You are on page 1of 7

10 Alam Semesta dalam Agama Buddha (Mahayana)

Didalam ajaran agama Buddha dikenal adanya 10 alam semesta


(Dasa Dharma Dhatu) yang dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu:
1. Kelompok yang suci yang tidak tumimbal lahir lagi:
Alam Buddha (Buddha Dhatu)
Alam Prayetka Buddha (Prayetka Buddha Dhathu)
Alam Bodhisattva (Bodhisattva Dhatu)al
Alam Arhat (Arhat Dhatu)
2. Kelompok yang belum suci yang masih tumimbal lahir lagi:
Alam Dewa (Dewa Dhatu)
Alam Manusia (Manusya Dhatu)
Alam Binatang (Triyak Dhatu)
Alam Setan Gentayangan (Preta Dhatu)
Alam Neraka (Naraka Dhatu)

ALAM BUDDHA

Alam Buddha adalah alam yang maha sempurna disebut
Nirvana, makhluk yang terlahir di alam ini telah melaksanakan
Sadparamita dengan sempurna sehingga memperoleh tingkat
pencerahan Bodhi yang tiada taranya (Anuttara
Samyaksambodhi), jasa dan pahala-Nya telah berlimpah-limpah
serta mempunyai kemampuan membimbing semua makhluk
yang berjodoh agar memperoleh kesadaran Bodhicitta dan
membina diri keluar dari roda samsara sampai tercapainya
Nirvana.
Sadparamita : artinya enam perbuatan kesempurnaan agung
tanpa pamrih, yaitu:
Kemurahan hati tanpa pamrih (Dana)
Disiplin moral tanpa pamrih (Sila)
Kesabaran tanpa pamrih (Ksanti)
Semangat ketekunan untuk maju (Virya)
Meditasi (Dyyana)
Kebijaksanaan (Prajna)

ALAM PRAYETKA BUDDHA

Alam Prayetka Buddha adalah manusia yang dengan usaha dan
pengetahuan sendiri telah melatih dan berhasil memutuskan
dengan sempurna 12 rantai sebab musabab yang saling
bergantungan (Dvadasanga Pratityasamutpada), dan
memperoleh pencerahan Prayetka Bodhi, akan tetapi
paramitanya terbatas, sehingga Prayetka Buddha pengikutnya
kurang, dan sering disebut Buddha sendiri.

ALAM BODHISATTVA

Alam Bodhisattva dihuni oleh siswa Hyang Buddha yang telah
melaksanakan Maitri dan Karuna, landasan ke-Boddhian, Sad-
Paramita yang banyak, menolong para makhluk dari derita,
tetapi pahalanya belum berlimpah-limpah, mempunyai
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri, serta semua
makhluk yang berjodoh, agar bebas dari alam sengsara/duniawi.

ALAM ARHAT

Alam Arhat dihuni oleh siswa Hyang Buddha yang telah
sempurna melaksanakan 4 kesunyataan mulia (Catur
Aryasatyani) sempurna, melaksanakan sila, samadhi, prajna
yang berdasarkan ajaran Samyaksambuddha sehingga mencapai
pencerahan Sravaka Boddhi untuk dirinya sendiri atau telah
bebas dari tumimbal lahir.

4 kesunyataan mulia (Catur Aryasatyani):
1. Adanya Duhkha / derita / Duhkha Aryasatya
2. Sebab musabab timbulnya Duhkha / Duhkha Samudaya
Aryasatya
3. Terhentinya Duhkha / Duhkha Nirodha Aryasatya
4. Jalan untuk menghentikan Duhkha / Duhkha Gamini
Pratipad Aryasatya (Jalan Mulia Berunsur Delapan)
ALAM DEWA

Alam Dewa dihuni oleh para Dewa dan Dewi yang diliputi oleh
kegembiraan, usia panjang dan kemakmuran yang berlimpah-
limpah. Makhluk yang dapat dilahirkan dialam ini, telah
sempurna menjalankan 10 perbuatan bajik (Dasa Kusala Karma)
dan melakukan pancasila dengan baik, bila pahala kebajikannya
telah habis dinikmati, maka ia juga tumimbal lahir lagi di alam
manusia.

Dasa Kusala Karma:

3 Karma dari tubuh
Tidak membunuh
Tidak mencuri
Tidak berzinah
4 Karma dari mulut
Tidak berbohong
Tidak berkata buruk
Tidak berkata kasar
Tidak memfitnah
3 Karma dari pikiran
Tidak serakah / lobha
Tidak benci / dosa
Tidak bodoh / Moha

ALAM MANUSIA

Alam manusia dihuni oleh manusia yang terikat oleh kondisi
ketidakkekalan / Anicca (Pali), Anitya (Sansekerta), dukkha /
derita dan An-atman / Anatha / tiada inti yang kekal, setelah
meninggal dapat berproses tumimbal lahir di salah satu dari 10
alam besar sesuai dengan karmanya. Untuk dapat dilahirkan
sebagai manusia yang bahagia manusia harus menjalankan
pancasila dan dasa kusala karma dengan baik.

Pancasila Buddhis:

Pancasila agama Buddha adalah sila pokok yang dianjurkan
untuk dilaksanakan oleh umat Buddha yang saleh, meliputi:
1. Dilarang membunuh
2. Dilarang mencuri
3. Dilarang berbuat perbuatan asusila
4. Dilarang berdusta
5. Dilarang minum minuman yang dapat menghilangkan
kesadaran (mabuk-mabukan)

ALAM ASURA

Alam asura adalah alam yang penuh keinginan, ketidakpuasan.
Makhluk yang dilahirkan di alam asura ini, selalu melakukan
perbuatan berdasarkan keinginannya, ia tidak menjalankan
pancasila dan dasa kusala karma, akan tetapi melatih diri dengan
samadhi, sehingga memperoleh kekuatan gaib yang mudah
untuk melakukan sesuatu sesuka hatinya. Alam asura
mempunyai napsu keinginan dan emosi yang luar biasa, serta
mempunyai kekuatan, kesaktian seperti Dewa, akan tetapi alam
asura diliputi dengan kegelisahan, ketidak tentraman,
kemarahan, ketidakpuasan. Jangka waktu hidupnya lebih
panjang dari usia manusia, setelah meninggal ia bisa tumimbal
lahir lagi di alam manusia, binatang, setan gentayangan, neraka.

ALAM BINATANG

Alam binatang yaitu alam yang dihuni oleh makhluk binatang.
Alam binatang diliputi dengan ketidakkekalan, derita, tanpa inti,
kegelisahan, kebodohan, serta tidak mempunyai akal dan budi.
Makhluk yang terlahir di alam ini karena semasa hidupnya ia
selalu melanggar pancasila dan dasa kusala karma, melakukan
tindakan yang negatif (Akusala Karma), tidak kenal budi, tidak
dapat membedakan mana yang benar dan salah, tidak
menggunakan akal budi dan tidak mau belajar Dharma.

ALAM SETAN GENTAYANGAN

Alam setan gentayangan dihuni oleh para makhluk halus yang
gentayangan. Makhluk yang dilahirkan di alam preta ini karena
semasa ia menjadi manusia selalu melanggar pancasila dan dasa
kusala karma, maka di dalam pikiran, ucapan, perbuatannya ia
selalu melakukan dosa, moha dan lobha. Alam setan
gentayangan penuh dengan penderitaan, kepanasan, kehausan,
kegelisahan, kelaparan dan jangka waktu hidupnya berbeda-
beda. Setelah meninggal dunia ia bisa tumimbal lahir lagi sesuai
timbunan karma masa lalunya.

ALAM NERAKA

Alam neraka yaitu alam yang dihuni oleh para makhluk yang
melakukan perbuatan karma buruk, yang tidak ada perbuatan
karma baiknya. Makhluk yang dilahirkan di alam neraka karena
ia selalu melanggar pancasila dan dasa kusala karma, serta
pikirannya selalu diliputi dengan kebencian, kebodohan dan
keserakahan yang tiada taranya, semasa hidupnya tidak berbakti
dan menyusahkan kedua orang tuanya. Demikian juga dengan
makhluk yang telah melakukan 5 perbuatan buruk
(Pancanantarya - papakarma) akan langsung tumimbal lahir di
alam neraka.

Pancanantarya - papakarma (5 pebuatan buruk):
1. Membunuh ibu atau ayah
2. Membunuh guru
3. Membunuh seorang Arhat
4. Memecah belah Sangha
5. Mengeluarkan darah seorang Buddha

You might also like