You are on page 1of 19

Lampiran 1.

Kuisioner

TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA : Drs. MAHENDRA
J ABATAN : KEPALA BAPPEDA KAB. ASAHAN
TANGGAL : 6 DESEMBER 2010
TEMPAT : KANTOR BAPPEDA KAB. ASAHAN

A. Aspek Sumber Daya Manusia
1. Tanya : Apakah Aparatur yang ada pada saat ini di Kantor Bappeda Kab.
Asahan sudah memadai dilihat dari latar belakang Pendidikan ?
J awab : J ika dilihat dari latar belakang pendidikan aparatur saat ini belum
cukup memadai dikarenakan aparatur yang ada di Bappeda masih
dominan tingkat pendidikan SLTA sedangkan pendidikan sarjana
masih sedikit/terbatas.

2. Tanya : Dengan latar belakang pendidikan aparatur setingkat SLTA lebih
dominan, apakah mereka ini selalu diprioritaskan untuk meningkatkan
kemampuannya dalam perencanaan ?
J awab : ya benar, para aparatur diprioritaskan untuk meningkatkan
kemampuannya dalam menyusun program pembangunan daerah yang
telah ditentukan setiap tahunnya yang sudah direncana kan seperti
melanjutkan pendidikan Sarjana dengan bidang/jurusan sosial atau
perencana.

3. Tanya : untuk meningkatkan aparatur, apakah mereka selalu diberikan
kemudahan untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan dilklat ?
J awab : untuk mengikuti diklat teknis dan fungsional saya selaku pimpinan
selalu memberikan kesempatan dan dukungan kepada seluruh staf
yang berminat. Tinggal lagi beberapa kendala dalam mengikuti diklat-
diklat tersebut adalah masalah tempat, karena kegiatannya terkadang
dilakukan diluar daerah seperti J akarta dan beberapa kota lainnya di
Indonesia. Kondisi ini sebenarnya menjadi faktor penghalang para staf
Bappeda untuk mengikuti diklat teknis tersebut. Walaupun demikian
apabula diklat yang diselenggarakan tersebut sangat penting untuk
meningkatkan kemampuan aparatur, umumnya diberikan bantuan dana
yang mengikuti diklat.

4. Tanya : dengan adanya kegiatan diklat diluar daerah, apakah ada para staf yang
ikut diklat diluar daerah?.. dan apakah kegiatan diklat pada tahun 2010
ini pegawai ada dikirimkan untuk ikut diklat ?
J awab : ada tetapi dengan keterbatasan anngaran maka kami mengirimkan
pegawai hanya 1 orang saja. Pegawai yang ikut diklat teknis untuk

123
Universitas Sumatera Utara
tahun 2011 tidak ada yang ikut diklat perencanaan hal ini dikarenakan
keterbatasan anggaran, kami hanya mengirimkan pegawai untuk diklat
teknis terakhir pada tahun 2001 di J akarta.

5. Tanya : bagaimana dengan pengembangan karier bagi pegawai dilihat dari
latar belakang pendidikan?.. apakah ada atau tidak pak ?
J awab : adaseluruh aparatur khususnya yang berlatar belakang pendidikan
sarjana akan akan kami prioritaskan pengembangan karirnya dengan
memberikan mereka kesempatan dalam mengikuti pendidikan dan
pelatihan khususnya diklat structural misalnya diklat pim Tk IV, III,II
bagi mereka yang benar-benar telah memenuhi persyaratan khususnya
administrasi, dan didukung dengan tibgkat kemampuan mereka yang
dimilikinya saat ini untuk mendukung pengembangan karir mereka.
Sebab dengan adanya pengembangan karier berarti ada kaderisasi
dalam kerangka mempersiapkan pegawai yang kualified di Bappeda
khususnya pada setiap tingkat jabatan yang ada di Bappeda.

6. Tanya : selain dari pengembangan karier yang ada di Bappeda, bagaimana cara
bapak untuk memberikan motivasi kepada bawahan agar pegawai
semangat untuk bekerja ?
J awab : melihat struktur gaji yang diperoleh saat ini kita memang memaklumi,
bahwademikianlah kemampuan pemerintah dalam memeberikan gaji,
maka terhadap peningkatan kesejahteraan pegawai di Kabupaten
Asahan khususnya di Bappeda Kab. Asahan tidak dapat dipungkiri
masih jauh dari layak. Namun demikian agar dapat meningkatkan
semangat dan motivasi pegawai sedapat saya sebutkan juga
dipengaruhi kebijakan pimpinan yang bersangkutan, dalam hal ini
misalnya : dalam memberikan insentif kepada para pegawai yang
mampu melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik, baik itu pada jam
kerja resmi, maupun diluar jam kerja, hal ini mengingatkan tupoksi
Bappeda dalam perencanaan terkadang sering menggunakan waktu
kerja diluar jam dinas.

7. Tanya : dengan adanya motivasi seperti insentif bagi pegawai Bappeda, apakah
keterampilan pegawai sudah memadai dalam pelaksanaan tugasnya ?
J awab : keterampilan yang dimiliki oleh staf masih kurang optimal. Hal ini
dikarenakan staf yang ada di Bappeda lebih terfokus pada pendidikan
dan latihan dalam perencanaan sedangkan untuk keterampilan seperti
kemahiran komputer serta mengerjakan tugas tepat waktu belum
terlaksana sehingga mengakibatkan disiplin kerja pegawai Bappeda
masih kurang.



Universitas Sumatera Utara
B. Aspek Koordinasi
1. Tanya : sebelum rencana Pembangunan disusun, bagaimana bapak
mengkoordinasikan kegiatan rencana pembangunan tahun 2011 ?..
J awab : pada dasarnya kami sudah mengkoordinasikan kepada seluruh
SKPD, Kecamatan, Desa dan Kelurahan. J adi setiap instansi harus
sudah membuat program pembangunan untuk di bahas di tingkat
Kabupaten.

2. Tanya : jadi pak bagaimana cara masing-masing instansi untuk menyusun
rencana pembangunan di daerahnya, apakah sudah ada diberikan
penjelasan tentang tata cara penyusunan program pembangunan ?
J awab : ada diberikan suatu penjelasan tata cara penyusunan program
tersebut seperti aparat Desa/Kelurahan beserta tokoh masyarakat,
BPD dll mengadakan rapat di kantor desa/kelurahan, mereka disini
menyusun program pembangunan desa, setelah rangkum program
tersebut, maka program yang ada di bahas di tingkat kecamatan,
setelah tingkat kecamatan selesai maka di bahas ditingkat kabupaten
yang dipimpin oleh kepala Bappeda.

3. Tanya : setelah ditingkat kabupaten yang dilaksanakan Bappeda dalam
penyusunan perencanaan pembangunan, apakah pada saat rapat
penyusunan program pembangunan, usulan rencana pembangunan
yang disusun setiap kecamatan diteruma seluruhnya ?
J awab : usulan tersebut tidak seluruhnya diterima, disini kami
memprioritaskan program pembangunan yang harus cepat
dilaksanakan dan bertahap seperti Pendidikan, Kesehatan serta
infrastruktur jalan.

4. Tanya : sebelum musrenbang kabupaten dilaksanakan, apakah ada membuat
jadwal kapan pelaksanaan musrenbang desa/kelurahan, Kecamatan
dan Kabupaten, sertaapakah jadwal yang telah ditentukan Bappeda
dalam musrenbang tersebut para Desa/Kelurahan maupun kecamatan
usulan program pembangunan sudah siap untuk dibahas ditingkat
kabupatebn ?..
J awab : adakami disini sudah menentukan jadwal kapan pelaksanaan dan
pembahasan musrenbang, tetapi ternyata ada sebahagian
desa/kelurahan sampai kecamatan belum selesai pembahasan usulan
perencanaan pembangunan tersebut, sedangkan kami sudah
mengkoordinasikan kepada camatagar program pembangunan sudah
selesai pada jadwal yang telah kami tentukan.

5. Tanya : bagaimana tindakan bapak terhadap desa/kelurahan maupun
kecamatan yang belum menyelesaikan program pembangunannya ?
Universitas Sumatera Utara
J awab : adapun konsekwensi dari kami bagi desa/kelurahan maupun
kecamatan yang belum selesai program pembangunannya maka kami
mengamnbil program pembangunan pada tahun yang lalu.

6. Tanya : menurut bapakapa saja kendala dalam penyusunan rencana
pembangunan di Kabupaten Asahan ? dan bagaimana cara
mengantisipasinya pak ?
J awab : adapun kendala yang terjadi dalam penyusunan program
pembangunan yaitu kurangnya koordinasi antara peserta yang ikut
rapat dalam penyusunan program pembangunan ditingkat
desa/kelurahan, kecamatan maupun kabupaten. Pada waktu
penyusunan rencana pembangunan tersebut para peserta rapat yang
diundang sebahagian tidak hadir sehingga penyusunan program
pembangunan tidak selesaikan. Cara mengantisipasi permasalahan
tersebut maka selaku pimpinan mengambil keputusan yaitu bahwa
para peserta rapat yang tidak hadir selama 3 kali rapat maka
penyusunan rencana pembangunan dilingkungan kabupaten Asahan
tetap dilanjutkan sampai selesainya penyusunan rencana
pembangunan tersebut.

7. Tanya : agar pelaksanaan penyusunan rencan pembangunan terlaksana,
apakah diperlukan suatu tim dalam penyusunan rencana
Pembangunan dan bagaimana struktur tim tersebut ?
J awab : dalam penyusunan rencana pembangunan perlu disusun struktur Tim
penyusun rencana pembangunan seperti penanggung jawab,
penasehat, pimpinan, bendahara, pelaksana administrasi, penanggung
jawab teknis dan anggota tim teknis.

8. Tanya : apabila struktur Tim penyusunan rencana pembangunan terbentuk,
bagimana tata cara penyusunan perencanaan pembangunan di
Kabupaten Asahan ?
J awab : perencanaan ini dibahas dalam rapat koordinasi Desa/Kelurahan yang
disebut musrenbang Desa/Kelurahan yang dihadiri oleh 1 orang dari
kecamatan, kepala Desa/Lurah, staf Desa/Kel, BPD/LPM, Tokoh
masyarakat, agama,pemuda, organisasi lainnya setelah itu rapat
koordinasi di Kecamatan (musrenbang kecamatan serta musrenbang
Kabupaten, dari musrenbang Kecamatan akan dibahas di forum
SKPD tingkat Kabupaten untuk menyamakan usulan dari Kecamatan
setelah itu hasil rapat pembangunan tersebut menjadi Rencana
pembangunan Pemerintah Daerah.

9. Tanya : dalam tata cara penyusunan rencana pembangunan, apakah dalam
penyusunan tersebut perlu adanya berkonsultasi kepada pemerintah
Propinsi ?
Universitas Sumatera Utara
J awab : dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah seperti
halnya dikabupaten asahan dimana suatu perencanaan pembangunan
dalam penyusunan RKPD senantiasa harus berkonsultasi dengan
pemerintah propinsi (musrenbang propinsi) ini sifatnya wajib dalam
artian pemerintah daerah Kabupaten Asahan haruslah mendapatkan
persetujuan dari pemerintah propinsi dalam mengajukan suatu
rencana pembangunan daerah, hal ini erat kaitannya dengan
pertanggung jawaban kepala daerah.

10. Tanya : dengan adanya bpersetujuan dari Pemerintah Propinsi, apakah ada
penetapan waktu penyelesaian musrenbangv ditingkat Kabupaten ?
J awab : ada.. pada dasarnya kami sudah menetapkan waktu penyelesaian
musrenbang ditingkat kabupaten bulan Maret seluruhnya usulan
pembangunan sudah masuk di Kantor Bappeda untuk dibahas pada
Forum SKPd dan musrenbang kabupaten yang sesuai dengan surat
edaran Bappenas dan menteri Dalam Negeri tentang petunjuk teknis
penyelenggaraan musrenbang. Tetapi kenyataannya masih banyak
desa/kelurahan maupun kecamatan yang belum menyelesaikan
prioritas perencanaan pembangunan sehingga mereka sering
mengadakan musrenbang tingkat desa/kelurahan dan kecamatan
tanpa ada keputusan apapun.

11. Tanya : menurut Bapak, bagaimana Bappeda dalam mengkoordinasikan
dalam penyusunan perencanaan pembangunan ?
J awab : bahwa dalam perencanaan penyusunan rencana pembangunan,
Bappeda melakukan pembagian tugas kepada SKPD sebagai
penanggung jawabpelaksana teknis untuk menyusun rencana
pembangunan di daerahnya dan anggaran biaya yang dibutuhkan.
















Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA : Ir. ROBINSON SITUMORANG
J ABATAN : Sekretaris Bappeda
Tanggal : 08 Desember 2010
Tempat : Kantor Bappeda

a. Aspek Sumber Daya Manusia
1. Tanya : apakah apartur yang ada di Kantor Bappeda sudah memadai dilihat
dari latar belakang pendidikan dalam merencanakan pembangunan daerah ?
J awab : menurut saya belum memadai karena aparatur di Bappeda lebih
banyak tingkat pendidikan SLTA

2. Tanya : dengan latar belakang pendidikan lebih dominan SLTA, bagaimana
cara menagntisipasi permasalahan tersebut agar kegiatan dalam merencanakan
pembangunan daerah dapat terlaksana dengan yang diharapkan ?
J awab : untuk aparatur tingkat pendidikan SLTA, disini sebagian sudah kami
beri pendidikan dan pelatihan yang terkait dalam perencanaan pembangunan
dan yang lainnya sebagian tenaga administrasi saja seperti pembuatan surat-
surat, mengantarkan surat ke SKPD se kab. Asahan.

3. Tanya : Apakah diklat teknis setiap tahunnya ada diberikan kepada aparatur
Bappeda untuk meningkatkan kinerjanya ?
J awab : pada dasarnyanya disini selalu memberikan kesempatan bagi aparatur
untuk ikut diklat tetapi untuk tahun ini kami tidak dapat mengirimkan aparatur
untuk mengikuti diklat, hal ini dikarenakan minimnya dana karena diklat-diklat
tersebut diadakan diluar kota yang diselenggarakan oleh Bappenas. Adapun
diklat untuk pengembangan aparatur terakhir yang kami kirimkan pada tahun
2001.

4. Tanya : dengan adanya diklat bagi aparatur untuk mengembangkan
kemampuan dan keterampilannya, apakah ada diberikan kesempatan bagi
aparatur untuk mengembangkan kariernya pak ?..
J awab : dilihat dari latar belakang pendidikan seorang pegawai di Bappeda
Kab. Asahan khususnya tingkat sarjana sebenarnya kami prioritaskan untuk
mengikuti diklat-diklat teknis maupun fungsional untuk menunjang kemampuan
mereka. Dengan demikian dari dasar diklat-diklat teknis maupun fungsional
sesuai sebenarnya menurut saya tidak masalah asalkan pegawai yang
bersangkutan dapat mengaplikasikan seluruh kemampuan yang telah di peroleh
melalui diklat-diklat teknis dan fungsional. J adi melalui keikutsertaan mereka
dalam diklat dapat menambah pengetahuan dan kemampuan mereka walaupun
pada dasarnya memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
5. Tanya : Dengan adanya motivasi yang diberikan, menurut bapakapakah
aparatur yang ada di Bappeda sudah terlihat ada didiplin dalam bekerja serta
adakah aparatur Bappeda memiliki keterampilan dalam bertugas ?
J awab : selama saya bertugas menjadi sekretaris Bappeda bahwa pelaksanaan
para staf di Bappeda cukup disiplin dan cukup baik. Setiap tugas yang diberikan
dapat diselesaikan tepat waktu meskipun terdapat beberapa laporan yang tidak
sesuai dengan informasi di lapangan. Para pegawai Bappeda rata-rata sudah
cukup mahir dalam menggunakan computer untuk pelaksanaan tugas sehari-
hari.

6. Tanya : untuk lebih memotivasi aparatur/staf agar dapat meningkatkan
kinerjanya.. bagaimana dengan usulan kepangkatan bagi aparatur? Apakah
usulan kepangkatan tersebut tepat waktu atau tidak ?
J awab : masalah kenaikan pangkat di Bappeda kepada para pegawai diberikan
dsudah tepat pada waktunya. Ini selalu kami upayakan agar penyerahan ini lebih
bermakna bagi para pegawai yang bersangkutan.

7. Tanya : menurut bapak..apakah ada diberikan gaji tambahan ataupun
kompensasi bagi aparatur Bappeda?
J awab : terhadap penetapan gaji sama halnya dengan seluruh PNS yang ada di
Indonesia, baik itu terhadap pegawai yang memiliki jabatan structural maupun
yang memilik jenjang pendidikan yang memadai disamping tentunya masa kerja
pegawai yang bersangkutan, sedangkan untuk kompensasi ada diberikan seperti
uang lembur dan insentif perbulannya.

8. Tanya : menurut bapak apakah pegawai sudah memiliki keahlian seperti
telah mengikuti diklat perencanaan pembangunan ?
J awab : belum sebenarnya mereka mengikuti diklat tersebut pada saat
mereka masih diunit kerja yang lama (sebelum dipindahkan ke Bappeda),
namun demikian untuk kedepannya mereka akan diprioritaskan dalam
menduduki jabatan structural di Bappeda yang sesuai dengan bidang dan
kemampuan yang dimiliki.

9. Tanya : dengan adanya diprioritaskan kepada pegawai yang telah mengikuti
diklat yang sesuai dengan Tupoksinya untuk menduduki jabatan
structural..apakah gaji pegawai yang menduduki jabatan dan tidak menduduki
jabatan sama pak ?
J awab : terhadap penetapan gaji sama halnya dengan seluruh PNS, baik itu
terhadap pegawai yang memiliki jabatan structural maupun yang memiliki
jenjang pendidikan yang memadai disamping tentunya masa kerja pegawai yang
berasngkutan.



Universitas Sumatera Utara
b. Aspek Koordinasi

1. Tanya : menurut bapak selaku sekretaris Bappeda..apakah koordinasi antar
instansi dalam penyusunan rencana pembangunan daerah sudah terlaksana
dengan baik ?
J awab : adapun koordinasi yang kami lakukan, menurut saya belum baik, hal
ini dikarenakan msurenbang ditingkat desa/kel, kecamatan dalam poenyusunan
program pembangunan belum memadai sehingga ditingkat desa/kel, kecamatan
sering tertunda penyusunannya, sedangkan kami sudah memberikan jadwal
kepada desa/kel, kecamatan agar kegiatan musrenbang tingkat desa/kel,
kecamatan dapat dilaksanakan secepatnya.

2. Tanya : dengan adanya penundaan musrenbang di tingakt desa/kel, kecamatan
yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan..apakah untuk
musrenbang kabupaten yang dilaksanakan oleh Bappeda dapat di laksanakan ?
J awab : dengan adanya penundaan musrenbang tingkat desa/kel sampai
kecamatan maka secara otomatis musrenbang tingkat kabupaten ditunda juga
sampai musrenbang tingkat desa/kel dan kecamatan selesai.

3. Tanya : jadi pak..dengan adanya penundaan musrenbang di tingkat kabupaten
berarti untuk Rencana Pembangunan daerah tidak dapat terlaksana sesuai
dengan yang dijadwalkan ?
J awab : ya benar dengan adanya penundaan musrenbang di tingkat desa/kel
serta kecamatan sehingga kita sering terlambat dalam penyusunan rencana kerja
pemerintah daerah kab. Asahan.

4. Tanya : seblum dengan adanya penundaan musrenbang ditingkat desa/.kel,
kecamatan..apakah bappeda sudah membagikan tugas kepada tim penyusun
rencana Pembangunan ?
J awab : sebelum penyusunan rencana pembangunan berlangsung maka kepala
Bappeda membagi-bagikan tugas dan tanggung jawab yang terwujud dalam
suatu Tim sehingga kami disini benar-benar dapat konsentrasi dalam kegiatan
penyusunan rencana kerja pembangunan daerah tersebut. Seperti saya yang
ditugaskan sebagai pengelola data-data serta usulan program pembangunan
yang sudah tangkum di kecamatan serta mendistribusikan surat masuk dan
keluar.

5. Tanya : bagaimana menurut bapak..yang idealnya dalam rencana penyusunan
program pembangunan sebelum RKPD tersusun ?
J awab : bahwa idealnya perencanaan pembangunan di mulai dari tingkat
desa/kel, dimana mereka memprioritaskan pembangunan yang mana harus
dilaksanakan terlebih dahulu setelah itu di tingkat kecamatan, dimana usulan-
usulan program pembangunan dari desa/kel disaring dan ditetapkan prioritas
utama setelah itu dilanjutkan ditingkat Kabupaten, sebelum tingkat kabupaten
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan diperlukan adanya forum SKPD yaitu dari usulan-usulan
kecamatan disesuaikan dengan program kerja pembangunan yang dibuat oleh
SKPD.









































Universitas Sumatera Utara


TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA : Ir. SRI HARTATI
J ABATAN : KEPALA BIDANG LITBANG
TANGGAL : 09 DESEMBER 2010
TEMPAT : KANTOR BAPPEDA

a. Aspek Sumber Daya Manusia
1. Tanya : apakah aparatur yang ada di Bappeda sudah memadai memadai
dilihat dari latarbelakang pendidikan
J awab : latarbelakang pendidikan pegawai di kantor bappeda belum
memadai, hal ini dikarenakan sebagian pegawai masih berpendidikan
setingkat SLTA sehingga pegawai bappeda masih banyak belum mengerti
tupoksinya.

2. Tanya : jadi bagimana cara menangani permasalahan tersebut, agar
pegawai memiliki kemampuan dalam pelaksanaan Tupoksi ?
J awab : menerut saya diperlukan diklat-diklat yang diikuti umumnya
sangat bermanfaat, apalagi yang berhubungan dengan pelaksanaan Tupoksi
bappeda yang sebagai Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Asahan.
Walaupun saya memiliki latarbelakang pendidikan Sarjana Hukum, namun
saya tetap berusaha untuk meningkatkan kemampuan saya sesuai dengan
bidang tugas melalui diklat-diklat teknis misalnya diklat perencanaan
pembangunan daerah di USYU Medan Tahun 2004.

3. Tanya : menurut bapakbagaimana keterampilan aparatur dalam
melaksanakan tuposi terutama dalam penyusunan rencana pembangunan
daerah ?
J awab : adapun keterampilan aparatur belum memadai, hal ini terlihat
pada sewaktu mengerjakan tugasnya seperti pengetikan di computer terlalu
lama sehingga kegiatan lain tertunda serta dalam berkomunikasi ke
lapangan seperti mensosialisasikan jadwal musrenbang serta format-format
musrenbang yang telah ditetapkan masih kurang.


a. Aspek Koordinasi

1. Tanya : Menurut bapak..apakah struktur organisasi Tim Penyusunan
rencana Pembangunan daerah yang telah ditetapkan sudah baik ?
J awab : struktur organisasi tim penyusunan rencana pembangunan
menurut saya sudah baik, hal ini dapat dilihat adanya suatu koordinasi antar
SKPD untuk dapat bekerjasama dalam penyusunan rencana pembangunan di
Universitas Sumatera Utara
tingkat Kabupaten. Disini saya bertugas sebagai mengkoordinasikan kepada
SKP kapan jadwal akan dilaksanakan musrenbang tingkat kabupaten.

2. Tanya : Bagaimana cara penentuan prioritas rencana pembangunan di
desa/kel, kecamatan dalam musrenbang ?
J awab : untuk menentukan prioritas, peserta akan dibagi menjadi 4
kelompok pembahasan bidang prioritas yaitu bidang ekonomi, pendidikan,
social budaya serta fisik sarana prasarana. Lalu masing-masing kelompok
akam membahas draf usulan yang ada untuk menentukan prioritas
kegiatannya.

3. Apakah sebelum dilaksanakan musrenbang ditingkat desa/kel serta
kecamatan ada dikoordinasikan masalah jadwal untuk musrenbang ?
J awab : sudah sering berkoordinasi kepada pihak desa/kel sampai
kecamatan maupun SKPD agar pada bulan Maret seluruh rencana
pembangunan daerah sudah selesai karena pada bulan maret akan
dilaksanakan musrenbang kabupaten. Tetapi saya melihat masih banyak
desa/kel, kecamatan sampai SKPD belum menyelesaikan rencana
pembangunan tepat pada waktunya yang telah ditentukan.

























Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA : RIAN
J ABATAN : .STAF BAPPEDA
TANGGAL : 10 DESEMBER 2010
TEMPAT : KANTOR BAPPEDA


A. Aspek sumber daya manusia
1. Tanya : apakah bapak sebagai staf dalam melaksanakan tugas
yang diberikan dapat dilaksanakan tepar pada waktunya serta apakah
factor pendukung dalam pelaksanaan tugas tersebut ?
J awab : kami dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
oleh pimpinan tepat pada waktunya, penggunaan teknologi seperti
computer dapat dikuasai untuk mendukung pelaksanaan tugas sehari-
hari.

2. Tanya : menurut bapak..bagaimana latarbelakang pendidikan
aparatur di Bappeda ? serta dengan adanya latar belakang pendidikan
tersebut..apakah aparatur bappeda dapat melaksanakan tugasnya ?
J awab : bahwasannya staf bappeda masih dominan tingkat
pendidikan SLTA sehingga dalam pelaksanaan tugasnya masih banyak
belum mengerti dan belum memiliki keterampilan yang memadai. Staf
tersebut lebih suka diperintah dalam mengerjakan tugasnya.

3. Tanya : apakah bapak mengerti tentang Tupoksi dalam
melaksanakan tugasnya ? serta sampai sekarang ini bapak bertugas di
bagian mana ?
J awab : selama bertugas di Bappeda sehingga saat ini (tahun
2010 berarti sudah 15 Tahun) tentunya benyak menerima pengalaman-
pengalaman yang juga telah berperan dalam membentuk kemampuan
saya terutama yang berkaitan dengan bidang tugas seperti
melaksanakan proses penyusunan perencanaan yang membutuhkan
ketekunan mapupun hal-hal lain yang berhubungan dengan perencanaan
pembangunan daerah. Saya bertugas di Bappeda tepatnya di Subbid
system perencanaan sudah 15 tahun lamanya dengan pangkat pada saat
ini III/a tertunya banyak hal-hal yang sudah saya dapatkan terutama
dalam penguasaan Tupoksi. Oleh sebab itu menurut saya pengalaman
sangat mempengaruhi tingkat kemampuan seseorang pegawai
khususnya dalam mengamplikasikan dilapangan jadi bukan hanya
mengandalkan teori saja.
4. Tanya : apakah pegawai bappeda sudah mengikuti diklat teknis
perencanaan dan apakah kesempatan bagi pegawai bappeda untuk
mengikuti diklat ?
Universitas Sumatera Utara
J awab : banyak para staf ingin mengikuti diklat-diklat yang
sangat bermanfaat dalam pelaksanaan Tupoksi Bappeda sebagai aparat
perencana, tetapi saya selaku bawahan terdapat hambatan dalam
mengikuti diklat tersebut, terdapatnya keterbatasan anggaran dan
pelaksanaan diklat yang jauh seperti di J akarta serta ketidak jelasan
bagaimana kriteria pimpinan kami memerintahkan staf yang berangkat
diklat .

5. Tanya : bagimana menurut bapak.. masalah kenaikan pangkat
di kantor Bappeda ini ?
J awab : kami sering mengeluh apabila kenaikan pangkat masih
terlambat padahal seluruh persyaratan administrasi dan kelayakan
lainnya sudah dilengkapi, demikian juga dengan pengangkatan dalam
jenjang karir jabatan.

6. Tanya : dalam jenjang karir dan jabatan..menurut bapak apakah
syarat-syarat dibutuhkan untuk menduduki suatu jabatan di Bappeda ?
J awab : terhadap jabatan yang telah dianalisis kemudian
dilakukan evaluasi dengan tetap mempertimbangkan bobot
tanggungjawab serta factor-faktor lainnya yang ddianggap dapat
dijadikan sebagai bahan acuan.

7. Tanya : dari struktur gaji yang telah ditetapkan oleh
pemerintah.. apakah gaji tersebut sudah mencukupi untuk biaya hidup ?
J awab : struktur gaji yang diperoleh selama ini dikaitkan
dengan tingginya beban biaya hidup, sudah barang tentu diperoleh
jawaban yang sama yakni masih sangat kurang, sedangkan dari Pemda
kab. Asahan uang makan 1 bulan Cuma 250.000 itupun dipotong pajak
tetap kurang.















Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA
NAMA : SRI HUMIATSI, SE
J ABATAN : CAMAT
TANGGAL : 12 DESEMBER 2010
TEMPAT : KANTOR CAMAT KISARAN BARAT


A. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1. Tanya : Menurut Ibu, apakah latar belakang pendidikan pegawai
Bappeda sudah sesuai dengan Tupoksinya ?
J awab : menurut saya belum memadai, hal ini dikarenakan pegawai
yang ditugaskan Bappeda ke Kecamatan haruslah memiliki latar belakang
pendidikan sarjana sesuai dengan jurusannya yaitu Perencanaan.

2. Selain dari latar belakang pendidikan pegawai bappeda yang belum
memadai, apakah ada diberikan diklat teknis perencanaan ?
J awab : saya sudah melihat daftar Urut Kepangkatan pegawai Bappeda
bahwasannya pegawai yang diberikan diklat terakhir pada tahun 2001,
tetapi untuk tahun 2010 belum ada diberikan diklat sehingga untuk
mengembangkan kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaan
tugasnya belum memadai.

B. Aspek Koordinasi

1. Tanya : Apakah Bappeda sudah memberikan surat edaran tentang
jadwal musrenbang yang harus dilaksanakan kecamatan ?
J awab : ya sudah..kami telah diberikan surat edaran dari Bappeda yang
diantar langsung oleh Staf Bappeda.

2. Tanya : apa yang perlu dipersiapkan agar dalam pelaksanaan
musrenbang dapat berjalan dengan lancer atau sesyau dengan yang
direncanakan ?
J awab : dalam pelaksanaan mursrenbang ditingkat bkecamatan kami
sudah mengkoordinasikan kepada pihak Kelurahan/Desa agar musrenbang
dapat diambil suatu keputusan dalam rencana penyusunan pembangunan .
hal ini dikarenakan kita sudah diberikan informsai melalui surat edaran dari
Bappeda tentang jadwal musrenbang tingkat desa/kelurahan, kecamatan
sampai kabupaten. Disini ditekankan agtar desa/kel dan kecamatan
merencanakan dengan matang program pembangunan yang akan
dimusyawarahkan.

3. Tanya : Apakah jadwal yang telah di berikan Bappeda tentang
musrenbang dapat terlaksana sesuai jadwal ?
Universitas Sumatera Utara
J awab : pihak kecamatan sudah mempersiapkan jadwal musrenbang
kecamatan pada bulan februari tetapi kenyataannya sebahagian pemerintah
desa/kelurahan belum dapat menyelesaikan rencana pembangunan tepat
pada waktunya. Sehingga jadwal yang kami buat terpaksa kami undur
sampai selesainya musrenbang tingkat kelurahan/Desa, sedangkan jadwal
dari Bappeda untuk musrenbang tingkat kabupaten dilaksanakan pada
bulan maret.





































Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA : SAFARI
J ABATAN : KEPALA DESA
TANGGAL : 14 DSEMBER 2010
TEMPAT : Kantor Kepala Desa

A. Aspek Sumber Daya manusia

1. Tanya : Dalam mensosialisasikan tentang musrenbang yang akan
dilaksanakan bagaimana peran staf Bappeda dalam pelaksanaanya ?
J awab : staf Bappeda dalam memberikan informasi dalam penyusunan
rencana pembangunan belum optimal sehingga kami dalam penyusunan
rencana pembangunan tidak optimal dala penyusunannya. Disini saya
melihat belum adanya keterampilan staf Bappeda dalam memberikan
informasi yang jelas bagaimana tata cara musrenbang tersebut.

2. Tanya : menurut bapakapakah yang menjadi kendala yang dihadapi
oleh Staf Bappeda dalam mensosialisasikan dan mengkoordinasikan dalam
penyusunan rencana pembangunan yang akan dimusrenbangkan ?
J awab : kalau menurut saya kendalanya yang pertama latar belakang
pendidikan yang belum memadai pegawai bappeda yang diutus ke desa
kami setingkat vSLTA. Dengan adanya hak tersebut terlihat bahwa belum
ada pengalaman serta untuk berbicara sangatlah berbelit-belit (tidak
terarah) dan tidak mengerti apa yang harus di bicarakan.


B. Aspek Koordinasi

1. Tanya : dalam Musrenbang bagaimana koordinasi penunjukkan di
dalam memberikan fasilitator pelaksanaan musrenbang Desa ?
J awab : disini saya sebagai kepala desa yang memiliki peran aktif
dalam pengambilan keputusan dalam musrenbang desa , sehingga saya
dapat menetapkan siapa-siapa saja yang sebagai fasilitator. Adapun
fasilitatir yang saya tunjuk yaitu unsure dari BPD (Badan Perwakilan
Desa), aparatur Pemerintahan Desa, tokoh masyarakar, tokoh agama,
pemuda dll. Sedangkan didusun saya tetapkan untuk masyarakat dusun dan
kelompok tani dll yang ada di desa yang bermusyawarah.

2. Tanya : Mengapa kebanyakan para peserta musrenbang tidak dapat
menghadiri rapat meskipun telah dilakukan sosialisasi ?
J awab : kami belum menyelesaikan rencana pembangunan hal ini
diraenakan para peserta rapat dalam penyusunan rencana pembangunan
sebagian yang kami undang tidak hadir mengikuti rapat, hal ini dikarenakan
Universitas Sumatera Utara
para peserta rapat yang kami undang tidak mengerti makna dari
musrenbang tersebut sehingga mereka lebih baik bekerja mencari nafkah
untuk kehidupan keluarganya.

3. Tanya : dari jawababn diatas terkesan bahwa masyarakat yang
diundang kepala desa tidak peduli terhadap adanya rapat pelaksanaan
mysrenbang desa..mengapa tidak ada ketertarikan masyarakat dalam
mengikuti musrenbang ?

4. J awab : sebenarnya masyarakat mengetahui akan adanya musrenbang
desa tetapi mereka sebagian besar tidak tahu apa kegunaan musrenbang
tersebut dan beranggapan mereka hanyalah orang kecil sehingga aspirasi
mereka tidak didengar. Mereka lebih mengutamakan kebutuhan keluarga
mereka daripada mengikuti nmusrenbang.






























Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA

NAMA : FAHMI PANDAPOTAN NASUTION, SAP
J ABATAN : LURAH BUNUT
TANGGAL : 16 Desember 2010
TEMPAT : KANTOR LURAH

A. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

1. Tanya : Dalam mensosialisasikan tentang musrenbang yang akan
dilaksanakan bagaimanakah peran pegawai bappeda dalam pelaksanaan
musrenbang Kelurahan ?
J awab : pada dasarnya pegawai bappeda yang sudah di tunjuk oleh
pimpinan Bappeda dalam mensosialisasikan untuk musrembang
bahwasanya pegawai tersebut belum lengkap memberikan arahan dan
informasi tata cara musrenbang seperti : bagaimana cara mengisi format
penyusunan rencana pembangunan, skala prioritas yang wajib dalam
rencana pembangunan diwilayah kelurahan kami.

2. Tanya : dari hal tersebut..menurut bapak..apa yang menjadi kendala
yang dihadapi aparatur Bappeda dalam mensosialisasikan untuk kegiatan
musrenbang ?
J awab : menurut saya kendala bagi staf Bappeda yaitu saya melihat dar
latar belakang pendidikan pegawai bappeda masuh rendah sehingga mereka
mensosialisasikan musrenbang tidak optimal. Sedangkan untuk
keterampilan pegwai bappeda belum menunjukkan hasil yang baik. Hal ini
terlihat dari cara mengerjakan tugas-tugasnya, menyiapkan data-data untuk
dipaparkan nmasih bersalahan.

B. ASPEK KOORDINASI

1. Tanya : Bapak sebagai lurah.. bagaimana cara bapak
mengkoordinasikan penyusunan rencana program pembangunan diwilayah
yang bapak pimpin ? serta apakah skala prioritas rencana pembangunan
diwilayah yang bapak pimpin sudah tersusun untuk di bawa ke musrenbang
kecamatan ?
J awab : penyusunan rencana program pembangunan yang kami
musyawarahkan bersama dengan Kepala Lingkungan dan tokoh masyarakat
serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dalam penyusunan
rencana pembangunan belum dapat diambil keputusan untuk satu tujuan.
Hal ini dikarenakan masih banyaknya masukkan-masukkan dari peserta
rapat untuk diprogramkan pembangunan di daerah masing-masing.
Sehingga belum adanya diprioritaskan program apa yang harus
dilaksanakan terlebih dahulu dan peserta musrenbang kelurahan tidak
Universitas Sumatera Utara
mencukupi korum dalam musyawarah dalam arti para peserta musrenbang
yang diundang tidak hadir sedangkan berdasarkan surat edaran bersama
Bappenas dan Meneteri Dalam negeri tentang petunjuk teknis
penyelenggaraan musrenbang adanya suatu program pembangunan yang
prioritas dan peserta yang hadir sudah mencukupi untuk musyawarah dalam
penyusunan dan jadwal musrenbang sudah ditetapkan.














Universitas Sumatera Utara

You might also like