You are on page 1of 9

Pemanca

ngan

Di bagian ini dibahas secara
singkat dan garis besar
mengenai pemantauan
pekerjaan pemancangan tiang
pancang beton pra-cetak
(precast concrete pile)


Penyusunan tiang
pancang di
lapangan

Pengangkatan dan
penyusunan tiang pancang
yang disimpan di lapangan
harus memperhatikan titik
angkat dan titik tumpu untuk
penyimpanan material, sesuai
dengan petunjuk teknis dari
produsen tiang pancang.

Pemeriksaan
material tiang
pancang


Pada waktu kedatangan
material, harus dipastikan
dilampiri mill sheet untuk
pemantauan kesesuaian
material yang diterima
dengan spesifikasi teknis
pekerjaan.
Harus dipastikan kode dan
tanggal produksi sesuai
dengan mill sheet yang
dilampirkan pada surat
pengiriman barang.

Sebelum digunakan, material
tiang pancang harus diperiksa
kembali :
Tidak ada yang retak,
cacat dan pecah jika
ada yang retak, cacat
atau pecah maka harus
dipisahkan untuk
direpair oleh produsen
tiang pancang
sebelum digunakan
Ukuran penampang
dan panjang harus
sesuai dengan
spesifikasi dan
penempatannya pada
gambar konstruksi
Umur beton harus
sudah memadai untuk
dipancang jika
masih belum cukup
umur maka dipisahkan
dulu dan ditunggu
sebelum dipakai

Persiapan tiang untuk pemancangan

Tiang pancang harus diberi marking atau tanda dengan cat merah, untuk keperluan pemantauan
pada saat pemancangan dilakukan :
tiap jarak 0,5 m dari ujung tiang pancang sampai ke pangkalnya
diberi angka pada tiap meternya dari ujung bawah ke pangkal tiang
untuk tiang sambungan, angka harus melanjutkan angka dari tiang yang disambung
tiang sambungan harus selalu diposisikan di dekat titik pancang yang sedang dikerjakan
supaya tidak terlalu lama mengambil tiang sambungan jika diperlukan penyambungan

Pemantauan pelaksanaan pemancangan

Pada saat pekerjaan pemancangan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Tiang pancang telah ditempatkan pada titik rencana dan diperiksa vertikalitasnya dari 2
arah (X-Y penampang tiang pancang), toleransi kemiringan mengikuti ketentuan
spesifikasi alat dan spesifikasi teknis pemeriksaan boleh dilakukan dengan
pendulum/bandul, selama kondisi angin tidak terlalu besar dan tidak mengganggu posisi
bandul (harus bisa diam/stabil)
Tiang pancang harus sejajar dengan sumbu hammer dan ladder alat pancang jika tidak
sejajar, berpotensi tiang akan pecah atau patah dipantau berkala oleh operator alat
pancang dan helper
Counter harus mencatat jumlah pukulan per 0,5 m atau per 1 m
Kelurusan/vertikalitas tiang pancang selama pemancangan harus selalu dipantau oleh
helper operator dan jika terjadi pergeseran vertikalitas atau tiang menjadi miring, maka
harus dihentikan dulu pemancangannya :
- jika masih memungkinkan, tiang pancang diatur supaya vertikal kembali
- jika sudah tidak memungkinkan penyesuaian tiang pancang, dilakukan penyesuaian
sumbu
jatuh hammer supaya sejajar dengan kemiringan sumbu tiang dan jika kemiringan
bertambah semakin parah di luar toleransi, pemancangan dihentikan
Selama pelaksanaan pemancangan, tinggi jatuh hammer dipantau tidak boleh lebih dari
2,5 m' kecuali atas persetujuan khusus Konsultan Pengawas -- namun tidak boleh lebih
dari 3 m' dalam segala kondisi pelaksanaan
Jika diperlukan penyambungan diusahakan tidak melebihi 3 sambungan tiang
Jika terdapat lapisan lensa/lapis tipis tanah keras, diusahakan untuk ditembus dengan
tidak mengakibatkan tegangan internal melebihi spesifikasi material
Tinggi jatuh hammer harus dipantau pada saat pengambilan final set
- harus sesuai dengan syarat dari Konsultan Desain (untuk drop hammer)
- dicatat sesuai dengan ram stroke yang terjadi untuk diesel hammer dan hydraulic
hammer
Pengambilan final set harus dilakukan :
- menggunakan kertas milimeter yang masih baru (tidak boleh berupa fotocopy)
- dengan pulpen supaya garis yang dihasilkan tidak terlalu tebal dan tidak luntur jika
terkena air
dan oli, tidak boleh dengan spidol atau pensil yang memberikan garis yang tebal
sehingga
menyulitkan pembacaan garis grafik
- pulpen harus dialasi acuan yang stabil dan tidak terpengaruh penurunan tiang saat
dipukul
- arah penarikan pulpen harus sejajar dengan garis milimeter pada kertas
record/milimeter
- grafik yang diambil harus jelas, tidak terlalu rapat garis rebound-nya dan tidak miring
- diambil pencatatan final set untuk minimal 10 kali pukulan
- jika tidak tercapai nilai final set yang ditetapkan, maka pemancangan harus dilanjutkan
dan
diambil lagi final setnya pada lembar yang sama, sampai tercapai final set yang
ditetapkan

Pemakaian dolly atau sambungan cap hammer, tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan dari
Konsultan Pengawas, dan analisa atas tiang yang dipancang dengan dolly harus dikalikan faktor
pengurang yang ditetapkan (lihat bagian Rumus Dinamik)
Pemeriksaan terhadap heaving
(pengangkatan)

Pile heaving adalah kondisi terangkatnya kembali
tiang pancang yang sudah selesai dipancang, akibat
tekanan tanah yang terjadi pada saat pemancangan
titik pondasi berikutnya yang berdekatan, yang
radiusnya tergantung dari sifat tanah di lokasi
pekerjaan.

Untuk pemancangan tiang dalam kelompok (2 atau
lebih), harus diperiksa secara berkala apakah
terjadi pile heaving atau tidak :
Untuk kelompok tiang yang terdiri dari 2-4
tiang pancang, tetap harus diperiksa pile
heaving pada pemancangan awal sebagai
data awal jika tidak terjadi pile heaving
setelah 5 kelompok tiang pertama


Jika diperlukan penyambungan, maka
harus dilakukan dengan ketentuan :
Arus listrik AC, tegangan 220
380 V, arus 300 A
Kawat las kelas E 60 13, ukuran
3,2 mm atau 4 mm Pengelasan
dilakukan keliling penuh, tidak
meninggalkan celah di posisi
sambungan antar tiang
Sambungan las tidak boleh
didinginkan dengan cara disiram
air
Dilapis cat anti karat sebelum
dipancang kembali
diperiksa, maka pemeriksaan berikutnya
dapat dilakukan secara random, namun jika
terjadi pile heaving, maka harus diperiksa
setiap kelompok tiang berikutnya
Setiap titik pancang yang telah selesai
dipancang dalam satu kelompok harus
dicatat level top of pile nya sebelum
dilakukan pemancangan berikutnya
(level yang dicatat boleh merupakan
pinjaman level setempat dan tidak diikat ke
BM, karena surveyor juga harus
melakukan tugas yang lain dan mungkin
hanya dapat melakukan pengukuran optik
dari posisi yang tidak memungkinkan
memindahkan acuan BM level ke tiang
yang diukur)
Setiap selesainya pemancangan 2-4 tiang
berikutnya dalam satu kelompok tiang,
dilakukan pengukuran ulang level tiang
pancang yang telah terpancang sebelumnya
dan dipastikan tidak terjadi pile heaving
Jika terjadi pile heaving, maka tiang
pancang yang terangkat harus dipukul
ulang/redrive untuk mengembalikan level
top of pile ke posisi semula atau sedikit
lebih rendah dari level awal untuk
pekerjaan re-drive harus dicatat pada piling
record yang ada dan tidak perlu dilakukan
pengambilan grafik final set lagi
Proses pengukuran dan pengecekan harus
dilakukan terus sampai seluruh tiang
pancang dalam satu kelompok tiang selesai
dipancang

Penetapan nilai pengangkatan (heaving) yang
disyaratkan untuk dilakukan re-drive harus
mengikuti ketentuan spesifikasi teknis atau
persetujuan Konsultan Pengawas --
direkomendasikan nilai 5 mm untuk end-bearing
pile dan 3 cm untuk friction pile

Untuk menghindari atau mengurangi resiko pile
heaving dapat dilakukan langkah sebagai berikut :
Jarak bersih antar tiang pancang tidak



Penetapan nilai final set mengikuti
ketentuan Konsultan Desain atau atas
instruksi Konsultan Pengawas atau
Manajemen Konstruksi, dan
direkomendasikan untuk pemancangan
awal sebelum dilakukan cross-check
dengan PDA Test diambil nilai final set
antara
1 cm - 1,5 cm pada 10 pukulan terakhir,
kecuali ditetapkan lebih kecil oleh
Konsultan.
kurang dari 2 diameter atau diagonal
penampang tiang ditentukan oleh
konsultan desain, jika terjadi pile heaving
dalam 5 kelompok tiang berturut-turut,
maka diinformasikan kepada PM untuk
diputuskan apakah akan diubah jarak antar
tiang pancang atau tidak
Jika terdapat kelompok tiang pancang,
pemancangan dimulai dari posisi terdalam
lalu melingkar keluar

Penghentian pekerjaan
pemancangan

Penghentian pemancangan dilakukan jika salah
satu kondisi berikut terjadi atau tercapai :
final set sudah dicapai (end-bearing pile)
atau kedalaman pemancangan yang
disyaratkan sudah dicapai (friction pile)
sudah mencapai maksimal 2.000 pukulan
hammer/palu pancang
telah mencapai batas kelangsingan tiang
pancang sesuai spesifikasi material atau
ketentuan Konsultan : harus dilakukan
penambahan titik pondasi tiang jika
diperlukan
terjadi kerusakan pada tiang (pecah, retak,
patah, dsb) : harus dilakukan penambahan
titik pondasi tiang
terjadi kemiringan di luar toleransi : harus
dilakukan penambahan titik pondasi tiang

Pencatatan data pelaksanaan

Pencatatan data pelaksanaan yang harus dilakukan,
minimal meliputi :
Data jenis dan spesifikasi alat pancang
yang dipakai
Data jenis, ukuran dan kapasitas material



tiang pancang yang dipakai
Data pelaksanaan (Pile Driving Record dan
Grafik Final Set)
Data panjang tertanam termasuk
konfigurasi sambungan tiang dan tanggal
pemancangan, yang ditabelkan sesuai
dengan penomoran titik pancang pada
gambar konstruksi
Data pergeseran titik pancang yang
diplotkan pada gambar dan ditabelkan,
sesuai penomoran titik pancang
Data titik pancang yang berubah
vertikalitas tiang pancangnya selama
pemancangan, dicatat dan ditabelkan sesuai
nomor titik pancang pada gambar
konstruksi
Tabel nilai kapasitas ultimate dan ijin tiap
titik pancang sesuai nomor pada gambar
konstruksi, dengan menggunakan rumus
dinamik yang telah diverifikasi dengan
pengujian PDA Test atau Static Loading
Test


Penarikan tiang
pancang

Pemakaian dolly

You might also like