You are on page 1of 25

Laporan Pendahuluan

Oleh : Subhan, S.Kep


A Latar Belakang
Perkembangan Kanker telah dikenal oleh para pemikir sebelumnya dimana Hipokrates
memberi nama kanker berasal dari bahasa latin yaitu cancri atau kepiting karena
penyebarannya kesemua arah seperti kaki kepiting dan pada fase lanjut memberikan riayat
tidak dapat disembuhkan. !erminologi se"ara umum dipakai sekarang adalah tumor maligna
atau neoplasma dimana neoplasma sendiri berasal dari bahasa yunani yang berarti
pertumbuhan baru atau pembentukan baru. Sel normal dalam proses pembelahan sel dan
membagi diri dalam proses yang teratur dengan tujuan yang khas dari perkembangan sel untuk
mengganti sel yang rusak atau "edera sedangkan kalau sel itu membentuk jaringan baru disebut
tumor atau neoplasma.#long, $%%&'
(eoplasma pada masa abnormal terdiri dari sel)sel yang mengalami proliferasi #proses
bertambah banyak' bersifat otonom dan tak terkoordinasi, tidak adaptif meskipun rangsang
dihilangkan terus tumbuh serta dibedakan atas jinak #benigna' yang sering disebut dengan
tumor dan ganas #maligna' yang sering disebut kanker. Sifat neoplasma jinak #tumor' peristia
lokal*setempat, proliferasi bersifat kohesif, pertumbuhan bersifat sebtrifugal dengan batas nyata,
bergerak keluar, menyebabkan desakan jaringan sekitar, tidak menyebar jauh, laju pertumbuhan
lambat dan ukuran tetap stabil selama berbulan)bulan*bertahun)tahun sedangkan sifat
neoplasma ganas #Kanker' bertumbuh lebih "epat, progresif, tidak kohesif, penyebaran tidak
teratur, tidak berkapsul, sukar dipisahkan dengan jaringan sekitar dan menyerbu kedaerah
sekitar #infiltrasi', men"ari jalan se"ara destruktif dimana sel neoplasma melepaskan diri dari
tumor primer menuju sirkulasi mengakibatkan emboli sel sehingga tersangkut, keluar pembuluh
darah berproliferasi menjadi tumor sekunder bersifat metastasis atau pengalihan penyakit dari
bagian * alat tubuh satu kealat atau bagian tubuh lainnya yang tidak saling berhubungan yang
biasanya bersifat lebih ganas dimana produksi sel)sel yang tidak normal dan tidak mengikuti
jaringan yang normal.
Salah satu neoplasma ganas yang sering terjadi pada beberapa kasus adalah "ar"inoma
mammae dan jaringan sekitarnya
Sehingga peran peraat dalam memberi asuhan keperatan kepada pasien sangat besar
dan sangat berpengaruh dimana peraat harus memiliki pengetahuan untuk pen"egahan,
pengaasan, dan pengobatan khususnya mengenai "ar"inoma mammae atau kanker mammae
yang meliputi :
1
B Tujuan Askep Ca Mammae
!ujuan +mum
$. ,enurunkan angka kematian kanker payudara
-. ,eningkatkan kulalitas hidup penderita kanker payudara
.. ,engurangi permasalahan psiko)sosial penderita kankerpayudara.
!ujuan Khusus
$. ,empersiapkan mental penderita preoperatif
-. ,engurangi perasaan nyeri pre d an post operatif
.. ,engurangi bau busuk ulkus yang tidak mengenakan
/. ,elatih pergerakkan sendi bahu supaya tidak mengalami kontraktur
0. ,enghindari pembengkakan lengan
&. ,en"egah infeksi luka operasi
C. Konsep Dasar Carsinoma Mammae
Pengertian
1arsinoma ,ammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada
jaringan mammae yang tidak normal*abnormal yang terbatas yang bertumbuh perlahan karena
suplai limpatik yang jarang ketempat sekitar jaringan mamae yang banyak mengandung banyak
pembuluh limfe dan meluas dengan "epat dan segera bermetastase.
Penyakit kanker payudara*mammae adalah penyakit keganasan yang berasal dari struktur
paren"him payudara. Paling banyak berasal dari efitel duktus laktiferus #23 4', efitel lobulus
#$34' sisanya sebagian ke"il mengenai jaringan otot dan kulit payudara, kanker
payudara*mammae tumbuh lokal ditempat semula, lalu selang beberapa aktu menyebar
melalui saluran limfe #penyebaran sisitemik' keorgan 5ital lain seperti paru)paru, tulang, hati,
otak dan kulit.
6tiologi
Karsinoma mammae se"ara pasti tidak diketahui penyebabnya tapi pen"etus yang sering
disebabkan olah estorogen yang lebih dikenal sebagai estorogen dependent mengandung
eseptor yang mengikat estradiol, suatu tife esterogen yang pertumbuhnya diangsang oleh
esterogen, karena reseptor ini tidak mun"ul pada jaringan payudara yang normal
!anda dan 7ejala
!anda dan gejala paling dini adalah berupa tumbuhnya benjolan pada daerah mamae,
2
Klasifikasi !(, Kanker Payudara*mammae
Tahapan ukuran tumor Keterlibatan nodul Metatasis
8 kurang dari - "m !idak aa (O !idak ada #,O'
88 Kurang dari 0 "m #!$ dan !-' 9:illary nodes dapat berpindah
#($'
!idak ada #,O'
888 lebih dari 0 "m dengan in5ai
kulit atau melebar pada dinding
dada
9:illary nodes tetap atu dpat
berpindah #( dan (-'
!idak ada #,O'
8; setiap ukuran Setiap nodes <a #,$'
Prognosa
Prognosa kanker payudara dlam hal pen"apaiansur5i5al yang tinggi dan perbaikan kualitas idup
dipengaruhi oleh banyak faktor. =aktor prognostik primer antara lain :
$. Status kelenjar getah ening #lympa node status' : jum>ah kelenjar getah bening in5asi
kapsul
-. ?iameter tumor #tumor si@e' : diametr tumor mempunyai korelasi dengan penyebarannya
kelenjar getah bening
.. Hormon reseptor #HA' status : esterogen reseptor #6A', progesteron reseptor #PA'
/. Histopathology status : nu"lear rade, histologi" grade
0. S)phase: indeks profilasi sell
&. ?(9 ploidy : ondeks diploid dan undiploid "ell
2. H6A)- *ne reseptor#1)er B)- reseptor
C. P0.
%. 6piermal groth faktor reseptor #67=A'
$3. 1athepsin ?
$$. 9ngiognesis
$-. +mur
$.. Staadium panyakit
Patologi
Ket :
o 9poptosis : program sel dimatikan kalau abnormal
o Protoen"ogen : mengatur proses pertumbuhan
o !umor supresor gen : yang mengatur pertumbuhan
o B1L- D ,?, - : meregulasi protein yang dihasilkan oleh gen
suppresor
o (6A : (u"leotine eksesion refair : gen perbaikkan
3
o P0. : protein yang mengatur e:presi P-$
o P-$ : protein yang menekan 1?K/,&
o 1?K : 1y"lin dependent protein kinase : yang berperan
dalam pembelahan sel
Aespon
(6A ?(9 Stressor
?(9 ?efe"t
abnormal
Berhasil 7agal
immortal 9poptosis
normal ?(9 ?efe"t modulasi : 1PK )-D PK)1
?(9 PK Ba:
?efoforfikasi Hemeostatis Blok
?an a"etylinan
,elalui serin P 0 . B1L - 9ktif
$0 /.2 P0. stabil
,?,- memfosforilasi P0.
,elalui serin $0 dan P0. aktif
,emfosforilasi
,?, - se"ara 9!, 9!A
Berhub oleh K. teroeinin man@ain
,?, - aktif
4
Patofisiologi
Infeksi irus
! "irus #" $%&
Mutasi gen pengendali
pertumbuhan
Tumor supresor gen
Berfungsin'a
onkogen
! Carsinogeni( Agent'
)angguan mekanisme
pengendalian
pertumbuhan normal
*erubahan parenkhim sel pa'udara + mammae
,inak !-pidermoid. sel
besar. adeno (arsinoma &
- Kohesif
- Tumbuh lambat
)anas+kanker !#el ke(il+oat (ell&
- Kurang kohesif
- *ertumbuhan (epat
- *ola tidak teratur
Metastase
/ematogen+Limfogen+Langsung
Multiorgan failure
#epsis
Kompetisi *emakaian
0utrisi. rangsangan
organ iseral melalui
transmitor /1.
serotonin !2 /T3&. /ost
*enekanan
reseptor *ada
parenkhim
pa'udara
prostalagnin.
serotonin.
bradikinin.
norefinefrin. ion
hidrogen. ion
Ketakutan
!Ke(emasan'
#'ok
#epsis
7gn (utrisi
Nyeri
Kelemahan
+Intoleransi
aktiitas
Resiko infeksi
*eningkatan
suhu tubuh
Respon
Neuroendokrin
maladaptasi
Morbiditas dan mortalitas
5
D. *enatalaksanaan Ca Mammae+kanker pa'udara
$. Pembedahan
!erapi bedah bertujuan kuratif dan paliatif
Eenis terapi : lokal *lokoregional
Eenis terapi : terapi utama *terapi tambahan
Prinsif terapi kuratif bedah
Pengangkatan sel kanker se"ara kuratif dapat dilakukan dengan "ara :
,odified radikal mastektomi
Breast "on5ersing treatment #B1!' rekontruksi payudara
!umorrektomi *lumpektomi *kuadran tektomi *parsial mastektomi diseksi a:sila
Pengobatan bedah kuratif dilakukan pada kanker payudara dini #stadium 3, 8, dan 88', dan
pegobatan paliatif bedah adalah dengan mengangkat kanker payudara se"ara makroskopis
dan masih meninggalkan sel kanker se"ara mikroskopis dan biasanya dilakukan pada
stadium 88 dan 8; dan juga untk mengurangi keluhan)keluhan penderita baik perdarahan,
patah tulang dan pengobatan ulkus
!ife)tife pembedahan untuk membuang "a mammae
Lympe"tomi :
Pembuangan sederhana benjolan tumor
,astektomi parsial :
pembuangan tumor dan -,0 F 2,0 "m #$ sampai. in"i' jaringan sekitarnya ub"utaneoou
s
,astektomy :
pembuangan seluruh jaringan yang mendasari tumor payudara , meninggalkan
*membiarkan kulit, areola dan memasukkan putting inta"t'
maste"tomy sederhana :
menghilangkan seluruh payudara tapi tidak dengan nodus a:illary
modifikasi mastektomy radikal :
menghilangkan seluruh payudara #dengan atau tanpa pe"toralis minor' menghilangkan
beberapa a:illa lympa nodes
maste"toy radikal :
menghilangkan seluruh payudara, a"illary lympa nodes, pe"tolaris mus"le #besar atau
ke"il, dan lemak dan fasia yang berdekatan dengan pembedahan
6
-. Aadioterapi
Pegobatan radioterapi adalah untu penobatanlokal *lokoregional yang sifatnya bisa kuratif
ataupaliatif. Aadioterapi dapat merupakan terapi utama , misalnya pada operasi B1! dan
kanker payudara stadium lanjut 888. Sebagai terapi tambahan*adju5an biasanya diberikan
bersama dengan terapi bedah dan kemoterapi pada kanker stadium 8, 88 dan 8889 .
Pengobatan kemoterapi umumnya diberikan dalam regimen poliferasi lebih baik dibanding
pemberian pengobatan monofaramasi * monoterapi
.. Hormon terapi
Pengobatan hormon terapi untuk pengobatan sistemik untuk meningkatkan sur5i5al, yaitu
dengan pemberian anti esterogen, pemberian hormon aromatase inhibitor, anti7n AH,
o5orektomi. Pemberian hormon ini sebagai adju5an stadium 8, 88, 888, 8; terutama pada
pasiien yangre"eptor hormon positif, hormon terpi dapat juga digunakan sebagai terapi
pGra5elensi kanker payudara.
/. !erapi Paliatif dan pain
!erapi paliatif untuk dapat dikerjakan sesuai dengan keluhan pasien, untuk tujuan
perbaikan kualitas hidup. ?apat bersifat medikamentosa, paliatif #pemberian obat)obat
paliatif' dan non medi"amentosa #radiasi paliatif dan pembedahan paliatif'
0. 8mmunoterapi dan ioterapi
Sampai saat ini penggunaan immunoterapi seperti pemberian interferon, modified
molekuler, biologi agent, masih bersifat terbatas sebagai terapi adju5an untuk mendukung
keberhasilan pengobatan)pengobatan lainnya.
Pengobatan bioterapi dengan rekayasa genetika u ntuk mengoreksi mutasi genetik untuk
mengoreksi mutasi genetik masih dalam penelitian.
&. Aehabilitasi fisik dan psikis
Penderita kanker payudara sebaiknya setelah mendapat pengobatan kon5ensiobnal
seperti pembedahan, penyinaran, kemoterapi sebaiknya dilakukan rehabolitasi fisik untuk
men"egah timbulnya komplikasi akiabt treatment tersebut. Aehabilitasi psikis juga
diperlukan untuk mendorong semangat hidup yang lebh baik.
2. Kemoterapi
Pengobatan kemoterapi adalah pengobatan sisitemik yang mengguanakan obat)obat
sitostatika melalui aliran sisitemik, sebagai terapi utama pada kanker stadium lanjut
#stadium 888B dan 8;' dan sebagai terapi tambahan
7
Pada kasus karsinoma mammae dapat dilakukan pengobatan dengan radiasi dan
pengangkatan mammae #,astektomi'. Pengangatan tergantung sejauh mana pertumbuhan dan
penyebaranya dipilih berdasar stadiumnya.dan "hemoterapy
Asuhan Kepera4atan klien pra dan pas(a bedah *a'udara. meliputi 5
Persiapan dan peraatan sebelum dan sesudah operasi
$ Sebelum dilakukan pembedahan, penderita disiapkan se"ara optimal antara lain :
a. Persiapan psikologis,
Persiapan psikologis bertujuan untuk membantu klien mempersiapkandiri dalam memhadapi
operasi, perata diharapkan mengetahui informasi dokter kepada pasien maupun keluarga,
tentang ma"am tindakan yang akn dilakukan manfaatdan akibat yang mungkin mun"ul dan
terjadi serta memberikan penjelasan tentang prosedur)prosedur yang akan dilakukan
sebelum operasi.
b. psikososial,
persiapan psikososial di tujukan menghindari adanya gangguan hubungan sosisal dan
interpersonal dan peran dimasyarakat, akiabt perubahan kondisi kesehatan dimana klien
seolah)olah klien tidak mampu menerima simpati dariorang lain, meraik diri dari pergaulan
dan merasa "anggung dan bersoislaisasi dengan masyarakat dalam kehidupan sehari)hari
". persiapan fisik yang baik,seperti :
peraatan ulkus pada kanker payudara
adanya bau yangtidak sedap yang dapat mengganngu lingkungan sekitaranya, kaena
ituperlu adanya peraatan yang intensif sebelu operasi, bau ini terjadi karena adanya
jaringan n ekrotik yangdisertaidengan infeksi sekunde, untuk mengaurangi bau tersebut
dapat dilakukan nekrotomi dan pen"u"ian luka, bisa dengan BH1 . 4, betadine $34,
dan antiseptik lainnya, dan jangan lupa mengerjakan kultur pus dan sensitifitas tes
bakterinya.
untuk mengatasi kesulitan)kesulitan atau komplikasi yang timbul kerena inter5ensi
anesthesii maupun trauma pembedahannya.
,engontrol data)data laboratorium, seperti pemeriksaan darah, fungsi le5er, fungsi
normal, faal hemostasis, gula darah, , urine.
,enontrol kelengkapan data)data radiologi, seperti fhoto thorak, +S7 mamma,
,ammografi, bone s"an.
Pengosongan saluran pen"ernaan &)C jam dipuasakan kemudian .)/ jam dilakukan
la5emen,
Pen"ukuran rambut ketiak dilakukan - jam sebelum operasi
8
,andi bersih dan keramas.
6. *era4atan sesudah operasi
,astektomi adalah suatu tindakan pengangkatan tumor beserta payudara dan kelenjar a:illa.
a. =ase pas"a anesthesi
Setelah dilakukan mastektomi, penderita dipindah keruang pemulihan disertai dengan oleh
ahli anesthesidan staf profesional lainnya.
b. ,empertahankan 5entilasi pulmoner
,enghindari terjadiya obstruksi pada periode anestesi pada saluran pernafasan,
diakibatkan penyumbatan oleh lidahyangjatuh, kebelakang dan tumpukan sekret, lendir
yang terkumpul dalam faring trakea atau bronkhial ini dapat di"egah dengan posisi yang
tepat dengan posisi miring*setengah telungkup dengan kepala ditengadahkan bila klien tidak
bisa batuk dan mengeluarkan dahak atau lendir, harus dilakukan penghisapan dengan
su"tion.
". ,empertahankan sirkulasi
Pada saat klien sadar, baik dan stabil, maka posisi tidur diatur Isemi folerI untuk
mengurangi oo@ing 5enous #keluarnya darah dari pembuluh)pembuluh darah halus' lengan
diangkat untuk meningkatkan sirkulasi dan men"egah terjadinya udema, semua masalah ini
gangguan rasa nyaman #nyeri' akibat dari sayatan luka operasi merupakan hal yang pailing
sering terjadi
d. ,asalah psikologis
Payudara merupakan alat 5ital seseorang ibu dan anita, kelainan atau kehilangan akibat
operasi payudara sangat terasa oleh pasien,haknya seperti dirampas sebagai anita
normal, ada rasa kehilangan tentang hubungannya dengan ssuami, dan hilangnya daya tarik
serta serta pengaruh terhadap anak dari segi menyusui.
e. ,obilisasi fisik
Pada pasien pas"a mastektomi perlu adanya latihan)latihan untuk men"egah atropi otot)otot
kekakuan dan kontraktur sendi bahu, untuk men"egah kelainan bentuk #diformity' lainnya,
maka latihan harus seimbang dengan menggunakan se"ara bersamaan.
Latihan aal bagi pasien pas"a mastektomi :
Pada hari pembedahan, melenturkan dan meluaskan gerakkan jari)jari membalik)
balikan lengan
Hari pertema pas"a operasi harus sudah dimulai fisioterafi pasif dan aktif
Seperti :
9
o =isioterapi aktif : melatih gerakkan)gerakkan sendi bahu reduksi, rotasi ssendi
bahu jika fisioteraifiditerapkan sedii mungkin tidak akan terjadi kontraktur sendi
bahu dikemudian hari, dan juga dnegan fisioterafi dini, aliran drain lebih aktif
dan lan"ar.
o Selanjutnya pasien dapat mengosokkan gigi dan menyisir rambut, pasien haurs
mengetahui gerakkan apa yang dilakukan dalam setiap latihan, misalnya
dapat ,mengangkat lengan keatas, kesamping, dan kedepan, dapat menyisir
rambut sendiri dan dapat memakai rambut sendiri, dengan lengan yang sakit,
latihan harus kontiyu dan istirahat bila merasa sakit
3. *era4atan post mastektomi
a. Pemasangan plester *hipafik
?alam hal ini pemasangan plester pada operasi mastektomi hendaknya diperhatikan arah
tarikan)tarikan kulit #langer Jline' agar tidak melaan gerakkan)gerakkan alamiah, sehingga
pasien dengan rileks menggerakkan sendi bahu tanpa hambatan dan tidak nyeri untuk itu
perlu diperhatikan "ara meletakkan kasa pada luka operasi dan "ara melakukan fiksasi
plester pada dinding dada.
Plester medial meleati garis midsternal
Plester posterior meleati garis a:illaris line*garis ketiak
Plester posterior#belakang' meleati garis a:illaris psoterior
Plester superior tidak meleati "la5i"ula
Plester iferior harus meleati lubang drain
+ntuk dibaah kla5i"ula ujug hifa5ik dipotong miring seperti memotong baju dan
dipasang miring dibaah ketiak sehingga tidak mengangu grakkan tangan.
b. Peraatan pada luka eksisi tumor
Bila dikerjakan tumorektomi,pakai hipafik ukuran $3 "m yang dibuat seperti BH sehingga
menyangga payudara
". Pemakaian drain redonm harus tetap 5akum dan diukur jumlah "airan yang tertampung
dalam botol drain tiap pagi, bila drain buntu, misalnya terjadi bekuan darah, bilain drain
dengan PK 0)$3 "" supaya tetap lan"ar. Pada mastektomi radikal atau radikal modifikasi,
drain umumnya di"abut setelah jumlah "airan dalam -/ jam tidak melebihi -3).3 "", pada
eksisi tumor mamma tidak melebihi 0 ""
d. Klien yang dikerjakan transplantasi kulit kalau kasa penutup luka basah dengan darah atau
serum harus segera diganti, tetapi bola penutup #thiers"h' tidak boleh dibuka. !hiers"h
umumnya dibuka pada hari ke)2 pas" bedah untuk melihat apakah hidup atau mati
10
Kalau hidup, tutup lagi dengan sofratule dan kasa steril
Kalau tidak hidup,luka dapat dikompres dengan larutasn boor atau larutan garam
fisiologis dan buang jaringan yang nekrotik.
?emikian pula halnya kasa penutup donor dan dibuka hari ke $/, ke"ulai kalau ada
tanda)tanda infeksi
e. Pemberian injeksi dan pengambilan darah
Pada klien yang dilakukan mastektomi radikal modifikasi sebagian besar kelenjar dari
saluran getah bening a:illa dieksisi, yang memudahkan terjadinya oedema lengan. +ntuk
men"egahnyajangan melkukan injekdi, mamasang infus, mengabil darah, dsb pada sisi
yang sakit. Penderita harus menjaga lengn dan tangannya dengan baik supaya jangan
sampai terjadi luka atau injeksi yangakan menambah kerusakansluran limfe diketiak yang
sudah minimal, karena kalau terjadi oedema lengan sangat sukar mengoreksinya dan
mungkin memerlukan operasi trasposisi omentum untuk mengatasinya.
f. Pengukuran tensi
Pemgukuran tensi jaringan pada lengan homolateral dan diseksi a:illa karena memudahkan
terjadinya oedema lengan.
6. ?asar data pengkajian keperaatan
?ata pre dan post operasi tergantung pada tipe khusus atau lokasi proses kanker dan
komplikasi yang ada.
11
A#7/A0 K-*-8A9ATA0 *ADA KLI-0 D-0)A0
CA MAMMA-
Pengkajian
$. Biodata
1a mammae terjadi terutama pada usia lanjut #diatas 03 th', tetapi C3 4 terjadi pada usia .0 tahun sampai &0
tahun "endrung meningkat & kali lipat
Eenis kelamin : laki)laki dibanding $ :$33
-. Keluhan utama
Data Subjektif
Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus padapayudara an kadang)kadang timbul nyeri, serta perasaan
takut atau "emas.
Data Objektif
Pada payudara terdapat adanya borok atau nodul)nodul yang mengeras serta bau tidak enak yang
menyengat
Klien tampak enggan bergaul dan berintegrasi dengan pasien lain
Klien terlihat sedih dan sering melamun
Obser5asi gejala memegang payudara dan ajah tampak menyeringai
.. Aiayat penyakit
a. Sekarang : Klien mengeluh adanya benjolan atau ulkus pada payudara dan kadang)
kadang timbul nyeri, serta perasaan takut atau "emas.Pada payudara terdapat
adanya borok atau nodul)nodul yang mengeras serta bau tidak enak yang
menyengat Klien tampak enggan bergaul dan berintegrasi dengan pasien
lainKlien terlihat sedih dan sering melamun, Obser5asi gejala memegang
payudara dan ajah tampak menyeringai
b. ?ahulu: adanya siklus perubahan hormonal yang lama dan tidak ada heti)hentinya,
menar"he aal, menopuse terlambat dan tidak ada kehamilan,#long,$%%&',
adanya riayat kanker sebelumnya, riayat kehamilan #nullipara,
multipara', penggunaan obat)obatan hormonal kontrapsepsi, riayat
menstruasi #early menar"e, late menopouse'. 9danya papaaran radiasi
riayat peminum alkohol
". Keluarga: 8bu dan anak prempuan khususnya dengan kanker premenopuse atau kanker
payudara bilateral, adanya anggota keluarga yang menderita "a mammae
/. Pemeriksaan 1a ,ammae*kanker payudara meliputi :
o Pemeriksaan skrening
!ujuan untuk menemukan kanker payudara dini pada penderita asimptomatis #tanpa keluhan'
dengan tujuan menurunkan anka kamtian standar pemeriksaan skrining payudara dapat dilakukan
dengan
,ammografi : tebukti lebih akurat mendeteksi kanker payudara berdiameter kurang dari 3,0 "m
dengan a"uration rate : C3)%3 4
12
o Pemeriksaan ?iagnostik
,eliputi :
$. 9namnesa "ermat mengenai aktu timbulnya tuor dan ada tidaknya faktor resiko
-. 8feksi tanda)tanda ke"urigaan kanker payudara
.. Palpasi, tanda)tanda kanker payudara.
o Pemeriksaan 8maging
!erdiri dari :
$. ,ammografi
-. +S7
.. ,A8
o Pemeriksaan ,ikroskopik
Pemeriksaan mikroskopik terdiri dari :
$. Pemeriksaan biopsi terbuka #open Biopsy' : insisional biopsi dan eksisional biopsi
-. Pemeriksaan biopsi tertutup #minimal in5asif biopsy' : needle aspiration biopsy, tru"ut biopsy
(eedle aspiraton biopsy merupakan piliha utama untuk pemeriksaan diagnostik tumor
payudara yang palpable mass, a""uration rate %0 4
o Pemeriksaan tambahan
$. Pemeriksaan torak fhoto
-. Pemeriksaaan bone s"aning *bone sur5ey
.. Pemeriksaan +S7 9bdomen *Bone siur5ey
/. Pemeriksaan +S7 abdomen*1! s"an abdomen
0. Pemeriksaan tumor marker
&. Pemeriksaan darah*fungsili5er dan tulang
2. Pemeriksaan head 1!)s"an
KO,PL8K9S8 K6,O!H6A9P8
6fek samping :
- nausea, 5omiting
- alope"ia
- rasa #penge"ap' menurun
- mu"ositis
toksik
- hematologik : depresi sumsum tulang, anemia
- ginjal, hepar
P6(7K9E89( K6P6A9H9!9(
13
9. Sistem 8ntegumen
$. Perhatikan : nyeri, bengkak, flebitis, ulkus
-. 8nspeksi kemerahan D gatal, eritema
.. Perhatikan pigmentasi kulit
/. Kondisi gusi, gigi, mukosa D lidah
B. Sistem 7astrointestinalis
$. Kaji frekensi, mulai, durasi, berat ringannya mual D muntah setelah pemberian kemotherapi
-. Obser5asi perubahan keseimbangan "airan D elektrolit
.. Kaji diare D konstipasi
/. Kaji anoreksia
0. Kaji : jaundi"e, nyeri abdomen kuadran atas kanan
1. Sistem Hematopoetik
$. Kaji (etropenia
Kaji tanda infeksi
9uskultasi paru
Perhatikan batuk produktif D nafas dispnoe
Kaji suhu
-. Kaji !rombositopenia : L 03.333*m. F menengah, L -3.333*m. F berat
.. Kaji 9nemia
Harna kulit, "apilarry refill
?ispnoe, lemah, palpitasi, 5ertigo
?. Sistem Aespiratorik D Kardio5askular
$. Kaji terhadap fibrosis paru yang ditandai : ?ispnoe, kering, batuk non produktif F terutama
bleomisin
-. Kaji tanda 1H=
.. Lakukan pemeriksaan 6K7
6. Sistem (euromuskular
$. Perhatikan adanya perubahan aktifitas motorik
-. Perhatikan adanya parestesia
.. 65aluasi refleks
/. Kaji ataksia, lemah, menyeret kaki
0. Kaji gangguan pendengaran
&. ?iskusikan 9?L
=. Sistem genitourinari
$. Kaji frekensi B9K
14
-. Perhatikan bau, arna, kekeruhan urine
.. Kaji : hematuria, oliguria, anuria
/. ,onitor B+(, kreatinin
?897(OS9 K6P6A9H9!9(
$. Aesiko terjadi infeksi berhubungan dengan netropenia
-. Aesiko perlukaan berhubungan dengan trombositopenia
.. Lemah berhubungan dengan anemia
/. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan efek samping
0. Perubahan selaput mukosa berhubungan dengan stomatitis
&. Perubahan gambaran diri berhubungan dengan alope"ia
8(!6A;6(S8 K6P6A9H9!9(
$. ,en"egah infeksi
-. ,en"egah perdarahan
.. ,engurangi kelelahan
/. ,eningkatkan nutrisi
0. ,engurangi stomatitis
&. ,eningkatkan koping pada perubahan gambaran diri
!H6A9P8 A9?89S8
!erapi radiasi menggunakan energi tinggi D getaran ion. ?apat menimbulkan kerusakan molekul sel dan
perubahan biokimia : mematikan sel kanker
Eenis therapi radiasi :
!eletherapi : "obalt, linea""
Brakhitherapi : dosis tinggi lebih terlokalisasi
8ntra operati5e radioterapi, hipertermia
Pertimbangan klinis :
8ndikasi : digunakan tersendiri atau kombinasi
Peren"anaan pengobatan
Komplikasi :
Komplikasi tergantung dari lokasi, jenis radiasi, dosis, status kesehatan klien
$. 6fek samping akut $ F & bulan
- eritema
- lemah D lunglai
- nausea, muntah, diare
- oral : kering, mu"ositis, :erostomia
15
- dispnoe, pnemonia
- sistitis
-. 6fek samping kronis M dari & bulan
- Kulit : fibrosis, kehitaman permanen atropi
- 7astro intestinal : fibrosis, obstruksi, ulkus, striktur
- Oral : :erostomia, penge"apan menurun, "aries gigi
- Paru : fibrosis
- 7injal : nefritis, fibrosis
- Kanker lain 0 F 24 leukemia
Pengkajian
$. Sistem terkait
-. 6mosi*psikologis klien
8nter5ensi Keperaatan
$. ,empertahankan peraatan kulit se"ara optimal
- informasikan tentang reaksi kulit
- jangan menggunakan lotion, minyak kosmetik pada lokasi therapi hanya tepung mai@ena
- hindari, penekanan, penggosokan, garuk
-. ,emastikan terlindungi dari efek radiasi
=. Prioritas keperaatan pre dan post operasi
*8-:*-8A#I
$. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pra dan pas(aoperasi dan
takut akan ke(a(atan.
Batasan Karakteristik : ,engungkapkan keluhan khusus, merasa tidak mampu, meminta
informasi, mengungkapkan kurang mengerti dan gelisah, menolak operasi.
)oal : 1emas berkurang atau hilang.
Kriteria /asil : ,engungkapkan perasaan dan pikirannya se"ara terbuka, melaporkan
berkurangnya "emas dan takut, mengungkapkan mengerti tentang pre dan post operasi, se"ara
5erbal mengemukakan menyadari terhadap apa yang diinginkannya yaitu menyesuaikan diri
terhadap perubahan fisiknya.
8en(ana Tindakan :
$. Eelaskan apa yang terjadi selama periode praoperasi dan pas"aoperasi, termasuk tes
laboratorium praoperasi, persiapan kulit, alasan status puasa,obat)obatan praoperasi,obat)
obatan posoperasi, tinggal di ruang pemulihan, dan program paskaoprasi. 8nformasikan
pada klien obat nyeri tersedia bila diperlukan untuk mengontrol nyeri. 8asional
pengetahuan tentang apa yang diperkirakan membantu mengurangi ke"emasan dan
meningkatkan kerjasama pasien.
-. Eika mastektomi akan dilakukan, konsultasikan dulu dengan pasien dan dokter untuk
mendapatkan kunjungan dari tim medis yang bersangkutan. 9tur aktu untuk berdiskusi
16
dengan terapi tentang alternatif metoda)metoda untuk rehabilitasi suara.8asional
mengetahui apa yang diharapkan dan melihat hasil yang sukses membantu menurunkan
ke"emasan dan memungkinkan pasien berpikir realistik.
.. 8@inkan pasien untuk mengetahui keadaan pas"aoperasi : satu atau dua hari akan diraat
di +P8 sebelum kembali ke ruangan semula,. 8asional pengetahuan tentang apa yang
diharapkan dari inter5ensi bedah membantu menurunkan ke"emasan dan memungkinkan
pasien untuk memikirkan tujuan yang realistik.
/. Eika akan dilakukan matektomi, ajarkan pasien dan latih "ara)"ara latihan sebagai berikut :
Latihan aal bagi pasien pas"a mastektomi :
Pada hari pembedahan, melenturkan dan meluaskan gerakkan jari)jari membalik)
balikan lengan
Hari pertema pas"a operasi harus sudah dimulai fisioterafi pasif dan aktif
Seperti :
o =isioterapi aktif : melatih gerakkan)gerakkan sendi bahu reduksi, rotasi ssendi
bahu jika fisioteraifiditerapkan sedii mungkin tidak akan terjadi kontraktur sendi
bahu dikemudian hari, dan juga dnegan fisioterafi dini, aliran drain lebih aktif
dan lan"ar.
o Selanjutnya pasien dapat mengosokkan gigi dan menyisir rambut, pasien haurs
mengetahui gerakkan apa yang dilakukan dalam setiap latihan, misalnya
dapat ,mengangkat lengan keatas, kesamping, dan kedepan, dapat menyisir
rambut sendiri dan dapat memakai rambut sendiri, dengan lengan yang sakit,
latihan harus kontiyu dan istirahat bila merasa sakit
6. Menolak operasi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang prosedur pre
dan pas(aoperasi. ke(emasan. ketakutan akan ke(a(atan dan an(aman kematian.
Karakteristik data : kurang kerjasama dan menolak untuk dioperasi,menanyakan informasi
tentang persiapan pre dan prosedur posoperasi.
)oal : Klien akan bersedia dioperasi.
Kriteria hasil : ,engungkapkan perasaan dan pikirannya se"ara terbuka, mengatakan
mengerti pre dan posoperasi, mengatakan berkurangnya ke"emasan, klien dioperasi.
8en(ana tindakan :
1. Kaji faktor)faktor yang menyebabkan klien menolak untuk dioperasi.
6. 9njurkan keluarga untuk memberikan suport seperti dukungan spiritual.
3. ?iren"anakan tindakan sesuai diagnosa keperaatan no.$.
17
*:#t :*-8A#I
$. ,empertahankan jalan napas tetap terbuka, 5entilasi adekuat.
-. ,embantu pasien dalam mengembangkan metode komunikasi alternatif.
.. ,emperbaiki atau mempertahankan integritas kulit.
/. ,embuat atau mempertahankan nutrisi adekuat.
0. ,emberikan dukungan emosi untuk penerimaan gambaran diri yang terganggu.
&. ,emberikan informasi tentang proses penyakit atau prognosis dan pengobatan.
!ujuan Pemulangan
$. ;entilasi atau oksigenasi adekuat untuk kebutuhan indi5idu.
-. Komunikasi dengan efektif.
.. Komplikasi ter"egah atau minimal.
/. ,emulai untuk mengatasi gambaran diri.
0. Proses penyakit atau prognosis dan program terapi dapat dipahami.
?iagnosa Keperaatan
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan efek dari anestesi. gangguan
kemampuan untuk bernapas. batuk dan menelan. serta sekresi ban'ak dan kental.
Batasan karakteristik : sulit bernapas, perubahan pada frekensi atau kedalaman
pernapasan,penggunaan otot aksesori pernapasan, bunyi napas tidak normal,sianosis.
)oal : Klien akan mempertahankan jalan napas tetap terbuka.
Kriteria hasil : bunyi napas bersih dan jelas, tidak sesak, tidak sianosis,frekensi napas
normal.
8en(ana tindakan :
Mandiri
$' 9asi frekensi atau kedalaman pernapasan.9uskultasi bunyi napas. Selidiki
kegelisahan, dispnea, dan sianosis. Aasional perubahan pada pernapasan, adanya
ronki,mengi,diduga adanya retensi sekret.
-' !inggikan kepala .3)/0 derajat. Aasional memudahkan drainase sekret, kerja
pernapasan dan ekspansi paru.
.' ?orong menelan bila pasien mampu. Aasional men"egah pengumpulan sekret oral
menurunkan resiko aspirasi. 1atatan : menelan terganggu bila epiglotis diangkat atau
edema paskaoperasi bermakna dan nyeri terjadi.
/' ?orong batuk efektif dan napas dalam. Aasional memobilisasi sekret untuk
membersihkan jalan napas dan membantu men"egah komplikasi pernapasan.
0' Hisap selang laringektomi atau trakeotomi, oral dan rongga nasal. 1atat jumlah, arna
dan konsistensi sekret. Aasional men"egah sekresi menyumbat jalan napas,
18
khususnya bila kemampuan menelan terganggu dan pasien tidak dapat meniup leat
hidung.
&' Obser5asi jaringan sekitar selang terhadap adanya perdarahan. +bah posisi pasien
untuk memeriksa adanya pengumpulan darah dibelakang leher atau balutan
posterior.Aasional sedikit jumlah perembesan mungkin terjadi. (amun perdarahan
terus)menerus atau timbulnya perdarahan tiba)tiba yang tidak terkontrol dan
menunjukkan sulit bernapas se"ara tiba)tiba.
2' 7anti selang atau kanul sesuai indikasi. Aasional men"egah akumulasi sekret dan
perlengketan mukosa tebal dari obstruksi jalan napas. 1atatan : ini penyebab umum
distres pernapasan atau henti napas pada paskaoperasi.
Kolaborasi
C' Berikan humidifikasi tambahan, "ontoh tekanan udara atau oksigen dan peningkatan
masukan "airan.Aasional fisiologi normal # hidung' berarti menyaring atau
melembabkan udara yang leat.!ambahan kelembaban menurunkan mengerasnya
mukosa dan memudahkan batuk atau penghisapan sekret melalui stoma.
%' 9asi seri 7?9 atau nadi oksimetri, foto dada. Aasional pengumpulan sekret atau
adanya ateletaksis dapat menimbulkan pneumonia yang memerlukan tindakan terapi
lebih agresif.
6. Kerusakan integritas kulit atau jaringan berhubungan dengan bedah
pengangkatan. radiasi atau agen kemoterapi. gangguan sirkulasi atau suplai
darah.pembentukan udema dan pengumpulan atau drainase terus;menerus.
Karakteristik data 5 kerusakan permukaan kulit atau jaringan, kerusakan lapisan kulit atau
jaringan.
)oal 5 ,enunjukkan aktu penyembuhan yang tepat tanpa komplikasi.
Kriteria hasil 5 integritas jaringan dan kulit sembuh tanpa komplikasi
8en(ana tindakan 5
$' Kaji arna kulit, suhu dan pengisian kapiler pada area operasi dan tandur kulit.Aasional
kulit harus berarna merah muda atau mirip dengan arna kulit sekitarnya. Sianosis
dan pengisian lambat dapat menunjukkan kongesti 5ena, yang dapat menimbulkan
iskemia atau nekrosis jaringan.
-' Pertahankan kepala tempat tidur .3)/0 derajat. 9asi edema ajah # biasanya
meningkat pada hari ketiga)kelima pas"aoperasi '.Aasional meminimalkan kongesti
jaringan paskaoperasi dan edema sehubungan dengan eksisi saluran limfe.
.' Pertahankan posisi somifoler pada punggung atau sisi yang tidak sakit dengan lengan
tinggi dan disokong dengan bantal Aasional memabantu drainase dengan bantuan
19
gra5itasi
/' 9asi drainase berdarah dari sisi operasi, jahitan dan drein.Aasional drainase berdarah
biasanya tetap sedikit setelah -/ jam pertama. Perdarahan terus)menerus
menunjukkan masalah yang memerlukan perhatian medik.
0' 1atat atau laporkan adanya drainase seperti susu. Aasional drainase seperti susu
menunjukkan kebo"oran duktus limfe torakal # dapat menyebabkan kekurangan "airan
tubuh dan elektrolit '.Kebo"oran ini dapat sembuh spontan atau memerlukan
penutupan bedah.
&' 7anti balutan sesuai indikasi bila digunakan. Aasional balutan basah meningkatkan
resiko kerusakan jaringan atau infeksi. 1atatan : balutan tekan tidak digunakan diatas
lembaran kulit karena suplai darah mudah dipengaruhi.
2' Bersihkan insisi dengan "airan garam faal steril dan peroksida # "ampuran $ : $ '
setelah balutan diangkat. Aasional men"egah pembetukan kerak , yang dapat
menjebak drainase purulen, merusak tepi kulit, dan meningkatkan ukuran luka.
Peroksida tidak banyak digunakan karena dapat membakar tepi dan menggangu
penyembuhan.
C' Eangan melakukan pengukuran !?m menginjeksikan obat atau memasukkan 8; pada
lengan yang sakit. Aasional, meningkatkan pontensial konstriksi infeksi, dan
limfadema pada sisi yang sakit
%' Kosongkan drain luka se"ara periodik "atat jumlah dan karakteristik drainase
Aasional, akumulasi "airan drainase #"ont, limfe, darah meningkatkan penyembuhan
dan menurunkan kerentanan terhadap infeksi, alat penghisap #"ontoh, hemo5a",
ja"sonfart' sering dimasukkan selama masa pembedahan untuk mempetahankan
tekanan negatif pad aluka, selang bisanya diangkat sekitar hari ketiga atau bila
drainase berhenti.
Kolaborasi
$3' Berikan antibiotik oral, topikal dan 8; sesuai indikasi. Aasional men"egah atau
mengontrol infeksi.
.. *erubahan membran mukosa oral berhubungan dengan dehidrasi. kebersihan oral
tidak adekuat. kanker oral. penurunan produksi salia sekunder terhadap radiasi atau
prosedur pembedahan dan defisit nutrisi.
Karakteristik data 5 Nerostomia # mulut kering ', ketidaknyamanan mulut, sali5a kental
atau banyak, penurunan produksi sali5a, lidah kering,pe"ah dan kotor,bibir inflamasi, tidak
ada gigi.
)oal 5 menunjukkan membran mukosa oral baik atau integritas membran mukosa baik.
20
Kriteria /asil 5 mulut lembab atau tidak kering, mulut terasa segar, lidah normal, bersih
dan tidak pe"ah, tidak ada tanda inflamasi pada bibir.
8en(ana tindakan 5
Mandiri
$' 8nspeksi rongga oral dan perhatikan perubahan pada sali5a.Aasional kerusakan pada
kelenjar sali5a dapat menurunkan produksi sali5a, mengakibatkan mulut kering.
Penumpukan dan pengaliran sali5a dapat terjadi karena penurunan kemampuan
menelan atau nyeri tenggorok dan mulut.
-' Perhatikan perubahan pada lidah, bibir, geligi dan gusi serta membran mukosa.
Aasional pembedahan meliputi reseksi parsial dari lidah, platum lunak, dan faring.
Pasien akan mengalami penurunan sensasi dan gerakan lidah, dengan kesulitan
menelan dan peningkatan resiko aspirasi sekresi, serta potensial hemoragi.
Pembedahan dapat mengankat bagian bibir mengakibatkan pengaliran sali5a tidak
terkontrol. 7eligi mungkin tidak utuh # pembedahan ' atau mungkin kondisinya buruk
karena malnutrisi dan terapi kimia. 7usi juga dapat terinflamasi karena higiene yang
buruk, riayat lama dari merokok atau mengunyah tembakau atau terapi kimia.
,embran mukosa mungkin sangat kering, ulserasi,eritema,dan edema.
.' Hisapan rongga oral se"ara perlahan atau sering. Biarkan pasien melakukan
pengisapan sendiri bila mungkin atau menggunakan kasa untuk mengalirkan sekresi.
Aasional sali5a mengandung en@im pen"ernaan yang mungkin bersifat erosif pada
jaringan yang terpajan. Karena pengalirannya konstan, pasien dapat meningkatkan
kenyamanan sendiri dan meningkatkan higiene oral.
/' !unjukkan pasien bagaimana menyikat bagian dalam mulut, platum, lidah dan geligi
dengan sering. Aasional menurunkan bakteri dan resiko infeksi, meningkatkan
penyembuhan jaringan dan kenyamanan.
0' Berikan pelumas pada bibir> berikan irigasi oral sesuai indikasi. Aasional mengatasi
efek kekeringan dari tindakan terapeutik> menghilangkan sifat erosif dari sekresi.
%. 0'eri akut berhubungan dengan insisi bedah. pembengkakan jaringan.adan'a
selang nasogastrik atau orogastrik.
Karakteristik data 5 Ketidaknyamanan pada area bedah atau nyeri karena insisi bedah,
perilaku distraksi, gelisah, perilaku berhati)hati.
)oal 5 (yeri klien akan berkurang atau hilang.
Kriteria hasil 5 klien mengatakan nyeri hilang, tidak gelisah, rileks dan ekpresi ajah
"eria.
8en(ana tindakan 5
$' Kaji keluahan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas nyeri #o)$3'.
21
Perhatikan petunjuk 5erbal dan nor 5erbal. Aasional membantu dalam
mengidentifikasi derajat ketidaknyamanan dan kebutuhan untuk efektif analgesik.
Eumlah jaringan, otot, dan sisitem limfatik diangkat dapat dapat mempengaruhi
jumlah nyeri yang dialami. Kerusakan saraf pada regio aksilaris yang menyebabkan
kebas pada lengan atas dan regio skapula yang dapat ditoleransi daripada nyeri
pembedahan "atatan : nyeri pada dinding dapat terjadidari tegangan otot,
dipengaruhi oleh panas atau dingin ekstrem, dan berlanjut selama beberapa bulan.
-' ?iskusikan masih adanya sensasipayudara normal. Aasional memberikan
kenyakinan baha sensasi bukan imajinasi dan penghilangan dapat dilakukan
.' Batu pasien menemukan posisi yang nyaman. Aasional. Peninggian lengan, ukuran
baju, dan adanya drain mempengaruhi kemampuan pasien utuk rilks dan
tidur*istirahat se"ara efektif.
/' 1atat indikator non 5erbal dan respon automatik terhadap nyeri. 65aluasi efek
analgesik. Aasional alat menentukan adanya nyeri dan keefektifan obat.
0' 9njurkan penggunaan perilaku manajemen stres, "ontoh teknik relaksasi, bimbingan
imajinasi. Aasional meningkatkan rasa sehat, dapat menurunkan kebutuhan
analgesik dan meningkatkan penyembuhan.
&' Kolaborasi dengan pemberian analgesik, "ontoh "odein, 9S9, dan ?ar5on sesuai
indikasi. Aasional derajat nyeri sehubungan dengan luas dan dampak psikologi
pembedahan sesuai dengan kondisi tubuh.?iharapkan dapat menurunkan atau
menghilangkan nyeri.
2. )angguan (itra diri berhubungan dengan kehilangan pa'udara. perubahan
anatomi tubuh.
Karakteristik data 5perasaan negatif tentang "itra diri, perubahan dalam keterlibatan
sosial, ansietas, depresi, kurang kontak mata.
)oal 5 ,engidentifikasi perasaan dan metode koping untuk persepsi negatif pada diri
sendiri.
Kriteria hasil 5 menunjukkan adaptasi aal terhadap perubahan tubuh sebagai bukti
dengan partisipasi akti5itas peraatan diri dan interaksi positip dengan orang
lain.Berkomunikasi dengan orang terdekat tentang perubahan peran yang telah
terjadi.,ulai mengembangkan ren"ana untuk perubahan pola hidup. Berpartisipasi dalam
tim sebagai upaya melaksanakan rehabilitasi.
8en(ana tindakan 5
$' ?iskusikan arti kehilangan atau perubahan dengan pasien, identifikasi persepsi
situasi atau harapan yang akan datang.Aasional alat dalam mengidentifikasi atau
mengartikan masalah untuk memfokuskan perhatian dan inter5ensi se"ara
22
konstruktif.
-' 1atat bahasa tubuh non 5erbal, perilaku negatif atau bi"ara sendiri. Kaji
pengrusakan diri atau perilaku bunuh diri. Aasional dapat menunjukkan depresi atau
keputusasaan, kebutuhan untuk pengkajian lanjut atau inter5ensi lebih intensif.
.' 1atat reaksi emosi, "ontoh kehilangan, depresi, marah. Aasional pasien dapat
mengalami depresi "epat setelah pembedahan atau reaksi syok dan menyangkal.
Penerimaan perubahan tidak dapat dipaksakan dan proses kehilangan
membutuhkan aktu untuk membaik.
/' Susun batasan pada perilaku maladaptif, bantu pasien untuk mengidentifikasi
perilaku positip yang akan membaik. Aasional penolakan dapat mengakibatkan
penurunan harga diri dan mempengaruhi penerimaan gambaran diri yang baru.
0' Kolaboratif dengan merujuk pasien atau orang terdekat ke sumber pendukung,
"ontoh ahli terapi psikologis, pekerja sosial, konseling keluarga. Aasional
pendekatan menyeluruh diperlukan untuk membantu pasien menghadapi rehabilitasi
dan kesehatan. Keluarga memerlukan bantuan dalam pemahaman proses yang
pasien lalui dan membantu mereka dalam emosi mereka. !ujuannya adalah
memampukan mereka untuk melaan ke"endrungan untuk menolak dari atau isolasi
pasien dari kontak sosial.
<. )anguan mobilisasi fisik berhubungan dengan penurunan massa otot+ kekuatan otot
akiabt luka bekas operasi
Karakteristik data 5 perasaannyeri pada saatr aktifitas, menolak untuk bergerak,
membatasi rentang gerak.
)oal 5 mobilisasi fisik dapat terpenuhi dan berpartisifasi aktif dalam terapi.
Kriteria hasil 5 menunukkan tehnik yang memampukan melakukan akti5itas, Peningkatan
kekuatan bagian dalam tubuh yang sakit.
8nter5ensi :
$' !inggikan lengan yang sakit sesuaiindikasi mulai melakukan rentang gerak psif #"on
: pleksi*ekstensi siku, pronasi*supinasi pergelangan, menekuk*ekstensi jari'
sesegera mungkin. Aasional. ,eningkatkan aliran limfe 5ena, mengurngi
kemungkinan limfadema. Latihan pas"a oerasi dini biasanya muaipada -/ jam
pertama untuk men"egah kekakuan sendi yang dapat berlanjut pada keterbatasan
gerak*mobilisasi.
-' Biarkan pasien untuk menggunakan lengan utuk kebersihan diri, "ontoh makan,
menyisir rambut, men"u"ui muka, Aasionalpeningkatan sirkulasi, membantu
meminimalkan edema dan mempertahankan kekuaatan dan fungsi lengn da tangan,
akti5itas ini menggunakan lengan tanpa abduksi yang dapat menekan jahitan pada
23
periode pas"a operasi.
.' Bantu dalam peraatan diri sesuai dengan keperlan. Aasional . menghemat energi
men"egah kelelahan.
/' !ingkatkan latihan ssesuai indikasi, "ontoh ekstensi aktif lengandan rotasi bahu saat
berbaring sitempat tidur, mengpakkan pendulum, memutar tali, mengangkat lengan
untuk menyentuh ujung jari dibelakang kepala. Aasional men"egah kekakuan sendi,
meningkatkan sirkulasi dan mempertahankan tonus otot bahu dengan lengan.
0' Lanjutkan pada tangan #jari berjalan didinding' menjepit tangan dibelakang kepala,
dan latihan abduksi penuh sesgera mungkin pasien dapat melakukan Aasional
karenakelompok latihan ini dapat menyebabkan tegangan berlebihan pada insisi,
sampai terjadi proses penyembuhan lebih lanjut, latihan dihentikan.
&' 65aluasi adanya *derajat latihan sehubungan dengan nyeri dan perubahan
mobilisasi sendi, mengukur lengan atas dan lengan baah bila terjadi
udema.rasional. mengaasi kemujuan*perbaikkan koplikasi dapat memerlukan
penundaan untuk meningkatkan adanya latihan dan menunggu sampai
penyembuhan berikutnya.
24
DA=TA8 *7#TAKA
?unna, ?.8. 6t al. $%%0. Medical Surgical Nursing ; A Nursing Process Approach - nd 6dition
: HB Sauders.
Long, 1. Barbara #$%%&'. Essential Of Medical Surgical Nursing A Nursing Process
Approcach. 1.; ,osby 1ompany St Louis, +S9.
PP(8 pertemuaan ilmiah peraat bedah 8ndonesia #-333' Pendekatan asuhan keperawtan
secara parifurna dalam penanganan kasus bedah Surabaya
Aothro"k, 1. E. -333. Perencanaan Asuhan eperawatan Perioperatif. 671 : Eakarta.
Sjamsuhidajat D Him ?e Eong. $%%2. !uku A"ar #lmu !edah. 671 : Eakarta.
25

You might also like