You are on page 1of 30

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS

WEB UNTUK PRAKTIK KEBIDANAN MENGGUNAKAN METODE WEB


ENGINEERING (WebE)

PROPOSAL TUGAS AKHIR
Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Strata I




Oleh
Angga Kesuma
09101003051


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013
ii
LEMBAR PENGESAHAN


PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS
WEB UNTUK PRAKTIK KEBIDANAN MENGGUNAKAN METODE WEB
ENGINEERING (WebE)

PROPOSAL TUGAS AKHIR
Program Studi Sistem Informasi
Jenjang Strata I


Oleh
Angga Kesuma
NIM. 09101003051



Mengetahui, Pembimbing,
Ketua Jurusan Sistem Informasi


Fathoni, S.T.,MMSI Yadi Utama S.Kom, M.Kom
NIP. 197210182008121001 NIP. 196709132006042001



iii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
I. Latar Belakang ........................................................................................ 1
II. Tujuan ..................................................................................................... 4
III. Manfaat ................................................................................................. 4
IV. Batasan Masalah ................................................................................... 5
V. Metodologi Penelitian ............................................................................ 5
5.1. Desain Penelitian ................................................................................ 5
5.1.1. Studi Pustaka dan Pengumpulan Data ....................................... 6
5.1.1.1. Studi Pustaka ...................................................................... 6
5.1.1.2. Pengumpulan Data ............................................................. 6
5.1.2. Web Engineering ....................................................................... 7
5.1.3. Evaluasi ..................................................................................... 14
5.2. Alat Penelitian ................................................................................... 14
5.2.1. PHP ............................................................................................ 14
5.2.2. MySQL ...................................................................................... 14
5.2.3. Laravel ....................................................................................... 15
5.2.4. ERD ........................................................................................... 15
VI. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 17
6.1. Sistem Informasi Manajemen ............................................................. 17
iv
6.2. Sistem Informasi Kesehatan ............................................................... 18
6.3. Manajemen Pengolahan Data ............................................................. 21
6.4. Praktik Bidan ...................................................................................... 23
6.5. Website (Web) .................................................................................... 24
VII. Jadwal Penelitian ................................................................................ 25
VIII. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 26








1

I. LATAR BELAKANG
Sebelum dikeluarkannya Undang-undang Informasi dan Transaksi
Elektronik (UU ITE), penggunaan teknologi informasi dalam dunia kesehatan di
Indonesia masih merupakan hal yang tabu. Saat itu, Bukti elektronik belum dapat
dijadikan bukti yang sah dalam pengadilan. Hal tersebut dikarenakan belum
adanya peraturan perundangan yang secara khusus mengatur penggunaannya.
Inilah yang membuat dunia kesehatan masih ragu untuk menerapkan teknologi
informasi dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Pada tanggal 28 Maret 2008, Undang-Undang ITE telah disahkan.
Undang-undang tersebut mengatur perlindungan hukum atas kegiatan yang
memanfaatkan internet, ancaman hukuman pagi pelaku cyber crime dan mengatur
kebutuhan para pelaku bisnis di internet dan masyarakat, selain itu mengakui
bukti elektronik dan tanda tangan digital sebagai bukti sah di pengadilan.
Pengesahan UU tersebut menjadi bukti perhatian pemerintah akan pesatnya
perkembangan teknologi informasi di Indonesia dan mejadi jawaban atas
keraguan dalam menggunakan teknologi informasi.
Dengan disahkannya UU ITE tentunya memberikan dampak positif yang
besar dalam implementasi teknologi informasi, terutama dalam bidang kesehatan.
Contoh pemanfaatan teknologi informasi di bidang kesehatan antara lain
electronic medical record (EMR), registrasi dan manajemen pasien, mengotomasi
pembuatan laporan, analisis penyakit, dan masih banyak lainnya. Dengan
pemanfaatan teknologi informasi pelayanan yang diberikan kepada masyarakat
akan lebih baik daripada sebelumnya.

2

Sejak ditetapkannya Indonesia Sehat 2010 sebagai visi kesehatan, maka
Indonesia telah menetapkan pembaharuan kebijakan dalam pembangunan
kesehatan, yaitu paradigma sehat yang inti pokoknya adalah menekankan
pentingnya kesehatan sebagai hak asasi manusia, kesehatan sebagai investasi
bangsa dan kesehatan sebagi titik sentral pembangunan nasional. Untuk
mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan pembangunan tersebut telah
disusun Sistem Kesehatan Nasional baru yang mampu menjawab dan merespon
berbagai tantangan pembangunan kesehatan masa kini maupun yang akan datang.
Dalam rangka pengendalian sistem kesehatan yang bertujuan untuk
memantau dan menilai keberhasilan penyelenggaraan secara berjenjang dan
berkelanjutan, digunakan indikator pembangunan kesehaatn baik tingkat nasional
maupun daerah. Sehubungan dengan hal ini maka perlu dikembangkan sistem
informasi kesehatan nasional maupun daerah yang terpadu dan mampu
menghasilkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan lengkap, sehingga
mampu menjadi bagian utama dari pengambilan keputusan.
Meskipun kebutuhan pada data/informasi yang akurat semakin meningkat,
namun kenyataanya sistem informasi yang ada saat ini masih belum dapat
menghasilkan data yang akurat, lengkap dan tepat waktu. Berbagai masalah masih
dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, diantaranya adalah
belum terintegrasinya sistem yang ada, kurangnya pengawasan dari pemerintah,
dan masih kurangnya pemanfaatan teknologi informasi.
Sebagian besar rumah sakit dan puskesmas di Indonesia memang sudah
menerapkan sistem informasi yang terkomputerisasi. Pada awal tahun 2013 yang
lalu, Telkom Indonesia telah berhasil mengimplementasikan layanan e-health, e-
3

puskesmas, dan e-clinic bersama dengan dinas kesehatan kota Medan (Telkom
Solution, 2013). Tetapi sistem informasi terkomputerisasi tersebut masih belum
menjangkau unit pelayanan terkecil yaitu praktik kesehatan kebidanan. Sebagian
besar proses dalam memanajemen dan pelaporan kebidanan masih menggunakan
sistem manual. Padahal menurut (DINKES, 2013) Jumlah Praktek Bidan di Kota
Palembang saja mencapai 385 orang. Sehingga, sebaik apapun sistem yang telah
di terapkan di rumah sakit jika laporan yang di berikan bidan tidak akurat maka
akan menghasilkan informasi yang tidak akurat juga. Untuk menghasilkan sistem
informasi kesehatan yang baik, pemerintah harus mengatasi masalah-masalah
yang terjadi pada unit terkecil terlebih dahulu.
Pendokumentasian secara manual juga mempunyai kelemahan, yaitu
sering terjadi kehilangan data dan sulit melakukan pencarian data. Dokumentasi
yang hilang atau tidak dapat ditemukan di ruang penyimpanan akan merugikan
bidan dikarenakan tidak dapat menjadi bukti legal jika terjadi suatu gugatan
hukum. Dengan demikian bidan berada pada posisi yang lemah dan rentan
terhadap gugatan hukum. Selain itu, pendokumentasian dengan cara ini
memerlukan tempat yang besar.
Sistem informasi berbasis web adalah suatu sistem informasi yang
menggunakan jaringan internet dalam berkomunikasi antara klien server dan di
akses menggunakan web browser. Keunggulan menggunakan sistem informasi
berbasis web adalah kemudahannya dalam proses instalation and update. Selain
itu, karakteristik web sangat cocok untuk mendistribusikan sistem kepada user
yang luas dan banyak. Untuk pengembangan sistem informasi pada penelitian
tugas akhir ini penulis menggunakan metode Web Enginering (WebE). WebE
4

adalah suatu model rekayasa perangkat lunak yang digunakan untuk
pengembangan aplikasi-aplikasi web sehingga tercipta aplikasi web yang
berkualitas.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas diperlukan sistem informasi yang
dapat mengintegrasikan dan memanajemen sistem kesehatan agar menghasilkan
data atau informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sehingga penulis menyusun penelitian tugas akhir ini dengan judul.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS
WEB UNTUK PRAKTIK KEBIDANAN MENGGUNAKAN METODE
WEB ENGINEERING (WebE).

II. TUJUAN
Tujuan dari Penelitian tugas akhir ini adalah mengembangkan Sistem
Informasi Manajemen berbasis WEB untuk praktik kebidanan menggunakan
metode Web Engineering (WebE).

III. MANFAAT
Bagi praktik kebidanan :
1. Mengatasi masalah yang terjadi pada sistem lama, selain itu meningkatkan
mutu pelayanan yang diberikan
2. Standardisasi proses bisnis dan manajemen pada praktik kebidanan.
3. Mengatasi masalah-masalah sistem lama
Bagi Dinas Kesehatan :
1. Mempermudah mengumpulkan laporan dari praktik kebidanan diwilayahnya
5

2. Memberikan data yang akurat, realtime, dan dapat dipertanggungjawabkan
Bagi penulis :
1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan masa studi di Fakultas Ilmu
Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Sriwijaya.
2. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman penulis dalam menganalisis
dan merancang sistem informasi.

IV. BATASAN MASALAH
1. Sistem dibangun menggunakan metode pengembangan sistem Web
Engineering.
2. Sistem dibangun menggunakan PHP dan MySQL

V. METODOLOGI PENELITIAN
5.1. Desain Penelitian
Desain penelitian pada tugas akhir ini dapat dilihat pada gambar berikut :








Gambar 1. Desain Penelitian
S
t
u
d
i

P
u
s
t
a
k
a

d
a
n


P
e
n
g
u
m
p
u
l
a
n

d
a
t
a

e
v
a
l
u
a
s
i


Web Engineering
(WebE)
6

5.1.1. Studi Pustaka dan Pengumpulan Data
5.1.1.1. Studi Pustaka
Menurut (Arikunto, 2006) Studi Pustaka adalah metode pengumpulan data
dengan cara mencari informasi melalui buku-buku, Koran, majalahdan literature
lainnya. Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan dengan
membacadan mempelajari tulisan-tulisan berupa buku-buku literature dan sumber
bacaan lainnya yang berkaitan dengan obyek pembahasan sebagai landasan teori.
Penulis mempelajari literatur-literatur yang berhubungan dengan teknologi
mobile berbasis android, Sistem informasi kesehatan, dan pengembangan sistem
informasi.

5.2.1.2. Pengumpulan data
Pada penelitian ini data yang penulis membatasi data dianalisis adalah data
yang berhubungan dengan rekam medis dan kebutuhan-kebutuhan sistem. Data
tersebut kemudian di analisis untuk dibuat perancangan yang sesuai dengan
kebutuhan sistem. Berikut adalah metode yang penulis gunakan dalam
mengumpulkan data :
1. Wawancara
Menurut (Sugiono, 2009), Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topik tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam
menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa
ditemukan melalui observasi.
7

Dalam penelitian tugas akhir ini wawancara dilakukan kepada ibu Eny
Listriany, MSI selaku pemilik praktik kesehatan.
2. Observasi
Menurut (Supardi, 2006), Metode observasi merupakan metode
pengumpul data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang diselidiki
Observasi dilakukan untuk menemukan infrastruktur yang tersedia,
pengamatan proses bisnis, serta suasana dan kondisi lingkungan objek penelitian.
3. Dokumentasi
Menurut (Arikunto, 2006), Dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.
Metode ini digunakan menganalisis data rekam medis yang ada dalam
bentuk buku.

5.1.2. Web Engineering (WebE)
Web Enngineering merupakan disiplin ilmu rekayasa yang terdiri dari
langkah-langkah sistematis bertujuan membangun sistem berbasis web yang
berkualitas (Pressman, 2010). Menurut (Pressman, 2010) tahapan-tahapan dalam
WebE adalah Formulation, Planning, Analisys, Engineering, Page generation and
Testing, dan Costumer Evaluation.



8








Gambar 2. Tahap Web Engineering
1. Formulation
Pada tahap ini pengembang sistem membuat suatu rumusan (formula) dari
data-data yang dikumpulkan dengan tetap mengacu pada landasan teoritis. Tahap
ini juga berfungsi untuk merumuskan tujuan dan ukuran dari aplikasi berbasis web
serta menentukan batasan sistemnya. Beberapa pertanyaan berikut dapat
membantu menentukan tujuan pengembangan sistem :
- Apa motivasi utama pembangunan WebApp?
- Mengapa WebApp diperlukan?
- Siapa yang akan menggunakan WebApp?
Ada dua macam tujuan:
a. I nformational goals => Menyediakan suatu informasi tertentu kepada
pengguna, berupa teks, grafik, audio, dan video
b. Applicative goals => Kemampuan untuk melakukan suatu fungsi yang
dibutuhkan pengguna, misal dengan menggunakan aplikasi tersebut
seorang dosen dapat memperoleh nilai akhir dan statistik nilai mahasiswa
dari data-data ujian, tugas, kuis yang ia input ke dalam aplikasi
9

2. Planning
Pada tahap ini rumusan dan kerangka kerja yang telah dibuat dituangkan
kedalam rencana kerja yang sifatnya dinamis dan terarah. Rencana kerja ini
menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya yang akan
digunakan didalam pengembangan sistem, seperti :
a. perencanaan team pengembang
b. perencanaan waktu kerja
c. perencanaan target
d. perencanaan biaya dan resiko
e. perencanaan sumber daya mekanis.
3. Analysis
a. Requirements Elicitation (Mengumpulkan Persyaratan)
proses pengumpulan persyaratan yang diperlukan di dalam
pengembangan sistem.
b. Requirements Analysis (Analisis Persyaratan)
Mengelompokkan persyaratan sesuai dengan kepentingan dan
kebutuhan konsumen atau pengguna (users).
c. Requirements Definition (Mendefinisikan Persyaratan)
menterjemahkan informasi yang telah dikumpulkan dari tahapan
sebelumnya ke dalam dokumen yang mendefinisikan persyaratan
(requirements) dan berlaku sebagai persetujuan antara pihak manajemen
dan perancang (designer).
4. Engineering
Tahap ini terbagi menjadi 4 bagian yaitu :
10

a. Architectural Design
Pemetaan persyaratan (requirements) dan fungsi navigasi secara abstrak ke
dalam sebuah arsitektur sistem. Adapun jenis-jenis achitectural and navigation
disign adalah :
- Struktur Linier
Sangat baik digunakan jika urutan interaksinya sudah ditentukan
sebelumnya. Urutan navigasinya dapat dipastikan. Contohnya dapat
dimanfaatkan untuk persentasi tutorial, pemesanan produk yang haru
mengikuti urutan tertentu


Gambar 3. Struktur Linier
- Struktur Grid
Isi dapat diketegorikan 2 atau lebih dimensi. Contohnya dalam e-
commerce penjualan handphone (HP), dimana horizontal adalah
kategori berdasarkan fitur HP sedangkan vertikal adalah kategori
jenis HP.
11


Gambar 4. Struktur Grid
- Struktur Jaringan
Komponen pada struktur ini saling berhubungan satu sama lainnya.
Tetapi struktur seperti ini sering membingungkan pengguna.

Gambar 5. Struktur Jaringan
- Struktur Hirarki
Struktur ini adalah struktur yang paling sering digunakan. Dengan
struktur ini memungkinkan aliran secara horizontal juga vertikal.
12


Gambar 6. Struktur Hirarki
b. Navigation Design
menentukan navigasi halaman-halaman web. Setelah arsitektur WebApp
sudah terbentuk dan komponen-komponen seperti halaman, scripts, applet dan
fungsi lain sudah ada, developer menentukan navigasi yang memungkinkan user
mengakses isi WebApp dan layananlayanannya. Jika user tidak bisa berpindah ke
halaman lain dalam web dengan mudah dan cepat maka mungkin karena grafik,
dan isi tidak relevant, ini masalah navigasi.
Dalam desain navigasi beberapa hal perlu dilakukan :
- menentukan semantik (arti ) dari navigasi untuk user yang berbeda
- menentukan cara yang tepat: pilihannya adalah text-based links,
icons, buttons and switches, dan graphical metaphors
c. Interface Design
membangun interaksi dengan user yang konsisten dan efektif. User
interface pada WebApp adalah kesan pertama. Sekalipun nilai isinya
baik, kemampuan prosesnya canggih, layanannya lengkap namun jika
user interface buruk maka hal lain tidak berguna, karena akan membuat user
13

berpindah ke web lain. Beberapa petunjuk dalam merancang interface design :
- Server errors, menyebabkan user pindah ke website
- Membaca di layar monitor lebih lambat 25% dari pada di kertas, karena
itu teks jangan terlalu banyak
- Hindari tanda under construction
- User tidak suka scroll. Pastikan informasi cukup dalam satu layar
- Navigasi menu dan headbar harus konsisten
- Keindahan tidak seharusnya lebih penting dari pada fungsinya
- Opsi navigasi harus jelas sehingga tahu bagaimana berpindah atau
mencari hal lain pada halaman aktif
d. Content Design
Mengidentifikasi isi yang akan ditampilkan pada aplikasi berbasis web ini.
Isi informasi dapat berupa teks, grafik, audio, maupun video
e. Production
Melakukan proses pengkodean (coding) berdasarkan design yang telah di
buat sebelumnya.
5. Page Generation and Testing
Pengujian pada Web Engineering antara lain :
Check isi/informasi untuk kesalahan yang mungkin terjadi, misalnya salah
ketik
Design model WebApp di- review untuk menemukan navigation errors
Processing components dan Web pages diuji
Integration test untuk arsitektur web :
14

- Struktur linier, grid, atau hirarki sederhana seperti pada software dengan
pemrograman terstruktur (modular)
- Struktur hirarki campuran atau network (Web) seperti pada Object
oriented software
Uji WebApp secara keseluruhan setelah disatukan semua komponennya
secara lengkap
WebApp yang diimplementasikan pada konfigurasi yang berbeda
diuji kompatibilitasnya. Misalnya jika membuat di IE, coba di Netscape,
dan Firefox
WebApp diuji oleh sekelompok pengguna dengan kemampuan
yang berbeda. Bagian yang diuji adalah isi, navigation, kemudahan
penggunaan, kehandalan dan unjuk kerja

6. Costumer Evaluation
Tahap ini berjalan ketika sistem yang dibuat telah digunakan oleh pihak
costumer. Proses perbaikan (maintenance), dan update (penyempurnaan
sistem), dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan costumer namun tetap
merujuk pada perjanjian yang telah disepakati

5.1.3. Evaluasi
Pada tahap ini penulis akan membuat laporan penelitian yang telah penulis
lakukan. Pada tahap ini, penulis akan menarik kesimpulan berdasarkan penelitian
yang telah penulis lakukan sebelumnya.

15

5.2. Alat Penelitian
5.2.1. PHP
PHP adalah salah satu bahasa pemograman skrip yang dirancang untuk
membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang
ditulis dengan PHP akan di-parsing di dalam web server oleh interpreter PHP dan
diterjemahkan ke dalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan
kembali ke web browser. Karena pemrosesan program PHP dilakukan di
lingkungan web server, PHP dikatakan sebagai bahasa sisi server (Raharjo, Budi.,
Imam Heryanto dan Enjang RK, 2012).

5.2.2. MySQL
MySQL adalah salah satu jenis database server yang terkenal. MySQL
termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System), itulah
sebabnya istilah seperti tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL . Untuk
melakukan koneksi dengan MySQL, PHP telah menyediakan berbagai fungsi
untuk kebutuhan tersebut (Peranginangin, 2006).

5.2.3. Laravel
Laravel adalah sebuah Framework PHP. Laravel bersifat gratis dibawah
lisensi MIT. Perkembangan laravel sangat cepat, Laravel 1 diliris pada bulan Juni
2011, dilanjutkan versi ke-2 pada bulan 11 2011, Laravel 3 pada bulan Februari
2012 dan Laravel 4 pada bulan Mei 2013. Ada beberapa hal yang membuat
Laravel berbeda dari Framework PHP lainnya yaitu lebih simple and
expresiveness.
16


5.2.4. ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah alat pemodelan data utama dan
akan membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas
dan menentukan hubungan antar entitas (Simarmata, Janner dan Iman Paryud,
2006). Komponen-komponen Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebagai
berikut:
1. Entitas (Entity)
Entitas adalah sesuatu yang nyata atau abstrak di mana kita akan menyimpan
data. Entitas digambarkan dalam basis data dengan kumpulan atribut.
2. Atribut (Attribute)
Atribut adalah ciri umum semua atau sebagian besar instansi pada entitas
tertentu. Sebutan lain atribut adalah properti, elemen data, dan field. Sebuah
astribut atau kombinasi atribut yang mengidentifikasikan satu dan hanya satu
instansi suatu entitas disebut kunci utama atau pengenal.
3. Relasi (Relationship)
Relasi adalah hubungan antara beberapa entitas. Kumpulan semua entitas
bertipe sama disebut kumpulan entitas (entity set), sedangkan kumpulan semua
relasi bertipe sama disebut kumpulan relasi (relationship set).
4. Link
Garis sebagai penghubung antara himpunan, relasi dan himpunan entitas
dengan atributte.


17

Tabel 1. Entity Relationship Diagram
Simbol Keterangan
1. Entitas

Persegi panjang mewakili kumpulan entitas
2. Relasi Belah ketupat mewakili relasi
3. Atribut Elips mewakili atribut
4. Link Garis menghubungkan atribut dengan kumpulan entitas dan
kumpulan entitas dengan relasi
Sumber : Janner Simarmata & Iman Paryudi, 2006:60

VI. TINJAUAN PUSTAKA
6.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep sistem informasi manajemen (SIM) terus berkembang seiring
dengan perkembangan tujuan penggunaan komputer. SIM sudah dikenal sejak
tahun1960-an. Perkembangan teknologi informasi saat ini memberikan kesadaran
bahwa teknologi informasi harus dapat diterapkan dengan tujuan membantu
manajemen mengambil keputusan. Dalam operasinya sistem
informasi manajemen menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, prosedur,
model manajemen, keputusan dan terminal data (Gaol, 2008).
Menurut Frederick H, Wu SIM (Sistem Informasi Manajemen) adalah
kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk
18

mendukung manajemen (Jogiyanto, 2005). Menurut Barry E.Cushing, SIM
adalah suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan
sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna
untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan
pengendalian (Jogiyanto, 2005). Berdasarkan definisi diatas dapat di ambil
kesimpulan bahwa SIM adalah gabungan beberapa sistem yang terintegrasi satu
sama lain untuk menyediakan informasi pada tingkatan manajemen.
Terdapat beberapa manfaat yang didapatkan oleh perusahaan yang
menerapkan sistem informasi manajemen dalam usahanya. Manfaat tersebut
antara lain adalah sistem informasi manajemen memiliki sistem database
yang akan membuat infomasi tersimpan dengan baik dan mempermudah untuk
pengaksesannya. Rekap data transaksi yang dilakukan oleh perusahaan lebih
mudah dilakukan. Selain itu dengan penerapan sistem infomasi manajemen yang
mana otomatisasi absensi karyawan merupakan salah satu contoh penerapannya,
membuat karyawan lebih mudah melakukan proses absensi yang hanya
memerlukan barcode (Handoko, 2012)

6.2 Sistem Informasi Kesehatan
Penerapan sistem informasi (SI) di bidang kesehatan dapat dibagi menjadi
dua kelompok, yaitu penerapan dalam manajemen kesehatan dan penerapan dalam
pelayanan kesehatan. Penerapan SI di dalam manajemen kesehatan antara lain
memanfaatkan SI dalam memanajemen data-data pasien, pembuatan laporan, dan
juga dapat membantu dalam surveilans epidemologi penyakit dari hari kehari.
19

Sedangkan penerapannya dalam pelayanan kesehatan yaitu memberikan informasi
kesehatan kepada pasien, layanan konsultasi kesehatan, dan mempercepat
pelayanan kepada pasien.
Menurut Van de Velde dan Degoulet (Kusumadewi, 2009), sistem
informasi kesehatan dapat dibedakan dalam berbagai perspektif, yaitu perspektif
fungsional dan perspektif arsitektur teknologi. Dimana dua perspektif ini bersifat
generic dan tidak hanya berlaku untuk sistem informasi kesehatan saja, tetapi juga
untuk sistem informasi lainnya.
Secara fungsional sistem informasi kesehatan dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis sistem informasi kesehatan:
1. Sistem Informasi Rumah Sakit, sistem ini merupakan sistem yang mampu
melakukan integritas dan komunikasi aliran informasi baik di dalam maupun
di luar rumah sakit. Sistem informasi ini meliputi : sistem rekam medis
elektronik, sistem informasi laboratorium, dan lain sebagainya yang terdapat
pada fungsi dukung operasional dan medis di ruang lingkup rumah sakit.
2. Sistem Informasi Kesehatan Publik, jika sistem informasi rumah sakit
terbatas pada fungsi dukung operasional dan medis dilingkup rumah sakit,
sistem informasi kesehatan publik mempunyai cakupan yang lebih luas.
Kantor-kantor pemerintah yang mengurusi kesehatan dan lembaga layanan
kesehatan non rumah sakit.
3. Sistem Informasi Klinis
pada sistem ini tidak hanya membantu dokter dalam menangani masalah
administratif pasien, tetapi lebih dari itu, untuk meningkatkan kualitas
layanan kepada pasien. Sistem informasi kesehatan klinis dapat didukung
20

dengan sistem pendukung keputusan, yang diantaranya membantu dalam
diagnosa penyakit dan menentukan tindakan medis.
Selain dalam perspektif arsitektur teknologi saat ini, dimana era teknologi
informasi yang semakin lebih dekat ke arah mobilitas pengguna, ada tiga
pengembangan terpenting dalam sistem informasi kesehatan yaitu:
1. Sistem Informasi Berbasis Komponen Objek
teknologi bebasis pada komponen objek mengubah paradigma teknologi
berbasis pada perpindahan data (data-driven technology) menjadi
arsitektur berbasis pada pengetahuan (knowledge-driven technology) yang
menekankan pada proses penyelesaian masalah.
2. Sistem Terdistribusi
dalam era keterbukaan dan era keterhubungan, maka diperlukan
mekanisme yang dapat menghubungkan antar satu sistem dengan sistem
yang lain.
3. Teknologi Mobile
saat ini teknologi mobile seperti handphone, PDA (personal digital
assistant), dan berbagai macam teknologi wireless lainnya memungkinkan
proses komputasi dan pemanfaatan sistem informasi kesehatan
dipergunakan oleh pengguna yang secara fisik tidak terhubung secara
langsung dengan sistem. Sistem ini memungkinkan akses terhadap sistem
informasi kesehatan secara remote maupun secara lokal baik dari sisi
administrator maupun pengguna umum (regular user).

21

6.3 Manajemen Pengolahan Data
Data adalah suatu penggambaran fakta, pengertian instruksi yang dapat
disampaikan dan diolah oleh manusia atau mesin untuk menghasilkan informasi.
Sedangkan pengolahan data adalah pengubahan atau transformasi simbol-simbol
seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya Kemudian
manajemen pengolahan data adalah tata aturan dari tahapan untuk dapat
menghasilkan pengolahan data yang maksimal. Manajemen pengolahan data
merupakan bagian dari manajemen informasi mencakup semua kegiatan yang
menjamin sumber daya informasi aman, akurat, muktahir, dan tersedia bagi
pemakai.
Tujuan melakukan manajemen pengolahan data adalah untuk mengambil
informasi asli (data) dan darinya menghasilkan informasi lain dalam bentuk yang
berguna (hasil). Adapun fungsi-fungsi dasar dalam melakukan pengolahan data
adalah sebagai berikut :
1. Mengambil program dan data (masukan / input)
2. Menyimpan program dan data serta menyediakan untuk pemrosesan
3. Menjalankan proses aritmatika dan logika pada data yang disimpan
4. Menyimpan hasil antara dan hasil akhir pengolahan
5. Mencetak atau menampilkan data yang disimpan atau hasil pengolahan.
Menurut (George R, 2006) pengolahan data adalah serangkaian operasi
atas informasi yang direncanakan guna mencapai hasil yang diinginkan. Dengan
kata lain, pengolahan data merupakan suatu proses atau langkah yang dilakukan
dengan suatu sarana yang memungkinkan untuk membuat suatu data atau
22

mengubah suatu data agar dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Dalam artian ini
pengolahan data dapat dilakukan dengan sarana komputer maupun secara manual
Beberapa akibat yang diakibatkan manajemen data yang kurang baik
dalam organisasi adalah data menjadi:
Sulit diakses, sukar dicerna, dan tidak jelas.
Tidak akurat, tidak valid, tidak berkualitas
Tidak responsif
sudah basi (out of date).
Informasi bisa dikatakan lost in translation karena format tidak dibuat
mudah dipahami pembuat kebijakan
Ada dua pendekatan umum dalam manajemen data yaitu pendekatan flat
file dan pendekatan basis data (database).
Pendekatan Flat file adalah pendekatan yang menjelaskan lingkungan
dimana file data individual tidak berkaitan/berhubungan dengan file
lainnya. Pengguna memiliki data sendiri, dan tidak berbagi (Share) data
tersebut dengan pengguna lain. Pemrosesan data dilakukan melalui
aplikasi stand-alone, bukan melalui sistem yang terintegrasi.
Memungkinkan adanya redundansi data (Data yang sama berulang di file
yang berbeda)
Pendekatan Database adalah pendekatan yang akses ke sumber data
dikendalikan oleh DBMS (Database Managament System), yaitu
perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen data
mana yang diperbolehkan untuk diakses oleh setiap user. Pemusatan data
23

organisasi kedalam sebuah database yang digunakan secara bersama
(share) oleh semua user mengatasi kendala yang dihadapi flat-file

6.4 Praktik Bidan
Praktik kebidanan diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 Tahun 2010. Berdasarkan
(PERMENKES, 2010) tersebut wewenang bidan untuk memberikan pelayanan
meliputi :
1. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan yang dimaksud ditujukan kepada ibu dan bayi
yang diberikan selama masa kehamilan sampai bayi berusia 28 hari.
Adapun pelayanan tersebut antara lain penyuluhan dan konseling,
pemeriksaan fisik, pelayanan antenatal dan kehamilan normal,
pertolongan persalinan normal, dan pelayanan ibu nifas normal.
Sedangkan pelayanan kepada bayi meliputi pemeriksaan bayi baru
lahir, perawatan tali pusar, perawatan bayi, resusitasi bayi baru lahir,
memberikan imunisasi dalam rangka tugas pemerintah, dan
penyuluhan
2. Pelayanan Reproduksi Perempuan
Adapun pelayanan yang dimaksud adalah memberikan alat kontrasepsi
oral, suntikan dan alat kontrasepsi dalam rahim, kondom, memasang
alat kontrasepsi dalam rahim, memberikan penyuluhan/konseling
pemilihan kontrasepsi, melakukan pencabutan alat kontrasepsi dalam
24

rahim, dan memberikan konseling dan tindakan pencegahan kepada
perempuan pada masa pranikah dan prahamil.
3. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan yang diberikan antara lain melakukan pembinaan peran
serta masyarakat dibidang kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan
pelayanan kebidanan komunitas, dan melaksanakan deteksi dini,
merujuk dan memberikan penyuluhan Infeksi Menular Seksual (IMS),
penyalahgunaan Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya
(NAPZA) serta penyakit lainnya.

6.5 Website (Web)
Website atau situs web merupakan kumpulan halaman yang menampilkan
informasi data teks, gambar, data animasi, suara, video, atau gabungan dari
berbagai macam data digital lain. Data tersebut membentuk suatu rangkaian dan
saling terkait yang masing-masing dihubungkan dengan hyperlink. Website
merupakan media penyampaian informasi dengan jangkauan yang luas dan
ekonomis. Dalam dunia akademik, website sering dijadikan sebagai sarana
publikasi artikel ilmiah, jurnal, pembelajaran, dan kegiatan-kegiatan yang
dilakukan lembaga akademik tersebut.
Beberapa unsur untuk membangun website adalah nama domain, Web
Hosting, Bahasa Pemrograman, Desain web (user interface), dan FTP. Website
memiliki sifat statis dan dinamis. Website bersifat statis bila informasi
didalamnya jarang berubah dan isinya searah tidak ada interaksi dari pengguna.
25

Sedangkan, website bersifat dinamis bila isi kontennya berubah-ubah dan terjadi
interaksi dua arah antara pengguna dan website.

VII. Jadwal Penelitian
Tabel 2. Jadwal penelitian
No
Kegiatan
Bulan Februari Bulan Maret Bulan April Bulan Mei
Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
1 Investigasi
Sistem

2 Analisis
Sistem

3 Desain Sistem
4 Implementasi
Sistem




















26

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
DINKES. (2013). Data Dasar Kesehatan Kota Palembang. Palembang.
Gaol, L. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Grasindo.
George R, T. (2006). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, T. H. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi.
Kusumadewi, S. (2009). Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Peranginangin, K. (2006). Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta:
Andi.
PERMENKES. (2010). No. HK.02.02/MENKES/149/2010.
Pressman, R. S. (2010). Software engineering: a practitioners approach (7th
Edition ed.). New York: McGraw-Hill Inc.
Raharjo, Budi., Imam Heryanto dan Enjang RK. (2012). Modul Pemograman
WEB (HTML, PHP, MySQL). Bandung: Modula.
Simarmata, Janner dan Iman Paryud. (2006). Basis Data. Yogyakarta: Andi.
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D. Bandung: Afla Beta.
Supardi, M. (2006). Metodologi Penelitian . Mataram: Yayasan Cerdas Press.
Telkom Solution. (2013, April 2). Retrieved Maret 7, 2014, from TelkomSolution:
http://www.telkomsolution.com/news/it-solution/telkom-sosialisasikan-e-
health-e-clinic-dan-e-puskesmas-di-riau

You might also like