laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret
V.1 HASIL PENGAMATAN
1. TELUR PUUH !" # $%&&1 m'(ml V)LUME !SA * mL+ ,)NSENTRASI * - + A!S)R!ANSI * + 0 0 0 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25 0,08 0,4 0,5 0,033 0,6 0,75 0,049 0,8 1 0,052 1 1,25 0,076 r . # $%&/ 0 # $%$1/.2 3 $%$$.4 ,)NSENTRASI A!S)R!ANSI 5 ,A6AR PR)TEIN 2,771 0,214 2,69 % 2,630 0,208 2,60 % 2,656 0,210 2,63 % 2,643 0,209 2,62 % 2,566 0,203 2,54 % .. TELUR AAM !" # $%&/7. V)LUME !SA * mL+ ,)NSENTRASI * - + A!S)R!ANSI * + 0 0 0 0,1 0,125 0,01 0,2 0,25 0,029 0,4 0,5 0,058 0,6 0,75 0,064 0,8 1 0,079 1 1,25 0,095 ,)NSENTRASI A!S)R!ANSI 5 ,A6AR PR)TEIN 1,85 0,144 1,82 % 1,65 0,129 1,63 % 1,65 0,129 1,63 % 1,77 0,138 1,75 % 1,60 0,125 1,58 % V.. PEM!AHASAN Protein merupakan salah satu unsure makro yang terdapat pada ahan pangan selain lemak dan karohidrat! Protein merupakan sumer asam amino yang mengandung unsure" unsure #, $, % dan & dalam ikatan kimianya! 'olekul protein (uga mengandung )os)or, elerang dan ada eerapa (enis protein yang mengandung temaga * +inarno, 1984 ,! Protein sangat mudah mengalami peruahan )isis maupun akti-itas iologis yang diseakan oleh kandungan protein erupa polipeptida dengan .' * erat molekul , yang eragam! /ungsi utama protein dalam tuuh adalah seagai 0at pementuk (aringan aru dan mempertahankan (aringan yang sudah ada agar tidak mudah rusak! Protein dapat (uga digunakan seagai ahan akar apaila keperluan energi tuuh tidak dapat terpenuhi oleh karohidrat dan lemak! Protein (uga erperan dalam pengaturan proses dalam tuuh * se1ara langsung maupun tidak langsung ,! 2engan 1ara mengatur 0at"0at pengatur proses dalam tuuh, protein dapat mengatur keseimangan 1airan dalam (arngan dan pemuluh darah, yaitu dengan 1ara menimulkan tekanan osmotik koloid! 3ekanan osmoti1 terseut dapat menarik 1airan (aringan kedalam pemuluh darah! 4elain itu, si)at am)oter protein yang dapat ereaksi dengan asam dan asa, dapat mengatur keseimangan asam asa dalam tuuh! Protein dapat mengalami peruahan" peruahan yang diseakan oleh eerapa hal seagai erikut5 1! 2apat terdenaturasi yang diseakan oleh perlakuan pemanasan! Pada umumnya protein akan terdenaturasi karena adanya kondisi ekstrim! 2! 2apat terkoagulasi atau mementuk endapan yang diseakan oleh adanya perlakuan pengasaman! 3! 2apat mengalami dekomposisi atau peme1ahan oleh en0im" en0im proteolitik! 4! 2apat ereaksi dengan gula reduksi! 6eaksi terseut akan menimulkan terentuknya 7arna 1okelat! 8nalisis protein dalam ahan pangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu metode kuantitati) dan kualitati)! 8nalisis protein se1ara kualitati) adalah analisis yang ertu(uan untuk mengetahui ada atau tidaknya protein dalam suatu ahan pangan! 8nalisis kualitati) dapat dilakukan dengan reaksi 9antoprotein, reaksi $opkins"#ole, reaksi 'illon, reaksi &itroprusida dan reaksi 4akagu1hi! 4edangkan analisis protein se1ara kuantitati) adalah analisis yang ertu(uan untuk mengetahui kadar protein dalam suatu ahan pangan! 8nalisi kuantitati) protein dapat dilakukan dengan metode :(eldahl, metode titrasi )ormol, metode ;o7ry, metode spektro)otometri -isile *.iuret, dan metode spektro)otometri <=! Pada praktikum kali ini, akan dilakukan analisis kuantitati) protein terhadap sampel telur puyuh dan telura ayam dengan menggunakan metode spektro)otometri -isile * .iuret ,! 4pektoro)otometri merupakan teknik analisis yang ertu(uan untuk mengetahu (umlah * konsentrasi, 0at dalam suatu ahan erdasarkan spektroskopi khusus untuk pan(ang gelomang <= =isile dan >n)ra 6ed! Pengertian spektroskopi sendiri adalah istilah atau nama yang digunakan untuk ilmu * se1ara teori , yang mempela(ari tentang huungan antara radiasi? sinar? energy * yang memiliki )ungsi pan(ang gelomang yang iasa diseut dengan )rekuensi , dengan enda! 4pektro)otometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh suatu la(ur larutan er7arna pada pan(ang gelomamg spesi)ik dengan menggunakan monokromator prisma atau kisi di)raksi dengan detektor fototube! 'etode ini dapat digunakan untuk sampel yang erupa larutan er7arna atau tidak er7arna, karena pada umumnya suatu alat spektro)otometri dilengkapi sumer 1ahaya untuk mengukur spe1trum pan(ang gelomang pada daerah tertentu! P 0 1 b P @amar!1! 3aung erisi larutan c = konsentrasi larutan b = panjang larutan yang dilalui sinar P = Sinar yang diteruskan P0 = Sinar yang masuk Aumlah sinar yang diserap atau diteruskan oleh suatu larutan adalah merupakan suatu )ungsi eksponensial dari konsentrasi larutan dan pan(ang larutan yang dilalui sinar! Pada dasarnya spektro)otometer eker(a seagai erikut 5 Prinsip ker(a penentuan kadar protein dengan metode iuret adalah menganalisis adanya ikatan peptida dengan 1ara menamahkan reagen iuret kedalam sample yang kemudian di ukur asoransinya menggunakan spektro)otometer!
Pada dasarnya suatu peptida adalah asil"asam amino, karena gugus B#%%$ dan B&$ 2 mementuk ikatan peptida! Peptida didapatkan dari hidrolisis protein yang tidak sempurna! 8paila peptida yang dihasilkan dihidrolisis leih lan(ut akan dihasilkan asam"asam amino! *8nna Poed(iadi, 1994,! 4i)at peptida ditentukan oleh gugus B#%%$, B&$ 2 dan gugus 6! 4i)at asam dan asa pada peptida ditentukan oleh gugus B#%%$ dan B&$ 2 , namun pada rantai pan(ang gugus B #%%$ dan B&$ 2 yang terletak diu(ung rantai tidak lagi erpengaruh! 4uatu peptida (uga mempunyai titik isolistrik seperti pada asam amino! 6eaksi iuret merupakan reaksi 7arna untuk peptida dan protein! *8nna Poed(iadi, 1994,! 2alam praktikum kali ini, ada dua praktikum yang harus dilakukan yaitu preparasi sampel dan pemuatan kur-a standar! Pada pemuatan kur-a standar, sampel yang digunakan adalah .48! .48 adalah .o-in 4erum 8lumin! 'enurut literature, 1 ml .48 mengandung protein sekitar 5 mg! $al terseut men(adi dasar dalam pemuatan kur-a standar! .48 dimasukkan kedalam taung ereda dengan -olume 0C 0,1C 0,2C 0,4C 0,6C 0,8 dan 1! 4etelah .48 dimasukkan kedalam taung, tamahkan akuades kedalam taung hingga -olumenya men1apai 4 ml kemudian ditamahkan lagi dengan 6 ml .iuret! 4ampel terseut kemudian dimasukkan pada 7aterath ersuhu 37 0 # selama 20 menit hingga 7arnanya eruah men(adi ungu sempurna! 4etelah 20 menit, sampel diukur asoransinya dengan menggunakan spektro)otometer pada pan(ang gelomang 540 nm! Pada preparasi sampel, langkah yang harus dilakukan adalah memasukkan 5 gram sampel kedalam lau 50 ml lalu dien1erkan dengan 1ara menamahkan akuades hingga tanda atas! 2iamil 0,5 ml sampel yang telah dien1erkan lalu dimasukkan kedalam taung yang selan(utnya ditamahkan dengan 6 ml .iuret! 4etelah larutan iuret ditamahkan kedalam taung, sampel dimasukkan kedalam 7aterath ersuhu 37 0 # selama 20 menit hingga 7arnanya eruah men(adi ungu sempurna! 4etelah 20 menit, masukkan sampel kedalam ku-et! 2iusahakan agar sampel yang masuk tidak mementuk gelemung! :u-et yang telah diisi oleh sampel, dapat diu(i asoransinya dengan menggunakan spektro)otometer <=" -isile pada pan(ang gelomang 540 nm! 4etelah melakukan prosedur praktikum terseut, dihasilkan data praktikum pada tale seagai erikut5 V)LUME !SA ,)NSENTRASI A!S)R!ANSI * mL+ * - + * + 0 0 0 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25 0,08 0,4 0,5 0,033 0,6 0,75 0,049 0,8 1 0,052 1 1,25 0,076 * Hasil Praktikum Penetapan Kurva Standar Sampel Telur Puyuh , V)LUME !SA * mL+ ,)NSENTRASI * - + A!S)R!ANSI * + 0 0 0 0,1 0,125 0,01 0,2 0,25 0,029 0,4 0,5 0,058 0,6 0,75 0,064 0,8 1 0,079 1 1,25 0,095 * Hasil Praktikum Penetapan Kurva Standar Sampel Telur Ayam , 2ikarenakan adanya kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika mema1a asoransi .48 pada spektro)otometer * asoransi pada konsentrasi 0,25 terlalu tinggi ,, maka untuk menentukan kur-a standar data yang digunakan erasal dari kelas seelumnya! :emungkinan penyea kesalahan terseut adalah adanya konsentrasi &$ 4 D yang tinggi sehingga reaksi dapat terganggu! V)LUME !SA * mL+ ,)NSENTRASI * - + A!S)R!ANSI * + 0 0 0 0,1 0,125 0,011 0,2 0,25 0,021 0,4 0,5 0,041 0,6 0,75 0,071 0,8 1 0,081 1 1,25 0,094 * Hasil Praktikum Penetapan Kurva Standar Kelas A , 2ari data terseut, dapat dihasilkan persamaan linear yang dapat digunakan untuk men1ari konsentrasi suatu sampel! :onsentrasi yang telah diketahui akan digunakan untuk men1ari kadar protein dalam sampel dengan menggunakan persamaan seagai erikut5 % Protein E F /P F .A F 100% 2imana .A E 4etelah melakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan linear y E 0,0782F D 0,023 kemudian konsentrasinya diaplikasikan kedalam rumus, erikut adalah hasil perhitungannya5 ,)NSENTRASI A!S)R!ANSI 5 ,A6AR PR)TEIN 2,771 0,214 2,69 % 2,630 0,208 2,60 % 2,656 0,210 2,63 % 2,643 0,209 2,62 % 2,566 0,203 2,54 % * Hasil Praktikum Preparasi Sampel Telur Puyuh , ,)NSENTRASI A!S)R!ANSI 5 ,A6AR PR)TEIN 1,85 0,144 1,82 % 1,65 0,129 1,63 % 1,65 0,129 1,63 % 1,77 0,138 1,75 % 1,60 0,125 1,58 % * Hasil Praktikum Preparasi Sampel Telur Ayam , 8paila memandingkan hasil praktikum dengan literature didapatkan hasil yang tidak ereda (auh! 'enurut literature, kadar protein dalam telur puyuh adalah 2,72 %! 8paila melihat dan memandingkannya maka kadar protein yang paling mendekati adalah pengu(ian sampel telur puyuh pada konsentrasi 2,771 dengan asoransi 0,214! .erdasarkan data diatas, dapat dinyatakan ah7a semakin tinggi konsentrasi suatu sampel, maka asoransi yang dihasilkan dalam pengukuran pun semakin esar! * Grafik Sampel Telur Puyuh , * Grafik Sampel Telur Ayam , @ra)ik diatas ertu(uan untuk memandingkan huungan antara asoransi dengan konsentrasinya! 'enurut literature, semakin tinggi nilai asoransinya maka konsentrasinya pun akan semakin tinggi! Pada sampel telur puyuh, didapatkan ah7a garis pada gra)ik hampir mendekati linier! $al terseut dapat dilihat dari konsentrasi 2,770 yang memiliki nilai asoransi 0,214! :emungkinan dengan konsentrasi 2,770 asoransi yang dihasilkan dapat meleihi 0,214 * agar garis yang terentu linier ,! 4edangkan pada sampel telur ayam, garis yang dihasilkan linier! :emungkinan penyea kesalahan terseut adalah adanya kesalahan praktikan dalam mema1a nilai asoransinya! 4elain itu, kesalahan" kesalahan terseut mungkin diakiatkan oleh kelemahan dari metode .iuret seperti si)atnya yang kurang sensiti-e diandingkan dengan metode ;o7ry serta &$ 4 D dalam konsentrasi tinggi dapat mengganggu reaksi antara larutan .iuret dengan sampel! VI. ,ESIMPULAN .erdasarkan praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan ah7a pada sampel telur puyuh, garis pada gra)iknya hampir mendekati linier! $al terseut dapat dilihat dari konsentrasi 2,770 yang memiliki nilai asoransi 0,214! :emungkinan dengan konsentrasi 2,770 asoransi yang dihasilkan dapat meleihi 0,214 * agar garis yang terentu linier ,! 4edangkan pada sampel telur ayam, garis yang dihasilkan linier! :emungkinan penyea kesalahan terseut adalah adanya kesalahan praktikan dalam mema1a nilai asoransinya! 4elain itu, apaila memandingkan antara kadar protein pada telur puyuh dan telur ayam, telur puyuh memiliki kadar protein yang leih tinggi! 6A8TAR PUSTA,A 8nonim a !2011! 8nalisis Protein! http5??hoiikan!logspot!1om?20 11 ?10?analisis"pakan"analisis" protein!html diakses pada 11 'ei 2011! 2irektorat @i0i 2epartemen :esehatan 6>! 1989! 2a)tar :omposisi .ahan 'akanan! Penerit .harta 5 Aakarta! ;ehninger!8!;, 1995! Dasar-Dasar Biokimia! Grlangga5 Aakarta +inarno, /! @!, 1992! Kimia Pangan dan Gii! Penerit @ramedia5 Aakarta! 4udarmad(i, 4!, $aryono, .!, 4uhardi, 1996! 8nalisa .ahan 'akanan dan Pertanian! Penerit ;ierty5 Hogyakarta! http://see-around-theworld.blogspot.com/2011/11/laporan-praktikum-penentuan- kadar_21.html