You are on page 1of 3

Media yang digunakan dalam pertukaran data pada jaringan wireless tidak sama seperti yang ada

pada jaringan kabel yang menggunakan media yang dapat terlihat dan hanya berada pada satu
line. Pada jaringan wireless media yang digunakan adalah gelombang radio dengan
menggunakan frekuensi radio tertentu, dengan media pertukaran data yang berupa gelombang
radio ini tentu kita tidak dapat sepenuhnya mengontrol sebagaimana pada kabel. Interferensi atau
gangguan yang ada pada wireless lebih banyak karena menggunakan media publik yang dapat
digunakan oleh siapa saja.


Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 channel yang
dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik
kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan
tentu akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang
akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless
tersebut. Berikut representasi grafik pada wi-fi chanel pada band 2,4 GHz

Sebenarnya frekuensi 2,4 GHz masih dibagi lagi menjadi beberapa frekuensi yang
lebih spesifik. Frekuensi 2,4 GHz dibagi lagi menjadi beberapa channel, yang menentukan
satuan terkecil dari frekuensi 2,4 GHz tadi. Berikut pembagian channel pada frekuensi 2,4 GHz :
Channel Frekuensi (GHz)
1 2,412
2 2,417
3 2,422
4 2,427
5 2,432
6 2,437
7 2,442
8 2,447
9 2,452
10 2,457
11 2,462
12 2,467
13 2,472
14 2,484
Jika diperhatikan, antara satu channel dengan channel lainnya terpisah 0,005 GHz, kecuali antara
channel 13 dan channel 14 yang terpisah 0,014 GHz.
Setiap channel memiliki rentang channel sebesar 22 MHz atau 0,022 GHz. Ini mengakibatkan
signal dari sebuah channel masih akan dirasakan oleh channel lain yang bertetangga. Misalnya
signal pada channel 1 masih akan terasa di channel 2, 3, 4 dan 5. Karena rentang frekuensi yang
saling overlapping (menutupi) maka penggunaan channel yang berdekatan akan mengakibatkan
gangguan interference.
Hal ini mirip yang terjadi pada pemancar Radio FM, suatu frekuensi station radio tidak boleh
berdekatan dengan frekuensi station radio lain, karena siaran radio mereka akan saling
mengganggu jika frekuensi yang mereka gunakan berdekatan.
Secara lengkap gambaran interference yang akan terjadi antar channel dapat dilihat pada gambar
berikut :

Berdasarkan gambar di atas, kita bisa melihat bahwa interferensi channel akan terhindar
jika kita menggunakan aturan +5 atau -5 dengan frekuensi yang sudah digunakan. Sebagai
contoh, channel 6 tidak akan overlapping dengan channel 1 atau channel 11.
Contoh penerapan aturan +5 atau -5 ini misalnya pada saat kita akan mengkonfigurasikan sebuah
AP, ternyata disekitar kita sudah ada AP milik orang lain. Sebelum menentukan channel yang
akan kita gunakan di AP kita, cari tahu terlebih dahulu channel yang digunakan oleh AP tetangga
kita. Anda bisa menggunakan aplikasi netstumbler untuk mesin Windows ataupun airodump-
ng untuk mesin Linux. Jika ternyata tetangga kita menggunakan channel 8 pada AP nya, maka
channel yang dapat digunakan pada AP anda adalah channel 3 atau channel 13.
Sedikit pengecualian rentang channel ini pada channel 13 dan 14, yang terpisah agak jauh,
seperti pada gambar tadi.
Aturan +5/-5 ini juga digunakan pada saat Anda akan membangun jaringan nirkabel dengan
menggunakan beberapa AP, misalnya pada topologi EBSS yang saya bahas pada chapter 5
terdahulu.

Setelah mengetahui interferensi chanel disekitar jaringan wi-fi, sebagai administrator anda
dapat mempertimbangkan chanel berapa yang seharusnya digunakan untuk mendapatkan sinyal
yang optimal serta meminimalkan interferensi dengan chanel selain jaringan wi-fi milik kita.
Interferensi yang terjadi sebenarnya bukan hanya berasal dari sinyal wi-fi atau access point lain,
namun juga berasal dari setiap perangkat di sekitar area yang menggunakan frekuensi band 2.4
GHz.

You might also like