You are on page 1of 9

ARTIKEL

FISIKA LINGKUNGAN
PENCEMARAN AIR SUNGA DI KARANG MUMUS SAMARI NDA
Oleh:
Daud Wilson : 09070405056
Medi Susyato : 0907045025









PROGRAM STUDI FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014


PENDAHULUAN


Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan air yang bersih untuk minum,
memasak, mandi, mencuci dan kepentingan lainnya. Air yang kita gunakan harus berstandar 3B
yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak beracun. Tetapi banyak kita lihat air yang berwarna
keruh dan berbau sering kali bercampur dengan benda benda sampah seperti plastic, sampah
organic, kaleng dan sebagainya. Pemandangan seperti ini sering kita jumpai pada aliran sungai,
selokan maupun kolam-kolam. Air yang demikian disebut air kotor atau air yang terpolusi. Air
yang terpolusi mengandung zat-zat yang berbahaya yang dapat menyebabkan dampak buruk dan
merugikan kita bila dikonsumsi.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, keehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, termasuk kita. Dimulai
dari lingkungan yang terkecil, diri sendiri, sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air, tanah, dan sungai pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah,
hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan
sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya harus mengetahui
sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan bagaimana langkah
penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.










HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, didapat hasil sebagai berikut :
NAMA Menggunakan Air
Sungai?
Keadaan Kesehatan Penyakit
yang sering
diderita
Ibu Rosmini Tidak Sehat Tidak ada
Better Darmawan Kadang-kadang Sehat Gatel-gatel
Tabel : Data wawancara terhadap warga jalan SungaiDama Samarinda

Pembahasan
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan air sungai karang mumus
sekarang sudah tidak lagi duganakan untuk konsumsi melainkan hanya digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari seperti mencuci pakaian dan mandi.
Pada narasumber pertama yaitu ibu Rosmini tidak menggunakan air sungai buat kegiatan
sehari-hari dikarenakan nara sumber disediakan air PDAM karena narasumber berkediaman di
angunan dimana tempat IPAL bagi masyarakat karang mumus.
Pada narasumber kedua yaitu Saudara Better Darmawan dulu sering menggunakan air sungai
untuk kegiatan sehari-hari bahkan sampai dikonsumsi, tapi karena sekarang sudah terdapat air
PDAM maka narasumber sudah tidak lagi menggunakan air sungai untuk dikonsumsi.

Ada beberapa cara untuk mengendalikan pencemaran air. Pengenceran dan penguraian
pulutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak mengandung bakteri
pengurai yang acrob, jadi air tanah yang tercemar dalam waktu yang sangat lama, walaupun
tidak ada bahan pencemar yang masuk. Karena ini banyak usaha untuk menjaga agar tanah tetap
bersih misalnya :
1. Menempatkan daerah industry atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman.
2. Pembuangan limbah industry diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat zat kimia lain yang
dapat menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan memberikan kesadaran
terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan hidupnya.

DAS Karang Mumus merupakan salah satu ruang kehidupan bagi masyarakat kota
Samarinda. Kawasan ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan kota, namun
juga madih menyisakan bencana ekologi bila tidak dilakukan pengelolaan dngan baik.
Sebuah perencanaan pengelolaan akan dapat dikatakan berhasil apabila telah dilaksanakan
sesuai dengan perencanaanny. Kota samarinda sudah selayaknya memulai untuk berdisiplin
untuk mengelola kota, agar tak terjadi permasalahan banjir lagi di Kota Samarinda.












PENUTUP


KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari uraian makalah ini adalah sebagai berikut :

Polusi adalah peristiwa masuknya zat, energy, unsur atau komponen-komponen lain
ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia ataupun prose alami.
Polusi air adalah peristiwa masuknya zat, energy, unsur, atau komponen-komponen
lain ke dalam air sehingga kualitas air terganggu.
Sumber polisi air antara lain limbah rumah tangga, sampah masyarakat, limbah
pertanian, limbah industry, dan sebagainya.
Akibat yang ditimbulkan dari polusi air adalah banjir, merusak system organ
manusia, menimbulkan berbagai bibit penyakit, kanker, kelahiran bayi cacat dan
lain-lain.











DAFTAR PUSTAKA

Fadli, Ade.2007.http://timpakul.web.id/karangmumus-2.html diperoleh pada tanggal 13
November 2012


























LAMPIRAN

You might also like