You are on page 1of 14

ANALISA AIR

I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa mampu dan mengerti dalam
menggunakan alat Waterproof CyberScan PSD 650 dengan baik dan benar untuk
mengukur parameter fisik air yang berupa pH, Konduktivitas, jumlah zat padat
terlarut (TDS), dan kadar oksigen. Serta dapat mempelajari hubungan jumlah ion,
tegangan larutan dan salinitas suatu larutan elektrolit.

II. ALAT DAN BAHAN
A. Alat yang Digunakan
1. Gelas Kimia 500ml : 5 buah
2. Waterproof CyberScan PSD 650 : 1 unit

B. Bahan yang Digunakan
1. Aquadest
2. Air mineral nestle
3. Air sumur yang dimasak
4. Air kran Laboratorium
5. Pocari Sweat
6. Aquarius
7. Pepsi

III. DASAR TEORI
Air merupakan senyawa yang mempunyai rumus molekul H
2
O. Dalam
molekul tersebut, atom oksigen berikatan dengan 2 atom hidrogen dengan ikatan
kovalen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan pada temperatur 273,15 K (0C).
Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Istilah dalam kimia air, antara lain : 1) Air baku yaitu air dari badan air yang
diolah menjadi air minum dengan cara koagulasi, pengendapan, penyaringan dan
penyucianya. 2) Badan air yaitu tempat dan wadah diatas permukaan daratan yang
berisi dan menghasilkan air yaitu rawa, danau, sungai, dan waduk. 3) Baku mutu
air yaitu batas kadar zat atau bahan pencemar yang terdapat dalam air untuk tetap
berfungsi sesuai dengan golongan peruntukannnya. 4) Air minum yaitu air yang
tidak melalui proses pengolahan air yang bisa langsung dikonsumsi. Digunakan
tanpa melalui proses pengolahan dengan memenuhi syarat fisika, kimia, radioaktif
dan mikrobiologi. 5) Air bersih yaitu air yang harus melalui pengolahan untuk
dapat dikonsumsi. Sesuai PP No.20 tahun 1990 sesaui dengan peruntukannya air
dapat digolongkan menjadi : Golongan A yaitu air yang dapat digunakan sebagai
air minum secara langsung tanpa melalui pengolahan, Golongan B yaitu air yang
bisa digunakan sebagai bahan baku air minum, Golongan C yaitu air yang
diperuntukkan untuk keperluan industri dan peternakan, sedangkan Golongan D
yaitu air yang diperuntukkan untuk pertanian dan PLTA.
Penentuan standart kualitas air minum berdasarkan pertimbangan :
1. Bahan-bahan beracun yang bila kadarnya dalam air melebihi batas akan
membahayakan kesehatan, misalnya : timbal, selenium, arsen, kromium, sianida,
kadmium dan air raksa.
2. Bahan-bahan kimia spesifik yang dapat mempengaruhi kesehatan jika
kadarnya dalam air melebihi batas akan merugikan kesehatan, misalnya : fluoride
dan nitrat.
3. Bahan kimia/sifat fisik yang mempengaruhi air minum yaitu : Mn, Pb, Zn, Ca,
Mg, SO4, Cl dan Fenol.
4. Bahan kimia yang merupakan petunjuk adanya pencemaran yaitu zat organik,
BOD, COD, NO
2
, dan fosfat.

1. Air Minum Kemasan
Air minum kemasan atau dengan istilah AMDK (Air Minum Dalam
Kemasan), merupakan air minum yang siap di konsumsi secara langsung tanpa
harus melalui proses pemanasan terlebih dahulu. Air minum dalam kemasan
merupakan air yang dikemas dalam berbagai bentuk wadah 19 ltr atau 5 galon ,
1500 ml / 600 ml ( bottle), 240 ml /220 ml (cup).
Air kemasan diproses dalam beberapa tahap baik menggunakan proses
pemurnian air (Reverse Osmosis / Tanpa Mineral) maupun proses biasa Water
treatment processing (Mineral), dimana sumber air yang digunakan untuk Air
kemasan mineral berasal dari mata air pengunungan, Untuk Air kemasan Non
mineral biasanya dapat juga digunakan dengan sumber mata air tanah / mata air
pengunungan.
Air Aqua telah melewati proses pemurnian secara alami selama
perjalanannya dari pegunungan hingga mencapai sumber mata air bawah tanah.
Sepanjang perjalanannya ini, air menyerap mineral dan menjaga
keseimbangannya sebagaimana di sumber mata air asalnya, yang merupakan
mineral penting bagi kesehatan tubuh.
Sumber mata air yang dipilih tidaklah sembarangan. Aqua berasal dari
sumber mata air terpilih yang mewakili sebagian dari sumber mata air alami
terbaik di Indonesia. Menemukan mata air yang sesuai kriteria Aqua bukanlah
pekerjaan mudah. Pada saat menemukan sumber mata air alami, harus dipastikan
bahwa setiap sumber mata air pegunungan harus memenuhi 9 poin kriteria yang
kemudian melewati 5 tahap proses seleksi yang ketat sebelum akhirnya dapat
dijadikan sumber mata air untuk Aqua.

2. Kesadahan Air
Kesadahan pada air mungkin disebabkan oleh adanya satu atau lebih ion.
Ini termasuk hidroksida, karbonat, dan bikarbonat. Ion hidroksida selalu ada di
dalam air, walaupun terkadang konsentrasinya sangat kecil. Tetapi, hidroksida
dengan konsentrasi tinggi di saluran air alami dianggap tidak biasa, kecuali
setelah melewati penapisan jenis tertentu. Jumlah karbonat yang kecil ditemukan
pada saluran air alami di tempat tertentu, sangat jarang melebihi 3 atau 4
grain/gallon. Mereka juga dapat ditemukan di air setelah penapisan, seperti
pelembut lime soda ash. Bikarbonat adalah sumber yang paling umum penyebab
alkalinitas. Hampir semua saluran alami memiliki jumlah yang dapat dihitung,
dari 0 sampai sekitar 50 grain/gallon.
Parameter Fisika dan Kimia Air
1. pH
pH merupakan suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H
+
) di dalam air.
Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. Sebagai
contoh, kalau ada pernyataan pH 6, itu artinya konsentrasi H dalam air tersebut
adalah 0.000001 bagian dari total larutan. Karena untuk menuliskan 0.000001
(bayangkan kalau pH 14) terlalu panjang maka orang melogaritmakan angka
tersebut sehingga manjadi -6. Tetapi karena ada tanda - (negatif) dibelakang
angka tersebut, yang dinilai kurang praktis, maka orang mengalikannya lagi
dengan tanda - (minus) sehingga diperoleh angka positif 6. Oleh karena itu, pH
diartikan sebagai "-(minus) logaritma dari konsenstrasi ion H".
pH = - log (H
+
)
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa selisih satu satuan angka pH itu artinya
perbedaan kosentrasinya adalah 10 kali lipat. Dengan demikian, apabila selisih
angkanya adalah 2 maka perbedaan konsentrasinya adalah 10x10 = 100 kali lipat.
Sebagai contoh pH 5 menunjukkan konsentrasi H sebanyak 0.00001 atau
1/100000 (seperseratus ribu) sedangkan pH 6 = 0.000001 atau 1/1000000
(sepersejuta). Dengan demikian kalau kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya kita
meningkatkan kepekatan iob H+ sebanyak 10 kali lipat. Kalau kita misalkan pH
itu gula, maka dengan menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan
tersebut sekarang 10 kali lebih manis dari pada sebelumnya.
Tidak semua mahluk bisa bertahan terhadap perubahan nilai pH, untuk itu
alam telah menyediakan mekanisma yang unik agar perubahan tidak tidak terjadi
atau terjadi tetapi dengan cara perlahan. sistem pertahanan ini dikenal sebagai
kapasitas pem-buffer-an.
Ph sangat penting sebagai parameter kualitas air karena ia mengontrol tipe dan
laju kecepatan reaksi beberapa bahan di dalam air. Selain itu ikan dan mahluk-
mahluk akuatik lainnya hidup pada selang pH tertentu, sehingga dengan
diketahuinya nilai pH maka kita akan tahu apakah air tersebut sesuai atau tidak
untuk menunjang kehidupan mereka.
Besaran pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat
basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang masam
sedangkan nilai diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa (alkalin). Sedangkan
pH = 7 disebut sebagai netral.
Fluktuasi pH air sangat di tentukan oleh alkalinitas air tersebut. Apabila
alkalinitasnya tinggi maka air tersebut akan mudah mengembalikan pH-nya ke
nilai semula, dari setiap "gangguan" terhadap pengubahan pH.
Dengan demikian kunci dari penurunan pH terletak pada penanganan alkalinitas
dan tingkat kesadahan air. Apabila hal ini telah dikuasai maka penurunan pH akan
lebih mudah dilakukan.



2. Suhu
Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya,
ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari
pepohonan yang tumbuh di tepi. Di samping itu pola temperatur perairan dapat di
pengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen (faktor yang di akibatkan oleh aktivitas
manusia) seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin pabrik,
penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan, sehingga badan
air terkena cahaya matahari secara langsung (Barus, 2003).
Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan
gangguan kesehatan untuk jangka panjang, misalnya stres yang ditandai dengan
tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal. Pada suhu rendah, akibat yang
ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan terhadap infeksi fungi dan
bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Pada dasarnya suhu rendah
memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah
menyebabkan menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat
berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen (Irianto, 2005).

3. Alkalinitas.
Alkalinitas dari air bisa didefinisikan sebagai kapasitasnya terhadap asam
netral. Zat alkali di dalam air termasuk hidroksida. Alkalinitas dapat dideteksi oleh
rasanya yang asam dan mereka menyebabkan kertas litmus merah menjadi biru
(pH test paper). Konsentrasi Fosfat dan Silika jarang ditemukan di saluran alami
rumah. Senyawa yang mengandung ion ini dapat digunakan dalam proses
penapisan air yang bervariasi. Konsentrasi alkalinitas menengah diinginkan oleh
hampir semua sumber air untuk menyeimbangkan antara efek korosif dan asam.
(anonim,2009)
Tetapi, jumlah yang berlebihan menyebabkan beberapa masalah. Ion ini tentu
bebas berada di air, tetapi mereka ada di kation, seperti kalsium, magnesium, dan
natrium. Anda mungkin tidak akan memperhatikan kondisi alkali karena ion
bikarbonat, kecuali ada dalam jumlah yang besar. Sebaliknya, anda harus siap
mendeteksi alkalinitas walaupun memiliki jumlah karbonat dan ion hidroksida
yang sangat kecil.
Air dengan alkali tinggi memiliki rasa seperi soda. Peraturan EPA membatasi
alkalinitas dalam total padatan terlarut (500 ppm) dan beberapa lebih dibatasi oleh
pH. Alkali yang memiliki kandungan mineral tinggi juga menyebabkan
pengeringan yang berlebihan terhadap kulit karena pada faktanya, mereka
menghilangkan kelembaban pada kulit. Masalah pada alkalinitas dapat dihilangkan
oleh reverse osmosis bersama dengan total padatan terlarutnya. Metode lain juga
dapat menghilangkan alkalinitas, namun metode tersebut tidak cocok digunakan
untuk perumahan dibandingkan jika menggunakan reverse osmosis. Metode ini
adalah distilasi dan deionisasi.




4. DO (Disolved Oxigent)
Oksigen adalah unsur vital yang di perlukan oleh semua organisme untuk
respirasi dan sebagai zat pembakar dalm proses metabolisme. Sumber utama
oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak
antara permukaan air dengan udara, dan dari proses fotosintesis. Selanjutnya daur
kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui
kegiatan respirasi dari semua organisme (Barus, 2003).
Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman,
tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air,
aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah (effluent) yang masuk ke dalam air
(Effendi, 2003).

5. Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS)
Zat padat merupakan materi residu setelah pemanasan dan pengeringan pada
suhu 103
o
C 105
o
C. Residu atau zat padat yang tertinggal selama proses
pemanasan pada temperatur tersebut adalah materi yang ada dalam contoh air dan
tidak hilang atau menguap pada 105
o
C. Dimensi zat padat dinyatakan dalam mg/l
atau g/l, % berat (kg zat padat/kg larutan), atau % volume (dm
3
zat padat/liter
larutan).
Dalam air alam, ditemui dua kelompok zat yaitu zat terlarut (seperti garam dan
molekul organis) serta zat padat tersuspensi dan koloidal (seperti tanah liat dan
kwarts). Perbedaan pokok antara kedua kelompok zat ini ditentukan melalui
ukuran/diameter partikel-partikelnya.
Analisa zat padat dalam air digunakan untuk menentukan komponen-
komponen air secara lengkap, proses perencanaan, serta pengawasan terhadap
proses pengolahan air minum maupun air buangan. Karena bervariasinya materi
organik dan anorganik dalam analisa zat padat, tes yang dilakukan secara empiris
tergantung pada karakteristik materi tersebut. Metode Gravimetry digunakan
hampir pada semua kasus.
Jumlah dan sumber materi terlarut dan tidak terlarut yang terdapat dalam air
sangat bervariasi. Pada air minum, kebanyakan merupakan materi terlarut yang
terdiri dari garam anorganik, sedikit materi organik, dan gas terlarut. Total zat
padat terlarut dalam air minum berada pada kisaran 20 1000 mg/L.
Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid atau TDS) merupakan bahan-
bahan terlarut (diameter < 10
-6
mm) dan koloid (diameter 10
-6
mm 10
-3
mm)
yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain, yang tidak tersaring
pada kertas saring berdiameter 0,45 m (Rao, 1992 dalam Effendi, 2003). Materi
ini merupakan residu zat padat setelah penguapan pada suhu 105
o
C. TDS terdapat
di dalam air sebagai hasil reaksi dari zat padat, cair, dan gas di dalam air yang
dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Substansi anorganik berasal
dari mineral, logam, dan gas yang terbawa masuk ke dalam air setelah kontak
dengan materi pada permukaan dan tanah. Materi organik dapat berasal dari hasil
penguraian vegetasi, senyawa organik, dan gas-gas anorganik yang terlarut. TDS
biasanya disebabkan oleh bahan anorganik berupa ion-ion yang terdapat di
perairan.


6. Salinitas
Salinitas merupakan parameter penunjuk jumlah bahan terlarut dalam air.
Dalam pengukuran salinitas turut pula diperhitungkan komponen GH dan KH
disamping bahan-bahan terlarut lainnya seperti natrium. Informasi kadar salintas
sangat penting artinya dalam akuairum laut. Sedangkan dalam akuarium air tawar
mengetahui pH,KH dan GH sudah memadai.
Salinitas pada umumnya dinyatakan sebagai berat jenis (specific gravity), yaitu
rasio antara berat larutan terhadap berat air murni dalam volume yang sama.
Rasio ini dihitung berdasarkan konidisi suhu 15C. Pengukuran salinitas dalam
kehidupan sehari-hari biasanya menggunakan hydrometer, yang telah
dikalibrasikan untuk digunakan pada suhu kamar.
Salah satu komponen salinitas yang tidak tercakup baik oleh KH dan GH
adalah kadar natrium. Beberapa ikan air tawar dapat menerima (toleran) kehadiran
sejumlah kecil natrium dalam bentuk garam. Bahkan sampai tahap tertentu
digunakan sebagak terapi pengobatan akibat parasit seperti ich. Sedangkan
beberapa spesies yang lain sama sekali tidak toleran terhadap garam. Jenis-jenis
ikan tidak bersisik dan corydoras diketahui sangat sensitif terhadap garam
dibandingkan dengan kebanyakan ikan air tawar lainnya.

7. Kekeruhan
Kekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat
di dalam air. Kekeruhan disebabkan adanya bahan organik dan anorganik yang
tersuspensi dan terlarut (misalnya lumpur dan pasir halus), maupun bahan
anorganik dan organik yang berupa plankton dan mikroorganisne lain (APHA,
1976; Davis dan Cornwell, 1991dalam Effendi 2003). Zat anorganik yang
menyebabkan kekeruhan dapat berasal dari pelapukan batuan dan logam,
sedangkan zat organik berasal dari lapukan hewan dan tumbuhan. Bakteri dapat
dikategorikan sebagai materi organik tersuspensi yang menambah kekeruhan air.
Padatan tersuspensi berkolerasi positif dengan kekeruhan. Semakin tinggi nilai
padatan tersuspensi, semakin tinggi nilai kekeruhan. Akan tetapi, tingginya
padatan terlarut tidak selalu diikuti dengan tingginya kekeruhan. Tingginya nilai
kekeruhan dapat mempersulit usaha penyaringan dan mengurangi efektivitas
desinfeksi pada proses penjernihan air. Secara optis, kekeruhan merupakan suatu
kondisi yang mengakibatkan cahaya dalam air didispersikan atau diserap dalam
suatu contoh air.

8. Daya Hantar Listrik (DHL)
Daya hantar listrik (DHL) merupakan kemampuan suatu cairan untuk
menghantarkan arus listrik (disebut juga konduktivitas). DHL pada air merupakan
ekspresi numerik yang menunjukkan kemampuan suatu larutan untuk
menghantarkan arus listrik. Oleh karena itu, semakin banyak garam-garam terlarut
yang dapat terionisasi, semakin tinggi pula nilai DHL. Besarnya nilai DHL
bergantung kepada kehadiran ion-ion anorganik, valensi, suhu, serta konsentrasi
total maupun relatifnya.
Pengukuran daya hantar listrik bertujuan mengukur kemampuan ion-ion dalam
air untuk menghantarkan listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air.
Pengukuran yang dilakukan berdasarkan kemampuan kation dan anion untuk
menghantarkan arus listrik yang dialirkan dalam contoh air dapat dijadikan
indikator, dimana semakin besar nilai daya hantar listrik yang ditunjukkan
pada konduktivitimeter berarti semakin besar kemampuan kation dan anion yang
terdapat dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin banyak mineral yang terkandung dalam air.
Konduktivitas dinyatakan dengan satuan p mhos/cm atau p Siemens/cm. Dalam
analisa air, satuan yang biasa digunakan adalah mhos/cm. Air suling (aquades)
memiliki nilai DHL sekitar 1 mhos/cm, sedangkan perairan alami sekitar 20
1500 mhos/cm (Boyd, 1988 dalam Effendi, 2003).
Besarnya daya hantar listrik bergantung pada kandungan ion anorganik (TDS)
yang disebut juga materi tersuspensi. Hubungan antara TDS dan DHL dinyatakan
dalam persamaan (2.1) (Metcalf & Eddy : 1991 dalam Effendi, 2003).

TDS (mg/L) = DHL (mmhos/cm atau ds/m) x 640

Nilai TDS biasanya lebih kecil daripada nilai DHL. Pada penentuan nilai TDS,
bahan-bahan yang mudah menguap (volatile) tidak terukur karena melibatkan
proses pemanasan.
Pengukuran DHL dilakukan menggunakan konduktivitimeter dengan satuan
mhos/cm. Prinsip kerja alat ini adalah banyaknya ion yang terlarut dalam contoh
air berbanding lurus dengan daya hantar listrik. Batas waktu maksimum
pengukuran yang direkomendasikan adalah 28 hari.
Menurut APHA, AWWA (1992) dalam Effendi (2003) diketahui bahwa
pengukuran DHL berguna dalam hal sebagai berikut :
Menetapkan tingkat mineralisasi dan derajat disosiasi dari air destilasi.
Memperkirakan efek total dari konsentrasi ion.
Mengevaluasi pengolahan yang cocok dengan kondisi mineral air.
Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air.
Menentukan air layak dikonsumsi atau tidak.















IV. LANGKAH KERJA
A. Petunjuk penggunaan alat
Alat Waterproof Cyberscan PCD 650 dalam pengoperasiaannya memakai 2
sumber arus listrik yaitu dari batere dan sumber arus listrik PLN, jika
pengoperasiaannya akan memakai sumber arus PLN pastikan batere yang
terdapat didalam alat dilepas terlebih dahulu untuk menghindari korseleting
yang berakibat akan merusak alat.
Alat waterproof Cyberscan PCD 650 merupakan alat yang memiliki tingkat
akurasi dan presisi yang tinggi jadi pastikan setelah memakai alat elektroda
dibilas dan dibersihkan.
Tidak dibenarkan dan dianjurkan merubah setingan alat selain yang diberikan
oleh instruktur dan teknisi.
B. Prosedur Percobaan
1. Menyiapkan 8 Jenis air sampel, lalu memasukkan sample kedalam gelas
kimia dan memberi label.
2. Menghubungkan kabel daya ke sumber arus PLN dan menekan tombol F4
(ON) selama 3 detik.
3. Memasukkan elektroda kedalam larutan atau sample yang akan diukur,
minimal 1/3 bagian elektroda terendam, tunggu beberapa saat sampai
pembacaannya stabil, mencatat pH yang terlihat dilayar.
4. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai dilayar terdapat tulisan
measurring cound di layar.
5. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
6. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan
measurring TDS di layar.
7. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
8. Menekan tombol mode (F3) beberapa kali sampai terdapat tulisan
measurring res di layar.
9. Menunggu beberapa saat sampai didapat pembacaan yang stabil, mencatat
hasilnya.
10. Untuk pembacaan % Dissolved Oxygent dan Oxygent Concentration
menggunakan cara yang sama seperti langkah di atas.

V. DATA PENGAMATAN















No. Sampel Suhu (
o
C) pH Konduktivitas TDS Resistivitas
1 Air Mineral Nestle 28,5 6,85 141,545 s 128,7 ppm 3,885 k
2 Aquadest 27,5 7,8 4,5 ms 4,190 ppt 124,4
3 Air Sumur Masak 28,8 6,82 67,58 s 60,98 ppm 8,22 k
4 Air Kran Laboratorium 27,4 6,72 70,83 s 63,98 ppm 7,781 k
5 Pocari Sweat 26,8 4,12 2,503 ms 2,258 ppt 221,4
6 Aquarius 23,4 3,36 2,508 ms 2,268 ppt 220,5
7 Pepsi 25,3 3,23 1,195 ms 1,078 ppt 463,1
No. Sampel %DO
Konsentrasi
DO
Tegangan Larutan Salinitas
1 Air Mineral Nestle 89,6 6,98 ppm 5,9 mV 126,3 ppm
2 Aquadest 68,3 5,37 ppm -46 ,0 mV 14,26 ppt
3 Air Sumur Masak 64,8 5,08 ppm 11,5 mV 62,40 ppm
4 Air Kran Laboratorium 70,6 5,57 ppm 11,7 mV 65,35 ppm
5 Pocari Sweat 81,3 6,50 ppt 172,7 mV 2,434 ppt
6 Aquarius 58,1 4,72 ppt 191,4 mV 2,430 ppt
7 Pepsi 17,3 1,97 ppt 231,2 mV 1,112 ppt
VI. PERTANYAAN
1. Selain dari parameter fisik terdapat juga parameter kimia dan mikrobiologi
sebagai syarat mutu air baku, jelaskan dan uraikan parameter kimia dan
mikrobiologi ?
Jawab :
ANALISIS SIFAT KIMIA AIR
Salinitas/ Kegaraman
Merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromide dan iodide
dianggap sebagai klorida. Pada penentuan ini digunakan metode Argentomteri
atau salinometri. Salinometri merupakan cara mengukur salinitas dengan alat
salinometri.
Klorositas
Yaitu kadar klor dalam satuan mg/L. yang digunakan pada
perhitungan salinitas. Perhitungannya sama dengan salinitas.

Kesadahan
Kesadahan total yaitu jumlah ion-ion Ca
2+
dan Mg
2+
yang dapat
ditentukan melalui titrasi dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan
indikator Eriochrome Black T.
Alkalinitas
Alkalinitas merupakan kapsitas air untuk menetralkan tambahan asam
tanpa penurunan nilai pH larutan. Sama halnya dengan buffer, alkalinitas
merupakan pertahanan air terhadap pengasaman. Alkaliniti adalah hasil reaksi-
reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan sebuah analisa makro yang
menggabungkan beberapa reaksi . alkalinitas dapat ditentukan dengan titrasi
asam basa yaitu dengan menitrasi sample air dengan asam-asam kuat yaitu
asam sulfat dan asam klorida.


ANALISIS MIKROBIOLOGI
Hampir di setiap badan air, baik air alam maupun air buangan terdapat bakteri-
bakteri. Kecuali pada air tanah yang telah tersaring oleh lapisan geologis tanah,
sehingga semua bakteri yang pada umumnya berukuran 0,5-3 m akan tertahan. Air
yang telah disuling cukup lama atau air yang telah melalui proses desinfeksi secara
teratur, juga bebas akan bakteri yang berbahaya.
Tes mikrobiologi adalah tes untuk mendeteksi adanya jenis bakteri dan sekaligus
menaksir konsentrasinya. Ada tiga metoda yang tersedia yaitu: satandar plate count (
SPC), metoda dengan tabung fermentasi / metoda most probable number dan metoda
penyaringan pada membrane. Jenis bakteri yang dianalisis adalah bekteri total, E.Coli
(coli tinja), coli total

2. Sebutkan macam macam peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata kelola air
limbah!
Jawab :
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 03 tahun 2010 tentang
baku mutu air limbah bagi kawasan industry
PP Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air
PP No. 18 Tahun 1999 Tentang Pengelolaan Limbah B3


VII. ANALISA DATA
Setelah melakukan percobaan Analisa Air dengan Waterproof CyberScan PSD
650, kita dapat mengukur paramater fisik dan kimia air. Parameter air yang kita
ukur dalam percobaan ini berupa pH, konduktivitas, total zat zadat terlarut (TDS),
resistivitas, %DO, konsentrasi DO, tegangan larutan, dan salinitas air serta suhu.
Semua parameter air tersebut dapat memengaruhi kualitas air. Dengan
berbagai macam sampel yang digunakan, kita mendapatkan data parameter air
yang berbeda-beda, dikarenakan semua jenis sampel(air) yang digunakan berbeda.
Seperti pH pada sampel, sampel yang memiliki pH kecil atau dibawah 7, maka
dapat dikatakan sampel tersebut adalah asam. Dan sampel dengan pH diatas 7
adalah basa.
Pada percobaan, sampel yang memiliki pH dibawah 7 adalah pocari sweat,
aquarius, dan pepsi. Sampel termasuk asam juga dapat dikarenakan larutantersebut
adalah minuman bersoda dan minuman isotonik. Sampel tersebut kurang baik
dikonsumsi karena sampel tersebut termasuk larutan asam, yang dimana larutan
asam dapat merusak gigi ketika dikonsumsi. Tetapi, sampel tersebut juga cukup
baik untuk dikonsumsi karena minuman isotonik juga dapat bermanfaat untuk
tubuh.
Setiap parameter yang diukur, suhu air harus diperhatikan. Karena suhu air
dapat memengaruhi konsentrasi DO. Suhu air yang tinggi dapat membuat
konsentrasi DO dalam air semakin kecil begitujuga sebaliknya. Suhu juga
memengaruhi konduktivitas air, karena semakin tinggi suhu makan ion-ion pada
air akan bergerak semakin cepat dan nilai konduktivitas air semakin tinggi.
Parameter yang diukur selanjutnya adalah %DO dan konsentrasi DO.
Konsentrasi DO pada air sangat memengaruhi kualitas air tersebut untuk makhluk
hidup. Konsentrasi DO ini menunjukan kadar oksigen terlarut yang ada dalam air.
Apabila nilai %DO dan konsentrasi DO tinggi maka air tersebut memiliki kualitas
yang baik, tetapi jika terlalu tinggi dapat mengakibatkan pengaratan. Sebaliknya,
nilai %DO dan konsentrasi DO yang kecil memiliki kualitas yang tidak baik. Baik
untuk dikonsumsi maupun sebagai tempat hidup makhluk air karena tidak adanya
kandungan oksigen didalam air tersebut. Sampel yang diukur memiliki nilai DO
yang berbeda-beda, air mineral Nestle memiliki nilai yang tertinggi, sehingga
dapat dikatakan air mineral ini memiliki kualitas yang baik. Dan pepsi memiliki
nilai yang kecil, yang dimana dikarenakan sampel ini mengandung banyak CO
2
.
Pada pengukuran TDS pada air, semakin tinggi nilai TDS maka semakin
banyak jumlah zat padat yang terkandung dalam air. Tingginya nilai TDS ini tidak
diinginkan dalam air. Terutama untuk dikonsumsi, karena kandungan yang terlarut
dalam air ada yang berbahaya. Akan tetapi, beberapa zat padat ada yang baik.
Kandungan TDS air minum berkisar 20-1000 ppm. Air mineral nestle baik untuk
dikonsumsi karena tidak memiliki zat padat yang terlarut yang berlebihan. Air got
memiliki nilai TDS yang tertinggi, maka air got sangat berbahaya untuk
dikonsumsi karena banyak zat padat berbahaya didalamnya.
Selanjutnya pengukuran daya hantar listrik dalam air, semakin besar nilai daya
hantar listrik berarti semakin besar kemampuan kation dan anion yang terdapat
dalam contoh air untuk menghantarkan arus listrik. Hal ini mengindikasikan
bahwa semakin banyak mineral yang terkandung dalam air. Sehingga nilai
konduktivitas juga berbanding lurus dengan TDS. Pada sampel minuman bersoda
dan isotonik memiliki nilai konduktivitas yang tinggi, karena jumlah ion-ion yang
bergerak bebas dalam larutan banyak.
Salinitas memengaruhi konduktivitas larutan, salinitas yang sangat tinggi tidak
baik untuk dikonsums. Karena kandungan garam yang tinggi pada larutan yang
nilai salinitas tinggi dapat menyebabkan dehidrasi.





VIII. KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa air dengan berbagai macam sampel, maka dapat kita
tarik kesimpulan bahwa:
1. Waterproof CyberScan PSD 650 dapat dengan baik menganalisa berbagai
macam jenis air.
2. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan zat, makhluk hidup, zat energi,
atau komponen lain dalam air.
3. Dalam menganalisa air ada parameter untuk pengukuran kualitas air
tersebut, parameter tersebut berupa:
- Parameter fisika: Suhu, kekeruhan, padatan, suspensi, dsb.
- Parameter kimia: pH, Oksigen terlarut, BOD, COD, dsb.
- Parameter biologi: Keberadaan plankton, bakteri, dsb.
4. Parameter air setiap jenis air tidak ada yang sama, tergantung pada jenis air
tersebut.
5. pH air yang terlalu kecil (<7) kurang baik untuk di konsumsi. Maka, Pepsi,
Pocari Sweat dan Aquarius tidak boleh dikonsumsi secara berlebih.
6. Suhu air yang tinggi membuat Konsenstrasi DO pada air semakin kecil dan
konduktivitas air semakin tinggi.
7. Air yang layak dikonsumsi memiliki TDS berkisar 20-1000. Semakin kecil
semakin baik. Akan tetapi kelayakan air tersebut untuk diminum
tergantung zat padat yang terkandung baik atau tidak untuk dikonsumsi.
8. Sampel minuman yang dilakukan percobaan semuanya baik untuk
dikonsumsi. Sedangkan sampel air got sangat tidak baik untuk dikonsumsi.










DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. Kimia Analitik Instrumen. Jurusan Teknik Energi. Politeknik Negeri Sriwijaya.
Palembang. 2013
http://id.scribd.com/doc/118639356/LAPORAN-ELEKTROLIT
www.wikipedia.org/wiki/Air_minum_dalam_kemasan_(AMDK)
http://ermawati-erni.blogspot.com/2012/05/praktikum-pengukuran parameter-fisika.html























GAMBAR ALAT


WATERPROOF CYBERSCAN PSD 650

You might also like