You are on page 1of 21

1.

DEFINISI PANGAN FUNGSIONAL


The First Internasional Conferensi East- West
Perspective on Fungsional Foods 1996
Pangan fungsional pangan yang karena
kandungan komponen aktifnya dapat memberikan
manfaat bagi kesehatan, diluar manfaat yang diberikan
oleh zat-zat gizi yang terkandung di dalammya

(Badan POM, 2001).
Pangan fungsional pangan yang secara alamiah
maupun telah melalui proses, mengandung satu atau
lebih senyawa yang berdasarkan kajian-kajian ilmiah
dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu
yang bermanfaat bagi kesehatan.
2. SENYAWA BIOAKTIF PADA PANGAN FUNGSIONAL
Menurut BPOM RI;
Vitamin
Mineral
Gula alcohol,
Asam lemak tidak jenuh
(MUFA, PUFA)
Peptida dan protein
tertentu,
Asam amino,
Serat pangan
Prebiotik, Probiotik,
Kolin,
Lesitin dan Inositol
Karnitin dan Skualen,
Isoflavon (kedelai)
Fitosterol dan Fitostanol,
Polifenol (teh)
Komponen fungsional lain
yang akan ditetapkan
kemudian.


3. SYARAT SYARAT PANGAN FUNGSIONAL
Memenuhi kriteria produk pangan sesuai dengan
ketentuan Keputusan Kepala Badan BPOM.
Menggunakan bahan yang memenuhi standar mutu
dan persyaratan keamanan serta standar dan
persyaratan lain yang ditetapkan .
Mempunyai manfaat bagi kesehatan yang dinilai dari
komponen pangan fungsional berdasarkan kajian
ilmiah Tim Mitra Bestari

Disajikan dan dikonsumsi sebagaimana layaknya
makanan atau minuman;
Memiliki karakteristik sensori seperti penampakan, warna,
tekstur atau konsistensi dan cita rasa yang dapat diterima
konsumen.
Komponen pangan fungsional tidak boleh memberikan
interaksi yang tidak diinginkan dengan komponen lain.
( Peraturan Kepala Badan BPOM RI No HK.00.05.52.0685
tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional
Pasal 4)

4. JENIS JENIS PANGAN FUNGSIONAL
Sumber
Nabati
Hewani
Cara
Pengolahan
Tradisional
Modern
BERDASARKAN SUMBER
Pangan Fungsional Nabati berasal dari tumbuhan , buah dan
kacang kacangan.
Ex :
Kedelai dan hasil olahannya
-mengandung isoflavon anti kanker,
Tomat
- mengandung likopen mencegah kanker
Anggur dan buah berry
- mengandung antioksidan & pigmen apigenin
mencegah kanker kulit
Apel
- meningkatkan produksi acetylcholine daya ingat
Bawang putih
- mengandung senyawa alliinase mencegah kanker
Pangan Fungsional Hewani

Ikan Salmon, Sarden, Tuna
- kaya asam lemak tak jenuh ganda (PUFA)
kekebalan tubuh dan peningkatan kecerdasan otak.

Daging Sapi
- mengandung zat besi dan protein yang tinggi
mencegah anemia, dan baik untuk perrtumbuhan dan
perkembangan tubuh, membangun dan memelihara
sel-sel dan jaringan tubuh


BERDASARKAN CARA PENGOLAHANNYA
Pangan Fungsional Tradisional

Minuman (jamu) Beras kencur
- mengandung alkoloid + minyak atsiri sebagai
penyegar tubuh, penambah stamina, meredakan
sakit, sebagai pengobat masuk angin.
Temulawak dan Kunyit
- mengandung kurkuminoid menetralkan racun,
menghilangkan nyeri sendi, meningkatkan sekresi
empedu, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida
darah, antibakteri, dan sebagai antioksidan.
Dadih (susu fermentasi Kerbau) di Sumatera Barat
- mengandung BAL (bakteri asam laktat) sbg
prebiotik mencegah enterik bakteri patogen,
menurunkan kadar kolesterol di dalam darah,
mencegah kanker usus, anti mutagen, anti
karsinogenik, dan meningkatkan daya tahan tubuh
Pangan Fungsional Modern
pangan fungsional yang dibuat khusus menggunakan resep resep
baru.

contoh pangan fungsional modern menurut Astawan (2011) adalah :
Pangan tanpa lemak, rendah kolesterol, rendah trigleserida.
Breakfast cereals dan biscuit yang diperkaya serat pangan.
Mi instan yang diperkaya dengan berbagai vitamin dan mineral.
Permen yang mengandung zat besi, vitamin dan
fruktooligosakarida.
Pasta yang diperkaya serat pangan.
Sosis yang diperkaya dengan oligosakarida, serat, kalsium kulit
telur.
Minuman yang mengandung suplemen serat
pangan, mineral, vitamin.
Cola rendah kalori dan tanpa kafein.
Softdrink yang diperkaya protein.
Minuman isotonic dengan keseimbangan mineral.
Minuman untuk pencernaan.
Minuman pemulih energy secara kilat.
Teh yang diperkaya dengan kalsium.


5. PENEMUAN MUTAKHIR PANGAN FUNGSIONAL
1
Buah Buahan yang dimakan secara utuh dapat menurunkan resiko terkena
Diabetes Tipe 2.
2
Dadih / dadiah, Susu Kerbau Fermentasi Mampu Menurunkan Kolesterol
3
Produk Susu dan Sereal yang diperkaya zat besi dan mikronutrisi lainnya
berkaitan dengan peningkatan hemoglobin yang signifikan dalam darah anak.
4
Roti gandum yang diperkaya dengan lupin menurunkan tekanan darah.
5
Daun Stevia Aman sebagai Pengganti Gula Alami untuk Penderita Diabetes.
6
Minuman berkabonasi rendah kalori (Coke Diet)beresiko menaikkan sindrom
metabolic dan memicu kegemukan
1. Buah Buahan yang dimakan secara utuh dapat
menurunkan resiko terkena Diabetes Tipe 2

Peneliti an dilakukan oleh peneliti dari Harvard School
of Public Health dalam laporan riset yang dimuat
British Medical Journal (BMJ) edisi online edisi 29
Agustus 2013 .
konsumsi (buah utuh) whole fruits yang diteliti yaitu :
grapes or raisins; peaches, plums, or apricots;
bananas; apples or pears; oranges; grapefruit;
strawberries; and blueberries dan membandingkannya
dengan konsumsi buah dalam bentuk jus.
Hasil nya : sampel yg konsumsi buah utuh
berisiko 23 persen lebih kecil terkena
diabetes 2.
2. Dadih / dadiah, Susu Kerbau Fermentasi Mampu
Menurunkan Kolesterol


Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Eni Harmayani dosen
Fakultas Teknologi Pertanian UGM berhasil melakukan
isolasi bakteri asam laktat (BAL) dari dadih. Bakteri
tersebut dinamakan Lactobacillus sp. Dad 13.

Percobaab pemberian susu fermentasi oleh probiotik dari
dadih yang dipasteurisasi dan disterilisasi pada hewan
mampu menurunkan kolesterol sebanyak 42-45% pada
pakan tinggi kolesterol dan 50-53% pada pakan tanpa
kolesterol.

3. Produk Susu dan Sereal yang diperkaya zat besi dan mikronutrisi lainnya
berkaitan dengan peningkatan hemoglobin yang signifikan dalam darah
anak.

Produk susu dan sereal yang diperkaya dengan zat
besi dan kombinasi mikronutrisi lainnya seperti zinc dan
vitamin A dapat meningkatkan kadar haemoglobin
sehingga membantu mengurangi anemia karena
kekurangan zat besi pada anak dibandingkan makanan
yang hanya diperkaya zat besi saja,
Penelitian dilakukan para peneliti dari Winterthur
Institute of Health Economics di Swiss menganalisis
hasil gabungan 18 percobaan yang melibatkan lebih
dari 5.400 anak.
4. Roti gandum yang diperkaya dengan lupin menurunkan
tekanan darah.

Tepung inti lupin memiliki kandungan protein dan serat tinggi,
serta rendah karbohidrat yang mirip dengan karakteristik
kedelai.
Meningkatkan kandungan protein dan serat dengan
menggunakan inti lupin merupakan pendekatan diet
mengurangi tekanan darah dan resiko penyakit jantung.
Penggunaan lupin untuk produk pangan bakery dicoba
Jonathan Hodgson dari Western Australia Univrsity dalam
penelitiannya. Ternyata responden dengan obesitas dapat
menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik 3,0 dan 0,6
mmHg.
Kerjasama Curtin University of Technologi Australia dan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia telah menginvestigasi
kemungkinan memanfaatkan lupin untuk membuat tempe.

GAMBAR LUPIN
5. Daun Stevia Aman sebagai Pengganti Gula Alami untuk Penderita
Diabetes.
Daun Stevia tidak mengandung kalori dan tidak
menaikkan gula darah karenanya baik dikonsumsi
penderita diabetes , selain itu juga memiliki sifat non
karsinogen.
Menurut Daily Mail (19/03/2014), daun ini
menghasilkan rasa manis antara 250 sampai 300 kali
lebih manis dari gula.
Pemanis yang ada dalam daun stevia tidak dapat
difermentasikan oleh bakteri di dalam mulut sehingga
tidak menyebabkan gangguan pada gigi termasuk gigi
berlubang.

DAUN STEVIA
6. Minuman berkabonasi rendah kalori (Coke Diet)beresiko
menaikkan sindrom metabolic dan memicu kegemukan

Penelitian saat ini telah membuktikan adanya
hubungan antara minum soda diet (rendah
kalori) dan sindrom metabolik.
Orang yang minum 1 kaleng atau lebih soda
rendah kalori dapat meningkatkan risiko
sindrom metabolik sebanyak 50 sampai 60 %.
Beda minuman soda biasa dengan soda rendah
kalori terdapat pada pemanisnya.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa gula
rendah kalori yang terdapat pada soda tidak
berpengaruh pada penurunan berat badan

You might also like