You are on page 1of 37

Filosofi perawatan pasien

kritis
SYAFRI K.ARIF
Bagian Anestesiologi & Terapi
Intensif FK-UNHAS


Pasien kritis
Klien yang mengalami proses penyakit bersifat
mendadak dan mengancam jiwa / potensial
mengancam jiwa , yang apabila tidak dilakukan
tindakan pengobatan yang cepat dan tepat akan
mengakibatkan kematian atau cacad.
Without help patient may:
1. Death
2. Disease
3. Disability
4. Discomfort
5. Dissatisfaction




CRITICALLY ILL PATIENTS




ORGAN DYSFUNCTION
ONE OR MORE ORGANS
Pasien kritis memerlukan
perawatan yg bersifat:
Kolaborasi semua disiplin ilmu
Konsistensi
Komprehensif
Spesialistik






Kolaborasi
Bekerja bersama dalam upaya perawatan
pasien yang maksimal - Excellent

Kerja sama atau hubungan yang erat
antara perawat dan dokter dalam setting
rumah sakit dengan tujuan
mempersatukan upaya perawatan kepada
satu pendekatan komprehensif sesuai
dengan kebutuhan pasien
KOLABORASI ADALAH KUNCI KEBERHASILAN
PERAWATAN PASIEN KRITIS
Working together is very important
Keberhasilan kolaborasi
Komunikasi terbuka

keputusan secara bersama

Berbagi pengalaman / ilmu
Syarat seorang Perawat ICU
Sense of crisis
High suspicion
Motivasi dan dedikasi tinggi
Cepat mengambil keputusan
Menciptakan keamanan dan rasa aman
Pola kerja
Assessment
Diagnose
Planning
Implementation
Evaluation
Standar
Struktur

Proses

Outcome
Standard struktur
Misi
Visi
Filosofi
Administrasi
Standar proses
Protokol

Guideline

Clinical pathway
Standard outcome
Penilaian kwalitas pelayanan , meliputi
Length of stay ( LOS )
Quality of life
Angka readmission
Angka kematian
Kenyamanan klien
Dapat bersifat fisiologis : Tekanan darah ,
kesadaran , pernapasan dll.
Stress di ICU
Beban kerja

Lingkungan

Psikologis

Interpersonal
Akibat stress di ICU
Keluhan fisiologis

Perubahan perilaku

Gangguan emosi
Perubahan fisiologis akibat stress
Fatigue
Sakit kepala
Mual muntah
Banyak kencing
Hipertensi
Sering berkeringat

Perubahan perilaku akibat stress
Tidak sabaran
Pemarah
Nafsu makan meningkat
Tidak ada nafsu makan
Pelupa
Tidak bisa tidur
Cenderung membuat kesalahan
Ketagihan obat atau alkohol
Perubahan emosi akibat stress
Menangis
Cemas
Frustrasi
Sensitif
Depresi
KRITERIA MASUK DAN KELUAR
ICU
PENDAHULUAN

1. ICU tempat perawatan pasien kritis, dengan menggunakan
alat canggih dengan metode penanganan pasien terkini.

2. Penggunaan tehnology canggih yang tidak benar dapat mengakibatkan tujuan
untuk menyelamatkan jiwa atau memperbaiki kwalitas hidup tidak tercapai, akan
tetapi dapat berakibat terjadinya penundaan kematian

3. Data-data menunjukkan banyak pasien yang sebenarnya tidak ada indikasi
dirawat di ICU , ternyata masuk ICU

4. Adanya pasien-pasien yang sebenarnya harus dirawat di ICU harus ditunda
atau tidak bisa masuk ICU karena adanya pasien lain
PERLU SELEKSI / KRITERIA :

PASIEN YANG LAYAK MASUK ICU

PASIEN YANG SUDAH LAYAK KELUAR ICU
Kebijakan masuk ICU ( policy )

Harus disetujui Kepala ICU atau konsultan ICU
Pasien berasal dari dalam atau luar Rumah Sakit
Bila pasien dari luar RS , dokter di rumah sakit awal
harus menghubungi konsultan ICU atau mengirimkan
data-data tentang penyakit serta tindakan yang sudah
dilakukan
Resusitasi dan masuk ICU tidak boleh tertunda bila
terdapat keadaan yang mengancam jiwa.
Penangung jawab di ICU tergantung pada sistim ICU

Faktor yang harus dipertimbangkan untuk
menentukan pasien masuk ICU
Diagnosis
Beratnya penyakit
Usia
Penyakit penyerta
Prognosis
Cadangan fidsiologis
Dapat terpenuhinya terapi yang tepat
Cardio-pulmonary arrest
Antisipasi kwalitas hidup
Keinginan pasien
KRITERIA MASUK ICU

PRINSIP UTAMA :

Memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya

Kemungkinan hidup ( survive ) besar

Dapat memperbaiki kwalitas hidup

Pasien atau keluarga bersedia dirawat di ICU


Penggolongan kriteria pasien masuk icu
PRIORITAS 1 intensive terapi

PRIORITAS 2 monitoring

PRIORITAS 3 terminal / prognose jelek
Prioritas 1
Pasien kritis yg tidak stabil
Penyakit akut yg potensial reversibel
Perlu support napas dan sirkulasi
Kemungkinan reversibel atau prognose belum
dapat dipastikan
Do everythings.

Contoh pasien prioritas 1
Pasca bedah major
Acute myocard infarct
CVA
Coma diabeticum
Penyakit neuro-muskuler
Aspirasi pneumonia
Trauma berat
Dll.
PRIORITAS 2

Penyakit / keadaan yang potensial mengancam
jiwa
Perlu pemantauan / monitoring ketat canggih
Do - everythings


Contoh pasien prioritas 2
Persiapan bedah major
Riwayat penyakit jantung , paru , ginjal yang
akan dilakukan operasi
Post Cardioversi
Pasca kateterisasi jantung
Perdarahan otak dengan volume perdarahan
sedikit , GCS 15/15

PRIORITAS 3
Pasien kritis yg tidak stabil
Penyakit dasarnya atau penyakit penyertanya b
atau kombinasinya mengurangi kemungkinan
sembuh.
Menderita penyakit yang irreversibel yang
mengarah ke kematian
Do - something atau Do - nothing tergantung
kesepakatan keluarga yang menanggung beban
Bila terjadi gagal napas atau cardiac arest tidak
perlu dilakukan intubasi atau resusitasi
Contoh pasien prioritas 3
Keganasan pada stadium terminal yang
mengalami infeksi akut atau gangguan
napas/sirkulasi
AIDS dengan gagal napas
Penyakit jantung, paru , ginjal terminal





Indikasi klinis dan lab.
Laju napas > 35 / menit ,PaO2 < 50 mHg dengan FiO2 > 40 %
TD sist.< 90 mmHg atau turun >25 % dari basal
TD diast. > 120 mmHg disertai dengan adanya : edema paru , AMI ,
Encephalopathy,Aneurysma Aorta disekting
Eklampsia
Perdarahan subarachnoid bila TD diast > 100 mmHg
Sinus takhikardia / arythmia yang mengancam jiwa
pH < 7,20
Hipothermia < 32 o C
Hiperkalemia, K > 6 meq/L
GCS < 12 akibat trauma , kejang
Gangguan metabolik berat
Keracunan obat ( overdosis )

Paul E Marik : The ICU Therapeutics Handbook
Diagnose spesifik untuk
dipertimbangkan masuk ICU
Pneumonia
Asthma
COPD
AMI
Perdarahan sal makanan.
Pancreatitis
Trauma berat multi
Luka bakar > 25 %
Persiapan pra-bedah
Pasca bedah

Grey area
Brain death , kecuali untuk donor organ
Perawatan yang nyaman baik untuk pasien ,
keluarga atau dokter yang merawat
Keadaan Vegetatif permanen
Sosial.
Kebijakan keluar ICU
Pasien keluar ICU harus sepengetahuan atau
seijin dokter yang merawat atau kepala /
konsultan ICU
Dokter yang mengirimkan pasien ke ICU harus
diberitahu
Instruksi atau tidak lanjut di ruangan harus jelas
Ringkasan riwayat penyakit / penanganan harus
dilengkapi dan disertakan ke ruangan / rumah
sakit lain
Kriteria keluar ICU
Pasien stabil , sembuh dari penyakit
Kedaan yang mengancam jiwa telah dilalui
Kedaan yang mengancam jiwa telah
dihilangkan, tetapi pasien menunjukkan tanda-
tanda menuju kekematian
Pasien akan mati walaupun dengan terapi
intensif
Keluarga menolak perawatan di ICU
Adanya pasien yang lebih memerlukan
perawatan ICU
Key-note
Setiap ICU hendaknya membuat kriteria masuk dan
Keluar ICU sesuai kondisi setempat
Setiap ICU harus mempunyai standard keperawatan dan
kriteria outcome
Kebijakan atau kelengkapan tersebut dibuat oleh tim ICU
termasuk administrator rumah sakit
Setiap kebijakan harus dipatuhi oleh seluruh disiplin ilmu
Penyimpangan-penyimpangan terhadap kebijakan
hendaknya dilaporkan pada pimpinan rumah sakit agar
ditindak lanjuti

You might also like