You are on page 1of 12

1

LAPORAN PENDAHULUAN
HALUSINASI
A. PENGERTIAN DAN JENIS
1. Pengertian
Halusinasia dalah gangguan pencerapan (persepsi) pasca indera
tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua system
penginderaan di mana terjadi pada saat kesadaran individu itu penuh atau
baik.Halusinasi ialah pencerapan tanpa adanya rangsang apapun pada
panca indera seorang pasien, yang terjadi dalam kehidupan sadar atau
bangun, dasarnya mungkin organik, fungsional, psikopatik ataupun
histerik (Maramis, 200). !emudian "aidah (200#) menjelaskan bah$a
halusinasi merupakan bentuk kesalahan pengamatan tanpa pengamatan
objektivitas penginderaan dan tidak disertai stimulus fisik yang adekuat.
%arcarolis mendefinisikan halusinasi sebagai terganggunya
persepsi sensori seseorang, dimana tidak terdapat simulus (&osep,
200').Menurut "tuart dan "undeen(s (200)) mendefinisikan halusinasi
sebagai hallucinations are defined as false sensory impressions or
experiences. *rti dari kalimat di atas, "tuart dan "undeen+s
mendefinisikan halusinasi sebagai bayangan palsu atau pengalaman
indera.
2. Rentang Respon
Rentang Respon Neurobioogis
Respon A!apti" Psi#ososia Respon $aa!apti"
,ikiran logis ,ikiran kadang !elainan pikiran
menyimpang
,ersepsi akurat -lusi
Halusinasi
.mosi konsisten .mosional berlebih /idak mampu
2
dengan perilaku sosial pengalaman kurang
mengatur emosi
Hubungan sosial ,erilaku ganjil
!etidakteraturan
Menarik diri
-solasi social
!elainan pikiran
("tuart and 0araia 200, hal.)01)
!eterangan 2ambar 3
a. 4espon adaptif adalah respon yang masih dapat diterima oleh norma5
norma sosial budaya yang berlaku. 6engan kata lain, individu tersebut
dalam batas normal jika menghadapi suatu masalah akan dapat
memecahkan masalah tersebut.
4espon adaptif berupa 3
1) ,ikiran logis adalah pikiran yang mengarah pada kenyataan.
2) ,ersepsi akurat adalah pandangan yang tepat pada kenyataan.
3) .mosi konsisten dengan pengalaman yaitu perasaan yang timbul
dari hatisesuai dengan pengalaman.
4) ,erilaku sesuai adalah sikap dan tingkah laku yang masih dalam
bataske$ajaran.
5) Hubungan sosial adalah proses suatu interaksi dengan orang lain
danlingkungan.
b. ,sikososial
4espon psikososial, antara lain 3
1) ,roses pikir terganggu adalah proses pikir yang
menimbulkankekacauan7mengalami gangguan.
2) -lusi adalah interprestasi atau penilaian yang salah tentang
penerapan yangsungguh terjadi (objek nyata), karena rangsangan
panca indera.
#) .mosi berlebihan atau berkurang.
)) ,erilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang melebihi
bataske$ajaran.
3
) Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindari interaksi dengan
orang lain atau hubungan dengan orang lain.
8) 4espon maladaptif adalah respon individu dalam menyelesaikan
masalah yangmenyimpang dari norma5norma sosial budaya dan
lingkungannya.
c. 4espon maladaptif yang sering ditemukan meliputi 3
1) !elainan pikiran adalah keyakinan yang secara kokoh
dipertahankan
2) $alaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan
dengankenyataan sosial.
#) Halusinasi merupakan persepsi sensori yang salah atau persepsi
eksternalyang tidak realita atau tidak ada.
)) !erusakan proses emosi ialah perubahan sesuatu yang timbul dari
hati.
) ,erilaku tidak terorganisir merupakan suatu perilaku yang tidak
teratur.
8) -solasi sosial adalah kondisi kesendirian yang dialami oleh
individu dan di
terima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan
yang
negatif mengancam.
%. Jenis
!lasifikasi halusinasi sebagai berikut 3
a. Halusinasi dengar (akustik, auditorik), pasien itu mendengar
suara yang membicarakan, mengejek, menerta$akan, atau
mengancam padahal tidak ada suara di sekitarnya.
b. Halusinasi lihat (visual), pasien itu melihat pemandangan
orang, binatang atau sesuatu yang tidak ada.
c. Halusinasi bau 7 hirup (olfaktori). Halusinasi ini jarang di
dapatkan. ,asien yang mengalamimengatakan mencium bau5
bauan seperti bau bunga, bau kemenyan, bau mayat, yang tidak
ada sumbernya.
4
d. Halusinasi kecap (gustatorik). 9iasanya terjadi bersamaan
dengan halusinasi bau 7 hirup. ,asien itu merasa (mengecap)
suatu rasa di mulutnya.
e. Halusinasi singgungan (taktil, kinaestatik). -ndividu yang
bersangkutan merasa ada seseorang yang meraba atau
memukul. 9ila rabaab ini merupakan rangsangan seksual
halusinasi ini disebut halusinasi heptik.
&. PEN'E&A&(ETIOLOGI
1. )a#tor pre!isposisi * stuart an! sun!een+1,,- .
a. :aktor perkembangan
,ada tahap perkembangan individu mempunyai tugas
perkembangan yang berhubungan dengan pertumbuhan interpersonal,
bila dalam pencapaian tugas perkembangan tersebut mengalami
ganggua akan menyebabkan seseorang berperilku menarik diri.
b. :aktor biologic
*bnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiologist
yang mal adaptif yang baru di mulai di pahami,ini termasuk hal hal
sebagai berikut 3
,enilaian pencitraan otak sudah mulai menuunjukan
keterlibatanotak yang lebih luas dalam perkembangan
ski;ofrenia3lesipada areafrontal temporal dan limbic paling
berhubunggan dengan perilakupsikotik,beberapa kimia otak dikaitkan
dengan gejalaski;ofrenia antaralain3dopain,neurotransmitter dan lain
lain.
c. :aktor sosiokultural
/eori social budaya atau lingkungan meyakini bah$a oang
yangberasal dari sosial ekonomi rendah aatu kondisi orang tua tunggal
dantidak mempunyai kesempatan mendaptkan penghargaan dari orang
lainyang dapat mempengaruhi gangguan orientasi realita
sehinggamemberikan reaksi yang salah dan tidak mampu berespon
terhdapstimulus dari luar.isolasi sosial merupakan factor dalam
gangguanberhubungan.akibat dari dari norma yanfg tuidak mendukung
pendekatanterhadap orang lain atau tidak menghargai anggota
5
masyarakat yang tiakproduktif seperti lansia,orang cacat dan
berpenyakit kronis.
d. :aktor keluarga
"ystem keluarga yang terganggu dan <orma keluarga yang
tidakmendukung hubungan keluarga dengan pihak lain diluar keluarga
denganpihak lain diluar keluarga dapat mengembangkan perilaku
menarikdiri.faktor genetic dapat mendukung terjadinya gangguan
dalamhubungan sosial sehingga menimbulkan perilaku menarik diri
sampai dengan halusinasi.
2. )a#tor presipitasi *stuart an! sun!een+1,,-.
a. "tressor sosio kuktural
"tressor sosio kuktural seperti menurunnya stabilitasi unit
keluarga, berpisah dari orang yang berarti dalam keluarga
dalamkehidupannya misalnya karena dira$at di rumahsakit,perceraian.
b. "tresor psikologik
*nsietas berat yang berkepanjangan terjadi bersamaan dengan
keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.
c. 9iologis
"tressor biologis yang berhubungan dengan respon
neurobiologis yang maladptif.
d. 2angguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur
prosesinformasi.
/. $ANI)ESTASI 0LINIS
,asien dengan halusinasi cenderung menarik diri, sering di dapatkan
duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah tertentu, tersenyum atau
bicara sendiri, secara tiba5tiba marah atau menyerang orang lain, gelisah,
melakukan gerakan seperti sedang menikmati sesuatu. =uga keterangan dari
pasien sendiri tentang halusinasi yang di alaminya (apa yang di lihat, di
dengar atau di rasakan).
D. PSI0OPATOLOGI(POHON $ASALAH
4esiko Menciderai 6iri "endiri, >rang 0ain,
?
Peruba1an Persepsi Sensori 2 Hausinasi Pen!engaran
?
6
-solasi "osial 3 Menarik 6iri
3
2angguan konsep diri 3 Harga diri rendah
E. PENATALA0SANAAN
,enatalaksanaan pada pasien halusinasi dengan cara 3
1. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
@ntuk mengurangi tingkat kecemasan, kepanikan dan ketakutan
pasien akibat halusinasi, sebaiknya pada permulaan pendekatan di lakukan
secara individual dan usahakan agar terjadi kontak mata, kalau bisa pasien
di sentuh atau di pegang.,asien jangan di isolasi baik secara fisik atau
emosional."etiap pera$at masuk ke kamar atau mendekati pasien,
bicaralah dengan pasien. 9egitu juga bila akan meninggalkannya
hendaknya pasien di beritahu. ,asien di beritahu tindakan yang akan di
lakukan. 6i ruangan itu hendaknya di sediakan sarana yang dapat
merangsang perhatian dan mendorong pasien untuk berhubungan dengan
realitas, misalnya jam dinding, gambar atau hiasan dinding, majalah dan
permainan.
2. Melaksanakan program terapi dokter
"ering kali pasien menolak obat yang di berikan sehubungan
dengan rangsangan halusinasi yang di terimanya.,endekatan sebaiknya
secara persuatif tapi instruktif.,era$at harus mengamati agar obat yang di
berikan betul di telannya, serta reaksi obat yang di berikan.
#. Menggali permasalahan pasien dan membantu mengatasi masalah yang
ada
"etelah pasien lebih kooperatif dan komunikatif, pera$at dapat
menggali masalah pasien yang merupakan penyebab timbulnya halusinasi
serta membantu mengatasi masalah yang ada.,engumpulan data ini juga
dapat melalui keterangan keluarga pasien atau orang lain yang dekat
dengan pasien.
). Memberi aktivitas pada pasien
,asien di ajak mengaktifkan diri untuk melakukan gerakan fisik,
misalnya berolah raga, bermain atau melakukan kegiatan. !egiatan ini
dapat membantu mengarahkan pasien ke kehidupan nyata dan memupuk
7
hubungan dengan orang lain. ,asien di ajak menyusun jad$al kegiatan dan
memilih kegiatan yang sesuai.
. Melibatkan keluarga dan petugas lain dalam proses pera$atan
!eluarga pasien dan petugas lain sebaiknya di beritahu tentang
data pasien agar ada kesatuan pendapat dan kesinambungan dalam proses
kepera$atan, misalny dari percakapan dengan pasien di ketahui bila
sedang sendirian ia sering mendengar laki5laki yang mengejek. /api bila
ada orang lain di dekatnya suara5suara itu tidak terdengar jelas. ,era$at
menyarankan agar pasien jangan menyendiri dan menyibukkan diri dalam
permainan atau aktivitas yang ada.,ercakapan ini hendaknya di
beritahukan pada keluarga pasien dan petugaslain agar tidak membiarkan
pasien sendirian dan saran yang di berikan tidak bertentangan.
). PENG0AJIAN )O0US
,engkajian merupakan tahap a$al dan dasar utama dari proses
kepera$atan. /ahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan perumusan
kebutuhan, atau masalah klien.6ata yang dikumpulkan meliputi data biologis,
psikologis, sosial, dan spiritual.
1. 6ata "ubyektif 3
a. Mendengar suara bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
b. Melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
c. Mencium bau tanpa stimulus
d. Merasa makan sesuatumerasa ada sesuatu pada kulitnya
e. /akut pada suara 7 bunyi 7 gambaran yang didengar
2. 6ata >byektif 3
a. 9erbicara dan terta$a sendiri
b. 9ersikap seperti mendengar 7 melihat sesuatu
c. 9erhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d. 6isorientasi
G. DIAGNOSA 0EPERA4ATAN
1. 4esiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
2. ,erubahan persepsi sensori 3 Halusinasi dengar.
#. -solasi sosial 3 Menarik diri.
8
H. INTER5ENSI 0EPERA4ATAN
,erencanaan kepera$atan terdiri dari tiga aspek, yaitu tujuan umum,
tujuan khusus, dan rencana tindakan tindakan kepera$atan. /ujan umum
berfokus pada penyelesaian permasalahan (,) dari diagnoses tertentu. /ujuan
umum dapat dicapai jika serangkaian tujuan khusus telah tercapai.
1. 4isiko ,erilaku Mencederai 6iri
a. /ujuan @mum3!lien tidak mencederai diri, orang lain dan lingkungan.
b. /ujuan !husus3
1) Membina hubungan saling percaya
/indakan3
a) "alam terapeutik 5 perkenalkan diri 5 jelaskan tujuan A
ciptakanlingkungan yang tenang 5 buat kontrak yang jelas
($aktu, tempat,topik).
b) 9eri kesempatan mengungkapkan perasaan
c) .mpati
d) *jak membicarakan hal 5 hal nyata yang ada di lingkungan.
2) "trategi pelaksanaan ("p 1p)
a) Mengidentifikasi penyebab perilaku ekerasan
b) Mengidentififikasi tanda dan gejala kekerasan
c) Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
d) Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
e) Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan
f) Melatih pasien cara konttol perilaku kekerasan fisik 1 (nafas
dalam)
g) Membimbing pasien memasukkan dalam jad$al kegiatan
harian
#) "trategi pelaksanaan ("p 2p)
a) Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b) Melatih pasien cara control perilaku kekerasan fisik --
(memukul bantal 7 kasur atau konversi energi)
c) Membimbing pasien memasukkan kedalam jad$al kegiatan
harian
)) "tartegi pelaksanaan ("p #p)
a) Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b) Melatih pasien cara control perilaku kekerasan secara verbal
(meminta, menolak, dan mengungkapkan marah secara baik)
c) Membimbing pasien memasukkan kedalam jad$al kegiatan
harian
) "trategi pelaksanaan ("p )p)
a) Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
9
b) Melatih pasien cara control perilaku kekerasan secara spiritual
(berdoa,ber$udu,solat)
c) Membimbing pasien memasukkan kedalam jad$al kegiatan
harian
8) "trategi pelaksanaan ("p p)
a) Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b) Menjelaskan cara control perilaku kekerasan dengan
meminum obat (prinsip lima benar minum obat)
c) Membimbing pasien memasukkan kedalam jad$al kegiatan
harian
2. ,erubahan persepsi sensori 3 Halusinasi.
a. /ujuan @mum 3 !lien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga
tida! terjadi halusinasi.
b. /ujuan khusus 3
1) !lien dapat 9ina Hubungan "aling ,ercaya
-ntevensi3
a) "alam terapeutik 5 perkenalkan diri 5 jelaskan tujuan 5
ciptakanlingkungan yang tenang 5 buat kontrak yang jelas
($aktu, tempat,topik)
b) 9eri kesempatan mengungkapkan perasaan
c) .mpati
d) *jak membicarakan hal 5 hal nyata yang ada di lingkungan
2) !lien dapat mengenal halusinasinya
/indakan 3
a) !ontak sering dan singkat
b) >bservasi tingkah laku yang terkait dengan halusinasi (verbal
dannon verbal)
c) 9antu mengenal halusinasinya dengan menanyakan apakah
adasuara yang didengar 5 apa yang dikatakan oleh suara itu
!atakanbah$a pera$at percaya klien mendengar suara itu,
tetapi pera$atidak mendengamya. !atakan bah$a pera$at
akan membantu.
d) 6iskusi tentang situasi yang menimbulkan halusinasi, $aktu,
frekuensi terjadinya halusinasi serta apa yang dirasakan jika
terjadi halusinasi.
#) 6orong untuk mengungkapkan perasaannya
/indakan3
10
a) -dentifikasi bersama tentang cara tindakan jika teriadi
halusinasi
b) 6iskusikan manfaat cara yang digunakan klien dan cara baru
untuk mengontrol halusinasinya
c) 9antu memilih dan melatih cara memutus halusinasi3 bicara
dengan orang lain bila muncul halusinasi, melakukan kegiatan,
mengatakan pada suara tersebut B saya tidak mau dengarCB
d) /anyakan hasil upaya yang telah dipilih 7 dilakukan
e) 9eri kesempatan melakukan cara yang telah dipilih dan beri
pujian jika berhasil
)) !lien dapat dukungan dari keluarga
/indakan3
a) 9eri pendidikan kesehatan pada pertemuan keluarga tentang
gejala, cara memutus halusinasi, cara mera$at, informasi
$aktu follo$ up atau kapan perlu mendapat bantuan
b) 9eri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga
) !lien dapat menggunakan obat dengan benar
/indakan3
a) 6iskusikan tentang dosis, nama, frekuensi, efek dan efek
sampingminum obat
b) 9antu menggunakan obat dengan prinsip benar (nama,
pasien,obat, dosis, cara dan $aktu)
c) *njurkan membicarakan efek dan efek samping obat
yangdirasakan
d) 9eri reinforcement positif bila klien mintun obat yang benar
#. !erusakan interaksi sosial 3 Menarik diri.
a. /ujuan @mum 3 !lien dapat berhubungan dengan orang lain
secaraoptimal.
b. /ujuan khusus 3
1) !lien dapat membina hubungan saling percaya
-ntervensi 3
a) "apa klien dengan ramah baik vebal maupun non verbal.
b) ,erkenalkan diri dengan sopan
c) /anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan
d) =elaskan tujuan pertemuan
2) !lien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
11
#) !lien dapat menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain
dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain.
)) !lien melaksanakan hubungan secara bertahap.
) !lien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan
orang lain
8) !lien dapat berdayakan sistem pendukung atau keluarga
Strategi Pea#sanaan Tin!a#an 0epera6atan
Halusinasi ", 1
Mengidentifikasi jenis halusinasi klien
Mengidentifikasi isi, $aktu, dan frekuensi halusinasi
Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi
Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinasi
Mengajarkan klien untuk menghardik halusinasi
Menganjurkan klien untuk memasukkan cara menghardik dalam
jad$al kegiatan harian
", 2
Mengevaluasi jad$al kegiatan harian klien
Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap5
cakap (berbincang5bincang) dengan orang lain
Menganjurkan klien untuk memasukkan cara menghardik dalam
jad$al kegiatan harian
", #
Mengevaluasi jad$al kegiatan harian klien
Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan melakukan
kegiatan5kegiatan yang bisa dilakukan klien
Menganjurkan klien untuk memasukkan cara menghardik dalam
jad$al kegiatan harian
", )
Mengevaluasi jad$al kegiatan harian klien
Memberikan penkes tentang penggunaan obat secara teratur
Menganjurkan klien untuk memasukkan cara menghardik dalam
jad$al kegiatan harian
DA)TAR PUSTA0A
6adang, Ha$ari. 2001. Pendekatan holistik pada gangguan jiwa schizofrenia.
=akarta 3 :!@-
6epkes 4-. 2000. Direktorat jendral pelayanan medik direktorat pelayanan
keperawatan, ,keperawatan jiwa teori dan tindakan. =akarta 3 .2D
12
!eliat, 9udi. 1''E. Pusat keperawatan kesehatan jiwa. =akarta 3 .2D
Maramis, F.!. 200. Catatan ilmu kedokteran jiwa. "urabaya 3 *irlangga
@niversity ,ress.
4asmun. 2001. Keperawatan kesehatan mental psikiatri terintegrasi dengan
keluarga, .disi 1, D%. =akarta 3 *gung "eto.
"tuart, 2F dan "undeen, ".=. 1''E. uku saku keperawatan jiwstuart! gail
wiscarz! sandra j sundeen. "##$. uku saku keperawatan jiwa edisi %.
=akarta.3 .2D.
&osep, -yus. 200'. Keperwatan jiwa &edisi re'isi(. )efika aditama* andung.a.
edisi #. =akarta 3 .2D.

You might also like