You are on page 1of 17

BAB 1

PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Manusia memiliki kelenjar saliva yang terbagi menjadi kelenjar saliva
mayor dan minor.Kelenjar saliva mayor terdiri dari sepasang kelenjar parotis,
submandibula dan sublingual.Kelenjar saliva minor jumlahnya ratusan dan
terletak di rongga mulut.Kelenjar saliva mayor berkembang pada minggu ke-6
sampai ke-8 kehidupan embrio dan berasal dari jaringan ectoderm oral serta
endoderm nasofaring dan membentuk sistem tubuloasiner sederhana.Kelenjar
saliva berfungsi memproduksi saliva yang bermanfaat untuk membantu
pencernaan, mencegah mukosa dari kekeringan, memberikan perlindungan pada
gigi terhadap karies, serta mempertahankan homeostasis (amin, !"##$.
Kelenjar saliva mayor terdiri atas kelenjar parotis, submandibular, dan
sublingual.Ketiganya memiliki peran masing-masing dalam suplai saliva secara
keseluruhan (whole-mouth saliva) dalam rongga mulut.%elain itu, ketiga
kelenjar tersebut memiliki struktur anatomi dan histologi, inervasi saraf, serta
perkembangan yang berbeda. %ebagai salah satu organ dalam tubuh manusia,
kelenjar saliva juga memiliki kemungkinan terserang penyakit di mana antara
satu kelenjar dengan kelenjar yang lain mempunyai tingkat kerentanan terhadap
penyakit yang berbeda pula.
Kelenjar sublingual merupakan kelenjar terkecil dari tiga kelenjar saliva
mayor dan merupakan kelenjar campur yang didominasi elemen
mukus.Kelenjar sublingual berada di antara otot hyoglossus dan mylohyoid dan
berla&anan dengan fossa sublingual pada mandibular.Kelenjar sublingual
diinervasi oleh saraf parasimpatis yang berasal dari korda timpani yang
merupakan cabang nervus fasial ('. ())$.*erkembangan kelenjar sublingual
dimulai pada minggu kedelapan kehamilan.Kelenjar sublingual, seperti kelenjar
saliva lainnya, berkontribusi dalam saliva secara keseluruhan.Karena lebih
didominasi sel-sel asini mukus, saliva yang dihasilkan oleh kelenjar sublingual
1
mengandung glikoprotein yang lebih banyak sehingga bersifat lebih
kental.+ibandingkan dengan kelenjar saliva mayor lainnya, kelenjar sublingual
memiliki kerentanan yang cukup rendah terhadap penyakit (,erkovit- et al,
!"##. amin, !"##. ucker, !"#"$.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Kelenjar Saliva Secara Umm
2.2 Strktr Anat!mi Kelenjar S"lingal
Kelenjar sublingual adalah kelenjar terkecil dari tiga kelenjar saliva
mayor. ,eratnya hanya sekitar !-/ gram. Kelenjar sublingual merupakan
kelenjar campur yang didominasi elemen mukus. Kelenjar sublingual bukan
merupakan unit tunggal seperti kelenjar parotis dan submandibular, namun
tersusun atas satu segmen besar (kelenjar sublingual mayor$ dengan duktus
utama yang tergabung dengan duktus submandibular atau mengalirkanlangsung
ke papilla sublingual, dan sekelompok campuran kelenjar saliva minor, terdiri
dari 8-0" kelenjar, masing-masing memiliki sistem duktusnya sendiri untuk
mengosongkan ke lipatan sublingual di dasar mulut. Kelenjar sublingual mayor
merupakan kelenjar campur dengan dominasi elemen mukus.Kelenjar
sublingual berada di antara otot hyoglossus dan mylohyoid dan berla&anan
dengan fossa sublingual pada mandibular (,erkovit- et al, !"##. 1itt, !""2$.
Kelenjar sublingual menyediakan hanya #"3 dari total volume saliva
%aliva dari kelenjar sublingual adalah saliva campuran, tapi yang paling
terbanyak adalah sekresi mukosa. +uktus kecil yang berhubungan dengan
kelenjar terkadang bergabung untuk membentuk sublingual duct atau
Bartholins Duct. Sublingual duct kemudian terbuka secara langsung kedalam
rongga mulut melalui pembukaan yang sama dengan submandibular duct,
sublingual caruncle. Sublingual caruncle adalah papila kecil yang berada di
dekat garis tengah dari dasar mulut pada tiap sisi dari lingual frenum. +uktus
kecil lainnya dari kelenjar membuka sepanjang sublingual fold atau plica
sublingualis, lipatan jaringan di tiap sisi dari dasar mulut (4ehrenbach, !""5$.
3
6ambar #.7okasi kelenjar saliva mayor (ucker, !"#"$.
Kelenjar sublingual terletak di dalam sublingual fossa pada celah
sublingual fascial di dasar mulut. Kelenjar ini terletak pada superior dari otot
mylohyoid dan di medial dari tubuh mandibula. Kelenjar sublingual juga
terletak di anterior dari kelenjar mandibula. Kelenjar ini dapat dengan mudah
dipalpasi dari atas dasar mulut di posterior pada tiap gigi caninus rahang ba&ah.
+engan menempatkan satu jari telunjuk secara intraoral dan ujung jari dari
tangan yang satunya secara e8traoral, kelenjar yang padat dipalpasi secara
manual (4ehrenbach, !""5$.
Kelenjar sublingual berbentuk globular, merupakan kelenjar yang
kompak dengan cabang epitel yang tersusun padat sehingga akhiran sekretori
distal saling bersentuhan, memberikan gambaran 9segerombolan anggur: atau
9almond:.Kelenjar sublingual sering dapat dipalpasi pada dasar mulut karena
letaknya yang superfisial, hanya dilapisi oleh lapisan tipis mukosa oral.idak
seperti kelenjar parotis dan submandibular, kelenjar sublingual tidak memiliki
kapsul fascial sejati (;arrison et al, !""<. ucker, !"#". 1itt, !""2$.
4
6ambar !.Kelenjar saliva mayor (;ollins, !"#!$.
Kelenjar sublingual tidak memiliki duktus tunggal yang
dominan.%ebagai gantinya, saliva dialirkan oleh kurang lebih sepuluh duktus
kecil (duktus =ivinus$, yang keluar dari aspek superior kelenjar dan membuka
di sepanjang lipatan sublingual pada dasar mulut.Kelenjar sublingual juga
mensekresi saliva ke dasar mulut melalui duktus ,artholin yang terletak dekat
duktus 1harton, bersebelahan dengan gigi insisif ba&ah.+uktus 1harton
bersama dengan nervus lingual melalui area di antara kelenjar sublingual dan
otot genioglossus.%uplai arteri pada kelenjar ini berasal dari cabang sublingual
dari arteri lingualis dan cabang submental dari arteri fasialis.>liran vena
berkebalikan dengan suplai arteri, sedangakan aliran limfatik menuju ke nodul
submandibular (;arrison et al, !""<. ;ollins, !"#!$.
6ambar 0.7etak kelenjar sublingual di dasar mulut (1itt, !""2$.
5
2.# Hi$t!l!gi Kelenjar S"lingal
Kelenjar sublingual merupakan kelenjar campur dengan akhiran yang
banyak mensekresi mukus.;al ini disebabkan kelenjar sublingual terutama
(sekitar 8"3 atau lebih$ tersusun atas asini mukus.,eberapa diselubungi serous
demilune.%istem duktus kurang berkembang dengan baik dibanding pada
kelenjar saliva mayor lainnya dan striated duct biasanya tidak ditemukan. >sini
kadang mengarah pada intercalated duct, namun asini ini mungkin tidak
ditemukan dan langsung mengarah pada collecting duct, yang biasanya kaya
akan mitokondria namun kekurangan striasi atau goresan basal yang merupakan
ciri striated duct. %aliva yang berasal dari kelenjar sublingual kaya akan
natrium. Kelenjar sublingual mayor biasanya mengalirkan saliva ke duktus
utama, dan kelenjar sublingual minor mengalirkannya melalui banyak duktus
yang lebih kecil (,erkovit- et al, !"##. 6arant, !""0$.
6ambar / menunjukkan kelenjar sublingual pada perbesaran rendah.
>sini mukus (mucous acini !") terlihat jelas karena ber&arna lebih muda.
*emeriksaan yang penting dari asini mukus pada perbesaran yang relatif rendah
ini menunjukkan bah&a asini mukus tidak berbentuk sferis, namun memanjang
atau berbentuk tubular dengan kantung yang bercabang di bagian luar.%elain itu,
asini berukuran agak besar dan kebanyakan tidak terlihat pada bidang potongan
tunggal (=oss, !""6$.
Komponen serous dari kelenjar sebagian besar terdiri demilune, namun
kadang terdapat asini serous.,eberapa serous demilune dapat dipotong pada
suatu bidang yang tidak termasuk komponen mukus dari asini, sehingga
memperlihatkan gambaran asini serous saja (=oss, !""6$.
+uktus kelenjar sublingual yang paling sering ditemukan pada potongan
adalah duktus intralobularis. +uktus intralobularis hampir sama dengan striated
duct pada kelenjar submandibular dan parotis namun memiliki sedikit perluasan
lipatan basal dan susunan mitokondria yang membentuk striasi atau goresan.
%alah satu duktus intralobularis ()n+$ terlihat pada 6ambar / (kanan
6
atas$.+aerah di dalam persegi termasuk bagian dari duktus ini dan ditunjukkan
dengan perbesaran yang lebih besar pada 6ambar 2 (=oss, !""6$.
6ambar /. Kelenjar sublingual manusia, pe&arnaan ;?, perbesaran #6"8. (M> @ mucous acini,
)n+ @ intralobular duct) (=oss, !""6$.
*ada 6ambar 2, perhatikan bah&a pada bidang potongan lumen asini
mukus (M>$ (kanan atas$ terlihat bergabung dengan intercalated duct ()+$.
*erbatasan antara asini dengan permulaan intercalated ductditandai dengan
anak panah. #ntercalated duct tersusun atas epitel kolumnar atau pipih yang
mirip dengan yang terdapat pada kelenjar saliva lainnya. #ntercalated duct pada
kelenjar sublingual sangat pendek sehingga sulit ditemukan. #ntercalated duct
yang terlihat pada 6ambar 2 bergabung dengan satu atau lebih intercalated duct
lainnya menjadi duktus intralobularis ()n+$, yang ditandai dengan epitel
kolumnar dan lumen yang relatif besar. itik peralihan dari intercalated ductke
duktus intralobularis tidak terlihat pada 6ambar 2 karena dinding duktus hanya
terlihat tipis dan bentuk sel tidak dapat ditentukan (=oss, !""6$.
7
*emeriksaan asini pada perbesaran yang lebih besar menunjukkan
gambaran serous demilune (%+$.*erhatikan bah&a serous demilune membentuk
tambahan bentukan seperi tudung (capli$e) pada akhiran mukus. 6ambaran
sitologis dari sel mukus (mucous cells !%) dan sel serous pada dasarnya
sama dengan kelenjar submandibular. +aerah yang terlihat pada perbesaran
yang lebih besar juga menunjukkan kluster sel yang terjebak dan mirip dengan
asini serous. +iperkirakan bah&a sel tersebut sebenarnya adalah sel mukus yang
terpotong pada bidang paralel dari dasarnya dan tidak mencakup sel yang
mengandung mucinogen, atau sel tersebut sedang dalam fase di mana setelah
terjadi penurunan jumlah granula, produksi granula mucinogen yang baru
belum cukup untuk memberi gambaran sel mukus yang 9kosong: (=oss, !""6$.
Airi tambahan yang penting dari stroma jaringan ikat adalah adanya
sejumlah limfosit dan sel plasma.,eberapa sel plasma ditandai dengan
panah.%el plasma berhubungan dengan produksi s)g> dan terdapat pada
kelenjar saliva lainnya (=oss, !""6$.
6ambar 2. Kelenjar sublingual manusia, pe&arnaan ;?, perbesaran /""8. (M> @ mucous acini,
MA @ mucous cells, )n+ @ intralobular duct, )+ @ intercalated duct, %+ @ serous demilune,
panah @ sel plasma, anak panah @ batas asini dan permulaan intercalated duct) (=oss, !""6$.
8
2. % Inerva$i Kelenjar S"lingal
Kelenjar saliva diinervasi oleh serabut saraf postganglionic pada bagian
simpatik dan parasimpatik di sistem persarafan otonom. ergantung dari
kelenjarnya, serabut saraf simpatik perganglion berasalal dari dalam pusat
salivasi superior dan inferior di batang otak dan berjalan melalui persarafan
kepala saraf nomor 5 (facial$ dan saraf nomor < (glossopharyngeal$ ke
submandibula dan otic ganglia, dimana mereka bersinapsis dengan saraf
postganglion yang mengirim a8on menuju ke kelanjar melalui lingual dan saraf
auriculotemporal. %araf simpatis preganglion berasal dari dalam spinal cord,
bersinapsis dengan saraf-saraf postganglion di dalam superior cervical
ganglion dan mencapai kelencar dengan perantara arteri ('anci, !""8$.
)nervasi saraf parasimpatis pada kelenjar sublingual berasal dari korda
timpani yang merupakan cabang nervus fasial.%erat preganglion diba&a melalui
nervus lingual ke ganglion submandibula.%erat postganglion mele&ati ganglion
ini ke kelenjar submandibula dan sublingual (,erkovit- et al, !"##$.
%erabut saraf simpatis yang menginervasi kelenjar saliva berasal dari
ganglion servikalis superior dan berjalan bersama dengan arteri yang mensuplai
kelenjar saliva.%erabut saraf simpatis berjalan bersama dengan arteri fasialis
yang memperdarahi kelenjar sublingual. %araf ini menstimulasi kelenjar saliva
untuk menghasilkan sekret kental yang kaya akan kandungan organik dan
anorganik, sehingga tipe saliva yang dihasilkan oleh kelenjar sublingual adalah
mukus dengan volume sampai #"3 (;ollins, !"#!. amin, !"##$.
%uplai sekretomotor kelenjar sublingual berasal dari ganglion
parasimpatis submandibular.6anglion ini, bersama dengan nervus lingual,
terletak pada otot hyoglossus pada dasar mulut di atas bagian dalam kelenjar
submandibular.%erat preganglion parasimpatis yang menuju ke ganglion berasal
dari nukleus salivatoris superior di batang otak dan berjalan bersama nervus
intermedius dari nervus fasial, juga cabang korda timpaninya, untuk mencapai
nervus lingual di fossa infratemporal.%erat preganglion sampai ke ganglion
submandibular melalui nervus lingual.>kar simpatis ganglion berasal dari serat
9
postganglion dari ganglion servikal superior dan mencapai ganglion
submandibular melalui pleksus di sekitar arteri fasialis.>kar sensoris berasal
dari nervus lingual.%erat parasimpatis postganglion (bersama serat simpatis dan
sensoris$ mencapai kelenjar sublingual setelah memasuki kembali nervus
lingual (,erkovit- et al, !"##$.
2. & Perkem"angan Kelenjar S"lingal
Masih terdapat perdebatan mengenai teori pembentukan kelenjar
sublingual, apakah berasal dari perkembangan jaringan ektodermal atau
endodermal.+engan tidak adanya penanda (mar$er) endodermal, sulit
disimpulkan bah&a kelenjar sublingual berasal dari jaringan tersebut.'amun
kelenjar saliva mayor umumnya digolongkan sebagai organ ektodermal,
bersama dengan kelenjar eksokrin lainnya seperti kelenjar mammaria, keringat,
dan sebasea, serta organ seperti gigi, rambut, dan kuku.%emua organ ektodermal
berkembang dari dua jaringan yang berdekatan dari sumber embrionik yang
berbeda, yaitu jaringan epitel dan mesenkim.*erkembangan organ ektodermal
melalui proses interaksi yang konstan, bertahap, dan berulang antara kedua
jaringan tersebut yang ditranslasikan pada level molekuler dengan pengiriman
sinyal molekul, yang mengatur proliferasi, pergerakan, dan diferensiasi sel.
1alaupun organ ektodermal memililki keragaman yang signifikan pada
bentuknya, mekanisme molekuler yang terlibat dalam perkembangannya
menunjukkan kesamaan (ucker, !"#"$.
*ada manusia, kelenjar sublingual mulai berkembang sekitar minggu
kedelapan kehamilan. *erkembangan kelenjar sublingual dimulai sehari setelah
fase pra-tunas (prebud stage) kelenjar submandibular yaitu pada hari ke-#!,2
embrional (?#!.2$, ditandai dengan penebalan epitel oral yang terletak di
sebelah kelenjar submandibular pada sisi bukal (6ambar 0, bagian tengah$.
+uktus ekskretoris utama pada kelenjar sublingual membuka di dasar mulut
pada sublingual caruncle, lipatan mukosa yang terletak di belakang insisif
rahang ba&ah. Kelenjar sublingual mencapai a&al fase tunas (bud stage) sehari
10
setelah kelenjar submandibular, yaitu pada hari ke-#0,2 embrional (?#0.2$
(6ambar 0, bagian ba&ah$. ?pitel kelenjar sublingual tidak membentuk
kondensasi mesenkim yang terpisah, namun menembus dasar kapsul kelenjar
submandibular (6ambar 0, bagian tengah$ (ucker, !"#"$.
6ambar 6. *erkembangan kelenjar sublingual (%7$ dibandingkan dengan kelenjar
submandibular (%M$.Mesenkim yang terkondensasi digambarkan dengan &arna abu-abu tua di
sekitar dasar epitel kelenjar saliva (ucker, !"#"$.
2. ' Si$tem Lim(atik Kelenjar S"lingal
Kelenjar mengalir kedalam lymph node submandibula (4ehrenbach,
!""5$. %ekresi yang cepat dan berkelanjutan saliva, yang merupakan <<3 air,
memerlukan suplai darah yang luas untuk kelenjar ludah. satu atau lebih arteri
memasuki kelenjar dan menimbulkan arteri kecil dan arteriol yang cenderung
mengikuti jalan saluran sekretori. dalam beberapa spesies dan saluran timbul
11
dari arteri terpisah, sedangkan pada spesies lain sistem portal vena
menghubungkan jaringan kapiler sekitar dan potongan dengan sekitar saluran.
sebuah pleksus kapiler yang luas, juga timbul dari arteriol terpisah, ada di
sekitar saluran ekskretoris. kembalinya pembuluh vena, kecuali seperti yang
tercantum sebelumnya, umumnya mengikuti suplai arteri. 'amun, anastomosis
arteriovenosa terjadi di beberapa kelenjar. dengan meningkatnya aliran darah
selama sekresi, lebih banyak darah dialihkan melalui anastomosis ini, sehingga
tekanan vena dan kapiler meningkat. hasil peningkatan filtrasi cairan di
endotelium kapiler memberikan cairan yang diperlukan untuk mempertahankan
sekresi ('anci, !""8$
2.) Saliva Kelenjar S"lingal *an K!ntri"$in+a ter,a*a- Saliva Secara
Ke$elr,an
%aliva mencakup sekresi semua kelenjar saliva mayor dan minor. %aliva
berfungsi membasahi makanan yang kering untuk membantu penelanan,
melarutkan dan menahan kandungan makanan yang menstimulasi indra
pengecap (taste buds) secara kimia, sebagai penyangga(buffer) kandungan
dalam rongga mulut melalui konsentrasi ion bikarbonat yang tinggi, mencerna
karbohidrat dengan en-im pencernaan B-amilase (yang memecah ikatan #-/
glikosida dan melanjutkan kerjanya di esofagus dan lambung$, dan
mengendalikan bakteri flora rongga mulut karena memiliki en-im antibakteri
(liso-im$. %aliva merupakan sumber ion kalsium dan fosfat yang penting bagi
pertumbuhan normal dan perbaikan gigi.%aliva juga mengandung antibodi,
terutama s)g>.%alivasi merupakan bagian dari refleks yang secara normal
distimulasi oleh pencernaan makanan, &alaupun penglihatan, penciuman,
bahkan pikiran tentang makanan juga dapat merangsang salivasi (=oss, !""6$.
%aliva mengandung berbagai macam protein dan glikoprotein, termasuk
protein serum C-globulin, albumin, dan BDE globulin.*rotein saliva tersebut
memiliki fungsi lubrikasi pada saliva, proteksi antimikroba, dan penting dalam
menjaga kesehatan jaringan mukosa.%ecara umum, kelenjar sublingual
12
mensintesis dan mensekresi glikoprotein yang lebih banyak daripada protein,
sehingga saliva yang dihasilkan memiliki kandungan karbohidrat yang lebih
tinggi. ;al ini dibuktikan secara histologis dengan adanya sel-sel asini mukus
pada kelenjar sublingual, yaitu droplet sekretori yang kaya akan mucin sehingga
saliva yang dihasilkan lebih kental. (,erkovit- et al, !"##. amin, !"##$.
Kelenjar sublingual, seperti kelenjar saliva lainnya, berkontribusi dalam
saliva secara keseluruhan (whole-mouth saliva).idak hanya kelenjar saliva
yang berbeda yang dapat menghasilkan komposisi dan volume saliva yang
bervariasi sesuai dengan stimulus yang diberikan, namun satu kelenjar juga
dapat mensekresi saliva yang berbeda.Fleh karena itu, saliva secara keseluruhan
dapat bervariasi dari segi volume dan komposisi bergantung pada jenis,
amplitudo, dan durasi stimuli yand diberikan (,erkovit- et al, !"##$.
Kecepatan rata-rata aliran saliva secara keseluruhan dalam keadaan
istirahat adalah ".0 G ".!! mlDmenit, sedangkan saat distimulasi kecepatan rata-
ratanya akan meningkat sampai#.5 G !.# mlDmenit. Kecepatan aliran per hari
umumnya antara 2"" sampai #""" ml. Kontribusi kelenjar saliva pada saliva
secara keseluruhan berbeda-beda bergantung pada keadaan kelenjar tersebut,
apakah dalam keadaan istirahat atau distimulasi. Kelenjar sublingual, bersama
kelenjar saliva minor, mensuplai sekitar#2-!"3 saliva baik dalam keadaan
istirahat maupun distimulasi (,erkovit- et al, !"##$.
2. . Kan*ngan Pr!tein *an /lik!-r!tein Kelenjar Saliva
%aliva mengandung berbagai protein dan glikoprotein, termasuk protein
serum C-globulin, albumin dan globulin B D E. *rotein yang disintesis dalam
kelenjar adalah )g> (analog dengan protein serum$. en-im, termasuk amilase,
liso-im, peroksidase. kallikrein dan sejumlah kecil banyak lainnya (misalnya
asam fosfatase, ='>ase, cholinesterase, lipase$. glikoprotein yang
berkontribusi terhadap viskositas saliva, meningkatkan dan memfasilitasi
pelumas dan agglutinating properti. berbagai '-mengandung senya&a kecil.
%ecara umum, kelenjar parotid akan mensintesis protein lebih dari glikoprotein,
13
sehingga saliva parotis memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah,
sedangkan kelenjar submandibula dan sublingual mensintesis dan mengeluarkan
jumlah yang lebih besar dari glikoprotein dari protein, dan saliva dari kedua
kelenjar ini lebih tingg berisi karbohidrat. ;al ini diamati secara histologis, di
mana kelenjar parotid berisi butiran sekretori yang banyak (kaya protein$ tapi
tidak ada sekresi granula (kaya akan mucin$, yang terdapat dalam kelenjar
submandibula dan sublingual (,erkovit- et al, !"##$.
2.0 Pen+akit -a*a Kelenjar S"lingal
Kelenjar sublingual memiliki angka kejadian penyakit yang lebih rendah
dibandingkan kelenjar parotis dan submandibular.;al ini dibuktikan dengan
angka frekuensi terjadinya tumor pada kelenjar sublingual yang sangat rendah,
yaitu menunjukkan angka #.%ementara dua kelenjar saliva mayor lainnya
memiliki frekuensi yang lebih tinggi, yaitu #"" pada kelenjar parotis dan #"
pada kelenjar submandibular.'amun risiko terjadinya keganasan pada tumor
kelenjar sublingual tetap ada (ucker, !"#"$.
*enyakit kelenjar saliva lainnya yang mungkin terjadi pada kelenjar
sublingual adalah sialolitiasis, yaitu terdapatnya batu pada kelenjar
saliva.>ngka kejadian terdapatnya batu pada kelenjar sublingual hanya #3.
%ementara angka kejadian tertinggi adalah pada kelenjar submandibular, yaitu
sekitar 8"3, dan !"3 terjadi pada kelenjar parotis. %alah satu penyakit sistemik
yang dapat menyebabkan terbentuknya batu adalah penyakit gout, dengan batu
yang terbentuk mengandung asam urat.Kebanyakan, batu pada kelenjar saliva
mengandung kalsium fosfat, sedikit mengandung magnesium, amonium, dan
karbonat.,atu kelenjar saliva juga dapat berupa matriks organik, yang
mengandung campuran antara karbohidrat dan asam amino.6ejala yang
dirasakan pasien adalah terdapat bengkak yang hilang timbul disertai dengan
rasa nyeri. +apat teraba batu pada kelenjar yang terlibat (amin, !"##$.
14
BAB #
PETA K1NSEP
15
BAB %
PENUTUP
%.1 Ke$im-lan
Kelenjar sublingual adalah kelenjar terkecil dari tiga kelenjar saliva
mayor dan merupakan kelenjar campuran. Kelenjar sublingual terletak di dalam
sublingual fossa pada celah sublingual fascial di dasar mulut. %ebagian besar
kelenjar sublingual terdiri dai acini mucous. %aluran utama dari kelenjar
sublingual adalah rivinus duct yang diliputi oleh epitel berderet silindris dan
bermuara pada dasar mulut disamping &hartons duct. *ada kelenjar
sublingual sedikit ditemukan saluran intralobularis, dimana tidak ada
intercalated duct dan striated duct yang sukar ditemukan. +i kelenjar
sublingual acini serous ditemukan dalam bentuk serous demilune of giannu'i.
*enyakit kelenjar saliva lainnya yang mungkin terjadi pada kelenjar sublingual
adalah sialolitiasis, yaitu terdapatnya batu pada kelenjar saliva.
16
DA2TA3 PUSTAKA
,erkovit- ,, Mo8ham ,, 7inden =, %loan >. !"##.!aster Dentistry( )ral Biology.0
rd
?dition.(olume
0. 7ondonH Ahurchill 7ivingstone ?lsevier. p. 5"-5#, 8", 8!, 82.
6arant *=. !""0.)ral %ells and *issues.AhicagoH Iuintessence ,ooks. p. !2/.
;arrison 7,, %essions =,, ;ong 1K. !""<.+ead and ,ec$ %ancer( " !ultidisciplinary "pproach.0
rd
?dition. *hiladelphiaH 7ippincott 1illiams J 1ilkins.p. 2<#.
;ollins A. !"#!. Basic -uide to "natomy and .hysiology for Dental %are .rofessionals.F8fordH
1iley-,lack&ell. p. #65-#68, #5".
=oss M;, *a&lina 1. !""6. +istology( " *e/t and "tlas.2
th
?dition. ,altimoreH 7ippincott 1illiams J
1ilkins. p. 2#6-2#5.
amin %, Kassi +. !"##.*enyakit kelenjar saliva dan peran sialoendoskopi untuk diagnostik dan
terapi.)01# 2ol. 34 ,o. 5.;al. <5.
ucker >%, Miletich ). !"#".Salivary -lands( Development, "daptations, and Disease. ,aselH Karger.
p. /-2, 8, ##-#!.
1itt =7. !""2. Salivary -land Diseases( Surgical and !edical !anagement. 'e& KorkH hieme
Medical *ublishers, )nc. p. #/.
'anci, >ntonio .!""8. )ral +istology( Development, Structure and 6unction. Mosby elsevier H Aanada
4ehrenbach, Margareth L. J ;erring, %usan 1. !""5. "natomy of the +ead and ,ec$. %aunders
elsevierH Aanada
17

You might also like