You are on page 1of 58

SELAMAT DATANG PESERTA

WORKSHOP ADMIN LINUX


DISTRO UBUNTU

GRAHA TELKOM BOGOR, 28-29 FEBRUARI 2012

GEMPITA

SERVER ADMINISTRATOR
UBUNTU 10.10

Bimo Prabowo, S.Kom


Agung Setiawan, ST
(Staff Pengajar SMK Taruna Bhakti Depok)

Panduan memilih Distro


Distro di sini adalah bentuk pendistribusian dari Linux. Karena Linux bisa dan mungkin
hanya bisa di dapatkan dalam sebuah bundel yang lazim disebut dengan istilah Distro
juga.
Sebuah distro linux terdiri dari :

Kernel Linux beserta sistem dasarnya

Program Instalasi

Tools basic

Package ( program yang sesuai dengan tujuan pembuatan distro )

RedHat, merupakan distro pertama yang instalasi dan


pengoperasiannya mudah, dulu merupakan distro paling
populer di Indonesia. Distro berbasis Redhat menggunakan
binary RPM.
Debian, distribusi yang mengutamakan kestabilan dan
kehandalan, meskipun mengorbankan aspek kemudahan dan
kemutakhiran program. Debian menggunakan *.deb dalam
paket instalasi programnya. Ubuntu dan turunannya yang
sekarang populer ini termasuk di dalamnya.
Slackware, bisa dikatakan Linux untuk advance, hampir semua
dokumentasi Linux disusun berdasarkan Slackware, Semua
isinya ( kernel, library ataupun aplikasinya ) sudah teruji,
mungkin tua tapi stabil, Slackware menganjurkan untuk
menginstall dari source sehingga setiap program yang kita
install teroptimasi dengan sistem kita. Slackware menggunakan
libc5 dalam binary/librarynya.

Suse, distribusi dari YaST ( Yet another Setup Tools )


untuk mengkonfigurasi sistem. Merupakan pertama
kalinya
distribusi
linux
yang
penginstallannya
menggunakan bahasa Indonesia.
Mandrake, merupakan varian dari RedHat yang dioptimasi
untuk pentium, sekarang berkembang menjadi Mandriva
dengan menampilkan performance grafis yang menarik
WinLlinux, distro yang dirancang untuk diinstall di atas
partisi DOS ( Windows ), untuk menjalankan bisa di-klik
dari Windows atau seakan-akan suatu program aplikasi
under Windows.

Tips Cara Pilih Distro

Cari distro yang banyak dipakai orang dan teman-teman


dekat anda, hal ini akan mempermudah jika kita
menemukan suatu kesalahan dan bisa untuk saling
bertukar pikiran ( share ).
Pakai distro dengan paket program yang sesuai dengan
yang kita inginkan.
Cari distro yang menyediakan buku panduan/manual
secara gratis ( jika ingin belajar mandiri )
Gabung di milis atau komunitas pengguna linux, misal
KPLI, ubuntu-id, BlankOn dan sebagainya.
Lihat terlebih dahulu info perkembangan distro llinux, dapat
dilihat di situs www.distrowatch.com

Filesystem Linux

Berbeda dengan Operating System Windows, di mana susunan direktorinya


ditentukan dengan kondisi partisi dan hardisk.

Bentuk Drive merupakan representasi dari partisi, di mana huruf C


diberikan untuk partisi pertama di hardisk utama.

Sedangkan di Linux jelas tidak mengenal konsep drive. Berbagai macam


partisi dapat di mount ke dalam direktori yang berada di dalam struktur
direktori linux.

Perhatikan perbedaan dalam menunjukkan


lokasi sebuah file :
D:\Folder\tempat menyimpan\file.txt >>di Windows
/Folder/tempat menyimpan/file.txt >> di Linux

Dari perbedaan di atas, kita dapat mudah melihat perbedaan


penggunaan slash (/) di Linux versus backslash (\) di Windows.
Dan juga tidak adanya nama drive di Linux.

Struktur direktori Linux saat ini mengikuti standar Filesystem Hierarchy Structure (FHS)
walaupun kebanyakan distribusi (distro) memodifikasi standar tersebut.
Type Filesystem Linux Populer :

EXT2 ( filesystem yang cepat dan stabil tetapi mulai tergantikan dengan lahirnya
EXT3 dan EXT4 )

EXT3 ( pengembangan dari EXT 2 dengan menggunakan konsep journaling, yaitu


merekam data yang sudah ditulis ke disk, sehingga mempermudah proses
recovery )

reiserFS ( jenis lain dari journaling system yang diklaim lebih cepat dan
menawarkan fitur keamanan yang lebih baik )

XFS (64 Bit journaling system yang dibuat oleh Silicon Graphic Inc. yang digunakan
pada varian unix yang dikembangkan SGI. )

JFS ( journaling system buatan IBM )

EXT4 ( pengembangan dari EXT3, didesain untuk memberikan performance yang


lebih baik dan peningkatan kemampuan dan mengurangi waktu yang diperlukan
untuk melakukan pengecekan hardisk )

Filesystem Hierarchy Standard (FHS)

Penjelasan :

/ ( Root folder ) : menduduki posisi puncak di dalam hirarki, direktori ini


dilambangkan dengan tanda slash ( / ). Direktori ini membawahi semua
direktori penting lainnya. Sehingga penulisan direktori lainnya selalu
menggunakan tanda / di depannya, yang menunjukkan kalau direktori
tersebut di bawah root.
/bin/ : direktori ini berisi perintah dasar yang dibutuhkan oleh system
maupun user. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari binary.
/boot/ : berisi program dan data yang dibutuhkan pada saat melakukan
proses booting (menjalankan) system. Tersimpan file-file bootloader
diantaranya grub/lilo, Kernel, initrd dan system.map
/dev/ : direktori tempat file device, berkaitan dengan perangkat-perangkat
yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial, port
printer, dapat diberlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat
serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk disebut
sebagai /dev/sda1. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari device.

/etc/ : berisi file konfigurasi system, Mayoritas aplikasi dan


layanan konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk
diantaranya /etc/hosts, /etc/resolv.conf, /etc/init.d, /etc/rc*.d, dan
sebagainya.
/home/ : direktori tempat menyimpan data user. Setiap user
yang terdaftar secara otomatis akan dibuatkan direktori /home.
Ingat, My document di windows.
/lib/ : berisi file-file library dari aplikasi yang ada di system.
Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari library.
/media/ : direktori ini akan berisi media yang bisa dibongkar
pasang di komputer anda. Seperti cdrom,floppy disk, flash disk,
hardisk eksternal, dsb.
/mnt/ : direktori tempat pengaitan sistem sementara.
Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah
menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. Untuk
memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan
dari mount.

/opt/ : berisi paket aplikasi tambahan yang kita install ke dalam


system. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap
kependekan dari optional
/sbin/ : berisi program biner yang dibutuhkan untuk
menjalankan dan memperbaiki system. Biasanya aplikasi yang
ada hanya bisa dijalankan oleh administrator atau root. Untuk
memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan
dari super binary.
/tmp/ : direktori tempat menyimpan file temporeri. Untuk
memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan
dari temporary
/usr/ : berisi program-program yang bisa diakses oleh user,
program source code. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan
tempat dimana user menginstall aplikasi sendiri yang bukan
official dari distro. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini
dianggap kependekan dari user/

Basic Linux Command Line


Terminal/Console
Perintah-perintah yang diketikkan biasa dikenal dengan istilah
Command Line Interface (CLI). Aplikasi untuk menuliskan
perintah biasa dikenal dengan istilah terminal atau console
Pada Ubuntu, default ketika membuka awal terminal :
bimo@smktb:~$
keterangan :
bimo > user yang aktif/digunakan saat ini,
smktb > computer name,
:~ > direktori yang sedang aktif,
tanda ~ menunjukkan berada pada direktori /home,
$ > menunjukkan user biasa.

Format Penulisan CLI :


bimo@smktb:~ $ perintah option argument
Keterangan :
Perintah : perintah yang ingin kita inginkan
Argument : sesuatu yang ditambahkan ke perintah dasar,
biasanya terdapat option (pilihan yang bisa anda gunakan
untuk menghasilkan kondisi tertentu dari suatu perintah) dan
Path (Sesuatu yang akan diproses oleh perintah, misalnya
nama file atau nama direktori)

Contoh :
Penulisan perintah tanpa menggunakan argument :
bimo@smktb:~ $ ls
Penulisan perintah dengan menggunakan argument
berupa option :
bimo@smktb:~ $ ls l
Penulisan perintah dengan menggunakan argument
berupa path :
bimo@smktb:~ $ ls /home/desktop

Aturan yang Harus Diperhatikan :


Pada saat menuliskan perintah, ada beberapa
aturan yang harus kita ikuti, antara lain:

Case Sensitive (penggunaan huruf besar dan


huruf kecil diperhatikan)

Penggunaan tanda baca dan spasi

Ejaan kata dari perintah yang digunakan

Menggunakan bahasa UNIX (auto completion)

Daftar Command Line yang sering


digunakan.
Command Line yang berkaitan dengan informasi dan dokumentasi
a. man
adalah salah satu perintah yang bisa memberikan informasi lengkap
(manual) mengenai perintah dasar yang ingin diketahui.
Contoh : bimo@smktb:~ $ man man
b. whatis
Perintah ini menampilkan informasi singkat mengenai suatu perintah.
Contoh : bimo@smktb:~ $ whatis ls
c. apropos
berfungsi untuk menampilkan informasi singkat perintah yang hanya
anda ketahui sebagian atau anda ingin menampilkan perintah yang
berhubungan dengan sesuatu.
Contoh : bimo@smktb:~ $ apropos copy

d. --help
Bantuan yang satu ini berupa option yang bisa kita
tambahkan ke perintah dasar yang kita inginkan.
Penambahan option ini bertujuan untuk menampilkan
informasi singkat mengenai perintah tersebut.
Contoh : bimo@smktb:~ $ ls help
e. history
Semua perintah-perintah yang sudah pernah anda ketikkan,
akan disimpan ke dalam history. Untuk menampilkan anda
bisa menggunakan perintah history.
Contoh : bimo@smktb:~ $ history
Untuk membersihkan history yang sudah ada, gunakan
perintah : bimo@smktb:~ $ history c

Command Line yang berkaitan dengan Direktori dan isinya.


a. ls atau dir
Menampilkan isi dari suatu direktori.

Contoh :
bimo@smktb:~ $ ls
bimo@smktb:~ $ ls /home/bimo/document

Beberapa argumen yang biasa dipakai :


ls -a : semua folder dan file akan terlihat termasuk yang tergolong hidden.
ls -l : menampilkan isi direktori secara lengkap, mulai dari hak akses, owner,
group dan tanggal file atau direktori tersebut dibuat.
ls -i : menampilkan isi direktori dan ukurannya.

Apa yang terjadi jika yang kita ketikkan ls -lia ?

b. pwd
Kepanjangan dari Print Working Directory. Menampilkan direktori
yang sedang aktif (curent directory).
Contoh : bimo@smktb:~ $ pwd
c. cd
Kepanjangan dari change directory. Perintah untuk berpindah
direktori aktif.
Contoh : bimo@smktb:~ $ cd /home
d. mkdir
Perintah untuk membuat direktori kosong.
Contoh : bimo@smktb:~ $ mkdir data-bimo
Huruf besar dan kecil di sini diperhatikan, dan jika membuat
direktori dengan awalan karakter titik maka secara otomatis direktori
tersebut akan hidden/tersembunyi.
Jika ingin membuat nama direktori dua kata, perkata diakhiri
tanda \, misal : mkdir data\ bimo\

e. rmdir
Perintah untuk menghapus direktori.
Contoh : bimo@smktb:~ $ rmdir data-bimo
f. rm rf
Perintah untuk menghapus direktory beserta file di dalamnya.
Contoh : bimo@smktb:~ $ rm -rf data-bimo
Command Line yang berkaitan dengan management File
a. touch
Perintah untuk mengganti waktu pembuatan suatu file. Tetapi bila file yang anda
ketikkan belum ada maka secara otomatis file tersebut akan dibuat. Kita bisa juga
menentukan tipe file yang kita inginkan, biasanya .txt dan .conf Tetapi file yang
dibuat dengan perintah ini adalah file kosong ( tidak ada isinya).
Contoh : bimo@smktb:~ $ touch biografiku.txt
b. cat
digunakan untuk menampilkan isi file. Biasanya file yang ditampilkan dengan
perintah ini adalah file yang bertipe teks. Dan yang pasti bukan file kosong.
Contoh : bimo@smktb:~ $ cat biografiku.txt

c. cp
Berfungsi untuk mengcopy atau menduplikat file dan/atau direktori.
Format penulisan : cp nama_file_awal nama_file_akhir
Contoh :
bimo@smktb:~ $ cp data data-bimo < pindah satu tempat (harus direname)
bimo@smktb:~ $ cp data-bimo /home/bimo/Documents ( pindah lain tempat )
d. mv
Perintah untuk memindahkan file dan direktori. Perintah ini juga bisa digunakan untuk
merename (mengganti) nama file atau direktori.
Format : mv nama_file nama_file_baru atau mv nama_file direktori tujuan
Contoh :
bimo@smktb:~ $ mv test.txt test_bimo.txt
bimo@smktb:~ $ mv /home/bimo/data /home/bimo/dokumen
e. rm
Untuk menghapus (remove) file atau direktori.
Format : rm nama file/direktori
Contoh :
bimo@smktb:~ $ rm biografiku.txt

Command Line yang berkaitan dengan informasi system


a. uname
Perintah ini akan menampilkan informasi system komputer anda,
hostname, nama dan versi sistem operasi dan tipe prosesor. Biasanya
ditambahkan option a atau all agar informasi secara komplit
ditampilkan.
Contoh :
bimo@smktb:~ $ uname -a
b. date dan cal
Perintah untuk menampilkan tanggal dan waktu system, serta
kalender
c. df
Perintah untuk menampilkan penggunaan space filesystem dari
hardisk kita.

Command Line yang berkaitan dengan user


a. who
Perintah ini digunakan untuk menampilkan user yang sedang login saat
ini. Informasi yang tampak adalah nama user/username, di terminal (pts)
berapa user tersebut berada dan waktu loginnya.
b. whoami
Perintah bila kita ingin menampilkan user yang sedang aktif atau
username kita sendiri.
c. sudo dan visudo
User biasa tidak dapat menggunakan hak root sehingga tidak dapat
menjalankan perintah-perintah milik root. Untuk menggunakan hak root,
digunakan perintah sudo. Tetapi sebelum menggunakan perintah sudo,
user tersebut sudah harus masuk dalam daftar pengguna sudo. Untuk
memasukkan user ke dalam daftar, gunakan perintah visudo.
Biasanya, untuk masuk ke mode root atau super user atau administrator,
beberapa distro cukup mengetikkan sudo su

Contoh :
bimo@smktb:~ $ sudo su
password :
root@puskom-laptop: /home/bimo#
d. su
Perintah untuk dapat berpindah dari user yang sedang aktif menjadi user lain
tanpa harus melakukan logout.
Contoh :
bimo@smktb:~ $ su agus
password :
masukkan password dari username, jika berhasil maka akan berubah :
agus@puskom-laptop : ~ $
z. Menambah user baru
Menambah user baru dengan perintah :
#adduser namauserbaru
Contoh : #adduser bimoprabowo

e. passwd
Perintah ini digunakan jika kita ingin mengganti password yang sudah ada.
root@puskom-laptop:~# cd /home/bimo
root@puskom-laptop:~# passwd
Changing password for user bimo.
New UNIX password: > masukkan 6 karakter password
Retype new UNIX password: > isikan sekali lagi
passwd: all authentication tokens updated successfully. > password berhasil
diganti

f. clear
Jika tampilan di layar cukup banyak dan bisa membuat bingung, kita dapat
membersihkannya dengan perintah clear.
g. chmod
Perintah untuk mengubah file permission/ijin akses suatu file. Izin akses file ada
tiga, yaitu; r : read (membaca); w: write (menulis); x : execute (menjalankan).
Akan ada pembahasan tersendiri.

PESAN ERROR YANG SERING DIJUMPAI


Pada saat mempelajari perintah dasar, mungkin kita akan
mendapatkan error. Jangan terlalu panik dengan kesalahan perintah
ataupun pesan error yang muncul. Untuk mempelajari error, kenali
beberapa macam pesan error yang umumnya terjadi, antara lain:
1.Command not found
Bila terjadi error dengan pesan di atas, periksa kembali ejaan
perintah dasar yang kita ketikkan. Mungkin terjadi kesalahan
penulisan atau perintah yang kita ketikkan memang tidak ada.
Karena bila mendapatkan error ini berarti perintah tidak dikenali
sebagai perintah Linux.
Contoh :
bimo@smktb:~ $ list
bash: list:command not found

2. Invalid option
Error ini terjadi bila kita memberikan option yang salah atau tidak ada pada
perintah yang kita ketikkan. Jadi buka manual dari perintah tersebut dan cek
kembali option yang kita berikan.
Contoh :
bimo@smktb:~ $ ls y
ls: invalid option y
Try ls --help for more information.
3. No such file or directory
Bila kita mengetikkan perintah yang memiliki argument berupa pathname atau file.
Periksa kembali apakah file atau direktori yang kita maksud sudah benar. Karena
bila file atau direktori tidak ada atau salah, maka akan tampil pesan error ini. Ingat
huruf besar dan kecil akan berpengaruh, termasuk tanda spasi dan karakter
lainnya.
Contoh : Misal ingin masuk /home/bimo/Dokument
bimo@smktb:~ $ ls /home/bimo/dokuments
ls /home/bimo/dokuments: No such file or directory

4. Missing operand
Kita akan mendapatkan error ini bila perintah yang kita ketikkan
kurang. Ada perintah yang tidak bisa berdiri sendiri, perintah ini
baru berjalan bila ada argumennya. Bila argumen tidak ada
akan muncul error.
Contoh :
bimo@smktb:~ $ mkdir
mkdir: missing operand
Try mkdir --help for more information.

Permission/Ijin Akses suatu file


Pada materi terdahulu, tentang Basic Command Line, chmod adalah
perintah yang digunakan untuk mengubah file permission/ijin akses dari
suatu file. Sekarang permasalahannya, ijin akses di Linux itu seperti
apa? dan bagaimana ?

Di dalam dunia komputer/programming kita mengenal tiga macam jenis


ijin akses suatu file yaitu :

read (membaca), artinya kita hanya bisa membaca/melihat file tanpa


bisa mengubahnya. Biasa dilambangkan r
write ( menulis ), artinya kita selain bisa membaca/melihat kita juga
bisa mengedit dan menuliskan ke dalam file. Biasa dilambangkan w
execute ( menjalankan ), artinya kita bisa mengeksekusi file
tersebut, bisa baca, tulis dan bahkan menjalankan filenya. biasa
dilambangkan x

Di Dalam Unix/Linux/Ubuntu untuk ijin akses file ini dituliskan dalam 10


digit karakter, yang dapat kita bagi menjadi 3 kelompok. Misalkan :
-rwxrwxrwx
Penjelasan:
satu karakter pertama ( tanda ), artinya file biasa, tiga karakter kedua (rwx)
digunakan untuk ijin akses file terhadap user pemilik file, 3 karakter ketiga
(rwx), digunakan untuk ijin akses file terhadap group pemilik file. 3 karakter
keempat (rwx), digunakan untuk ijin akses terhadap other (user dan group
yang lain).

- | rwx | rwx | rwx


1

Ada 2 macam mode mengubah izin akses file, yaitu Symbolic mode
dan Octal mode.
1. Untuk Symbolic mode, aturannya :
User pemilik file disingkat u, Group pemilik file disingkat g, User dan
group lain disingkat o (other). Atau bisa juga digunakan singkatan a untuk
mewakili ugo. Untuk menambahkan ijin akses digunakan tanda + (plus)
dan untuk mengurangi ijin akses digunakan tanda (minus).
Contoh :
bimo@smktb:~ $ chmod u+x testfile
bimo@smktb:~ $ chmod ugo-r testfile
bimo@smktb:~ $ chmod ugo+rw testfile
Setiap kali melakukan perubahan ijin akses, cek kembali file tersebut
untuk memastikan. Dan lihat apa saja perbedaannya ?

2. Untuk Octal Mode, aturannya :


Mode ini menggunakan angka octal (0-7) untuk melambangkan hak
akses. Digambarkan:

Contoh :
bimo@smktb:~ $ chmod 777 testfile
Setelah diubah ijin aksesnya file testfile sekarang memiliki hak akses
-rwxrwxrwx.
Sehingga user, group, others bisa membaca, menulis dan menjalankan file
tersebut.
Cobalah untuk :
bimo@smktb:~ $ chmod 755 testfile
bimo@smktb:~ $ chmod 644 testfile

BUAT 3 FOLDER DI SEBAGAI BERIKUT :

/home/Latihan1/
buat file :

Coba1.txt (isi dengan 1 paragraf cerita)


Coba2.txt (isi dengan jenis-jenis perintah dasar yg sudah dipelajari)

/home/Latihan2/
buat 3 file dengan ketentuan hak akses sebagai berikut

File pertama = hanya bisa dibuka dan dijalankan oleh user saja

File kedua = hanya bisa dibaca oleh semua orang tanpa bisa
diedit

File ketiga = boleh dibuka dan diedit oleh siapapun

/home/DataPribadi/
buat file biodata kalian 1 orang 1 file .txt dan berikan hak
akses penuh

SERVER ADMINISTRATION

DNS SERVER

WEB SERVER

APACHE 2

PHP5

MYSQL-SERVER

PHPMYADMIN

FTP SERVER

BIND9

VSFTPD

MAIL SERVER & WEB MAIL

POSTFIX

COURIER-IMAP

COURIER-POP

SQUIRREL MAIL

DNS SERVER
Contoh :
Nama Host : sekolah.com
IP

: 192.168.1.1

install paket bind dengan perintah :


#apt-get install bind9

pindah direktori ke /etc/bind


#cd /etc/bind

edit file named.conf.local menggunakan editor nano atau lainnya


sesuai selera dengan perintah :
# nano named.conf.local

Lalu tambahkan konfigurasi sebagai berikut :


//konfigurasi zona forward
zone sekolah.com{
type master;
file /etc/bind/sekolah.zone;
};

//konfigurasi reverse
zone 1.168.192.in-addr.arpa{
type master;
file /etc/bind/sekolah.rev;
};

Simpan dengan menekan CTRL X, Y enter

Setelah itu buatlah 2 file yang ada pada file named.conf.local yang
telah anda tentukan tadi (sekolah.zone dan sekolah.rev)
Agar lebih mudah, bind9 telah menyediakan file default yang bisa kita
gunakan (db.local dan db.255), perintahnya adalah :
/etc/bind# cp db.local sekolah.zone
/etc/bind# cp db.255 sekolah.rev

Lalu kita konfigurasi file sekolah.zone rubah dan tambahkan


konfigurasi sebagai berikut :

@
@
@
www
mail

IN
IN
IN
IN
IN

NS
A
AAAA
A
A

sekolah.com.
192.168.1.1
::1
192.168.1.1
192.168.1.1

Lalu kita konfigurasi file sekolah.rev rubah dan tambahkan konfigurasi


sebagai berikut :

IN NS
1 IN PTR

sekolah.com.
sekolah.com.

Edit file /etc/hosts :


#nano /etc/hosts

Lalu edit sesuai dengan server anda :


127.0.0.1 localhost
192.168.1.1

sekolah.com

Edit file resolv.conf:


#nano /etc/resolv.conf

Sesuaikan dengan server anda :


search

sekolah.sch.id

nameserver

192.168.1.1

Langkah selanjutnya adalah merestart bind :


#/etc/init.d/bind9 restart

atau

#service bind9 restart

Lalu cek dengan :


#nslookup sekolah.com
#nslookup www.sekolah.com
#nslookup 192.168.1.1

Untuk mengecek kesalahan (troubleshooting), gunakan


perintah :
#tail -f /var/log/syslog
#tail -f /var/log/daemon.log

WEB SERVER

install paket MySQL dengan perintah :


# apt-get install mysql-server
anda akan diminta memasukkan username dan password

Install Apache :
# apt-get install apache2

Kemudian buka browser lalu ketik sekolah.com atau ip server anda


192.168.1.1
Atau bisa cek langsung lewat console dengan perintah :
# w3m sekolah.com
# w3m 192.168.1.1

install PHP5 dan module apache mysql dengan perintah :


# apt-get install php5 php5-mysql php-pear
module diatas untuk menginstall php dan module yang terkait apache php dan
mysql server.

Edit file httpd.conf :


# nano /etc/apache2/httpd.conf
isi dengan konfigurasi :
servername

sekolah.com

Edit file ports.conf:


# nano /etc/apache2/ports.conf
edit dan tambahkan :
NameVirtualHost *:80 ----> NameVirtualHost 192.168.1.1:80
Listen 80

Restart apache :
# service apache2 restart

FTP SERVER

install paket vsftpd dengan perintah :


#apt-get install vsftpd

edit file vsftpd.conf menggunakan editor nano atau lainnya sesuai selera
dengan perintah :
# nano /etc/vsfptd.conf

cek dan rubah :


anonymous_enable=NO
local_enable=YES -->hapus tanda pagar
write_enable=YES -->hapus tanda pagar

Di paling bawah tambahkan destinasi foldernya:


local_root=/var/www/

Restart ftp nya

#service vsftpd restart

MAIL SERVER & WEBMAIL

install paket mail servernya dengan perintah :


# apt-get install postfix
# apt-get install courier-imap
# apt-get install courier-pop
# apt-get install squirrelmail

edit file apache2.conf, dengan menambahkan dibawahnya :


# nano /etc/apache2/apache2.conf
include /etc/squirrelmail/apache.conf

edit konfigurasi file /etc/squirrelmail/apache.conf


# nano /etc/squirrelmail/apache.conf

edit konfigurasi default pada apache2 dengan cara :


# nano /etc/apache2/sites-available/default
Rubah di paling atas file:
<VirtualHost *:80>

=menjadi=> <VirtualHost 192.168.1.1:80>

lalu save dan restart apache-nya

Restart apache dengan perintah :


# /etc/init.d/apache2 restart

Selanjutnya edit file /etc/postfix/main.cf

Buat direktori Maildir pada folder /etc/skel


# maildirmake /etc/skel/Maildir

Restart postfix dengan perintah :


# /etc/init.d/postfix restart

Tambahkan konfigurasi di bind9 (DNS) untuk mendukung mail server


yang sudah kita konfigurasi
# nano /etc/bind/sekolah.zone
tambahkan baris berikut :
mail

IN

192.168.1.1

lalu save
# nano /etc/bind/sekolah.rev

Tambahkan baris berikut di paling akhir file :


1

IN

PTR

mail.sekolah.com

lalu save

Restart service bind9 nya :


# service bind9 restart

Buat 2 user untuk testing pengiriman email dengan perintah :


# adduser bimo
# adduser prabowo

Tes di client pada browser dengan cara:


sekolah.com/webmail
mail.sekolah.com

MEMBUAT MULTI DOMAIN


(VIRTUAL HOSTING)

Contohnya yang akan kita buat adalah :

Sekolah.com

Profilku.com

Maka yang akan kita buat pertama kali adalah DNS nya dahulu
dan pembuatannya sama dengan yang sudah dibahas
sebelumnya. (Konfigurasi DNS)

Setelah DNS sudah di konfigurasi, maka tahap selajutnya kita


akan mengkonfigurasi Web Servernya (Apache2)
# cd /etc/apache2/sites-available

Berikutnya kita non aktifkan default virtual host apache :


# a2dissite default

Setiap konfigurasi virtual host tersimpan dalam sebuah file yang


diberi nama domain dan terletak pada direktori /etc/apache2/sitesavailable/. Dalam contoh disini, anda akan membuat file dengan
nama sekolah.com dan profilku.com

Pertama kita buat dulu konfigurasi virtual host untuk


sekolah.com, sesuaikan dengan IP yang anda pakai.
# nano /etc/apache2/sites-available/sekolah.com

masukkan konfigurasi berikut :


<virtualhost 192.168.1.1:80>
serveradmin

admin@sekolah.com

servername

sekolah.com

serveralias

www.sekolah.com

documentroot

/home/server/www/sekolah.com/public_html/

errorlog

/home/server/www/sekolah.com/logs/error.log

customlog

/home/server/www/sekolah.com/logs/access.log combined

</virtualhost>

Selanjutnya kita buat file konfigurasi untuk profilku.com


# nano /etc/apache2/sites-available/profilku.com

masukkan konfigurasi berikut :


<virtualhost 192.168.1.1:80>
serveradmin

admin@profilku.com

servername

profilku.com

serveralias

www.profilku.com

documentroot

/home/server/www/profilku.com/public_html/

errorlog

/home/server/www/profilku.com/logs/error.log

customlog

/home/server/www/profilku.com/logs/access.log combined

</virtualhost>

Seluruh file web akan diletakkan pada direktori /home/server/www dan


ini dapat disesuaikan dengan keinginan

Selanjutnya kita buat folder yang kita butuhkan dengan cara :


# mkdir -p /home/server/www/sekolah.com/public_html
# mkdir /home/server/www/sekolah.com/logs
# mkdir -p /home/server/www/profilku.com/public_html
# mkdir /home/server/www/profilku.com/logs

Aktifkan konfigurasi virtual host tersebut dengan perintah :


# a2ensite sekolah.com
# a2ensite profilku.com

Terakhir kita reload konfigurasinya dan restart service nya.


# service apache2 reload
# service apache2 restart

Buat index.html pada folder public_html sekolah.com dan profilku.com


untuk tahap pengecekan
# nano /home/server/www/sekolah.com/index.html
# nano /home/server/www/profilku.com/index.html

Setelah selesai konfigurasi apache / virtual hostingnya maka kita harus


sesuaikan dengan DNS (bind) nya, dengan cara :
Pada named.conf.local tambahkan zona forward untuk profilku.com
pada akhir file :
zone profilku.com{
type master;
file /etc/bind/profilku.zone;
};

Lalu copy file sekolah.zone menjadi profilku.zone :


# cp /etc/bind/sekolah.zone /etc/bind/profilku.zone

Edit file profilku.zone menjadi :

@
@
@
www

IN
IN
IN
IN

NS
A
AAAA
A

profilku.com.
192.168.1.1
::1
192.168.1.1

Dan tambahkan pada sekolah.rev, seperti berikut :


#nano /etc/bind/sekolah.rev
tambahkan diakhir file :
1

IN

profilku.com.

Kemudian tambahkan konfigurasi pada /etc/hosts. Sebagai berikut :


192.168.1.1

PTR

sekolah.com

profilku.com

Setelah itu direstart paket bind nya :


# service bind9 restart

Cek di browser atau w3m

catatan :

Apabila kita ingin meng-upload web dari client menggunakan ftp client,
jangan lupa direktori webnya diberikan akses penuh dengan cara :
# chmod 777 -R /home/server/www

Dan rubah local_root pada ftp disesuaikan dengan virtual host nya

SEKIAN & TERIMA KASIH

You might also like