Teori ini juga disebut dengan teori kebutuhan, karena terkait
dengan pandangan pentingnya menentukan apa yang memotivasi individu. Mencoba mengidentifikasi apa kebutuhan dan berhubungan motivasi kepada pemenuhan kebutuhan ini.
Fokus mengidentifikasi faktor-faktor internal individu, seperti instink, kebutuhan, kepuasan dan karekteristik pekerjaan, sebagai energi motivasi.
Pengertian Motivasi Psychological processes cause the arousal, direction, and persistence of voluntary actions that are goal directed. Robert Kreitner & Angelo Kinicki (2012)
The processes that account for an individual's intensity, direction, and persistence of effort toward attaining a goal. Stephen P. Robbins & Timothy A. Judge (2009)
The contemporary (immediate) influences on the diection, vigor, and persistance of action. Atkinson (1946, dalam steers &porter,1991 :5 )
How behavior gets started, is susutained, is directed, is stopped, and what kind of subjective reaction is present in organism while all this is going on. Jones (19 55 dalam steers & porter, 1991 ;5)
Motivasi Adalah
Merupakan proses atau usaha yang menggerakkan individu untuk melakukan sesuatu dalam upaya mencapai tujuan tertentu.
TEORI MOTIVASI CONTENT Maslows Need Hierarchy Theory Alderfers ERG Theory Herbergs Motivator-Hygiene Theory McClelland Need Theory
Maslows Need Hierarchy Theory
Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow tahun 1943.
Teori ini juga merupakan kelanjutan dari Human Science Theory Elton Mayo (1880-1949) yang menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa material dan nonmaterial.
Dasar Manusia adalah makhluk sosial yang memiliku keinginan yang terus menerus ingin dipenuhi, dan akan berhenti jika akhir hayatnya tiba. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasi.
Maslows Need Hierarchy Self Actuallization Esteem Needs Belongingness, Social And Love Needs Safety and Security needs Physiological Needs Physiological Needs Physiological needs, yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, udara, perumahan dan lain-lainnya.
Safety Needs Safety and security needs adalah kebutuhan akan keamanan dari ancaman, yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
Social Needs Affiliation or acceptance needs adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai, dan mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Esteem Needs Esteem needs adalah kebutuhan diri atas pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat, lingkungannya. Prestise dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai symbol status.
Self Actualization Self actualization needs adalah kebutuhan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain. Menurut Maslow
Memisahkan lima kebutuhan kedalam urutan lebih tinggi dan lebih rendah. Kebutuhan fisik dan rasa aman digambarkan sebagai lower-order needs. Kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri, dikategorikan sebagai higher-order needs. Dua urutan tersebut dibedakan atas dasar pemikiran bahwa higher- order needs terpuaskan secara internal, sedangkan lower-order needs terutama terpuaskan secara eksternal (dengan hal-hal seperti upah, jabatan). Diagram Memulai bisnis baru yg berhasil, mengembangkan dan membinmbing orla, menggunakan ketrampilan bisnis untuk membantu orla. Memenangkan penghargaan atas kinerja, menerima promosi tingkat tinggi, menghasilkan reputasi yg luar biasa antar rekan kerja Diterima oleh teman pribadi dan profesional, bekerja dlm klompok sebanding, memiliki supervisi yg mendukung Menerima kenaikan gaji secara teratur, memiliki asuransi medis dan cacat, bekerja dilingk yg bebas dr bahaya Menerima gaji yg cukup utk hidup, memiliki makanan dan minuman yang cukup, bekerja dilingkungan yang nyaman Alderfers ERG Theory
Menurut Clayton Alderfer ada kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu kebutuhan eksistensi (Existence), yakni kebutuhan yang dipuaskan oleh faktor-faktor seperti makanan, minuman, udara, upah dan kondisi kerja. Kedua, kebutuhan relasi (Relatedness), yakni kebutuhan yang dipuaskan oleh hubungan sosial yang bermanfaat. Ketiga, kebutuhan pertumbuhan (Growth), yaitu kebutuhan dimana induvidu merasa puas jika dapat memberikan kontribusi yang kreatif dan produktif.
Herbergs Motivator-Hygiene Theory
Frederick Herzberg (1923-2000), mengemukakan dua faktor tentang motivasi. Yaitu faktor yang membuat orang merasa tidak puas dan faktor yangmembuat orang puas. Faktor yang membuat tidak puas lebih disebabkan faktor higiene (ekstrinsik), yaitu kondisi di luar induvidu, seperti upah, jaminan kerja, status, pergaulan, hubungan atasan/bawahan, dan lain-lain. Sedang faktor yang membuat orang puas adalah faktor motivator (intrinsik), yaitu yang berasal dari dalam induvidu itu sendiri, seperti tantangan, rasa berprestasi,minat, rasa tanggung jawab dan aktualisasi diri
Diagram McClelland Need Theory
David McClelland mengemukakan bahwa individu mempunyai cadangan energi potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan dikembangkan tergantung pada kekuatan atau dorongan motivasi individu dan situasi serta peluang yang tersedia.
Teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan prestasi (need of achievemnet), kebutuhan kekuasaan (need of power), dan kebutuhan afiliasi (need of affiliation). Need of Achievement (n-Ach)
Need of achievement merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses. Individu yang mempunyai motivasi atau need ini akan meningkatkan performance.
Ciri-ciri inidividu yang memiliki need of achievement antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah Need of Power (n-Pow)
Need of power adalah motivasi yang membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain.
McClelland menyatakan bahwa need of power sangat berhubungan dengan motivasi dalam mencapai suatu posisi kepemimpinan.
Ciri dari individu yang memiliki need of power adalah sangat peka terhadap struktur pengaruh antar pribadi dari kelompok atau organisasi.
Need of Affiliation (n- Aff)
Afiliasi menunjukkan bahwa individu memiliki motivasi untuk berhubungan dengan individu lainnya.
Motivasi untuk berafiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Ciri-cirinya adalah : Lebih memperhatikan segi hubungan pribadi yang ada dalam pekerjaannya daripada segi tugas-tugas yang ada dalam pekerjaan tersebut. Melakukan pekerjaannya lebih efektif apabila bekerjasama dengan orang lain dalam suasana yang lebih kooperatif. Mencari persetujuan atau kesepakatan dari orang lain. Lebih suka bersama dengan orang lain dan selalu berusaha menghindari konflik.
Sebuah Grafik Perbandingan Empat Kandungan Teori Motivasi Maslow (hierarki kebutuhan)
Aktualisasi diri
Harga diri
Rasa memiliki, sosial dan cinta
Rasa aman
Fisiologikal
Herzberg (teori dua faktor) Pekerjaan itu sendiri - Tanggung jawab - Kemajuan - Pertumbuhan i
Pencapaian Pengakuan
Kualitas dari hubungan perorangan diantara karyawan, dengan atassan, dengan bawahan
Keamanan kerja
Kondisi kerja Gaji Alderfer
Berkembang
Berhubungan
eksistensi
Mc Clelland
Kebutuhan akan pencapaian
Kebutuhan akan kekuatan
Kebutuhan akan afiliasi
Kebutuh an dasar Motivator Kondisi sehat Kebutuh an tingkat lebih tinggi ALAT UKUR
Kritik Teori Motivasi Content Perbedaan individu dan stabilitas dari waktu ke waktu - tidak hanya teori mengabaikan pentingnya perbedaan individu tetapi mereka sebagian besar gagal untuk mengakui bahwa kebutuhan individu yang terus berubah, dan akibatnya apa yang mungkin menjadi motivator satu hari tidak mungkin berikutnya. Sifat statis mereka tidak berhubungan dengan dunia nyata. Proses kesederhanaan - Teori-teori mengasumsikan bahwa hubungan antara kebutuhan dan perilaku tidak bermasalah. Mereka mengabaikan proses yang harus dievaluasi dan dilaksanakan untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan. Secara keseluruhan mereka jauh terlalu sederhana untuk menjelaskan kompleksitas dunia nyata dan kompleks proses pengambilan keputusan bahwa individu harus sering membuat dalam proses motivasi.
REVIEW JOURNAL ancy Judul A Study of Relationship between Achievement Motivation, Self Concept and Achievement in English and Mathematics at Secondary Level oleh Dr. Riffat-Un, Nisa Awan. Dr. Ghazala Noureen &Ms. Anjum Naz 2011
Tujuan penelitian: Penelitian ini menguji prestasi dan hubungannya dengan motivasi berprestasi dan konsep diri dan prestasi akademik. Untuk meneliti perbedaan gender untuk motivasi berprestasi , konsep diri dan prestasi akademik . Subyek terdiri dari 336 siswa (146 laki-laki dan 172 perempuan) dari empat sekolah swasta umum dan empat dari Distrik Sargodha pada tingkat menengah. Kelompok utuh semua delapan sekolah yang terdaftar di kelas 9 terlibat dalam studi. Metode Subyek terdiri dari 336 siswa ( 146 laki-laki dan 172 perempuan ) dari empat umum dan empat swasta mudah memilih sekolah distrik Sargodha pada tingkat menengah. Semua terdiri delapan sekolah, siswa di kelas 9 yang terlibat dalam penelitian ini.
Instrumen berikut ini digunakan : I. Academic Self- Deskripsi Kuesioner II ( ASDQ II ) ( Marsh , 1990) untuk mengukur konsep diri dalam bahasa Inggris dan konsep diri dalam Matematika II. General Achievement Goal Orientation Scale ( GAGOS ) ( McInerney , 1997) untuk mengukur tiga jenis pencapaian tujuan yaitu tujuan penguasaan , tujuan kinerja dan tujuan sosial .
Kuesioner diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu dan diselesaikan dengan melihat saran dan pendapat dari para ahli untuk validitas isi . Instrumen ini diuji oleh tester dengan 32 siswa untuk membangun kehandalan . Langkah-langkah reliabilitas ( Cronbach Alpha ) untuk semua lima variabel berkisar 0,831-0,613. Pearson r dan t - test adalah digunakan untuk korelasi dan perbedaan rata-rata menggunakan SPSS .
Hasil Motivasi berprestasi memberikan kontribusi untuk meningkatkan tingkat prestasi. Oleh karena itu, dapat disarankan bahwa motivasi memiliki efek penting pada prestasi akademik, dan juga penting komponen proses pendidikan dan pembelajaran. Kaitan dengan gender dapat diketahui ada perbedaan gender yang signifikan dalam nilai rata-rata dari konsep diri siswa. Temuan dari studi ini mengungkapkan bahwa siswa perempuan memiliki konsep diri yang lebih positif baik tentang bahasa Inggris dan matematika dibandingkan dengan siswa laki-laki .