GEOID
8inggi geoid atau undulasi geoid dapat dide(inisikan sebagai "arak dari ellipsoid
re(erensi dengan permukaan geoid yang diukur sepan"ang normal ellipsoid. Sedangkan geoid
menurut Gauss,:isting adalah suatu permukaan e?uipotensial dari bidang gra#itasi bumi yang
menyatu dengan rata,rata permukaan laut.
0da beberapa metode untuk menghitung geoid diantaranya le#elling astronomi!
perhitungan geoid gra#imetrik menggunakan pendekatan Stokes atau %olodensky! serta
penggunaan kolokasi kuadrat terkecil ).eiskanen and %orit<! 1&'; dan %orit<! 1&35*.
Perhitungan geoid didasarkan pada Persamaan Stokes yang dipublikasikan tahun 13F&.
Dengan Persamaan ini dimungkinkan perhitungan undulasi geoid berdasarkan data,data
gayaberat. 0dapun Persamaan Stokes tersebut adalah sbb:
Dimana: +)P*: -ndulasi geoid di titik P! 0>: Perbedaan antara potensial di
permukaan geoid )>o* dan potensial pada re(erensi elipsoid yang digunakan )-o*! HG%:
perbedaan G% )konstanta gayaberat kali masa* yang tidak deketahui antara bumi nyata dan
model elipsoidnya! P: titik perhitungan! I: titik,titik data anomali gayaberat! R: rata,rata "ari,
"ari bumi! Jg)I*: 0nomali gaya berat di titik I! St)K
PI
*: 2ungsi Stokes dengan K
adalah "arak s(eris dari titik P dan I! L:rata,rata normal gayaberat pada elipsoid dan D! E:
Koordinat lintang dan bu"ur!
Dari persamaan )F*! untuk keperluan perhitungan undulasi geoid diperlukan data
anomali gayaberat diseluruh permukaan bumi dengan kerapatan yang kontinyu )baca: sangat
rapat*. Kenyataannya! di lapangan data yang dibutuhkan ini tidak didapatkan atau tidak
tersedia. 0ndaikan data,data tersebut tersediapun diperlukan komputer yang canggih )super
computer* dan 7aktu yang lama untuk memproses data yang "utaan atau bahkan milyaran
"umlahnya. -ntuk itu disusun strategi untuk mengatasinya! yaitu dengan menggabungkan
model geoid global! +
:
)untuk menghitung sinyal,sinyal geoid gelombang pan"ang* dan
model geoid lokal hasil peman(aataan data lokal di sekitar daerah perhitungan! +s )untuk
menghitung sinyal,sinyal geoid gelombang pendek*. Sehingga perhitungan geoid men"adi +
/ +: M +s )Kha(id! 2555*
Dari ketiga tinggi )tinggi orthometrik! tinggi ellipsoid dan tinggi@undusasi Geoid*
tersebut terdapat hubungan dapat dinyatakan dengan Persamaan :
h / . M + )N*
dimana . adalah tinggi orthometrik! h adalah tinggi ellipsoid dan + adalah undulasi geoid.
MODEL GEOID GLOBAL
Representasi potensial medan gayaberat bumi dengan data koe((isien model potensial
global mengalami perkembangan yang sangat berarti se"ak F5 tahun silam. Perkembangan
yang pesat ini terutama didorong oleh kema"uan dibidang persatelitan dan teknik komputer.
Se"ak peluncuran satelit pertama milik 0merika pada tahun 1&N3! perhitungan medan
gayaberat bumi dengan bantuan pengamatan satelit ma"u dengan pesat. 8erutama satelit,
satelit berlintasan rendah merupakan sumber yang sangat penting dalam studi,studi ilmu
kebumian dan oseanogra(i.
9erbagai aspek dalam geodesi (isis )antara lain: pembuatan global model koe((isien
potensial! penentuan orientasi bumi! pengukuran posisi dlsb* merasakan perkembangan yang
cepat dari satelit geodesi. Dan kebanyakan permasalahan dalam geodesi (isik sedikit banyak
bersi(at dinamis yang berarti menuntut (ormulasi sebagai (ungsi dari 7aktu! )Kha(id! 1&&2*.
8abel 1. Pengelompokan pan"ang gelombang medan gayaberat bumi )dari Reigber! 1&3&*
Panjang
gelo!ang
Panjang Menenga" Pende# Sanga$ %ende#
O km
N
S
G3555
PN
G15A
G1555
P'
GNA
G255
P255
G1A
P255
G255
P1A
Kombinasi dari berbagai macam "enis data dipakai untuk membuat global model
koe((isien potensial men"adi semakin lebih baik. Pengumpulan data dari pengamatan satelit
semakin bertambah banyak seiring dengan kema"uan teknologi dan perkembangan k7alitas
pemodelan dari berbagai parameter yang mempunyai kontribusi dalam medan gayaberat
%eskipun demikian medan gayaberat yang bisa dimodelisasi dengan data,data pengamatan
satelit tetap sa"a terbatas. Keterbatasan ini antara lain disebabkan oleh :
7 Dalam kenyataannya bah7a kebanyakan hanya satelit berlintasan tinggi dan
menengah yang teramati oleh "aringan global stasiun pengamatan di bumi.
7 Sebaran geogra(is dari data pengamatan yang tidak rapat
Dalam pemodelan geopotensial! data,data pengamatan satelit dapat diklasi(ikasikan
seperti tertera dalam tabel 1.! dimana Q adalah pan"ang gelombang! n maCimal dera"at yang
akan dicapai dan s "arak pada permukaan bumi! )Reigber! 1&3&*.
-ntuk memperoleh model koe(isien potensial global yang lebih detail ataupun yang
lebih baik! data,data dari analisis lintasan satelit dikombinasikan dengan semua data yang
berhubungan erat dengan potensial gayaberat bumi! )Rapp! 1&&2*. Satu dari data tersebut
adalah anomali gayaberat yang diperoleh dari sur#ei lapangan. Data ini secara geogra(is
mempunyai sebaran yang ber#ariasi= di beberapa tempat di permukaan bumi data ini telah
diukur dengan resolusi tinggi sedangkan di tempat lain bahkan belum terukur sama
sekali. Secara k7alitati(,pun data anomali gayaberat secara geogra(is sangat
berbeda,beda. Perbedaan sebaran dan ketelitian data inilah yang menyebabkan ketelitian
perhitungan besaran medan gayaberat ber#ariasi menurut letak geogra(isnya. 6enis data
lain yang dapat digunakan untuk pembuatan global model koe((isien potensial adalah data
pengukuran tinggi
permukaan air dari satelit altimetri. %eskipun permukaan laut bukanlah permukaan
e?ipotensial! namun #ariasi terhadap geoid boleh dibilang kecil )M 1 meter* sebagai akibat
eksistensi topogra(i permukaan laut. Karena pengukuran satelit altimetri sepan"ang track
sangat rapat! data,data yang diperoleh darinya sangat mendukung sekali untuk pembuatan
global model koe((isien geopotensial sampai dera"at '5! )Rapp! 1&&2*. Sebetulnya
pengukuran yang dilakukan oleh satelit altimetri dapat dianalogikan pengukuran "arak dari
stasiun bumi ke satelit. Dengan demikian pengukuran satelit altimetri sangat dipengaruhi oleh
e(ek gayaberat bumi. Oleh karenanya! "elas kiranya bah7a data satelit altimetri mengandung
in(ormasi yang signi(ikan tentang medan gayaberat bumi! terutama di lautan.
Potensial pada sebuah titik P dengan koordinat "ari,"ari geosentris r! lintang dan bu"ur
geosentris masing,masing cp dan ( dapat dipresentasikan sebagai berikut:
Dimana G") Konstanta gra#itasi geosentris! a) setengah sumbu pan"ang elipsoid! r. "arak ke
pusat bumi! *) koordinat bu"ur geosentris bola! +: koordinat lintang geosentris bola! ,
nm
, S
nm
)
koe((isien geopotensial bola ternormalisasi penuh dan P
nm
) 2ungsi :egendre "enis
pertama terasosiasi dan ternormalisasi penuh
4atatan: Pen"umlahan bergerak dari dera"at 5 sampai tak terhingga. Pada prakteknya
hanya tersedia data koe((isien geo,potensial sampai pada dera"at tertentu sebagai akibat
kombinasi data anomali gayaberat ataupun undulasi terbatas.
Gangguan Potensiai! 8 pada titik P dide(misikan sebagai perbedaan antara aktual
potensial gayaberat bumi dan potensial normal yang diasosiasikan dengan elipsoid
e?ipotensial yang berotasi )medan normal Somigliana,Pe<etti*. Diturunkan dan per,samaan
)'*! gangguan ptensial 8 dapat dirumuskan sebagai:
dimana G": Konstanta gra#itasi geosentris! a) setengah sumbu pan"ang elipsoid r. "arak ke
pusat bumi! *: koordinat bu"ur geosentris bola! +: koordint lintang geosentris bola
,
nm,
S
nm
: adalah perbedaan antara koe((isien harmonik dan koe((isien geopotensial
bola ternormalisasi penuh dan P
nm
: 2ungsi :egendre "enis pertama terasosiasi dan
ternormalisasi penuh.
Geoid adalah permuaan e?ipotensial yang paling mendekati rata,rata permukaan air
laut -ndulasi geoid! + ini dide(misikan sebagai "arak antara permukaan geoid dan re(erensi
elipsoid yang dipilih. %enurut persamaan 9run! unduasi geoid dirumuskan sebagai! )lihat
.eiskanen dan %orit<! 1&';! persamaan ;* :
dimana
P
adalah normal gayaberat di titik P. 8
P
adalah gangguan potensial! >
5
adalah
potensial di geoid dan -
5
adalah potensial di ellpsoid.
0tau undulasi geoid dapat "uga dituliskan dengan:
dimana +
5
)term order nol* biasanya dalam praktek diabaikan! terutama dalam hal
perhitungan undulasi geoid regional. Pengabaian ini berdasarkan assumsi bah7a G%/G%
5
dan >
5
/-
5
! atau kalaupun +
oR
5 kesalahan yang ditimbulkan hanyalah merupakan kesalahan
bias yang dapat dieliminasi dengan merelati(kan hasil perhitungan undulasi geoid ke sebuah
titik re(erensi di daerah perhitungan.
-ntuk titik,titik di daratan! perhitungan dengan persamaan )&* kurang teliti )Rapp!
1&&F*. Persamaan yang lebih teliti adalah sebagai berikut:
dimana Jg
9
adalah 9ouguer anomali gayaberat dan . ketinggian orthometris. 8erm koreksi
9ouguer dalam persamaan )11* ini signi(ikan terutama untuk daerah pegunungan%odel
Geoid :okal.
Karena pada prakteknya dari model geopotensial global )persamaan 11* hanya
tersedia koe((isien geo,potensial sampai pada dera"at tertentu )baca: sampai sekarang
maCimal 1355*! maka pada prinsipnya hanya sinyal berpan"ang gelombang pan"ang sa"a yang
bisa dihitung dari global model ini. 8erapan untuk perhitungan geoid teliti! geoid yang
dihasilkan dari global model mestilah dikombinasikan geoid bergelombang pan"ang pendek
sebagai hasil kontribusi data,data gayaberat lokal. Kontribusi data gayaberat lokal ini
dirumuskan sebagai berikut:
dimana 8g
global
.anomali gayaberat udara bebas dari model global/ dapat dihitung dengan model
harmonik-bola koe$$isien potensial sbb
Dengan Persamaan pokok seperti yang tertera pada persamaan )1*! usaha,usaha untuk
merealisasikan model geoid lokal di 7ilayah 1ndonesia yang lebih baik dari model global
telah dilakukan oleh 90KOS-R80+0: maupun Geodesi,189.
DATA KOORDINAT GEODETIK DAN TINGGI ORTHOMETRIK
8itik,titik yang dipilih dalam penulisan tugas akhir ini adalah titik "aring kontrol
horisontal )6K.+* yang mempunyai koordinat geodetik dan tinggi orthometrik. Data
koordinat ini didapat dari 9idang Kerangka Kontrol Pusat Geodesi dan Geodinamika
9akosurtanal. 8itik yang digunakan terletak di Pulau Sumatera sebanyak F1 titik! Pulau 6a7a
1F titik! Sula7esi Selatan 1; titik dan Sula7esi 8enggara 1F titik. Sebaran titik dapat dilihat
pada gambar berikut:
DATA MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL
Selain data koordinat tersebut diatas dikumpulkan "uga data %odel Geo Potensial
Global. Data %PG yang digunakan dapat dilihat pada tabel 2 diba7ah ini. Pada tabel tersebut
tercantum tahun pembuatan dengan besarnya orde maksimal yang tersedia. Selain itu ada
tercantum asal dari pembuatan data %PG tersebut. Pada tabel tersebut ada "uga asal
dari pembuatan model %PG misalnya OS-&10 itu berasal dari data %PG G$%82
ditambah dengan data dari pengamatan gayaberat dan dari altimetri! dengan perincian S
adalah Satelit! G adalah data gaya berat dan 0 adalah data altimetri.
8abel 2. Da(tar %odel Geopotensial Global
No& Naa Model Ta"'n Orde A(al D)#el'ar#an Ole"
1 $G%&' 1&&' '5 $G%&'S!G!0 +1%0
2 $G%&'S 1&&' ;5 S +1%0
$1G$+,1 2552 11& S)4hamp* G2B
F $1G$+51S 2552 1F5 S)GR04$* G2B
N $1G$+,2 255 1F5 S)4hamp* G2B
' GP%&34R 2555 '5 S!G!0 -ni#ersiteit Kalsruhe
; 18GS4hamp51$ 1&&3 ;25 $G%&'!G!0 -ni#ersiteit 9onn
3 18GS4hamp51S 255 ;N S)4hamp* -ni#ersiteit 9onn
& 18GS4hamp51K 255 ;5 S)4hamp* -ni#ersiteit 9onn
15 PG%25550 255 ;5 S)4hamp* -ni#ersiteit 9onn
11 OS-&0 1&&1 '5 G$%82!G!0 OS-
12 8-%,1S 255 '5 S)4hamp* 8-%
1 8-%,2Sp 255 '5 S)4hamp* 8-%
HITUNGAN UNDULASI GEOID METODA GEOMETRIK
Dari data koordinat geodetik dan tinggi orthometrik ditentukan undulasl geoid
masing,masing titik dengan cara menghitung selisih tinggi ellipsoid dengan tinggi
orthometrik )+ / h , .*. .asilnya dapat dilihat pada gambar,gambar di ba7ah ini.
HITUNGAN UNDULASI GEOID MENGGUNAKAN
MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL&
Perhitungan undulasi geoid akan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
Global. Program ini dibuat dengan menggunakan persamaan )&* untuk mencari +
:
.
Dalam program ini untuk menghitung undulasi geoid pada suatu titik diperlukan data
koordinat geodetik )lintang! bu"ur* dan model geopotensial global yang akan digunakan. )lihat
diagram alir berikut* :
Gambar 3. Diagram 0lir .itungan -ndulasi Geoid dari Data %odel Geo Potensial Global
Dengan cara hitungan seperti diagram alir diatas dilakukan hitungan undulasi geoid
pada masing,masing titik menggunakan 1 model geo potensial global.
PENENTUAN MODEL GEOPOTENSIAL GLOBAL
-ntuk dapat menentukan model geopotensial global mana yang baik serta
karakteristik masing,masing model dalam hitungan geoid untuk daerah Sumatera! 6a7a dan
Sula7esi! Ketelitian hasil hitungan sangat tergantung dari ketelitian data yang digunakan!
ditin"au dari ketelitian data yang digunakan dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Data Koordinat Geodetik Data koordinat geodetik yang digunakan adalah data
koordinat "aring kontrol horisontal nasional yang didapat dari hasil penentuan posisi
dengan satelit GPS dengan ketelitian sekitar i 1cm kearah horisontal dan T 2 cm
kearah #ertikal! dalam datum yang sama yaitu DG+&N.
b. Data 8inggi Orthometrik Data tinggi orthometrik yang digunakan adalah tinggi "aring
kontrol #ertikal nasional yang didapat dari hasil pengukuran sipat datar teliti dan
pengukuran gayaberat dan dihitung dalam sistem tinggi orthometrik! dengan
ketelitian tinggi sekitar T 2 cm. Datum tinggi yang digunakan adalah muka laut rata,
rata dan berbeda untuk masing,masing pulau. .al ini akan memberikan kontribusi
kesalahan dalam perhitungan undulasi geoid secara geometri.
c. Kondisi Pilar dilapangan Pada umumnya re(erensi titik pada pilar titik kontrol
dilapangan tidak sama! hal ini akibat perbedaan antara disain pilar kontrol horisontal
dengan pilar kontrol #ertikal! perhatikan gambar berikut:
Pengukuran penentuan posisi horisontal dilakukan terhadap titik brastablet yang
dipasang dibagian atas pilar! sementara baut kuningan tanda tinggi dipasang dibagian
samping! kalau ter"adi kesalahan atau lupa mengukur perbedaan tinggi dari brastablet
ke tanda tinggi )Kt* akan menimbulkan kesalahan dalam perhitungan undulasi geoid
secara geometri.
d. Data %odel Geo Potensial Global Data %PG yang telah dikumpulkan ber"umlah 1.
Data tersebut dibuat berdasarkan bermacam,macam data. 0da yang murni dari satellit
seperti data %PG $G%&'S! $1G$+,1! $1G$+51S! $1G$+,2! 18GS4hamp51$!
18GS4hamp51S 18GS4hamp51K! 8-%,1S dan 8-%,2Sp. Dan sisanya kombinasi
dari data satelit serta data altimetri dan data gra#itasi yang diukur di permukaan bumi
$G%&'! GP%&34R! PG%25550 dan OS-&10
PENYIMPANGAN HASIL HITUNGAN UNDULASI
-ntuk menge#aluasi undulasi geoid dari hitungan beberapa model data geopotensial
global! sebagai pembanding digunakan undulasi geoid yang dihitung dari data GPS,:e#elling
)undulasi yang didapat dari pengurangan tinggi ellipsoid dengan tinggi orthometri*. Dari
penyimpangan harga undulasi tersebut kemudian dihitung standar de#iasi! harga maksimum
dan minimum.
a& Daera" S'a$era
0da 2 model geopotensial global yang menghasilkan undulasi geoid mendekati harga
undulasi dari data gps,le#elling yaitu %odel $G%&' dan PG%25550 dengan standar de#iasi
5.3'1 meter. Penyimpangan terbesar ter"adi di titik +o. -rut 2 )+1.1525@ 88G.1'2 terletak
di desa :ubuk 4ubadak*! beberapa kemungkinan penyebabnya adalah: ter"adi kesalahan dalam
penentuan tinggi orthometrik dilapangan seperti 8itik kontrol horisontal tidak dalam satu
pilar dengan titik kontrol #ertikal tapi letaknya berdekatan.
-ndulasi geoid yang dihitung dari model Geo Potensial $G% &' paling mendekati
harga undulasi dari data gps,le#elling. Penyimpangan terbesar ter"adi di titik +o. -rut
)+1.52N5@88G.11;2 terletak di desa Pringkuku* sebesar 2.232 meter! beberapa kemungkinan
penyebabnya adalah: ter"adi kesalahan dalam penentuan tinggi orthometrik dilapangan seperti
8itik kontrol horisontal tidak dalam satu pilar dengan titik kontrol #ertikal tapi letaknya
berdekatan.
!& Daera" S'la*e() Sela$an
-ndulasi geoid yang dihitung dari model Geo Potensial $G% &' paling
mendekati harga undulasi dari data gps,le#elling. Di Sula7esi Selatan ada 8iga %PG yang
mempunyai standar de#iasi diba7ah 1 meter yaitu $G%&'! GP%&34R dan PG%25550.
Dari ketiga %PG tersebut GP%&34R mempunyai standar de#iasi yang terkecil.
Penyimpangan terbesar ter"adi di titik no. -rut 1F dan 1' )+1.F5N;@88G.52& terletak di
desa Palopo dan titik +1.F52&@88G.5551 di desa pertigaan tondong* dengan penyimpangan
sebesar 2.23 meter dan 2.25& m! beberapa kemungkinan penyebabnya adalah: ter"adi
kesalahan dalam penentuan tinggi orthometrik dilapangan seperti 8itik kontrol horisontal
tidak dalam satu pilar dengan titik kontrol #ertikal tapi letaknya berdekatan.
+& Daera" S'la*e() Tenggara
Di Sula7esi 8enggara ini semua %PG mempunyai standar de#iasi di ba7ah 5.N
meter. .al ini disebabkan kemungkinan karena 7aktu pengambilan data antara GPS dan
:e#elling pada tahun yang sama sehingga kemungkinan titik terganggu )seperti pengaruh
gempa bumi* akan lebih kecil. Di Sula7esi 8enggara ini OS-&10 mempunyai standar
de#iasi yang terkecil.
Dari keempat daerah studi ini secara keseluruhan undulasi yang dihitung dari data
%odel geopotensial $G%&' rata,rata menghasilkan penyimpangan terkecil dibandingkan
model lainnya! yaitu sebesar 5.; meter.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bah7a :
1. %odel Geopotensial Global yang optimal untuk F daerah penelitian tidak sama. Daerah
Sumatera adalah $G%&' dan PG%25550! 6a7a $G%&N! sedang di Sula7esi
Selatan GP%&34R dan Sula7esi 8enggara OS-&10.
2. Secara keseluruhan $G%&' masih merupakan %PG yang terbaik.
. Rata,rata penyimpangan undulasi model dari undulasi gps le#elling tidak sama untuk
masing,masing pulau! hal ini disebabkan perbedaan datum tinggi masing,masing
pulau.
F. Perbedaan tinggi $llipsoid dari GPS dan tinggi orthometrik dari le#elling dalam tahun
yang sama menghasilkan standar de#iasi diba7ah setengah meter untuk semua itiodel
)studi kasus Sula7esi 8enggara*.
SARAN
1. -ntuk lebih akuratnya penelitian ini disarankan untuk menambah data titik kontrol
geoid terutama untuk daerah "a7a.
2. -ntuk memperbaiki "aringan pengontrol geoid ini perlu kiranya data le#eling di
sumatera dan "a7a di perbaiki dan "uga titik kontrol yang ada data le#eling dan data
GPSnya ditambah.
. Disarankan untuk membina basisdata "aringkontrol
DA,TAR PUSTAKA
0lbertella 0.! Uenuti G. Problems and ne7 concepts in local geoid solutions. 1G$S 9ulletin!
1&&&.
0bidin! ..B! P$+$+8-0+ POS1S1 D$+G0+ GPS D0+ 0P-K0S1+V0! P8 Pradnya
Paramita! 6akarta. $disi kedua! 2555.
910G1 :! 9ROU$::1 %.0. 0+D +$GR$881 %. 0 geomatic approach to local geoid
computation. 1G$S 9ulletin! 1&&&.
2eatherstone >. $.! On the -se o( the Geoid in Geophysics: 0 4ase Study O#er the +orth,
>est Shel( o( 0ustralia! $Cploration Geophysics! 23)1*: N2,N;! 1&&;.
G. 2otopoulos! 4. Kotsakis! and %.G. Sideris! Determination o( the 0chie#able 0ccuracy o(
Relati#e GPS@Geoid :e#elling in +orthern 4anada! Department o( Geomatics
$ngineering! -ni#ersity o( 4algary! 2N55 -ni#ersity Dri#e +.>.! 4algary! 0lberta!
4anada! 82+ 1+F! 8el: M1)F5*225F&3F! 2aC: M1)F5*23F1&35! $mail:
g(otopouWucal.
Georgia 2otopoulos. 0n 0nalysis on the Optimal 4ombination o( Geoid! Orthometric and
$llipsoidal .eight Data. 0 8.$S1S S-9%188$D 8O 8.$ 204-:8V O2
GR0D-08$ S8-D1$S 1+ P0R810: 2-:21::%$+8 O2 8.$
R$I-1R$%$+8S 2OR 8.$ D$GR$$ O2 DO48OR O2 P.1:OSOP.V.
D$P0R8%$+8 O2 G$O%0814S $+G1+$$R1+G! 40:G0RV! 0:9$R80.
D$4$%9$R! 255.
.ussein 0. 0bd,$lmotaal and +orbert Kiihtreiber! 0strogeodetic Geoid Determination -sing
Seismic %oho 1n(ormation. 1G$S 9ulletin! 1&&&.
Ka<uo Shibuya! Koichiro Doi! and Shigeru 0oki. Precise determination o( geoid height and
(ree,air gra#ity anomaly at Syo7a Station! 0ntarctica. !arth Planets Space, N1! 1N&,
1'3! 1&&&.
Kha(id! .endrayana $ dan Subarya 4. P$+$+8-0+ 81+GG1 OR8.O%$8R1K D$+G0+
GPS $U0:-0S1 9$R90G01 %OD$: D1 >1:0V0. 1+DO+$S10! 2orum
Koordinasi dan Seminar Sehari! Kesiapan 6aring Kontrol Geodesi Dalam %emasuki
%ilenium 111! 0pril 1&&&! Pusat Sur#ei Dasar! 90KOS-R80+0:. ; , NN.
%.6. 0mos and >.$. 2eatherstone! 4O%P0R1SO+S O2 R$4$+8 G:O90:
G$OPO8$+810: %OD$:S >18. 8$RR$S8R10: GR0U18V 21$:D D080
OU$R +$> B$0:0+D 0+D 0-S8R0:10! Geomatics Research 0ustralasia.
Pri"atna K. Dan Soemid"an P. P$+$+8-0+ 9$D0 81+GG1 OR8.O%$8R1K D$+G0+ GPS
D0+ P$R%0S0:0.0++V0! 6urusan 8eknik Geodesi 189! 1&&;.
Rummel! R. Uoorlopige Uersi 4ollegediktaat 2ysische Geodesi 1 )G$12* Deel 1 )Physical
Geodesy*! 8- Del(t! September 1&&1.
Sanso! 2. 0 4ompendium o( Physical Geodesy in Uie7 o( Geoid 4omputation and Related
.eoght Iuestions! 1GS! 6ohor! 21,2N 2ebruari 2555.
8scherning 4.4. X Rapp R... 4losed co#arian eCpressions (or gra#ity anomaiie! geoid
undulation and de(lection o( #ertical implied by anomaly degree #ariance models. 8he
Ohio State -ni#ersity! Departement o( Geodetic Science! Report no. 253!
4olombus@Ohio! 1&;F.
>en<el! G. Global %odels o( the Gra#ity 2ield o( .igh and -ltra,.igh Resolution!
Geodatisches 1nstitut! -ni#ersitat Karlsruhe! Karlsruhe! 2555.

You might also like