You are on page 1of 42

BAB III

INTEGRASI NUMERIK
Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masalah sains dan teknik.
Hal ini menginat di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral
matematis yang tidak mudah atau bahkan tidak dapat diselesaikan secara analitis.
Disamping itu, kadang-kadang fungsi yang integralkan tidak berbentuk analitis
melainkan berupa titik-titik data. Hal ini sering muncul dalam banyak aplikasi teknik.
Oleh sebab itu, kehadiran analisis numerik menjadi penting manakala pendekatan analitis
mengalami kebuntuan.
Dalam bab ini kita akan membahas beberapa teknik integrasi numerik yang sangat
umum digunakan untuk memperoleh pendekatan integral fungsi
y x
pada batas
interval a, b
. Secara umum, integral fungsi
y x
pada interval tersebut dapat
dinyatakan
b
I =

x =a
f x dx !-"#
$ngkapan !-"# dapat diartikan sebagai integral dari fungsi
y x
terhadap
peubah bebas x yang dievaluasi mulai dari
x a
hingga x b . %endekatan numerik
terhadap ungkapan integral !-"# dapat dinyatakan sebagai
N
I x w
i
y x
i
i "
!-&#
dengan N menyatakan jumlah segmen,
y x
"
= y a
dan
y x
N
= y b
.
%erhatikan bah'a pendekatan numerik terhadap bentuk integral !-"# merupakan
jumlahan dari deret suku-suku dengan titik-titik
x
i terbentang dari
x a
hingga x b
dan di setiap titik
x
i dievaluasi fungsi
y x
. (aktor
x
i
ini sering disebut sebagai titik
simpul node#. Sedangkan, faktor pengali
w
i disebut faktor bobot.
b
Gambar 3.1 Deskripsi bentuk integral
I =
y x dx
3.1 Metode Klasik
Dalam pasal ini, kita akan membahas beberapa metode integrasi numerik yang
sering digunakan dalam mendekati ungkapan integral fungsi. $ntuk lebih jelasya, marilah
kita tinjau sebuah fungsi
f x
yang dintegralkan dengan batas ba'ah
atas
x= x
N
seperti terlihat pada gambar !.&.
x x
)
dan batas
f( x)
h
0
- 2
xx
! x
1
x
"
x
3
. . . x
N#1
x
N
xx
N$1
Gambar 3." Integrasi numerik menggunakan
lebar segmen h
Dari gambar !.& kita membubuhkan beberapa notasi di bagian absis yaitu
x
)
,
x
"
,
x
!
,*,
x
N dengan lebar segmen sebesar h% sehingga kita dapat definisikan
x
i
= x
)
ih
% dengan i=",&,!,. .. % N !-!#
Dengan demikian harga fungsi
f x
pada x x
i
adalah
f x
i
f
i !-+#
Selanjutnya, kita akan melakukan integrasi fungsi
f x
yang dibatasi oleh batas
ba'ah
x a
dan batas atas x b . $ngkapan integrasi numerik dengan menggunakan
harga-harga fungsi pada ujung-ujungnya, yaitu
f a
dan
f b
biasa disebut metode
tertutup. Dalam gambar !.&, penggunaan metode tertutup dapat dilakukan dengan
memilih batas ba'ah x x
)
dan batas atas x= x
N
. ,kan tetapi, kadang-kadang
ditemukan sebuah fungsi dimana salah satu ujungnya atau bahkan keduanya sangat sulit
untuk dihitung misalnya, fungsi yang akan dihitung mendekati suatu harga nol atau
singularitas#. Oleh sebab itu, kita membutuhkan metode baru yang disebut dengan
metode terbuka. -etode terbuka ini akan mengestimasi integral dengan menggunakan
titik-titik simpul node#
x
i yang berada diantara simpul-simpul batas yaitu
x
a
dan
x
b
.
Dalam gambar !.& metode terbuka digunakan untuk mendekati integral fungsi dengan
memilih batas ba'ah integrasi
x x
"
dan batas atas
x= x
N "
.
3.1.1 Metode Trapesium
Sebagaimana namanya, metode trape.ium merupakan metode integrasi numerik
yang didasarkan pada penjumlahan segmen-segmen berbentuk trapesium. ,pabila sebuah
integral didekati dengan metode trapesium dengan satu segmen saja, maka dapat
dituliskan sebagai
b
f x dx
b a
f a f b & !-/#
a
&
& !
x
Suku pertama pada ruas kanan adalah aturan trape.ium yang kita maksudkan, sedangkan
suku kedua yang dinyatakan dengan & adalah kesalahan yang dimiliki oleh metode ini.
$ntuk memperoleh ungkapan metode trapesium !-/# dan untuk mengetahui
seberapa besar kesalahan yang dimiliki oleh metode ini, maka kita perlu melakukan
ekspansi deret 0aylor luasan
' x
yang didefinisikan sebagai
x
' x=

f t dt !-1#
x
)
2kspnasi deret 0aylor untuk luasan ' x selanjutnya adalah
x x
)
x x
)

' x= ' x
)
x x
)
' ( x
)

dengan definisi !-1# maka diperoleh


' ( ( x
)

&
' ( ( ( x
)
...
!-3#
1
' ( x = f x % ' ( ( x= f ( x % ' ( ( ( x = f ( ( x
!-4# Selajutnya,
ungkapan !-1# untuk batas ba'ah integrasi
x
)
dan batas atas
x
)

h
menjadi
x
)
h
h
&
h
!

f x dx =) h ' ( x
)

&
' ( ( x
)

1
' ( ( ( x
)
...
)
!-5#
h
&
h
!
= h f x
)

&
f ( x
)

1
f ( ( x
)
...
Dengan mendekati ungkapan turunan pertama dengan beda hingga maju
forward differen)e#
f ( x
)

f x
)
h f x
)

!-")#
h
maka persamaan !-1# akan mengambil bentuk
h
&
f x
)
h f x
)

!
I = hf x
)

&
h
* h . !-""#
Dengan demikian kita memperoleh pendekatan integral dengan teknik integrasi trapesium
x
adalah
x
)
h

f t dt
h
[

f x f x h
]
!-"&#
&
) )
)
I In nt te eg gr ra as si iN Nu um me e
r ri ik k
50 50
grafis ungkapan !-"&# dapat digambarkan seperti pada gambar !-
h
Gambar 3.3. Deskripsi se)ara grafis aturan trapesium
)
x
Dari ungkapan !-""# dapat diketahui bah'a pendekatan integrasi dengan aturan
trapesium memiliki kesalahan yang sebanding dengan h
!
. Oleh sebab itu, jika
kita membagi dua terhadap h maka kesalahan hasil integrasi akan tereduksi hingga "64
nya. ,kan tetapi, ukuran domainnya juga terbagi menjadi dua, sehingga dibutuhkan
aturan
trapesium lagi untuk mengevaluasinya, selanjutnya sumbangan hasil integrasi tiap
domain dijumlahkan. Hasil akhirnya memiliki kesalahan "6+ nya bukan lagi "64 nya.
$ntuk memperoleh ungkapan yang lebih teliti mengenai kesalahan pada metode
ini, maka marilah kita lakukan perhitungan lebih teliti lagi. 7ika kesalahan pendekatan
dinyatakan sebagai &% maka
x
)
h
& =

f x dx
h
[

f x f x h
]
&
) )
)
h
&
h
!
=
[
h f x
)

&
f ( x
)

1
f ( ( x
)
...
]

&
[

f

x
)

x
)

h f (

x
)

& f ( (

x
)

1 f ( ( (

x
)

...
]
!-"!#
h

"
"&
h
!
f ( ( x
h
&
h
!
Secara !#
h
[
[

x
$ngkapan !-"&# adalah aturan trape.ium untuk satu segmen. $ntuk daerah yang
dibagi atas n segmen, maka ungkapan !-"&# dapat dinyatakan sebagai
x
)
Nh
f x dx=
h

f
&
)
)
f
"
f
"
f
&
... f
N &
f
N "
f
N "
f
N

]
!-"+a#
atau jika ungkapan !-"+a# disederhanakan, maka akan menjadi
x
)
Nh
f x dx=
h
f
&
)
)
& f
"
&
f
&
& f
!
&
f
N !
&f
N &
&
f
N "
f
N
]
!-"+b#
atau secara umum dinyatakan sebagai
x)
Nh
N "

f x dx=
h
f
)
f
N
&

f
n
]
!-"+c#
,lgoritma program untuk aturan trapesium ini dapat dinyatakan sebagai berikut8
-endefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan
-enentukan batas ba'ah b dan batas atas a integrasi
-enghitung lebar segmen yaitu
h
b a
N
Inisialisasi memberikan harga a'al# fungsi yang diintegrasikan yaitu
If(a)$f(b)
-enghitung I untuk n1 hingga nN#1
-encetak hasil perhitungan
Contoh soal 3-1.
9unakan aturan trapesium satu segmen, dua segmen dan empat segmen untuk
ungkapan integral
"

+: x
&
dx
)
kemudian hitung kesalahan perhitungan dari masing-masing pendekatan;
Penyelesaian
Harga eksak untuk ungkapan integral tersebut adalah ".1113. Harga eksak ini
berfungsi untuk memperoleh perbandingan kesalahan antara perhitungan secara analitik
dengan hasil pendekatan numerik.
) )
) )
" "
& &
) )
" "
&
%endekatan integrasi dengan menggunakan satu segmen
7ika batas ba'ah a
dengan
) dan batas atas b " , maka lebar segmen dapat ditentukan
b a
h
, karena N
N
" maka lebar segmen h " , sehingga
pada
x = )
, f =[ + ) )
&
]= )
x
"
="
, f
"
+ " "
&
!
h
$ngkapan !-"&# selanjutnya menjadi
I f
)
f
"
&
7adi
I
h
&
f
)
f
"
"
) !
&
"./
".1113 "./)))
<esalahan hasil pendekatan integrasinya 8
".1113
"))= ").))&=
%endekatan integrasi dengan menggunakan dua segmen
b a
lebar segmen untuk pendekatan ini adalah
h
N
" )
)./
&
pada
x = )
, f =[ + ) )
&
]= )
x =) )./ =)./
, f =[ + )./ )./
&
]=".3/
x = ) & )./="
, f =[ + " "
&
]=!
h
$ngkapan integrasi trapesium !-"&# menjadi
I
)./
&
f
)
& f
"
f
&
diperoleh
I ) & ".3/
&
!.) ".1&/)
.
".1113 ".1&/
<esalahan pendekatan integrasinya adalah
".1113
"))= &./)"5=
%endekatan integrasi dengan menggunakan empat segmen
lebar segmen integrasinya
h
b a
N
" )
).&/
,
+
pada
x = )
, f =[ + ) )
&
]= )
x =)).&/ =).&/
, f =[ + ).&/ ).&/
&
]=).5!3/
x
&
= ) & ).&/=)./
, f
&
=[ + )./ )./ ]=".3/
! !
+ +
x =) ! ).&/= ).3/
, f =[ + ).3/ ).3/
&
]=&.+!3/
x =) + ).&/="
, f =[ + " "
&
]=!
h
Selanjutnya ungkapan integrasi !-"&# menjadi
I
diperoleh
f
)
& f
"
&
& f
&
& f
!
f
+
,
I
).&/
)
&
& ).5!3/ & ".3/ & &.+!3/ !.) ".1/1!
".1113 ".1/1!
<esalahan hasil pendekatan integrasinya 8
".1113
"))= ).1&+=
<alau kita perhatikan dari ketiga hasil yang telah diperoleh di atas, maka kita
dapat menyimpulkan bah'a dengan memperbanyak jumlah langkah maka akan diperoleh
hasil yang semakin dekat dengan hasil eksaknya. >amun, yang perlu disadari juga bah'a
dengan memperbanyak jumlah langkah, maka proses perhitungannyapun akan semakin
membutuhkan 'aktu lebih lama. 9ambar !.+ ditunjukkan bagan alir program komputer
untuk metode trapesium.
Mulai
Mendefinisikan
fungsi f(x)
Masukkan a, b dan N
h=(b-a)/N;
fak=2
Inisialisasi
sum=f(a)+f(b)
fo n=!"N-!
x=a+nh
sum=sum+fak#f(x);
$am%ilkan hasil
&asil=h/2#(sum)
'elesai
Gambar 3.+ ,agan alir metode trapesium
Selanjutnya, di ba'ah ini diberikan contoh program komputer untuk aturan
"
trapesium untuk melakukan pendekatan hasil pada

+: x
&
dx
)
%Program Aturan_Trapesium
f=inline('4*x-x^2','x')
!asil_e"sa"=#$%%%&
a=input('masu""an 'atas 'a(a! integrasi )')
'=input(' masu""an 'atas atas integrasi )')
*=input('masu""an +umla! segmen * )')
!=('-a),*
sum=f(a)-f(')
fa"=2
for i=#)*-#
en.
x=a-i*!
sum=sum-2*f(x)
!asil_numeri"=sum*!,2$ selisi!=!asil_e"sa"-
!asil_numeri"
"esala!an=a's(selisi!,!asil_e"sa")
fprintf('%f %f',!asil_numeri","esala!an)
3.1.2 Aturan Titik Tengah
%ada dasarnya, aturan titik tengah diperoleh degan cara yang sama dengan aturan
trapesium. Dengan mengevaluasi fungsi fx# pada titik tengah setiap interval, maka
kesalahannya akan lebih kecil dibandingkan dengan aturan trapesium. 9ambar !-/#
memberikan tafsiran grafis terhadap pendekatan ini.
9ambar !./ 0afsiran grafis aturan titik tengah
<ita dapat mereduksi kesalahan dari metode ini dengan cara membagi interval x
)
hingga x
"
menjadi n segmen yang lebih kecil. ,turan titik tengah banyak segmen ini
selanjutnya dapat dinyatakan menjadi
x
)
Nh

x
)
N "
f x dx h

n=)
f x n
"
h !-"/#
)
&
9ambar !-3# memberikan interpretasi secara grafis terhadap metode titik tengah dengan
banyak segmen.
9ambar !.1 Interpretasi grafis metode titik tengah gabungan
,lgoritma program untuk aturan titik tengah dapat dinyatakan sebagai berikut8
-endefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan
-enentukan batas ba'ah b dan batas atas a
-enghitung lebar segmen yaitu h
b a
n
Inisialisasi memberikan harga a'al# fungsi yang diintegrasikan yaitu
sum!
-enghitung jumlahan dari i! hingga in#1
sum sum f a i " 6 & h
-enghitung hasil integrasi, yaitu
I
-encetak hasil perhitungan
h ? sum
Diagram alir untuk program komputer titik tegah dapat dilihat pada gambar !.3.
Mulai
Mendefinisikan fungsi
f(x)
Masukkan a, b dan N
h=(b-a)/N;
Inisialisasi
sum =0
fo n=0"N-!
x=a+(n+!/2)h
sum =sum +h#f(x);
$am %ilkan hasil
&asil=sum
'elesai
Gambar 3.- Diagram alir untuk program komputer
titik tegah
Kesalahan Metode TitikTengah
<esalahan pada metode integrasi titik tengah dapat diperoleh sebagai berikut.
x
)
h
%ertama, ekspansi deret 0aylor untuk

x
)
x
)
h
f x dx dan

x
)
f x dx diperoleh
!
!
x
x
)
x
)
h
h
&
h
!

x
)
x) h
f x dx =hf ( x
)

&
f ( ( x
)

1
f ( ( ( x
)
... !-"1a#
h
&
h
!

f x dx =hf ( x
)

&
f ( ( x
)

1
f ( ( ( x
)
... !-"1b#
)
<emudian dengan mengurangkan !-"1b# terhadap !-"1a# diperoleh
x
)
h

x
)
x
)
h
f x dx

x
)
& h
!
x
)
h
f x dx=

x
)
& h
/
x
)
f x dx

x
)
h
i.
x
)
h
f x dx=

x
)
h
f x
dx
!-"3a#
sehingga
=& hf x
)

! /
f ( ( x
)

//
f
x) h
x
)
...
h
!
& h
/
i.

f x dx= hf x
)

! /
f ( ( x
)

/ /
f
)
"
x
)
... !-"3b#
dengan mengambil
x
mk
= x
)
x
)
h / & x
)

&
, maka
x
)
h
f x dx hf x
mk
=
& h
!
f ( ( x
)

& h
/
f
i.
x
)
... !-"3c#
x
!/ &
/ /
atau kesalahan untuk metode integrasi titik tengah
&
h
&+
f ( ( x
mk
!-"4#
Contoh soal 3.2
Hitunglah integral diba'ah ini menggunakan aturan titik tengah dengan satu
segmen, dua segmen dan empat segmen
"

+: x
&
dx
)
kemudian hitung kesalahan perhitungan dari masing-masing pendekatan;
Penyelesaian
Hasil eksak untuk bentuk integral tersebut adalah ".1113.
$ntuk pendekatan integrasi satu segmen
)
lebar segmen
h
b a
=
")
="
N "
$ngkapan !-"+# selanjutnya menjadi

f x dx hf a$ ) . /h . <emudian kita
akan mengevaluasi fungsi untuk tiap simpul dalam kasus ini hanya ada satu
simpul#
f f

) . /

= +

) . /

) . /

&
=" . 3/ , sehingga diperoleh
"

+: x
&
dx "[+ ) . / ) . /
&
]=" . 3/ .
)
<esalahan yang diberikan oleh integrasi ini adalah
".1113
".3/
"))= +.5535=
".1113
$ntuk pendekatan integrasi dua segmen
lebar segmen
h
")
=) . /=
")
=)./
& &
$ngkapan !-"+# selanjutnya menjadi

f x dx h
{
f a$ ) . /h $f a$ " . /h
}
. $
<emudian dievaluasi fungsi untuk tiap simpul dalam kasus ini hanya ada dua
simpul#
f
)
f
f
"
f
).&/
).3/
+ ).&/
+ ).3/
).&/
&
).3/
&
).5!3/
&.+!3/ , sehingga diperoleh
"

+: x
&
dx h

f
)
)
$f
1

) . /

) . 5!3/ & . +!3/

= " . 143/ . <esalahan


".1113
".143/
yang diberikan oleh pendekatan ini adalah
$ntuk pendekatan integrasi empat segmen
".1113
"))= ".&+4=
lebar segmen
h
" )
+
).&/
I In nt te eg gr ra as si iN Nu um me e
r ri ik k
60 60
$ngkapan !-"+# selanjutnya menjadi

f x dx h
{
f a$ ) . /h $f a$ " . /h $f a$ & . )h $f a$ & . /h
} . $ntuk
<emudian dilakukan evaluasi fungsi-fungsi
f
)
f
f
"
f
f
&
f
f
!
f
)."&/
).!3/
).1&/
).43/
+ )."&/
+ ).!3/
+ ).1&/
+ ).43/
)."&/
&
).!3/
&
).1&/
&
).43/
&
).+4++
".!/5+
&.")5+
&.3!++ , selanjutnya akan diperoleh

+: x
&
dx ) . &/ {) . +4++" . !/5+ & .")5+ & . 3!++ }= " .
13"5 . <esalahan yang diberikan oleh pendekatan ini adalah
".1113
".143/
"))= ).!"&=
".1113
@ontoh program komputer untuk metode titik tengah dapat dilihat pada contoh program
diba'ah ini
%Program Titi"_Tenga!
f=inline('4*x-x^2','x')
!asil_e"sa"=#$%%%&
a=input('masu""an 'atas atas integrasi a)')
'=input('masu""an 'atas 'a(a! integrasi ')')
*=input('masu""an +umla! segmen *)')
!=('-a),*
sum=/$/
for i=/)*-# x=a-
(i-/$0)*!
sum=sum-f(x)
en.
!asil_num=!*sum
selisi!=a's(!asil_e"sa"-!asil_numeri")
fprintf('!asil_numeri" =%f,error=%f',!asil_num,selisi!)
3.3 Metode Simpson 1/3
-etode Simpson merupakan sebuah metode alternatif pendekatan integral
disamping metode trapesium dan titik tengah. Dengan menggunakan metode Simpson ini
[

x
diharapkan meskipun lebar segmen h pada integrasi diambil cukup lebar, namun
diharapkan akan diperoleh ketelitian yang lebih tinggi dari metode sebelumya. Dengan
mengintegralkan deret 0aylor sepanjang interval & h dan mengurangkannya dengan
x
)
&
h &
+
!
&
+
!-"5#

f x dx = & f x
)
h & f ( x
)
h
!
f ( ( x
)
h
!
f ( ( ( x
)
h
)
+
f
i.
x
"/
)
h
/
...
!"
!
f x
)
+ f x
)
f ( x
)
h
&
f ( ( x
)
h
1
f ( ( ( x
)

&+
f

x
)

...

=
h "
&
" h
i. +

x
)

& f (

x
)

& f ( (

x
)

! f ( ( (

x
)

! f

x
)

...

&
+
!)
)
!
&
i. +
]

"3
h
f
i.
x h
+
...
/
=
!
[
f x
)
+ f x
)
h f x
)
& h
]
* h
Dari ungkapan !-"/# terlihat bah'a kesalahan pendekatan integrasi Simpson "6!
adalah *h
/
#, sedangkan kesalahan pada aturan trape.ium dan titik tengah adalah *h
!
#,
ini berarti bah'a aturan Simpson "6! memiliki ketelitian dua orde lebih tinggi
dibandingkan metode trapesium dan titik tengah.
0etapi, kita akan menghitung lebih teliti lagi seberapa kesalahan yang dialami
metode Simpson "6! ini. $ntuk tujuan ini, kita harus melakukan ekspansi deret 0aylor
untuk ungkapan pendekatan integrasi Simpson & segmen
h
!
[
f x
k "
+ f x
k
f x
k "
]
=
h
k k k
& h
&
&
&
]
h
+
i.
k

+ /
k
!-&)#
h
!
h
/
i.
=& h f x
k

!
f ( ( x
k

!1
f
x
k
...
2kspansi deret 0aylor untuk
/
x
x
k "
& h
!
& h
/
i.

x
k "
f x dx= & hf x
k

! /
f ( ( x
k

//
f
x
k
... !-&"#
Dengan mengurangkan !-&"# dari !-&)# diperoleh kesalahan untuk metode Simpson "6!
sebesar
&
h
f
i.

x
!-&&#
1)
k
$ntuk meningkatkan ketelitian saat mengintegralkan seluruh interval yang lebih
lebar, maka interval antara x
)
dan x
"
dapat dibagi menjadi n langkah. 2valuasi pada tiga
titik untuk setiap subinterval memerlukan jumlah yang genap. 7umlah interval genap ini
merupakan syarat yang harus dipernuhi saat kita menerapkan metode ini. Oleh sebab itu,
kita harus menyatakan jumlah interval menjadi n&m. ,turan Simpson "6! kemudian
menjadi
x
)
Nh

f x dx
h
[

f
x
+ f x h & f x & h + f x ! h ...
!
) ) ) )
)
!-"1#
& f x
)
N & h + f x
)
N " h f x
)
N h
]
atau secara umum
b

f x dx
h
N /&"
f a +

f x
&i "
N / &"

f x
&
i
f b
]
!-"3#
,lgoritma program metode Simpson "6!
Definisikan fungsi yang akan diintegrasikan
0entukan batas ba'ah b dan batas atas a integrasi
0entukan jumlah segmen N
Hitung lebar segmen
h
b a
N
Inisialisai jumlahan
sum
Inisialisasi faktor bobot
f a f b
fak +

Hitung jumlahan dari


i
" hingga iN "
0entukan node tiap-tiap
x
i
= ai h
Aerikan syarat jika fak B +#, maka fakB&
Hitung nilai integral
sum sum fak ? f x#
Hitung hasil akhir penjumlahan
Contoh soal 3.3
0asil
h
? sum
!
Dapatkan pendekatan dari integral diba'ah ini menggunakan aturan Simpson
dengan & segmen
"

+: x
&
dx
)
kemudian hitung kesalahan perhitungan dari pendekatan tersebut;
Penyelesaian
Hasil eksak untuk bentuk integral tersebut adalah ".1113.
$ntuk pendekatan integrasi dua segmen
Diketehui a ) , b " dan N & . 0entukan lebar segmen
h
" )
&
)./
.
$ngkapan !-""# selanjutnya menjadi
b
f x dx
a
h
f
)
+ f
"
!
f
&
.
<emudian kita akan mengevaluasi fungsi untuk tiap simpul ada tiga simpul#
x
)
= )
, f
)
f ) + ) )
&
)
x
"
=)./
, f
"
f )./ + )./ )./
&
".3/
x
&
="
, f
&
f ".) + ".) ".)
&
!.)
Selajutnya akan diperoleh pendekatan integrasi
+: x
&
dx
) . /
[
) + " .3/ ! . )
]
=". 1113
.
!
<esalahan yang diberikan oleh pendekatan ini adalah
" . 1113 " . 1113
" . 1113
"))=)
Contoh Soal 3.4
) ) )
& &
+ +

!
Hitunglah pendekatan dari integral

e
x
dx menggunakan metode Simpson "6!
"
dengan + segmen. Hasil eksaknya diketahui sama dengan "3.!13!.
Penyelesaian
$ntuk pendekatan integrasi + segmen
Diketehui a=" , b =! dan N = + , jadi lebar segmen
h=
! "
=)./
.
+
2valuasi fungsi untuk tiap simpul ada lima simpul#
x ="
, f f x = e
"
= &.3"4!
x
"
=" )./="./
, f
"
= f "./
=e
"./
= +.+4"3
x =" & )./
, f = f &.)=e
&
=3.!45"
x
!
="! )./ =&./
, f
!
= f &./=
e
&./
="&."4&/
x =!.)
, f = f !.) =e
!
=&).)4//
Dari ungkapan !-""# diperoleh
!

e
x
dx
h
[
f
)
+
f
"
& f
&
+ f
!
f
+ ]
"
!
)./
!
[
&.3"4!

+.+4"3

&

3.!45"

"&."4&/

&).)4// ]
"3.!3!"
<esalahan yang diberikan oleh pendekatan ini adalah
"3.!13! "3.!3!"
"3.!13!
=).)))!!3 B).)!!3 =
Dari hasil yang diperoleh pada contoh soal !.!, kita dapat ketahui bah'a dengan
mebgambil dua segmen saja, metode Simpson "6! sudah dapat memperoleh hasil yang
eksak. >ah, tetapi kita harus memahami kenapa hal ini dapat terjadi. 7a'aban yang dapat
kita berikan mengapa ini terjadi adalah karena integran dari bentuk integral tersebut
merupakan polinomial orde dua. Sedangkan, metode Simpson "6! sebenarnya dapat
diturunkan melalui interpolasi lagrange orde kedua. Oleh sebab itu, metode Simpson "6!
&
)
)
)
!
)
]
!
akan memberikan hasil yang eksak apabila digunakan untuk mendekati integral fungsi
kuadrat.
-isalnya ditinjau sebuah polinomial orde dua yang diasumsikan
x
)
a
,
x
"
x
)
h
,
x
&
x
)
&h
, panjang segmen
h
b a
. Selanjutnya dilakukan integrasi
&
terhadap polinomial Cagrange orde dua, yaitu
x
&
f
&
x
dx
x
)
x
&
x
x
x
)
x
&
x
)
x
"
x x
&
x
"
x
)
x
&
x x
)
x
x x x
x
& x
f x
)
dx
x
)
x
"
x
"
f x dx
x
&
x
)
x x
&
x
)
x
"
x
&
f x
"
dx
!-"4#
& ) & "
Dari ungkapan integral tersebut, dengan mudah akan diperoleh
x
&
f
&
x dx
x
)
h
f x
)
!
+ f x
"
f x
&
!-"5#
$ngkapan !-"5# sebenarnya juga dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut.
Dimisalkan
x
x
)
nh
, dalam kasus demikian oleh karena
x
"
x
)
h
, maka
x x
"
n " h . Dengan cara yang sama diperoleh x x
&
n & h
.
$ntuk suku pertama integral, yaitu
x
&
x x x x
" &
f x dx
!-&)a#
x
x
)
x
"
x
)
x
&
dapat disederhanakan menjadi
! &
&
h
&
&
f x
)
)
n " n & dn
h n !n
&
f x
)
! &
&n
h
f x
)
!-&)b#
$ntuk suku kedua integral, yaitu
x
& x
x
)
x
"
x
)
x x
&
x
)
x
"
x
&
f x
"
dx !-&"a#
dapat disederhanakan menjadi
&
"
! &
)
!
+
= h f x
"
)
!-&"b#
&
)
x x x x
]
x
$ntuk suku ketiga integral, yaitu
x
&
&
x
& ) & "
!-&&a#
disederhanakan menjadi
&
&
&
&
&
[
! &
]
!
&
!
&
h
f x

n n" dn=
h
)
f x "
n
!

"
n
&
=
+
h f x =
"
h f
x
)
!-&&b#
Dari !-"4# diperoleh pendekatan integral dengan metode Simpson dua segmen
berbentuk
x
&

f x dx=
h
[
f
x
+ f x f x
]
!-&!#
!
) " &
)
Kesalahan Pembulatan
Sumber kesalahan pembulatan yang dialami oleh metode Simpson pada dasarnya
sama dengan kesalahan pembulatan yang dialami pada metode trapesium maupun metode
titik tengah. Secara umum, kita berharap bah'a kesalahan relatif terhadap pembulatan
yang dialami oleh beberapa integrasi numerik adalah orde dari h. $ntuk tahu kenapa
demikian, sekarang kita kembali ke bentuk pendekatan dari ungkapan integral yaitu,
N

f x dx

w
i
f

x
i

!-&+#
i "
Dari ungkapan pendekatan integral tersebut, secara garis besar dapat diperinci
sumber-sumber kesalahan pembulatan yang muncul yaitu,
<esalahan yang muncul karena perkalian antara faktor bobot
w
i dengan evaluasi
fungsi-fungsi
f
x
i
.
<esalahan yang muncul akibat penambahan antar suku-suku.
<esalahan akibat evaluasi fungsi-fungsi
f x
i
.
9ambar !.4 ditunjukkan bagan alir dari program komputer untuk metode Simpson
"6!. @ontoh implementasi program Simpson "6! disajikan untuk contoh fungsi e:p x
dengan batas ba'ah integrasi " dan batas atas integrasi !.
Mulai
Mendefinisikan fungsi
f(x)
Masukkan a, b dan N
h=(b-a)/N;
fak=2
Inisialisasi
sum=f(a)+f(b)
fo n=!"N-!
x=a+nh
(%akah
fak=2
)
$I*(+
,(
fak=2
fak=-
sum=sum+fak#f(x);
$am%ilkan hasil
&asil=h/2#(sum)
'elesai
Gambar 3.1 ,agan alir metode 2impson 133
%Program 1impson #,2
f=inline('exp(x)','x')
'=input('masu""an 'atas atas integrasi ')')
a=input('masu""an 'atas 'a(a! integrasi a)')
*=input('masu""an +umla! segmen *)')
!asil_e"sa"=f(')-f(a)
if(* 3 2)
fprintf('4umla! segmen 5=2$6langi77')
'rea"
en.
if (mo.(*,2)8=/)
*=*-#
en.
!=('-a),*
sum=f(a)-f(')
fa"=2
for i=#)*-#
x=a-i*!
if(fa"==2)
fa"=4
else
fa"=2
en.
sum=sum-fa"*f(x)
en. !asil_num=!,2*sum
error=a's(!asil_e"sa"-!asil_num)
fprintf('!asil numeri" =%f, error=%f',!asil_num,error)
Aturan Simpson 3/
$ntuk meningkatkan ketelitian yang telah diberikan oleh metode Simpson "6!,
maka diperkenalkan metode Simpson yang lain yaitu metode Simpson !64. -etode
Simpson "6! memerlukan jumlah langkah yang genap untuk menerapkan metodenya.
Dengan kata lain, jumlah langkah untuk metode Simpson "6! harus dapat dibagi dengan
&. Cain halnya dengan metode Simpson !64, metode ini tidak mensyaratkan
jumlah langkah genap ataupun ganjil melainkan jumlah langkah yang dapat dibagi
dengan !.
$ngkapan metode Simpson !64 untuk ! segmen dinyatakan oleh
x
x
b
x
!

f x dx =
! h
[
f
x
! f x ! f x f x
]
!-&/#
4
) " & !
)
Sedangkan untuk banyak segmen
x
)
Nh

f x dx=
! h
[

f x ! f x ! f
x
& f
x
! f
x
! f x
4
) "
)
& ! + /
!-&1a#
& f x
!
...& f x
N !
! f x
N &
! f x
N "
f x
)
Nh
]
atau secara umum !-&1# dapat dinyatakan sebagai
a
4
[
N / !"
n=)
N /!"
n=)

f x dx =
!
h
f a !

f x
! N"
!

f x
! N &

!-&1b#
N /!"
&

f x
! N
f b
]
n="
Diba'ah ini diberikan algoritma metode Simpson !64
Algoritma metode Simson 3!"
Definisikan fungsi yang akan diintegrasikan
0entukan batas ba'ah
a
dan batas atas
b
integrasi
0entukan jumlah segmen > n harus kelipatan !#
h
b a
Hitung lebar segmen
n
Inisialisai
sum f a f b
Hitung untuk
i "
hingga
i n "
x a i ? h
7ika modi,!#B" or modi,!#B&#, maka
fakB!
7ika syarat di atas tidak terpenuhi, maka fakB&
Hitung nilai integral
sum sum fak ? f x#
!h
0ulis hasilnya perhitungan
0asil ? sum
4
@ontoh program Simpson !64 disajikan di ba'ah ini untuk fungsi e:p:# dengan batas
ba'ah integrasi a dan batas atas integrasi b.
I In nt te eg gr ra as si iN Nu um me e
r ri ik k
70 70
%Program 1impson 2,9
f=inline('4*x-x^2','x')
f.=inline('2*x^2-#,2*x^2','x')
a=input('masu""an 'atas 'a(a! integrasi a)')
'=input('masu""an 'atas atas integrasi ')')
*=input('masu""an +umla! segmen *)')
!asil_e"sa"=f.(')-f.(a)
if(* 3 2)
fprintf('4umla! segmen 5=2$6langi77')
'rea"
en.
!=('-a),*
sum=f(a)-f(')
for i=#)*-#
x=a-i*!
if(mo.(i,2)==2 : mo.(i,2)==#)
fa"=2
else
fa"=2
en.
sum=sum-fa"*f(x)
en. !asil_num=2,9*!*sum
error=a's(!asil_e"sa"-!asil_num)
fprintf('!asil numeri" =%f, error=%f',!asil_num,error)
I In nt te eg gr ra as si iN Nu um me e
r ri ik k
71 71
Mulai
Mendefinisikan fungsi
f(x)
Masukkan a, b dan N
(%akah
N keli%a.an /
)
h=(b-a)/N;
Inisialisasi
sum=f(a)+f(b)
fo n=!"N-!
x=a+nh
(%akah
m od(n,/)=! a.au
m od(n,/)=2
)
$I*(+
,(
fak=/
fak=2
sum =sum+fak#f(x);
$am %ilkan hasil
&asil=/h/0#(sum )
'elesai
Gambar 3.1 ,agan alir program 2impson 331
3.2 Integrasi Kuadratur
Salah satu metode paling mudah untuk menghitung integral adalah dengan
mengevaluasi fungsi tersebut pada sejumlah lokasi dan kemudian menggunakan hasilnya
untuk menghampiri integral tersebut. %ada setiap lokasi titik yang telah ditentukan
tersebut bersesuaian dengan faktor bobot tertentu. Selanjutnya kita dapat
menjumlahkannya
N
I w
i
f x
i
i )
!-&3#
Dimana x
i
merupakan titik-titik evaluasi dan
w
i
adalh faktor bobot yang bersesuaian
dengan titik ke-i.
$ntuk menerapkan ungkapan !-&3# dalam pendekatannya terhadap sebuah
integral, maka perlu ditentukan titik evaluasi dan faktor bobot yang bersesuaian tersebut.
$ntuk maksud tersebut, maka kita mempersyaratkan bah'a persamaan !-&3# harus
memenuhi integral fungsi-fungsi antara lain
f x "
f x x
f x x
&

!-&4#
Dengan mensubstitusi fungsi-fungsi pada !-&4# ke persamaan !-&3# akan
memberikan beberapa persamaan simultan dalam
w
i
beberapa faktor bobot.
Contoh
yang dapat kita pecahkan untuk
%enyelesaian paling sederhana untuk persamaan !-&3# diperoleh jika jumlah titik
yang digunakan hanya dua buah. 7adi, diperoleh empat persamaan simultan yaitu
$ntuk
f x "
,
w
"
f x
"
w
&
f x
&
"
"dx & w
"
w
&
"
$ntuk
f x x
,
w x w x
"
" " & &
x
&
$ntuk f x
w
"
f x
"
x
&
,
w
&
f x
&
"
x dx
"
) w
"
x
"
w
&
x
&
w f x w f x x
&
dx
&
w x
&
w x
&
" " & &
"
$ntuk f x x
!
!
" " & &
w
"
f x
"
w
&
f x
&
"
x
!
dx )
! !
"
Selanjutnya, kita telah memperoleh empat persamaan simultan yaitu
w
"
w
&
&
w
"
x
" w
&
x
&
)
w x
&
w x
&
&
" " & &
!
w x
!
w x
!
)
" " & &
7ika empat persamaan simultan tersebut diselesaiakan maka akan diperoleh harga-harga
w
"
w
&
"
"
"
!
),/33!/)!
x
"
),/33!/)!
!
Dengan mensubstitusi titik-titik yang diperoleh serta faktor bobotnya, maka ungkapan
!-&3# menjadi
I f
"
f
"
! !
Selanjutnya, kita akan mencari titik-titik dan faktor bobot yang bersesuaian untuk
pendekatan integrasi 9auss tiga titik. Seperti halnya pada pencarian titik-titik dan faktor
bobot pada integrasi 9auss dua titik, maka persamaan !-&3# harus memenuhi hubungan
sebagai berikut
$ntuk
f x "
,
w
"
f x
"
w
&
f x
&
w
!
f x
!
"
"dx & w
"
w
&
w
!
"
w x w x w x
w x
w x
w x
"
" " & & ! !
" "
$ntuk
f x x
,
$ntuk f x
w
"
f x
"
x
&
,
w
&
f x
&
w
!
f x
!
"
x dx )
"
w
"
x
"
w
&
x
&
w
!
x
!
w f x w f x w f x x
&
dx
&
w x
&
w x
&
w x
&
" " & & ! !
"
$ntuk f x x
!
!
" " & & ! !
$ntuk f x
w
"
f x
"
x
+
,
w
&
f x
&
w
!
f x
!
"
x
!
dx )
! ! !
"
w f x w f x w f x
"
x
+
dx
&
w x
+
w x
+
w x
+
" " & & ! !
"
$ntuk f x x
/
/
" " & & ! !
w
"
f x
"
w
&
f x
&
w
!
f x
!
"
x
/
dx )
/
"
/ /
& & ! !
Dari enam ungkapan di atas, maka kita telah memperoleh enam persamaan
simultan linier yaitu
w
"
w
&
w
!
&
w
"
x
" w
&
x
&
w
!
x
!
)
w x
&
w x
&
w x
&
&
" " & & ! !
!
w x
!
w x
!
w x
!
)
" " & & ! !
w x
+
w x
+
w x
+
&
" " & & ! !
/
w x
/
w x
/
w x
/
)
" " & & ! !
Dengan menyelesaikan enam persamaan simultan linier di atas, maka akan diperoleh
harga untuk titik-titik dan faktor bobot yang bersesuaian yaitu
x
"
),33+/51115
x
&
)
x
!
),33+/51115
w
"
),////////1
w
&
),444444445
w
!
),////////1
0abel !." diberikan harga titik-titik 9auss dan faktor bobot yang bersesuaian
untuk beberapa jumlah titik.
0abel !." Daftar titik-titik 9auss dan faktor bobot yang bersesuaian
7umlah 0itik x
i
w
i
N B &
N B !
N B +
N B /
N B 1
N B 4
N B ")
),/33!/)&15
)
),33+/51115
),!!554")+!
),41""!1!"&
)
),/!4+15!")
),5)1"354+1
),&!41"5"41
),11"&)5!43
),5!&+15/"+
),"4!+!+1+&
),/&//!&+")
),351111+34
),51)&454/3
),"+443+!!5
),+!!!5/!5+
),135+)5/14
),41/)1!!13
),53!5)1/&4
",)))))))))
),444444445
),////////1
),1/&"+/"//
),!+34/+4+/
),/14444445
),+341&413)
),&!15&144/
),+135"!5!/
),!1)31"/3!
),"3"!&++5&
),!1&14!34!
),!"!3)11+1
),&&&!4")!+
),")"&&4/!1
),&5//&+&&/
),&15&113"5
),&"5)41!1!
),"+5+/"!+5
),)1113"!++
Dang perlu diperhatikan adalah bah'a batas-batas integrasi yang terpenuhi untuk
metode kuadratur ini adalah -" hingga E". Hal ini tentunya menjadikan penylesaiaan
dengan metode ini kurang lu'es. Oleh sebab itu, perlu dilakukan transformasi terhadap
batas ba'ah dan batas atas integrasi tersebut, misalnya a dan b masing-masing untuk
batas ba'ah dan batas atas integrasi. $ntuk itu, kita menganggap bah'a terdapat
hubungan antara
x
t
dengan x melalui hubungan
t
t
x
i
x
i
x
& x
t
a b
b a
!-&5#
dimana
x
t
merupakan kooordinat origin yang berada dalam interval [ a % b] atau
a x
t
b
, sedangkan x adalah koordinat ternormalisasi yang berada dalam rentang
" x " . 0ransformasi dari x ke
x
t
memberikan
b a x a b
t
&
!-!)#
Dengan menggunakan ungkapan transformasi !-!)#, maka integral dapat dinyatakan
sebagai
b
f x
t
dx
t
"
f x
t
dx
t
dx dx
b a
N
w f x
i
!-!"#
a
dimana
"
&
i "
dx
t
/ dx b a / &
!-!&#
x
i
Harga-harga dari diperoleh dengan cara mensubstitusi x dalam persamaan !-!)#
dengan titik-titik 9auss, yaitu
Contoh.
x
t
i
b a x
i
a b
&
-isallkan diketahui N &, a B", b B "). Oleh karena titik-titik 9auss untuk > B &
pada koordinat ternormalissi adalah F ),/33!/)&15, maka titik-titik yang bersesuaian
dengan t adalah
x
t
"
x
t
&
"
")
&
"
")
&
" - ),/33!/)&15
" ),/33!/)&15
" ")
" ")
&,5)"5&/
4,)54)3/
Sedangkan
dx
t
dx b a 6 & +,/
, sehingga kuadratur 9auss menjadi
")
f x
t
"
dx
t
"
f x
t
"
dx
t
dx dx +,/ " f &,5)"5&/ " f 4,)54)3/
% Program ;auss <ua.ratur
f=input('=asu""an fungsi integran. (guna"an inline() )')
a=input('=asu""an 'atas 'a(a! integrasi )')
'=input('=asu""an 'atas atas integrasi )')
*=input('>ntegrasi <ua.ratur ?ang .iguna"an (2,2,4,0,%,9,#/) )')
if (*==2)
loa. gauss2$txt
x=gauss2(),#)(=gauss2(),2)
elseif(*==2)
loa. gauss2$txt
x=gauss2(),#)(=gauss2(),2)
elseif(*==4)
loa. gauss4$txt
x=gauss4(),#)(=gauss4(),2)
elseif(*==0)
loa. gauss0$txt
x=gauss0(),#)(=gauss0(),2)
elseif(*==%)
loa. gauss%$txt
x=gauss%(),#)(=gauss%(),2)
elseif(*==9)
loa. gauss9$txt
x=gauss9(),#)(=gauss9(),2)
elseif(*==#/)
loa. gauss#/$txt
x=gauss#/(),#)(=gauss#/(),2)
else
fprintf('6langi, masu"an +enis ;auss sala!7')
en.
+um=/
for i=#)*
+um=+um-((i)*f(x(i))
en.
+umla!=('-a),2*+um
fprintf('@asil >ntegrasi <ua.ratur %i titi" a.ala! %f',*,+umla!)
&
"

S!A" #AN "ATI$AN


". Hitunglah dengan metode trapesium integral berikut ini dengan menggunakan &,+dan
1 segmen.
"
a#

" x
&
dx
"
arctan x
d#

dx
) )
x
/ &
b# /

)
"
!
cos
&
x dx
+
"
e#

e
x
dx
)

c# cos sin x dx

)
&. $langi pertanyaan nomor "# dengan menggunakan metode titik tengah dengan &, +
dan 1 segmen. Aandingkan hasilnya dengan hasil sebelumnya.
!. Aerapakah kira-kira kesalahan perhitungan integrasi pada soal nomor ", jika Saudara
menggunakan ungkapan !-"!# dan !-"4#.
+. Hitunglah integral di ba'ah ini dengan metode Simpson "6! dengan &,+ dan 1
segmen.
/&
a#

x sin x dx
)
"
d#

x ln sin x dx
)
"
b#

)
"
dx
x " ln x
&
"
e#

)
ln
"
dx
x
"
c#

"
dx
)
x " x
/. $langilah pertanyaan nomor &# dengan metode Simpson !64 dengan !,1,5 dan "&
segmen. Aandingkan hasilnya dengan hasil sebelumnya.
1. Dengan menggunakan hubungan
& sin
"
x

sin 4 x cos
"
x cos m
"
x %
&
4="
& &
m
& sin
"
x

cos 4 xsin m
"
x sin
"
x
&
4="
& &
&
dengan m adalah bilangan integer positf, maka tunjukkan bah'a untuk metode
trapesium banyak segmen dengan jumlah m subinterval akan memberikan harga
eksak pada setiap integral berikut ini


cos r x dx ,

sin r x dx

untuk setiap bilangan integer r yang bukan merupakann multipel dari m. Harga
berapakah yang diberikan oleh metode trapesium untuk integral-integral tersebut
jika r =mk dan k adalah bilangan positf integer.
3. Hitunglah integral berikut ini dengan menggunakan metode kuadratur 9auss & titik.
<emudian bandingkanlah dengan dengan hasil eksaknya.
"./
a#

x
&
ln x dx
".1
d#

&
x
dx
" "
x +
/+
b#

x
&
sin x dx
)
"
e#

x
&
e

x
dx
)
!./
c#

x
dx
/+
f#

e
! x
sin & x dx
! x
&
+ )
4. $langilah soal nomor " dengan kuadratur 9auss ! titik.
5. $langilah soal nomor " dengan kuadratur 9auss + titik.
"). $langi sekalilagi soal nomor " dengan kuadratur 9auss 1 titik. <emudian
bandingkanlah hasilnya dengan hasil-hasil sebelumnya jika dibandingkan
dengan hasil eksaknya.

You might also like