You are on page 1of 10

PELESTARI AN HUTAN MANGROVE

Disusu noleh:
Kelompok II
Ketua kelompok: Yanto sompah
Anggota: AsrinNgabiu
Kadir Adam
Iten Nento
Ahmad nihe
Rovin pulutu
Mariani Asnawi
Ririafriani kadir
Fitrianti rajiku



UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
2013

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah robbil alamin! puji syukur penulis panjatkan kehadiirat tuhan
(Allah swt). Karena dengan rahmat dan hidayahnya, penyusun dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul pelestarian hutan mangrove . Dengan sadar diri penyusun
menganggap bahwa makalah ini belum memenuhi syarat kesempurnaan dalam
penyusunan laporan.Oleh, kareitu diharapkan saran yang menbangun demi kesempuraan
laporan ini.
Akhir kata penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacaataupun penyusun laporan selanjutnya, Amin!



Gorontalo, Mei 2014

Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.... i
DAFTAR ISI... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB iiPEMBAHASAN

2.1 Ekosistem mangrove 2
2.2 Teknik pengolaan hutan mangrove . 3
2.3 Fungsi mangrove secara ekologi. 4

BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan 6

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan
khas, terdapat di daerah pasut di wilayah pantai dan antar palau-pulau kecil dan
merupakan potensi sumberdaya alam yang sangatpotensial. Dan memilikinilaiekinomis
yang tinggi, tetapi sangat rentang terhadap kerusakan apabila kurang kebiksanaan dalam
mempertahankan, melestarikan dan pengelolaannya. Hutan mangrove sangat menunjang
perekonomian masyarakat pantai, karena merupakan sumber mata pencarian masyarakat
yang berprovesi sebagai nelayan. Secara ekologi disamping sebagai habitat biota laut,
juga merupakan tempat pemijahan bagi ikan yang hidup di air yang bebas.
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan
yang membentuk komunitas di pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang
secara alami dipengaruhi oleh pasut air laut. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia
mencapai 70% dari total potensi mangrove yang ada seluas 9,36 juta hectare. Yaitu 48%
atau seluas 4,51 juta hectare rusak sedangdan 23 % atau 2,15 juta hectare dalam kondisi
rusak parah (Wikipedia, 2010).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah, menjelaskan bagaimana
peran dari hutan mangrove tersebut terhadap kehidupan khususnya masarakat pantai.
Dan fungsi hutan mangrove secara ekoslogis.



BAB II
PEMBASAHAN


2.1 Pengertian Hutan Manggrove
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan
yang membentuk komunitas di pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang
secara alami dipengaruhi oleh pasut air laut (Wikipedia, 2012).
Mangrove merupakan tipe hutan yang tumbuh di daerah pasut, terutama pantai
yang terlindung, laguan adan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan
bebasdari genangan pada saat surut yang komunitas toleransi terhadap garam (kusuma et
al,2003). Mangrove tumbuh dan berkembang pada pantai-pantai tepat di sepanjang sisi
pulau yang terlindung dari angin, atau serangkaian pulau-pulau atau pulau di belakang
terumbuh karang dipantai ang terlindung.
Dari sekian banyak jenis mangrove di Indonesia, jenis mangrove yang banyak
ditemukan antara lain adalah avicennia sp atau lebih dikenal sebagai black mangrove
mungkin merupakan jenis terbaik dalam proses menstabilkan tanah habitatnya karena
daerah penyebaran benihnya mudah, toleransi terhadap temperature tinggi, cepat
menumbuhkan akar dan system perakaran di bawahna mampu menahan endapan dengan
baik.
2.2 Teknik Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove
System pengelolaan kawasan hutan mangrove sudah menjadi tugas pemerintah
dan tidak menutup kemungkinan peran masyarakat setempat harus ikut aktif dalam
menjaga. Berdsarka UUD nomor 41 1999 tentang kehutanan bahwa hutan mangrove
merupakan ekosistem hutan dan oleh karena itu, maka pemerintah bertanggung jawab
dalam pengelolaan ang berasakan manfaat dan lestari kerakyatan, keadilan
kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan pasal(pasal 2). Selanjutnya dalam kaitan
kondisi mangrove yang rusak, kepada setiap orang memiliki, pengelola dan atau
memanfaatkan hutan kritis dan produksi, wajib melaksanakan rehabilitas hutan
mangrove untuk tujaun perlindungan konservasi (pasal 43).
Adapun teknik pengololaan ekosistem hutan mangrove yang sudah mengalami
kerusakan parah, dan sedang antara lain:
1. Pengelolaan kerusakan parah
Seperti yang telah dijelaskan dalam BAB sebelumnya bahwa ekosistem
mangrove adalah merupakan keanekaragaman hayati yang rentang terhadap
kerusakan, sehingga tempat dimana bergabagai makluk hidup seperti ikan
burung dan Janis krustacea lainya tidak memiliki habita lagi. Adapun
pengolalaanya adalah, dengan menambah banyak bibit mangrove yang siap di
tamam artinya penanaman mangrove kembali. Selanjutnya, pengawasan dan
hukum di pertegas agar tidak terjadi kerusakan yang melebihi.
2. Pengolalaan kerusakan sedang
Penegelolaan ini sering disebut mengrehabilitas. Artinya, menanam dan
memperbanyak daerah penanaman guna mendapatkan hasil lebih optimal.
Kegiatan ini memperbaiki kerusakan di daerah yang hutan mangrovenya
mengalami kerusakan sedang dengan prinsip penanaman kembali.

2.3 Fungsi hutan mangrove secara ekologi
Mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan
yang membentuk komunitas di pasang surut. Hutan mangrove adalah tipe hutan yang
secara alami dipengaruhi oleh pasut air laut. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia
mencapai 70% dari total potensi mangrove yang ada seluas 9,36 juta hectare. Yaitu 48%
atau seluas 4,51 juta hectare rusak sedangdan 23 % atau 2,15 juta hectare dalam kondisi
rusak parah. Seperti yang diungkapkan oleh mantan menteri kelautan dan perikanan (Ir,
fadelmoh) beliau mangatakan bahwa sebagian kerusakan hutan mangrove dilakuakan
oleh manusia baik berupa konversi (pemungkinan, industry, rekreasi dll. Banyak
manfaat yang dapat diperoleh dari kerusakan hutan mangrove. Dengan ini masyarakat
khususnya pesisir harus turut memperhatikan, me mberdayakan maupun mengrehabilitas
hutan mangrove itu sendiri dengan memberikan peningkatan pemahaman
masyarakatakan dampak positif dan negative dari hutan mangrove. Dan
memilikinilaiekinomis yang tinggi, tetapi sangat rentang terhadap kerusakan apabila
kurang kebiksanaan dalam mempertahankan, melestarikan dan pengelolaannya. Hutan
mangrove sangat menunjang perekonomian masyarakat pantai, karena merupakan
sumber mata pencarian masyarakat yang berprovesi sebagai nelayan. Secara ekologi
disamping sebagai habitat biota laut, juga merupakan tempat pemijahan bagi ikan yang
hidup di air yang bebas.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hutan mangrove merupakan salah satu bentuk ekosistem hutan yang unik dan
khas, terdapat di daerah pasut di wilayah pantai dan antar palau-pulau kecil dan
merupakan potensi sumberdaya alam yang sangat potensial. Dan memiliki nilai
ekinomis yang tinggi, tetapi sangat rentang terhadap kerusakan apabila kurang
kebiksanaan dalam mempertahankan, melestarikan dan pengelolaannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonym, 2014. Ekosistem mangrove. Hhtp//: Wikipedia.com. diakses 1/6/2014. Pukul,
08:00 wita
Anonym, 2014. Manfaat ekosistem mangrove. Hhtp//: Wikipedia.com. diakses 1/6/2014.
Pukul, 08:10 wita
Zikmundar, 2010. Pegelolaan hutan mangrove.http:// worldpress.com. diakses 1/6/2014.
Pukul, 08:10 wita

You might also like