You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Diare hingga saat ini masih merupakan salah satu penyebab utama kesakitan
dan kematian hampir di seluruh daerah geografis di dunia dan semua kelompok usia
bisa diserang oleh diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama
terjadi pada bayi dan anak balita. Di negara berkembang, anak-anak menderita diare
lebih dari 12 kali per tahun dan hal ini yang menjadi penyebab kematian sebesar 15
sampai 34% dari semua penyebab kematian !man, 2""4 dalam #ubir et al , 2""$%.
Di negara berkembang, anak-anak balita mengalami rata-rata 3-4 kali kejadian
diare per tahun tetapi di beberapa tempat terjadi lebih dari & kali kejadian diare per
tahun atau hampir 15-2"% 'aktu hidup anak dihabiskan untuk diare (oebagyo,
2"")%. *enyakit diare di +ndonesia merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang utama, hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan
diare yang menimbulkan banyak kematian terutama pada balita. !ngka kesakitan
diare di +ndonesia dari tahun ke tahun ,enderung meningkat. !ngka kesakitan diare
pada tahun 2""$ yaitu 423 per 1""" penduduk, dengan jumlah kasus 1".&)" penderita
dengan jumlah kematian 2-- ./0 2,52%%. Di +ndonesia dilaporkan terdapat 1,$
sampai 2 kejadian diare per tahun pada balita, sehingga se,ara keseluruhan
diperkirakan kejadian diare pada balita berkisar antara 4" juta setahun dengan
kematian sebanyak 2""."""-4"".""" balita. *ada sur1ei tahun 2""" yang dilakukan
oleh Ditjen *22*3 Depkes di 1" pro1insi, didapatkan hasil bah'a dari 1).""" rumah
tangga yang disur1ei diambil sampel sebanyak 13.44" balita, dan kejadian diare pada
balita yaitu 1,3 episode kejadian diare pertahun (oebagyo, 2"")%. 4al yang
menyebabkan seseorang mudah terserang penyakit diare pada balita adalah perilaku
hidup masyarakat yang kurang baik dan sanitasi lingkungan yang buruk. Diare dapat
berakibat fatal apabila tidak ditangani se,ara serius karena tubuh balita sebagian besar
terdiri dari air dan daging, sehingga bila terjadi diare sangat mudah terkena dehidrasi
+rianto, 1&&$%. !da beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak
memadainya penyediaan air bersih, air ter,emar oleh tinja, kekurangan sarana
kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis, kebersihan perorangan dan
lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak
semestinya (ander, 2""5%.
1
5anyak faktor yang se,ara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi
faktor pendorong terjadinya diare, terdiri dari fa,tor agent, penjamu, lingkungan dan
perilaku. /aktor penjamu yang menyebabkan meningkatnya kerentanan terhadap
diare, diantaranya tidak memberikan !(+ selama 2 tahun, kurang gi6i, penyakit
,ampak, dan imunodefisiensi. /aktor lingkungan yang paling dominan yaitu sarana
penyediaan air bersih dan pembuangan tinja, kedua faktor ini akan berinteraksi
bersama dengan perilaku manusia. !pabila faktor lingkungan tidak sehat karena
ter,emar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat
pula, maka penularan diare dengan mudah dapat terjadi Depkes, 2""5%. 7umlah kasus
diare pada balita setiap tahunnya ratarata di atas 4"%, hal ini menunjukkan bah'a
kasus diare pada balita masih tetap tinggi dibandingkan golongan umur lainnya
Dinkes 7ateng, 2""-%. *enyakit diare seluruhnya yang ter,atat ada 23.53) kasus,
untuk kasus diare pada balita sebesar 41,&)% dari seluruh kasus sebanyak &.))3
penderita.
B. Rumusan Masalah
1. 2asalah umum !pakah ada hubungan antara faktor lingkungan dan fa,tor
sosiodemografi dengan kejadian diare pada anak balita di 8e,amatan
9anggulangin, (idoarjo :
2. 2asalah khusus !pakah ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
kejadian diare pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo :
3. !pakah ada hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada
anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo:
4. !pakah ada hubungan antara umur ibu dengan kejadian diare pada anak balita
di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo :
5. !pakah ada hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare pada
anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo :
2
C. Tujuan Umum dan Khusus Peneltan
1. 9ujuan umum
2engetahui hubungan faktor lingkungan dan faktor sosiodemografi
yang dengan kejadian diare pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin,
(idoarjo.
2. 9ujuan khusus
a. 2engetahui hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan
kejadiandiare pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo.
b. 2engetahui hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan kejadian diare
pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo.
,. 2engetahui hubungan antara umur ibu dengan kejadian diare pada
anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo.
d. 2engetahui hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare
pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo.
e. 2engetahui hubungan antara jenis tempat pembuangan tinja dengan
kejadian diare pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin, (idoarjo.
D. Man!aat Peneltan
1. 5agi masyarakat
2emberikan informasi tentang faktor lingkungan dan fa,tor
sosiodemografi yang mempengaruhi kejadian diare pada balita sehingga
masyarakat dapat melakukan upaya pen,egahan kasus diare di 8e,amatan
9anggulangin, (idoarjo.
2. 5agi instansi terkait
2emberikan informasi bagi instansi terkait khususnya *uskesmas
9anggulangin tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kejadian
diare pada anak balita sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengambilan
kebijakan dan penanggulangan diare
3. 5agi peneliti lain
4asil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar dan a,uan
bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lain, misalnya
tentangpengaruh perilaku ibu terhadap kejadian diare pada anak balita.
3
BAB I I
T IN"AUAN PU#TAKA
A. Pen$akt Dare
1. Definisi penyakit diare
Diare adalah buang air besar lembek atau ,air dapat berupa air saja
yang frekuensinya lebih sering dari biasanya biasanya tiga kali atau lebih
dalam sehari% Depkes 0+, 2"""%. (edangkan, menurut ;idjaja 2""2%, diare
diartikan sebagai buang air en,er lebih dari empat kali sehari, baik disertai
lendir dan darah maupun tidak. 4ingga kini diare masih menjadi %hild killer
pembunuh anak-anak% peringkat pertama di +ndonesia. (emua kelompok usia
diserang oleh diare, baik balita, anak-anak dan orang de'asa. 9etapi penyakit
diare berat dengan kematian yang tinggi terutama terjadi pada bayi dan anak
balita #ubir, 2""$%.
2. <tiologi
2enurut ;idjaja 2""2%, diare disebabkan oleh faktor infeksi,
malabsorpsi gangguan penyerapan 6at gi6i%, makanan dan faktor psikologis.
a. /aktor infeksi
+nfeksi pada saluran pen,ernaan merupakan penyebab utama diare
pada anak. 7enis-jenis infeksi yang umumnya menyerang antara lain=
1% +nfeksi oleh bakteri = <s%heri%hia %oli, (almonella thyposa, >ibrio
%holeraekolera%, dan serangan bakteri lain yang jumlahnya berlebihan dan
patogenik seperti pseudomonas.
2% +nfeksi basil disentri%,
3% +nfeksi 1irus rota1irus,
4% +nfeksi parasit oleh ,a,ing !s%aris lumbri%oides%,
5% +nfeksi jamur .andida albi%ans%,
$% +nfeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bron%hitis, dan radang
tenggorokan, dan
-% 8era,unan makanan.
b. /aktor malabsorpsi
/aktor malabsorpsi dibagi menjadi dua yaitu malabsorpsi karbohidrat
dan lemak. 2alabsorpsi karbohidrat, pada bayi kepekaan terhadap
4
la,toglobulis dalam susu formula dapat menyebabkan diare. ?ejalanya berupa
diare berat, tinja berbau sangat asam, dan sakit di daerah perut. (edangkan
malabsorpsi lemak, terjadi bila dalam makanan terdapat lemak yang disebut
triglyserida. 9riglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak
menjadi mi,elles yang siap diabsorpsi usus. 7ika tidak ada lipase dan terjadi
kerusakan mukosa usus, diare dapat mun,ul karena lemak tidak terserap
dengan baik.
,. /aktor makanan
2akanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang ter,emar, basi,
bera,un, terlalu banyak lemak, mentah sayuran% dan kurang matang. 2akanan yang
terkontaminasi jauh lebih mudah mengakibatkan diare pada anak-anak balita.
d. /aktor psikologis
0asa takut, ,emas, dan tegang, jika terjadi pada anak dapat menyebabkan diare
kronis. 9etapi jarang terjadi pada anak balita, umumnya terjadi pada anak yang lebih
besar.
3. 7enis diare
2enurut Depkes 0+ 2"""%, berdasarkan jenisnya diare dibagi empat yaitu =
a. Diare !kut
Diare akut yaitu, diare yang berlangsung kurang dari 14 hari umumnya kurang dari -
hari%. !kibatnya adalah dehidrasi, sedangkan dehidrasi merupakan penyebab utama
kematian bagi penderita diare.
b. Disentri
Disentri yaitu, diare yang disertai darah dalam tinjanya. !kibat disentri adalah
anoreksia, penurunan berat badan dengan ,epat, dan kemungkinan terjadinnya
komplikasi pada mukosa.
,. Diare persisten
Diare persisten, yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari se,ara terus menerus.
!kibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan metabolisme.
d. Diare dengan masalah lain
!nak yang menderita diare diare akut dan diare persisten% mungkin juga disertai
dengan penyakit lain, seperti demam, gangguan gi6i atau penyakit lainnya.
4. ?ejala diare
2enurut ;idjaja 2"""%, gejala-gejala diare adalah sebagai berikut =
a. 5ayi atau anak menjadi ,engeng dan gelisah. (uhu badannya pun
5
meninggi,
b. 9inja bayi en,er, berlendir atau berdarah,
,. ;arna tinja kehijauan akibat ber,ampur dengan ,airan empedu,
d. 3e,et pada anus,
e. ?angguan gi6i akibat intake asupan% makanan yang kurang,
f. 2untah sebelum dan sesudah diare,
g. 4ipoglikemia penurunan kadar gula darah%, dan
h. Dehidrasi kekurangan ,airan%.
Dehidarsi dibagi menjadi tiga ma,am, yaitu dehidrasi ringan, dehidrasi sedang
dan dehidarsi berat. Disebut dehidrasi ringan jika ,airan tubuh yang hilang 5%. 7ika
,airan yang hilang lebih dari 1"% disebut dehidrasi berat. *ada dehidrasi berat,
1olume darah berkurang, denyut nadi dan jantung bertambah ,epat tetapi melemah,
tekanan darah merendah, penderita lemah, kesadaran menurun dan penderita sangat
pu,at ;idjaja, 2"""%.
5. <pidemiologi penyakit diare
2enurut Depkes 0+ 2""5%, epidemiologi penyakit diare adalah sebagai
berikut =
a. *enyebaran kuman yang menyebabkan diare 8uman penyebab diare biasanya
menyebar melalui !e,al oral antara lain melalui makanan atau minuman yang
ter,emar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja penderita. 5eberapa perilaku
dapat menyebabkan penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya
diare, antara lain tidak memberikan !(+ se,ara penuh 4-$ bulan pada pertama
kehidupan, menggunakan botol susu, menyimpan makanan masak pada suhu kamar,
menggunakan air minum yang ter,emar, tidak men,u,i tangan sesudah buang air
besar atau sesudah membuang tinja anak atau sebelum makan atau menyuapi anak,
dan tidak membuang tinja dengan benar.
b. /aktor pejamu yang meningkatkan kerentanan terhadap diare, faktor pada pejamu
yang dapat meningkatkan insiden, beberapa penyakit dan lamanya diare. /aktor-faktor
tersebut adalah tidak memberikan !(+ sampai umur 2 tahun, kurang gi6i, ,ampak,
imunodefisiensi atau imunosupresi dan se,ara proposional diare lebih
banyak terjadi pada golongan balita.
,. /aktor lingkungan dan perilaku
*enyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan. Dua
faktor yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. 8edua faktor ini
6
akan berinteraksi dengan perilaku manusia. !pabila faktor lingkungan tidak sehat
karena ter,emar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat
pula, yaitu= melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare.
B. &akt'r(&akt'r $ang Berhu)ungan dengan Pen$akt Dare
1. /aktor (osiodemografi
Demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan perubahan-
perubahan penduduk yang berhubungan dengan komponen- komponen perubahan
tersebut seperti kelahiran, kematian, migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan
dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin tertentu 3embaga
Demografi /< @+, 2"""%. Dalam pengertian yang lebih luas, demografi juga
memperhatikan berbagai karakteristik indi1idu maupun kelompok yang meliputi
karakteristik sosial dan demografi, karakteristik pendidikan dan karakteristik
ekonomi. 8arakteristik sosial dan demografi meliputi= jenis kelamin, umur, status
perka'inan, dan agama. 8arakteristik pendidikan meliputi= tingkat pendidikan.
8arakteristik ekonomi meliputi jenis pekerjaan, status ekonomi dan pendapatan
2antra, 2"""%. /aktor sosiodemografi meliputi tingkat pendidikan ibu, jenis
pekerjaan ibu, dan umur ibu.
a. 9ingkat pendidikan
7enjang pendidikan memegang peranan ,ukup penting dalam kesehatan
masyarakat. *endidikan masyarakat yang rendah menjadikan mereka sulit diberi tahu
mengenai pentingnya higyene perorangan dan sanitasi lingkungan untuk men,egah
terjangkitnya penyakit menular, diantaranya diare. Dengan sulitnya mereka menerima
penyuluhan, menyebabkan mereka tidak peduli terhadap upaya pen,egahan penyakit
menular (ander, 2""5%. 2asyarakat yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi
lebih berorientasi pada tindakan pre1entif, mengetahui lebih banyak tentang masalah
kesehatan dan memiliki status kesehatan yang lebih baik. *ada perempuan, semakin
tinggi tingkat pendidikan, semakin rendah angka kematian bayi dan kematian ibu
;idyastuti, 2""5%.
b. 7enis pekerjaan
8arakteristik pekerjaan seseorang dapat men,erminkan pendapatan, status
sosial, pendidikan, status sosial ekonomi, risiko masalah kesehatan dalam suatu
kelompok populasi. *ekerjaan merupakan suatu determinan risiko dan determinan
terpapar yang khusus dalam bidang pekerjaan tertentu serta merupakan prediktor
status kesehatan dan kondisi tempat suatu populasi bekerja ;idyastuti, 2""5%.
7
,. @mur ibu
(ifat manusia yang dapat memba'a perbedaan pada hasil suatu penelitian
atau yang dapat membantu memastikan hubungan sebab akibat dalam hal hubungan
penyakit, kondisi ,idera, penyakit kronis, dan penyakit lain yang dapat
menyengsarakan manusia, umur merupakan karakter yang memiliki pengaruh paling
besar. @mur mempunyai lebih banyak efek pengganggu daripada yang dimiliki
karakter tunggal lain. @mur merupakan salah satu 1ariabel terkuat yang dipakai untuk
memprediksi perbedaan dalam hal penyakit, kondisi, dan peristi'a kesehatan, dan
karena saling diperbandingkan maka kekuatan 1ariable umur menjadi mudah dilihat
;idyastuti, 2""5%. @mur adalah 1ariabel yang selalu diperhatikan di dalam
penyelidikan-penyelidikan epidemiologi. !ngka-angka kesakitan maupun kematian di
dalam hampir semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur Aotoatmodjo,
2""3%.
2. /aktor lingkungan
a. (umber air minum
!ir sangat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam tubuh manusia sebagian
besar terdiri dari air. 9ubuh orang de'asa sekitar 55- $"% berat badan terdiri dari air,
untuk anak-anak sekitar $5% dan untuk bayi sekitar )"%. 8ebutuhan manusia akan
air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak, mandi, men,u,i dan
sebagainya. Di Aegara berkembang, termasuk +ndonesia tiap orang memerlukan air
antara 3"-$" liter per hari. Di antara kegunaan-kegunaan air tersebut, yang sangat
penting adalah kebutuhan untuk minum. Bleh karena itu, untuk keperluan minum dan
masak air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan
penyakit bagi manusia Aotoatmodjo, 2""3%. (umber air minum utama merupakan
salah satu sarana sanitasi yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan kejadian
diare. (ebagian kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur fekal oral.
2ereka dapat ditularkan dengan memasukkan ke dalam mulut, ,airan atau benda yang
ter,emar dengan tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan yang
disiapkan dalam pan,i yang di,u,i dengan air ter,emar Depkes 0+, 2"""%. 2enurut
(lamet 2""2% ma,am-ma,am sumber air minum antara lain =
1. !ir permukaan adalah air yang terdapat pada permukaan tanah. 2isalnya
air sungai, air ra'a dan danau.
2. !ir tanah yang tergantung kedalamannya bisa disebut air tanah dangkal atau
8
air tanah dalam. !ir dalam tanah adalah air yang diperoleh pengumpulan air
pada lapisan tanah yang dalam. 2isalnya= air sumur, air dari mata air.
3. !ir angkasa yaitu air yang berasal dari atmosfir, seperti hujan dan salju.
2enurut Depkes 0+ 2"""%, hal - hal yang perlu diperhatikan dalam penyediaan air
bersih adalah =
a. 2engambil air dari sumber air yang bersih.
b. 2engambil dan menyimpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta
menggunakan gayung khusus untuk mengambil air.
4. 2emelihara atau menjaga sumber air dari pen,emaran oleh binatang, anak-anak,
dan sumber pengotoran. 7arak antara sumber air minum dengan sumber pengotoran
seperti se*t%tank , tempat pembuangan sampah dan air limbah harus lebih dari 1"
meter.
5. 2engunakan air yang direbus.
$. 2en,u,i semua peralatan masak dan makan dengan air yang bersih dan ,ukup.
a. 7enis tempat pembuangan tinja
*embuangan tinja merupakan bagian yang penting dari kesehatan lingkungan.
*embuangan tinja yang tidak menurut aturan memudahkan terjadinya penyebaran
penyakit tertentu yang penulurannya melalui tinja antara lain penyakit diare. 2enurut
Aotoatmodjo 2""3%, syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan
adalah =
1. 9idak mengotori permukaan tanah di sekitarnya,
2. 9idak mengotori air permukaan di sekitarnya,
3. 9idak mengotori air dalam tanah di sekitarnya,
4. 8otoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai sebagai tempat lalat bertelur
atau perkembangbiakan 1ektor penyakit lainnya,
5. 9idak menimbulkan bau,
$. *embuatannya murah, dan
-. 2udah digunakan dan dipelihara.
2enurut <ntjang 2"""%, ma,am-ma,am tempat pembuangan tinja, antara lain=
1. 7amban ,emplung +Pt latrne,
7amban ,emplung ini sering dijumpai di daerah pedesaan. 7amban ini dibuat
dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan diameter )"
12" ,m sedalam 2,5 sampai ) meter. 7amban 1) ,emplung tidak boleh terlalu dalam,
karena akan mengotori air tanah diba'ahnya. 7arak dari sumber minum sekurang-
9
kurangnya 15 meter.
2. 7amban air +-ater latrne,
7amban ini terdiri dari bak yang kedap air, diisi air di dalam tanah sebagai
tempat pembuangan tinja. *roses pembusukkanya sama seperti pembusukan tinja
dalam air kali.
3. 7amban leher angsa Angsa latrne%
7amban ini berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi air. /ungsi air ini
sebagai sumbat sehingga bau busuk dari kakus tidak ter,ium. 5ila dipakai, tinjanya
tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang menurun untuk
masuk ke tempat penampungannya.
4. 7amban bor B'red h'le latrne,
9ipe ini sama dengan jamban ,emplung hanya ukurannya lebih ke,il karena
untuk pemakaian yang tidak lama, misalnya untuk perkampungan sementara.
8erugiannya bila air permukaan banyak mudah terjadi pengotoran tanah permukaan.
5. 7amban keranjang Bu%ket latrne,
9inja ditampung dalam ember atau bejana lain dan kemudian dibuang di
tempat lain, misalnya untuk penderita yang tak dapat meninggalkan tempat tidur.
(istem jamban keranjang biasanya menarik lalat dalam jumlah besar, tidak di lokasi
jambannya, tetapi di sepanjang perjalanan ke tempat pembuangan. *enggunaan jenis
jamban ini biasanya menimbulkan bau.
$. 7amban parit 9ren%h latrine%
Dibuat lubang dalam tanah sedalam 3" - 4" ,m untuk tempat de!ae%atie.
9anah galiannya dipakai untuk menimbunnya. *enggunaan jamban parit sering
mengakibatkan pelanggaran standar dasar sanitasi, terutama yang berhubungan
dengan pen,egahan pen,emaran tanah, pemberantasan lalat, dan pen,egahan
pen,apaian tinja oleh he'an.
-. 7amban empang C gantung B1erhung latrine%
7amban ini sema,am rumah-rumahan dibuat di atas kolam, selokan, kali, ra'a
dan sebagainya. 8erugiannya mengotori air permukaan sehingga bibit penyakit yang
terdapat didalamnya dapat tersebar kemana-mana dengan air, yang dapat
menimbulkan 'abah.
). 7amban kimia .hemi%al toilet%
9inja ditampung dalam suatu bejana yang berisi %austi% soda sehingga
dihan,urkan sekalian didesinfeksi. 5iasanya dipergunakan dalam kendaraan umum
10
misalnya dalam pesa'at udara, dapat pula digunakan dalam rumah.
9empat pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat sanitasi akan meningkatkan
risiko terjadinya diare berdarah pada anak balita sebesar dua kali lipat dibandingkan
dengan keluarga yang mempunyai kebiasaan membuang tinjanya yang memenuhi
syarat sanitasi ;ibo'o,2""4%. 2enurut hasil penelitian +rianto 1&&$%, anak balita
yang berasal dari keluarga yang menggunakan jamban yang dilengkapi dengan tangki
septik, pre1alensi diare -,4% terjadi di kota dan -,2% di desa. (edangkan keluarga
yang menggunakan kakus tanpa tangki septik 12,1% diare terjadi di kota dan ),&% di
desa. 8ejadian diare tertinggi terdapat pada keluarga yang mempergunakan sungai
sebagai tempat pembuangan tinja, yaitu 1-% di kota dan 12,- di desa.
,. 7enis lantai rumah
2enurut Aotoatmodjo 2""3% syarat rumah yang sehat jenis lantai yang tidak
berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim penghujan. 3antai rumah
dapat terbuat dari= ubin atau semen, kayu, dan tanah yang disiram kemudian
dipadatkan. 3antai yang basah dan berdebu dapat menimbulkan sarang penyakit.
3antai yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak lembab. 5ahan
lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan, paling tidak perlu diplester dan akan
lebih baik kalau dilapisi ubin atau keramik yang mudah dibersihkan Depkes, 2""2%.
7enis lantai rumah tinggal mempunyai hubungan yang bermakna pula dengan kejadian
diare pada anak balita, 4al ini ditinjau dari jenis alas atau bahan dasar penutup bagian
ba'ah, dinilai dari segi bahan dan kedap air. 3antai dari tanah lebih baik tidak
digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat menimbulkan
gangguan atau penyakit pada penghuninya, oleh karena itu perlu dilapisi dengan
lapisan yang kedap air disemen, dipasang keramik, dan teraso%. 3antai dinaikkan
kira-kira 2" ,m dari permukaan tanah untuk men,egah masuknya air ke dalam rumah
(anropie, 1&)&%.
3. /aktor perilaku
2enurut Depkes 0+ 2""5%, faktor perilaku yang dapat menyebabkan
penyebaran kuman enterik dan meningkatkan risiko terjadinya diare adalah
sebagai berikut =
a. *emberian !(+ <ksklusif
!(+ turut memberikan perlindungan terhadap diare. 9idak memberikan !(+
<ksklusif se,ara penuh selama 4 sampai $ bulan. *ada bayi yang tidak diberi !(+
risiko untuk menderita diare lebih besar dari pada bayi yang diberi !(+ penuh dan
11
kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. *ada bayi yang baru lahir,
pemberian !(+ se,ara penuh mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar terhadap
diare daripada pemberian !(+ yang disertai dengan susu formula.
b. *enggunaan botol susu
*enggunaan botol susu memudahkan pen,emaran oleh kuman, karena botol
susu susah dibersihkan. *enggunaan botol untuk susu formula, biasanya
menyebabkan risiko tinggi terkena diare sehingga mengakibatkan terjadinya gi6i
buruk.
,. 8ebiasaan ,u,i tangan
8ebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting
dalam penularan kuman diare adalah men,u,i tangan. 2en,u,i tangan dengan sabun,
terutama sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja anak, sebelum menyuapi
makan anak dan sesudah makan, mempunyai dampak dalam kejadian diare.
d. 8ebiasaan membuang tinja
2embuang tinja termasuk tinja bayi% harus dilakukan se,ara bersih dan benar.
5anyak orang beranggapan bah'a tinja bayi tidaklah berbahaya, padahal
sesungguhnya mengandung 1irus atau bakteri dalam jumlah besar. 9inja bayi dapat
pula menularkan penyakit pada anak-anak dan orang tuanya.
e. 2enggunakan air minum yang ter,emar
!ir mungkin sudah ter,emar dari sumbernya atau pada saat disimpan dirumah.
*en,emaran dirumah dapat terjadi kalau tempat peyimpanan tidak tertutup atau
tangan yang ter,emar menyentuh air pada
saat mengambil air dari tempat penyimpanan. @ntuk mengurangi risiko
terhadap diare yaitu dengan menggunakan air yang bersih dan melindungi
air tersebut dari kontaminasi.
f. 2enggunakan jamban
*enggunaan jamban mempunyai dampak yang besar dalam penularan risiko
terhadap penyakit diare. 8eluarga yang tidak mempunyai jamban sebaiknya membuat
jamban dan keluarga harus buang air besar di jamban. 5ila tidak mempunyai jamban,
jangan biarkan anak-anak pergi ke tempat buang air besar hendaknya jauh dari rumah,
jalan setapak, tempat anak-anak bermain dan harus berjarak kurang lebih 1" meter
dari sumber air, serta hindari buang air besar tanpa alas kaki.
g. *emberian imunisasi ,ampak
Diare sering timbul menyertai ,ampak, sehingga pemberian imunisasi ,ampak
12
juga dapat men,egah diare. Bleh karena itu segera memberikan anak imunisasi
,ampak setelah berumur & bulan. Diare sering terjadi dan berakibat berat pada anak-
anak yang sedang menderita ,ampak, hal ini sebagai akibat dari penurunan kekebalan
tubuh penderita.
13
BAB III
KERAN.KA K/N#EPTUAL DAN HIP/TE#I#
A. Kerangka Te'r
B. Kerangka K'nse*
14
C. H*'tess
1. !da hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian diare pada anak
balita 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo.
2. !da hubungan antara jenis pekerjaan ibu dengan kejadian diare pada anak
balita di 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo.
3. !da hubungan antara umur ibu dengan kejadian diare pada anak balita di
8e,amatan 9anggulangin (idoarjo.
4. !da hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare pada anak
balita di 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo.
5. !da hubungan antara jenis tempat pembuangan tinja keluarga dengan
kejadian diare pada anak balita di 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo.
>ariabel bebas
1. /aktor sosiodemografi =
a. pendidikan ibu
b. pekerjaan ibu
,. umur ibu
2. /aktor lingkungan =
a. sumber air minum
b. jenis lantai rumah
,. jenis tempat pembuangan tinja
>ariabel terikat
Dalam penelitian ini 1ariabel terikatnya adalah kejadian diare pada balita
di 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo
15
B AB I 0
MET/DE PENELITIAN
A. "ens dan Ran%angan Peneltan
7enis penelitian ini adalah obser1asional dengan pendekatan %ross se%tional
yaitu ran,angan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan
paparan faktor penelitian% dengan ,ara mengamati status paparan dan penyakit,
se,ara serentak pada indi1idu-indi1idu dari populasi tunggal, pada suatu saat atau
periode 2urti, 1&&-%.
5. (ubjek *enelitian
(ubjek pada penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki balita
berumur 1-5 tahun yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut =
1. +bu yang memiliki balita yang bertempat tinggal dan ter,atat sebagai
penduduk di Desa 5limbing
2. Dapat berkomunikasi dengan baik
3. 5ersedia menjadi responden
(edangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah =
1. +bu yang tidak memiliki balita yang bertempat tinggal dan ter,atat sebagai
penduduk di 9anggulangin (idoarjo
2. 9idak dapat berkomunikasi dengan baik
3. 9idak bersedia menjadi responden
B. L'kas dan -aktu
3okasi penelitian ini di 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo, sedangkan 'aktu
penelitian akan dilaksanakan pada bulan (eptember 2"13.
C. P'*ulas dan #am*el
1. *opulasi
*opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki
balita berumur 1-5 tahun% yang menderita diare yang bertempat tinggal di
Desa 5limbing, 8e,amatan (ambirejo, (ragen yaitu sebanyak -" orang.
2. (ampel
a. 7umlah sampel
5esar sampelnya adalah jumlah seluruh populasi yaitu sebanyak -" ibu-ibu yang
mempunyai balita yang menderita diare di 8e,amatan 9anggulangin (idoarjo.
b. 9eknik atau ,ara pengambilan sampel
16
9eknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan
metodeeDhausti1e sampling yaitu metode dimana mengambil seluruh populasi sebagai
sampel, karena jika tidak mengambil semuanyamenimbulkan persepsi diskriminasi
2urti, 2""$%.
D. 0ara)el Peneltan
1. >ariabel bebas
Dalam penelitian ini 1ariabel bebasnya adalah faktor sosiodemografi yang
meliputi pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur ibu dan faktor lingkungan
yang meliputi sumber air minum, jenis tempat pembuangan tinja, dan jenis
lantai rumah.
2. >ariabel terikat
Dalam penelitian ini 1ariabel terikatnya adalah kejadian diare pada balita
di Desa 5limbing, 8e,amatan (ambirejo, (ragen.
E. De!ns /*eras'nal 0ara)el +D/0,
1. 8ejadian diare
a. Definisi = (uatu keadaan dimana terjadi buang air besar ,air atau men,ret dengan
frekuensi lebih dari 3 kali sehari dalam kurun 'aktu 3 bulan terakhir yang dialami
oleh balita yang terpilih sebagai sampel.
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Aominal
d. 4asil ukur =
Diare dan 9idak diare
2. 9ingkat pendidikan ibu
a. Definisi = *endidikan formal terakhir yang sedang atau pernah di,apai
oleh subjek. Dengan kriteria =
1% 9idak sekolah
2% (D
3% (2*
4% (2!
5% *erguruan 9inggi
Dikelompokkan menjadi rendah 1 dan 2%, sedang 3 dan 4%
dan tinggi 5%.
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Brdinal
17
d. 4asil ukur = 1% 0endah
2% (edang
3% 9inggi
3. *ekerjaan +bu
a. Definisi = 8egiatan pokok ibu yang dilakukan setiap hari untuk memperoleh
upahCgaji. Dengan kriteria=
1% +bu rumah tangga,
2% *etani,
3% 5uruh,
4% ;iras'astaCpedagang
5% *A(.
Dikelompokkan menjadi tidak bekerja 1% dan bekerja 2,3,4, dan 5%
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Aominal
d. 4asil ukur =
1% 5ekerja
2% 9idak bekerja
4. @mur +bu
a. Definisi = @sia ibu dalam satuan tahun. Dengan kriteria =
1% E 2" tahun
2% 2"-35 tahun
3% F 35 tahun
Dikelompokkan menjadi umur risiko tinggi 1 dan 3% danumur risiko rendah 2%
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Aominal
d. 4asil ukur =
1% @mur risiko tinggi
2% @mur risiko rendah
5. (umber air minum
a. Definisi = (umber air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari untuk kebutuhan minum dan memasak.
Dengan kriteria =
1% (ungai
2% (umur
18
3% *!2
Dikelompokkan menjadi air tidak terlindung 1 dan 2% dan
air terlindung 3%.
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Aominal
d. 4asil ukur = 1% (umber air tidak terlindung
2% (umber air terlindung
$. 7enis tempat pembuangan tinja
a. Definisi = 2a,am tempat buang air besar yang digunakan keluarga termasuk balita
untuk membuang tinja. Dengan kriteria =
1% 9idak mempunyai kakus ke sungai%
2% 7amban tanpa tangki septi, atau kakus di atas sungai
3% 7amban dengan tangki septi, atau jamban leher angsa
Dikelompokkan menjadi jamban tidak sehat 1 dan 2% dan jamban sehat 3%.
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Aominal
d. 4asil ukur =
1% 7amban tidak sehat
2% 7amban sehat
-. 7enis lantai rumah
a. Definisi = 5ahan utama pembuat lantai rumah. Dengan kriteria =
1% 9anah
2% (emen
3% *orselin atau ubin
Dikelompokkan menjadi lantai tidak kedap air 1% dan lantai
kedap air 2 dan 3%.
b. !lat ukur = 8uisioner
,. (kala data = Aominal
d. 4asil ukur = 1% 3antai tidak kedap air
2% 3antai kedap air
19
&. Pengum*ulan Data
1. 7enis Data
7enis data dalam penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu umur ibu dan data
kualitatif yang meliputi tingkat pendidikan ibu, jenis pekerjaan ibu, jenis tempat
pembuangan tinja, sumber air minum, dan jenis lantai rumah tentang faktor
sosiodemografi dan faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare pada balita.
2. (umber Data
a. Data *rimer
Data primer diperoleh melalui 'a'an,ara se,ara langsung terhadap
responden yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
b. Data (ekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi kesehatan seperti dinas
kesehatan 8abupaten (ragen, puskesmas (ambirejo serta kantor kepala Desa
5limbing yang meliputi data jumlah kasus, gambaran umum lokasi penelitian dan
data demografi.
3. .ara *engumpulan Data
*engumpulan data primer dilakukan dengan 'a'an,ara se,ara langsung
kepada responden dan pengamatan se,ara langsung pada jenis tempat pembuangan
tinja, sumber air minum, dan jenis lantai rumah di rumah responden. (edangkan data
sekunder diperoleh dari instansi kesehatan yang bersangkutan yaitu hasil rekapan
puskesmas, dan data demografi yang didapat dari kantor kepala desa.
4. +nstrumen *enelitian
+nstrumen pada penelitian ini menggunakan kuisioner. 8uisioner adalah alat
pengumpul data yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada responden
dan sudah tersusun dengan baik, sehingga responden tinggal memberikan tanda-tanda
yang ada pada petunjuk pengisian kuisioner. 8uisioner diuji dengan uji 1aliditas dan
reliabilitas.
a. @ji 1aliditas
(ifat 1alid memberikan pengertian bah'a alat ukur yang digunakan mampu
memberikan nilai yang sesungguhnya dari nilai yang diinginkan. +nstrumen uji
1aliditas menggunakan uji korelasi produ%tmomentperson 2uhidin dan
!bdurahman, 2""-%.
b. 0eliabilitas
0eliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
20
alat ukur dapat diper,aya dengan menunjukkan hasil pengukuran itu
tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan alat ukur yang sama.
.. Peng'lahan Data dan Analss Data
*engolahan data pada penelitian ini meliputi tahapan sebagai berikut =
1. <diting, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul pada
kuisioner.
2. .oding, yaitu memberikan kode pada data untuk memudahkan dalam
memasukkan data ke program komputer.
3. <ntry, yaitu memasukkan data dalam program komputer untuk dilakukan
analisis lanjut.
4. 9abulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian direkap dan
disusun dalam bentuk tabel agar dapat diba,a dengan mudah.
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan program
(*(( 15. !nalisis data meliputi =
1. !nalisis uni1ariat
!nalisis uni1ariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi
frekuensi masing-masing 1ariabel, baik 1ariabel bebas, 1ariabel terikat
maupun deskripsi karakteristik responden.
2. !nalisis bi1ariat
!nalisis bi1ariat dilakukan dengan menggunakan uji %hi sGuare.
(yarat uji %hi sGuare antara lain jumlah sampel harus ,ukup besar,
pengamatan harus bersifat independen, dan hanya dapat digunakan pada
data deskrit atau data kontinu yang telah dikelompokkan menjadi kategori
5udiarto, 2""1%. Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis
berdasarkan tingkat signifikan sebesar &5% =
a. jika nilai p F ","5 maka hipotesis penelitian 4a% ditolak.
b. jika nilai p E ","5% maka hipotesis penelitian 4a% diterima.
21

You might also like