You are on page 1of 11

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Tumor Jantung

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah










Ilmu Keperawatan Klinik IA (IKK IA)
Dosen Pembimbing: Ns. Wantiyah , M. Kep
NIP.







Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember
Jember
2014


BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Epidemiologi
Myxoma merupakan jenis tumor primer jinak pada jantung yang sering terjadi pada
orang dewasa, yang umumnya muncul pada atrium kiri. Cardiac Myxoma ini pertama
kali dijelaskan oleh para ahli pada tahun 1845. Myxoma merupakan neoplasma
endokrin yang biasanya muncul dari endokardium ke ruang dalam jantung. Secara
umum myxoma berbentuk bulat atau oval dengan permukaan yang halus atau
berlobulasi. Temuan klinis dari myxoma ditentukan dari lokasi, ukuran, dan
mobilitasnya. Sebagian besar pasien datang dengan satu atau lebih dari trias embolism,
obstruksi intrakardia, dan gejala penyerta. Dan hingga saat ini metode operasi
merupakan pilihan terapi pada cardiac myxoma.
Tumor primer pada jantung merupakan jenis tumor yang jarang ditemukan dalam
dunia kedokteran, dengan angka kejadian 0,0017 hingga 0,19 persen. Sepertiga dari
jumlah tersebut merupakan jenis tumor jinak. Hampir sebagian dari tumor jinak tersebut
merupakan myxoma, selain myxoma terdapat pula lipomas, papillary fibroelastoma,
serta rhabdomyoma. Myxoma merupakan jenis tumor primer jinak pada jantung yang
sering terjadi pada orang dewasa, sedangkan rhabdomyoma merupakan jenis tumor
primer yang sering ditemukan pada anak-anak. Myxoma merupakan tumor jinak yang
umumnya muncul pada atrium kiri, cardiac myxoma ini pertama kali dijelaskan oleh
para ahli pada tahun 1845. Sebelum tahun 1951, diagnosis cardiac myxoma hanya dapat
ditegakkan pada saat pemeriksaan postmortem. Angiocardiografi saat ini merupakan
pemeriksaan penunjang yang sangat baik digunakan dalam mendiagnosis cardiac tumor.
Pada tahun 1955 untuk pertama kalinya telah berhasil dilakukan eksisi tumor pada
atrium kiri dan hingga saat ini eksisi tumor merupakan terapi terbaik pada tumor
cardiac, dengan angka keberhasilan yang tinggi.
Myxoma merupakan cardiac tumor yang dapat terjadi pada semua golongan usia,
tetapi tumor ini umumnya terjadi pada usia 30-60 tahun. Usia termuda yang diketahui
menderita cardiac myxoma ialah bayi berusia 1 hari dan usia tertua ialah wanita 95
tahun. Angka kejadian pada wanita lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki. Meskipun
myxoma terjadi secara acak tetapi beberapa kasus membuktikan bahwa myxoma dapat
terjadi pada satu anggota keluarga. complex cardiac myxoma sering terjadi pada satu
anggota keluarga dengan satu atau dua keadaan lain yang menyertai seperti cutaneus
lentiginosis, myxoid fibroadenoma pada payudara, pituitary adenoma, adrenocortical
micronodular dysplasia dengan cushings syndrome serta testicular tumor. Diagnosis
pada pasien dengan familial tumor dapat ditegakkan lebih awal dibandingkan dengan
nonfamilial myxoma. Studi pada banyak keluarga menduga terdapat pola autosom
dominan yang herediter dengan fenotip yang bervariasi.

1.2 Anatomi Fisiologi Terkait Kasus
Cardiac myxoma umumnya muncul pada atrium. Hampir 75 persen cardiac
myxoma tumbuh pada bagian atrium kiri dan 15 hingga 20 persen tumbuh pada atrium
kanan. Sebagian besar myxoma muncul dari sekat antar atrium pada tepi fosa ovalis,
tetapi myxoma tersebut juga dapat berasal dari dinding posterior atrium, dinding
anterior dan bagian atrium lainnya. Hanya 3-4 persen kasus cardiac myxoma yang
terjadi pada ventrikel kanan maupun kiri. Pada beberapa kasus, tumor tersebut dapat
tumbuh pada foramen ovale hingga ke atrium kontralateral. Hal tersebut dilaporkan
sebagai kombinasi antara tumor atrium dan ventrikel serta tumor biventricular. Multipel
tumor merupakan jenis tumor yang sering ditemukan pada kasus familial myxoma
Berikut adalah letak anatomi tumor jantung yang umumnya terjadi :

http://www.nytimes.com/health/guides/disease/atrial-myxoma/overview.html
Gambar 1.1 Tumor Jantung pada Atrium Kiri

http://www.nytimes.com/health/guides/disease/atrial-myxoma/overview.html
Gambar 1.2 Tumor Jantung pada Atrium Kanan

Pada kasus ini yang sering mengalami gangguan terletak pada atrium. Yang mana
hal tersebut dapat mengganggu kerja jantung khususnya dalam proses peredaran darah.
Jika tumor terdapat pada atrium kiri maka dapat mengganggu proses penampungan
empat vena pulmonalis yang mengembalikan darah teroksigenasi dari paru-paru.
Dengan begitu darah yang kaya oksigen akan terganggu pendistribusiannya menuju
ventrikel kiri yang nantinya akan diedarkan keseluruh tubuh oleh aorta. Selain itu
dengan adanya tumor pada atrium kiri juga dapat mengakibatkan kerja otot jantung
daerah tersebut terganggu. Sedangkan jika tumor terdapat pada atrium kanan maka
dapat mengganggu proses menerima darah dari seluruh jaringan kecuali paru. Vena
cava superior dan Inferior membawa darah dari seluruh tubuh ke jantung. Sinus koroner
membawa kembali darah dari dinding jantung itu sendiri.
Miksoma di atrium kiri sering tumbuh bertangkai dan dapat berayun dengan bebas
mengikuti aliran darah seperti bola yang terikat oleh tali. Pada saat berayun, tumor
bergerak keluar masuk pada katup mitral di dekatnya. Ayunan ini bisa menyumbat dan
membuka katup secara berulang, sehingga darah berhenti dan mengalir secara
bergantian. Serangan kongesti paru atau pingsan dan sesak napas dapat terjadi jika
penderita berdiri karena gaya gravitasi menarik tumor ke bawah dan menyumbat katup;
gejala ini bisa dikurangi dengan berbaring. Tumor dapat merusak katup mitral, sehingga
aliran darah yang melewatinya bocor, menimbulkan bunyi murmur yang dapat didengar
melalui stetoskop.


BAB II: KONSEP DASAR PENYAKIT

2.1 Pengertian/ Definisi
Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh
berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen
kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma pada dasarnya
memiliki makna sama dengan tumor. Keganasan merujuk kepada segala penyakit yang
ditandai hiperplasia sel ganas, termasuk berbagai tumor ganas dan leukemia. Istilah
kanker juga menunjukkan semua tumor ganas.
Myxoma merupakan jenis tumor primer jinak pada jantung yang sering terjadi pada
orang dewasa, yang umumnya muncul pada atrium kiri. Miksoma adalah tumor jinak,
dimana bentuk jantung biasanya tidak teratur dan kepadatannya seperti jeli (agar-agar).
50% dari tumor primer adalah miksoma. 75% dari miksoma ditemukan di atrium kiri
(bilik jantung yang menerima darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru). Miksoma
adalah tipe tumor jantung primer yang paling sering dijumpai pada seluruh kelompok
usia. Dapat muncul di segala usia, paling sering pada dekade ketiga sampai keenam,
dengan predileksi pada perempuan.
Tumor pada jantung dibagi menjadi 2 kelompok:
1. Tumor primer: berasal dari dalam jantung dan bisa terjadi pada bagian manapun
dari jaringan jantung. Tumor ini bisa berupa kanker atau nonkanker dan
biasanya jarang terjadi.
2. Tumor sekunder: berasal dari bagian tubuh yang lain (biasanya paru-paru,
payudara, darah, dan kulit), yang menyebar ke jantung dan selalu berupa
keganasan. Tumor sekunder 30-40 kali lebih sering ditemukan.
Hampir semua keganasan jantung primer adalah sarkoma, yang mungkin terdiri
dari beberapa tipe histologis. Umumnya, tumor-tumor ini dicirikan dengan
memburuknya keadaan dengan cepat yang mengarah ke kematian pasien dalam
beberapa minggu atau bulan. Sarkoma umumnya melibatkan sisi kanan jantung, dan
karena pertumbuhan yang sangat cepat, invasi ke ruang perikardial dan penyumbatan
jantung atau vena kava sering dijumpai. Sarkoma juga mungkin muncul pada bagian
kiri jantung dan mungkin disalahartikan sebagai miksoma.
Adapun tumor jinak lainnya yaitu lipoma. Lipoma mungkin tumbuh sampai sebesar
15 cm dan mungkin muncul dengan gejala karena interferensi mekanik dengan fungsi
jantung, aritmia, atau gangguan konduksi, atau sebagai abnormalitas siluet jantung pada
pemmeriksaan foto rontgen dada. Rabdomioma dan fibroma, merupakan tumor-tumor
yang paling sering muncul pada bayi dan anak-anak, paling sering muncul pada
ventrikel dan karena itu menunjukkan tanda-tanda dan gejala obstruksi mekanik.

2.2 Penyebab/ Etiologi
Beberapa jenis miksoma cenderung diturunkan dalam keluarga (Herediter).
Miksoma yang bersifat herediter biasanya ditemukan pada pria muda pada usia
pertengahan 20 tahun. Miksoma yang bersifat herediter biasanya pada wanita, seringkali
pada usia antara 40-60 tahun.
Tumor yang berasal di beberapa bagian lain dari tubuh biasanya paru-paru,
payudara, darah, atau kulit, dan kemudian menyebar (metastasize) ke jantung disebut
tumor sekunder. Selalu bersifat kanker. Tumor jantung sekunder pada jantung adalah 30
sampai 40 kali lebih sering terjadi dibandingkan tumor jantung primer namun tetap
tidak sering terjadi. Sekitar 10% orang yang menderita kanker paru-paru atau kanker
payudara, kanker kedua yang paling sering terjadi dan sekitar 75% orang
dengan melanoma malignant mengalami metastases ke jantung.
Baik tumor primer maupun sekunder bisa terjadi pada kantung yang mengelilingi
jantung (pericardium). Tumor pada pericardium bisa menekan (constrict) jantung,
encegahnya untuk pengisian dengan baik. Sakit di dada dan gagal jantung bisa terjadi.

2.3 Patofisiologi
Myxoma merupakan neoplasma endokrin yang biasanya muncul dari endokardium
ke ruang dalam jantung. Sel yang menyokong myxoma diperkirakan berasal dari sel
mesenkim multipotensial yang merupakan residu embrionik selama septasi jantung dan
diferensiasi menjadi sel endotel, sel otot polos, angioblas, fibroblas, sel kartilago, dan
mioblas. Prevalensi myxoma pada septum atrium masih belum diketahui secara pasti.
Rata-rata pertumbuhan myxoma belum diketahui namun biasanya muncil dengan
pertumbuhan yang relatif cepat. Terdapat satu laporan yang mengatakan terdapat
myxoma pada atrium kiri yang tidak berubah dalam 28 bulan. Myxoma jantung yang
berpotensi maligna masih diragukan, tetapi beberapa laporan bahwa terdapat material
myxoma yang terembolisasi.
Kadang-kadang myxoma dapat terinfeksi, yang mana dalam hal ini, embolisasi
sistemik menjadi ancaman bahaya. Pada satu kasus, vegetasi pada myxoma dapat
dideteksi melalui ekokardiografi, dan temuan ini dikonfirmasi dengan pembedahan.

2.4 Tanda & Gejala (Manifestasi Klinis)
Gangguan konstitusional, seperti lelah, demam, bercak kemerahan, artralgia,
mialgia, dan penurunan berat badan, dan juga kelainan laboratorium seperti anemia dan
peningkatan laju endap darah dan serum C-reaktif protein, serta kadar globulin, telah
ditemukan pada banyak pasien, tergantung dari letak dan ukuran tumor, dugaan infeksi
(contoh: endokarditis dan demam rematik), gangguan imunologis (contoh: reumatoid
artritis, vaskulitis, atau penyakit gangguan kolagen), atau kelainan maligna lainnya.
Anemia biasanya normokromik atau hipokromik, namun anemia hemolitik juga bisa
terjadi karena destruksi mekanis oleh tumor, polisitemia juga pernah dilaporkan terjadi.
Temuan yang jarang didapatkan adalah leukositosis, trombositopenia, sianosis,
clubbing, dan fenomena Raynaud's. Penelitian terakhir menemukan bahwa produksi dan
pelepasan sitokin interleukin 6 oleh tumor bertanggung jawab terhadap terjadinya
peradangan dan manifestasi autoimun. Pada suatu kasus, gejala sistemik menghilang
setelah pengangkatan tumor dilakukan.

2.5 Prosedur Diagnostik


2.6 Penatalaksanaan Medis
Hingga saat ini metode operasi merupakan pilihan terapi pada cardiac myxoma.
Setelah diagnosis ditegakkan, harus segera dilakukan operasi karena besar kemungkinan
untuk terjadi komplikasi seperti emboli hingga kematian. Pada beberapa kasus, myxoma
dapat dengan mudah dihilangkan karena bentuknya yang bertangkai. Setelah dilakukan
sternotomi, eksisi tumor dapat segera dilakukan dengan menggunakan mild general dan
deep topical hypothermia, cardioplegic cardiac arrest, dan cardiopulmonary bypass.
Dasar dari tangkai serta bagian yang menebal yang berdekatan dengan septum
interatrial dapat dengan segera dihilangkan, kemudian dilakukan penutupan dari atrial
septal defect dengan penjahitan secara langsung apabila kerusakan terlalu luas dapat
digunakan pericardial atau Dacron Patch. Seluruh bagian dari jantung harus dievaluasi
dengan baik untuk menyingkirkan kemungkinan adanya multifocal tumor. Bila
ditemukan adanya kerusakan mekanik dari katup jantung atau perlekatan tumor pada
katup jantung maka dapat dilakukan annuloplasty atau dengan prosthetic valve.
Prognosis jangka pendek dan jangka panjang umumnya baik, angka kematian pasca
pembedahan ialah 0-3 persen. Setelah pembedahan, myxoma sangat mungkin untuk
terjadi kembali. Sejak tahun 1967, telah terjadi 35 kasus myxoma berulang yang
dilaporkan. Sebagian besar kejadian myxoma berulang tersebut dapat terdiagnosis
setelah 4 tahun pertama paska pembedahan. Secara keseluruhan, resiko untuk terjadinya
myxoma berulang 12 hingga 22 persen pada familial myxoma.


BAB III: ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

3.1.1 Riwayat Kesehata

3.1.2 Pengkajian: Pola Gordon, NANDA

3.1.3 Pemeriksaan Fisik

3.1.4 Analisa Data dan Masalah

3.1.5 Pathway

3.2 Diagnosa Keperawatan (NANDA)

3.3 Perencanaan Keperawatan (NOC)

3.4 Implementasi Keperawatan (NIC)

3.5 Evaluasi Keperawatan (SOAP)

3.6 Discharge Planning



BAB IV: PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Myxoma merupakan tumor jinak yang umumnya muncul pada atrium kiri yang
dapat terjadi pada semua golongan usia, tetapi tumor ini umumnya terjadi pada usia 30-
60 tahun. Hampir 75 persen cardiac myxoma tumbuh pada bagian atrium kiri dan 15
hingga 20 persen tumbuh pada atrium kanan. Myxoma ini merupakan neoplasma
endokrin yang biasanya muncul dari endokardium ke ruang dalam jantung. Temuan
klinis dari myxoma ditentukan dari lokasi, ukuran, dan mobilitasnya. Sebagian besar
pasien datang dengan satu atau lebih dari trias embolism, obstruksi intrakardia, dan
gejala penyerta. Beberapa ditemukan tanpa gejala, biasanya yang memiliki tumor
ukuran kecil. Pada sebagian besar kasus cardiac myxoma, seringkali dijumpai adanya
sistolik serta diastolic murmur. Hal tersebut berdasarkan atas lokasi serta mobilitas dari
tumor itu sendiri. Hingga saat ini metode operasi merupakan pilihan terapi pada cardiac
myxoma. Setelah diagnosis ditegakkan , harus segera dilakukan operasi karena besar
kemungkinan untuk terjadi komplikasi seperti emboli hingga kematian.

4.2 Saran


DAFTAR PUSTAKA
Reynen Klaus. 1995. Review Article: Cardiac Myxomas. New England Journal of
Medicine. Dec. 14.
2. Wyne Ahraaz. . 2008. Feature Article : A Look at Cardiac Myxoma. UWOMJ 77(2).
3. Ergunez Kazim and Yetkin Ufuk. 2008. Scientific letter : Diagnosis and Surgical
Treatment Modalities in Cardiac Myxomas. Anadolu Kardiyol Derg. p. 379-380.
Desen, Wan. Pengertian Umum Tumor. Dalam: Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta: 2007;3-7

You might also like