You are on page 1of 11

DRAMA NATAL: HADIAH YANG KEKAL

Nah, kakak-kakak yang lagi mikirin buat naskah drama Natal, mungkin yang
satu ini juga bisa dipakai sebagai alternatif pilihan, atau sekedar sebagai
pembangkit ide kakak-kakak. Selamat membaca. (sayang versi audionya
nggak ketemu)


HADIAH YANG KEKAL
Ide cerita dan Naskah : Kak Yudi

Prolog
Si Cakep, Si Kaya, Si Gendut, Si Miskin sedang duduk (berpikir) ada yang
melihat ke atas, ada yang bertopang dagu, ada yang memegangi dahinya,
dsb)

Narator
Sebentar lagi Natal tiba. Beberapa anak sedang duduk dan mereka-reka
bingkisan apa yang ingin mereka minta kepada papa-mama mereka sebagai
hadiah di Hari Natal.

BABAK I
(Setting : Taman)
(Para penari masuk ketika terdengar musik)
Tarian : Feliz Navidad (Natal Tlah Tiba)

(Para penari keluar, tiga anak berkostum aneh yang mewakili mainan pakaian
dan coklat masuk panggung)
Si Cakep
(berdiri, maju ke depan dan melambaikan tangan ke penonton) Hai, teman-
teman! Biasanya setiap Hari Natal tiba, saya pasti akan dibelikan sepatu dan
baju baru oleh mama dan papaku.

Baju & Sepatu: (kedua tangan ditarik di depan dada) Yess!! Anak-anak tidak
pernah melupakan saya, setiap Tahun, bila Hari Natal tiba, mereka pasti akan
minta dibelikan baju dan sepatu baru. Papa dan mama mereka sampai
mengeluarkan uang banyak untuk membeliku. (berhenti sebentar) Tapi
sayang..saya hanya dipakai beberapa kali saja, setelah itu saya hanya
disimpan di dalam lemari sampai saya menjadi butut dan rusak! Kalau udah
begitu, pasti saya cuma dijadikan lap atau kain pel

Si Kaya
(berdiri, membusungkan dada dan menepuk dada) Kalau Saya, setiap Hari
Natal tiba, saya pasti mendapat mainan yang bagus dan yang paling mahal,
karena Mama dan Papa belinya di Mega Mall yang keren. Eh, pernah juga
loh, dibeli dari luar negeri.EmmPapaku kan kolor melorot, eh salah,
kolong merat, eh salah lagiapa sih temen-temenya, itu. Konglomerat!

Mainan
(Menyenggol sepatu dan baju dengan gaya mencibir) Hei, bukan kamu saja
yang disukai anak-anak, karena model saya beraneka ragam, tapi.saya
sering dibanting dan dirusak oleh mereka, yachnggak awet juga!

Si Gendut
Nah, kalau saya maunya minta coklat yang u..enak! Silver queen, tobleron,
cadsburry..ah, kalau itu sih udah bosen. Pokoknya, saya mau coklat yang
istimewa di Hari Natal tahun ini.

Coklat
Ih, saya paling mahal harganya, lho! Apalagi kalau di import dari luar negeri
dan rasanya enak sekali!! Tapi sayang, saya tidak bisa disimpan lama nanti
bisa rusak dan kalau sudah masuk mulut anak-anak itu, saya jadi lembek dan
jelek, lalu habis ditelan mereka. Iya, yach, ternyata saya juga tidak bisa awet
seperti hadiah yang lainnya! Oh, sedihnya. (pasang wajah cemberut)

Si Miskin
Kalau saya , sich, maunya hadiah yang nggak habis-habis, nggak pernah
rusak sampai saya besar nanti dan saya nggak perlu beli, jadi gratis aja!
Soalnya, papa dan mama lagi nggak punya uang untuk beli hadiah yang
mahal-mahal.

Si Cakep+Kaya+Gendut
(mencibir dan mengejek sambil mengacungkan jari telunjuknya dan
menggoyangkan tangannya dari atas ke bawah) Aduhkasihan deh, lo

Si Cakep
Masa mau minta hadiah yang nggak habis-habis, nggak pernah rusak dan
nggak usah beli
Si Kaya Mana ada hadiah seperti itu?

Si Gendut
Iya, biar sampai dunia ini persegi, nggak bakalan kamu dapat!

Si Miskin
(tangan bersedakep di depan dada dan memandang ketiga anak itu lalu
tersenyum) Kita lihat aja, nanti !

Narator
Itulah yang dipikirkan mereka. Satu hadiah yang tidak akan rusak, tidak akan
habis dan tetap mereka miliki sampai selama-lamanya.Kalian tahu, hadiah
apakah itu???

Babak 2
Si Murung
(duduk menekuk lututnya dan meletakkan dagunya di atas kedua lututnya
dengan wajah sedih) Hadiah Natal? Mungkin itu tinggal kenangan. Dulu
Mama-Papa selalu ingat membelikanku hadiah untuk Hari Natal. Tapi
sekarang.jangankan hadiah, mereka bahkan tidak ingat padaku lagi

Si Miskin
Hai, teman. Kenapa kau kelihatan sedih. Bukankah seharusnya kamu
bersukacita menyambut hari kelahiran Yesus..

Si Murung
Aku kehilangan papa-mamaku

Si Miskin
Apa? Kehilangan papa-mama? Maksudmu mereka sudah meninggal?

Si Murung
Tidak, mereka tidak meninggal. Tetapi mereka terlalu sibuk untuk
mengingatku lagi. Senin sampai Sabtu sibuk kerja mencari uang. Minggu
mereka sibuk di gereja, katanya sih, pelayanan. Aku sering ditinggal
sendirian. Sekarang, Hari Natal pun mereka tidak ingat untuk membelikanku
hadiah

Si Miskin
Ya, sudah. Aku akan menemanimu sekarang. Kamu tidak perlu bersedih,
bukankah masih banyak hal lain yang bisa membuat kita senang, misalnya
lagu Natal yang merducerita Natal yang indahdan tarian Natal yang
ceria.

TARIAN HYMNE OF JOY (Kesukaan bagi Dunia)
Si Murung
(berdiri dan menatap Si Miskin) Tunggu! Kau ingat tentang Yesus?

Si Miskin
(tersenyum) Ya, tentu. Aku sangat mengasihi Yesus.

Si Murung
Bukan itu maksudku, tetapi kau.Kau seperti Yesus!! Yesus yang kudengar
di Sekolah Minggu. Yesus yang mengasihi semua manusia: yang sakit, yang
susah, yang menderita, dan yang kesepian seperti aku ini

Si Miskin
Oh, ya? (menutup mulutnya dengan telapak tangan) Ya, Tuhan. Kenapa aku
tidak menyadari kalau aku sudah mendapatkan hadiah yang kekal itu..

Si C+K+G
Apa? Kau sudah mendapatkan hadiah itu!?

Si Miskin
Benar, teman-teman. Aku sudah mendapatkan hadiah yang kekal itu. Dia
tidak bisa rusak, tidak pernah habis dan akan menjadi milikku sampai aku
besar nanti, bahkan sampai selamanya..

Si Gendut
Wah, hebat! Kalau gitu bagi dooong

Si Kaya
Hei, gendut. Aku duluan

Si Cakep
(menarik kedua temannya) Aku dong yang duluan. Tadi kan yang keluar
panggung aku duluan

Si Miskin
TenangSebenarnya kita semua bisa memilikinya. Hadiah yang kekal itu
adalah Yesus. Allah Bapa telah memberikan-Nya kepada kita sebagai hadiah
yang kekal.

Si Murung
Ya, karena begitu besar kasih Allah kepada kita, maka Ia mengaruniakan
Yesus kepada kita supaya kita selamat dan beroleh hidup kekal (menengok si
Miskin) Begitu kan?

Si Miskin
(mengacungkan jempol) Hadiah itu bisa kalian miliki, bila kalian mau
menerima Dia dalam hati kalian

Si Kaya
Aku mau

Si Cakep
Aku mau

Si Gendut
Aku juga

Si Miskin
Nah, hadiah yang termahal, terindah dan kekal selama-lamanya tidak kita
dapatkan di dunia ini, tetapi telah diberikan oleh Allah, yaitu pada malam
Natal ketika Yesus turun ke dunia untuk menyelamatkan kita semua

Epilog
Narator Nah, adik-adik. Ternyata hadiah yang kekal itu adalah Tuhan Yesus
sendiri. Semua hadiah di dunia ini akan rusak dan musnah, tetapi Yesus akan
menjadi milik kita sampai selama-lamanya. Amin.

Theme Song
Di antara yang indah Dialah terindah
Di antara yang mulia Dia lebih mulia
Dia tak akan pudar dan tak kan pernah musnah
Dialah Yesus, Hadiah dari Sorga
Dia diberikan kepada kita
Sbagai anugrah dari Allah Bapa
Untuk tebus dosa kita semua
Bagi kita yang percaya pada-Nya
Di antara yang indah Dialah terindah
Di antara yang mulia Dia lebih mulia
Dia tak akan pudar dan tak kan pernah musnah
Dialah Yesus, Hadiah dari Sorga
Dialah Yesus, Hadiah yang kekal
Dialah Yesus, untuk kita semua


CATATAN:

Setting Panggung
Taman dengan beberapa tanaman hias dan lampu taman

Perlengkapan & Tokoh:
1.Si Cakep: (Perempuan, centil dengan pakaian pesta putih dan pita rambut
merah)
2.Si Kaya: (Laki-Laki, berdasi, pakai jas, gayanya sedikit sombong)
3.Si Gendut: (Laki-laki, gendut dengan pakaian warna-warni cerah)
4.Si Murung: (Laki-laki, berpakaian santai dengan topi)
5.Si Miskin: (Perempuan, pakaian sederhana, ceria, penuh senyum)
6.Baju & Sepatu : Kostum bentuk sepatu atau baju atau bisa juga dibuat dari
karton
7.Mainan: Kostum bentuk mobil, boneka, dsb..dari karton
8.Coklat: Kostum bentuk coklat dari karton, bisa ditempeli iklan coklat
9.Dua team penari untuk lagu Feliz Navidad dan Hymne of Joy

Drama bisa diakhiri setelah epilog, tetapi bisa juga diakhiri dengan
menyanyikan lagu tema bersama seluruh pemain drama dan penari.

Selamat berlatih. Tuhan memberkati.

Selamat Natal..

























Drama : Anak Yang Hilang
Narator : Ini adalah kisah yang pernah diceritakan oleh Yesus alkan Kristus.
Cerita tentang seorang anak yang pergi meninggalkan ayahnya yang kemudian
menyadari kesalahannya dan kembali kepada Bapanya. Selamat menyaksikan
drama Anak Yang Hilang


Di Rumah
Ayah : ( Duduk-duduk sambil membaca koran )
Bungsu : Ayah, aku melihat ayah memiliki harta kekayaan yang melimpah ruah.
Dan aku yakin itu pasti nanti akan menjadi milikku dan saudaraku. Lalu apa
bedanya kau memberikannya sekarang atau nanti. Aku mau sekarang kau
memberikannya, Ayah!
Ayah : Tapi untuk apa anakku. Untuk apa semua itu jika kau dapat tinggal disini
bersamaku dalam segala kelimpahan.
Bungsu : Ah, aku sudah bosan tinggal bersama ayah disisni. Aku mau pergi ayah.
Sekarang berikan harta bagian ku
Narator : Setekah si Bungsu mendapatkan hartanya, Iapun pergi menjual seluruh
bagian hartanya. Lalu pergi kenegri yang jauh dan menghabiskan hartanya
dengan berfoya-foya.


Di Tempat Main Judi
( Debby, Giani, Ella, Paulina ) bermain judi hingga uang si Bungsu habis

Narator : lalu di negri itu terjadi bencana kelaparan dan harta si Bungsupun telah
habis. Sementara si Bungsu menderita, teman-temannya pergi meninggalkannya
Bungsu : ( Berjalan menghampiri teman-temannya ) Dapatkah kalian
meminjamkan aku uang ataupun hanya memberikan aku sedikit makanan. Aku
lapar!
Debby : kamu siapa? Gak kenal dech....
Bungsu : Apakah kalian telah melupakan aku. Aku kan teman kalian.
Paulina : maaf ya, Kami gak punya teman yang miskin dan gembel kayak kamu
Bungsu : Jadi, selama ini kalian kanya memanfaatkan aku ?
Ella : Ya gitu deh. Bagus kalau nyadar
Nyanyi ( Ella, Debby, Paulina ) :
Ada uang teman sayang
Tak ada yang teman ku tendang
Memang pantas diriku melakukan itu
( teman-temannya pergi meninggalkannya )
Bungsu ( nyanyi ) :
Akhirnya kaupun pergi
Biarkanku disisni,ternyata kau juga tak apunya hati
Sedih hati tak terperi, Sepiku tinggal sendiri
Mau marah! Tapinya sama siapa???
Kini, aku disini, Cuma sendiri, tiada yang mencari
Sampai hati, sampai begini, kau tak peduli,
Oh teganya......

Narator : Lalu si Bungsu pun pergu melanjutkan perjalanannya dan ia pergi
mencari pekerjaan
Joel ( Nyani ) :
Saya ini Joel si gembala
Hoi ye... hoi yo... hei ye...
Inilah kerjaanya Joel si gembala si gembala
Apa yang kau pikirkan lagi
Bungsu : permisi, Pak... bisakah saya meminta pekerjaan kepada Bapak?
Joel : Sebenarnya disini sudah nggak ada pekerjaan. Tapi karena kasihan sama
kamu, saya akan memberikan kamu pekerjaan jadi tukang kasih makan babi. Ini
makanannya, sekarang kasih makan babi itu, setelah itu bersihkan kandangnya

Narator : Si Bngsupun pergi melakukan pekerjaannya. Namun setelah itu ia
menjadi lapar dan menemui pemilik babi untuk meminta makanan
Bungsu : maaf pak kalau saya mengganggu. Tapi sekarang saya sangat lapar.
Dapatkah saya meminta makanan untuk mengisi perut saya?
Joel : Enak saja kamu. Baru kerja sedikit langsung minta makan. Kamu pikir ini
kandang bapak kamu! Sekarang kamu pergi. Kamu saya pecat!
Bungsu : ( sambil berjalan ) di rumah bapaku semua orang dapat hidup layak.
Bahkan pelayannya saja hidup berkecukupan. Aku akan pergi ke rumah bapa
untuk berkata bahwa aku tidak pantas lagi menjadi anak bapa. Karena itu aku
akan menjadi pelayan bapa....
Narator : lalu si Bungsu pun pergi ke rumah bapanya
Nyanyi ( Bungsu ) :
Teringat masa keciku, kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu buatku melambung
Disisimu terngiang, hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi serta harapanmu

Kau ingin ku menjadi yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu, jauhkan godaan yang mungkinku lakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku, terbelenggu jatuh dan terinjak

Tuhan tolonglah sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku trus berjanji takkan hianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya ku mencintaimu
Kan ku buktikan, ku mampu penuhi maumu
Teringat masa kecilku...
Ayah : anakku, akhirnya kau kembali juga. Aku telah mencarimu kemana-mana
Bungsu : ayah, aku telah berdosa kepadamu. Karena itu aku tidak layak disebut
sebagai anaknu. Karena itu jadikanlah aku pelayanmu saja ayah
Ayah : Kau ini berkata apa. Hari ini aku sangat senang, karena anakku yang telah
lama hilang telah kembali pulang. ( berbicara kepada pelayannya ) cepat,
ambilkan jubah terbaih. Lalu potong anak lembu terbaik dan undang semua
orang. Hari ini aku sangat berbahagia karena kau kembali pulang

Di Rumah
Pelayan ( Nyanyi ):
Kerja-kerja mari kita kerja
Bersih-bersih untuk pesta
Pesta meriah untuk anak yang hilang
Gembira bersama...

Narator : setelah itu si Sulungpun pulang dan dia menjadi heran melihat
keramaian yang terjadi di rumah ayahnya.
Sulung ( menghampirp pelayan ) : ada apa ini? Mengapa ssemuanya sibuk seperti
ada pesta?
Pelayan : memang ada pesta untuk menyambut kedatangan adikmu yang telah
lama hilang
Narator : Mebdengar hal itu si Sulungpun menjadi marah. Lalu ia datang
menghampiri ayahnya
Sulung : Ayah, aku mendengar bahwa si Bungsu telah kembali. Ayah
mengadakan pesta untuknya. Ini tidak adil ayah. Aku saja yang selalu menemani
ayah tidak pernah diadakan pesta ubtukku. Sedangkan Bungsu yang sudah pergi
dan kembali tanpa tahu malu, malah ayah membuatkan pesta besar-besaran
untuknya...
( Nyanyi )
Hatiku sedih, hatiku marah, mengapa semua ini terjadi
Hatiku bertanya, hatiku curiga, mungkinkah ayahku tidak adil dan benci padaku
Aku yang selalu di sini, mengikuti perintahnya
Dia yang pergi disana lebih disayang olehnya
Mengapa semua ini terjadi sungguh sangat tidak adil

Ayah : Bukannya ayah tidak menyayangimu. Tapi seharusnya kau senang karen
adikumu tekah kembali. Bukankah apa yang menjadi milikku adalah milikmu
juga ? Marilah masu dan ikutlah berbahagia bersama kami...
Lagu:
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga

Pesan-pesan

Paulina : Cerita ini mengajarkan kita untuk saling berbagi dan tidak cemburu
satu sama lain
Debby : Mengajarkan kita untuk saling berbagi walaupun itu sangat sulit
Joel : Membuat kita tahu dan sadar semua kesalahan kita
Ella : Dan melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Allah di
dalam hidup kita
Giani : Allah yang selalu senantiasa mengampuni dosa kita sebelim kita
memohon ampun kepadaNya. Dan bersukacita bersama para malaikatnya
apabila kita anak-anakNya yang hilang kembali padanya
Diposkan oleh Diary Of Us di 21.22
Kirimkan Ini lewat Email

You might also like