Kandung empedu 6/24/2014 kantong berongga berbentuk pir terletak pd lobus kanan hati Panjang : 8-12 cm Saluran empedu : duktus sistikus Bagian terminal = Sfingter Oddi FUNGSI KANDUNG EMPEDU 6/24/2014 menyimpan dan memekatkan empedu Menampung : 40 60 ml empedu Pengosongan kandung empedu => kontraksi otot dan relaksasi sfingter oddi Kontraksi dirangsang oleh hormon kolesistokinin Kontraksi dan relaksasi = 1 jam
Cairan empedu 6/24/2014 disekresikan hati : 600-700 ml/hr Disalurkan melalui kanalikuli bilier, duktus biliaris, hepatikus, sistikus. Dalam kandung empedu => pemekatan 5-6 x empedu hati Fungsi : membantu pencernaan dan penyerapan lemak , vit. ADEK
6/24/2014 KOMPOSISI EMPEDU
Garam empedu
Lesitin
KOLESTEROL
AIR & Elektrolit
PERANAN EMPEDU DALAM PENCERNAAN NUTRIENT 6/24/2014 LEMAK MAKANAN EMULSI Hormon Kolesistokinin Empedu Enzim Lipase Pankreas MISEL Mukosa Usus Halus 6/24/2014 PENYAKIT KANDUNG EMPEDU Kolesistits Kolelitiasis
6/24/2014 Peradangan dari dinding kandung empedu Bersifat akut dan kronis Gejala : nyeri perut kanan atas, nyeri tekan dan demam Kolesistitis akalkulus => 10 % seluruh kasus yng dihub. Penyakit gawat spt : Pembedahan Sepsis Penyakit kegawatan
6/24/2014 PENYEBAB 1.batu empedu
2.stasis cairan empedu
4.infeksi kuman
3.Iskemia
GEJALA KLINIS 6/24/2014 Nyeri di kanan bagian atas Mual dan muntah Demam ringan => bertambah berat
Pada tahan berat Demam tinggi Ikterus ( 20%) Pankreatitis, ileus Hasil Lab : AST dan ALT >>, bilirubin >> Pemeriksaan fisik : hepatomegali
Diagnosis 6/24/2014 pemeriksaan radiopak => 15% terlihat adanya batu empedu tembus pandang karena kandungan kalsium tinggi Pemeriksaan USG= besar, letak batu 6/24/2014 KOLELITIASIS endapan satu atau lebih kompenen empedu = BATU EMPEDU Terjadi pd kandung empedu, di saluran empedu intra/ekstra hepatik . 3 tipe : Batu Kolesterol, batu pigmen, Batu kalsium wanita > 40 th , kurang gerak, pola diet insiden >> pada diabetes, sirosis, pankreatitis 6/24/2014 ETIOLGI BATU EMPEDU Perubahan Komposisi Empedu stasis kandung empedu Infeksi Kandung empedu 6/24/2014 75% tanpa gejala 50% asimptomatik 30% kolik biliar Nyeri hebat Nausea, vomiting 6/24/2014 Nyeri Suhu,Nadi Tensi Fisik/Klinis Antropometri BB TB IMT LABORATORIUM Hb, Profil Lipid Bilirubin, AST, ALT USG Feses, urine DIETARY asupan Kebiasaan makan Pantangam Assesment PENATALAKSANAAN DIET Penatalaksanaan Diet 6/24/2014 Tujuan Diet : mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberikan istirahat pada kandung empedu dengan : Menurunkan berat badan membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen Mengatasi malarsorpsi lemak. SYARAT DIET 6/24/2014 Energi sesuai kebutuhan. Jika terjadi kegemukan/obesitas,=> diet rendah energi. Protein cukup tinggi :1-1,25 g/kg BB Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan, pada kead kronis dapat diberikan 20- 25% total energi Jika ada steatorhea (lemak feses > 25 g/24 jam, =>lemak rantai sedang (MCT) Syarat diet 6/24/2014 Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E. K. Serat tinggi = pektin mengikat kelebihan asam empedu dalam saluran cerna Hindari bahan makanan yang menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.
Jenis Diet dan Indikasi pemberian 6/24/2014 Diet Lemak Rendah I Diet Lemak Rendah II Diet Lemak Rendah III pasien dengan kolik akut. berupa buah dan minuman manis rendah energi dan semua zat gizi . keadaan akut sudah teratasi mual sudah berkurang Pasien kronik yang gemuk . Bentuk cincang. Lunak, biasa Pasien tak gemuk Cukup nafsu makan . Bentuk lunak/biasa Bahan Makanan Yang tidak dianjurkan 6/24/2014 semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian , nangka. 6/24/2014 Kasus 6/24/2014 Seorang ibu rumah tangga berumur 52 tahun, BB= 71 kg, TB= 153 cm, masuk rumah sakit dengan keadaan panas (39oC) merasakan nyeri hebat pada perut bagian atas, panas menjalar ke daerah punggung. Mual dan muntah disertai dengan diare berbusa dan berwarna agak kehijauan. Sakit ini secara tiba-tiba dialami ketika makan 1 jam setelah makanan gorengan dalam jumlah cukup banyak. Pada saat ( hari ke dua) kondisinya sudah sedikit membaik, masih merasakan nyeri tapi tidak sehebat saat MRS, masih merasakan mual dan muntah jika makan lauk hewani. kasus 6/24/2014 Dari hasil anamnese dan pemeriksaan fisik dan klinis diperoleh hasil : Os punya riwayat suka makanan jeroan, makanan yang digoreng, tidak suka makanan dalam jumlah banyak, suka mengemil terutama kripik, krupuk usus. Frekuensi makan 3-4 x sehari. Kegiatan di rumah tidak banyak karena ada pembantu, Nonton tv dan antar jemput anak. Tidak suka berolah raga. Hasil pemeriksaan fisik dan klinis ditemukan suhu tubuh 37,5 oC, nadi 88 x/mnt, tensi 120/80 mmHg. Nyeri tekan masih dirasakan, kuning sekitar sklera mata , kadang diare berbuih dengan warna agak kehijauan
Kasus 6/24/2014 Hasil pemeriksaan laboratorium Bilirubin total 12,2 mg/dl (tinggi), AST = 65 U/l (diatas normal), ALT = 89 U/l (diatas normal). Leukosit 12.000/ml (normal), LED 18 mm (normal), Hb = 11 mg/dl (normal). Hasil pemeriksaan Radiopak dan USG ditemukan adanya batu pada saluran empedu. Lakukan penalaksanaan diet yang tepat bagi penderita tersebut. Susun menu sehari. Penderita dirawat di kelas III RS sanglah Denpasar.