You are on page 1of 13

7

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Matematika
Berbicara tentang belajar dan pembelajaran adalah berbicara tentang sesuatu
yang tidak pernah berakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi.
Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari
pengalaman dan latihan. Belajar bukanlah sekadar mengumpulkan pengetahuan.
Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga
menyebabkan munculnya perubahan tingkah laku. Aktivitas mental itu terjadi karena
adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari. Proses belajar pada
hakikatnya merupakan kegiatan mental yang tidak dapat dilihat. Artinya, proses
perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang belajar tidak dapat kita saksikan
(Sanjaya, 200! ""2#.
Belajar (Suyono, 20""! $# adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk
memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap,
dan mengokohkan kepribadian. Belajar juga merupakan suatu upaya pembelajar
untuk mengembangkan seluruh kepribadiannya, baik %isik maupun psikis. Belajar
dimaksudkan untuk mengembangkan seluruh aspek inteligensi sehingga anak didik
akan menjadi manusia yang utuh, cerdas secara inteligensi, cerdas secara emosi,
cerdas psikomotornya, dan memiliki keterampilan hidup yang bermakna bagi dirinya.
8
&enurut pengertian secara psikologis (Slameto, 200'! 2#, belajar merupakan
suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan(perubahan
tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Para ahli psikologi memberi de%inisi dan batasan yang berbeda(beda,
akibatnya terdapat keragaman didalam menjelaskan dan mende%inisikan makna
belajar, diantaranya.
". )ro* and )ro* (Suyono,20""! "2#
Belajar merupakan diperolehnya kebiasaan(kebiasaan, pengetahuan dan sikap
baru. Belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu mengulangi kembali
materi yang telah dipelajarinya.
2. +ilgard (Suyono, 20""! "2#
Belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena
adanya respon terhadap suatu situasi.
'. &organ (,atumanan, 200-! "#
Belajar dapat dide%inisikan sebagai setiap perubahan tingkah laku yang relati%
tetap yang terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
.engan mengacu pada beberapa pengertian tentang belajar diatas, maka dapat
disimpulkan bah*a belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
9
.alam dunia pendidikan, selain dikenal istilah belajar, juga terdapat istilah
pembelajaran. /stilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk
menunjukkan kegiatan guru dan sis*a. Pembelajaran merupakan suatu proses usaha
yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya untuk mencapai tujuan
tertentu.
&atematika adalah salah satu ilmu pengetahuan dasar dan memberikan andil
yang sangat besar dalam kemajuan bangsa. &engingat peranan matematika yang
begitu penting, maka sis*a dituntut untuk menguasai pelajaran matematika secara
tuntas disetiap jenjang pendidikan.
&olle (2000! 0-#, mende%inisikan matematika sebagai salah satu disiplin ilmu
yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam menunjang ilmu pengetahuan dan
teknologi, karena penguasaan matematika menuntun sis*a dalam berpikir rasional,
kritis, sistematis, produkti% serta lugas. &olle (200-! "0# juga menambahkan bah*a
pentingnya matematika disajikan kepada anak sejak dini merupakan suatu masalah
serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab matematika dengan objeknya
yang abstrak akan diajarkan kepada sis*a yang masih berada pada tahap ber%ikir
konkrit sehingga memerlukan strategi tersendiri.
Sehubungan dengan pengertian(pengertian tersebut, 1ickson (,atumanan,
200-! '# mengatakan bah*a pembelajaran matematika adalah suatu upaya membantu
sis*a untuk mengkonstruksi (membangun# konsep(konsep atau prinsip(prinsip
10
matematika dengan kemampuan sendiri melalui proses imternalisasi (arahan
terbimbing# sehingga konsep atau prinsip itu terbangun kembali.
.engan demikian, maka pembelajaran matematika adalah serangkaian
aktivitas guru dalam memberikan pengajaran kepada sis*a untuk membangun
konsep(konsep atau prinsip(prinsip matematika dengan kemampuan sendiri melalui
proses internalisasi, sehingga konsep atau prinsip itu terbangun melalui penggunaan
metode atau pendekatan pembelajaran dan aplikasinya agar dapat meningkatkan
kompetensi dan kemampuan sis*a dalam menyelesaikan masalah.
B. Pengertian Hasil Belajar
Berhasil atau tidaknya suatu pencapaian tujuan pendidikan sangat bergantung
pada proses belajar yang dialami sis*a yang terlihat dari hasil belajarnya. &enurut
2agne (Sudjana "$3$! 22# salah satu komponen belajar yang penting adalah hasil
belajar. Suprijono (4hobroni 20""! 22# hasil belajar adalah pola(pola perbuatan, nilai(
nilai, pengertian(pengertian, sikap(sikap, apresiasi, dan keterampilan. &erujuk pada
pemikiran 2agne (4hobroni 20""! 22(2'#, hasil belajar berupa hal(hal berikut.
". /n%ormasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa, baik tulis maupun tertulis.
2. 5eterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. 5emampuan intelektual terdiri dari kemampuan analitis(sintesis, %akta(
konsep, dan mengembangkan prinsip(prinsip keilmuan.
11
'. Strategi kogniti%, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarakan aktivitas
kogniti%nya. 5emampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahkan masalah.
-. 5eterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi sehingga ter*ujud otomatisme gerak jasmani.
0. Sikap, yaitu kemampuan menerima dan menolak objek berdasarkan penilaian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai(nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai(nilai
sebagai standar perilaku.
Selanjutnya hasil belajar matematika menurut 2agne (&uhammad 6ainal
Abidin 20""! 3#, adalah kemampuan(kemampuan yang dimiliki sis*a setelah ia
menerima pengalaman belajar matematikanya atau dapat dikatakan bah*a hasil
belajar matematika adalah perubahan tingkah laku dalam diri sis*a, yang diamati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, tingkah laku, sikap dan keterampilan
setelah mempelajari matematika. Perubahan tersebut diartikan sebagai terjadinya
peningkatan dan pengembangan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.
.engan demikian, maka hasil belajar adalah keseluruhan hasil yang diperoleh
seseorang melalui suatu proses pembelajaran.
C. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI
&enurut Arends (4rianto, 2007! 3#, Problem Based Instruction (PB/#
merupakan model pembelajaran dimana sis*a mengerjakan permasalahan yang
otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,
12
mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, mengembangkan
kemandirian dan percaya diri.
.e*ey (4rianto, 2007! 7# mengemukakan bah*a, belajar berdasarkan
masalah adalah interaksi antara stimulus dan respons, merupakan hubungan antara
dua arah, belajar dan lingkungan. 8ingkungan memberikan masukan kepada sis*a
berupa bantuan dan masalah sedangkan sistem sara% otak ber%ungsi mena%sirkan
bantuan itu secara e%ekti% sehingga masalah yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik.
Problem Based Instruction terdiri atas lima tahapan utama, yang dimulai
dengan guru memperkenalkan sis*a pada situasi masalah dan diakhiri dengan
penyajian dan analisis hasil kerja sis*a. 5elima tahapan tersebut sebagai berikut.
Table !." Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI
Ta#a$an Tingka# %ak& '&r&
Ta#a$ ".
9rientasi sis*a pada masalah
2uru menjelaskan tujuan pembelajaran,
logistik yang dibutuhkan, mengajukan
%enomena atau demonstrasi atau cerita
untuk memunculkan masalah,
memotivasi sis*a untuk terlibat dalam
pemecahan masalah yang dipilih.
Ta#a$ !.
&engorganisasikan sis*a untuk belajar
2uru membantu sis*a untuk
mende%inisikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
Ta#a$ (.
&embimbing penyelidikan individual
maupun kelompok
2uru mendorong sis*a untuk
mengumpulkan in%ormasi yang sesuai,
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah.
Ta#a$ ).
&engembangkan dan menyajikan hasil
kerja
2uru membantu sis*a dalam
merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan model,
13
Ta#a$an Tingka# %ak& '&r&
serta membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya.
Ta#a$ *.
&enganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
2uru membantu sis*a untuk melakukan
re%leksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses(proses
yang mereka gunakan.
Sumber! /brahim, dkk (2000! "0#
Berdasarkan sintaks model pembelajaran PB/ di atas, maka dalam penelitian
ini guru mata pelajaran dapat menempuh tahapan sebagai berikut!
". 2uru mengin%ormasikan materi yang akan dipelajari, guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai, dan guru memotivasi sis*a dengan mengajukan
permasalahan a*al yang berkaitan dengan materi.
2. 2uru menjelaskan cara, aturan, batas *aktu untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan, 2uru membagi sis*a dalam kelompok(kelompok (setiap kelompok
-(0 orang# untuk diskusi dan kerja kelompok, Sis*a bekerja dalam kelompok
menyelesaikan permasalahan lain yang diajukan guru yang masih berkaitan
dengan materi pembelajaran. &asalah disajikan dalam bentuk 85 (8embar 5erja#.
'. Setiap kelompok diminta melakukan penyelidikan atau mencari pemecahan
masalah melalui pengetahuan yang mereka miliki atau le*at buku kemudian guru
berkeliling mengamati, memotivasi, dan membimbing setiap kelompok.
-. Setelah sis*a selesai melakukan pemecahan masalah, sis*a diminta menuliskan
hasil pemecahan masalahnya, guru meminta per*akilan dari masing(masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja mereka, kelompok yang lain
14
diminta menanggapi hasil pekerjaan kelompok presentasi, kemudian guru
memberikan penguatan terhadap ja*aban sis*a.
0. 2uru bersama sis*a melakukan evaluasi tentang proses pembelajaran yang
dilakukan.
&enurut /brahim (2000! "2# pada kelas PB/, peran guru berbeda dengan kelas
tradisional. Peran guru dalam kelas PB/ antara lain.
". &engajukan masalah atau mengorientasikan sis*a kepada masalah autentik, yaitu
pada masalah kehidupan sehari(hari.
2. &embimbing penyelidikan, misalnya melakukan pengamatan atau melakukan
eksperimen.
'. &embimbing dialog sis*a.
-. &endorong belajar sis*a.
Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bah*a pembelajaran dengan model PB/
dimulai oleh adanya masalah, kemudian sis*a memperdalam pengetahuannya tentang
apa yang mereka telah ketahui dan apa yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan
masalah tersebut. &odel pembelajaran Problem Based Instruction (PB/# merupakan
suatu model pembelajaran yang berpusat pada sis*a dan menuntut sis*a untuk
berpikir ketingkat lebih tinggi dalam memecahkan masalah, masalah yang dikaji dan
diselesaikan adalah masalah yang otentik yang menjadikan pembelajaran sis*a
adalah pembelajaran bermakna, bukan hanya sebagai ha%alan konsep semata.
15
&asalah yang dijadikan sebagai %okus pembelajaran dapat diselesaikan sis*a
melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman(pengalaman belajar an
interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang berhubungan dengan
pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan
penyelidikan, mengumpulkan data, menginterpretasikan data, membuat kesimpulan,
mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. 5eadaan ini menunjukkan
bah*a penggunaan model PB/ dapat meningkatkan pemahaman sis*a tentang apa
yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari(hari.
+. ,&ang %ingk&$ Materi
&ateri 9perasi +itung pada Pecahan merupakan salah satu materi yang
diajarkan pada Sekolah &enengah Pertama (S&P# kelas :// semester " (ganjil#.
Berdasarkan pada 5urikulum 20"' maka lingkup materi operasi hitung pecahan dapat
dijabarkan sebagai berikut.
5ompetensi /nti !
". &enghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. &enghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungja*ab, peduli
(toleransi, gotongroyong#, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara e%ekti%
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
16
'. &emahami pengetahuan (%aktual, konseptual, dan prosedural# berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait %enomena
dan kejadian tampak mata.
-. &encoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodi%ikasi, dan membuat# dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang# sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang;teori.
Tabel- !.( %ingk&$ Materi .$erasi Hit&ng $ada Pe/a#an
Kom$etensi +asar Indikator Materi
".". &enghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya.
0 0
2.". &enunjukan
sikap logis, kritis,
analitik, konsisten dan
teliti,
bertanggungja*ab,
"esponsive dan tidak
mudah menyerah
dalam memecahkan
masalah.
2.2. &emiliki rasa
ingin tahu, percaya
diri, dan ketertarikan
pada matematika serta
memiliki rasa percaya
pada daya dan
kegunaan matematika
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar
0
0
0
0
2.". &embandingka
n dan mengurutkan
berbagai jenis bilangan
serta menerapkan
".".". &enentukan hasil
penjumlahan dan
pengurangan pecahan
9perasi hitung
penjumlahan dan
pengurangan pada
17
operasi dengan menggunakan pecahan, dan
Kom$etensi +asar Indikator Materi
hitung bilangan bulat
dan bilangan pecahan
dengan meman%aatkan
berbagai si%at operasi.
si%at(si%at operasi hitung
penjumlahan dan
pengurangan pada pecahan.
".".2. &enyelesaikan masalah
kehidupan sehari(hari
dengan menggunakan
konsep penjumlahan dan
pengurangan pada pecahan.
dan penerapannya
dalam kehidupan
sehari(hari.
".".'. &enentukan hasil perkalian
pecahan dengan
menggunakan si%at(
si%atoperasi perkalian pada
pecahan.
9perasi hitung
perkalian pada
pecahan dan
penerapannya
dalam kehidupan
sehari(hari.
".".-. &enyelesaikan masalah
kehidupan sehari(hari
dengan menggunakan
konsep perkalian pada
pecahan.
".".0. &enentukan hasil
pembagian pecahan dengan
menggunakan si%at(
si%atoperasi perkalian pada
pecahan.
9perasi hitung
pembagian pada
pecahan dan
penerapannya
dalam kehidupan
sehari(hari.
".".. &enyelesaikan masalah
kehidupan sehari(hari
dengan menggunakan
konsep pembagian pada
pecahan.
1. Kerangka Pikir
&atematika adalah pelajaran yang paling ditakuti oleh sebagian sis*a, mereka
menganggap bah*a matematika merupakan pelajaran yang sulit untuk dimengerti.
18
Anggapan seperti inilah yang membuat sis*a malas untuk belajar dan malas untuk
mengikuti pelajaran matematika.
Banyak %aktor yang mempengaruhi hasil belajar sis*a, baik %aktor dari dalam
diri sis*a sendiri maupun %aktor dari luar diri sis*a. 4idak dipungkiri bah*a kondisi
belajar yang baik, ternyata bisa mempengaruhi hasil belajar sis*a. )ara guru
menciptakan suasana kelas akan mempengaruhi reaksi sis*a dalam proses belajar
mengajar. 4ermasuk didalamnya adalah pemilihan model pembelajaran yang tepat
yang dapat memotivasi sis*a untuk belajar, serta memberikan kebebasan bagi sis*a
untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dalam pemecahan
matematika. Salah satu model pembelajaran yang memberikan kebebasan bagi sis*a
untuk dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dalam pemecahan
matematika adalah model pembelajaran Problem Based Instruction (PB/#.
Pembelajaran dengan model PB/ dimulai oleh adanya masalah, kemudian
sis*a memperdalam pengetahuannya tentang apa yang mereka telah ketahui dan apa
yang mereka perlu ketahui untuk memecahkan masalah tersebut. &odel pembelajaran
Problem Based Instruction (PB/# merupakan suatu model pembelajaran yang
berpusat pada sis*a dan menuntut sis*a untuk berpikir ketingkat lebih tinggi dalam
memecahkan masalah, masalah yang dikaji dan diselesaikan adalah masalah yang
otentik yang menjadikan pembelajaran sis*a adalah pembelajaran bermakna, bukan
hanya sebagai ha%alan konsep semata.
19
Berdasarkan pada kerja PB/ inilah, penulis ingin membuktikannya le*at
penelitian tindakan. 5arena jika model pembelajaran Problem Based Instruction
(PB/# digunakan dalam kegiatan pembelajaran, ternyata mampu membantu sis*a
dalam memahami dan memecahkan masalah matematika dengan menggunakan
konsep operasi hitung pecahan, serta dapat meningkatkan hasil belajar sis*a pada
materi oprasi hitung aljabar, maka model ini e%ekti% digunakan dalam pembelajaran
matematika.
2. Hi$otesis Tindakan
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Instruction (PB/#, ada
peningkatan hasil belajar sis*a kelas :// S&P 1egeri "$ Ambon pada materi operasi
hitung pecahan.

You might also like