Nurhakim, Draft Modul BGI Teknik Kimia, Hal. 1 ~ 1
BAB I PENGANTAR
1.1. Pendahuluan Bahan galian telah mulai dimanfaatkan sejak keberadaan manusia di dunia ini. Demikian tuanya, sehingga pertambangan (yang dilakukan dengan maksud untuk memanfaatkan bahan galian untuk kesejahteraan manusia) diyakini sebagai ikhtiar / profesi kedua yang dilakukan manusia setelah kegiatan pertanian / agrikultur. Bahkan dalam beberapa ahli meyakini bahwa pertambangan merupakan profesi tertua. Keyakinan ini dapat dipahami karena pada awalnya manusia belum mengenal tatacara bercocok tanam atau beternak, jadi hanya memakan buah / tanaman yang sebelumnya memang telah ada. Pada saat manusia mulai mengenal pertanian, mereka terlebih dahulu menggemburkan tanah menggunakan tongkat yang ujungnya telah diikat batu, atau berburu tentu menggunakan kapak batu... Namun hal di atas tidak perlu diperdebatkan, karena pada dasarnya budaya manusia sangat dipengaruhi oleh penemuan dan pemanfaatan bahan galian. Demikian dekatnya hubungan manusia dengan bahan galian (bahan tambang / mineral) sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa acapkali era budaya (cultural ages of man) diasosiasikan dengan penemuan dan pemanfaatan mineral, antara lain: zaman batu (Stone age, sebelum 4000 SM), zaman tembaga (Bronze age, 4000 - 1500 SM), zaman besi (Iron age 1500 SM - 1780), zaman Baja (Steel age 1780 1945 M), dan zaman nuklir (Nuclear age sejak 1945 M).
1.2. Wawasan Mengenai Bahan Galian Industri Dalam mempelajari Bahan Galian Industri, akan sering ditemukan berbagai istilah dalam disiplin ilmu geologi (terutama terkait dengan proses pembentukan dan sifat-sifat Bahan Galian Industri
Nurhakim, Draft Modul BGI Teknik Kimia, Hal. 1 ~ 2 BGI) serta pengolahan bahan galian (terkait prinsip dan peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan BGI). Berikut diperkenal beberapa istilah yang nantinya akan sering ditemui dalam pembahasan selanjutnya. Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun utama kerak bumi serta terbentuk sebagai hasil proses alam. Batuan bisa mengandung satu atau beberapa mineral. Sebagai contoh ada yang disebut sebagai monomineral rocks (batuan yang hanya mengandung satu jenis mineral), misalnya : marmer, yang hanya mengandung kalsit dalam bentuk granular; kuarsit, yang hanya mengandung mineral kuarsa. Di samping itu di alam ini paling banyak dijumpai batuan yang disebut polymineral rocks (batuan yang mengandung lebih dari satu jenis mineral), seperti granit atau monzonit kuarsa yang mengandung mineral kuarsa, feldspar, dan biotit. Mineral dapat didefinisikan sebagai suatu ikatan kimia padat yang terbentuk secara alamiah dan termasuk di dalamnya materi geologi padat yang menjadi penyusun terkecil dari batuan (Klein & Hurlbut, 1993). Nickel (1995, dalam Hibbard, 2002) mendefinisikan mineral sebagai suatu unsur atau senyawa kimia yang biasanya berbentuk kristal dan merupakan hasil dari proses-proses geologi. Pemakaian kata biasanya memberikan fleksibilitas dalam definisi dan mengijinkan klasifikasi beberapa substansi amorf atau paraamorf sebagai mineral. Meskipun sebagian besar mineral adalah anorganik, kristal-kristal organik yang terbentuk dari material organik pada lingkungan geologi juga dapat dikelompokkan sebagai mineral. Kristal dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang- bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bahan galian menurut UU No 11/1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan diartikan sebagai : unsur-unsur kimia mineral-mineral, bijih-bijih dan Bahan Galian Industri
Nurhakim, Draft Modul BGI Teknik Kimia, Hal. 1 ~ 3 segala macam batuan termasuk batu-batu mulia yang merupakan endapan-endapan alam. Sedangkan pada kamus pertambangan dinyatakan bahwa bahan galian adalah sinonim dari mineral Bahan Galian industri didefinisikan sebagai bahan galian tambang bukan bijih yang pada umumnya digunakan sebagai bahan baku industri; penggunaan dalam industri banyak ditentukan oleh sifat fisika seperti warna, ukuran partikel, kekerasan, plastisitas, daya serap, dan lain-lain, msl. Batu gamping, bentonit, kaolin, dan zeolit; Bahan Galian Industri juga dikenal sebagai Mineral industri. Pengolahan Bahan Galian, pengerjaan untuk mempertinggi mutu bahan galian serta untuk memanfaatkan dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat pada bahan galian.