You are on page 1of 6

Pemilik :

Alamat :
Salah satu usaha yang tak pernah lesu dan
selalu bisa bertahan dari berbagai kondisi
ekonomi bangsa adalah usaha konveksi,
karena merupakan salah satu kebutuhan
pokok manusia.
Konveksi memiliki target pasaar yang mudah
dijalankan
Mesin dan Peralatan
Mengingat bahwa kegiatan produksi setiap unit usaha kecil (plasma) dari bahan baku
sampai dengan produk jadi seperti digambarkan di atas, maka keperluan mesin dan peralatan yang
diperlukan adalah:
Mesin jahit biasa (dengan dinamo) = 5 unit
Mesin jahit (type juki atau sejenisnya) = 10 unit
Mesin obras = 1 unit
Mesin pembuat lubang kancing (itik) = 1 unit
Mesin potong kain = 1 unit
Fungsi dari mesin-mesin tersebut, secara ringkas dapat disebutkan sebagai berikut:
a. Mesin jahit dengan peralatan dinamo, digunakan untuk menggabungkan potongan-potongan
kain sesuai dengan bagian masing-masing. Kapasitas produk yang dapat dihasilkan dengan
mesin ini adalah 20 potong/hari.
b. Mesin jahit type juki dan sejenisnya, kegunaan utama juga seperti mesin jahit biasa namun
kapasitas produk yang dapat dihasilkan secara normal adalah 30 potong/kain.
c. Mesin obras, digunakan untuk tepian kain yang telah dijahit. Standar umum penggunaan mesin
obras ini bisa menghasilkan 400 potong/hari.
d. Mesin pembuat lubang kancing, jelas digunakan untuk membuat lubang kancing. Biasanya
mesin ini secara umum dikenal dengan mesin itik.
e. Mesin potong, digunakan untuk memotong kain yang telah dipola, dengan mesin potong ini
dalam sekali memotong dapat dihasilkan 30 s/d 50 potong sekaligus.
Mesin-mesin tersebut terdiri dari berbagai merek yang masing-masing memiliki kelebihan dan
kekurangan. Selanjutnya dalam pengadaanmnya tidak terdapat kesulitan yang berarti, karena
disetiap ibukota propinsi bisa dipastikan terdapat dealer atau agen penjualan mesin tersebut.
Proses

Mutu produk tekstil dan pakaian jadi di Indonesia umunya masih
belum mampu menembus pasar global, namun beberapa
diantaranya sudah dipercaya oleh perusahaan luar negeri.
Adanya serbuan produk murah dari negara tetangga, seperti
pakaian jadi dari negara China (namun kualitas masih rendah)
Masih kalah dengan merek internasional (namun produk tersebut
harganya mahal)
Perubahan yang cepat dalam trend busana, terkadang membuat
para pengusaha konveksi/garment bisa mengalami kerugian
karena terlambat memasuki pasar, sementara kepopuleran
produk tersebut sudah mulai memudar di mata konsumen.
Pengaturan tata niaga dalam pembagian kuota ekspor konveksi
menurut beberapa produsen masih belum bagus.

Kelolalah bisnis secara profesional, mulai dari
penanganan produk, manajemen karyawan,
hingga servis ke konsumen. Ingatlah prinsip
pembuatan produk : Mutu adalah Ratu.
Ikutilah trend yang sedang digemari dan
modifikasilah untuk membuatnya lebih
menarik.
Usaha konveksi pada saat sekarang ini memang sedang
booming dan ngetren. Banyak di antara para pebisnis yang
memilih untuk membangun usaha rumahan ini. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha
konveksi ini, yaitu ketekunan dan kerja keras. Usaha
konveksi memang bisa maju apabila orang yang
menjalankannya memiliki ketekunan dan juga pekerja
keras. Tentu saja bisnis tidak bisa langsung besar
seketika. Oleh karena itu, kita juga harus bersabar
menunggu perkembangan usaha yang kita lakukan.
Meskipun sering disebut sebagai peluang usaha yang
sangat menjanjikan dan bisa membuat pemiliknya menjadi
pebisnis sukses, tidak serta-merta membuat kita bisa
malas-malasan saja, tentu kesuksesan tersebut bisa diraih
apabila ada keinginan besar di dalam diri. Lalu
mewujudkannya menjadi sebuah kerja keras dan
keyakinan.

You might also like