You are on page 1of 12

Laporan Diskusi Kelompok

SUBTEST SIMILARITIES & VOCABULARY


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Asesmen
Tes Intelegensi Magister Psikologi Profesi

Disusun oleh :
Kelompok III
Anggriana Angguningtyas 1904201002!
"r#ina Peralaiko 1904201002$
%er&aningtias 1904201002'
De(i Arim)i 1904201002*
"rika Miftakhu +aa&ah 19042010029
%asya ,ahmania Maulani 1904201000
Dimas ,i-ki A&itya 1904201001
.ena .amira Ayesha 1904201002
/essi0a De(i 190420100
1umilar 2ulan 3tami 1904201004
Mira Kania 2ar&hani 190420100!
I--a Imania 190420100$
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2!"
Similarities Test
Bentuk Tes
Similarities merupakan bagian dari tes verbal dalam tes WB. Dalam tes ini terdapat 12
soal, subjek diminta untuk mencari persamaan antara dua buah kata yang diajukan. Weschler
(1!" dalam #au$man, 2%%&' mengungkapkan beberapa karakteristik dari tes similarities(
)udah untuk diadministrasikan
)erupakan subtes yang cukup menarik bagi orang de*asa
#emampuan dalam mengukur general ability tergolong cukup tinggi (%.+, untuk tes
WB-. / %.+ untuk W0.S-...'
1es yang dapat menggambarkan proses berpikir individu, namun belum bisa
menggambarkan kualitas memori / generalisasi
)erupakan subtes verbal yang paling tidak dipengaruhi oleh proses belajar yang
spesi$ik, pendidikan $ormal, latar belakang / pengalaman

Instruksi
2ada pembuka subtes ini, tester dapat mengatakan 32ada tes berikut terdapat dua hal yang
sama atau mirip dalam cara-cara tertentu dan saya ingin 0nda mengatakan apa persamaan
keduanya, sebagai contoh apa persamaan dari jeruk dan pisang45 (Pause). 6ika testee
menja*ab 3#eduanya adalah buah,5 maka tester dapat menja*ab, 37a, itu benar,5 dan
kemudian tester dapat melanjutkan dengan seluruh da$tar yang ada.
6ika respon testee adalah 3#eduanya tidak sama dalam beberapa cara5, maka tester dapat
mengatakan 36ika begitu jelaskanlah pada Saya di bagian mana keduanya mirip.5 6ika testee
gagal menja*ab dalam 1% sampai 1! detik, tester dapat menyatakan perbedaannya atau
memberikan ja*aban yang lebih sederhana, seperti 3Baiklah, 0nda mungkin dapat
mengatakan bah*a 0nda dapat memakan keduanya, atau keduanya memiliki kulit, atau
keduanya adalah buah.5 Selanjutnya tester dapat melanjutkan dengan seluruh da$tar yang
ada. 8anjutkanlah sampai 9 pasang persoalan yang ada di dalam da$tar berturut-turut
dinyatakan gagal. 6a*aban testee direkam dan dicatat secara verbatim.
Berikut adalah da$tar persoalan dalam subtes Similarities (
1. Orange 6eruk Banana 2isang
2. Coat )antel Dress :aun
3. Dog 0njing Lion Singa
4. Wagon :erbong #ereta Bicycle Sepeda
5. Daily Paer #oran ;arian !a"io <adio
#. $ir =dara Water 0ir
%. Woo" #ayu $lco&ol 0lkohol
'. (ye )ata (ar 1elinga
). (gg 1elur See" Benih
1*. Poem 2uisi Statue 2atung
11. Praise 2ujian Punis&ment ;ukuman
12. +ly 8alat ,ree 2ohon
Skoring
<espon yang diberikan testee dapat diberikan skor %, 1, atau 2 tergantung pada tingkat
dan kualitas penggeneralisasiannya. ,ester dapat menggunakan Criteria -llustration untuk
mengevaluasi respon-respon tersebut. #emudian, tester mencocokkan respon-respon yang
berla*anan antara ja*aban sampel dengan skor yang sesuai. 1erkadang testee 3merusak5
sebuah ja*aban dengan sebuah respon tambahan. Sehingga penskoringannta menjadi seperti
berikut (
- jika respon asli di skor 2, itu akan menurunkan skor menjadi 1. 2erbaikan secara
spontan juga dii>inkan.
Dalam beberapa kasus, tester akan menanyakan, 3Sekarang yang mana45. 1otal skor
dalam subtes ini adalah penjumlahan nilai-nilai bagian dari ke 12 pertanyaan sehingga skor
maksimumnya adalah 29.
Hal yang Diukur
#emampuan berpikir abstrak, yaitu kemampuan untuk menalar suatu permasalahan
yang si$atnya abstrak-verbal. 0rtinya, sesuatu yang menjadi objek penalaran tidak ada
secara visual, namun diciptakan berdasarkan stimulus verbal yang sudah dimaknakan
di dalam sistem kogniti$.
#emampuan menganalisa hubungan-hubungan, yaitu kemampuan menganalisa
in$ormasi- in$ormasi yang berada dalam sistem kogniti$ (seperti pada poin
sebelumnya', lalu menarik hubungan (dalam hal ini persamaan' di antara dua konsep
yang sedang dinalar (abstrak $ungsional'
#emampuan daya bayang verbal, yaitu menciptakan suatu konsep berdasarkan
verbalisasi yang secara otomatis dimaknakan di dalam sistem kogniti$. Suatu concet.
/ormation. #alau seseorang memiliki nilai ? atau berada di kanan (oka', maka dapat
dikatakan ia memiliki daya bayang verbal yang tinggi.
Proses Interpretasi
2roses interpretasi dia*ali dengan memberikan skor terlebih dahulu terhadap ja*aban
yang diajukan subjek. Skor %-1-2 diberikan sesuai dengan tingkat dan kualitas
penggeneralisasian ja*aban subjek. Skor % diberikan kepada ja*aban yang tidak memiliki
konten abstraksi. Skor 1 diberikan kepada ja*aban yang konkrit dan bersi$at lebih spesi$ik.
Sementara skor 2 diberikan kepada ja*aban yang abstrak dan sangat $undamental dari kedua
kata. .ndividu yang memberi skor 2 menandakan bah*a ia memiliki potensi untuk
menampilkan per$orma yang lebih baik. Setelah itu, seluruh skor subtest similarities ditotal,
kemudian dibandingkan dengan tabel rata-rata sebagai berikut(
0ge :roup Similarities )ean
1& @ 1+ .1
1" @ 1 .2
2% @ 29 .!
2! @ 2 1%.%
,% @ ,9 1%.!
,! @ 99 1%.+
9! @ !9 11.9
!! @ &9 1%."
&! @ & 11,2
+% @ +9 11.1
"% @ "9 1%.&
"! @ " 1%.,
$ging $nalysis o/ Similarities ,a0le (#au$man, 2%%&'
Berdasarkan tabel tersebut, kita dapat menggolongkan apakah individu termasuk individu
yang memiliki skor di atas rata-rata atau di ba*ah rata-rata dengan membandingkan total
skor individu dengan norma kelompok di usia tersebut.
Interpretasi
)enggambarkan kemampuan individu untuk menggunakan ingatan jangka panjang /
menerapkan ekspresi-ekpresi yang elegan dalam respons mereka
)akin tepat / abstrak ekspresinya, makin tinggi skornya dapat menggambarkan
kelancaran verbal
.ndividu dgn kemampuan yang baik utk mendapatkan insightAintrospeksi cenderung
menunjukkan kinerja yang baik dlm subtes ini
.ndividu dengan skor tinggi menunjukkan pembentukan konsep verbal yang baik, yang
dapat menggambarkan kemampuan intelektual yang juga baik. Sementara individu dengan
skor similarities yang di ba*ah rata-rata menunjukkan kurangnya kemampuan dalam
melakukan abstraksi verbal. Biasanya individu yang memiliki skor rendah pada subtes ini
adalah orang yang kakuArigid dalam berpikir, maupun pasien yang memiliki berbagai macam
kondisi terkait penurunan $ungsi mental. 0dapun skor yang didapatkan akan sangat
dipengaruhi oleh beberapa aspek, yaitu( $leksibilitas dalam berpikir, minat, kecenderungan
untuk berpikir negati$, dan kemampuan berpikir yang terlalu konkrit.
Hal yang Berpengaruh pada Jawaban Subtest
+le1si0ilitas 0eri1ir
)inat
2egati3ism
O3erly Concrete ,&in1ing
Outsi"e !ea"ing
Diagnostic Suggestion
#egagalan-kegagalan dalam subtes similarities yang mudah, dapat
mengidenti$ikasikan psikotik depresi dan sikoprenik ringan. #egagalan @ kegagalan
ini terjadi di dalam penyakit skiso$erenia paranoid dan depresi neurotic parah, sulit,
dan berat. 2aling sedikit dapat mengakibatkan penyakit sara$.
Skor similarities yang lebih rendah , poin dari 4oca0ulary disebabkan adanya
gangguan keji*aan karena terjadi kerusakan otak.
0pabila pasien secara klinis terlihat tertekan dan skor Similarities lebih rendah dari
4oca0ulary, dapat didiagnosa terdapat tekanan ski>o$renia. Sedangkan jika skor
Similarities lebih tinggi dari 4oca0ulary, dapar didiagnosa adanya kecenderungan
depresi neurotic.
=ntuk melihat kecenderungan pasien terdiagnosa 2aranoid (kecuali yang sudah kronis
dikarenakan ski>o$renia', dapat dilihat dari skor Similarities lebih tinggi dari skor
4oca0ulary dan Weighted Score Berbal.
;igh *eighted score (19 atau lebih' hampir dapat dipastikan terjadi di dalam kondisi
neurotic, terutama dalam pengalaman intelektual dari tingkatan psikotik (seperti
presi>openia overideasional atau kondisi paranoid'.
Skor @ skor yang tinggi di sub tes Similarities jarang terjadi pada pasien psikotik
depresi$, deteriotik paranoid psikoprenik dan orang-orang normal yang berasal dari
latar belakang budaya yang lemah. Sehingga subtes Similarities menjadi indikator
yang lebih sensitive daripada subtes verbal yang lain.
.ndividu yang memiliki kecenderungan obsessive biasanya akan mendapatkan skor
tinggi yang diperoleh dari beberapa ja*aban yang ia berikan.
Neuropsychological Analysis of Siilarities
2asien yang mengalami kerusakan otak biasanya kesulitan memberikan respons
konseptual yang abstrak.
Skor pada subtes Similarities sangat berhubungan dengan bagian otak hemisphere
kiri, terutama pada lobus temporal dan $rontal.
Skor yang rendah pada subtes Similarities dapat mengindikasikan adanya kerusakan
pada lobus $rontal bagian kiri.
!eterkaitan dengan Subtest "ain
1erdapat beberapa keterkaitan antara subtest similarities dengan subtest lain, yaitu(
Similarities @ 4oca0ulary
#eduanya dapat menggambarkan kekayaan ide, ingatan jangka panjang, pembentukan
konsep dan perkembangan bahasa individu
Similarities @ 4oca0ulary @ Comre&ension
#etiganya merupakan subtes yang mengundang respon kualitati$, sehingga dapat
menggambarkan proses berpikir, latar belakang pengalaman hidup dan respons
individu terhadap $rustasi
Similarities @ -n/ormation @ 4oca0ulary
#etiganya dapat menggambarkan resistensi individu terhadap de$isit neurologis
maupun gangguan psikologis
Vocabulary Test
A# Bentuk Tes
Setiap kata yang ada di dalam 4oca0ulary test diambil dari salah satu Standard
(School' Dictionary dari Cunk dan Wagnall. Da$tar kata dihasilkan dengan cara memilih
1%% kata secara random dengan cara( Dimulai dengan sebuah lembaran ganjil, kemudian
dipilihlah kata-kata yang terbaik dari setiap lima lembar dan melanjutkan proses hingga
didapatkan 1%% buah kata. 1%% kata ini kemudian disususn berdasarkan tingkat kesulitan,
dibagi dua menjadi !% kata untuk masing-masing da$tar, kemudian setiap kata tersebut
diberikan pada kelompok eksperimen yang telahh diketahui tingkat kecerdasannya.
Dengan menggunakan metode ini, kata-kata yang nampaknya tidak baik dalam
membedakan antara level kecerdasan maka dengan segera dieliminasi. Setelah melalui
eksperimen panjang, kemudian didapatkan &% kata, yang menjadi !% kata, dan dikurangi
menjadi 92 kata yang digunakan sampai saat ini. Seluruh kata tersebut disusun menurut
tingkat kesulitan.
Subtes 3oca0ulary merupakan salah satu subtes verbal comprehension yang paling
reliable (realibilitas tas-retes W0.S-.B D %,"E realibilitas tes-retes W.SF-.B D %,2' dan,
seperti halnya in$ormation, sangat resisten terhadap de$icit neurologis dan gangguan
psikologis (8e>ak et al., 2%%9E <eitan / Wol$son, 1,'. )eskipun pada subtes
3oca0ulary cenderung naik seiring dengan bertambahnya usia, skor ini cenderung anjlok
pada orang yang keterampilan visual-spasialnya jauh lebih penting dibanding kemampuan
verbalnya
)enurut Wechsler (199', besarnya hasil subtes 4oca0ulary seorang individu tidak
hanya menggambarkan hasil pendidikannya, tetapi juga merupakan alat ukur yang baik
untuk melihat kecerdasan umum yang dimiliki individu tersebut. #eunggulan subtes ini
sebagai tes intelegensi berasal dari $akta bah*a jumlah kata yang diketahui oleh seseorang
dalam *aktu yang sama mengukur kemampuan belajarnya, kekayaan in$ormasi verbalnya,
dan jangkauan umum dari pemikiran yang dimilikinya. Salah satu kritik terhadap
pengukuran 4oca0ulary sebagai ukuran kecerdasan seseorang adalah bah*a banyaknya
kata yang diperoleh seseorang harus memerlukan pengaruh dari pendidikan dan
kesempatan budaya. 0kan terlihat tidak adil bagi orang yang buta huru$ dan orang yang
tidak berkemampuan bahasa asing. #arena kemungkinan keterbatasan tersebut maka
subtes ini hanya diberikan sebagai alternative subtes pada rangkaian tes yang asli. Saat
ini, 4oca0ulary tes direkomendasikan sebagai alat tes 3regular5 yang harus disertakan
secara sistematis ketika skala penuh (+ull Scale' diadministrasikan.
B# Adinistrasi subtes vocabulary
.nstruksi
3Saya ingin melihat mengenai berapa banyak kata yang anda ketahui. Dengarkan baik-
baik dan beritahu saya arti dari kata-kata ini.5
30pel. 0pakah yang dimaksud dengan apel45
1erkadang, kita sulit untuk memutuskan apakah subjek mengetahui atau tidak dari arti kata
yang diberikan. Dalam kasus tersebut, selalu diperbolehkan dan tentu snagat penting untuk
mengatakan 3tolong jelaskan lebih lanjut5
$# Aturan peberian skor pada subtes vocabulary
Dalam mengestimasi ukuran dari kemampuan kosakata seseorang, ja*aban yang
dihitung adalah setiap kata yang subjek ketahui. Segala de$inisi yang bisa dipahami maka
bisa diterima, dan tidak ada pengurangan skor untuk bahasa yang tidak bermakna. Selama
subjek menunjukan bah*a ia mengetahui arti dari kata yang dimaksud, ia mendapatkan
skor untuk ja*aban yang benar. 0turan yang umum saat ragu memberikan skor adalah
mencocokan respon subjek apakah berla*anan dengan de$inisi yang dapat diterima dan
memberikan skor berdasarkan hal tersebut. Selalu usahakan untuk mencatat ja*aban
subjek secara verbatim. ;al ini tidak hanya membantu untuk proses memeriksa ulang,
tetapi juga melengkapi materi untuk analisis kualitati$.
Skoring dari de$inisi harus dibuat berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 0turan
umum nya adalah segala arti yang dapat dipahami dari setiap kata dapat diterima,
keindahan bahasa dan keakuratannya diabaikan. )eskipun keindahan bahasa diabaikan,
namun konten de$inisi yang 3miskin5 akan mendapakan pengurangan skor. #etika subjek
terlihat hanya mengetahui de$inisi kata secara samar-samar, maka responnya diberikan
skor setengah. )isalnya, apel D tumbuh di atas pohon. .ntan D sebuah cincin intan.
=ntuk subjek yang superior maka seluruh da$tar kata perlu diberikan. 0turan umum
untuk administrasi adalah melanjutkan pemberian kata sampai subjek ! kali gagal dan
mendapatkan nilai % untuk kata yang diberikan. Skor akhir dari subjek adalah jumalah dari
skor setengah dan kredit penuh (?'. Gilai maksimum 92.
D# Interpretasi Subtest Vocabulary
1erlepas dari kegunaannya untuk mengukur kecerdasan, tes ini merupakan tes yang
diminati dalam berbagai skala, karena kemungkinan kualitati$nya. Dalam mende$inisikan
sebuah kata, subjek memberikan lebih dari sekedar arti dari kata tersebut. Subjek juga
memberitahu tentang dirinya, atau paling tidak menunjukan kualitas dan karakter proses
berpikirnya. 0kan terdapat perbedaan yang jelas dalam kemampuan nalar dua orang
de*asa yang salah satunya menja*ab 3keledai5 sebagai 3binatang5 dan seorang lainnya
yang mende$inisikan dengan 3memiliki empat kaki5. 1erkadang, kualitas dari ja*aban
subjek juga memberitahukan sesuatu tentang budaya di lingkungan sekitarnya. 6enis dari
kata yang biasanya gagal atau berhasil dija*ab subjek selalu ada yang signi$ikan.
<espon-respon subtes 3oca0ulary serupa dengan subtes comprehension dan
similariti, dalam arti bah*a analisis kualitati$ sering memberikan in$ormasi yang
berman$aat tentang klien dalam proses ber$ikir, latar belakang, pengalaman hidup, dan
respon terhadap $rustasi. Sering kali penting untuk mengeksplorasi respon-respon yang
tidak tepat untuk menentukan apakah mereka merupakan hasil menebak-nebak, clang
associations (misalnya, 3ponder5 HmerenungI, padahal yang sebenarnya dimaksudkan
adalah 3resemble5 HmiripAmenyerupaiI', pemikiran konkret, bi>arre associations, atau
penalaran yang terlalu inklusi$. Bahkan jika sebuah respon benar, pertimbangan tentang
gaya yang digunakan untuk mendekati kata itu dan sisi spesi$iknya dapat berguna.
Skor yang tinggi menunjukkan kecerdasan secara umum yang tinggi dan bah*a
subjek tes dapat mengingat ide-ide di masa lalu dan membentuk konsep-konsep yang
berhubungan dengan ide-ide ini. Jrang yang memiliki skor tinggi memiliki rentang minat
yang luas dan permbedaharaan in$ormasi umum yang baik, dan mungkin mempunyai
kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi. 2opulasi-populasi klinis yang mempunyai skor
3oca0ulary tinggi mungkin menggunakan mekanisme-mekanisme pertahanan yang
kompulsi$ atau intellectuali>ing (melindungi diri anda tanpa disadari dan tekanan
emosional ketika berhadapan dengan permasalahan atau ketakutan akan pemikiran-peny'.
Skor yang rendah menunjukkan latar belakang pendidikan yang rendah, kecerdasan yang
secara umum rendah, perkembangan bahasa yang buruk, dan kurang $amiliar dengan
Bahasa .nggris, dan atau memiliki motivasi yang buruk.
1. Hal yang berpengaruh pada %awaban subtest vocabulary &
Cultural Oortunities
+oreign Language Bac1groun"
-ntellectual curiosity an" stri3ing
-nterest
Outsi"e rea"ing
!ea"ing a0ility (0ecause a 5or" list is resente" to e6aminee)
!ic&ness o/ early en3ironment
Sc&ool learning
2. !eapuan unik yang diukur dala subtest vocabulary &
4oca0ulary mengukur inteligensi secara umum dan bagian penting dalam subtest yang
lainnya. Dari hasil test 3oca0ulary ini menghasilkan original .K. Jriginal .K meliputi (
1. 2engembangan bahasa
2. 2emahaman terhadap kata-kata
,. .nteligensi verbal secara umum
9. 2enggunaan bahasa dan akumulasi kemampuan verbal
!. )engukur intelektualitas subjek secara optimal
&. 8atar belakang pendidikan
+. <entang dari ide, pengalaman, atau minat dari individu
3. Analisis epirik dala subtest vocabulary&
g loading( rD.", (best measure'
<eability( split-hal$D.,, test-retestD.1
2ractise e$$ect( 1rivial $or ages 1&-" (gain o$ %.2 scale-score point'
Subject speci$icityALror variance( 1M vs +M (adNuate speci$icity'
2rimary Jblimin Cactor 8oading( Berbal Fomprehension CactorD."
)ost <elated to( .n$ormation (rD.++'
8east related to( Jbject 0ssembly and Digit Symbol-Foding (rD.99'
4. Analisis usia dala subtest vocabulary&
Age 'roup Vocabulary (ean
1&-1+ ".&
1"-1 .2
2%-29 .!
2!-2 1%.%%
,%-,9 1%.!
,!-99 1%.+
9!-!9 11.9
!!-&9 1%."
&!-& 11.2
+%-+9 11.1
+!-+ 11.1
"%-"9 1%.&
"!-" 1%.,
5. Analisis klinis dala subtest vocabulary&
Gilai tinggi biasanya mencerminkan ambisi intelektual, dan juga dapat diasosiasikan dengan
de$ense intelektualisasi.
)ereka-mereka yang memiliki de$ense represi yang lemah akan mendorong ja*aban keluar
dari kesadaran. Dilihat dalam beberapa kata yang dapat diasosiasikan dengan kon$lik.
<epresi berdampak dalam pengetahuan dan pengambilan kata yang spesi$ik dari yang ia
ketahui.
#onten dari respon yang menunjukkan analisis klinis menggambarkan keka*atiran
seseorang, kesukaan, perasaan, minat, latar belakang, status dan proses pemikiran,
erse3eration (keteguhanAketekunan', asosiasi dan ketidaksesuaian dalam kata juga dapat
diobservasi.
<espon bisa berupa ellisis (kata ganti' misalnya "on1ey dija*ab dengan 7ac1ass atau <espon
berupa sel/.re/erence (keterangan diri'.
<espon harus dievaluasi untuk membedakan antara individu yang memberikan penjelasan
terus-menerus, ja*aban yang diha$alkan tanpa ber$ikir, dan mereka yang berusaha
menggunakan intelektualnya.
Perse3eration kadang-kadang terbukti ketika pasien Omemberikan cara penjelasan yang sama
untuk setiap responO.
Waktu administrasi yang lama, dicocokan dengan hasil in$ormasi yang unik, dapat membuat
asumsi seputar e$ektivitas untuk mengetahui kerusakan otak pasien yang mudah lelah.
)# !eterkaitan Dengan Subtes "ain
Similarities @ 4oca0ulary
Similarities @ 4oca0ulary @ Comre&ension
#etiganya merupakan subtes yang mengundang respon kualitati$, sehingga dapat
menggambarkan proses berpikir, latar belakang pengalaman hidup dan respons individu
terhadap $rustasi
Similarities @ -n/ormation @ 4oca0ulary
#etiganya dapat menggambarkan resistensi individu terhadap de$isit neurologis maupun
gangguan psikologis
Daftar Pustaka
#au$man, S / 8ichtenberger, L. 2%%&. $ssessing $"olescence 8 $"ult -ntelligence 3
r"
e".
Ge* 7ork( 6ohn Willey / Sons, .nc
#eller-)an, ; / Burry, 0. 2%%+. 9an"0oo1 o/ Psyc&o"iagnostic ,esting 4
t&
e". Ge* 7ork(
:rune / Stralton, .nc
Weschler, D. 199. ,&e :easurement o/ $"ult -ntelligence 3
r"
e". Baltimore( 1he Williams /
Witkins Fompany

You might also like