Dokumen tersebut membahas fokus intervensi keperawatan pada anak yang akan menjalani sunat, baik sebelum maupun sesudah operasi. Diagnosa keperawatan pre-op meliputi nyeri akut, resiko infeksi, dan gangguan eliminasi urin. Diagnosa post-op meliputi nyeri akut dan resiko infeksi. Intervensi yang dilakukan antara lain menilai skala nyeri, mengajarkan hygiene, memantau eliminasi urin, serta kolaborasi
Dokumen tersebut membahas fokus intervensi keperawatan pada anak yang akan menjalani sunat, baik sebelum maupun sesudah operasi. Diagnosa keperawatan pre-op meliputi nyeri akut, resiko infeksi, dan gangguan eliminasi urin. Diagnosa post-op meliputi nyeri akut dan resiko infeksi. Intervensi yang dilakukan antara lain menilai skala nyeri, mengajarkan hygiene, memantau eliminasi urin, serta kolaborasi
Dokumen tersebut membahas fokus intervensi keperawatan pada anak yang akan menjalani sunat, baik sebelum maupun sesudah operasi. Diagnosa keperawatan pre-op meliputi nyeri akut, resiko infeksi, dan gangguan eliminasi urin. Diagnosa post-op meliputi nyeri akut dan resiko infeksi. Intervensi yang dilakukan antara lain menilai skala nyeri, mengajarkan hygiene, memantau eliminasi urin, serta kolaborasi
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang dengan K.H : Pasien terlihat tenang Intervensi : 1) Kaji skala nyeri 2) Ajarkan teknik distrksi kepada orang tuanya 3) Atur posisi anak senyaman mungkin 4) Berikan lingkungan yang nyaman 5) Kaloborasi dengan pemberian analgesik 2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan penis Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan faktor resiko infeksi akan hilang dengan K.H : tidak adanya tanda tanda infeksi Menunjukan hygiene pribadi yang adekuat Intevensi : 1) kaji tanda tanda infeksi 2) Kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi 3) Anjurkan kepada ibu pasien untuk meningkatkan hygiene pribadi pasien 4) Ajarkan teknik pencucian tangan yang benar kepada keluarga 5) Anjurkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum ingin kontak langsung dengan pasien 6) Kaloborasi dengan pemberian antibiotik 3) Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan infeksi pada saluran perkemihan Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan gangguan pola eliminasi urin dapat di atasi dengan K.H : pasien dapat berkemih > 50 100 cc setiap kali Tidak adanya hematuria Intervensi : a) Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi, bau, volume dan warna yang tepat b) Anjurkan kepada keluarga untuk mencatat haluaran urine c) Kaloborasi dengan dokter untuk segera disunat
b. Diagnosa keparawatan post op 1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan nyeri dapat berkurang atau hilang dengan K.H : Pasien terlihat tenang Intervensi : 1) Kaji skala nyeri 2) Ajarkan teknik distrksi kepada orang tuanya 3) Atur posisi anak senyaman mungkin 4) Berikan lingkungan yang nyaman 5) Kaloborasi dengan pemberian analgesik 2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan adanya luka insisi Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan faktor resiko infeksi akan hilang dengan K.H : Tidak adanya tanda tanda infeksi Menunjukan hygiene pribadi yang adekuat Intevensi : 1) Kaji tanda tanda infeksi 2) Kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi 3) Anjurkan kepada ibu pasien untuk meningkatkan hygiene pribadi pasien 4) Ajarkan teknik pencucian tangan yang benar kepada keluarga 5) Anjurkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum berkontak dengan pasien 6) Kaloborasi dengan pemberian antibiotik