You are on page 1of 13

ANALISIS FONETIK ARTIKULATORIS BAHASA DAYAK

BEKATIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI


01 NOYAN KABUPATEN SANGGAU
DENGAN PENDEKATAN
SEMANTIK

RENCANA PENELITIAN

ARIEANTO BASUKI
NIM: 511100073






INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2014

I
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ......................................................................................... 6
C. Tujuan penelitian .......................................................................................... 6
D. Manfaat penelitian ........................................................................................ 6
E. Metodologi penelitian ................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................................ 9
A. Pengertian fonetik ......................................................................................... 9
B. Pengertian semantik ....................................................................................... 10
C. Pengertian makna .......................................................................................... 10
D. Jenis makna ................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 11








3

KATA PENGANTAR

Puju syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, karena berkat cinta kasihnya
peneliti dapat menyelesaikan rencana penelitian yang berjudul Analisis Fonetik Artikulatoris
Bahasa Dayak Bekatik Siswa Kelas VI I I Smp Negeri 01 Noyan Kabupaten Sanggau Dengan
Pendekatan Semantik ini tepat pada waktunya. Tiada kasta yang lebih indah selain ucapan
terima kasih peneliti ucapkan kepada Bapak Alahasi Alimin yang telah bersedia membimbing
kami selama mata kuliah penelitian bahasa Indonesia berlangsung. Adapun beberapa tuan
mengapa peneliti membuat rencana penelitian ini diantaranya:
1. Untuk menambah pengetahuan mengenai filmu bahasa Indonesia secara umum.
2. Untuk menambah pengetahuan mengenai ilmu fonetik artikulatoris
3. untuk menambah pengetahuan khususnya pada fonetik artikulatoris bahasa Dayak
Bekatik kecamatan Noyan, kabupaten Sanggau.
Peneliti mengakui bahwa dalam penyajian rencana penelitian ini masih banyak kekuranganya,
dari itu peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca yang kiranya dapat
membangun dan menyempurnakan rencana penelitian ini dimasa yang akan datang. Kiranya
sekian pengantar yang dapat peneliti tuliskan serta peneliti tidak lupa mengucapkan ribuan
terima kasih kepada semua pihak yang berperan penting dalam penyusunnan rencana penelitian
ini. Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa memberkati usaha dan jeripayah kita semua,
amin.

Pontianak, 06 juni 2014

1
BAGIAN I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
manusia merupakan makhuk sosial, dalam hidupnya manusia tidak luput dari yang
namanya komunikasi, manusia sangat membutuhkan orang lain untuk berkomunikasi dan
menjalankan hidupnya sebagai makhluk sosial. Pada dasarnya manusia sangatlah
membutuhkan sesuatu untuk berkomunikasi agar proses komunikasi dapat terarah maka dari
itu munculah yang namanya bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh
setiap manusia untuk berbicara dengan lawan tuturnya dengan tujuan menyampaikan maksud
tertentu. Dalam rencana penelitian ini lebih difokuskan pada Analisis Fonetik Artikulatoris
Bahasa Dayak Bekatik Siswa Kelas VI I I Smp Negeri 01 Noyan Kabupaten Sanggau
Dengan Pendekatan Semantik.
Fonetik artikulatoris merupakan fonetik atau bunyi bahasa yang terdengar dari sumber
bunyi berdasarkan artikulasi atau jelas dan tidaknya bunyi tersebut yang terdengar atau bagian
ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki bunyi bahasa yang diproduksi oleh
manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa.
Sedangkan bahasa Dayak Bekati adalah bahasa yang berdiri di lingkungan dayak bekatik dan
digunakan oleh orang Dayak Bekati serta bahasanya mempunyai ciri has yaitu pada ujung
setiap kata terdapat huruf i dan e misalnya pada kata mate dan koi, yang artinya nanti dan
ukuran.
Peneliti sangat berharap dengan adanya rencana penelitian ini dapat memberikan
gambaran mengenai rencana penelitian dibidang kebahasaan khususnya dalam menganalisis
2

suatu bahasa dari segi fonetik artikulatoris dengan pendekatan semantik. Berdasaarkan
keadaan atau kenyataan dilapang bahwa masnyarakat Dayak Bekati benar-benar
menggunakan bahasa dayak ini dalam kehidupan mereka sehari-hari dan halitulah yang
menarik minat peneliti untuk meneliti bahasa ini lebih dalam melaui kajian foneti dan
pendekatan semanti atau makna katanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Fonetik artikulatoris bahasa Dayak Bekati siswa kelas VIII SMP Negeri
01 Noyan ketika sedang berbicara menggunakan bahasa daerah?
2. Bagaimanakah penghasilan bunyi bahasa yang benar siswa kelas VIII SMP Negeri 01
Noyan ketika sedang melafalkan katau atau kalimat?
3. Bagaimanakah posisi alat ucap yang tepat ketika siswa kelas VIII SMP Negeri 01
Noyang melafalkan kata?
C. Tujuaan penelitian
1. Untuk mengetahui fonetik artikulatori bahasa Dayak Bekatik siswa kelas VIII SMP
Negeri 01 Noyan dengan benar
2. Untuk mengetahui bagaimana pengasilan bunyi yang benar mengenai bunyi bahasa
Dayak Bekati yang sesuai dengan penggunaan bahasanya
3. Untuk mengetahui posisi alat ucap yang tepat dalam melafalkan bahasa dayak bekatik.
D. Manfaat penelitiaan
Setelah penelitiaan ini dilakukan penulis berharap hasil dari penelitiaan ini dapat bermafaat
bagi beberapa pihak khususnya bagi penulis, baik mamfaat teoritis maupun mafaan peratis.
1. Mamfaat teoritis
3

Secara umum, penelitiaan ini memberikan sumbangaan kepada dunia pendidikan dalam
pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia. Secara khusus penelitian ini dapat
menjadi panduan untuk mengembangkan penerapan di dalam melakukan sebuah
penelitiaan kebahasaan
2. Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa
dayak Bekati kecamatan Noyan, kabupaten Sanggau atau di lingkungan masarakat
secara umum.
b. Bagi masaakat
dapat menambah wawasan dalam melakukan proses belajar berbahasa dayak
Bekati kecamatan Noyan, kabupaten Sanggau di dalm kehidupan masarakat
sekitarnya.










4

E. Metodologi Penelitian
1. Definisi oprasional
a. Fonetik
adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari atau menyelidiki bunyi
bahasa yang diproduksi oleh manusia tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda
makna dalam suatu bahasa. Fonetika memiliki tiga cabang utama:
1) fonetik organis atau artikulatoris ialah fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme
alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan suatu bunyi bahasa.Dalam
fonetik ini yang dipelajari adalah posisi dan gerakan bibir, lidah dan organ-organ manusia
lainnya yang memproduksi suara atau bunyi bahasa.
2) fonetik akustik ialah fonetik yang mempelajari buyi bahasa dari segi bunyi sebagai gejala
fisis.Dalam fonetik ini yang dipelajari adalah gelombang suara dan bagaimana mereka
didengarkan oleh telinga manusia.
3) fonetik auditoris ialah fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme telinga mnerima
bunyi bahasa sebagai getaran udara.Dalam fonetik ini yang dipelajari adalah proses
resepsi bunyi dan terutama bagaimana otak mengolah data yang masuk sebagai suara.
b. Bahasa Dayak Bekati

Bahasa dayak bekatik merupakan bahasa yang berada dilingkungan daya,
khususnya dilingkungan dayak bekati. Bahasa ini digunakan masyarak dayak bekati
untuk berkomunikasi pada umumnya. Dan dalam bahasa ini memiliki ciei-ciri disetiap
5

akhir katanya di akhiri huru i dan huru e misalnya pada kata mate dan koi, yang artinya
nanti dan ukuran.
2. metode dan bentuk penelitian
menurut Arigunto (2002:126), metode dalam pengumpulan data penelitiannya.
Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode diskriptif. Metode diskriptif
adalah satu teknik pemecahan masalah dalam penelitian dengan menggunakan cara-cara
yang didasarkan kepada realita actual yang terjadi disaat penelitian dilakukan.

3. Teknik dan alat pengumpulan data
Diantara kegiatan pentiang dalam penelitian ini adalah pengumpulan data yang
diperlukan. Untuk mengumpulakan data dibutuhkan satu alat penelitian yang akurat,
karna hasilnya sangat menentukan mutu dan hasil penelitian.
Menurut hardari Nawawi ( 2007:100), ada enam teknik dalam satu penelitian yaitu:
1. Teknik obserpasi langsung
2. Teknik obserpasi tidak langsung
3. Teknik komunikasi langsung
4. Teknik komunikasi tidak langsung
5. Teknik studi documenter
1. Teknik obserpasi langsung
Menurut hardari nawawi ( 2007:100)teknik obserpasi langsung adalah cara
pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan dan pencataan gejala-gejala yang
tampak pada opjek penelitian dan pelaksanannya langsung pada empat dimana pada
peristiwa, keadaan atau situasi yang sedang terjadi.
6

Pengamatan yang dilakukan terhadap masarakat , ketika selama melakukan peruses
komunikasi berlangsng. Pengamatan yang dilakukan terhadap masarakat dipokus kan
pada pelasanan penyampaiyan pembicaraan yang dilakukan. Sedangkan pengamatan
terhadap siswa dipokusakan pada tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti peruses
pembelajaran yang sedang berlangsung.
2. Teknik komunikasi langsung
Merupakan cara pengumpulan data, yakni penelitian langsung berhadapan dengan objek
penelitian untuk mendapatkan data atau responden.
Kegiatan wawancara setelah ada atas dasar hasil pengamatan di masarakat maupun kajian
dokumen. Wawan cara di lakukan dengan antara peneliti,siswa dan guru. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk memperoleh informasi berbagai hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia.
3. Fokus penelitianini
Fokus dalam penelitian ini lebih kepada analisis fonetik artikulastoris bahasa
dayak Bekati kecamatan Noyan, kabupaten Sanggau dengan pendekatan semantik.










9
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian fonetik
Fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam lingustik yang mempelajari atau
menyelidiki bunyi bahasa yang di perodusi oleh manusia tampa melihat fungsi bunyi itu
sebagi pembeda makna dalam satu bahasa. Ilmu fonetik menyelidiki bunyi dari suduk
pandang tuturan atu unjan. Di sisilai fonologi adalah ilmu yang berdasarkan fonetik dan
mempelajari sistim fonetika. Fonetik pertama kali di pelajari sekitar abad ke-5 sm di india
kuno oleh Panini, sang resi yang mempelajari bahasa sangsekerta.
Contoh bunyi yang di hasilkan siapa-sopai.itu ada penekanan terhadap suatu bunyi yang
di ucapkan so-pai hurup i dengan nada yang di tekan.kemana-keonai atau konai
1. Fonetik organis atau artikulatoris iyalah fonetik yang mempelajari bagaimana makanisme
alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan suatu bunyi bahasa. Dalam
fonetik ini yang dipelajari adalah posisi dan gerakan bibir, lidah dan organ-organ manusia
lainya yang memperodusi suara atau bunyi bahasa.
ludah (me) Ludah
lupa klUpA
luruskan (me) sampan jub r
mandi mank
menyodorkan semua hidangan ur kaggU It dIPakaI
dihadapan seseorang dImUa ura
minum dari ceret Inum aI? cIrk
muntah mUtah
10

naik nikk
ngences liyur
2. fonetik akustik ialah fonetik yang mempelajari bunyi bahasa dari segi bunyi sebagai
gejala fisis.dalam fonetik ini yang di pelajari adalah gelombang suara dan bagaimana
mereka di dengarkan oleh telinga manusia.misal kan jika kita lagi berbicara apakah yang
kita bicarakan dapat mendengar jelas dan mudah di pahami oleh si pendengar.
3. Fonetik auditoris iyalah fonetik yang mempelajari bagai mana mekanisme telinga
penerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.dalam fonetik ini yang di pelajari adalah
proses resepsi bunyi dan terutama otak pengelolah data yang masuk sebagai suara.
B. pengertian semantik
Kata sematik berasal dari bahasa yunani sema yang artianya tanda atau lambing (sing).
semantik pertama kali digunaka oleh seorang filolog perancis bernama mikal breal
pada tahun 1883. Kata semantic kemudian dipakai sebagai istilah yang di gunaka untuk
bidang lingustik yang mempelajari tentang tanda-tanda lingustik dengan hal-hal yang
ditandainya. Oleh karna itu kata semantik dapat diartikan sebagi ilmu tentang makna atau
tentang arti, yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa.
C. pengertian makna
Menurut teori yang di kembangkan dari pandanga Ferdinand de Saussure, makna adalah
pengertian atau konsep yang di miliki atau terdapat pada sebuah tanda lingustik.setiap
tanda lingustik terdiri darai dua unsur,yaitu
1. Yang di artikan (perancis :sinifie,inggris,sigfied)
2. Yang mengartikan (perancis : signifie,inggris:signifier). Sebenarnya tidak lain dari
pada konsep atau makna dari suatu tanda-dan bunyi sedangkan yang mengartikan
11

(significant atau signifier)adalah bunyi-bunyi yang terbentuk dari fonem-fonem
bahasa yang bersangkutan.
D. Jenis Makna
Menurut chaer (1994), maka dapat di bedakakan berdasarkan jenis dan sudut
pandang. Berdasarkan jenis semantiknya, dapat dibedakan antara makna leksikal dan
makna gerametikal, berdasarkan ada atau tidak nya referen pada sebuah kata atau leksem
dapat dibedaka adanya makna referensial dan makna nonreferensial, berdasarkan
adatidak nya nilai rasa pada sebuah kata/ leksem dapat di bedakan adanya makna
denotatif dan makna konotatif, berdasarkan ketepatan makna nya di kenal makna kata
dan makna istilah atau makna umum dan makna khusus.




11
DAFTAR PUSTAKA

Chaer,Adbul.2007.Lingustik Umum. Jakarta:Rineka Cipta.
Chaer, Adbul.1994.Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:Rinika Cipta

You might also like