You are on page 1of 42

Analisis Perencanaan Program MPR

1


BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang

Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu
keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan baik itu kegiatan
oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap
fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

SCTV adalah stasiun televisi swasta yang telah memeriahkan kancah dunia
pertelevisian indonesia selama 22 tahun. SCTV telah menayangkan program program
yang beragam dan menarik sehingga membuat masyarakat terus menyaksikan tayangan
tayangan yang disajikan, hal ini membuat SCTV menjadi salah satu stasiun televisi yang
digemari dan dapat bertahan hingga saat ini. Dalam setiap program yang dibuat oleh
SCTV tentu harus memiliki perencanaan yang matang agar dapat diterima masyarakat
dan mendapat respon yang baik.

Setiap tahunnya SCTV menjadikan hari ulang tahun perusahaan sebagai sebuah
momen spesial yang patut dirayakan. Karena itu setiap tahun dibuatlah satu program
khusus perayaan ulang tahun SCTV. Hal ini membuat kami tertarik untuk mengambil
program Ulang Tahun SCTV yang ke-22 sebagai bahan dalam pembuatan tugas ini
karena banyak hal yang dapat dianalisis dan diambil pengetahuannya dalam merancang
sebuah program di televisi.

Menurut kami, HUT SCTV merupakan program tahunan SCTV yang dibuat
sebagai sarana untuk meningkatkan citra positif di masyarakat dan membuktikan kepada
masyarakat eksistensi SCTV sebagai stasiun televisi nasional di Indonesia. Sebagai
bentuk kegiatan Public Relations maka melalui makalah ini kami akan menganalisis
perencanaan yang dilakukan SCTV untuk menyukseskan program TV sebesar HUT
SCTV.

Analisis Perencanaan Program MPR

2




1.2 Tujuan Penulisan

Mengetahui dan memahami tahapan perencanaan HUT SCTV yang ke-22.
Mengetahui dan memahami tahapan persiapan HUT SCTV yang ke-22.
Menganalisis program HUT SCTV sebagai tools of PR.
Menganalisis kinerja kru dalam menyukseskan program HUT SCTV yang ke-22.

























Analisis Perencanaan Program MPR

3



BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Tinjauan Umum Manajemen

A. Pengertian
Istilah manajemen yang digunakan ini berasal dari istilah bahasa Inggris
management. Di Indonesia hingga kini belum ada keseragaman dalam
menterjemahkan istilah management kedalam bahasa Indonesia. Ada beraneka ragam
terjemahannya, antara lain kepemimpinan, ketatalaksanaan, pengurusan, pembinaan,
penguasaan, pengelolaan, dan manajemen.
Yang diatur dalam manajemen adalah semua unsur unsur manajemen yang
terdiri dari men, money, methods, materials, materials, machine, dan market disingkat
dengan 6M dan semua aktivitas yang ditimbulkan nya dalam proses manajemen itu.
Tujuannya yaitu agar 6M itu lebih berdaya guna, berhasil guna, terintgrasi dan
terkoordinasi dalam mencapai tujuan yang optimal. Pengatur dalam memanage adalah
pemimpin dengan wewenang kepemimpinana nya melalui instruksi atau persuasi,
sehingga 6M dan semua proses manajemen tertuju serta tearah kepada tujuan yang
diinginkan nya. Cara mengaturnya yaitu dapat melalui proses dari urutan fungsi fungsi
manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian = planning,
organizing, directing, and controling).
Pengaturan tersebut dilakukan dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena
organisasi merupakan alat dan wadah (tempat) untuk mengatur 6M dan semua
aktivitas proses manajemen dalam mencapai tujuan nya.
Mismanagement (salah urus) harus dihindari, karena mismanagement akan
menimbulkan kerugian, pemborosan, bahkan tujuan tidak akan tercapai. agar lebih
jelas, pengertian manajemen menurut G. R. Terry yaitu sebagai berikut :
Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating,
and controlling performed to determine and accomplish stated object tives by the use of
human being and other resources. (Manajemen merupakan suatu proses yang khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang
Analisis Perencanaan Program MPR

4


telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya).
Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas aktivitas perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi
dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk
mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan
dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni.
3. Manajemen merupkan proses yang sistematis, terkoordinasi,koperatif, dan
terintgrasi dalam memanfaatkan unsure-unsurnya (6M).
4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan
kerja sama dalam suatu organisasi.
5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja,tugas dan tanggung jawab.
6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C)
7. Manajemen Hanya Merupakan Alat Untuk Mencapai Tujuan

Apakah dasar (persyaratan)supaya manajemen dapat diterapkan ?
1. Ada tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai.
2. Ada kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal dan ikatan tata
tertib yang baik.
3. Ada pembagian kerja,tugas dan tanggung jawab yang teratur.
4. Ada hubungan formal dan ikatan kerja yang tertib.
5. Ada sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan.
6. Ada organisasi (wadah) untuk melakukan kerja sama.
7. Ada wewenang (authorty) dan tanggung jawab (responsiblity) dari setiap
individu anggota.
8. Ada koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi (KIS) dari proses manajemen
tersebut.
9. Ada pemimpin/pengatur dan bawahan yang akan diatur.
10. Ada relationships in organization dan human organization.
11. Ada the nature of men and the nature of organization
12. Ada komunikasi dan delegation of authority.
Analisis Perencanaan Program MPR

5


B. Tujuan Manajemen
Tujuan-tujuan ini dapat dikaji dari beberapa sudut dan dibedakan sebagai berikut .
1. Menurut tipe-tipenya, tujuan dibagi atas:
a. Profit objectives, bertujuan untuk mendapatkan laba bagi para pemiliknya.
b. Service objectives, bertujuan untuk meberikan pelayanan yang baik bagi
konsumen dengan mempertinggi nilai barang dan jasa yang ditawarkan kepada
konsumen
c. Social objectives, bertujuan meningkatkan nilai guna yang diciptkan
perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
d. Personal objectives, bertujuan agar para karywan secara individual economic,
social psychological mendapat kepuasan di bidang pekerjaannya dalam
perusahaan.
2. Menurut prioritasnya, tujuan dibagi atas
a. Tujuan primer,
b. Tujuan sekunder,
c. Tujuan individu dan
d. Tujuan sosial.
3. Menurut jangka waktunya,tujuan dibagi atas:
a. Tujuan jangka panjang,
b. Tujuan jangka menengah, dan
c. Tujuan jangka pendek.
4. Menurut sifatnya, tujuan dibagi atas:
a. Management objectives, tujuan dari segi efektif yang harus ditimbulkan oleh
manajer
b. Managerial objectives, tujuan-tujuan yang harus dicapai daya upaya atau
kreativitas-kreativitas yang bersifat manajerial.
c. Admintrative objectives, tujuan-tujuan yang pencapainnya memerlukan
administrasi
d. Economic objectives, tujuantujuan yang bermaksud memenuhi kebutuhan-
kebtuuhan dan memerlukan efisensi untuk pencapianya.
e. Social objectives, tujuan berupa detail teknis, detail kerja, dan detail karya.
f. Work objectives, yaitu tujuan-tujuan yang merupkan kondisi kerampungan
suatu pekerjaan.
g.
Analisis Perencanaan Program MPR

6


5. Menurut tingkantnya, tujuan dibagi atas:
a. Overall enterprise objectives, adalah tujuan semesta (generalis) yang harus
dicapai oleh badan usaha secara keseluruhan.
b. Divisional objectives, adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap divisi
c. Departementtal objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai oleh
masing masing bagian
d. Sectional objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai oleh seksi
e. Group objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai oleh setiap
kelompok urusan
f. Individual objectives, adalah tujuan tujuan yang harus dicapai oleh masing
masing indivdiu

6. Menurut bidangnya, tujuan dibagi atas
a. Top level objectives, adalah tujuantujuan umum , menyeluruh dan
menyangkut berbagai bidang sekaligus.
b. Finance objectives, adalah tujuan-tujuan tentang modal
c. Production objectives, adalah tujuan tentang produksi
d. Marketing objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai bidang pemasaran
barang dan jasa-jasa
e. Office objectives, adalah tujuan-tujuan mengenai bidang ketatausahaan dan
administrasi.

7. Menurut motifnya, tujuan dibagi atas
a. Public objectives, adalah tujuan tujuan yang harus dicapai berdasrakan
ketentuan ketentuan undang-undang negara.
b. Organizational objectives, adalah tujuantujuan yang harus dicapai
berdasarkan ketentuan-ketentuan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan
statuta organisasi yang bersifat zakelijk dan impersonal (tidak boleh
berdasarkan pertimbnagn perasaan atau selera pribadi) dalam upaya
pencapainnya.
c. Personal objectives, adalah tujuan pribadi/individu (walaupun mungkin
berhubungan dengan organisasi) yang yang dalam usaha pencapainya sangat
dipengaruhi oleh selra ataupun pandangan pribadi.

Analisis Perencanaan Program MPR

7


Kesimpulan bahwa tujuan merupakan hal terjadinya proses manajemen dan
aktivitas kerja, tujuan beraneka macam, tetapi harus ditetapkan secara jelas,realistis, dan
cukup menentang berdasrakan analisis data,informsia, dan pemilihan dari alternatif-
alternatif yang ada. Kecakapan manajer dalam menetapkan tujaun dan kemampuan
memanfaatkan peluang, mencerminkan tingkat hasil yang dapat dicapainya.

Bagaimana cara menetapkan tujuan yang baik ?
1. Tujuan-tujuan harus jelas dan ditetapkan berdasrkan hasil analisis data,informsai
dan potensi yang dimiliki.
2. Tujuan-tujuan harus ditetapkan manajer dan minta partisipasi karyawan pelaksana
dalam proses penetapan tujuan, sehingga mereka antusias untuk mencapai tujuan.
3. Setiap tujuan dalam suatu perusahaan harus membantu keseluruhan tujuan
perusahaan, jadi harus saling menunjang secara keseluruhanya.
4. Tujuan-tujuan harus mempunyai jangkauan tertentu dan meberikan kepuasan
bagi karyawan dalam mengerjaknnya, sehingga meraka ingin berprestasi dan
merasa berhasil melakukannya.tujuan-tujuan yang tepat dapat merangsang
motivasi kerja para karyawan untuk menignkatkan produktivitasnya.
5. Tujuan-tujuan harus realistis dan masuk akal bagi orang yang bertanggung jawab
untuk mencapainya juga harus realistis dipandang dari sudut hambatan
hambatan internal dan eksternal.
6. Tujuan-tujuan harus bersifat komtemporer dan inovatif serta diterapkan up to date
7. Tujuan-tujuan yang ditetapkan bagi setiap individu pelaksana harus sesuai dengan
kemampuannnya, supaya gairah kerjanya baik.
8. Tujuan-tujuan harus berurutan menurut kepentingan,sehingg perhatian akan
dititberatkan pada tujuan-tujuan utamanya
9. Tujuan-tujuan harus berimbang.aneka macam tujuan hendaknya tidak terlampau
menekankan kepentingan tertentu.

C. Fungsi Manajemen
Dari banyak literatur ilmu manajemen dijumpai adanya keanekaragaman pendapat
mengenai fungsi-fungsi manajemen. Masing-masing penulis mengemukakan
pendapatnya disertai dengan argumentasinya. Namun keanekaragaman pendapat tersebut
sebenarnya tidak prinsipil karena pada umumnya dilandasi oleh pola berpikir yang sama.
Analisis Perencanaan Program MPR

8


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada danmelekat di
dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalammelaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kalidiperkenalkan oleh
seorang industrialis Prancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Berikut adalah
pendalaman beberapa fungsi manajemen:
a) Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akandikerjakan dengan sumber
yang dimiliki. Perencanaan dilakukanuntuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan caraterbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagairencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudianmelihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakanuntuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan prosesterpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan,fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
b) Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagisuatu kegiatan
besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.Pengorganisasian mempermudah
manajer dalam melakukanpengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan
untukmelaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugasapa yang harus dikerjakan, siapa yang
harus mengerjakannya,bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yangbertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan manakeputusan harus
diambil.
c) Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakanagar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaransesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha.
d) Pengendalian (controlling) adalah salah satu fungsi manajemenyang berupa
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksisehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan ke jalan yangbenar dengan maksud dengan tujuan yang
telah digariskan semula.
e) Actuating adalah menggerakkan orang (bawahan) agar supaya mau bekerja dengan
sendirinya atau dengan penuh kesadaran untuk secara bersama-sama mencapai
tujuan yang dikehendaki. Actuating berarti pendorongan semangat kerja dan
penjurusana aktivitas bawahan agar menuju kepada maksud yang dikehendaki dan
rencana yang tekah ditetapkan.
f) Pengkoordinasian adalah aktivitas menghubung-hubungkan, menyatupadukan, dan
menyelaraskan orang-orang dan pekerjaannya sehingga semua berlangsung secara
Analisis Perencanaan Program MPR

9


tertib dan seirama menuju tercapainya tujuan tanpa terjadi kekacauan, percekcokan,
kekembaran atau kekosongan kerja. Tugas pengkoordinasian ini adalah tugas
manajer. Karena adanya pembagian kerja dan spesialisasi didalam mencapai tujuan,
maka koordinasi itu mutlak perlu, sebab tanpa koordinasi maka masing-masing
karyawan atau satuan-satuan dalam suatu organisasi akan berjalan sendiri yang
mungkin menuju kepelbagai arah atau tidak pernah bertemu pada tujuan yang sama.
Tanpa koordinasi, individu-individu dan satuan-satuan organisasi akan kehilangan
pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka akan mulai mengejar
kepentingan sendiri, yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara
keseluruhan.

2.2 Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen

Dalam setiap program atau kegiatan yang dilakukan perusahaan tentu memiliki
perencanaan-perencanaan yang bertujuan agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan
baik. Pada umumnya para ahli berpendapat bahwa fungsi manajemen yang pertama
adalah perencanaan. Perencanaan merupakan fungsi dasar atau fungsi fundamental
manajemen karena tanpa perancanaan, rencana tidak akan berjalan dengan baik.
Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara
mencapainya. Handoko (1984) mendefinisikan perencaan adalah pemilihan sekumpulan
kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan
oleh siapa. Bermacam-macam pengertian yang diberikan oleh penulis mengenai
perencanaan, antara lain:
Louis A. Allen
Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result
(perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang
diinginkan).

H. Koontz dan ODonnel
Planning is the function of a manager which involves the selection from among
alternatives of objective, policies, procedures, and programs(perencanaan adalah
fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif
tujuan, kebijakan, prosedur, dan program).

Analisis Perencanaan Program MPR

10



Sondan P. Siagian
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditentukan. Dikenal:
1. Administrative planning (seluruh unit)
2. Managerial planning (departemental dan operasional)

George R. Terry
Planning is the selecting and relating of fack and the making and using of
assumption regarding the future in the visualization and formulation of proposed
activities believed necessary to achieve desired results(perencanaan adalah
pemilihan fakta-fakta dan usaha menghubung-hubungkan antara fakta yang satu
dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan peramalan tentang keadaan
dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang sekiranya diperlukan
untuk mencapai hasil yang dikehendaki)

Unsur-Unsur Perencanaan
Rasional (dibuat dengan pemikiran yang rasional; tidak secara khayalan/angan-
angan; harus dapat dilaksanakan);
Estimasi (dibuat berdasarkan analisa fakta dan perkiraan yang
mendekati/estimate; untuk pelaksanaan yang akan segera dikerjakan);
Preparasi (dibuat sebagai persiapan/pre-parasi; pedoman/patokan tindakan yang
akan dilakukan/bukan untuk yang telah lalu);
Operasional (dibuat untuk dilaksanakan; untuk keperluan tindakan-tindakan
kemudian dan seterusnya; bukan yang telah lalu).

Sifat Perencanaan
Faktual (dibuat berdasarkan fakta/data; memperkirakan kejadian yang akan
datang dalam tindakan pelaksanaan kelak);
Rasional (masuk akal, ilmiah dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan angan-
angan),
Analisis Perencanaan Program MPR

11


Fleksibel (dapat mengikuti perkembangan kemajuan masyarakat, perubahan
situasi dan kondisi; dapat diubah /disempurnakan sesuai keadaan/tidak merubah
tujuan),
Kontinu/berkesinambungan (dipersiapkan untuk tindakan yang terus menerus dan
berkelanjutan; tidak untuk sekali tetapi untuk selamanya),
Dialektis (memperkirakan peningkatan dan perbaikan untuk kesempurnaan masa
yang akan datang).

Fungsi Perencanaan
Interpretasi (dapat menjelasan, menguraikan dan menjabarkan kebijakan umum
(general policy)dari bentuk kerjasama (manajemen);
Forcasting (dapat memperhitungkan keadaan dan situasi dimasa yang akan
datang);
Koordinasi (sebagai alat koordinasi seluruh kegiatan manajemen);
Ekonomis (mengandung prinsif ekonomis/hemat, agar kegiatan manajemen
efisien);
Pedoman (jadi pedoman, patokan atau pegangan pelaksanaan perencanaan
dimaksud);
Kepastian (menetapkan dimuka hal-hal yang akan dikerjakan kemudian secara
pasti tidak coba-caba);
Preventive control (alat pengontrol dan penilaian agar terhindar dari
penyelewengan dan pemborosan, baik waktu, tenaga, biaya maupun fasilitas
manajemen).

Prinsip/Asas Perencanaan
Contributeir(membantu tercapainya tujuan manajemen);
Primary activity(kegiatan pertama dari seluruh kegiatan manajemen);
Pervasivitas(mencakupi seluruh kegiatan manajemen, menyeluruh dalam setiap
level);
Alternative(adanya alternatif/pilihan bahan, waktu, tenaga, biaya, dsb);
Efficiency(nilai efisiensi penghematan dan kerapian);
Limiting factor(factor yang urgen, terang, jelas, tegas dan tidak bertele-tele);
Analisis Perencanaan Program MPR

12


Pleksibilitas(mudah disempurnakan, diperbaiki disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang berubah-ubah);
Strategis(punya siasat/strategi agar diterima atasan, masyarakat maupun anggota
untuk dilaksanakan);

Pembuat Perencanaan
1. Staf Perencanaan
Khususnya staf perencanaan dapat mengurangi bban kerja manajer individual,
membantu mengkoordinasikan aktivitas perencanaan manajer individual,
membawa berbagai alat dan teknik yang berbeda untuk menyelesaikan masalah
tertentu, berwawasan yang lebih luas dibanding manajer individual, dan
melangkah jauh melmpaui proyek dan departemen tertentu.
2. Satuan Tugas Perencanaan
Organisasi terkadang menggunakan satuan tugas untuk membantu
mengembangkan rencana. Satuan tugas semacam itu seringkali terdiri dari
manajer lini dengan suatu minat khusus dalam bidang perencanaan yang
relevan.
3. Dewan Direksi
Dewan direksi (board of directors) bertugas menetapkan misi dan strategi
perusahaan. Di beberapa perusahaan, dewan tersebut berperan aktif dalam proses
perencanaan. Di CBS, misalnya, dewan direksi biasanya berperan dalam
perencanaan. Di perusahaan lain, dewan memilih seorang eksekutif kepala yang
kompeten dan mendelegasikan perencanaan kepada individu tersebut.
4. Chief Executive Officer (CEO)
Chief Executive Officer (CEO) biasanya presiden direktur atau ketua dari dewan
direksi. CEO mungkin individu tunggal yang paling penting dalam setiap proses
perencanaan organisasi. CEO memainkan suatu peran utama dalam
menyelesaikan proses perencanaan dan bertanggung jawab untuk
mengimplementasikan strateggi. Dewan dan CEO kemudian berperan langsung
dalam perencanaan. Komponen organisisional lain yang terlibat dalam proses
perencanaan memiliki peran sebagai penasihat atau konsultan.


Analisis Perencanaan Program MPR

13


5. Komite Eksekutif
Komite eksekutif (executive commitee) biasanya terdiri dari eksekutif puncak
dalam organisasi yang bekerja sama sebagai suatu kelompok. Anggota komite
eksekutif seringkali dibebankan pada berbagai staf komite, subkomite, dan
satuan tugas untuk berkonsentrasi pada proyek tertentu atau masalah yang
mungkin dihadapi seluruh organisasi pada suatu waktu di masa depan.
6. Manajemen Lini
Komponen terakhir dari sebagian besar aktivitas perencaanaan organisasi adalah
manajemen lini (line management). Manajer lini adalah orang yang memiliki
otoritas formal dan tanggung jawab untuk manajemen organisasi. Mereka
memainkan suatu peran penting dalam proses perencanaan oranisasi karena dua
alasan. Pertama, mereka merupakan sumber informasi berharga dari dalam
organisasi untuk manajer lain etika rencana diformulasikan dan
diimplementasikan. Kedua, manajer lini di tingkat menengah Dn rendah dari
organisasi biasanya harus melaksanakan rencana yang dikembangkan oleh
manajemen puncak. Manajemen lini mengidentifikasikan, menganalisis, dan
merekomendasikan alternatif program, membuat anggaran, dan mengajukannya
untuk disetujui, dan akhirnya melaksanakan rencana.

Tindakan/langkah-langkah Pokok Perencanaan
1. Menentukan masalah, tugas, tujuan dan kebutuhan secara jelas;
2. Mencari informasi secara lengkap yang berhubungan dengan berbagai kegiatan;
3. Mengorbservasi, meneliti, menganalisis dan mengklasifikasi informasi yang
sudah terkumpul;
4. Melaksanakan metode perencanaan yang telah dibuat dengan menetapkan
pelaksanaan rencana (memilih rencana yang diajukan/memantapkan
perencanaan dan mempertimbangkan hambatan-hambatan dengan berbagai
kegiatan;
5. Menetapkan planning alternatif;
6. Memilih dan memeriksa rencana yang diajukan;
7. Membuat sintesis (metode/alternatif penyelesaian);
8. Mengatur urutan dan waktu rencana secara terperinci;
9. Mengadakan evaluasi (penilaian).

Analisis Perencanaan Program MPR

14


Perencanaan Yang Baik
A. Mengetahui sifat/ciri/prinsip rencana yang baik, sbb:
1. Mempermudah tercapainya tujuan,
2. Dibuat oleh orang yang memahami tujuan organisasi,
3. Dibuat oleh orang yang mendalami teknik perencanaan,
4. Disertai perincian yang teliti,
5. Tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan,
6. Bersifat sederhana,
7. Luwes,
8. Dalam perencanaan terdapat tempat pengambilan resiko,
9. Bersifat praktis/pragmatis,
10. Merupakan forcasting.

B. Memandang proses perencanaan sebagai suatu rangkaian pertanyaan yang harus
dijawab, sebagai berikut:
1. What (apa) = tujuan (tindakan apa yang perlu dilakukan)
2. When (kapan) = waktu (kapan hal tersebut perlu dilakukan)
3. How (bagaimana) = cara mengerjakannya (bagaimana cara melakukan
pekerjaan tersebut)
4. Who (siapa) = tenaga kerja (siapa yang melakukan pekerjaan tersebut)
5. Where (dimana) = tempat (dimana pekerjaan itu harus dilakukan)
6. Why (mengapa) = keperluannya (mengapa pekerjaan itu harus dilakukan).

C. Memandang proses perencanaan sebagai suatu masalah yang harus dipecahkan
dengan mempergunakan teknik-teknik ilmiah (scientific techniques of problem
solving), melalui langkah:
1. Mengetahui sifat hakikat masalah yang dihadapi (know the nature of the
problem).
2. Mengumpulkan data (collect data),
3. Menganalisa data-data (analysis of the data),
4. Menentukan beberapa alternatif (determination of several alternatives),
5. Memilih cara yang terbaik (selection of the seeminingly best way from among
alternatives),
6. Pelaksanaan (execution)
Analisis Perencanaan Program MPR

15


7. Penilaian hasil (evaluation of results)

2.3 Tinjauan Umum PR

Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public
Relations adalah menciptakan hubungan harmonis antara organisasi/perusahaan yang
diwakili oleh stakeholder sasaran khayalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah
tercapainya image, good will, mutual appreciation, mutual understanding dan tolerance
antara kedua belah pihak. Tujuan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas PR
tersebut dapat diwujudkan baik melalui manajemen yang dikelola secara profesional dan
dapat dipertahankan sasarannya. Perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasikan
hingga pengevaluasian suatu program kerja PR di lapangan mencakup sebagai koseptor
(conceptor), penasihat (counselor), komunikator (communicator) dan penilai (evaluator)
yang handal.
Proses perencanaan program kerja melalui 4 proses yang menjadi landasan acuan
untuk pelaksanaan program kerja yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan
program kerja kehumasan adalah:
1. Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)
Dalam tahap ini, penelitian yang dilakukan berkaitan dengan opini, sikap dan reaksi
dari mereka yang berkepentingan dengan aksi dan kebijaksanaan-kebijaksanaan
suatu organisasi. Setelah itu baru dilakukan pengevaluasian fakta-fakta dan informasi
yang masuk untuk menentukan keputusan berikutnya. Pada tahap ini akan ditetapkan
suatu fakta dan informasi yang berkaitan langsung dengan kepentingan organisasi,
yaitu Whats our problem? atau Apa yang menjadi problem kita?
2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)
Dalam tahap ini, sikap opini, ide-ide dan reakasi yang berkaitan dengan kebijaksanaan
serta penetapan program kerja organisasi yang sejalan dengan kepentingan atau
keinginan-keinginan pihak yang berkepentingan mulai diberikan yaitu What can
we do? atau Apa yang dapat kita kerjakan?
3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action)
Dalam tahap ini informasi yang berkenaan dengan langkah-langkah yang akan
dilakukan sehingga mampu menimbulkan kesan-kesan yang secara efektif dapat
mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap penting dan berpotensi untuk memberikan
Analisis Perencanaan Program MPR

16


dukungan sepenuhnya seperti Heres what we did and why atau Apa yang telah
kita lakukan dan mengapa begitu
4. Mengevaluasi (Evaluation)
Pada tahapan ini, pihak Public Relations mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil
dari program-progam kerja atau aktivitas Public Relations yang telah dilaksanakan
termasuk mengevaluasi keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen dan komunikasi
yang telah dipergunakan seperti How we do? atau Bagaimana yang telah kita
lakukan

Proses kerja Public Relations merupakan satu kesatuan perencanaan yang secara
sirkuler terus menerus berlangsung. Melalui observasi yang pernah dilakukan, diketahui
bahwa proses analisis-analisis komunikasi interpretasi dari kerja Public Relations,
merupakan proses yang berkesinambungan dalam bentuk spiral dan seringkali tumpang
tindik antara satu dengan yang lainnya.
Langkah-langkah kegiatan Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan.
2. Menentukan dan menemani secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap
organisasi.
3. Menganalisis tingkat opini publik, baik yang intern maupun ektern.
4. Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan masalah-masalah yang
potensial, kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
5. Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan.
6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah
perilaku kelompok masyarakat sasaran.
7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang
telah direncanakan.
8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-
penyesuaian yang diperlukan.






Analisis Perencanaan Program MPR

17


2.4 HUT SCTV sebagai Tools of Public Relations

Media Relations
Press-release (menulis berita tentang perusahaan kepada media)
Press-conference (menyampaikan informasi tentang perusahaan dengan secara
langsung mengundang wartawan).
Press-tours (mengundang wartawan untuk berkunjung ke perusahaan).
Press-party (menjamu wartawan makan bersama).
Pess-receptions ( mengadakan acara khusus pertemuan dengan wartawan).
Media gathering ( mengumpulkan media dalam sebuah forum) dll.Special events
Corporate blogging ( dengan menulis blog perusahaan untuk menjalin hubungan
perusahaan dengan publiknya)

Special Events
Open house atau company visit (memberi peluang kepada publik untuk melihat
mengenal lebih dekat perusahaan dengan berkunjung langsung ke perusahaan.
Fund-raisers (kegiatan mengumpulkan dana). Contoh : beberapa stasiun televisi
ramai-ramai menyediakan dompet peduli dengan nomor rekening tertentu bagi
penonton yang ingin menyumbang dana untuk korban bencana alam.
Trade-shows ( mengadakan pameran dagang).
Award ceremonies (acara pemberian penghargaan). SCTV awards ada pemilihan
presenter terbaik, program terbaik dll.
Seminar (mengadakan seminar dengan tena yang berkaitan dengan kepentingan
masyarakat, baik sebgai penyelenggara atau sebagai pembicara).
Lobbying (melakukan negoisasi baik kepada lembaga pemerintah atau bukan ,
berkaitan dengan masalah- masalah yang menyangkut kepentingan perusahaan).
Charitable contributions ( Kegiatan-kegiatan amal untuk membantu masyarakat).

Sponsorship
Menjadi sponsor berbagai event di masyarakat. Dalam kasus ini, event yang dituju ialah
event ulang tahun SCTV untuk mempromosikan acara ulang tahun SCTV itu sendiri dan
juga membantu event lain. Birokrasi dapat dilakukan dengan kerja sama.
Analisis Perencanaan Program MPR

18


Employee Relation
Sebagai sarana komunikasi internal secara timbal balik yang dipergunakan antara
manajemen perusahaan dengan para karyawannya.
Untuk menghilangkan kesalahpahaman atau hambatan komunikasi antara manajemen
perusahaan dengan para karyawannya.
Sebagai sarana saluran atau alat komunikasi dalam upaya menjelaskan tentang
kebijaksanaan, peraturan dan ketatakerjaan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Sebagai media komunikasi internal bagi pihak karyawan untuk menyampaikan
keinginan-keinginan atau sumbang saran dan informasi serta laporan kepada pihak
manajemen perusahaan.


















Analisis Perencanaan Program MPR

19


BAB III
OBJEK KEGIATAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

A. Visi Perusahaan
Menjadi stasiun televisi unggulan yang memberikan kontribusi terhadap
pembangunan dan pencerdasan kehidupan bangsa.

B. Misi Perusahaan
1. Menyediakan beragam program yang kreatif, inovatif dan berkualitas yang
membangun bangsa.
2. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).
3. Memberikan nilai tambah kepada seluruh stakeholder.

C. Profil Perusahaan
Surya Citra Televisi adalah stasiun No. 1 di Indonesia, dalam perolehan
pangsa pemirsa tertinggi di 2008 (Human Resource Development SCTV tahun 2008),
yang terus mengembangkan dirinya ke tingkat yang lebih luas seiring dengan makin
berkembangnya konvergensi teknologi media, dimana ditunjang dengan kreativitas,
kemandirian, konsistensi manajemennya, yang selalu menjadi trendsetter di industri
dan bahkan menjadi salah satu pencetus dalam pengembangan new media, yang
direalisasikan dalam bentuk Konsorsium Televisi Digital Indonesia guna
mendukung program uji coba siaran dan migrasi siaran digital di Indonesia.
Didirikan pertama kali di tahun 1990 sebagai stasiun televisi regional.
Kemudian SCTV berkembang sangat pesat dimana pada tahun 1993, SCTV
melakukan siarannya secara nasional dari Jakarta dengan misi untuk memberikan
informasi, pendidikan sekaligus hiburan bagi masyarakat. SCTV tumbuh dengan
cepat dan memantapkan dirinya sebagai sebuah stasiun TV yang paling dikenal di
Indonesia, yang kini menjangkau lebih dari 240 kota melalui 47 stasiun transmisi di
seluruh provinsi Indonesia dan menjangkau lebih dari 177 juta potensi pemirsa
(Human Resource Development SCTV, tahun 2008).
Analisis Perencanaan Program MPR

20


SCTV telah memperoleh pengakuan yang luas baik internasional maupun
nasional atas program-programnya yang kreatif dan berkualitas, dengan dukungan
pemilihan program dan susunan siaran yang terseleksi dan disukai pemirsa, liputan
investigasi yang bermutu tinggi, konsep-konsep produksi in house yang kreatif dan
menarik, yang menjadi andalan strategi SCTV serta komitmen SCTV dalam
memberikan tayangan bermutu dan terbaik bagi pemirsanya. Pelaksanaan siarannya
yang unggul, teruji dan efisien hingga ke tingkat pelaksanaan operasionalnya,
terutama dalam mendukung serta memuaskan permintaan seluruh pelanggan serta
tidak lupa pemirsanya menjadi salah satu dasar diberikannya apresiasi yang tinggi
kepada SCTV baik dari dalam dan luar negeri.
Dengan slogan yang tegas dan dinamis yaitu Satu Untuk Semua, SCTV
bersama dengan induk perusahaan Surya Citra Mandiri (SCM) serta group Elang
Mahkota Teknologi (EMTEK) terus melakukan evaluasi dan persiapan yang matang
dalam mengembangkan usahanya, terutama dengan memanfaatkan teknologi terkini,
dimana hal ini diwujudkan dalam layanan informasi portal video streaming berita
terkemuka di Indonesia Liputan 6, siaran pada platform mobile atau seluler
bekerjasama dengan operator telekomunikasi, serta layanan penyedia konten bagi
operator TV berlangganan untuk 3 kanal siarannya yaitu Liputan 6 24 jam (Surya
Citra News), Surya Citra Entertainment Channel dan Surya Citra Musik.
Ini adalah evolusi nyata SCTV dalam mengimplementasi konsep siaran dan
operasional berbasis digital, yang merupakan bagian dari kebijakan untuk secara
konsisten mengadopsi kecanggihan teknologi dalam meningkatkan kinerja dan
efisiensi operasional. Dalam semangat yang sama, kebijakan itu telah meletakkan
penekanan yang kokoh pada pembinaan kompetensi individu di seluruh aspek untuk
mempertajam basis pengetahuan seraya memupuk talenta, kreativitas dan inisiatif.
Inilah adalah kunci bagi SCTV untuk memperkokoh posisinya sebagai perusahaan
media terkemuka di Indonesia.

D. Sejarah Perusahaan
SCTV (awalnya singkatan dari Surabaya Central Televisi Indonesia)
mengudara pertama kali pada tanggal 24 Agustus1990 di Surabaya, Jawa Timur,
dengan jangkauan wilayah Surabaya dan sekitarnya (Gresik, Bangkalan, Mojokerto,
Sidoarjo, dan Lamongan) yang tujuan pertamanya adalah untuk merelay tayangan
milik RCTI di Surabaya karena saat itu siaran RCTI hanya dapat ditangkap di
Analisis Perencanaan Program MPR

21


Jakarta dan Bandung dan area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan
Bekasi) dengan menggunakan dekoder. Sejak SCTV mengudara itu pula RCTI
mencabut dekodernya dan diizinkan bersiaran bebas namun hanya di wilayah
Jabodetabek dan Bandung.SCTV adalah stasiun televisi pertama yang berbasis di
Surabaya dan stasiun televisi swasta pertama yang mengudara di langit Surabaya.
Siaran pertama SCTV pada tanggal 24 Agustus 1990 adalah berhasil meliput
langsung jalannya kegiatan penting kenegaraan, dan pada tanggal itulah ditetapkan
sebagai Hari Jadi SCTV. Pada tahun 1991, pancaran siaran SCTV meluas
mencapai Bali dan sekitarnya dan sejak itulah kepanjangan SCTV menjadi Surya
Citra Televisi Indonesia.
Pada tanggal 1 Januari1993, berbekal SK Menteri Penerangan No. 111/1992,
SCTV secara bertahap mulai mengudara secara nasional meliputi Jakarta, Bogor,
Depot, Tangerang, Bekasi, Bandung, Banda Aceh, Solo, Semarang, Yogyakarta,
Surabaya, Denpasar, Medan, Palembang, Padang, Bandar Lampung, Pontianak,
Banjarmasin, Makassar, Tanjung Balai, Rantau Prapat, Kediri, Tulungagung,
Perbaungan, Simalungun, Panyabungan, Toba Samosir, Kabanjahe, Stabat,
Gunungsitoli, Tarutung, Stabat, Boyolangu, Labo, Bintan, Tanjung Pinang, Gresik,
Malang, Pekanbaru, Batam (Pulau Batam), Manado, Balikpapan, Lombok, Flores,
Ambon, Jayapura, Binjai, Pemantang Siantar, Sibolga, Kupang, Lhokseumawe,
Bukit Tinggi, Bengkulu, Jambi, Tarakan, Tanjung Pinang, Pangkal Pinang, Bontang,
Jambi, Langsa, Sabang dan Mataram sehingga pada akhir tahun 1993 mulai
mengudara secara nasional.
Secara bertahap, mulai tahun 1993 sampai dengan 1998, SCTV memindahkan
basis operasi media siaran nasionalnya dari Surabaya ke Jakarta. Melalui 47 stasiun
transmisi, SCTV mampu menjangkau 240 kota dan menggapai sekitar lebih dari 175
juta potensial pemirsa. Pada tahun 1999 didirikan induk usaha bentukan SCTV yaitu
Surya Citra Network (SCN) untuk menyaingi stasiun televisi swasta lainnya. Pada
tanggal 1 Januari2000, SCTV berpindah kantor dari daerah wilayah Kedoya basis
kota di Jakarta Barat ke Jalan Jendral Sudirman basis kota di Jakarta Pusat. Itu
semua bertujuan agar SCTV bisa mengumpulkan iklan sebanyak-banyaknya karena
daerah Metropolitan merupakan salah satu pusat bisnis terbesar di kotaJakarta.
Pada tanggal 1 Januari2005, SCTV resmi meluncurkan logo baru dan slogan
baru yaitu "Satu Untuk Semua".Itu karena SCTV sudah beranjak dewasa dan bisa
dikatakan berpengalaman dalam merasakan asam manisnya televisi yang dikenal
Analisis Perencanaan Program MPR

22


karena tayangan-tayangan reality shownya. Pada tahun itu pula, SCTV berganti
manajemen yang sebelumnya dimiliki oleh Hendry Pribadi diganti oleh Eddy
Sariaatmadja dan beliau langsung menunjuk adik Eddy, Fofo Sariaatmadja untuk
menjadi direktur utama melalui Formatara Prima Sejati yang merupakan anak usaha
dari STAR TV. Kepemilikan SCTV dikuasai oleh grup STAR TV melalui Surya
Citra Network (SCN). Untuk membuktikan agar bisa bersaing dengan stasiun
televisi lainnya, SCTV menggandeng O Channel stasiun televisi lokal Jakarta untuk
bergabung dalam satu manajemen yaitu Surya Citra Network (SCN) pada tahun
yang sama.
Kantor pusat SCTV terletak di SCTV Tower, Senayan City, Jalan Asia Afrika
Lot 19, Jakarta Pusat. Sebelum 1 November 2007, kantor pusat SCTV berada di
Jalan Gatot Subroto Kavling 21 Jakarta. SCTV juga memiliki Studio Penta di Jalan
Kebon Jeruk Raya no. 66, Jakarta Barat.

E. Filosofi Perusahaan
Nilai-nilai utama yang dianut SCTV dan induk perusahaan Surya Citra
Mandiri (SCM) tercermin dalam setiap tindakan perseroan dalam komitmen SCTV
untuk menjunjung tinggi standar integrasi dan pencapaian korporasi maupun pribadi.
Nilai-nilai utama itu terangkum dalam slogan 5 TOP dan berikut ini adalah
penjelasannya:
1. 5 T yang menggambarkan nilai individual
a. Teachable (Terbuka):
Mengembangkan diri dan terbuka terhadap ide serta inovasi yang dapat
menjadikan SCTV terdepan pada bidangnya.
b. Thoughtful (Bijaksana):
Setiap langkah dipertimbangkan secara cermat, bertanggung jawab, positif,
bijak, dan hati-hati.
c. Thankful (Bersyukur):
Bersyukur kepada Tuhan YME dan berterima kasih atas dukungan para
stakeholder terhadap keberhasilan yang diraih.
d. Trustworthy (Dipercaya):
Integritas merupakan kunci kepercayaan segenap stakeholder.
e. Triumphant (Unggul):
Analisis Perencanaan Program MPR

23


Bekerja keras guna memuaskan pelanggan serta mengungguli persaingan
pasar.
2. 5 O yang menggambarkan nilai kerja SCTV
a. Organised (Teratur):
Sistematis dan teratur dalam bekerja sehingga sumber daya SCTVdapat
digunakan secara efektif maupun kreatif.
b. Obedient (Taat):
Patuh dan tunduk pada seluruh undang-undang dan peraturan yang berlaku,
termasuk prosedur pelaksanaan kerja.
c. Obliging (Bertanggung jawab):
Bertanggung jawab atas semua tindakan dan keputusan yang diambil atas
nama perusahaan.
d. Optimistic (Optimis):
Bersikap dan berprilaku optimis.
e. Occupied (Berdedikasi):
Bekerja dengan produktif, efektif, dan efisien.
3. 5 P yang menggambarkan nilai keberhasilan SCTV
a. Perform (Berprestasi):
Kinerja terbaik individu maupun perusahaan dilandasi oleh visi; kreativitas,
dan inovasi.
b. Professional (Profesional):
Menyelesaikan seluruh tugas dengan penuh integrasi, komitmen serta
tanggung jawab.
c. Perfect (Sempurna):
Berupaya mencapai kesempurnaan.
d. Prestigious (Terpandang):
Bertekad menjadi perusahaan yang terpandang dan dikenal secara luas.
e. Preferred (Terpilih):
Menjadi perusahaan media pilihan bagi pelanggan maupun para stakeholder
lainnya.




Analisis Perencanaan Program MPR

24


F. Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo SCTV dari awal berdiri hingga tahun 2004


Gambar 3.2 Logo SCTV dari tahun 2004 sampai tahun 2005


Gambar 3.3 Logo SCTV dari tahun 2005 hingga sekarang

Logo baru SCTV menampilkan wujud matahari dalam bentuk bulat utuh, yang
bermakna SCTV kini berusia matang dan dalam wujudnya yang terbaik.
Matahari tersebut menyinari teks SCTV yang berwarna biru, yang mewakili
unsur langit. Hal ini mengandung makna SCTV yang selalu cerah, cemerlang,
berwawasan, variatif, inovatif, serta menghibur dalam setiap programnya.
Teks SCTV berkesan dinamis-modern, menyiratkan kemauan untuk terus
berkembang sejalan dengan selera pemirsa dan kemajuan zaman. Teks SCTV yang
berkesinambungan bermakna adanya ikatan yang kuat, baik di dalam lingkungan
internal SCTV maupun antara SCTV dan para pemirsanya.

Analisis Perencanaan Program MPR

25


G. Slogan Perusahaan
Slogan SCTV ialah SATU UNTUK SEMUA. Slogan ini bermakna SCTV
sebagai satu-satunya stasiun televisi untuk semua kalangan dan usia. Makna
selanjutnya ialah SCTV sebagai satu-satunya stasiun televisi yang inovatif
menayangkan berbagai jenis program acara yang sangat beragam dan variatif.
Makna lainnya ialah SCTV memiliki cita-cita untuk menjadi nomor satu bagi
pemirsanya.

H. Sarana dan Pra Sarana Perusahaan
SCTV memiliki 32 stasiun transmisi di seluruh provinsi di Indonesia, yang
didukung oleh stasiun digital Palapa. SCTV juga dapat menjangkau lebih dari 150
juta potensial populasi di seluruh Indonesia. Guna mendukung siaran dan produksi
yang berkualitas dan inovatif, produksi program acara SCTV didukung dengan
peralatan digital canggih, yaitu:
1. Studio pemberitaan seluas 150m
2
yang dilengkapi virtual studio yang mampu
membuat set backdrop, digital imaging system.
2. Tiga studio produksi yang dilengkapi peralatan produksi full digital masing-
masing seluas 450m
2
, 500m
2
, 700m
2
.
3. Master control siaran yang dilengkapi dengan sistem otomatis digital berbasis
hardisk.
4. Dua ruang studio multi fungsi, digunakan untuk berbagai program acara
sepertimusik, talkshow atau kuis.
5. Ruang jurnalistik, untuk menyimpan peralatan-peralatan yang digunakan untuk
keperluan program acara yang akan ditayangkan.
6. Kendaraan untuk alat transportasi.









Analisis Perencanaan Program MPR

26


I. Daerah Jangkauan dan Frekuensi
Untuk mengetahui daerah jangkauan dan frekuensi yang dimiliki oleh SCTV
pada saat ini, berikut adalah beberapa tabel mengenai jangkauan area yang dimiliki
SCTV berdasarkan pulau-pulau besar:
1. Pulau Jawa
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1

BANDUNG

52

Bandung (Ibu Kota
Provinsi)
4 9.267.309
Bandung, Cianjur,
Cimahi
2

CILEGON

55

Cilegon (Kotamadya)
3 1.638.261
Cinangka, Anyer
3

CIREBON

36

Cirebon (Kotamadya)
6 7.451.887
Cirebon, Kuningan,
Indramayu, Majalengka,
Sumedang
4

GARUT

30

Garut (Kabupaten)
3 6.246.981
Ciamis, Tasikmalaya
5

JAKARTA

45

Jakarta (Ibu Kota
Negara)
14 28.541.626
Bogor, Bekasi, Depok,
Tangerang,Bekasi,
Bogor, Karawang,
Tangerang, Subang,
Pandelang, Purwakarta.
6

JEMBER

62

Jember (Kabupaten)
2 6.654.496
Lumajang (Kabupaten)
7

KEBUMEN

51

Kebumen (Kabupaten) 1 1.193.850
8

KEDIRI

53

Kediri (Kota)
7 7.103.010 Blitar, Kediri, Sebagian
Trenggalek,Tulungagung
Analisis Perencanaan Program MPR

27


, Nganjuk.
9

MADIUN

48

Madiun (Kota)
10 5.982.130
Madiun, Magetan,
Balarejo, Ponorogo,
Sarangan, Ngawi, Cepu,
Sebagian Bojonegoro,
Sebagian Trengalek
10

MALANG

46

Malang (Kota)
3 3.283.700
Batu,Malang.
11

PURWOKERTO

45

Banjarnegara, Banyumas,
Cilacap, Purbalingga,
Wonosobo.
5 5.858.855
12

SEMARANG

35

Semarang (Kota)
14 11.791.462
Pekalongan, Salatiga,
Batang,Blora,Demak,
Grobogan,Jepara,Kendal,
Kudus,
Pati,Pekalongan,Semaran
g,Rembang.
13

SURABAYA

34

Surabaya (Ibu Kota
Propinsi)
16 15.311.904
Pasuruan,Mojokerto,Prob
olinggo,
Bangkalan,Gresik,Jomba
ng,
Lamongan,Mojokerto,Pa
mekasan,Probolinggo,Pa
suruan,Sampang,Sidoarjo
,Tuban, Kertosono.
14

TEGAL

55

Tegal (Kota)
4 4.752.015
Brebes, Pemalang, Tegal
15 YOGYAKARTA 34 Yogyakarta (Ibu Kota 15 10.574.479
Analisis Perencanaan Program MPR

28


Propinsi)
Magelang, Surakarta,
Bantul, Sleman,
Magelang, Purworejo,
Boyolali, Karanganyar,
Klaten Sragen,
Sukoharjo, Wates,
Wonosari, Sebagian
Temanggung.
16 WONOGIRI
470M
hz
Wonogiri (Kabupaten) 1 1.010.456
TOTAL PULAU JAWA 108 127.023.420
Tabel 3.1. Coverage Area SCTV di Pulau Jawa
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

2. Pulau Sumatera
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1

BATAM

47

Batam (Kotamadya)
5 6.490.036
Tanjung Pinang, Kep
Riau, Singapore, Johar
Baru.
2

BENGKULU

26

Bengkulu (Kotamadya) 1 1.577.868
3

JAMBI

35

Jambi (Ibu Kota
Propinsi)
5 947.338
Kumpeh, Muara Bulian,
Muara Tembesi, Pijoan.
4

LAMPUNG

34

Bandar Lampung (Ibu
Kota Propinsi)
16 2.737.508
Metro, Gunung
Sugih,Jabung,Sebagian
Analisis Perencanaan Program MPR

29


Kota Bumi,Kalianda,
Labuhan Meringgai,
Palas, Seputih Raman,
Seputih Banyak,Seputih
Mataran,
Sidomulyo,Sukadena,Ter
banggi Besar,Way
Jepara, Bakaheuni.
5

MEDAN

35

Medan (Ibu Kota
Propinsi)
8 6.792.522
Binjai, Tanjung Balai,
Tebing Tinggi, Brastagi,
Kisaran,
Sibolangit,
PangkalanBrandan.
6

BANDA ACEH

46

Banda Aceh (Ibu Kota
Propinsi)
1 404.736
7

BANGKA /
SUNGAI LIAT
38

Sungai Liat (Kecamatan) 1 120.957
8

PADANG

47

Padang (Ibu Kota
Propinsi)
4 1.327.159
Pariaman, Padang
Panjang, Lubuk Agung.
9

PEKANBARU

26

Pekanbaru (Ibu Kota
Propinsi)
11 893.801
Bangkinang, Cerenti,
Minas, Sungai Apit, Air
Molek, Balaipungut,
Kota Lama, Lipat kain,
Rokan, Ujung Batu.
10

PALEMBANG

32

Palembang (Ibu Kota
Propinsi) 4 3.464.709
Ogan Komering Hilir,
Analisis Perencanaan Program MPR

30


Muara Enim, Musi
Banyuasin
11

GAYO LUES 46
Gayo Luwes.
Kecamatan: Blang
Kejeran
2 105.946
TOTAL PULAU SUMATERA 57 24.862.314
Tabel 3.2. Coverage Area SCTV di Pulau Sumatera
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

3. Pulau Bali
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1 DENPASAR 31
Denpasar (Ibu Kota
Propinsi)
9 3.008.340
Bangli, Gianyar,
Klungkung, Tabanan,
Negara, Kuta, Nusa Dua,
Sangeh
TOTAL PULAU BALI 9 3.008.340
Tabel 3.3. Coverage Area SCTV di Pulau Bali
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

4. Pulau Nusa Tenggara
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1

MATARAM

32

Mataram (Ibu Kota
Propinsi)
4 2.559.575 Lembar, Narmada, Praya
(Ampenan bagian dari
Mataram)
2

ALOR

31

Alor (Kabupaten) 1 174.384
3 ATAPUPU 31 Atapupu (Kota) 1 14.746
Analisis Perencanaan Program MPR

31



4

ATAMBUA

35

Atambua (Kota) 1 63.793
5 HAIKASAK 41 Atambua (Kecamatan) 1 44.965
TOTAL PULAU NUSA TENGGARA 8 2.857.463
Tabel 3.4. Coverage Area SCTV di Pulau Nusa Tenggara
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

5. Pulau Kalimantan
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1

AMUNTAI

37

Amuntai (Kabupaten)
1 318.000
Tanjung Pinang, Kep
Riau, Singapore, Johar
Baru.
2

BALIKPAPAN 32 Balikpapan (Kotamadya) 6 428.185
3


BANJARMASIN

34
Banjarmasin (Ibu Kota
Propinsi)
7 1.743.227
Long Kali, Muara Jawa,
Penajam, Samboja, Waru
4


BERAU


6
Berau (Kabupaten)
1 121.546
BanjarBaru, Marabahan,
Martapura,Pleihari,Kuala
kapuas, Rantau
5


PONTIANAK


35
Pontianak (Ibu Kota
Propinsi)
4 1.513.112

Pontianak,Menjalin,
Pahauman.
6

PALANG
KARAYA

35

Palangkaraya (Kota)
4 199.107
Gunung Mas, Pulau
Pisau, Katingan
Analisis Perencanaan Program MPR

32


7
SAMARINDA

47

Samarinda (Ibu Kota
Propinsi)
11 2.961.619
Kecamatan : Anggana,
Kota Bangun, Loa Janan,
Loa Kulu, Muara Badak,
Muara Kaman, Muara
Muntai, Sangasanga,
Sebulu,Tenggarong
8 TAPIN 50 Tapin (Kabupaten) 1 154.252
TOTAL PULAU KALIMANTAN 35 7.439.047
Tabel 3.5. Coverage Area SCTV di Pulau Kalimantan
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010
6. Pulau Sulawesi
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1

KENDARI

24

Kendari (Kota)
2 736.843
Kendari
2


PALU

31

Palu (Kota)
3 209490382
Donggala, Parigi
Moutong.
3

MAKASSAR 35
Makassar (Ibu Kota
Propinsi)
7 4.874.310
Barru, Maros,
Soppeng,Takalar,
Pangkajene,
Sungguminasa.
4
MANADO

34

Manado (Ibu Kota
Propinsi)
7 984.600
Bitung, Likupang Barat,
Likupang Timur, Wori,
P.Mantehage,
Tanawangko.
Analisis Perencanaan Program MPR

33


TOTAL SULAWESI 19 9.545.135
Tabel 3.6. Coverage Area SCTV di Pulau Sulawesi
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

7. Pulau Maluku
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1
AMBON

9

Ambon (Ibu Kota
Provinsi)
4 371.652
Masohi, Saparua,
Haruku.
TOTAL PULAU MALUKU 4 371.652
Tabel 3.7. Coverage Area SCTV di Pulau Maluku
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

8. Pulau Irian
NO CITY
CHN
UHF
SURROUNDING
AREA
TOTAL
AREA
POPULASI
1
JAYAPURA

30

Jayapura (Kota)
2 169.216
Kabupaten : Jayapura
TOTAL PULAU IRIAN 2 169.216
Tabel 3.8. Coverage Area SCTV di Pulau Irian
Sumber data: SCTV Marketing Services tahun 2010

Keseluruhan jangkauan area yang dimiliki SCTV pada tahun 2010 mencakup
79% dari total populasi Indonesia, yaitu sebanyak 175.276.587 jiwa dari total
populasi sebanyak 222.051.300 jiwa. Jangkauan area ini tersebar di 47 stasiun relay
yang berada di 242 kota.

J. Jam Tayang SCTV
Jam tayang SCTV adalah dari Senin sampai Minggu mulai pukul 00.00 WIB 24.00
WIB atau 24 jam.

Analisis Perencanaan Program MPR

34


3.2. Perayaan Ulang Tahun SCTV ke-22 Sebagai Kegiatan Public Relations Perusahaan

Tiap tahunnya SCTV selalu mengadakan perayaan ulang tahunnya yang jatuh
pada tanggal 24 Agustus.Tak luput perayaannya selalu dilaksanakan dengan meriah dan
terkesan sempurna.Mulai dari konsep acara, pengisi acara, tempat hingga atmosfer yang
sengaja diciptakan.SCTV sudah 22 kali mengadakan perayaan ulang tahun yang
disiarkan, baik siaran langsung atau tunda.Tiap tahun konsepnya pun selalu berbeda.
Tahun ini, dalam rangka memperingati Ulang Tahun SCTV dalam Konser Persembahan
22 Tahun SCTV Istimewa digelar pertunjukkan spektakuler di Mata Elang International
Stadium Ancol, Jakarta, pukul 19.00 WIB pada 8 September 2012.

Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1433H sekaligus merayakan HUT Ke-22 pada
24 Agustus, SCTV memberikan berbagai program unggulan bertabur artis ibukota.
Deretan program unggulan FTV yang merupakan kekuatan dari SCTV dan film layar
lebar dihadirkan untuk pemirsa SCTV.
Dalam perayaan tahun ini SCTV akan menampilkan konsep yang berbeda,
dengan teknologi tinggi yang belum pernah ada dan panggung yang megah. Untuk
menyambut Lebaran, SCTV menghadirkan beragam film layar lebar istimewa, yang
semuanya baru pertama kali tayang di layar televisi. Diantaranya "Hafalan Sholat
Delisa", "Umi Aminah", "Ayah Mengapa Aku Berbeda", "Serdadu Kumbang" dan
"Sajadah Ka'bah".
Untuk FTV unggulan yang ditayangkan antara lain "Kecil-kecil Juragan
Kontrakan", "Raden Ayu Tomboy VS Tukang Susu" dan "Bidadari Berkumis".
Sedangkan "Maaf Lebaran Ini Kami Tak Pulang" dipilih untuk mengisi Sinema Wajah
Indonesia. Beberapa FTV spesial juga telah dipersiapkan untuk memeriahkan HUT
SCTV ke-22 ini, termasuk didalamnya 22 Hari Mengejar Cinta Seleb, Tradisi 22, 22
Cinta Surya Untuk Cinta, Mengejar 1 Cinta Di antara 9 Cherrybelle, Cinta di Kilometer
22 dan Kutunggu Kamu di Usia 22.
Sementara itu untuk merayakan ulang tahun, selain menghadirkan deretan FTV
Spesial HUT, SCTV juga menyuguhkan program istimewa seperti "Inbox" Spesial HUT
dan program bertabur hadiah Eat Bulaga Spesial HUT. Puncaknya, SCTV menggelar
konser dengan mengusung tema "Konser 22 Tahun Teristimewa". Tema ini tentu
Analisis Perencanaan Program MPR

35


berbeda dengan perayaan 21 tahun SCTV yang mengusung tema Harmoni Cinta
Indonesia
Acara yang akan dihelat 8 September 2012 pukul 19.30-22.30 WIB ini dikemas
sebagai satu rangkaian spektakuler show dengan iringan Erwin Gutawa Orchestra dan
sederet artis antara lain Syahrini, Afgan, Indah Dewi Pertiwi, Melinda, Wali, Ungu,
Lastchild, Armada, Setia Band, SM*SH dan Princess. Dalam acara ini juga digunakan
teknologi seperti crane dan hidrolik, serta teknologi lain yang mendukung acara ini
menjadi semakin megah. I Heart You milik SMASH akhirnya menjadi penutup acara
yang dinyanyikan bersama dengan seluruh artis dan pengisi acara.
Pada dasarnya acara ini merupakan special event dari kegiatan PR, dimana
melalui kegiatan ini masyarakat dapat lebih mengenal nama SCTV sebagai stasiun
televisi swasta Indonesia. Hal ini merupakan sebuah cara untuk membentuk reputasi
perusahaan. Acara ini juga dapat menjadi pembuktian bahwa SCTV juga mampu dan
tdak kalah bersaing dengan stasiun televisi lain di Indonesia. Salah satu tugas PR adalah
publikasi. PR melakukan strategi-strategi agar acara ini berjalan lancar dan mendapat
perhatian orang banyak melalui serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelum
acara puncak ini berlangsung. Acara ini dijadikan pula sarana untuk menjaga hubungan
dalam internal perusahaan, yaitu antar karyawan sebagai salah satu bentuk hiburan yang
dikemas sedemikian rupa agar karyawan juga turut merasakan kesenangan dalam acara
tersebut.












Analisis Perencanaan Program MPR

36


BAB IV
Pembahasan
4.1 Tahap Perencanaan

Dalam pembuatan sebuah program acara dibutuhkan sebuah perencanaan matang agar
program yang ditayangkan dapat memenuhi tujuan yang direncanakan. Begitu pula
dengan acara HUT SCTV, planning dibuat sematang mungkin. Program planning
memegang peranan penting dalam penempatan program acara. Dasar dari pembuatan
sebuah perencanaan program acara yang dianut oleh SCTV adalah:
i. Rating analysis
ii. Target audience
iii. Social aspect
iv. Commercial aspect

Hal-hal tersebut terkait dengan:
a. Data riset yang menunjukkan performa dan nilai sebuah program yang dimana dalam
perencanaan ini adalah program HUT SCTV.
b. Biaya program dan program design recommendation. Program desain adalah suatu
rancangan program berbentuk proposal yang diajukan kepada divisi Programming
untuk disetujui. Apabila tidak disetujui maka program tersebut tidak akan dibuat atau
mungkin diadakan revisi terhadap rancangan program tersebut, hingga dapat disetujui
oleh pihak programming.
c. Kekuatan program, yaitu produksi lokal mengarah pada konsep kreatif serta kualitas
program dan produksi acara, sedangkan produksi luar menengah kepada kualitatif
data dan variabel yang berubah-ubah.
d. Karakteristik khalayak sasaran SCTV, baik dari segi demografis maupun psikografis.

Perencanaan program HUT SCTV juga terkait dengan kemampuan teknik dan administrasi yang
harus mampu mendukung kelancaran proses produksi dan siaran program ini, karena
output organisasi penyiaran adalah siaran program acara. Oleh karena itu, proses
perencanaan dilakukan oleh ketiga unsur utama manajemen penyiaran, yaitu manajemen
pengelola siaran, teknik dan administrasi.

Analisis Perencanaan Program MPR

37


Program HUT SCTV memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang untuk
dapat diproduksi. Mulai dari materi yang menarik, tersedianya sarana dan biaya, serta
organisasi pelaksana. Program HUT SCTV yang melibatkan banyak peralatan, sumber
daya manusia, dan biaya yang besar memerlukan suatu organisasi yang rapi agar
pelaksanaan produksi jelas dan efisien.

Tahapan pertama dari perencanaan program HUT SCTV adalah pembuatan ide. Ide atau
gagasan, yaitu penemuan atau pemilihan ide apakah menarik dan layak dijadikan tema
dari HUT SCTV. Tema yang dipilih adalah Konser Persembahan 22 Tahun SCTV
Teristimewa. Kemudian dilanjutkan dengan riset dan pengembangan gagasan tersebut.
Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi
yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku,
koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi
informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.

Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, para kru kreatif atau
programming membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan ditampilkan
menjadi sebuah script atau naskah.

Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program
HUT SCTV Konser Persembahan 22 Tahun SCTV Teristimewa. Sinopsis dan outline
akan membantu memfokuskan perhatian para kru pada pengembangan ide yang telah
dipilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran
tentang isi program HUT SCTV.

Dalam proses produksi program HUT SCTV langkah-langkah yang akan dilakukan akan
menjadi mudah dan terarah karena telah ada perencanaan. Adapun hal-hal yang ada
dalam perencanaan dibalik program HUT SCTV, antara lain:
a. Staffing
Pembentukan sebuah staf atau kru yang benar-benar berkompeten dengan bidang dan
kemampuannya. Dalam hal ini seorang produser program benar-benar memperhatikan
dalam penentuan kru yang benar-benar layak untuk dipilih. Hal ini bertujuan untuk
menciptakan sebuah tim yang solid.

Analisis Perencanaan Program MPR

38


b. Budgeting/Biaya
Budgeting atau biaya juga harus benar-benar sudah diperhitungkan dalam sebuah
perencanaan. Hal ini bertujuan untuk menentukan besarnya biaya yang harus
dikeluarkan untuk memproduksi program HUT SCTV.
c. Penjadwalan
Menentukan waktu atau menyusun schedule produksi. Hal ini bertujuan agar proses
produksi lebih terarah dan selesai pada waktu yang telah ditentukan.
d. Rapat Kru
Kegiatan ini merupakan bagian dari perencanaan dari proses produksi HUT SCTV,
yang mana bertujuan agar seluruh kru benar-benar paham dan mengerti dengan apa
yang akan dikerjakannya. Oleh karena itu dilakukan rapat kru yang bermaksud untuk
memberi arahan sebelum dilakukannya shooting.
e. Penentuan talent
Penentuan talent disini dilakukan oleh tim kreatif melalui casting. Tim kreatif dari
program HUT SCTV berhak menentukan siapa MC dan pengisi acara. Pengambilan
keputusan dilakukan dengan berbagai pertimbangan seperti ketenarannya, bayarannya
dan reputasinya di mata pemirsa. Adapun MC yang dipilih adalah Gading Marten,
Astrid Tiar, Andhika Pratama, dan Narji. Host Eat Bulaga! Indonesia seperti Reza
Bukan, Farid Aja, Bianca, Jerry Tan, Selena Alexandra, Christie Julie dan Leo juga
dipilih sebagai MC. Sedangkan pengisi acara yang dipilih adalah Ungu, Wali, Setia
Band, Syahrini, Afgan, Armada, Last Child, Uya Kuya, SM*SH, Sandhy Sondoro,
Sammy Simorangkir, Blink, Indah Dewi Pertiwi, Giselle dan Derby Romero.

4.2. Tahap Persiapan

Setelah melewati tahap perencanaan, yang mana seperti yang telah dijelaskan di atas,
maka tahap selanjutnya adalah persiapan. Pada tahap persiapan ini, semua tim harus
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan sebelum shooting atau proses
pengambilan gambar berlangsung. Baik dari segi peralatan, operasional di lapangan,
teknis dan lain sebagainya. Namun tak lepas dari itu semua, terdapat dua hal penting
yang harus dipersiapkan, yaitu breakdown dan shooting script.
a. Breakdown
Merupakan sebuah tabel kegiatan yang mana berisi tentang jadwal kegiatan shooting
program HUT SCTV berlangsung dan lengkap dengan penanggung jawab dan
Analisis Perencanaan Program MPR

39


properti apa saja yang dibutuhkan serta tanggal dan jam kegiatan dilaksanakan.
Breakdown ini berfungsi sebagai panduan untuk mempermudah setiap kru
memahami dan mengerti akan apa saja yang harus ia kerjakan dan ia persiapkan,
sehingga dengan adanya breakdown ini pekerjaan akan lebih terarah dan berjalan
rapi karena sudah ada susunan kegiatan yang sudah diatur.
b. Shooting Script
Shoting script memiliki sedikit kesamaan dengan breakdown, hanya saja pada
shooting script hanya berisi kumpulan dari setiap scene yang telah dikelompokkan-
kelompokkan berdasarkan jeda iklan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses
pengambilan gambar sehingga tidak rumit dan berpindah pindah. Disamping itu,
didalam shooting script juga berisi tentang instruksi-instuksi angle/sudut
pengambilan gambar, seperti long shoot, medium shoot, close up, pan left, pan right
dan lain-lain yang tentunya sudah disesuaikan dan diselaraskan dengan alur program
HUT SCTV
c. Set Up and Rehearsal
Tahapan ini disebut juga dengan tahap pengesetan, yang mana seluruh hal-hal yang
berhubungan dengan teknis dilapangan baik dekorasi tempat, tata cahaya, tata suara
dan kamera. Seluruhnya harus melalui proses pengesetan atau diatur agar
sesuai terhadap konsep yang telah ditentukan dalam breakdown. Hal ini bertujuan
untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan teknis di lapangan. Pengesetan dilakukan
di Mata Elang International Stadium, Ancol, Jakarta Utara karena memang HUT
SCTV diadakan disana. Pengesetan dilakukan mulai dari hari Senin untuk acara
yang diadakan hari Sabtu sehingga kira-kira memakan waktu enam hari. Di samping
itu, dalam tahap ini juga dilakukan geladi bersih atau latihan. Di sini seluruh pengisi
acara berlatih untuk tampil. Adapun pengisi acara yang mengisi program HUT
SCTV adalah Ungu, Wali, Setia Band, Syahrini, Afgan, Armada, Last Child, Uya
Kuya, SM*SH, Sandhy Sondoro, Sammy Simorangkir, Blink, Indah Dewi Pertiwi,
Giselle dan Derby Romero.






Analisis Perencanaan Program MPR

40


BAB V
Simpulan dan Saran
1.1 Simpulan

Dasar dari pembuatan sebuah perencanaan program acara yang dianut oleh SCTV adalah
rating analysis, target audience, social aspect, dan commercial aspect. Agar program HUT
SCTV yang ke-22 dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan perencanaan yang
matang. Perencanaan tersebut diawali dengan pembuatan ide yang dikembangkan
melalui hasil riset dan informasi dari berbagai sumber. Setelah itu, kru akan membuat
kerangka atau outline dari informasi yang akan ditampilkan menjadi sebuah script atau
naskah. Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai
program HUT SCTV Konser Persembahan 22 Tahun SCTV Teristimewa. Staffing,
budgeting/pembiayaan, penjadwalan, rapat kru, dan penentuan talent adalah bagian dari
perencanaan program HUT SCTV ini.

Setelah tahap-tahap perencanaan diatas, selanjutnya adalah tahapan persiapan. Pada
tahap persiapan yang harus dilakukan adalah breakdown, shooting script, dan set-up and
rehearsal. Pada tahap ini pula akan dilakukan berbagai persiapan sebelum live atau
proses pengambilan gambar berlangsung, termasuk diantaranya adalah persiapan alat-
alat yang akan diperlukan dan masalah-masalah teknis lainnya.

Mengingat pentingya kesuksesan acara ini bagi reputasi SCTV di mata masyarakat, maka
perencanaan-perencanaan tersebut tentu dilakukan secara maksimal oleh setiap individu
yang terlibat dalam pembuatan program ini. Kekompakan dari masing-masing kru juga
turut andil dalam menyukseskan acara ini. Dengan suksesnya acara HUT SCTV maka
image dari SCTV pun akan semakin baik sebagai stasiun televisi nasional di mata
masyarakat.






Analisis Perencanaan Program MPR

41


1.2 Saran

Dalam membuat perencanaan diperlukan tahapan perencanaan yang jelas agar segala
sesuatinya dapat lebih terarah dan selesai tepat pada waktunya.
Perlunya perencanaan yang matang khususnya menganalisis opini publik baik intern
maupun ekstern untuk membuat program agar dapat diterima.
Dalam menyukseskan suatu program diperlukan pula kesamaan persepsi tentang
konsep acara pada setiap orang dalam merancang program atau acara tersebut agar
tujuannya dapat terealisasikan sesuai dengan harapan mayoritas masyarakat pada
SCTV.
Dibutuhkan antisipasi atau alternatif-alternatif lain keika menghadapi masalah di
lapangan sehingga setiap kru secara individual dapat sigap mengambil keputusan.
Dibutuhkan inovasi-inovasi konsep setiap tahunnya agar lebih fresh dan up to date,
apalagi acara HUT SCTV ini selalu menjadi program rutin setiap tahun.



















Analisis Perencanaan Program MPR

42


Daftar Pustaka

Kadarman, A. M dan Jusuf Udaya, Pengantar I lmu Managemen. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.
Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE Yogyakarta
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga Jakarta
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga Jakarta
http://www.wowkeren.com
http://www.remaja-kehidupannya.blogspot.com

You might also like