You are on page 1of 86

Akuntansi Sektor Publik

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


SAP
1. Karak teristik dan lingkungan sektor publik
2. Akuntansi manajemen sektor publik
3. Sistem pengendalian manajemen sektor publik
4. Penganggaran sektor publik
5. Teknik akuntansi keuangan
6. Laporan keuangan sektor publik
. Sistem akuntansi pemerinta! pusat
". #tonomi daera! dan perimbangan keuangan pusat dan daera!
$. Akuntansi keuangan daera! sebagai bagian dari manajemen keuangan daera!
1%. Akuntansi keuangan daera!
11. Akuntansi dalam rekening&rekening AP'( dan laporan keuangan daera!
12. Akuntansi untuk ')*(
13. Akuntansi keuangan nirlaba +,a-asan.
Literatur /
Abdul 0alim / Akuntansi sektor publik / Akuntansi keuangan daera!
*ardiasmo / Akuntansi sektor publik
1ndra 'astian / Sistem Akuntansi sektor publik
1
Akuntansi Sektor Publik
I. KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK
A. Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor pulik
1stila! sektor publik memiliki pengertian -ang berma2am&ma2am3 !al ini
merupakan konsekuensi dari luasn-a 4ila-a! publik3 se!ingga setiap disiplin ilmu
+politik3 ekonomi !ukum dan sosial. memiliki 2ara pandang dan de5inisi -ang berbeda&
beda. (ari sudut pandang ekonomi sektor publik dapat dipa!ami sebagai suatu entitas
+kesatuan. -ang akti6itasn-a ber!ubungan dengan usa!a untuk meng!asilkan barang dan
pela-anan publik dalam rangka memenu!i kebutu!an dan !ak publik.
Sejalan dengan perkembangan maka di negara kita Akuntansi Sektor Publik
dide5inisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi -ang diterapkan
pengelolaan dana mas-arakat di lembaga7lembaga tinggi negara dan departemen
diba4a!n-a3 pemerinta! daera!3 ')*83')*(3 LS* dan -a-asan sosial3 maupun pada
pro-ek&pro-ek kerjasama sektor publik dan suasta.
'eberapa tugas dan 5ungsi sektor publik sebenarn-a dapat juga dilakukan ole!
sektor suasta misaln-a untuk meng!asilkan beberapa jenis pela-anan publik seperti
la-anan komunikasi3 penarikan pajak3 pendidikan3 transportasi publik dll3 akan tetapi
untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan ole! sektor suasta3
misaln-a 5ungsi birokrasi pemerinta!an. Sebagai konsekuensin-a akuntansi sektor publik
dalam beberapa !al bebeda dengan akuntansi padasektor suasta.
!. Tu"uan Akuntansi Sektor Pulik
*emberikan in5ormasi -ang diperlukan untuk mengelola se2ara tepat3 e5isien dan
ekonomis atas alokasi suatu sumber da-a -ang diper2a-akan kepada organisasi.
Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen
*emberikan in5ormasi -ang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan
pelaksanaan tanggungja4ab se2ara tepat dan e5ekti5 program dan penggunaan
sumberda-a -ang menjadi 4e4enangn-a dan memungkinkan bagi pega4ai
pemerinta! untuk melaporkan kepada publik atas !asil operasi pemerinta! dan
penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.
2
Akuntansi Sektor Publik
#. Akuntailitas Pulik
9enomena -ang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik adala! semakin
meningkatn-a tuntutan pelaksanaan akuntabilitas publik ole! organisasi sektor publik
seperti/ pemerinta! pusat dan daera!3 unit&unit kerja pemerinta!3 departemen dan
lembaga negara. Tuntutan akuntabilitas ini terkait dengan perlun-a transparansi dan
pemberian in5ormasi kepada publik dalam rangka memenu!i !ak&!ak publik.
Pengertian Akuntabilitas publik adala! ke4ajiaban pemegang amana! +agent.
untuk memberikan pertanggungja4aban3 men-ajikan3 melaporkan dan mengungkapkan
segala akti6itas dan kegiatan -ang menjadi tanggungja4ab kepada pi!ak pemberi
amana! +prin2ipal. -ang memiliki !ak dan ke4ajiban untuk meminta
pertanggungja4aban tersebut.
Akuntabilitas terdiri dari 2 ma2am -aitu / akuntabilitas 6ertikal dan akuntabilitas
!ori:ontal. Akuntabilitas 6ertikal adala! pertanggungja4aban atas pengelolaan dana
kepada otoritas -ang lebi! tinggi3 misaln-a pertanggungja4aban unit&unit kerja dinas
kepada pemerinta! daera!3 pertanggungja4aban pemerinta! daera! kepada pemerinta!
pusat3 pemerinta! pusat kepada *P;. Sedangkan akuntabilitas !ori:ontal adala!
pertanggungja4aban kepada mas-arakat luas.
Akuntabilitas publik -ang !arus dilakukan ole! organisasi sektor publik terdiri
atas beberapa dimensi /
1. Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas !ukum
Akuntabilitas kejujuran terkait dengan peng!indaran pen-ala!gunaan jabatan3
sedangkan akuntabilitas !ukum terkait dengan jaminan adan-a kepatu!an ter!adap
!ukum dan peraturan lain -ang dis-aratkan dalam penggunaan sumber dana publik.
2. Akuntabilitas proses
Akuntabilitas proses terkait dengan apaka! prosedur -ang digunakan dalam
melaksanakan tugas suda! 2ukup baik dalam !al ke2ukupan in5ormasi in5ormasi
akuntansi3 sistem in5ormasi manajemen dan prosedur administrasi. Akuntabilitas
proses termani5estasi melalui pemberian pela-anan publik -ang 2epat3 responsi5 dan
bia-a mura!. Penga4asan dan pemeriksaan ter!adap akuntabilitas proses dapat
dilakukan dengan ada tidakn-a mark up dan pungutan -ang lain diluar -ang
ditetapkan dan pemborosan -ang men-ebabkan pemborosan se!ingga menjadikan
3
Akuntansi Sektor Publik
ma!aln-a bia-a pela-anan publik dan kelambanan pela-anan. Serta penga4asan dan
pemeriksaan ter!adap pro-ek&pro-ek tender untuk melaksanakan pro-ek&pro-ek
publik.
3. Akuntabilitas program
Akuntabilitas program terkait dengan pertimbangan apaka! tujuan -ang ditetapkan
dapat di2apai atau tidak dan apaka! tela! mempertimbangkan alternati5 program
-anng memberikan !asil -ang optimal dengan bia-a -ang minimal.
4. Akuntabilitas kebijakan
Akuntabilitas kebijakan terkait dengan pertanggungja4aban pemerinta!3 baik pusat
maupun daera! atas kebijakan&kebijakan -ang diambil pemerinta! ter!adap
(P;<(P;( dan mas-arakat luas.
Akuntansi sektor publik tidak bisa melepaskan diri dari pengaru! ke2enderungan
menguatn-a tuntutan akuntabilitas sektor publik tersebut. Akuntansi sektor publik
dituntut dapat menjadi alat peren2anaan dan pengendalian organisasi sektor publik se2ara
e5ekti5 dan e5isien serta mem5asilitasi ter2apain-a akuntabilitas publik.
$. Pri%atisasi
(i 1ndonesia masi! ban-ak ')*8 dan ')*( -ang dijalankan tidak se2ara
e5isien. 1ne5isiensi -ang dialami tersebut disebabkan adan-a inter6ensi politik3
sentralisasi dan manajemen -ang buruk.
(i era globalisasi ')*8 dan ')*( meng!adapi beberapa tekanan dan tuntutan
antara lain /
;egulation = Politi2al Pressure
So2ial Pressure
;ent Seeking 'e!a6iaour
>2onomi2 = >55i2ien2-
Pri6atisasi merupakan sala! satu upa-a mere5ormasi perusa!aan publik untuk
meningkatkan e5isiensi dan e5ekti5itas perusa!aan&perusa!aan publik. Pri6atisasi berarti
pelibatan modal s4asta dalam struktur modal perusa!aan publik se!ingga kinerja
5inansial dapat dipengaru!i se2ara langsung ole! in6estor melalui mekanisme pasar uang.
4
Akuntansi Sektor Publik
&. Otono'i daera(
Perkembangan akuntansi sektor publik k!ususn-a di 1ndonesia semakin pesat
seiring dengan adan-a era baru dalam pelaksanaan otonomi daera! dan desentaralisasi
5iskal. (esentarlisasi tidak !an-a berarti pelimpa!an 4e4enang dari pemerinta! pusat ke
daera! tetapi pelimpa!an beberapa 4e4enang pemerinta! ke pi!ak s4asta dalam bentuk
pri6atisasi
5
Akuntansi Sektor Publik
!. AKUNTANSI )ANA*E)EN SEKTOR PUBLIK
A. Akuntansi Seagai Alat Peren+anaan Organisasi dan Pengendalian Organisasi
,. Akuntansi Seagai Alat Peren+anaan Organisasi
Peren2anaan merupakan 2ara organisasi menertapkan tujuan dan sasaran
organisasi. Peren2anaan meliputi akti6itas -ang si5atn-a stategik3 taktis dan melibatkan
aspek operasional. (alam !al peren2anaan oprganisasi akuntansi menejemen berperan
dalam pemberian in5ormasi !istoris dan prospekti5 untuk men5asilitasi peren2anaan.
(alam organisasi sektor publik3 lingkungan -ang mempengaru!i sangat
!eterogen. 9aktor politik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaru!i tangkat
kestabilan organisasi. 1n5ormasi akuntansi diperlukan untuk membuat prediksi&prediksi
dan estimasi mengenai kejadian ekonomi -ang akan datang diakitkan dengan keadaan
ekonomi dan politik saat ini.
1n5ormasi sebagai alat peren2anaan pada dasarn-a dapat dibedakan menjadi 3
kelompok -aitu /
1n5ormasi -ang si5atn-a rutin atauka! ad !o2
1n5ormasi kuantitati5 atauka! kualitati5
1n5ormasi disampaiakan melalui saluran 5ormal atauka! in5ormal
1n5ormasi -ang si5atn-a rutin diperlukan untuk peren2anaan -ang reguler3 misaln-a
laporan keuangan bulanan3 tri4ulanan3 semesteran atau bulanan. Sementara itu organisasi
sektor publik seringkali meng!adapi masala! -ang si5atn-a temporer dan membutu!kan
in5ormasi -ang si5atn-a segera. )ntuk melakukan peren2anaan temporer diperlukan
in5ormasi -ang si5atn-a temporer.
1n5ormasi akuntansi utntuk peren2anmaan dapat juga dibedakan berdasarkan 2ara
pen-ampaiann-a. Apaka! disampaiakn se2ara 5ormal atau in5ormal. *ekanisme
5ormaln-a misalan-a melaului rapat&rapat dinas3 rapat komisis dsb. Pada organisasi
sektor publik3 saluran in5ormasi lebi! ban-ak bersi5at 5ormal3 sedangkan in5ormal relati5
jarang dilakukan. 0al tsb disebabkan karena adan-a batasan transparansi dan
akunbtabilitas publik -ang !arus dilakukan ole! lembaga&lembaga publik3 se!ingga
peren2anaan tidak dapat dilakukan se2ara personal atau !an-a melibatkan beberapa orang
saja.
6
Akuntansi Sektor Publik
!. Akuntansi Seagai Alat Pengendali Organisasi
)ntuk menjamin ba!4a strategi untuk men2apai tujuan organisasi dijalankan
se2ara ekonomis3 e5isien dan e5ekti53 maka diperlukan suatu sistem pengendalian -ang
e5ekti5. Pola pengendalian tiap organisasi berbeda&beda t-ergantung pada jenis dan
karakteristik organisasi. Pada organisasi bisnis -ang si5atn-a berorientasi pada laba3
amak alat pengendalin-a lebi! ban-ak bertumpu pada mekanisme negoisasi +negotiated
bargain.3 meskipun !al tersebut ber6ariasai untuk setiap organisasi dan tingkat
manajemen. Pengendalian untuk menajemen le6el ba4a! lebi! bersi5at tegas dan
memaksa3 sedangkan untuk manajmen le6el atas bersi5at normati5.
)ntuk organisasi sektor publik karena si5atn-a tidak mengejar laba serta adan-a
pengaru! politik -ang besar3 amak alat pengendalin-a lebi! ban-ak berupa peraturan
birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja terutama pengukuran ekonomi3 e5isiensi
dan e5ekti6itas +6alue 5or mone-.3 akuntansi manajemen memiliki peran utama dalam
pengendalian organisasi -aitu mengkuanti5ikasi keseluru!an kinerja terutama dalam
ukuran moneter.
9ungsi utama in5ormasi akuntansi pada dasarn-a adala! pengendalian. 1n5ormasi
akuntansi merupakan pengendalian -ang 6ital bagi organisasi karena akuntansi
memberikan in5ormasi -ang bersi5at kuantitati5. 1n5ormasi akunatnsi umumn-a
disampaiakan dalam bentuk ukuran 5inansial3 se!ingga memungkinkan untuk dilakukan
pengintgrasian in5ormasi dari tiap&tiap unit organisasi -ang pada ak!irn-a membentuk
gambaran kinerja organisasi se2ara keseluru!an. Lebi! lanjut in5ormasi akuntansi
memungkinkan bagi organisasi untuk mengintegrasikan akti6itas organisasi.
(alam mema!ami organisasi sebagai alat pengendalian perlu dibedakan
penggunaan in5ormasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan +5inan2ial 2ontrol.
dengan akuntansi sebagai alat pengendali organisasi +organi:ation 2ontrol.. Pengendalian
keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi3 k!ususn-a
memastikan ba!4a organisasi memiliki likuiditas dan sol6abilitas -ang baik.
Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin ba!4a organisasi tidak men-impang
dari tujuan dan strategi organisasi -ang tela! ditetapkan. Pengendalian organisasi
memerlukan in5ormasi -ang lebi! luas diandingkan pengendalian keuangan. 1n5ormasi
-ang dibutu!kan lebi! komplek tidak sekedar in5ormasi keuangan saja. Sebagai 2onto!
dalam sebua! usulan in6estasi publik3 in5ormasi -ang dibutu!kan untuk pengendalian

Akuntansi Sektor Publik


keuangan adala! berupa prediksi aliran kas dan pro5itabilitas dari in6estasi tersebut.
Sementara itu untuk tujuan pengendalian organisasi dibutu!kan in5ormasi -ang lebi!
luas meliputi asapek ekonomi3 sosial dan politik dari in6estasi -ang diajukan.
B. Proses Peren+anaan dan pengendalian )ana"erial Sektor Pulik
Peren2anaan dan pengendalian pada dasarn-a merupakan dua sisi mata uang -ang
sama3 se!ingga keduan-a !arus dipertimbangkan se2ara bersama&sama. Tanpa
pengendalian peren2anaan tidak akan berarti karena tidak adan-a tindak lanjut +5ollo4
up. untuk menidenti5ikasi apaka! ren2ana organisasi tela! ter2apoai. Sebalikn-a tanpa
pengendalian peren2anaan tidak akan berarti karena tidak adan-a target atau ren2ana
-ang digunakan sebagai pemban5ding. Peren2anaan dan pengendalian merupalkan suatu
proses -ang membentuk suatu siklus3 se!ingga satu ta!ap aklan terkait dengan ta!ap
-ang lainn-a dan terintegrasi dalam satu organisasi. ?ones dan Pendlebur- membagi
p@roses peren2anaan dan pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi
lima ta!ap -aitu /
1. Peren2anaan tujuan dan sasaran dasar
2. Peren2anaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan3 analisis dan umpan balik
Ga'ar Proses Peren+anaan dan Pengendalian
)ana"erial Organisasi Sektor Pulik
"
Peren2anaan Tujuan dan
Susunan dan (asar
2. Peren2anaan #perasional
4. Pengendalian dan Pengukuran
3. Pengangguran 5. Pelaporan Analisis dan
)mpan 'alik
;e6isi Anggaran
;e6isi Peren2anaan
#perasional
Aksi
;e6isi<modi5ikasi
Tujuan dan Sasaran
(asar
Akuntansi Sektor Publik
-. Peran Akuntansi )ana"e'en Sektor Pulik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adala!
memberikan in5ormasi akuntansi -ang rele6an dan !andal kepada manajer untuk
melaksanakan 5ungsi peren2anaan dan pengendalian organisasi. 1nti akuntansi
manajemen adala! peren2anaan dan pengendalian. Peran akuntansi manajemen dalam
organisasi sektor publik meliputi /
1. Peren2anaan strategik
2. Pemberian in5ormasi bia-a
3. Penilaian in6estasi
4. Penganggaran
5. Penentuan bia-a pela-anan +2ost o5 ser6i2e. dan penentuan tari5 pela-anan +2!arging
5or ser6i2e.
6. Penilaian kinerja
Peren+anaan Strategik
Akuntansi majamen dibutu!kan sejak ta!ap peren2anaan strategik. Pada ta!ap
peren2anaan strategik3 manajemen organisasi membuat alternati5&alternati5 program -ang
dapat mendukung strategi organisasi. Program&program tsb diseleksi dan dipili! sesuai
dengan skala prioritas sumber da-a -ang dimiliki. Peran akuntansi manajmen adala!
memberikan in5ormasi untuk mementukan berapa bia-a program dan berapa bia-a suatu
akti6itas3 se!ingga berdasarkan in5ormasi akuntansi tsb manajer dapat menentukan
anggaran -ang dibutu!kan dikaitkan dengan sumber da-a -ang dimiliki.
)ntuk memberikan jaminan dialokasikann-a sumber da-a se2ara ekonomis3
e5isien dan e5ekti5 maka diperlukan in5ormasi akuntansi manajemen -ang !andal dan
akurat3 rele6an untuk meng!itung berapa besarn-a bia-a program3 akti6itas atau pro-ek.
Sistem in5ormasi akunatsni manajemen -ang baik dapat mengurangi peluang terjadin-a
pembororsan3kebo2oran dana dan mendeteksi program&pprogram -ang tidak la-ak se2ara
ekonomi. Akunatsni manajemen pada sektor publik di!adapkan pada tiga permasala!an
-aitu / e5isiensi bia-a3 kualitas produk dan pela-anan + cash, quality and service..
)ntuk dapat meng!asilkan kualitas pela-anan publik -ang tinggi dengan bia-a
-ang mura! pemerinta! !arus mengadopsi sistem in5ormasi akantansi manajemen -ang
$
Akuntansi Sektor Publik
modern3 -aitu dengan menerapkan teknis akunatnsi manajemen -ang diterapkan di sektor
suasta. Terdapat perbedaan antara sektor suasta dan sektor publik dalam !al penentuan
bia-a produk atau pela-anan3 !al ini disebabkan ba!4a sebagain besar bia-a pela-anan
pada sektor suasta 2enderung merupakan engineered 2ost -ang memiliki !ubungan
se2ara langsung dengan output -ang di!asilkan3 sementara bia-a pada sektor publik
sebagaian besar merupakan dis2retionar- 2ost -ang ditetapkan di a4al periode anggaran
dan sering tidak memiliki !ubungan langsunmg dengan akti6itas -ang dilakukan dengan
output -ang di!asilkan. Keban-akan output -ang di!asilkan sektor publik merupakan
intangible output -ang sulit diukur3 maka peran manajer publik sangat penting dalam
pengendalian bia-a
Pe'erian In.or'asi Bia/a
'ia-a +2ost. dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan menjadi
tiga kelompok /
'ia-a input3 adala! sumber da-a -ang dikorbankan untuk memberikan pela-anan.
'ia-a input bisa berupabia-a tenaga kerja dan bia-a ba!an baku
'ia-a output3 adala! bia-a -ang dikeluarkan untuk mengantarkan produk !ingga
samapai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output dapat diukur
dengan berbagai 2ara tergantung pada pela-anan -ang di!asilkan. Aonto! pada
perusa!aan transportasi massa3 bia-a mungkin diukur berdasarkan bia-a per
penumpang
'ia-a proses3 bia-a ini dapat dipisa!kan berdasarkan 5ungsi organisasi3 bia-a dapat
diukur dengan mempertimbangkan 5ungsi organisasi3 misaln-a bia-a departemen
produksi3 dep personalia3 bia-a dinas&dinas dsb.
Proses penentuan bia-a meliputi lima akti6itas3 -aitu cost finding, cost recording,
cost analizing, strategic cost reduction dan cost reporting.
-ost .inding0
Pada ta!ap ini pemerinta! mengakumulasi data mengenai bia-a -ang dibutu!kan untuk
meng!asilkan produk< jasa la-anan
-ost re+ording0
Pada ta!ap ini -ang dilakukan adala! kegiatan pen2atatan data ke dalam sistem akuntansi
organisasi
1%
Akuntansi Sektor Publik
-ost anali1ing0
Pada ta!ap ini dilakukan analisis bia-a -aitu mengindenti5ikasi jenis dan perikalku bia-a3
peruba!an bia-a dan 6olume kegiatan. *anajamen organisasi !arus dapat menentukan
pemi2u bia-a +2ost dri6er. agar dapat doilakukan strategi e5isiensi bia-a.
Strategi+ +ost redu+tion
Ta!ap ini adala! menentukan strategi peng!ematan bia-a agar ter2apai 6alue 5or mone-.
Pendekatan strategik dalam pengurangan bia-a memiliki karakteristik sbb /
1. 'erjangka panjang. *anajemen bia-a strategik merupakan usa!a jangka paanjang
-ang membentuk kultur organisasi agar penurunan bia-a menjadi buda-a -ang
mampu berta!an lama
2. 'erdasarkan kultur perbaiakan berkelanjutan dan ber5okus pada pela-anan kepada
mas-arakat
3. *anajemen !arus bersi5at proakti5 dalam melakukan peng!ematan bia-a
4. Keseriusan manajemen pun2ak +top manager. merupakan penentu e5ekti5itas
program pengurangan bia-a karena pada dasarn-a manajemen bia-a strategik
merupakan tone form the top
-ost reporting.
Ta!ap terak!ir adala! memeberikan in5ormasi baia- se2ara lengkap kepada pimpinan
dalam bentuk internal report -ang kemudian diintegrasikan ke dalam suatu laporan -ang
akan disampaikan kepada pi!ak eksternal. 1n5ormasi manajemen !endakn-a dapat
mendeteksi adan-a pemborosan -anbg masi! berpotensi untuk die5isiensikan serta
men2ari metode atau teknik untuk peng!ematan bia-a. Akuntansi manajemen !endakn-a
dapat mendukung dan memperkuat pelaksanaan prinsip value for money dan public
accountability organisasi sektor publik
Penilaian In%estasi
Akuntansi manajemen dibutu!kan pada saat organisasi sektor publik !andak
melakukan in6estasi3 -aitu untuk menilai kela-akan in6estasi se2ara ekonomi dan
5inansial. Akuntansi manajemen diperlukan dalam penilaian in6estasi karena untuk dapat
menilai in6estasi diperlukan identi5ikasi bai-a3 resiko dan man5aat atau keuntungan dari
suatu in6estasi. (alam penilaian suatu in6estasi3 5aktor -ang !arus 5diper!atikan ole!
11
Akuntansi Sektor Publik
akuntansi manajemen adala! tingkat diskonto3 tingkat in5lasi3 tingkat resiko dan
ketidakpastian serta sumber pendanaan untuk in6estasi -ang akan dilakukan.
Penilaian in6esatasi pada organisasi sektor publik dilakukan dengan
menggunakan analisis bia-a 7 man5aat +2ost bene5it anal-sis.. (alam praktek ini sulit
dilakukan karena bia-a -ang diukur tidak !an-a dari sisi 5inansial tetapi juga dari sisi
bia-a sosial dan man5aat sosial -ang akan diperole! dari in6estasi -ang diajukan.
*enentukan bia-a dan man5aat sosial dalam satuan moneter sanbgat silut dilakukan.
Kemudian untuk memuda!kan digunakan analisis e5ekti5itas bia-a +cost effectiveness
analysis.3 -aitu menekankan seberapa besar dampak -ang di2apai dari suatu pro-ek atau
in6estasi dengan bia-a tertentu
Penganggaran
Akuntansi menajemen berperan untuk mem5asilitasi ter2iptan-a anggaran publik
-ang e5ekti5. Terkait dengan 3 5ungsi anggaran3 -aitu sebagai alat alokasi sumber da-a
publik3 alat distribusi dan stabilisasi maka akuntansi manajemen merupakan alat -ang
6ital untuk proses mengalokasikan an mendistribusikan sumber adana publik se2ara
ekonomis3 e5isien dan e5ekti5 adil dan merata. )ntuk men2apai !al tersebut dibutu!kan
sumber da-a manusia -ang !andal3 jika tidak akuntansi manajemen tidak akan ban-ak
berman5aat karena !an-a akan ber5ungsi sebagai alat peren2anaan dan pengendalian.
Penentuan -ost o. Ser%i+e dan -(arging .or Ser%i+e
Tuntutan agar pemerinta! meningkatkan mutu pela-anan dan kelu!an mas-arakat
akan besarn-a bia-a pela-anan merupakan suatu indikasi perlun-a perbaikan sistem
akuntansi manajemen di sektor publik. *as-arakat meng!endaki pemerinta!
memberikan pela-anan se2ara 2epat3 berkualitas dan mura!. Pemerinta! -ang
berorientasi pada pela-anan publik !arus merespon kelu!an3 tuntutan dan keinginan
mas-arakat tersebut agar kualitas !idup mas-arakat menjadi semakin meningkat dan
keseja!teraan akan semakin meningkat pula.
Penentuan bia-a pela-anan +Cost of Service. dan penentuan tari5 +Charging for
Service. merupakan satu rangakaian dimana keduan-a membutu!kan in5ormasi
akuntansi. Sebagai 2onto! pemerinta! !arus dapat menentukan berapa bia-a untuk
membangaun terminal bus atau stasiun kereta api -ang tertib aman dan n-aman serta
12
Akuntansi Sektor Publik
bia-a operasioaln-a. 'edasarkan in5ormasi ini pemerinta! dapat menentukan berapa
besarn-a bia-a tari5 pela-anan -ang akan dibebankan kepada para pemakai jasa
pela-anan terminal atau stasiun tsb3 demikian juga untuk P(A* dsb.
Penilaian Kiner"a
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian3 ini untuk
mengeta!ui tingkat e5isiensi dan e5ekti5itas organisasi dalam men2apai tujuan -ang
ditetapkan. (isini peran akuntansi manajemen adala! dalam pembuatan indikator kinerja
kun2i dan satuan ukur untuk masing&masing akti5itas.
13
Akuntansi Sektor Publik
#. SISTE) PENGENDALIAN )ANA*E)EN SEKTOR PUBLIK
A. Siste' Pengendalian )ana"e'en Sektor Pulik
#rganisasi memerlukan sistem pengendalian manajemen untuk memberikan
jaminan dilaksanakannn-a strategi organisasi se2ara e5ekti5 dan e5isien se!ingga tujuan
organisasi dapat di2apai. Pengendalian manajemen meliputi beberapa akti6itas -aitu / +1.
peren+anaan +2. koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi +3. Ko'unikasi
in5ormasi +4. penga'ilan keputusan +5. 'oti%asi orang&orang dalam organisasi agar
berperilaku sesuai dengan tujuan organisasi +6. pengendalian dan +. penilaian kiner"a
Kegagalan dalam organiasai men2apai tujuan -ang tela! ditetapkan dapat terjadi
karena adan-a kelema!an atau kegagalan pada sala! satu atau beberapa ta!ap dalam
proses pengendalian manajenen. Sistem pengendalian sektor publik ber5okus pada
bagaimana melaksanakan strategi organisasi se2ara e5ekti5 dan e5isien se!ingga tujuan
organisasi dapat di2apai. Sistem pengendalian manajmenen tersebut !arus didukung
dengan adan-a perangkat lain berupa struktur organisasi -ang sesuai dengan tipe
pengendalian manajemen -ang digunakan3 *S(* dan lingkungan -ang mendukung.
Struktur organisasi !arus sesuai dengan desain sistem pengendalian manajemen
karena sistem pengendalian menajemen ber5okus pada unit&unit organisasi sebagai pusat
pertanggungja4aban. Pusat&pusat petanggungja4aban tersebut merupakan basis
peren2anaan pengendalian3 penilaian kinerja. *S(* !arus dilalakukan sejak proses
seleksi dan rekruitmen3 training3 pengembangan dan promosi !ingga pember!entian
kar-a4an. 9aktor lingkungan meliputi kestabilan politik3 ekonomi3 sosial3 keamanan dsb.
(imana semua unsur tsb !arus dapat mendukung pelaksanaan strategi organisasi.
B. Tipe Pengendalian )ana"e'en
Tipe pengendalian manajemen dapat dikategorikan dalam 3 kelompok /
1. Pengendalian pre6enti5 +preventive control.. (alam ta!ap ini pengendalian
manajemen terkait dengan perumusan strategi dan peren2anaan stretegik -ang
dijabarkan dalam bentuk program&program.
2. Pengendalian operasional +operasional control.. (alam ta!ap ini pengendalian
manajemen terkait dengan pelaksanaan penga4asan program -ang tela! ditetapkan
melalui alat berupa anggaran. Anggaran ini meng!ubungkan peren2anaan dan
pengendalian
14
Akuntansi Sektor Publik
3. Pengendalian kinerja. Pada ta!ap ini pengendalian manajemen berupa analisis
e6aluasi kinerja berasarkan tolak ukur kinerja -ang tela! ditetapkan.
-. Struktur Pengendalian )ana"e'en
Sistem pengendalian manajemen !arus didukung dengan struktur pengendalian
-ang baik . Struktur organisasi termani5estasi dalam bentuk pusat pertanggungja4aban
+responsibility centers.. Pusaat pertanggungja4aban adala! unit organisasi -ang
dipimpin ole! manajer -ang bertangungja4ab ter!adap akti6itas pusat
pertanggungja4aban -ang dipimpinn-a. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari
suatu pusat pertanggungja4aban. Tujuan dibuatn-a pusat pertanggungja4aban tersebut
adala!/
1. Sebagai basis peren2anaan3 pengendalian dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisai -ang dipimpinn-a
2. )ntuk meuda!klan men2apai tujuan organisasi
3. *em5asilitasi terbentukn-a goal congruence
4. *endelegasikan 4e4enang dan tugas ke unit&unit -ang memiliki kompetensi
se!ingga mengurangi beban tugas manajer pusat
5. *endorong kreati6itas dan da-a ino6asi ba4a!an
6. Sebagai alat untuk melaksanakan strategi organisasi se2ara e5ekti5 dan e5isien
. Sebagai alat pengendali anggaran
Tugas manajer pusat pertanggungja4aban adala! untuk men2iptakan !ubungan
-ang optimal antara suberda-a input -ang digunakan dan output -ang di!asilkan
dikaitkan sdentgan target kinerja. 1nput diukur dengan jumla! sumberda-a -ang
digunakan sedangkan output diukur dengan jumla! produk atau output -ang di!asilkan.
Pusat2Pusat Pertanggung"a3aan
Pada dasarn-a terdapat 4 pusat pertanggungja4aban -aitu /
Pusat ia/a 4expense center5
Pusat bia-a adala! pusat pertanggungja4aban -ang prestasi manajern-a dinilai
berdasarkan bia-a -ang tela! dikeluarkan. Suatu unit organisasi disebut sebagai
pusat bia-a apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan bia-a -ang tela! digunakan
+bulan nilai output -ang di!asilkan.. Pusat bia-a ban-ak dijumpai pada sektor publik
karena output -ang di!asilkan seringkali ada akan tetapi tidak dapat diukur atau
15
Akuntansi Sektor Publik
!an-a dapat diukur se2ara 5isik tidak dalam nilai rupia!n-a. Aonto! pusat bia-a
adala! dep. produksi3 (inas Sosial dan (P)
Pusat pendapatan 4revenue center5
Pusat pendapatan adala! pusat petanggungja4aban -ang prestasi manjern-a dinilai
berdasarkan pendapatan -ang di!asilkan. Aonta!n-a (inas Pendapatan (aera! dan
dep. pemanasaran
Pusat laa 4 profit center5
Pusat laba adala! pusat pertanggungja4aban -ang menandingkan input +eBpenses.
dan output + re6enue. dalam satuan moneter. Kinerja manajern-a dinilai berdasarkan
laba -ang di!asilkan. Aonta! / ')*( dan ')*83 ob-ek pari4isata milik P>*(A3
bandara dan pelabu!an.
Pusat in+estasi 4investment center5
Pusat in6estasi adala! pusat pertanggungja4aban -ang prestasi manajern-a dinilai
berdasarkan laba -ang di!asilkan dikaitkan dengan in6estasi -ang ditanamkan pada
pusat pertanggungja4aban -ang dipimpinn-a. Aonta! / (ep ;iset dan
Pengembangan dan 'alitbang
Suatu organisasi besar seperti pemerinta! daera! dapat dianggap sebagai suatu
pusat pertanggungja4aban. Pusat pertanggungja4aban -ang besar tersebut dapat dipe2a&
pe2a! lagi menjadi pusat pertanggungja4aban -ang lebi! ke2il !ingga pada le6el
pela-anan atau program3 misaln-a dinas&dinas atau subdinas&subdinas. Pusat
pertanggungja4an tersebut selanjutn-a menjadi dasar untuk peren2anaan dan
pengendalain anggaran serta penilaian kinerja pada unit -bs. *anajer pusat
pertanggungja4aban sebagai budget holder memiliki tanggung ja4ab untuk
melaksanakan anggaran. Pusat pertanggung ja4aban memperole! sumberda-a input
berupa tenaga kerja3 material dsbn-a -ang dengan input tsb di!arapkan dapat
meng!asilkan output dalam bentuk barang atau pela-anan pada kualitas dan kuantitas
tertentu. Anggaran men2erminkan nilai rupia! dari input -ang dialokasikan ke pusat&
pusat pertanggungja4aban dan output -ang di!arapkan atau le6el akti6itas -ang
di!asilkan. Pengendalian anggran meliputi pengukuran ter!adap output dan belanja riil
-ang dilakukan dibandingkan dengan anggaran. Adan-a perbedaan antara !asil -ang
di2apai dan jumla! anggaran kemudaian dianalisis untuk diketa!ui pen-ebabn-a dan
di2ari siapa -ang bertanggungja4ab atas terjadin-a perbedaan tersebut3 se!iungga dapat
16
Akuntansi Sektor Publik
segera dilakukan tindakan korekti5. Tindakan tsb biasa dilakukan pada perusa!aan&
perusa!aan s4asta. Pada organisasi publik3 mekanisme tsb perlu dilakukan sebagai sala!
satu 2ara pengendalian anggaran.
1dealn-a3 struktur pusat pertanggungja4aban sebagai alat pengendalian anggaran
sejalan dengan program atau struktur akti6itas organisasi. (engan kata lain tiap&tiap
pusat pertanggungja4aban bertugas untuk melaksanakan program atau akti6itas tertentu
dan penggabungan proram&program dari tiap&tiap pusat pertanggungja4aban tsb
se!arusn-a mendukung program pusat pertanggungja4aban pada le6el -ang lei! tinggi3
se!ingga pada ak!irn-a tujuan umum organisasi dapat ter2apai.
Setiap jenis pusat pertanggungja4aban membutu!kan data mengenai berlanja
+pengeluaran. -ang tela! dilakukan dan output -ang di!asilkan selama masa anggaran.
Laporan kinerja disiapkan dan dikirim ke setiap le6el manajemen untuk die6aluasi
kinerjan-a3 -aitu dibandingkan antara !asil -ang tela! di2apai dengan anggaran. ?ika
sistem pengendalian anggaran berjalan dengan baik maka in5ormasi -ang dikirimkan
kepada manajer !arus rele6an dan tepat 4aktu. 1n5ormasi -ang rele6an !arus up to date
+terbaru. dan bia-a -ang dikendalikan se2ara langsung +controllable. dengan bia-a&bia-a
-ang tidak dikendalikan +uncontrollable. ole! manajer pusat pertanggungja4aban.
Pusat pertanggungja4aban ber5unmgsi sebagai pengemban budget holder3 maka
proses pen-iapan dan pengendalian anggaran !arus menjadi 5okus per!atian manajer
pusat pertanggungja4aban. Keberadaan depatemen anggaran dan komite anggaran pada
pusat pertanggungja4aban sangat perlu untuk membentu ter2iptan-a anggaran -ang
e5ekti5.
1n5ormasi -ang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasan-a ban-ak
diketa!ui ole! bagian departemen anggaran. (epatemen anggaran memiliki 5ungsi
sebagai berikut /
1. *enetapkan prosedur dan 5ormulir untuk persiapan anggran
2. *engkoordinasi dan membuat asumsi sebagai dasar anggaran +misal/ asumsi tingkat
in5lasi3 nilai tukar3 !arga migas.
3. *embantu mengkomunikasdikan anggaran ke seluru! bagian dalam organisasi
4. *enganalisis anggaran -ang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgeter
dan manajer pusat pertanggungja4aban
1
Akuntansi Sektor Publik
5. *enganalisis kinerja anggaran -ang dilaporkan3 menginterprestasikan !asil dan
men-iapkan ik!tisar laporan untuk manajer pusat pertanggungja4aban
6. *en-iapkan re6isi anggaran jika diperlukan.
Komite anggran biasan-a teddiri dari para pimpinan pun2ak seperti kepala
depatemen3 kepala dinas3 kepala biro dsb. Komite anggaran ujuga memiliki peran -ang
6ital. Komite anggran bertugas menu-usun anggran untuk tiap&tiap unitoperasi.
(epaemen anggran dan komite anggran merupakan perangkat -anmg berad pada pusat
pertanggungja4aban.3 Karenan-a pusat pertanggungja4aban merupakan alat -ang sangat
6ital untuk pelaksanaan dan pengendalian anggaran selain itu juga merupakan basis
pengukuran kinerja -aitu membendingkan apa -ang tela! di2apai ole! pusat
pertanggungja4aban dibandingkan dengan anggaran -ang tela! ditetapkan.
D. Proses Pengendalian )ana"e'en Sektor Pulik
Proses pengendalian manajemen pada organisasi sektor publik dapat dilakukan
dengan 2ara komunikasi 5ormal dan in5ormal. Saluran komunikasi 5ormal terdiri dari
akti6itas 5ormal dalam organisasi -ang terdiri dari / 4,5 peru'usan strategi 4!5
peren+anaan strategi 4#5 penganggran 4$5 opersional 4&5 e%aluasi kiner"a. Saluran
in5ormasi in5ormal dapat dilakukan dengan komunikasi langsung -aitu pertemuan
in5ormal3 diskusi dll.
Sistem pengendalian manajemen suatu organisasi diran2ang untuk mempengaru!i
orang&orang di dalam organisasi tersebut agar berperilaku sesuai dengan tujuan
organisasi. Prengendalian organisasi dapat berupa aturan dan prosedur birokrasi atau
melalui sistem pengendalian dan manajemen in5ormasi -ang diran2ang se2ara 5ormal.
(alam suatu organisasi setiap indi6idu pasti mempun-ai tujuan person. )ntuk
men-ingkapi ini perlu adan-a jembatan -ang mampu meng!antarkan organisasi
men2apai tujuann-a3 -aitu ter2apain-a keselarasan antara tujuan indi6idu dan tuuan
oraganisasi.(alam !al ini !endakn-a pengendalian manajemen dapat digunakan sebagai
jembatan untuk me4ujudkan goal congruence -aitu keselaran antara tujuan indi6idu dan
tujuan organisasi.
9aktir -ang mempengaru!i goal congrunce dapat dikategorikan dalam 2
kelompok -aitu 5aktor pengendalian 5ormal dan in5ormal. 9aktor pengendalian 5ormal
misaln-a / sistem pengendalian manajemen dan sistem aturan. Sedangkan 5aktor in5ormal
1"
Akuntansi Sektor Publik
terdiri dari ekstrenal dan internal. ,ang bersi5at eksternal 2onto!n-a etos kerja dan
lo-alitas kar-a4an + dalam pemerinta!an kita kenal sebagi abdi negara dan abdi
mas-arakat.3 sedangkan -ang bersi5at internal / kulktur organisasi3 ga-a manajemen dan
ga-a komunikasi.
Peru'usan Strategi 4strategy formulation5
Perumusan strategi merupakan proses pe!nentuan 6isis3 misi3 tujuan3 sasran3
target3ara! dan kebijakan serta strategi organisasi. Perumusan strategi merupakan tugas
dan tanggungja4ab manajemen pun2ak. (alam organisasi pemerinta!an perumusan
strategi dilakukan ole! de4an legislati5 -ang !asiln-a berupa C'08 -ang ak!irn-a
merupakan a2uan bagi eksektuti5 dalam berindak.
0asil perumusan strategi bersi5at permanen dan jangka panjang bisa berjangka
4353 1% ba!kan 2% ta!un. Peruba!an 6isi3 misi dan tujuan oragnisasi sangat jarang
dilakukuan ole! organisasi baik itu pemerinta!an atau s4asta. ,ang beruba! !an-ala!
strategi untuk me4ujudkan 6isi3 misi dan tujuan -ang tela! ditetapkan. Pertimbangan
untuk re6isi strategi biasan-a kalau mun2ul peruba!an lingkunan -ang berupa an2aman
atau peluang baru. Peruba!an lingkungan dalam organisasi sektor publik sanat mungkin
karena karena organisasi sektor publik dipengaru!i ole! 5aktor politik3 ekoomi3 sosial dan
buda-a. Ketidakstabilan ekonomi dan politik -ang terjadi se2ara terus menerus dapat
mendorong pemerinta! untuk se4aktu&4aktu mengeluarkan kebijakan dan strategi baru.
An2aman dan peluang baru dapat mun2ul setiap saat. Karenan-a perumusan strategi
bersi5at tidak sistematis dan tidak !arus kaku.
Strategi organisasi ditetapkan untuk memberikan kemuda!an dalam men2apai
tujuan organisasi. Sala! satu metode penentuan strategi adala! dengan menggunakan
analisis SD#T. Analsisi ini dikembangkan dengan menganalisis 5aktor internal -ang
menjadi kekuatan dan kelema!an dalam suatu organisasi dan 5aktor eksternal -ang
merupakan an2aman dan peluang. 'erdasarkan analisis SD#T oganisasi dapat
menentukan startegi terbaik untuk men2apai tujuan organisasi. Strategi perusa!aann
dapat beruba! atau mengalami re6isi jika terdapat lingkungan -ang beruba! -ang
dipengaru!i adan-a an2aman dan kesempatan3 misaln-a adan-a ino6asi teknologi baru3
peraturan pemerinta! baru atau peruba!an lingkungan politik dan ekonomi lokal dan
global.
1$
Akuntansi Sektor Publik
Ga'ar6 Proses Peru'usan Strategi
Proses perumusan pada organisasi sektor publik ban-ak dipengaru!i
perkembangan disektor s4asta. Sama !aln-a dengan sektor s4asta ta!ap a4al dari
manajemen strategi adala! peren2naan. Peren2anaan dimulai dari perumusan strategi.
*enurut #lsen dan >adi +1$"2. proses perumusan strategi terdiri dari 5 komponen dasar
-aitu /
1. Pern-ataan misi dan tujuan umum organisasi -ang dirumuskan ole! manajemen
eksekuti5 organisasi dan memberikan rerangka pengembangan strategi serta target
-ang akan di2apai
2. Analisis atau scanning lingkungan3 terdiri dari pengidenti5ikasian dan pengukuran
5aktor&5aktor eksternal -ang sedang dan akan terjadi dan kondisi -ang !arus
dipertimangkan pada saat merumuskan strategi organisasi
3. Pro5il internal dan audit sumber da-a3 -ang mengidenti5ikasi dan menge6aluasi
kekuatan dan kelema!an organisasi dalam !al berbagai 5aktor -ang perlu
dipertimbangkan dalam peren2anaan strategik
4. Perumusan3 e6aluasi dan pemili!an strategi
5. 1mplementasi dan pengendalian ren2ana strategik.
2%
Analisis >ksternal/
>konomi3soial3pilitik3
peraturan +regulasi.
trend global
Teknologi baru
Analisis 1nternal/
Teknologi -ang
dimiliki
Sumber da-a
Sumber da-a alam
Sumber da-a manusia
1n5rastruktur dsbn-a
#pportunit- =
T!reat/
1denti5ikasi peluang
= an2aman
Strengt! =
Deaknes /
1denti5ikasi kekuatan
= kelema!an
Pen-esuaian kompetensi
dengan peluang dan an2aman
Strategi
Akuntansi Sektor Publik
)odel Peru'usan Strategi pada Organisasi Sektor Pulik
Sumber / 'r-son ?* +1$$5.
*enurut 'r-son ?m model " langka! untuk mem5asilitasi proses perumusan strategi
-aitu/
1. *emulai dan men-etujui proses peren2anaan strategi
2. 1denti5ikasi apa -ang menjadi mandat organisasi
3. Klari5ikasi misi dan nilai&nilai organisasi
4. *enilai lingkungan eksternal
5. *enilai lingkungan internal
6. 1denti5ikasi isu strategi -ang sedang di!adapi organisasi
. Perumusan strategi untuk me& manage isu&isu
". *enetapkan 6isi organisasi untuk masa ke depan.
21
1nnitiate and
agree pro2ess
Stake!older *issin and
mandate
Strengt! =
4eakneses
Strategi2
issues
#pportunit-
and t!reats
P>ST A8AL,S1S
Politi2al
>2onomi2
So2iologi2al
Te2!ni2al
1nternal
>n6ironmental
Anal-sis
>kternal
>n6ironmental
Anal-sis
Strategi2s
Eision 5or t!e
5uture
A2tions
#ut2omes
Akuntansi Sektor Publik
Peren+anaan Strategi 4strategic planning5
Sistem pengendalian manajemen dia4ali dari peren2anaan strategik. Peren2anaan
strategik adala! proses pemantauan program&program3 akti6itas atau pro-ek -ang akan
dilaksdankan suatu organisasidan penentuan jumla! alokasi sumber da-a -ang akan
dibutu!kan
Perbedaan dengan perumusan strategi adala! ba!4a perumusan strategi
merupakan proses untuk menentukan strategi3 sedangkan peren2anaan strategik adala!
proses menentukan bagaimana mengimplementasikan strategi tersebut. 0asil
peren2anaan strategik berupa ren2ana&ren2ana strategik. (alam proses perumusan
strategi 3 manajemen memutuskan 6isi3misi dan tujuan oganisasi. Peren2anaan strategik
merupakan proses menurunkan strategi dalam bentuk program&program.
Proses Peren+anaan Strategik
22
Strategi A
Strategi '
Strategi A
Strategi (
dst
Peren2anaan
strategi
Program A13A2 =A3
Program A13A2 =A3
Program A13A2 =A3
Program A13A2 =A3
dst
Seleksi program
dikaitkan dengan
prioritas dan
sumber da-a -ang
tersedia
;e6ie4
strategi3program3pri
oritas dan anggaran
Anggaran -ang
dibutu!kan
Program -ang
lolos seleksi
Akuntansi Sektor Publik
Ga'ar Siste' )ana"e'en Strategik pada Pe'erinta( Daera(
Peren2anaan strategik merupakan proses -ang sistematis -ang memilikiu
prosedru dan skedul -ang jelas. #rganisasi -ang tidak memiliki atau tidak melakukan
peren2anaan strategik akan mengalaami masala! daFlam penganggaran3 misaln-a
terjadin-a beban kerja anggaran -ang terlalu berat3 alokasi sumberda-a -ang tidak tepat
sasaran dab dilakukann-a pili!an start-egi -ang sala!. #rientasi dilakukann-a
manajemen strategik pada organisasi manajemen organisasi publik menuntut adan-a
strategic vision3 strategic thinking, strategic leadership dan strategic organization.
23
LP?
Kepala (aera!
Peren2anaan
Strategik
Peren2anaan
kinerja
Anggaran
kinerja
Pelaporan
kinerja
Eisi3misi35iloso5i
unit kerja
Tujuan unit kerja
Saran = Target
kinerja
Strategi = A2tion
plan
)kuran
e5ekti5itas
Target kinerja
)kuran
ekonomi
)kuran
e5isiensi
)kuran
penjelas
Target kinerja
Target kinerja
= analisis
bia-a
?usti5ikasi
Laporan
Keu
Pemda
Sub Sisem
pengumpula
n data
Akuntansi Sektor Publik
)an.aat Peren+anaan Strategik
Sebagai sarana untuk mem5asilitasi ter2iptan-a anggaran -ang e5ekti5
Sebagai sarana untuk mem5okuskan manajer pada pelaksanaan strategi -ang tela!
ditetapkan
Sebagai sarana untuk mem5asilitasi dilakukann-a alokasi sumber da-a -ang optimal
Sebagai rerangka pelaksanaan tindakan jangka pendek
Sebagai sarana manajemen untuk mema!ami strategi organisasi se2ara lebi! jelas
Sebagai alat untuk memperke2il rentang alternati5 strategi
Tujuan utama peren2anaan strategik adala! untuk meningkatkan komunikasi
antara manajer pun2ak dengan manajer diba4a!n-a3 se!ingga memungkinkan terjadi
persetujuan antara manajer pun2ak dengan manajer le6el diba4a!n-a mengenai strategi
terbaik untuk men2apai tujuan organisasi -ang ditetapkan3 -ang nantin-a akan
mendorong goal congruence.
)engua( peren+anaan Strategik )en"adi Tindakan N/ata
Peren2anaan strategi dapat digunakan untuk membantu mengantisipasi dan
memberikan ara! peruba!an3 tetapi peruba!an belum dapat berjalan dengan mulus
meskipun suda! ada peren2anaan strategik. Peren2anaan strategik bukan merupakan !asil
ak!ir3 tapi masi! perlu ditranslasikan dalam bentuk tindakan&tindakan konkrit. )ntuk itu
!arus didukung ole! /
Struktur pendukung3 baik se2ra manajerial maupun se2ara politik
Proses dan praktek implementasi di lapangan
Kultur organisasi
Struktur organisasi !endakn-a dapat mendukung pelaksanaan strategi. (esain
sistem pengendalian manajemen !arus didukung ole! struktur organisasi -ang sesuai.
Eisi3 misi3 tujuan dan strategi -ang tela! ditetapkan se2ara biak dapat gagal bila struktur
organisasi tiudak mendukung strategi3 karenan-a perlu adan-a restrukturisasi dan
reorganisasi agar selaras dengan startegi dan sistem pengendalian manajemen.
;estrukturisasi dapat didasarkan pada prinsip
1. Peruba!an strktur organisasi !endakn-a dapat meningktakan kapasitas untuk
men2apai strategi -ang e5ekti5
24
Akuntansi Sektor Publik
2. Pimpinan eksekuti5 bertanggung ja4ab untuk melaksanakan strategi dan ara!an
kebijakan !ingga le6el ba4a!. Eisi3 misi dan tujuan organisasi !arus selalu
dikomunikasiokan kepada seluru! anggota organisasi
3. (e4an bertanggung ja4ab se2ara kolekti5 untuk meren2anakan strategi3 kebijakan
dan otorisasi alokasi sumber da-a dan menilai kinerja manajemen.
Proses dan praktik di lapangan terkait dengan prosedur dan sistem pengendalian.
Pren2anaan strategik tidak akan e5ekti5 jika prosedur dan sistem pengendalian tidak
sesuai dengan strategi. Arus ada kejelasan 4e4enang dan tanggung ja4ab3 pendelegasian
4e4enang dan tugas. Selain itu !arus didukung ole! regulasi keuangan3 pengendalian
personel dan manajemen kompensasi -ang jelas dan fair.
Kultur organisasi terkait dengan lingkungan kerja dan kesediaan anggota untuk
melakukan peruba!an. Peren2anaan srtategik !arus didukung adan-a buda-a organisasi
-ang kuat3 dan !arus didukung ole! peruba!an perilaku dan sikap anggota organisasi
untuk melaksanakan program&program se2ara e5ekti5 dan e5isien. Program akan gagal
bila personel di lapangan bertindak tidak sesuai dengan ara! dan strategi organisasi.
Penganggaran
Ta!ap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik
merupakan ta!ap -ang pang dominan3 karena memiliki karakteristik -ang agak berbeda
dengan penganggraan pada sektor s4asta. Perbedaan tersebut terletak pada pengaru!
politik dalam proses penganggaran.
Pengukuran Kiner"a
Penilaian kinerja merupakan bagian ak!ir dari proses pengendalian manajemen
-ang dapat digunakan sebagai alat penegndalian. Pengendalian manajemen melalui
sistem penilaian kinerja dapat dilakukan dengana men2iptakan mekanisme reward dan
punishment. Sistem pemberian peng!argaan dan !ukuman dapat digunakan sebagai
pendorong untuk pen2apaian suatu strategi. Sistem reward dan punishment !arus
didukung ole! manajemen kompensasi -ang memadai. *anajemen kompensasi
merupakan mekanisme penting untuk mendorong moti6asi manajer untuk men2apai
tujuan organisasi. 1ntensi5 positi5 pada manajer disebut sebagai reward dan intensi5
negatin-a disebut sebagai punishment. Peran peting adan-a peng!argaan dalam suatu
organisasi akan mendorong ter2apain-a tujuan oragnisasi dan untuk men2iptakan
kepuasan setiap indi6idu.
25
Akuntansi Sektor Publik
Pemberian reward dapat berupa financial atau non financial3 -ang bersi5at
financial misaln-a kenaikan gaji3 bonus dan pemberian tunjangan3 sedangkan non
financial dapat berupa promosi jabatan3 penamba!an tanggung ja4ab3 otonomi -ang
lebi! besar3 penempatan kerja di lokasi -ang lebi! baik dan pengakuan. *ekanisme
pemberian sanksi dan !ukuman pada kondisi tetentu diperlukan3 tetapi orientasi penilaian
!arus selalu pada pemberian peng!argaan.
26
Akuntansi Sektor Publik
$. PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK
A. Konsep Anggaran Sektor Pulik
Anggaran merupakan pern-ataan mengenai setimasi kinerja -ang !endak di2apai
selama periode tertentu -ang din-atakan dalam ukuran 5inansial3 sedangkan
penganggaran adala! proses atau metode untuk men-iapkan anggaran. Penganggaran
dalam organisasi sektor publik merupakan ta!apan -ang 2ukup rumit dan mengandung
nuansa politik -ang tinggi. (alam organisasi sektor publik penganggaran merupakan
suatu proses politik. 0al tersebut berbeda dengan sektor s4asta -ang relati5 lebi! ke2il
nuansa politikn-a. Pada sektor s4asta anggaran merupakan bagian dari ra!asia
perusa!aan -ang tertutup bagi publik3 namun pada sektor publik anggran merupakan !al
-ang !arus diin5ormasikan kepada publik untuk dikritik3 didiskusikan dan diberi
masukan. Anggaran pada sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas dan
pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program&program -ang dibia-ai dengan uang
publik.
Penganggaran pada sektor publik terkait dengan proses penentanjumla! alokasi
dana untuk tiap&tiap program dan akti6itas dalam satuan moneter. Proses penganggaran
sektor publik dimulai ketika perumusan staretgi dan peren2anaan strategik selesai
dilakukan. Anggaranmerupakan artikulasi dari perumusan dan peren2anaan strategi -ang
dibuat. Aspek&aspek -ang !arus di2akup dalam anggaran sektor publik /
Aspek peren2anaan
Aspek pengendalian
Aspek akuntabilitas
B. Pengertian Anggaran Sektor Pulik
Anggaran publik berisi ren2ana kegiatan -ang direpresentasikan dalam bentuk
ren2ana perole!an pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. (alam bentuk -ang
seder!ana anggaran sektor publik merupakan suatu dokumen -ang menggambarkan
kodisi keuangan dari suatu organisasi -ang meliputi in5ormasi mengenai pendapatan3
belanja dan akti6itas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa -ang akan dilakukan
organisasi di masa -ang akan datang.
2
Akuntansi Sektor Publik
Se2ara singkat anggaran publik merupakan suatau ren2ana 5inansial -ang
men-atakan /
1. 'erapa bia-a&bia-a atas ren2ana -ang tela! dibuat
2. 'erapa ban-ak dan bagaimana 2ara memperole! uang untuk mendanai ren2ana&
ren2ana tersebut
-. Pentingn/a Anggaran Sektor Pulik
Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutu!an
mas-arakat seperti listrik3 air bersi!3 kualitas kese!atan3 pendidikan dsbn-a agar terjamin
se2ara la-ak. Tingkat keseja!teraan mas-arakat dipengaru!i ole! keputusan -ang dibuat
pemerinta! melalui anggran -ang dibuat.
(alam sebua! negara demokrasi3 pemerinta! me4akili kepentingan rak-at3 uang
-ang dimiliki ole! pemerinta! adala! uang rak-at dan anggaran menunjukkkan ren2ana
pemerinta! untuk membelanjakan uang rak-at. Anggaran merupakan blue print
keberadaan sebua! negra dan merupakan ara!an di masa -ang akan datang.
Anggaran dan Kei"akan 7iskal Pe'erinta(
Kebijakan 5iskal adala! usa!a -ang dilakukan pemerinta! untuk mempengaru!i
keadaan ekoomi melalui sistem pengeluaran atau sistem perpajakan untuk men2apai
tujuan tertentu. Alat utama kebijakan 5iskal adala! anggaran. Anggaran merupakan alat
ekonomi terpenting -ang dimiliki pemerinta! untuk mengara!kan perkembangan sosial
dan ekonomi3 menjamin kesinambungan dan kualitas !idup mas-arakat. Anggaran sektor
publik !arsu dapat memenu!i kriteria sbb /
*ere5leksikan peruba!an prioritas kebutu!an dan keinginan mas-arakat
*enetukan penerimaan dan pengeluaran departemen&depatemen pemerinta!3 baik
propinsi maupun daera!
Aliran uang -ang terkait dengan akti6itas pemerinta!an akan mempengaru!i
!arga3 lapangan kerja3 distribusi pendapatan3 pertumbu!an ekonomi dan beban pajak
-ang !arus diba-ar atas pela-anan -ang diberikan pemerinta!. Keputusan anggaran -ang
dibuat pemerinta! daera! dan propinsi se!arusn-a dapat mere5leksikan prioritas
pemerinta! daera! dan propinsi dengan baik.
Anggaran sektor publik penting karena /
2"
Akuntansi Sektor Publik
1. Anggaran merupakan alat bagi pemerinta! untuk mengara!kan pembangunan sosial3
ekonomi3 menjamin kesinambungan dan meningkatkan kualitas !idup mas-arakat.
2. Anggaran dibuat karena adan-a kebutu!an dan keinginan mas-arakat -ang terus
berkembang3 sedangkan sumber da-a jumla!n-a terbatas.
3. Anggaran diperlukan untuk me-akinkan ba!4a pemerinta! bertanggung ja4ab
ter!adap rak-at. (alam !al ini anggaran publik merupakan instrumen pelaksanaan
akuntabilitas publik ole! lembaga&lembaga publik -ang ada.
D. 7ungsi Anggaran Sektor Pulik
Anggaran sektor publik mempun-ai beberapa 5ungsi utama -aitu
1. Sebagai alat peren2anaan
2. Alat pengendalian
3. Alat kebijakan 5iskal
4. Alat politik
5. Alat koordinasi dan komunikasi
6. Alat penilaian kinerja
. Alat moti6asi
". Alat men2iptakan ruang publik.
Anggaran Seagai Alat Peren+anaan 4Planning tool5
Anggaran meupakan alat pengendalian manajemen untuk men2apai tujuan
organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk meren2anakan tindakan apa -ang akan
dilakukan pemerinta!3 berapa bia-a -ang dibutu!kan dan berapa !asil -ang diperole!
dari belanja pemerinta tersebut. Anggaran sebagai alat peren2anaan digunakan untuk /
*erumuskan tujuan serta sasarn kebijakan agar sesuai dengan 6isi3misi dan sasaran
-ang tela! ditetapkan
*eren2anakan berbagai program dan kegiatan untuk men2apai tuuan organisasi serta
meren2anakan alternati5 sumber pembia-aann-a
*engalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan -ang tela! disusun
*enetukan indikator kinerja dan tingkat pen2apaian strategi
Anggaran Seagai Alat Pengendalian 4-ontrol tool5
2$
Akuntansi Sektor Publik
Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan ren2ana detail atas pendapatan
dan pengeluaran pemerinta! agar pembelanjaan -ang dilakukan dapat
dipertanggungja4abkan kepada publik. Tanpa anggaran pemerinta! tidak dapat
mengendalikan pemborosan pengeluaran. Tidak berlebi!an kalau dikatakan ba!4a
presiden3 menteri3 gubernur3 bupati dan manajer publik lainn-a dapat dikendalikan le4at
anggaran. Anggaran sektor publik dapat digunakan untuk mengendalikan kekuasaan
eksekuti5.
Sebagai alat penengendali manajerial3 anggaran sektor publik digunakan untuk
me-akinkan ba!4a pemerinta! masi! mempun-ai 2ukup uang untuk memenu!i
ke4ajibann-a3 selain itu juga digunakan sebagai pemberi in5ormasi dan me-akinkan
legislati5 ba!4a pemerinta! bekrja se2ara e5isien tanpa ada korupsi dan pemborosan.
Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui 4 2ara /
1. *embandingkan kinerja aktual dengan kinerja -ang dianggarkan
2. *eng!itung selisi! anggaran
3. *enemukan pen-ebab -ang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan
4. *eri6isi standar bia-a atau target anggaran untuk ta!un berikutn-a
Anggaran Seagai Alat Kei"akan 7iskal 47is+al tool5
Anggaran sebagai alat kebijakan 5iskal digunakan untuk alat menstabilkan
ekonomi dan mendorong pertumbu!an ekonomi. *elalui anggaran publik dapat
diketa!ui ara! kebijakan 5iskal pemerinta!3 se!ingga dapat dilakukan prediksi dan
estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan unrtuk mendorong3 mem5asilitasi dan
mengkoordinasikan kegiatan ekonomi mas-arakat se!ingga dapat memper2epat
pertumbu!an ekonomi.
Anggaran Seagai Alat Politik 4Politi+al tool5
Anggaran dapat digunakan untuk memutuskan prioritas dan kebutu!an keuangan
ter!adap prioritas tersebut. Pada sektor publik anggaran merupakan dokumen politik
sebagai bentuk komitmen eksekuti5 dan kesepakatan legislati5 atas penggunaan dana
publik untuk kepentingan tertentu. Anggaran bukan sekedar masala! teknis tetapi lebi!
merupakan alat politik3 karenan-a pembuatan anggaran publik membutu!kan political
skill, coalition holding3 kea!lian negoisasi3 pema!aman tentang prinsip manajemen
3%
Akuntansi Sektor Publik
keuangan publik ole! para manajer publik. *anajer publik !arus sadar sepenu!n-a
ba!4a kegagalan dalam melaksanakan anggaran -ang tela! disetujui akan menjatu!kan
kepemimpinann-a3 atau paling tidak menurunkan kredibilitas pemerinta!.
Anggaran Seagai Alat Koordinasi dan Ko'unikasi 4-oordination and
-o''uni+ation tool5
Setiap unit kerja pemerinta! terlibat dalam pen-usunan anggaran. Anggaran
publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerinta!an. Anggaran publik
-ang disusun dengan baik akan mampu mendeteksi terjadin-a inkonsistensi suatu unit
kerja di dalam pen2apaian tujuan organisasi. (isamping itu anggaran publik juga
ber5ungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekuti5. Anggaran
!arus dikomunikasikan ke seluru! bagian organisasi untuk dilaksanakan.
Anggaran Seagai Alat Pinilaian Kiner"a 4Per.or'an+e 'easure'ent tool5
Anggaran merupakan 4ujud komitmen dari publik holer +eksekuti5. kepada
pemberi 4e4enang +legislati5.. Kinerja eksekuti5 akan dinilai berdasarkan pen2apaian
target anggaran adan pelaksanaan e5isiensi anggaran. Anggaran merupakan alat -ang
e5ekti5 untuk pengendalian dan penilaian kinerja.
Anggaran Seagai Alat )oti%asi 4)oti%ation tool5
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memoti6asi manajer dan sta5n-a
agar bekerja se2ara ekonomis3 e5ekti5 dan e5isien dalam men2apai target dan tujuan
organisasi -ang tela! ditetapkan. Agar dapat memoti6asi pega4ai target anggaran
!endakn-a jangan terlalu tinggi se!ingga tidak dapat dipenu!i3namun juga jangan terlalu
renda! se!ingga terlalu muda! untuk di2apai.

Anggaran Seagai Alat untuk )en+iptakan Ruang Pulik 4Puli+ Sp(ere5
Anggaran publik tidak bole! diabaikan ole! kabinet3 birokrat dan (P;<*P;.
*as-arakat3 LS*3 perguruan tinggi dan berbagai organisasi kemas-arakatan !arus
terlibat dalam penganggaran publik. Kelompok mas-arakat -ang teroganisir akan
men2oba mempengaru!i anggaran publik utnk kepentingan mereka.3 Kelompok lain dari
kemas-arakat -ang kurang terorganisasi akan mn-ampaikan aspirasin-a melaui proses
31
Akuntansi Sektor Publik
politik -ang ada. Pengangguran dan tuna 4isma dan kelompok lain -ang kurang
terorganisasi akan muda! dan tidak berda-a mengikuti tindakan pemerinta!. ?ika tidak
ada alat untuk men-ampaikan suara mereka3 mereka kan mengambil tindakan dengan
jalan lain seperti dengan tindakan massa3 melakukan boikot dsbn-a
E. *enis2*enis Anggaran Sektor Pulik
Anggaran sektor publik dibagi menjadi menjadi 2 -aitu /
1. Anggaran operasional
2. Anggaran *odal
Anggaran Operasional
Anggaran digunakan untuk meren2anakan kebutu!an se!ari&!ari dalam
menjalankan pemerinta!an. Pengeluaran pemerinta! -ang dapat dikatagorikan dalam
anggaran operasional adala! belanja rutin -aitu belanja -ang man5aatn-a !an-a untuk
satu ta!un anggaran saja dan tidak dapat menamba! aset atau keka-aan bagi pemerinta!.
(isebut rutin karena pengeluaran tersebut berulang&ulang ada setiap ta!un.
Se2ara umum pengeluaran -ang masuk kategori anggaran operasional antara lain
belanja administrasi umum dan belanja operasional dan pemeli!araan.
Anggaran )odal
Anggran modal menunjukkan ren2ana jangka penjang dan pembelanjaan atas
akti6a tetap seperti gedung3 peralatan3 kendaraann3 perabot dsbn-a. Pengeluaran modal
-ang besar biasan-a dilakukan dengan mengunakan pinjaman. 'elanja modal adala!
pengeluaran -ang masa man5aatnm-a lebi! dari satu ta!un anggran dan akan menamba!
aset atau keka-aan pemerinta! dan selanjutn-a akan menamba! anggaran rutin untuk
bia-a operasional dan pemeli!araann-a.
Pada dasarn-a pemerinta! tidak memiliki uang -ang dimiliki sendiri3 sebab
selutr!n-a adala! milik publik. (alam sebua! ms-arakat -ang demokratis rak-at
memberi mandat kepada pemerinta! melalui pemili!an umum. Politisi mentranslasikan
mandat melalui tersebut melalui kebijakan dan program -ang memberi mam5aat lebi!
kepada pemili! -ang dire5leksikan dalam anggaran. Pemerinta! tidak mungkin
memebu!i semua permintaan stake holdernya se2ara simultan3 tetapi pemerinta! akan
32
Akuntansi Sektor Publik
memili! program -ang menjadi prioritas. (isinila! 5ingsi anggaran -ang akan digunakan
sebagai alat politis dalam memutuskan prioritas dan kebutu!an keuangan pada sektor
tersebut.
7. Prinsip2Prinsip Anggaran Sektor Pulik
Prinsip&prinsip anggaran sektor publik meliputi /
1. #torisasi ole! legislati5
Anggaran publik !arus mendapat otorisasi dari legislati5 terlebi! da!ulu sebelum
dibelanjakan ole! eksekuti5
2. Kompre!ensi5
Anggaran !arus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerinta!.
Karenan-a adana anggaran non budgetair men-ala!i prinsip anggran -ang bersi5at
kompre!ensi5
3. Keutu!an anggaran
Semua penerimaan dan pengeluaran pemerinta! !arus ter!impun dalam dana umum
4. 8ondis2retionar- Appropriation
?umla! -ang disetujui ole! legislati5 !arus terman5aat se2aara ekonomis3 e5isien dan
e5ekti5
5. Periodik
Anggran bersi5at periodik -ang bersi5at ta!unan atau multi ta!unan
6. Akurat
>stimasi anggaran !endakn-a tidak memasukkan 2adangan -ang tersembun-i -ang
dijadikan sebagi kantong&kantong pemborosan
. ?elas
Anggaran !endakn-a seder!anan dan muda! dipa!ami ole! mas-arakat dan tidak
membingungkan
". (iketa!ui publik
Anggaran !arus diin5ormasikan kepada mas-arakat luas.
33
Akuntansi Sektor Publik
G. Proses Pen/usunan Anggaran Sektor Pulik
AP'(<AP'8 -ang dipresentasikan setiap ak!ir ta!un di!adapan (P;(<(P;
memberikan in5ormasi kepada mas-arakat luas tentang program -ang diren2anakan ole!
pemerinta! untuk meningkatkan kualitas !idup mas-arakat dan darimana program
tersebut dibia-ai. Proses pen-usunan anggaran mempun-ai 4 tujuan /
*embantu pemerinta! men2apai tujuan dan meningkatkan koordinasi antar bagian
dalam lingkungan pemerinta!
*embantu men2iptakan e5isiensi dan keadilan dalam men-ediakan barang dan jasa
publik melalui proses pemrioritasan
*emungkinkan pemerinta! untuk memenu!i prioritas belanja
*eningkatkan transparansi dan pertanggungja4aban pemerinta! kepada (P;(<(P;
dan mas-arakat luas.
9aktor&5aktor dominan -ang terdapat dalam proses penganggaran adala! /
Tujuan dan target -ang !endak di2apai
Ketersediaan sumber da-a +5aktor produksi -ang dimiliki pemnerinta!.
Daktu -ang dibutu!kan untuk men2apai tujuan atau target
9aktor lain -ang mmpengaru!i anggaran seperti / mun2uln-a peraturan pemerinta!
-ang baru3 5luktuasi pasar3 peruba!an sosial politik3 ben2ana alam dsbn-a.
8. Prinsip2Prinsip Pokok dala' Siklus Anggaran
Pokok&pokok prinsip siklus anggaran !arus diketa!ui ole! pen-elengara
pemerinta!an. Siklus anggaran tersebut ada 4 ta!ap /
Ta!ap persiapan anggaran
Ta!ap rati5ikasi
Ta!ap implementasi
Ta!ap pelaporan dan e6aluasi
Ta(ap persiapan anggaran
Pada ta!ap ini dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar talsiran pendapatan -ang
tersedia3 -ang perlu diper!atikan adala! sebelum men-etujui taksiran pengeluaran
34
Akuntansi Sektor Publik
terlebi! dulu !endakn-a dilakukan taksiran pendapatan se2ara lebi! akurat. 0arus
disadari adan-a masala! -ang 2ukup berba!a-a jika anggaran pendapatan diestimasi
pada saat bersamaan dengan pembuatan keputusan tentang anggaran pengeluaran.
(alam persoalan estimasai -ang perlu diper!atikan adala! terdapatn-a 5aktor
ketidakpastian -ang 2ukup tinggi. Karenan-a manajer keuangan publik !arus mema!ami
betul dalam menentukan besarn-a suatau mata anggaran. 'esarn-a mata anggaran
tergantung pada sistem anggaran -ang digunakan.
(i 1ndonesia ara!an kebijakan pembangunan pemerinta! pusat tertuang dalam
dokummen peren2anaan berupa C'083 Program Pembangunan 8asional
+P;#P>;8AS.3 ;en2ana Strategis +;>8ST;A. dan ;en2ana Pembangunan Ta!unan
+;AP>TA..
Sinkronisasi peren2anaan pembangunan -ang digariskan ole! pemerinta! pusat
dan peren2anaan pembangunan daera! se2ara spesi5ik diatur dalam Peraturan Pemerinta!
8o. 1%5 dan 1%" ta!un 2%%%. Pada pemerinta! pusat pen-usunan peren2anaan
pembangunan dimulai dari pen-usunan P;#P>;8AS -ang merupakan operasinalisasi
C'08. P;#P>;8AS tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk ;>8ST;A.
'erdasarkan P#P>;8AS dan ;>8ST;A serta analisis 5iskal dan makro ekonomi
kemudian mulai dibuat persiapan AP'8 dan ;AP>TA.
Sementara itu ditingkat daera! +propinsi dan kab<kota. berdasarkan PP 8o. 1%"
pemerinta! daera! diis-aratkan untuk membuat dokumen peren2anaan daera! -ang
terdiri atas P;#P>;(A +;>8ST;A(A.. (okumen tersebut diupa-akan tidak
me-impang dari P;#P>;8AS dan ;>8ST;A -ang dibuat ole! pemerinta! pusat.
(alam P;#P>;(A di mungkinkan adan-a penekanan prioritas pembanguann -ang
berbeda antara daera! -ang satu dengan -ang lain. Sesuai dengan kebutu!an masing&
masing daera!. P;#P>;(A +;>8ST;A(A. -ang dibuat ole! pemerinta! daera!
bersama&sama dengan (P;( dalam kerangka 4aktu 5 ta!un -ang kemudian dijabarkan
dalam pelaksanaann-a dalam kerangka ta!unan. ;in2ian ;>8ST;A(A setiap ta!unn-a
akan digunakan sebagai masukan dalam pen-usunan ;>P>TA(A dan AP'(.
'erdasarkan ;>8ST;A(A -ang tela! dibuat dan analisis kebijakan 5iskal dan
ekonomi daera!3 menurut ketentuan PP 8o. 1%5 ta!un 2%%% pemerinta! daera! bersama&
sama (P;( menetapkan ara! kebijakan umum AP'(3 setela! itu pemerinta! daera!
menetapkan Strategi dan Prioritas AP'(. ;>P>TA(A memuat program pembanguan
35
Akuntansi Sektor Publik
daera! se2ara men-eluru! dalam satu ta!un3 juga memuat indikator kinerja -ang terukur
dalam jangka 4aktu satu ta!un. Pendekatan ini di!arapkan akan lebi! memperjelas
program kerja ta!uan pemerinta! daera!3 termasuk sasaran -ang ingin di2apai dan
kebijakan -ang ditempu! untuk men2apai sasaran tersebut.
Penjabaran ren2ana strategis jangka panjang dalam ;>P>TA(A tersebut
dilengkapi dengan /
Perimbangan&perimbangan -ang barasal dari e6aluasi kinerja pemerinta! daera! pada
periode sebelumn-a
*asukan dan aspirasi mas-rakat
Pengkajian kondisi -ang saat ini terjadi3se!ingga bisa diketa!ui kekuatan3 kelema!an3
peluang dan tantangan -ang sedang dan akan di!adapi
Proses perten2anaan ara! dan kebijakan pembangunan daera! ta!unan
+;>P>TA(A. dan anggaran ta!uan +AP'(. pada !akekatn-a merupakan peren2anaan
instrumnen kebijakan publik sebagai upa-a peningktan pela-anan kepada mas-arakat.
AP'( menunjukkan implikasi dari anggaran ;>P>TA(A -ang dibuat. (engan
demikian ;>P>TA(A merupakan kerangka kebijakan dalam pen-ediaan dana bagi
AP'(.
Ta(ap rati.ikasi
Ta!ap ini melibatkan proses plotik -ang 2ukup rumit dan 2ukup berat. Pimpinan
eksekuti5 dituntut untuk memiliki manejerial skill dan political skill, salesmanship dan
coalition holdimg -ang memadai. 1ntegritas dan kesiapan mental -ang tinggi dari
eksekuti5 sangat penting dalam ta!ap ini3 karena eksekuti5 !arus mempun-ai kemampuan
untuk memberikan argumen -ang rasional atas segala pertan-aan dan banta!an -ang
disampaikan ole! legislati5.
Ta(ap i'ple'entasi9pelaksanaan anggaran
Setela! disetujui ole! legislati53 ta!ap selanjutn-a adala! pelaksanaan anggaran3 !al
terpenting -ang !arus dimiliki ole! manajer keuangan publik adala! dimilikin-a sistem
in5ormasi akuntansi dan sistem pengendalian manajemen. *anajer keuangan publik
dalam !al ini bertanggung ja4ab men2iptakan sistem akuntansi keuangan -ang memadai
36
Akuntansi Sektor Publik
dan !andal untuk peren2anaan dan pengendalian anggaran -ang tela! disepakati3 ba!kan
dapat diandalkan untuk pen-usunan periode anggaran ta!un berikutn-a.
Ta(ap pelaporan dan e%aluasi
Ta!ap persiapan3 rati5ikasi dan implementasi terkait dengan aspek operasional anggaran3
sedangkan ta!ap pelaporan dan e6aluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. ?ika ta!ap
implementasi tela! didukung dengan sistem akuntansi dan sistem pengendalian
manajemen -ang baik3 maka pada ta!ap pelaporan di!arapkan tidak memiliki masala!.
3
Akuntansi Sektor Publik
&. TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
A. Teori Akuntansi Sektor Pulik
Pada dasarn-a ada tiga tujuan perlun-a mempelajari teori akuntansi / $1. untuk
mema!ami praktek akuntansi -ang ada saat ini +2. mempelajari kelema!an dan kekurangan
dari praktek akuntansi -ang ada saat ini dilakukan +3. memperbaiki praktek akuntansi di masa
-ang akan datang.
Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk memperbaiki praktik -ang
saat ini dilakukan. 0al ini terkait dengan upa-a meningkatkan kualitas laporan keuangan
sektor publik3 -aitu laporan -ang men-ajikan in5ormasi -ang rele6an dan dapat diandalkan
+reliabel.
)ntuk meng!asilkan laporan keuangan sektor publik -ang rele6an dan dapat
diandalkan3 terdapat beberapa kendala -ang di!adapi akuntansi sektor publik. 0ambatan
tersebut adala! /
1. #bjekti5itas
2. Konsistensi
3. (a-a banding
4. Tepat 4aktu
5. >konomis dalam pen-ajian laporan
6. *aterialitas
B. Perlun/a Siste' Akuntansi Keuangan Daera(
)ntuk dapat meng!asilkan laporan keuangan -ang rele6an3 !andal3 dan dapat
diper2a-a3 pemerinta! daera! !arus memiliki sistem akuntansi -ang !andal. Sistem akuntansi
-ang lema! men-ebabkan pengendalian intern lema! dan pada ak!irn-a laporan keuangan
-ang di!asilkan juga kurang !andal dan kurang rele6an untuk pembuatan keputusan. Saat ini
sistem akuntansi -ang dimiliki pemerinta! daera! rata&rata masi! lema!.
Selain sistem akuntansi -ang !andal3 dalam rangka pelaksanaan otonomi daera! dan
desentralisasi3 maka diperlukan Standar Akuntansi Keuangan Pemerinta! (aera! atau se2ara
lebi! luas Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik. Saat ini sedang disiapkan standar
3"
Akuntansi Sektor Publik
akuntansi keuangan untuk pemerinta! daera! dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi
daera! dan desentralisasi 5iskal.
)ntuk dapat meng!asilkan laporan keuangan -ang rele6an3 !andal3 dan dapat
diper2a-a3 pemerinta! daera! !arus memiliki sistem akuntansi -ang !andal. Sistem akuntansi
-ang lema! men-ebabkan pengendalian intern lema! dan pada ak!irn-a laporan keuangan
-ang di!asilkan juga kurang !andal dan kurang rele6an untuk pembuatan keputusan. Saat ini
sistem akuntansi -ang dimiliki pemerinta! daera! rata&rata masi! lema!.
?ika dili!at dari perspekti5 !istoris3 usa!a pengembangan sistem akuntansi keuangan
pemerinta! tela! dirintis sejak dua pulu! ta!un silam3 akan tetapi sampai saat ini sistem -ang
ada belum berjalan se2ara e5ekti5 dan e5isien. Sejak ta!un 1$"%&an (epartemen (alam 8egeri
tela! berupa-a mengembangkan sistem akuntansi -ang dipandang 2o2ok dengan 2orak
pemerinta! daera!3 dan untuk itu tela! di!asilkan konsep Sistem Akuntansi dan Pengendalian
Anggaran<SAPA +Tri!arta3 1$$$..
Pada ta!un 1$"5 Sistem Administrasi Keuangan Pemerinta! (aera! sendiri tela!
mengalami peruba!an -ang 2ukup mendasar. 0al ini terli!at dengan mulai diperkenalkann-a
sistem double entry +pembukuan berpasangan. dan akuntansi berbasis akrual -ang
di5ormulasikan ole! GStudi Pen-empurnaan Sistem Akuntansi dan *anajemen Keuangan
(aera!G -aitu tim -ang dibentuk ole! Pusat Analisa Keuangan (aera! +PAK(.3 'adan
Analisa Keuangan 8egara Perkreditan dan 8era2a Pemba-aran +'AK8P8P. & (epartemen
Keuangan +,asin3 1$$$.. SAPA merupakan pen-empurnaan dari proposal HSistem
Peren2anaan dan *anajemen Keuangan (aera! +SP*K(.I -ang dibuat ole! PT ;ede2on3
-aitu konsultan -ang ditunjuk ole! Tim Studi Pen-empurnaan Sistem Akuntansi dan
*anajemen Keuangan (aera! dengan bantuan orld !ank.
SAPA adala! sistem akuntansi untuk pemerinta! daera!3 sedangkan sistem akuntansi
untuk pemerinta! pusat upa-a pengembangann-a tela! dilakukan ole! (epartemen Keuangan
sejak ta!un 1$"2 melalui Pro-ek Pen-empurnaan Sistem Akuntansi dan Pengembangan
Akuntansi3 dan mulai akti5 bekerja ta!un 1$$1. )ntuk pelaksanaan pro-ek tersebut3 dibentuk
se2ara k!usus Sub Tim Pen-empurnaan Akuntansi Pemerinta! +PSAP. -ang !asiln-a antara
lain menerapkan sistem pembukuan berpasangan dalam akuntansi pemerinta! pusat +Tri!arta3
1$$$..
Selain sistem akuntansi -ang !andal3 dalam rangka pelaksanaan otonomi daera! dan
desentralisasi3 maka diperlukan Standar Akuntansi Keuangan Pemerinta! (aera! +Standar
3$
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Keuangan Sektor Publik.. Standar -ang saat ini ada belum men2ukupi untuk
mendukung pelaksanaan otonomi daera! dan desentralisasi.
Sementara itu di 1ndonesia belum ada Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik
-ang baku -ang dapat digunakan sebagai pedoman bagi pemerinta! daera! dalam
pen-usunan laporan keuangan dan bagi auditor dalam mengaudit laporan tersebut. Tidak
adan-a standar akuntansi -ang memadai akan menimbulkan implikasi negati5 berupa
renda!n-a reliabilitas in5ormasi keuangan serta men-ulitkan dalam pengauditan. )sa!a untuk
membuat standar akuntansi keuangan pemerinta! suda! perna! dilakukan ole! 'adan
Akuntansi Keuangan 8egara +'AK)8.. 'AK)8 merupakan lembaga -ang dibentuk ole!
(epartemen Keuangan ta!un 1$$23 -ang ditugasi untuk men-elenggarakan akuntansi dan
mempersiapkan laporan pertanggungja4aban konstitusional pemerinta! pusat. Selain itu
'AK)8 juga disera!i tugas untuk membantu melakukan pengembangan akuntansi untuk
instansi +agency accounting.. Pada ta!un 1$$5 'PK tela! mengirim surat kepada *enteri
Keuangan untuk mempersiapkan Standar Akuntansi Keuangan Pemerinta!3 dan 'AK)8
sebagai Central Accounting "ffice ditugasi untuk mempersiapkan dra5tn-a. 8amun sampai
saat ini3 dra5t tersebut masi! perlu dilakukan pemba!asan dan public hearing dengan user
agar dapat dijadikan standar +Sugijanto3 1$$$..
)pa-a untuk meng!asilkan standar akuntansi keuangan -ang baku terus dilakukan.
Pada ta!un 1$$$ -ang lalu 1katan Akuntan 1ndonesia tela! membentuk kompartemen baru
-aitu Kompartemen Akuntan Sektor Publik. Sala! satu tugas kompartemen baru ini adala!
men-usun standar akuntansi keuangan sektor publik. Saat ini baru di!asilkan e#posure draft
mengenai Pern-ataan Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik -ang diterbitkan 8o6ember
2%%%. $#posure draft tersebut terdiri atas lima bagian3 -aitu Pern-ataan Standar Akuntansi
Keuangan Sektor Publik tentang Pen-ajian Laporan KeuanganF Laporan Arus KasF Laporan
Keuangan Konsolidasi dan Akuntansi untuk >ntitas KendalianF Kos PinjamanF dan Surplus
atau (e5isit 8eto untuk Periode 'erjalan3 Kesala!an *endasar dan Peruba!an Kebijakan
Akuntansi.
(engan tela! di!asilkann-a e#posure draft tersebut di!arapkan dalam 4aktu -ang
tidak terlalu lama lagi suda! dapat disa!kan menjadi standar -ang baku. Sebenarn-a
1ndonesia dalam !al ini suda! 2ukup ketinggalan3 karena baru sekarang mempun-ai
ran2angan standar akuntansi keuangan sektor publik. Tidak adan-a standar akuntansi sektor
publik di 1ndonesia saat ini men-ebabkan kesulitan dalam mengaudit laporan keuangan
4%
Akuntansi Sektor Publik
pemerinta!. Standar Auditing Pemerinta! +SAP. suda! ada dan saat ini sedang kita tunggu
Standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik +SAKSP.. Pada perkembangan selanjutn-a perlu
juga dipersiapkan alat ukur kinerja +performance measurement. untuk mengukur kinerja
lembaga&lembaga pemerinta!an di 1ndonesia.
Perlun/a In.or'asi Akuntansi Untuk )e3u"udkan Akuntailitas Pulik
Sala! satu alat untuk mem5asilitasi ter2iptan-a transparansi dan akuntabilitas publik
adala! melalui pen-ajian Laporan Keuangan Pemerinta! (aera! -ang kompre!ensi5. (alam
era otonomi daera! dan desentralisasi3 pemerinta! daera! di!arapkan dapat men-ajikan
laporan keuangan -ang terdiri atas Laporan Surplus<(e5isit3 Laporan ;ealisasi Anggaran
+Per!itungan AP'(.3 Laporan Aliran Kas3 dan 8era2a. Laporan keuangan tersebut
merupakan komponen penting untuk men2iptakan akuntabilitas sektor publik dan merupakan
sala! satu alat ukur kinerja 5inansial pemerinta! daera!. 'agi pi!ak eksternal3 Laporan
Keuangan Pemerinta! (aera! -ang berisi in5ormasi keuangan daera! akan digunakan sebagai
dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi3 sosial3 dan politik. Sedangkan
bagi pi!ak intern pemerinta! daera!3 laporan keuangan tersebut dapat digunakan sebagai alat
untuk penilaian kinerja.
Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daera! dan desentralisasi 5iskal3 tantangan -ang
di!adapi akuntansi sektor publik adala! men-ediakan in5ormasi -ang dapat digunakan untuk
memonitor akuntabilitas pemerinta! daera! -ang meliputi akuntabilitas 5inansial +financial
accountability.3 akuntabilitas manajerial +managerial accountability.3 akuntabilitas !ukum
+legal accountability.3 akuntabilitas politik +political accountability.3 dan akuntabilitas
kebijakan +policy accountability.. Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk
men-iapkan laporan keuangan sebagai sala! satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik.
Terdapat beberapa alasan mengapa pemerinta! daera! perlu membuat laporan
keuangan. (ili!at dari sisi internal3 laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan
e6aluasi kinerja pemerinta! dan unit kerja pemerinta! daera!. Sedangkan dari sisi pemakai
eksternal3 laporan keuangan pemerinta! daera! merupakan sala! satu bentuk mekanisme
pertanggungja4aban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Karena laporan
tersebut akan digunakan untuk pembuatan keputusan3 maka laporan keuangan pemerinta!
daera! perlu dilengkapi dengan pengungkapan -ang memadai +disclosure. mengenai
in5ormasi&in5ormasi -ang dapat mempengaru!i keputusan.
41
Akuntansi Sektor Publik
E. TU*UAN PEN:A*IAN LAPORAN KEUANGAN PE)ERINTA8 DAERA8
Se2ara garis besar3 tujuan umum pen-ajian laporan keuangan ole! pemerinta! daera!
adala!/
1. )ntuk memberikan in5ormasi -ang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi3
sosial3 dan politik serta sebagai bukti pertanggungja4aban +accountability. dan
pengelolaan +stewardship.F
2. )ntuk memberikan in5ormasi -ang digunakan untuk menge6aluasi kinerja manajerial dan
organisasional.
Se2ara k!usus3 tujuan pen-ajian laporan keuangan ole! pemerinta! daera! adala!/
1. *emberikan in5ormasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas3 saldo
nera2a3 dan kebutu!an sumber da-a 5inansial jangka pendek unit pemerinta!F
2. *emberikan in5ormasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi
suatu unit pemerinta!an dan peruba!an&peruba!an -ang terjadi di dalamn-aF
3. *emberikan in5ormasi keuangan untuk memonitor kinerja3 kesesuaiann-a dengan
peraturan perundang&undangan3 kontrak -ang tela! disepakati3 dan ketentuan lain -ang
dis-aratkanF
4. *emberikan in5ormasi untuk peren2anaan dan penganggaran3 serta untuk memprediksi
pengaru! pemilikan dan pembelanjaan sumber da-a ekonomi ter!adap pen2apaian tujuan
operasionalF
5. *emberikan in5ormasi untuk menge6aluasi kinerja manajerial dan organisasional/
+a. untuk menentukan bia-a program3 5ungsi3 dan akti6itas se!ingga memuda!kan
analisis dan melakukan perbandingan dengan kriteria -ang tela! ditetapkan3
membandingkan dengan kinerja periode&periode sebelumn-a3 dan dengan kinerja
unit pemerinta! lainF
+b. untuk menge6aluasi tingkat ekonomi dan e5isiensi operasi3 program3 akti6itas3 dan
5ungsi tertentu di unit pemerinta!F
+2. untuk menge6aluasi !asil suatu program3 akti6itas3 dan 5ungsi serta e5ekti6itas
ter!adap pen2apaian tujuan dan targetF
4d5 untuk menge6aluasi tingkat pemerataan +equity..
42
Akuntansi Sektor Publik
;. SISTE) AKUNTANSI PE)ERINTA8 PUSAT
A. Dasar 8uku'
1. Keputusan Presiden ;1 8o. 42 Ta!un 2%%2 tentang Pelaksanaan AP'8
*enteri<Pimpinan Lembaga 4ajib men-elenggarakan pertanggungja4aban
penggunaan dana -ang dikuasain-a berupa laporan realisasi anggaran dan nera2a
departemen<lembaga bersangkutan kepada Presiden melalui *enteri Keuangan.
*enteri<pimpinan lembaga<gubernur<bupati<4alikota<kepala satuan kerja -ang
menggunakan dana bagian anggaran -ang dikuasai *enteri Keuangan 4ajib
men-ampaikan pertanggungja4aban penggunaan dana kepada *enteri Keuangan
2.J. Kepala 'AK)8.
2. Keputusan *enteri Keuangan 8o. 33<K*K.%12<2%%3 Tanggal 1" ?uli 2%%3 tentang
Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan Pemerinta! Pusat
3. Keputusan Kepala 'adan Akuntansi Keuangan 8egara 8o. K>P&16<AK<2%%4
tanggal 24 ?uni 2%%4 tentang Pelaksanaan Pen-usunan Laporan Keuangan
Kementerian 8egara <Lembaga Ta!un Anggaran 2%%4
B. Tanggung *a3a 7ungsi Akuntansi Departe'en9Le'aga
1. Kakan4il mempun-ai 4e4enang<tanggungja4ab ter!adap akuntansi dan pelaporan
keuangan -ang meliputi seluru! kantor dan pro-ek di 4ila-a!n-a
2. Sekjen3 (irjen dan )nit >selon 1 lainn-a mempun-ai 4e4enang< tanggungja4ab
ter!adap seluru! kantor dan pro-ek diba4a! kendalin-a. ?uga mempun-ai
tanggungja4ab untuk pen-usunan laporan konsolidasi atas seluru! kantor dan
pro-ek -ang di ba4a! kendali masing&masing >selon 1 dimaksud
3. Sekjen bertanggung ja4ab untuk men-iapkan laporan keuangan konsolidasi untuk
tingkat departemen<lembaga
-. Keluaran Siste' Akuntansi )enurut Pusat Pertanggung*a3aan
1. Pusat Pertanggungja4aban
K Seluru! Pemerinta! Pusat
K (epartemen<Lembaga
K >selon 1
43
Akuntansi Sektor Publik
K Propinsi
K Satuan Kerja
K Pro-ek
2. Penanggung ?a4ab
K Presiden
K *enteri<Ketua Lembaga
K Sekjen<1rjen<(irjen<Kepala
K Kepala Kantor Dila-a!
D. Unit Pelaksana SAPP
1. (epartemen Keuangan
K 'AK)8 Pusat
K Kantor Akuntansi ;egional
K Kantor Akuntansi K!usus
2. (epartemen<Lembaga
K )nit Akuntansi Kantor Pusat 1nstansi +)AKP1.
K )nit Akuntansi >selon 1 +)A> 1.
K )nit Akuntansi Dila-a! +)AD.
E. Laporan Departe'en9Le'aga
1. Laporan ;ealisasi Anggaran
K Laporan ;ealisasi Anggaran bertujuan untuk melaporkan Pelaksanaan anggaran
selama periode tertentu
K Laporan ini memperli!atkan perbandingan realisasi belanja dengan allotment
-ang dirin2i menurut tujuan dan klasi5ikasi belanja atau perbandingan realisasi
pendapatan denganestimasi pendapatan
2. 8era2a
K 8era2a bertujuan untuk melaporkan posisi keuangan pada suatu tanggal tertentu
K 8era2a mengin5ormasikan saldo perkiraan aset3 !utang dan ekuitas dana pada
ak!ir periode pelaporan
44
Akuntansi Sektor Publik
7. Pe'rosesan Data SAPP
1. 'uku 'esar
K Penerimaan<pengeluaran Anggaran
K Akti6a tetap
K 0utang ?angka Panjang
K 1n6estasi Permanen
2. Laporan
K Laporan ;ealisasi Anggaran
K Laporan 'ulanan 1n6entaris3 Laporan *utasi 'arang Tri4ulanan3 Laporan
Ta!unan
K Laporan 0utang ?angka Panjang
K Laporan 1n6estasi Permanen
3. Pelaksanaan Pen-usunan 8era2a (epartemen<Lembaga
G. <aktu Pen/a'paian Laporan
1. Laporan ;ealisasi Anggaran dan 8era2a 3 selambat&lambatn-a disampaikan ke
'AK)8 pada ak!ir bulan bulan *aret ta!un berikutn-a.
45
Akuntansi Sektor Publik
=II. OTONO)I DAERA8 dan PERI)BANGAN KEUANGAN PUSAT DAN DERA8
Pengantar
(iperkirakan penerapan ke4enangan otonomi daera! baru akan terlaksana pada ta!un
2%%2 atau ba!kan ta!un berikutn-a. Peruba!an ini sekaligus ditandai dengan pergantian
pemerinta!an pada pemilu mendatang. Suda! menajdi persoalan publik3 peri!al akan
berlakun-a pelaksanaan otonomi -ang luas.
'erbagai tulisan mengenai tinjauan ter!adap otonomi daera! perna! dimuat pada edisi
1 dan 1" pada 'uletin Penga4asan ini. 8amun -ang patut disa-angkan3 tinjauan tentang
otonomi daera! tersebut masi! menga2u pada )) -ang lama3 -akni )) 8o. 5 ta!un 1$4
dan PP 8o. 45 ta!un 1$$2. Pada!al )) tersebut kurang men-iratkan asas demokrasi dan jau!
dari rumusan mengenai ke4enangan pen-elenggaraan urusan pemerinta!an se2ara luas.
'elum bersinggungan ter!adap proses peruba!an urusan daera! masing&masing se2ara penu!
dan bertanggung ja4ab serta adan-a proses re5ormasi -ang tenga! berlangsung dalam rangka
pen-era!an urusan pemerinta!an dan pembangunan ke daera! masing&masing.
#le! karena itu melalui tulisan ini3 sa-a men2oba mengetenga!kan )) -ang baru
+8o. 22<$$ dan 8o. 25<$$. tentang #tonomi (aera! dan Perimbangan keuangan antara
Pemerinta! Pusat dan (aera! sebagai tinjauan umum tentang otonomi daera! -ang
dike!endaki ole! mas-arakat dan pemerinta! daera!3 juga men2oba men2ari solusi dan 6isi
ke4enangan otonomi daera! sebagai upa-a membangun paradigma baru otonomi -ang luas.
Sebagaimana dimaksud dalam )ndang&)ndang 8omr 22<1$$$3 otonomi daera! akan
diimplementasikan ke daera!. 'a!kan dengan adan-a peruba!an ta!un anggaran -ang akan
dimulai 1 ?anuari 2%%1 mendatang3 sangat mungkin implementasi tersebut juga diper2epat3
karena idealn-a ta!un anggaran 2%%1 !arus suda! ditopang ole! ke4enangan&ke4enangan
serta struktur organisasi<kelembagaan baru -ang !arus disesuaikan dengan paradigma baru
otonomi.
Pada pasal 11 )) no. 22<1$$$ -ang mengatur tentang +1. Ke4enangan daera!
kabupaten<kotamad-a men2akup semua ke4enangan -ang dike2ualikan pasal a-at +2..
Substansi ke4enangan daera! k!ususn-a kabupaten< kotamad-a -ang selama ini diketa!ui3
ke2ulai ke4enangan dalam bidang politik luar negeri3 Perta!anan dan keamanan3 peradilan3
moneter3 5iskal serta agama sebagai diatur pada Peraturan Pemerinta! +PP. -ang menjabarkan
46
Akuntansi Sektor Publik
pasal a-at +2. dan pasal $ -ang saat ini sedang dimantapkan di pusat +disosialisasikan ke
daera!..
Pada pasal 11 a-at +2. bidang pemerinta!an -ang 4ajib dilaksanakan ole! daera!
kabupaten<kotamad-a meliputi pekerjaan umum +sekarang kimbang4il.3 kese!atan3
pendidikan dan kebuda-aan3 pertanian3 per!ubungan3 industri dan perdagangan3 penanaman
modal3 lingkungan !idup3 pertana!an3 koperasi dan tenaga kerja.
Sedangkan )ndang&)ndang 8omor 25<1$$$ tentang perimbangan keuangan antara
pemerinta! pusat dan daera! sampai saat ini belum jelas seperti apa penjabarann-a ke dalam
PP. ,ang jelas3 saat ini pemerinta! daera! sangat ber!arap agar pendelegasian ke4enangan
dalam bidang keuangan -ang juga sedang dirumuskan di Pusat3 !arus memberi kesempatan
pada daera! untuk se2ara akti5 dan kreati5 serta bertanggung ja4ab mengembangkan potensi
daera!n-a. *emang3 pada saat ini untuk sementara masi! berlaku )) no. 1" ta!un 1$$
tentang Pajak dan ;estribusi (aera! -ang justru sangat membatasi ke4enangan daera!.
Pendelegasian Ke3enangan
)raian mengenai pengertian dan 6isi dari pendelegasian ke4enangan dalam otonomi
daera! sebagai per4ujudan dalam upa-a membangun paradigma baru otonomi dapat
dijelaskan sebagai berikut /
Perta'a
Pendelegasian ke4enangan pengelolaan keuangan. Pendelegasian ke4enangan ini
men-angkut k!ususn-a pada pembagian keuangan pusat&daera! berdasarkan )) no. 25<1$$$
menurut pandangan daera!. 'agi kabupaten<kotamad-a -ang memiliki sumber min-ak bumi3
gas3 ke!utanan3 pertambangan umum maupun perikanan -ang berdasarkan 5ormula baru akan
menerima lebi! ban-ak dari pusat3 serta !arus segera men-iapkan program belanja -ang
benar&benar berorientasi pada peningkatan keseja!teraan rak-at daera! sesuai tuntutan
otonomi. (i lain pi!ak3 pemerinta! pusat<propinsi !arus mampu men-ediakan dana alokasi
k!usus untuk meng!indari ketimpangan penerimaan antar kabupaten<kotamad-a di satu
propinsi antara lain karena tidak meratan-a ketersediaan sumber&sumber alam atau potensi
lainn-a. Sebalikn-a3 bagi daera! -ang tidak memiliki sumber alam sebagaimana dimaksud
)) 8o. 25<1$$$3 maka untuk menjaga tingkat keseja!teraan -ang suda! di2apai sampai saat
ini3 sebaikn-a menerima alokasi bantuan<subsidi -ang minimal sama dengan sebelum
diberlakukann-a sistem alokasi baru nanti. (i sisi lain3 ke4enangan mengatur -ang berkaitan
4
Akuntansi Sektor Publik
dengan kebijakan atas peren2anaan dan pelaksanaan program<pro-ek<kegiatan -ang
bersumber dana dari bantuan pusat<propinsi !arus didelegasikan sepenu!n-a kepada
kabupaten<kotamad-a. Artin-a tidak perlu ada lagi mekanisme sema2am rapat teknis -ang
!an-a menamba! tenaga !ierarki dan pendanaan.
Kedua
Pendelegasian ke4enangan politik. *ekanisme Pendelegasian ke4enangan politik
-ang berlaku e5ekti5 pada saat dan setela! pelaksanaan Pemilu 1$$$ -ang lalu3 tela! men2apai
suatu perkembangan -ang sangat signi5ikan dibanding bidang&bidang lainn-a. Pelimpa!an
kekuasaan politik kepada daera!3 di samping tela! memberda-akan peran (P;(n-a3 juga
se2ara pasti sedang mengara! pada ter4ujudn-a sistem 2!e2k and balan2e dalam sistem
kekuasaan di daera!. 'a!kan dalam !al&!al tertentu3 implementasi ke4enangan politik suda!
berkembang jau! melampaui batas&batas etika dan ba!kan terkadang berbenturan dengan
5ungsi birokrasi. Kondisi ini terjadi dimungkinkan karena /
1. Terputusn-a !ierarki ke4enangan pusat dan propinsi atas sistem politik di kab<kota.
(engan demikian perlu diimbangi dengan tumbu!n-a peran kontrol mas-arakat +internal
2ontrol. kepada (P;(n-a3 agar dalam menjalankan 5ungsi kontroln-a -ang ketat kepada
eksekuti5 dan perlu diimbangi pula adan-a kontrol mas-arakat atas perilaku politikn-a.
(engan kedudukan -ang sejajar ba!4a (P;( merupakan mitra bagi pemerinta! daera!3
maka 5ungsi kontrol dapat dilaksanakan se2ara e5ekti5.
Pemilu ta!un 1$$$ -ang meng!asilkan (P;( -ang representati5 tela! me4akili politik
rak-at daera!3 se!ingga memiliki ke4enangan politik -ang sangat otonom. (alam
konteks otonomi daera!3 kekuasaan politik -ang dimiliki (P;( tersebut didukung ole!
kedudukan dan 5ungsi legislati5 -ang terpisa! dari eksekuti5. (P;( sebagai badan
legislati5 daera! berkedudukan sejajar dan menjadi mitra dari pemerinta! daera! +pasal
16 a-at 2 )) no. 22<$$.. Ke4enangan dalam politik -ang demikian independen di
daera!3 nampakn-a tidak memungkinkan lagi terbukan-a peluang inter6ensi kepentingan
pusat atau propinsi dalam proses maupun keputusan politik di daera!3 termasuk dalam
proses
2. pemili!an kepala daera! +Cubernur< Dalikota<'upati.. (engan demikian3 dengan melalui
pendelegasian ke4enangan politik ini sebagai upa-a membangun paradigma baru
4"
Akuntansi Sektor Publik
otonomi3 di!arapkan masala! 2alon titipan atau pendamping dari pusat -ang selama ini
selalu men-ertai dalam pemili!an Kepala daera! !an-a tinggal 2erita.
3. Adan-a ke4ajiban bagi Cubernur3 Dalikota dan 'upati untuk men-ampaikan
pertanggungja4aban pada setiap ak!ir ta!un anggaran akan memperkuat posisi politik
(P;( dalam melaksanakan 5ungsi kontroln-a. Se!ingga3 pi!ak eksekuti5 akan bekerja
keras untuk tidak melakukan kesala!an seke2il apapun dalam melaksanakan tugasn-a.
4. (alam rangka menuju bangsa -ang demokratis seperti -ang tersirat dalam )) no. 22<$$
ini3 kadangkala sering mun2ul berbagai kasus -ang terkesan keluar dari nilai&nilai
demokrasi -ang uni6ersal seperti isu politik uang atau sejenisn-a di daera!. *uda!&
muda!an itu !an-a merupakan dampak dari keterkejutan sesaat atas terjadin-a peruba!an
-ang drastis dan global dalam sistem politik. Pada saatn-a akuntabilitas publik dari para
aktor politik maupun para birokrat akan menjadi s-arat utama -ang dituntut mas-arakat.
Ketiga
Pendelegasian ke4enangan urusan daera!. (alam konteks )) 8o. 22<$$ pada
prinsipn-a bukan merupakan sesuatu -ang didelegasikan dari atas seperti pada pemerinta!an
orde lalu3 melainkan lebi! sebagai tuntutan dari ba4a! sesuai dengan kebutu!an mas-arakat
daera!. ,ang menjadi pertan-aan3 apaka! benar akan demikian ken-ataann-a pada saat nantiL
0al ini perlu dibuktikan dan sangat tergantung pada substansi peraturan pemerinta! -ang
mengatur ke4enangan pemerinta! dan propinsi -ang ren2anan-a akan dikeluarkan pada
bulan +?uli 2%%%..
Seperti -ang tela! kita keta!ui3 berdasarkan ran2angan PP -ang sedang
disosialisasikan ke daera!3 -ang pada dasarn-a merupakan penjabaran lebi! lanjut dari pasal
dan $ )) 8o.22<$$ di dalamn-a mengatur 26 bidang ke4enangan pusat dan propinsi -ang
men2akup 426 urusan -ang masi! menjadi ke4enangan pusat dari 2%3 urusan -ang menjadi
ke4enangan propinsi. #le! karena itu3 di!arapkan urusan&urusan -ang dalam PP diran2ang
masi! menjadi ke4enangan pusat atau propinsi tersebut di!arapkan tidak men-impang
+meskipun. melalui berbagai 2ara apapun. dari maksud otonomi luas dari )) no. 22<$$ ini.
Sedangkan di luar ke4enangan pusat sebagaimana ditetapkan dalam pasal a-at 1 maupun
ke4enangan propinsi sebagaimana ditetapkan dalam pasal $ a-at 1 adala! merupakan
ke4enangan kab<kota sebagai daera! otonom untuk mengatur +legislasi. dan ke4enangan
untuk mengurusi +eksekusi.. Sebagai upa-a mengaktualisasikan mengatur +5ungsi legislati5.3
k!ususn-a dalam men-usun3 menetapkan dan mensa!kan peraturan daera! sejak
4$
Akuntansi Sektor Publik
diberlakukan )) no. 22<$$3 ke4enangan mulai ada pada daera!. 'an-ak kebijakan bisa
diputuskan dengan 2epat dan memungkinkan pela-anan berjalan dengan lebi! baik3 jika
dimilikin-a ke4enangan mengatur ole! daera! k!ususn-a kabupaten<kotamad-a. Sedangkan
upa-a untuk mengaktualisasikan ke4enangan mengurus3 tentu akan terkait langsung dengan
urusan -ang benar&benar dibutu!kan ole! daera! dan tidak termasuk ke dalam urusan
propinsi atau pusat berdasarkan PP. Se!ingga di!arapkan dengan paradigma baru ba!4a
urusan daera! merupakan sesuatu -ang !arus la!ir dari ba4a!3 maka daera! akan menata
ulang kelembagaan maupun S(*n-a segera setela! PP tersebut ditetapkan. Seperti
'adan<(inas<'agian -ang ada saat ini akan disesuaikan dengan urusan -ang 4ajib
dilaksanakan berdasarkan )) 8o. 22<$$ +pasal 11. maupun urusan -ang !arus dilakukan
sesuai dengan tuntutan n-ata daera!. (engan demikian3 akan lebi! bijaksana apabila makna
otonomi luas dapat diartikan sebagai kebebasan -ang bertanggung ja4ab untuk memili! dan
menentukan urusan sesuai kebutu!an daera! dan dalam batas&batas kemampuan anggaran
-ang tersedia untuk membia-ain-a. Selanjutn-a3 otonomi -ang luas tidak diartikan bebas
semaun-a dan dengan begitu maka daera! akan selalu mempertimbangkan bukan !an-a soal
ban-ak atau sedikitn-a urusan -ang ditangani3 tetapi lebi! kepada man5aat +bene5it. -ang
diperole! bagi mas-arakat daera! tersebut. (i!arapkan dari sini akan la!ir dan terbangun
akuntabilitas publik dalam pen-elenggaraan pemerinta!an daera!.
Kesiapan Daera( untuk Otono'i
Kesiapan daera! untuk melaksanakan otonomi di samping karena memadain-a ke4enangan
otonom -ang dimiliki3 juga !arus didasarkan pada suatu ke-akinan ba!4a pela-anan -ang
dilakukan ole! lembaga -ang terdesentralisasi adala! lebi! baik daripada -ang tersentralisasi.
Pada ak!irn-a3 untuk melaksanakan otonomi3 perlu ada sikap konsistensi dari substansi
peraturan pemerinta! -ang mengatur pelaksanaan lebi! lanjut )) 8o. 22<$$ dan ))
8o.25<$$. (i pi!ak lain3 segi materi +keuangan. memang sangat penting3 tetapi bukan
segalan-a dalam mengatur pemerinta!an. Karena -ang lebi! penting lagi adala! diberikann-a
kebebasan ke4enangan untuk mengatur dan mengurus 5ungsi&5ungsi pemerinta!ann-a -ang
sebenarn-a suda! menjadi !ak atau milik daera! sejak lama. ,ang terpenting lagi3 mas-arakat
daera! !arus mampu bersikap kritis dan berani men-atakan !al -ang benar bila para politikus
+(P;(. dan birokrat men-impang dari rel -ang benar. Karena tanpa dukungan dari
5%
Akuntansi Sektor Publik
mas-arakat daera! tersebut3 membangun 6isi otonomi daera! -ang diinginkan ole! bangsa ini
sulit akan di4ujudkan.
51
Akuntansi Sektor Publik
=III. PRAKTEK AKUNTANSI KEUANGAN DAERA8 DALA) PRESPEKTI7
PARADIG)A BARU PENGELOLAAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
A. PENDA8ULUAN
(okumen Akumtansi merupakan sumber utama untuk pen2atatan ke dalam jurnal dan
buku pembantu. Karena akuntansi !an-a men2atat objek -ang timbul akibat transaksi -ang
sa! maka tidak ada transaksi tanpa bukti transaksi. Adan-a bukti transasksi inila! -ang
memi2u pen2atatan akuntansi. Setiap transaksi merupakan sumber utama untuk pen2atatan ke
dalam jurnal dan buku pembantu. Setiap transaksi !arus disertai dengan dokumen atau bukti
transaksi -ang sa!.
(okumen transaksi terdiri atas/
1. 'ukti Penerimaan Kas
'ukti Penerimaan Kas merupakan semua dokumen -ang menjadi bukti adan-a
penerimaan kas ole! daera! dan menjadi sumber bagi pen2atatan ke dalam jurnal
penerimnaan kas. 'ukti penerimaan kas dapat berupa/
a. Surat Tanda Setoran
b. Tanda 'ukti Penerimaan
2. ;ekap Penerimaan 0ariian
d. (st sesuai dengan kebijakan -ang ada di daera!
2. 'ukti Pengeluaran Kas
'ukti Pengeluaran Kas merupakan semua dokumen -ang menjadi bukti adan-a
pengeluaran kas ole! daera! dan menjadi sumber bagi pen2atatan ke dalam jurnal
pengeluaran kas. 'ukti pengeluaran kas dapat berupa/
a. Surat Permintaan Pemba-aran +SPP.
b. Surat Perinta! *emba-ar +SP*.
2. Surat Pertanggungja4aban +SP?.
d. Tanda 'ukti Pengeluaran
e. (st sesuai dengan kebijakan -ang ada di daera!
3. 'ukti *emorial
'ukti *emorial merupakan bukti pen2atatan pada ?urnal )mum
52
Akuntansi Sektor Publik
B. -ATATAN AKUNTANSI
Aatatan akuntansi merupakan bagian dari siklus akuntansi keuangan daera!. Aatatan
akuntansi tersebut digunakan untuk men2atat segala ma2am transaksi -ang terjadi di
lingkungan Pemerinta! (aera!. Pen2atatan dilakukan dengan sistem double entry
berdasarkan basis Kas *odi5ikasian. Sistem double entry menggantikan sistem single entry.
Sistem singe entry ditinggalkan karena
1. Single entry tidak dapat memberikan in5ormasi -ang kompre!ensi5
2. Tidak dapat men2erminkan kinerja -ang sesunggu!n-a
3. Single entry tela! ditinggalkan ole! ban-ak negar&negara maju.
Sistem double entry merupakan sistem pembukuan berpasangan3 dimana dalam setiap
pen2atatan transaksi maka kita akan men2atat dua !al -ang terpengaru! dengan adan-a
transaksi tersebut. Pen2atatan ini dikenal dengan sistem debit&kredit.
Sistem double entry digunakan sebab memiliki keuntungan
1. Sistem double entry dapat meng!asilkan laporan keuangan -ang lebi! muda! diaudit
dan penelusuran antara bukti transaksi3 2atatan3 dan keberadaan keka-aan3 utang3 dan
ekuitas organisasi
2. Pengukuran kinerja dapat dilakukan se2ara lebi! kompre!ensi5.
Sedangkan asis kas 'odi.ikasian berarti pen2atatan !an-a dilakukan !an-a ter!adap
transaksi -ang melibatkan kas3 sedangkan transaksi -ang tidak ada penerimaan atau
pengeluaran kas di2atat diak!ir periode dalam jurnal pen-esuaian. (engan basis kas
modi5ikasian3 pen2atatan anggaran menggunakan basis kas3 sedangkan untuk meng!asilkan
laporan nera2a di ak!ir periode akuntansi digunakan basis akrual.
53
Akuntansi Sektor Publik
-. ATURAN DEBIT2KREDIT
(alam sistem pembukuan berpasangan dikenal aturan debit&kredit. Aturan tersebut
adala! sebagai berikut/
*enis Rekening Berta'a( Berkurang
Akti6a ( K
)tang K (
*odal K (
Pendapatan K (
'ia-a ( K
Klasi5ikasi rekening diatas adala! untuk rekening umum -ang terdapat dalam nera2a.
Sedangkan untuk aturan debit&kredit dalam struktur AP'( -ang baru adala! sebagai berikut/
Struktur APBD Berta'a( Berkurang
Pendapatan K (
'elanja ( K
Pembia-aan
Penerimaan (era!
Pengeluaran (aera!
K
K
(
(
(
K
'erikut ini adala! langka!&langka! -ang !arus dilakukan utnuk melakukan pen2atatan/
a. Analisis transaksi
b. Pen2atatan dalam ?urnal
2. Peringkasan +posting ke 'uku 'esar.
d. Perin2ian ke dalam buku pembantu
e. Laporan Keuangan
(ata -ang terdapat dalam buku besar dan buku pembantu menjadi sumber untuk membuat
laporan keuangan.
(engan adan-a pen2atatan dengan sistem double entry tersebut3 maka sangat tidak
e5isien untuk men2atat transaksi -ang berulang kali. Se!ingga dibuat jurnal k!usus -ang
digunakan untuk men2atat transaksi -ang terjadi berulang&ulang dengan tujuan mengurangi
pekerjaan dalam membuat jurnal dan akan memuda!kan pembukuan ke rekening&rekening.
Aatatan akuntansi terdiri dari beberapa ma2am jurnal3 -aitu/
a. *urnal Peneri'aan Kas
54
Akuntansi Sektor Publik
'uku ?urnal Penerimaan Kas merupakan buku -ang digunakan untuk men2atat dan
mengolongkan transaksi atau kejadian -ang mengakibatkan terjadin-a penerimaan
kas. Aonto!n-a adala! penerimaan kas dari pinjaman.
(ata -ang di2atat dan digolongkan dalam buku jurnal ini adala!/
1. Tanggal transaksi atau kejadian keuangan3 di2atat se2ara urut tanggal +kronologis.
2. ?urnal Kas -ang diterima3 dalam bentuk uang3 bukan barang
3. #b-ek Penerimaan kas3 -aitu ob-ek -ang men-ebabkan terjadin-a penerimaan kas
*urnal Standar
Transaksi atau kejadian -ang mengakibatkan penerimaan kas umumn-a berupa/
1. Penerimaan Kas dari pendapatan asli daera!
2. Penerimaan Kas dari penerimaan dana perimbangan
3. Penerimaan Kas dari lain&lain pendapatan -ang sa!
4. Penerimaan Kas dari pinjaman
5. Penerimaan Kas dari tagi!an piutang
)ntuk men2atat dan menggolongkan transaksi kejadian tersebut3 jurnal standar
penerimaan kas adala!/
Deit / Kas
Kredit / Pendapatan Asli (aera! +ditulis nama ob-ek.
Pendapatan (ana Perimbangan +ditulis nama ob-ek.
Lain&lain Pendapatan -ang Sa! +ditulis nama ob-ek.
Pembia-aan 7 Penerimaan Pinjaman +ditulis nama ob-ek.
Pembia-aan 7 Penerimaan Piutang +ditulis nama ob-ek.
. *urnal Pengeluaran Kas
?urnal Pengeluaran Kas memberikan makna ba!4a kas dikredit dan rekening -ang
terdapat dalam jurnal pengeluaran kas pada tanggal terjadin-a transaksi. 'uku ?urnal
Pengeluaran Kas merupakan buku -ang digunakan untuk men2atat dan
menggolongkan transaksi atau kejadian -ang mengakibatkan terjadin-a pengeluaran
kas3 misaln-a adala! pengeluaran kas untuk belanja.
Seperti !aln-a ?urnal Penerimaan Kas3 transaksi pengeluaran kas juga terjadi
berulangkali. (ata -ang di2atat dan digolongkan dalam buku jurnal ini minimal
adala!/
55
Akuntansi Sektor Publik
1. Tanggal Transaksi atau Kejadian Keuangan
2. ?umla! Kas -ang (iterima
3. #b-ek Pengeluaran Kas
*urnal Standar
Transaksi atau kejadian -ang mengakibatkan pengeluaran kas antara lain/
1. Pengeluaran Kas untuk belanja adminstrasi umum
2. Pengeluaran Kas untuk belanja operasi
3. Pengeluaran Kas untuk belanja modal aparatur
4. Pengeluaran Kas untuk belanja modal publik
5. Pengeluaran Kas untuk belanja trans5er
6. Pengeluaran Kas untuk belanja tidak tersangka
. Pengeluaran Kas untuk pemba-aran !utang pokok
". Pengeluaran Kas untuk pen-ertaan modal
)ntuk men2atat dan menggolongkan transaksi atau kejadian tersebut3 *urnal
Standar Pengeluaran Kas adala!/
Deit / 'elanja Administrasi )mum + ditulis nama ob-ek.
'elanja #perasi dan Pemeli!araan + ditulis nama ob-ek.
'elanja *odal aparatur + ditulis nama ob-ek.
'elanja modal Publik + ditulis nama ob-ek.
'elanja Trans5er + ditulis nama ob-ek.
'elanja Tdak Tersangka + ditulis nama ob-ek.
Pembia-aan 7 Pemba-aran 0utang + ditulis nama ob-ek.
Pembia-aan 7 Pen-ertaan *odal + ditulis nama ob-ek.
Kredit / Kas
+. *urnal U'u'
Kedua jurnal diatas merupakan jurnal -ang digunakan !an-a untuk transaksi
-ang melibatkan Kas (aeara!. )ntuk transaksi -ang tidak melibatkan Kas (aera!3
di2atat dalam satu buku jurnal -ang lain -aitu 'uku ?urnal )mum.
Buku *urnal U'u' merupakan buku -ang digunakan untuk men2atat dan
menggolongkan transaksi atau kejadian -ang tidak mengakibatkan terjadin-a
56
Akuntansi Sektor Publik
penerimaan dan pengeluaran kas. *isaln-a adala! donasi berupa akti6a tetap3 dan
pembelian barang se2ara kredit.
(ata -ang di2atat dan digolongkan dalam buku jurnal ini minimal adala!/
Tanggal Transaksi atau Kejadian Keuangan
Kode ;ekening
)raian
?umla! (ebit
?umla! Kredit
(isamping itu3 buku jurnal umum dapat diran2ang utnuk menampung data lain sesuai
dengan kebutu!an.
Sedangkan untuk penggolangan dan perin2ian transaki digunakan 2 buku3 -aitu/
A. Buku Besar
Transaksi -ang tela! di2atat dalam buku jurnal kemudian akan diringkas
dalam buku besar. Proses peringkasan atau peminda!an akun< rekening ke buku besar
disebut dengan posting.
'uku besar pada dasarn-a terdiri dari sekumpulan rekening -ang digunakan
untuk menmpung nama rekening -ang tela! di2atat dan digolongkan dalam 'uku
?urnal. ?enis dan ma2am buku besar men-esuaikan dengan kelompok rekening dalam
struktur AP'( -ang baru3 -aitu/
,. Buku Besar Pendapatan
'uku 'esar Pendapatan memuat rekening&rekening pendapatan. Selanjutn-a
dirin2i lagi sesuai dengan komponen -ang men-usun rekening pendapatan -aitu/
a. Pendapatan Asli (aera!
Termasuk dalam buku besar kelompok Pendapatan Asli daera! adala!/
1. buku besar Pajak 0otel
2. buku besar Pajak ;estoran
3. buku besar ;etribusi Pela-anan Kesa!atan
4. buku besar Pela-anan Parkir
b. (ana Perimbangan
1. buku besar bagi 0asil Pajak
2. buku besar 'agi 0asil 'ukan Pajak
2. Lain&lain Pendapatan -ang Sa!
5
Akuntansi Sektor Publik
a. buku besar 'antuan (ana Kontinjensi
b. buku besar (ana (arurat
!. Buku Besar Belan"a
'uku besar ini men2akup rekening&rekening belanja daera!3 -aitu/
a. 'uku 'esar 'elanja Administrasi )mum3 2onto! Caji dan Tunjangan
b. 'uku 'esar 'elanja #perasi dan Pemeli!araan3 2onto! 0onorarium< )pa!
2. 'uku 'esar 'elanja *odal<Pembangunan3 2onto!n-a 'elanja *odal Cedung3
'elanja *odal Kendaraan
d. 'uku 'esar 'elanja 'agi 0asil dan 'antuan
e. 'uku 'esar 'elanja Tidak Tersangka
#. Buku Besar Pe'ia/aan
'uku besar pembia-aan memuat ringkasan rekening&rekening pembia-aan
-ang dilakukan ole! daera!3 baik pembia-aan dari penerimaan maupun
pengeluaran daera!.
?enisn-a antara lain/ 'uku 'esar Pembia-aan&Penerimaan Piutang dan 'uku
'esar Pembia-aan&Pemba-aran )tang Pokok -ang ?atu! Tempo
$. Buku Besar Akti%a
Termasuk jenis buku besar akti6a adala!/
a. 'uku 'esar Akti6a Lan2ar3 terdiri dari '' Kas3 '' Piutang Pajak3 '' Piutang
;etribusi
b. 'uku 'esar 1n6estasi ?angka Panjang3 terdiri atas '' 1n6esatasi dalam Sa!am
2. 'uku 'esar Akti6a Tetap3 terdiri atas/ '' Tana!3 '' ?alan dan ?embatan
d. 'uku 'esar (ana Aadangan
e. 'uku 'esar Akti6a Lain&lain
&. Buku Besar Utang
?enis dan Klasi5ikasi buku besar utang sesuai dengan jenis utang dan kondisi
daera! masing&masing.
Aonto!n-a adala! 'uku 'esar )tang Lan2ar +'' )tang 'elanja3 '' )tang
Pajak. dan 'uku 'esar )tang ?angka Panjang +'' )tang (alam 8egeri.

;. Buku Besar Ekuitas Dana
5"
Akuntansi Sektor Publik
?enis dan klasi5iasi buku besar tersebut disesuaikan dengan daera! masing&
masing3 misaln-a/
a. buku besar >kuitas dana )mum
b. buku besar (ana (onasi
'erikut adala! Langka!&langka! -ang !arus dilakukan se4aktu peminda!bukuan jurnal
+posting. dari buku jurnal ke buku besar.
1. *asukkan tanggal setiap transaksi pada kolom tanggal
2. *asukkan jumla! setiap transaksi pada kolom -ang sesuai3 debit atau kredit dan
masukkan saldo baru pada kolom saldo3 se2ar kumulati5
3. Kolom ;e5 pada ?urnal Penerimaan dan Pengeluaran serta jurnal umum diberikan
tanda +E. atau 2!e2k sebagai tanda ba!4a transaksi atau jurnal tersebut tela!
diposting ke buku besar.
>. Buku Besar Pe'antu
;ekening 7rekening -ang terdapat dalam buku besar dapat dibedakan atas
rekening -ang tidak membutu!kan perin2ian dan rekening -ang membutu!kan
perin2ian. )ntuk rekening -ang memerlukan perin2ian lebi! lanjut dan di2atat dalam
buku pembantu.
'uku besar pembantu merupakan 2atatan akuntansi -ang 5ungsin-a
memberikan in5ormasi rin2i dari suatu rekening -ang diringkas dalam 'uku 'esar.
Sumber pen2atatan ke buku buku pembantu adala! dokumen atau bukti transaksi.
Aonto! rekening&rekening dalam buku besar -ang memerlukan 'uku 'esar Pembantu
adala!/ Piutang3 persediaan3 1n6estasi ?angka Panjang3 Akti6a Tetap3 dan 0utang.
?. -onto( Pen+atatan Akuantansi Keuangan Daera(
5$
Akuntansi Sektor Publik
'erikut ini adala! nera2a a4al +nera2a Saldo. dan AP'( suatu Kabupaten/
PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
N E R A - A
, *anuari Ta(un !AB$
URAIAN DEBET KREDIT
AKTI=A LAN-AR
Kas 1.25%.%%%3%%
Piutang Pajak 125.%%%3%%
Piutang ;etribusi 5.%%%3%%
Piutang Lain&Lain 35.%%%3%%
Persediaan 'a!an 0abis Pakai<*aterial 1%%.%%%3%%
Persediaan #bat&#batan 11%.5%%3%%
'elanja (iba-ar (imuka
IN=ESTASI *ANGKA PAN*ANG
1n6estasi ?angka Panjang 5%%.%%%3%%
AKTI=A TETAP
Tana! 4.25%.%%%3%%
?alan dan ?embatan 1.$5.%%%3%%
'angunan Air "%%.5%%3%%
Cedung 3.5%.%%%3%%
*esin dan Peralatan 55%.%%%3%%
Kendaraan 2.6%%.%%%3%%
*eubelair dan Perlengkapan $5.%%%3%%
'uku Perpustakaan 4$%.5%%3%%
8UTANG *ANGKA PENDEK
'agian Lan2ar )tang ?angka Panjang 2%%.%%%3%%
)tang Per!itungan Pi!ak Ketiga 5%.%%%3%%
UTANG *ANGKA PAN*ANG
)tang (alam 8egeri
)tang Luar 8egeri 2."%%.%%%3%%
EKUITAS DANA
>kuitas (ana )mum 13."36.5%%3%%
Jumlah ,>.&?;.&AA0AA ,>.&?;.&AA0AA
6%
Akuntansi Sektor Publik
+(alam ;ibuan.
ANGGARAN KETERANGAN
2 3
I. PENDAPATAN
Pendapatan Asli Daera(
Pajak (aera! 1.5%%.%%%3%%
;etribusi (aera! "%%.5%%3%%
'agian Laba )sa!a (aera! 35%.%%%3%%
Dana Peri'angan
'agi 0asil Pajak<'agi 0asil 'ukan Pajak 4%%.%%%3%%
'agi 0asil 'ukan Pajak<Sumber (a-a Alam
(ana Alokasi )mum $%%.%%%3%%
(ana Perimbangan dari Propinsi 5%.%%%3%%
Lain2lain Pendapatan Daera( :ang Sa(
'antuan (ana Kontinjensi<Pen-eimbang dari Pemerinta!
$.>AA.&AA0AA
II. BELAN*A
Aparatur Daera(
Belan"a Ad'inistrasi U'u'
'elanja Pega4ai<Personalia 45%.%%%3%%
'elanja 'arang dan ?asa 35%.%%%3%%
'elanja Perjalanan (inas 325.%%%3%%
'elanja Pemeli!araan 125.%%%3%%
Belan"a Operasi dan Pe'eli(araan
'elanja Pega4ai<Personalia 2%%.%%%3%%
'elanja 'arang dan ?asa 15%.%%%3%%
'elanja Perjalanan (inas 125.%%%3%%
'elanja Pemeli!araan 15.%%%3%%
Belan"a )odal9Pe'angunan 5%%.%%%3%%
'elanja *odal Cedung
'elanja *odal Kendaraan
Pela/anan Pulik
Belan"a Ad'inistrasi U'u'
'elanja Pega4ai<Personalia 25.%%%3%%
'elanja 'arang dan ?asa 125.%%%3%%
'elanja Perjalanan (inas 15%.%%%3%%
'elanja Pemeli!araan
Belan"a Operasi dan Pe'eli(araan
'elanja Pega4ai<Personalia 2%%.%%%3%%
'elanja 'arang dan ?asa 2%%.%%%3%%
'elanja Perjalanan (inas 125.%%%3%%
'elanja Pemeli!araan 5.%%%3%%
Belan"a )odal9Pe'angunan 5%%.%%%3%%
'elanja *odal Cedung
'elanja *odal Kendaraan
Belan"a Bagi 8asil dan Bantuan Keuangan %3%%
'elanja 'antuan Keuangan Kepada #rganisasi Pro5esi
Belan"a Tidak Tersangka
'elanja Tidak Tersangka 25%.%%%3%%
*U)LA8 BELAN*A $.#AA.AAA0AA
SURPLUS9DE7ISIT ANGGARAN 4 I 2 II 5 $AA.&AA0AA
III. PE)BIA:AAN
Peneri'aan Daera(
Sisa Lebi! Per!itungan Anggaran Ta!un ,ang Lalu %3%%
Penerimaan Pinjaman dan #bligasi %3%%
Penerimaan Piutang
Penerimaan (onasi3 0iba!3 Sumbangan
Trans5er dari (ana Aadangan %3%%
0asil Penjualan Aset (aera! ,ang (ipisa!kan %3%%
1
Pe'erinta( Kaupaten9Kota @
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELAN*A DAERA8
Ta(un Anggaran !A@$
U R A I A N
61
Akuntansi Sektor Publik
'erikut ini adala! transaksi&transaksi -ang terjadi di PemKab M selama ta!un 2%%4/
1. (iterbitkan SKP( atas Pajak 0otel sebesar ;p 1.6%%.%%%3%%3 tetapi baru diterima
sebesar ;p 1.45.%%%3%% dengan rin2ian sebagai berikut/
Na'a 8otel SKPD Realisasi
0otel 'intang Lima 1.%%%.%%% $%%.%%%
0otel 'intang Tiga 5%%.%%% 45.%%%
0otel *elati 1%%.%%% 1%%.%%%
*u'la( ,.;AA.AAA ,.$>&.AAA
2. ;etribusi Pasar -ang diterima sebesar ;p "25.5%%3%% dengan rin2ian sebagai berikut/
Na'a Pasar Peneri'aan Retriusi
Pasar A
Pasar '
Pasar A
4%%.%%%
2%%.%%%
225.5%%
3. (A) -ang diterima realisasin-a sebesar ;p "5%.%%%3%%
%33
4. 'agi 0asil Pajak -ang direalisasikan sebesar ;p 44%.%%%3%% -ang terdiri atas P''
sebesar ;p 2%%.%%%3&3 PP! psl 21 sebesar ;p 15%.%%%3& dan 'P0T' sebesar ;p
$%.%%%3&.
5. Laba ')*( -ang diterima sebesar ;p 3%%.%%%3& terdiri atas P(A* sebesar ;p
2%%.%%%3& dan 'P( sebesar ;p 1%%.%%%3&.
6. *emba-ar bia-a perjalanan dinas bupati sebesar ;p 2"%.5%%3&. (ari dana tersebut
tela! dipertanggungja4abkan sebesar ;p 2%.5%%3&.
. 'agi 0asil pajak Propinsi -ang diterima adala! ;p.%%.%%%3&
". 'elanja Pega4ai +'A). Aparatur (aera! ;p 445.5%%3& dan Pela-anan Publik ;p
26%.%%%3& ;in2ian dari jumla! di atas -aitu sebagai berikut/
a. *emba-ar Caji dan Tunjangan Pega4ai Setda sejumla!
;p 445.5%%3& dengan rin2ian sebagai berikut/
Caji Pokok ;p 3%%.%%%
Tunjangan ?abatan ;p 1%%.%%%
Tunjangan 9ungsional ;p 45.5%%
b. *emba-ar Caji dan Tunjangan Pega4ai untuk
Kampa-e Anti 8arkoba sejumla! ;p 26%.%%%3& dengan rin2ian sebagai berikut/
)ang representasi ;p 1%%.%%%
Tunjangan Komisi ;p 1%%.%%%
Tunjangan Panitia ;p 6%.%%%
$. *embeli '0P kantor Setda sebesar ;p 2%%.%%%3& dari kontrak sebesar ;p 2$5.%%%3&.
1%. 'elanja Pemeli!araan gedung kantor Setda sebesar ;p 125.%%%3& dengan perin2ian
sebagai berikut/
'ia-a pemeli!araan bangunan gedung tempat kerja ;p 5.%%%3&
'ia-a pemeli!araan bangunan gedung tempat tinggal ;p 5%.%%%3&
11. *emba-ar 'elanja *odal untuk kendaraan roda empat sebagai berikut/
62
Akuntansi Sektor Publik
A. Bagian Aparatur Daera(
Bidang9sektor Kontrak Anggaran SP*9Dia/arkan
Pertanian 2%%.%%% 2%%.%%% 1"5.%%%
1ndustri=Perdag 1"%.%%% 15.%%% 162.%%%
Pekerjaan )mum 12%.%%% 125.%%% 12%.%%%
?umla! 5%%.%%% 5%%.%%% 46.%%%
B. Bagian Pela/anan Pulik
Bidang9sektor Kontrak Anggaran SP*9Dia/arkan
Pari4isata $$.%%% 1%%.%%% "%.%%%
Kese!atan 25%.%%% 25%.%%% 24.5%%
Tata ;uang 145.%%% 15%.%%% 145.%%%
*u'la( $C$.&AA &AA.AAA $>!.&AA
12. *emba-ar 'ia-a #perasional dan Pemeli!araan +'#P. -ang terjadi di Setda sebagai
berikutF
a. 0onorarium<upa! ;p 2%%.%%%3&
b. 'ia-a Aetak<Penggandaan ;p 14$.%%%.&
2. 'ia-a Perjalanan (inas dalam Kota ;p 12%.5%%3&
d. 'ia-a Pemeli!araan alat&alat angkutan ;p 14.5%%3&
13. *emba-ar bia-a ba!an !abis pakai untuk pela-anan publik sebesar ;p 1%%.%%%3& dari
nilai kontrak sebesar ;p 125.%%%3&
14. 'ia-a perjalanan dinas luar kota untuk pela-anan publik sebesar ;p 155.%%%3&
15. 'elanja #perasional dan Pemeli!araan +'#P. untuk pela-anan publik adala! sebagai
berikut/
a. Caji dan Tunjangan ;p 1$$.%%%3&
b. 'ia-a makan dan minum ;p 15%.%%%3&
2. 'ia-a Perjalanan dinas ;p 125.%%%3&
d. 'ia-a Pemeli!araan 1nstalasi ;p 4.%%%3&
16. 'ia-a bantuan korban banjir dan kebakaran ;p 2%%.%%%3&
1. (iterima dari Pemerinta! Pusat ;p 25%.%%%3& dari 100 -ang tidak dianggarkan.
1". 'a-ar )tang jangka panjang -ang tela! jatu! tempo sebesar ;p 2%%.%%%3&
1$. Pinjaman diperole! dari 'P( sebesar ;p 15%.%%%3&
2%. *enerima (ana dari Penjualan #bligasi PemKab M ;p 124.5%%3&
21. (iba-arkan bia-a sosialisasi akuntansi keuangan daera! untuk pelaksanaan
Kepmendagri 8o. 2$<2%%2 +tidak dianggarkan. sebesar ;p 5%.%%%3&
(iminta/
(iasumsikan ba!4a Anda bekerja di bagian Sub. 'ag Pembukuan. 'agaimanaka! pen2atatan
transaksi&transaksi di atas dengan menggunakan sistem double entry dengan sistem
pen2atatan kas 'odi.ikasian dengan mengerjakan ta!apan pekerjaan sebagai berikut/
a. Analisisla! transaksi di atas dan bukukanla! ke dalam buku ?urnal Penerimaan Kas3
?urnal Pengeluaran Kas3 dan ?urnal )mum.
b. Postingla! ke 'uku 'esar sesuai dengan akunn-a masing&masing.
2. 'uatla! 8era2a Saldo.
d. 'uatla! Laporan Keuangan (aera! -ang terdiri dari/
1. Laporan Per!itungan AP'(
2. Laporan Aliran Kas.
3. 8era2a (aera!.
63
Akuntansi Sektor Publik
Data Ta'a(an Untuk *urnal Pen/esuaian
1. Persediaan #bat&obatan -ang terpakai sebesar ;p 5%.5%%3& +'#P PP..
2. Persediaan 'a!an 0abis Pakai -ang tersisa ;p 25.%%% +'A) A(..
In.or'asi Untuk Penutupan Buku Ak(ir Ta(un Anggaran
1. Penutupan saldo seluru! rekening Pendapatan dan saldo seluru! rekening 'elanja
+Ke2uali 'elanja *odal. ke rekening Surplus<(e5isit
2. Penutupan rekening Surplus<(e5isit ke rekening >kuitas (ana )mum
3. Penutupan elemen Pembia-aan -ang digunakan untuk mengalokasikan surplus atau
menutup de5isit dalam Per!itungan AP'( ke rekening >kuitas (ana )mum +Ke2uali
elemen Pembia-aan berupa Tran5er dari (ana Aadangan dan Trans5er ke (ana
Aadangan ditutup ke rekening >kuitas (ana (i2adangkan..
'erdasarkan Soal tersebut3 maka pen2atatan transaksi adala! sbb/
*URNAL PENERI)AAN KAS
4 Dala' *utaan Rupia( 5
Tanggal Kode.;ek )raian ;e5
?umla! Akumulasi
+ ;p. + ;p.
%ransaks
i
1 1.MM.MMMM.1.1.%1 Pendapatan Pajak 0otel E 1.45.%%%3%% 1.45.%%%3%%

2 1.MM.MMMM.1.2.%" Pendapatan ;etribusi Pela-anan Pasar E "25.5%%3%% 2.3%%.5%%3%%

3 1.MM.MMMM.2.2.%1 Pendapatan (ana Alokasi )mum E "5%.%%%3%% 3.15%.5%%3%%

4 1.MM.MMMM.2.1.%1 Pendapatan 'agi 0asil Pajak E 44%.%%%3%% 3.5$%.5%%3%%

5 1.MM.MMMM.1.3.%1 'agian Laba Perusda E 3%%.%%%3%% 3."$%.5%%3%%

1.MM.MMMM. 2.4.%1 'agi 0asil Pajak Propinsi E %%.%%%3%% 4.5$%.5%%3%%

1 1.MM.MMMM. 2.1.%2
'agi 0asil 'ukan Pajak<Sumber (a-a
Alam E 25%.%%%3%% 4."4%.5%%3%%

1$ 3.MM.MMMM.1.3 Pembia-aan & Penerimaan Pinjaman E 15%.%%%3%% 4.$$%.5%%3%%

2% 3.MM.MMMM.1.3 Pembia-aan & Penerimaan Pinjaman E
124.5%%3
%%
5.115.%%%3
%%


64
Akuntansi Sektor Publik
PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
*URNAL PENGELUARAN KAS
+ (alam jutaan .
Tanggal Kode.;ek )raian ;e5
?umla! Akumulasi
+ ;p. + ;p.
%ransaks
i
6 2.MM.MMMM.1.3.%1 1 'ia-a Perjalanan (inas E 2"%.5%%3%% 2"%.5%%3%%

" 2.MM.MMMM.1.1.%3. 1 Caji dan Tunjangan Pega4ai E 445.5%%3%% 26.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.1.%3. 2 Caji dan Tunjangan Pega4ai E 26%.%%%3%% $"6.%%%3%%

$ 2.MM.MMMM.1.2.%1. 1 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor E 2%%.%%%3%% 1.1"6.%%%3%%

1% 2.MM.MMMM.1.4.%1 1 'ia-a Pemeli!araan 'angunan Cedung E 125.%%%3%% 1.311.%%%3%%

11 2.MM.MMMM.3.$.%1 1 'elanja *odal Kendaraan ;oda 4 E 46.%%%3%% 1.".%%%3%%
2.MM.MMMM.3.$.%1 2 'elanja *odal Kendaraan ;oda 4 E 42.5%%3%% 2.25%.5%%3%%

12 2.MM.MMMM.2.1.%1 1 0onorarium<)pa! E 2%%.%%%3%% 2.45%.5%%3%%
2.MM.MMMM.2.2.%3 1 'ia-a Aetak dan Penggandaan E 14$.%%%3%% 2.5$$.5%%3%%
2.MM.MMMM.2.3.%1 1 'ia-a Perjalanan (inas E 12%.5%%3%% 2.2%.%%%3%%
2.MM.MMMM.2.4.%2 1 'ia-a Pemeli!araan Alat&Alat Angkutan E 14.5%%3%% 2."$4.5%%3%%

13 2.MM.MMMM.1.2.%1 2 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor E 1%%.%%%3%% 2.$$4.5%%3%%

14 2.MM.MMMM.1.3.%1 2 'ia-a Perjalanan (inas E 155.%%%3%% 3.14$.5%%3%%

15 2.MM.MMMM.1.1.%3 2 Caji dan Tunjangan Pega4ai (aera! E 1$$.%%%3%% 3.34".5%%3%%
2.MM.MMMM.1.2.%5 2 'ia-a *akanan dan *inuman Kantor E 15%.%%%3%% 3.4$".5%%3%%
2.MM.MMMM.1.3.%1 2 'ia-a Perjalanan (inas E 125.%%%3%% 3.623.5%%3%%
2.MM.MMMM.1.4.%3 2 'ia-a Pemeli!araan 1nstalasi E 4.%%%3%% 3.6$.5%%3%%

16 2.MM.MMMM.5.1 2 'elanja Tidak Tersangka E 2%%.%%%3%% 3."$.5%%3%%

1" 3.MM.MMMM.2.4 Pembia-aan & Pemba-aran )tang Pokok E 2%%.%%%3%% 4.%$.5%%3%%

21 2.MM.MMMM.5.1 2 'elanja Tidak Tersangka E 5%.%%%3%% 4.14.5%%3%%

65
Akuntansi Sektor Publik
PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
*URNAL U)U)

Tanggal
Kode Rekening
Uraian Re.
Deet Kredit
4A/at9Pasal5 4Rp5 4Rp5
1 2 3 4 5 6
Penyesuaian APBD
, 4.MM.MMMM.1.%4 Piutang Pajak E 125.%%%3%%
1.MM.MMMM.1.1.%1 Pendapatan Pajak 0otel E 125.%%%3%%

! 4.MM.MMMM.1.1% 'elanja (iba-ar (imuka E 1%.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.3.%1 1 'ia-a Perjalanan (inas E 1%.%%%3%%

# 2.MM.MMMM.1.2.%1. 1 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor E $5.%%%3%%
5.MM.MMMM.1.2 )tang Kepada Pi!ak Ketiga $5.%%%3%%

$ 2.MM.MMMM.3.6.%1 1 'elanja *odal Kendaraan ;oda 4 E 33.%%%3%%
2.MM.MMMM.3.6.%1 2 'elanja *odal Kendaraan ;oda 4 E 22.%%%3%%
5.MM.MMMM.1.2 )tang Kepada Pi!ak Ketiga E 55.%%%3%%

& 2.MM.MMMM.1.2.%1 2 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor E 25.%%%3%%
5.MM.MMMM.1.2 )tang Kepada Pi!ak Ketiga E 25.%%%3%%

; 2.MM.MMMM.2.2.%1 2 'ia-a 'a!an<*aterial E 5%.5%%3%%
Persediaan #bat&#batan E 5%.5%%3%%

> 2.MM.MMMM.1.2.%1 1 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor E 5.%%%3%%
Persediaan 'a!an 0abis Pakai E 5.%%%3%%

3.MM.MMMM.2.4 Pembia-aan Sisa Lebi! Per!it T! 'erjalan E "%2.5%%3%%
6.MM.MMMM.1 >kuitas (ana )mum E "%2.5%%3%%
Penyesuaian Neraca

4.MM.MMMM.3.$ Kendaraan E $$4.5%%3%%
2.MM.MMMM.3.$.%1 'elanja *odal Kendaraan ;oda 4 E $$4.5%%3%%

5.MM.MMMM.1.1 0utang 2%%.%%%3%%
3.MM.MMMM.2.3 Pembi-aan&Pemba-aran 0utang Pokok 2%%.%%%3%%

3.MM.MMMM.1.3 Pembi-aan&Penerimaan Pinjaman 24.5%%3%%
5.MM.MMMM.2.1 0utang ?k Panjang&(alam 8egeri 24.5%%3%%
Jurnal Penutup
1.MM.MMMM.1.1.%1 Pendapatan Pajak 0otel 1.6%%.%%%3%%
66
Akuntansi Sektor Publik
1.MM.MMMM.1.2.%" Pendapatan ;etribusi Pela-anan Pasar "25.5%%3%%
1.MM.MMMM.2.2.%1 Pendapatan (ana Alokasi )mum "5%.%%%3%%
1.MM.MMMM.2.1.%1 Pendapatan 'agi 0asil Pajak 44%.%%%3%%
1.MM.MMMM.1.3.%1 'agian Laba Perusda 3%%.%%%3%%
1.MM.MMMM. 2.4.%1 'agi 0asil Pajak Propinsi %%.%%%3%%
1.MM.MMMM. 2.1.%2 'agi 0asil 'ukan Pajak<S(A 25%.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.1.%3. 1 Caji dan Tunjangan Pega4ai 445.5%%3%%
2.MM.MMMM.1.3.%1 1 'ia-a Perjalanan (inas 3$%.5%%3%%
2.MM.MMMM.1.2.%1. 1 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor 3%.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.4.%1 1 'ia-a Pem. 'angunan Cedung 125.%%%3%%
2.MM.MMMM.2.1.%1 1 0onorarium<)pa! 2%%.%%%3%%
2.MM.MMMM.2.2.%3 1 'ia-a Aetak dan Penggandaan 14$.%%%3%%
2.MM.MMMM.2.4.%2 1 'ia-a Pem. Alat&Alat Angkutan 14.5%%3%%
2.MM.MMMM.1.1.%3. 2 Caji dan Tunjangan Pega4ai 45$.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.2.%1 2 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor 125.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.3.%1 2 'ia-a Perjalanan (inas 2"%.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.2.%5 2 'ia-a *akanan dan *inuman Kantor 15%.%%%3%%
2.MM.MMMM.1.4.%3 2 'ia-a Pemeli!araan 1nstalasi 4.%%%3%%
2.MM.MMMM.5.1 2 'elanja Tidak Tersangka 25%.%%%3%%
1k!tisar Surplus<(e5isit 1.3.%%%3%%

1k!tisar Surplus<(e5isit 1.3.%%%3%%
6.MM.MMMM.1 >kuitas (ana )mum 1.3.%%%3%%

6.MM.MMMM.1 >kuitas (ana )mum "%2.5%%3%%
3.MM.MMMM.2.4 Pembia-aan sisa Lebi! Ta!un 'erjalan "%2.5%%3%%
?urnal di atas3 maka buku besar masing&masing adala! sbb/
L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 KAS 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.,
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
%ransaksi SALDO AAL ,.!&A.AAA0AA
1 Pendapatan Pajak 0otel 1.45.%%%3%% 2.25.%%%3%%
2
Pendapatan ;etribusi Pela-anan
Psr "25.5%%3%% 3.55%.5%%3%%
3 Pendapatan (A) "5%.%%%3%% 4.4%%.5%%3%%
4 Pendapatan 'agi 0asil Pajak 44%.%%%3%% 4."4%.5%%3%%
5 'agian Laba Perusda 3%%.%%%3%% 5.14%.5%%3%%
6 'ia-a Perjalanan (inas 2"%.5%%3%% 4."6%.%%%3%%
'agi 0asil Pajak Propinsi %%.%%%3%% 5.56%.%%%3%%
6
Akuntansi Sektor Publik
" Caji dan Tunjangan Pega4ai & 1 445.5%%3%% 5.114.5%%3%%
" Caji dan Tunjangan Pega4ai & 2 26%.%%%3%% 4."54.5%%3%%
$ 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor 2%%.%%%3%% 4.654.5%%3%%
1%
'ia-a Pemeli!araan 'angunan
Ced. 125.%%%3%% 4.52$.5%%3%%
11
'elanja *odal Angkt. (arat
'ermotor1 46.%%%3%% 4.%62.5%%3%%
11
'elanja *odal Angkt. (arat
'ermotor1 42.5%%3%% 3.5$%.%%%3%%
12 0onorarium<)pa! 2%%.%%%3%% 3.3$%.%%%3%%
12 'ia-a Aetak dan Penggadaan 14$.%%%3%% 3.241.%%%3%%
12 'ia-a Perjalanan (inas 12%.5%%3%% 3.12%.5%%3%%
12 'ia-a Pemeli!araan Alat Angkt. 14.5%%3%% 2.$46.%%%3%%
13 'ia-a 'a!an 0abis Pakai Kantor 1%%.%%%3%% 2."46.%%%3%%
14 'ia-a Perjalanan (inas 155.%%%3%% 2.6$1.%%%3%%
15
Caji dan Tunjangan Pega4ai
(aera! 1$$.%%%3%% 2.4$2.%%%3%%
15
'ia-a *akanan dan *inuman
Kantor 15%.%%%3%% 2.342.%%%3%%
15 'ia-a Perjalanan (inas 125.%%%3%% 2.21.%%%3%%
15 'ia-a Pemeli!araan 1nstalasi 4.%%%3%% 2.143.%%%3%%
16 'elanja Tidak Tersangka 2%%.%%%3%% 1.$43.%%%3%%
1 'agi 0asil 'ukan Pajak<S(A 25%.%%%3%% 2.1$3.%%%3%%
1"
Pembi-aan & Pemb-. )tang
Pokok 2%%.%%%3%% 1.$$3.%%%3%%
1$
Pembi-aan & Penerimaan
Pinjaman 15%.%%%3%% 2.143.%%%3%%
2%
Pembi-aan & Penerimaan
Pinjaman 124.5%%3%% 2.26.5%%3%%
21 'elanja Tidak Tersangka 5%.%%%3%% !.!,>.&AA0AA


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 PIUTANG PA*AK 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.$

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 125.%%%3%%
1 penyesuaian 125.%%%3%% 25%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR
6"
Akuntansi Sektor Publik

Na'a 6 PIUTANG RETRIBUSI 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.&

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 5.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 PIUTANG LAIN2LAIN 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.?

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 35.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 PERSEDIAAN BA8AN 8ABIS PAKAI KANTOR 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.C

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
Saldo A!al 1%%.%%%3%%
&enyesuaian 5.%%%3%% !&.AAA0AA



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
PERSEDIAAN OBAT2
OBATAN 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.C.,
6$
Akuntansi Sektor Publik

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
Saldo A!al 11%.5%%3%%
&enyesuaian 5%.5%%3%% ;A.AAA0AA



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
BELAN*A DIBA:AR
DI)UKA 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.,.,A

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
&enyesuaian 'eraca 1%.%%%3%% 1%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
IN=ESTASI *ANGKA
PAN*ANG 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.!

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 5%%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 TANA8 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.,

%
Akuntansi Sektor Publik
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 4.25%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
*ALAN DAN
*E)BATAN 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.!

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 1.$5.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BANGUNAN AIR 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.#

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL "%%.5%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 GEDUNG 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.&

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
1
Akuntansi Sektor Publik
SALDO AAL 3.5%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
)ESIN E PERALATAN
8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.?

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 55%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 KENDARAAN 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.C

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 2.6%%.%%%3%%
11 &enyesuaian 'eraca $$4.5%%3%% 3.5$4.5%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 )EUBELAIR DAN PERLENGKAPAN 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.,!

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL $5.%%%3%%

2
Akuntansi Sektor Publik


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 ')K) P>;P)STAKAA8 8alDDDD
Kode. Rek. 6 $.@@.@@@@.#.,;

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 4$%.5%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 'AC1A8 LA8AA; )TA8C ?K. PA8?A8C 8alDDDD
Kode. Rek. 6 &.@@.@@@@.,.,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 2%%.%%%3%%
&enyesuaian 'eraca 2%%.%%%3%% %3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 UTANG PER8ITUNGAN PI8AK KE2# 8alDDDD
Kode. Rek. 6 &.@@.@@@@.,.!

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 5%.%%%3%%
&enyesuaian A&!( $5.%%%3%% "45.%%%3%%
&enyesuaian A&!( 55.%%%3%% $%%.%%%3%%
&enyesuaian A&!( 25.%%%3%% $25.%%%3%%

3
Akuntansi Sektor Publik
L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
UTANG DALA)
NEGERI 8alDDDD
Kode. Rek. 6 &.@@.@@@@.!.,
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL %3%%
&enyesuaian 'eraca 24.5%%3%% 24.5%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 UTANG LUAR NEGERI 8alDDDD
Kode. Rek. 6 &.@@.@@@@.!.!

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 2."%%.%%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 EKUITAS DANA U)U) 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ;.@@.@@@@.,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
SALDO AAL 13."36.5%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
4
Akuntansi Sektor Publik
BUKU BESAR

Na'a 6 PA*AK 8OTEL 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.,.,.A,
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
1 Kas 1.45.%%%3%% 1.45.%%%3%%
&enyesuaian 125.%%%3%% 1.6%%.%%%3%%
&enutupan 1.6%%.%%%3%% %3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
RETRIBUSI PELA:ANAN
PASAR 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.,.!.A?

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
2 Kas "25.5%%3%% "25.5%%3%%
&enutupan "25.5%%3%% %3%%




L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
BAGIAN LABA
PERUSDA 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.,.#.A,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
) Kas 3%%.%%%3%% 3%%.%%%3%%
&enutupan 3%%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
5
Akuntansi Sektor Publik
BUKU BESAR
Na'a 6 BAGI 8ASIL PA*AK 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.!.,.A,
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
4 Kas 44%.%%%3%% 44%.%%%3%%
&enutupan 44%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 (A8A AL#KAS1 )*)* 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.!.!.A,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
* Kas "5%.%%%3%% "5%.%%%3%%
&enutupan "5%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 'AC1 0AS1L PA?AK P;#P18S1 8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.!.$.A,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
Kas %%.%%%3%% %%.%%%3%%
&enutupan %%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
'C.0AS1L ')KA8 P?K
8alDDDD
Kode. Rek. 6 ,.@@.@@@@.!.,.A!

6
Akuntansi Sektor Publik
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
1 Kas 25%.%%%3%% 25%.%%%3%%
&enutupan 25%.%%%3%% %3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 GA*I DAN TUN*ANGAN PEGA<AI 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.,.A# ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
+ Kas 445.5%%3%% 445.5%%3%%
&enutupan 445.5%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 8ONORARIU) 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.!.,.A, ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
12 Kas 2%%.%%%3%% 2%%.%%%3%%
&enutupan 2%%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A BA8AN 8ABIS PAKAI KANTOR 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.!.A, ,
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
, Kas 2%%.%%%3%% 2%%.%%%3%%
&enyesuaian A&!( $5.%%%3%% 2$5.%%%3%%

Akuntansi Sektor Publik


&enyesuaian A&!( 5.%%%3%% 3%.%%%3%%
&enutupan 3%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A -ETAK DAN PENGGANDAAN 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.!.!.A# ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
12 Kas 14$.%%%3%% 14$.%%%3%%
&enutupan 14$.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A PE)ELI8ARAAN GEDUNG 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.$.A, ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
1% Kas 125.%%%3%% 125.%%%3%%
&enutupan 125.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A PER*ALANAN DINAS 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.#.A, ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
- Kas 2"%.%%%3%% 2"%.%%%3%%
12 Kas 12%.5%%3%% 4%%.5%%3%%
&enyesuaian 'eraca 1%.%%%3%% 3$%.5%%3%%
&enutupan 3$%.5%%3%% %3%%

"
Akuntansi Sektor Publik

L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A PE)ELI8ARAAN BANGUNAN GEDUNG 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.!.$.A! ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
12 Kas 14.5%%3%% 14.5%%3%%
&entupan 14.5%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BELAN*A )ODAL KEND. RODA ! 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.#.A; ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
&enyesuaian A&!( 33.%%%3%% 33.%%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BELAN*A )ODAL ANGK. DARAT BER)OTOR 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.#.AC ,

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
&enyesuaian A&!( 46.%%%3%% 46.%%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
$
Akuntansi Sektor Publik
BUKU BESAR

Na'a 6 GA*I DAN TUN*ANGAN PEGA<AI 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.,.A# !

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
" Kas 26%.%%%3%% 26%.%%%3%%
15 Kas 1$$.%%%3%% 45$.%%%3%%
&enutupan 45$.%%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A BA8AN 8ABIS PAKAI 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.!.A, !

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
13 Kas 1%%.%%%3%% 1%%.%%%3%%
&enyesuaian A&!( 25.%%%3%% 125.%%%3%%
&enutupan 125.%%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BIA:A PER*ALANAN DINAS 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.#.A, !
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
./ Kas 155.%%%3%% 155.%%%3%%
15 Kas 125.%%%3%% 2"%.%%%3%%
&enutupan 2"%.%%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

"%
Akuntansi Sektor Publik
Na'a 6
'ia-a *akanan dan *inuman
Kantor 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.!.A& !

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
15 Kas 15%.%%%3%% 15%.%%%3%%
&enutupan 15%.%%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 'ia-a Pemeli!araan 1nstalasi 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.,.$.A# !

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
15 Kas 4.%%%3%% 4.%%%3%%
&enutupan 4.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 '>LA8?A *#(AL K>8(A;AA8 ;#(A 2 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.#.;.A, !

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
11 Kas 2.5%%3%% 2.5%%3%%



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 BELAN*A )ODAL ANGKT. DARAT BER)OTOR 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.#.C.A, !
"1
Akuntansi Sektor Publik

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
11 Kas 42.5%%3%% 42.5%%3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 '>LA8?A TAK T>;SA8CKA 8alDDDD
Kode. Rek. 6 !.@@.@@@@.&., !

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
16 Kas 2%%.%%%3%% 2%%.%%%3%%
21 Kas 5%.%%%3%% 25%.%%%3%%
&enutup 25%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6
P>*'1A,AA8 & P>8>;1*AA8 P18?A*A8 (A8
#'L1CAS1 8alDDDD
Kode. Rek. 6 #.@@.@@@@.,.#
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
1$ Kas 15%.%%%3%% 15%.%%%3%%
2% Kas 124.5%%3%% 24.5%%3%%
&enyesuaian 24.5%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR
8alDDDD
Na'a 6
PE)BIA:AAN 2 PE)BA:ARAN UTANG POKOK :G *ATU8
TE)PO
Kode. Rek. 6 #.@@.@@@@.!.#

"2
Akuntansi Sektor Publik
Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp
1" Kas 2%%.%%%3%% 2%%.%%%3%%
&enyesuaian 'eraca 2%%.%%%3%% %3%%


L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR
8alDDDD
Na'a 6 PE)BIA:AAN2 SISA LEBI8 ANGGARAN TA8UN BER*ALAN
Kode. Rek. 6 #.@@.@@@@.!.$

Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp



L#C# PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
BUKU BESAR

Na'a 6 IK8TISAR SURPLUS9DE7ISIT NETTO 8alDDDD


Tanggal Uraian Re.
Deet Kredit Saldo
Rp Rp Rp



"3
Akuntansi Sektor Publik
PE)ERINTA8 KABUPATEN9KOTA @
LAPORAN ALIRAN KAS
"4
Akuntansi Sektor Publik
#, Dese'er !AB$

Arus Kas dari Akti%itas Operasi
Kenaikan Akti6a Lan2ar 8on Kas dan 'ank +135.%%%3%%.
Penurunan Akti6a Lan2ar 8on Kas dan 'ank 125.5%%3%%
Kenaikan 0utang Lan2ar 15.%%%3%%
Penurunan 0utang Lan2ar +2%%.%%%3%%.
0umlah Arus 1as (ari Aktivitas "perasi +34.5%%3%%.

Arus Kas Dari Akti%itas Pen/ertaan
Kenaikan Pen-ertaan *odal ?angka Panjang
Penurunan Pen-ertaan *odal ?angka Panjang
Kenaikan Akti6a Tetap +$$4.5%%3%%.
Penurunan Akti6a Tetap

0umlah Arus 1as dari Aktivitas &enyertaan +$$4.5%%3%%.

Arus Kas dari Akti%itas Pendanaan
Kenaikan 0utang ?angka Panjang 24.5%%3%%
Penurunan 0utang ?angka Panjang
Kenaikan (ana Aadangan
Penurunan (ana Aadangan
Kenaikan >kuitas 1.22.%%%3%%
Penurunan >kuitas
0umlah Arus 1as dari Aktivitas &endanaan 1.$$6.5%%3%%
Total Arus Kas $6.5%%3%%
Sisa Kas A3al Ta(un Anggaran 1.25%.%%%3%%
Sisa Kas Ak(ir Ta(un Anggaran 2.21.5%%3%%


PE)ERINTA8 PROPINSI9KABUPATEN9KOTA @
NERA-A
#, Dese'er Ta(un !AB$
"5
Akuntansi Sektor Publik
AKTI=A PASI=A
AKTI=A LAN-AR
8UTANG *ANGKA
PENDEK
Kas 2.21.5%%
'agian Lan2ar )tang ?angka
Panjang

&
Piutang Pajak 25%.%%% )tang Per!itungan Pi!ak Ketiga

$25.%%%
Piutang ;etribusi 5.%%%
Piutang Lain&Lain 35.%%% UTANG *ANGKA PAN*ANG
Persediaan 'a!an 0abis Pakai<*aterial 25.%%%
)tang (alam 8egeri

24.5%%
Persediaan #bat&#batan 6%.%%%
)tang Luar 8egeri

2."%%.%%%
'elanja (iba-ar (imuka 1%.%%% EKUITAS DANA
IN=ESTASI *ANGKA PAN*ANG >kuitas (ana )mum

15.55".5%%
1n6estasi ?angka Panjang 5%%.%%%

AKTI=A TETAP
Tana! 4.25%.%%%
?alan dan ?embatan 1.$5.%%%
'angunan Air "%%.5%%
Cedung 3.5%.%%%

*esin dan Peralatan 55%.%%%

Kendaraan 3.5$4.5%%

*eubelair dan Perlengkapan $5.%%%

'uku Perpustakaan 4$%.5%%
*U)LA8 AKTI=A ,C.&&>.&AA *U)LA8 PASI=A

,C.&&>.&AA
"6

You might also like