Pasien laki-laki berusia 66 tahun datang dengan keluhan lemas dan keringat dingin setelah mengonsumsi obat diabetes tanpa sarapan. Pemeriksaan menemukan hipoglikemia dan kardiomegali. Diagnosis diabetes melitus dengan hipoglikemia dan krisis hipertensi. Pasien ditatalaksana dengan infus glukosa, obat hipertensi, dan pemantauan.
Pasien laki-laki berusia 66 tahun datang dengan keluhan lemas dan keringat dingin setelah mengonsumsi obat diabetes tanpa sarapan. Pemeriksaan menemukan hipoglikemia dan kardiomegali. Diagnosis diabetes melitus dengan hipoglikemia dan krisis hipertensi. Pasien ditatalaksana dengan infus glukosa, obat hipertensi, dan pemantauan.
Pasien laki-laki berusia 66 tahun datang dengan keluhan lemas dan keringat dingin setelah mengonsumsi obat diabetes tanpa sarapan. Pemeriksaan menemukan hipoglikemia dan kardiomegali. Diagnosis diabetes melitus dengan hipoglikemia dan krisis hipertensi. Pasien ditatalaksana dengan infus glukosa, obat hipertensi, dan pemantauan.
Jessica Fedriani (2009-061-204) Yohanie Halim (2009-061-220) IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. S Jenis kelamin : laki-laki Usia : 66 tahun Alamat : Kota Gede, Yogyakarta
Masuk RS Panti Rapih tanggal 31 Mei 2011 pk 15.00
ANAMNESIS Keluhan utama : Badan lemas, keringat dingin sejak siang
Keluhan tambahan : pusing, terasa melayang RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 5 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluhkan badannya terasa lemas, berkeringat dingin, dan kepala pusing terasa melayang. Hal seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh pasien. 7 jam SMRS pasien memakan obat gula (glibenklamid 5 mg) namun setelah minum obat tersebut, pasien tidak sempat sarapan. Hingga sampai di RS, pasien hanya sempat minum 1 gelas teh tawar.
RIWAYAT Riwayat penyakit sebelumnya: pasien mengakui adanya riwayat kencing manis dan darah tinggi Riwayat pengobatan sebelumnya: konsumsi Glibenklamid 5 mg pada pukul 8.00 pagi
PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis Laju nadi : 90x/menit (teratur, kuat, penuh) Laju nafas : 24x/menit Suhu : 36,2C Tekanan darah : 190/90 mmHg GDS : 42 mg/dL
PEMERIKSAAN FISIK Kepala : tampak pucat, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor 3mm/3mm, refleks cahaya +/+ Leher : tidak teraba pembesaran KGB Paru-paru : Inspeksi : pergerakan kedua hemitoraks simetris dalam keadaan statis dan dinamis Palpasi : pengembangan paru kanan = kiri Auskultasi : bunyi nafas vesikular, ronki -/-, wheezing -/- PEMERIKSAAN FISIK Jantung : Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat Palpasi : iktus kordis teraba pada lateral linea midclavikularis sinistra ics VI Perkusi : Batas atas : ICS III Batas kanan : linea parasternalis dextra Batas kiri : lateral linea midclavikularis sinistra Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Radiologi Jantung: membesar ke kiri CRT >50%, aortik knob tidak menonjol Pulmo : corakan tidak bertambah, sinus terbuka, diafragma licin
Kesan: cor cardiomegali, konfigurasi tidak khas, pulmo dBN
RESUME Pasien datang dengan keluhan utama lemas, keringat dingin, kepala pusing terasa melayang sejak 5 jam SMRS. Pagi harinya pasien sempat mengkonsumsi glibenklamid namun tanpa diikuti sarapan dan makan siang. Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi Dari pemeriksaan fisik didapatkan Kepala, leher, paru, ektremitas dalam batas normal Pemeriksaan jantung didapatkan: cardiomegali DIAGNOSIS Diabetes melitus dengan hipoglikemia Krisis hipertensi (? Hipertensi grade II)
TATALAKSANA (UGD) Bolus D40% (10 gram/25 mL) 2 fls ( Glukosa 20 gram PO / Glukosa 25 gram IV) IVFD D5% (250 cc, dilanjutkan 30 cc) Candesartan cilexetil (Blopress ) 8 mg tab PO ( Dosis awal 4 mg/hari, dapat di hingga 16 mg/hari) TATALAKSANA Rawat dalam bangsal IVFD D5 1000 cc/24 jam. Diet biasa 1500 kkal Amlodipin besylate (Tensivask) 10 mg 2 x1 tab ( 5 mg/hari, max 10 mg) Monitoring GDS/2jam
Follow up Hari I GDS 80 mg/dL; TD: 110/80 mmHg; N: 80x/mnt; S: 36.2 o C Terapi : IVFD D5%; Tensivask 2x10 mg PO; obat DM stop Hari II GDS High, TD: 130/80mmHg; N: 86x/mnt ; S: 36 o C Terapi: D5% stop; Tensivask 2x10 mg PO ; Glibenklamid 5 mg Hari III GDS: 107mg/dL; TD: 130/80; N: 86x/mnt, ; S: 36 o C Pasien boleh pulang; Tensivask 2x10 mg PO, Glibenklamid 5 mg