You are on page 1of 9

Karakter Rolling Speed!

"Karakter seting mesin Yamaha Mio ini menerapkan prinsip


rolling speed. Cepat keluar dari tikungan. Caranya seting rasio kompresi 13,8 : 1. Karakter ini
yang disukai M. Nurgianto,” jelas Yogi Suryo Sumunar, pemilik motor juga Yogi Speedshop di
Jl. Kesehatan Raya, No. 3, Jakarta Selatan.

Hasilnya Nurgianto juara kelas FFA di ajang balap skubek seri II di Bandung, Jawa Barat. Seting
dapur pacu skubek ini, memang dibuat sesuai karakter sang racer itu sendiri. Makanya Nurgianto
yang membawa nama Kawahara Yogi SS Puma Racing Team ini, mampu berdiri di podium

tertinggi!

Awalnya, nggak pasang target tinggi. Tapi setelah balap, kenyataannya melebihi target,” senang
Yogi. Untuk seting skubek dengan kelir airbrush grafis macam motor contezt ini, Yogi berkoalisi
dengan Ari Wibowo alias Black. Doi mekanik sekaligus owner ART Putra Mandiri yang
bengkelnya ada di Jl. Panti Asuhan, Ceger, Pondok Aren, Tangerang, Banten.

Kompresi tinggi tercipta, lantaran papasan head alias kepala silinder sekitar 0,6 mm. Enggak
terlalu ekstrem memang? Namun karena dipadu dengan volume silinder yang sudah
bengkak.Hasilnya rasio kompresi melambung.

Untuk mengail volume silinder besar, “Stroke naik 5 mm lewat aplikasi kruk-as custom yang
terapkan setang piston milik Yamaha RX-Z,” ungkap Yogi.
Pakai setang itu, memungkinkan menggeser big end alias posisi pin di
kruk-as. Karena pin setang piston RZ-Z lebih kecil, jadi mudah digeser jauh keluar. Dengan
pindahnya lubang big end ini, naik-turun stroke bertambah menjadi 10 mm. Ya, langkah sekarang
menjadi 67,9 mm.

Boleh dibilang naiknya stroke untuk turun di kelas bergengsi ini, sedikit lebih kecil ketimbang
rival lainnya. Apalagi, piston hanya mengaplikasi milik Honda Tiger oversize 200 yang
berdiameter 65,5 mm.

“Kalau dihitung-hitung, kapasitas mesin hanya 229 cc. Belum terlalu ekstrem,” timpal Black.
Kondisi ini, tentunya putaran bawah skubek tidak bisa bicara banyak. Ya! Tak seperti skubek
yang alami kenaikan stroke di atas 10 mm.

Tapi lagi-lagi, karena karakter Anto yang suka gantung gas dan rolling speed. Anto mampu
menjaga mesin tetap dan mampu menghasilkan power kala masuk dan keluar tikungan.

Hasilnya Anto juara 1 seri 2 dan mendapatkan hadiah total sekitar Rp 5 juta. Selamat ya!

KEM PAPAS 1 MM

Menemani kepala silinder yang hanya dipapas 0,6 mm, Ari dan Yogi memutuskan untuk
memakai kombinasi payung klep milik Honda Tiger. Tak langsung pasang, tapi klep ini juga
dimodifikasi diameter payung klepnya.

“Terutama untuk klep buang. Klep buang dibikin jadi 26 mm. Ya, dikecilkan agar tetap ada
tendangan balik yang dibutuhkan di ruang bakar. Tenaga bawah tidak terlalu ngedrop,” kata
Yogi. Lalu, untuk menekan rocker-arm mampu menonjok batang klep buang dan isap,
dipercayakan ke noken-as Kawahara tipe racing only.

Oleh Ari alias Black, noken-as ini dipapas lagi satu mm. “Agar durasi kem sedikit lebih tinggi
lagi. Maklum, butuh suplai lebih lama dan banyak agar tidak kekurangan suplai Pertamax Plus
saat gas digantung,” ungkap Black yang selalu menebar senyuman. Awas kering! He..he..he...
|

SETING MOTOR 4 TAK


Untuk meningkatkan daya atau power mesin motor standart yang biasa disebut tune up, perlu
diusahakan perubahan-perubahan pada beberapa hal :

1. Meningkatkan / menaikkan perbandingan kompresi.


2. Memperbaiki porting IN maupun EX supaya pemasukan bahan bakar menjadi lancar dan
baik.
3. Merubah durasi, Lift noken as.
4. Mengubah pengapian (apabila dalam perlombaan diperbolehkan).
5. Mengubah rasio dengan Close Rasio.
6. Setting karburator.

KOMPRESI
Meningkatkan perbandingan kompresi (Compretion Ratio = CR) adalah cara awal yang
ditempuh oleh para mekanik untuk meningkatkan power mesin. Namun demikian untuk
meningkatkan perbandingan kompresi perlu diperhatikan beberapa faktor, antara lain :

1. Bahan bakar yang digunakan.


2. Kwalitas piston yang digunakan.

CARA MENAIKKAN KOMPRESI :

1. Mengganti piston dengan model racing.


2. Mendekatkan deck clearance.
3. Membubut Head.
4. Mengelas Head.
5. Membubut Blok dan Piston.

CARA MENURUNKAN KOMPRESI :

1. Merimer dome pada head.


2. Memperdalam coakan klep pada piston.
3. Membubut piston.

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :

1. Power mesin meningkat.


2. Final gear menjadi berat.
3. Power mesin terasa dari putaran bawah sampai atas.

KERUGIAN MENGGUNAKAN KOMPRESI TINGGI :

1. Mesin menjadi cepat panas.


2. Engine break menjadi besar dan kasar.
3. Apabila perhitungan kompresi tidak tepat, sering terjadi detonasi.
Untuk mengetahui / menghitung perbandingan kompresi (CR) dari satu mesin, kita perlu
mengetahui dulu volume silinder yang akan dikerjakan.

CONTOH PADA MESIN JUPITER Z O/S 100


Bore atau D : 52 mm = 5,2 Cm
Stroke 54 mm = 5,4 Cm
= 0,785 x 5,22 X 5,42
= 114,62 cc
≈ 115 cc

CONTOH PADA JUPITER Z O/S 100


Volume ruang bakar diukur dengan buret lewat busi adalah 14,55 c
Jadi Volume ruang bakar 14,55 cc – 0,7 cc = 13,85
( 0,7 cc adalah Volume Ruang Busi )

Cara menentukan berapa cc isi ruang bakar yang harus kita pakai pada perbandingan kompresi
yang sudah kita tentukan.

Misalnya kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14 berapa volume ruang bakarnya ?


Berarti apabila kita menginginkan perbandingan kompresi 1 : 14, isi ruang bakar harus 8,84cc.

PORTING
Maksud dari mengubah porting adalah usaha untuk meningkatkan atau memperbaiki efisiensi
volumetric dengan mengoptimalkan aliran gas ke dalam ruang bakar.
Ada 3 faktor yang menentukan besarnya tenaga pada sebuah mesin :
1. Efisiensi mesin
yaitu seberapa dorongan pada piston yang dihasilkan oleh gaya putaran fly wheel.
2. Efisiensi thermal (panas)
yaitu seberapa banyak bahan bakar yang harus dibakar/ dipanaskan dalam silinder untuk
mendorong piston turun menuju TMB secara efisien.
3. Efisiensi volumetric
yaitu membuat saluran / ukuran yang tepat untuk memompa gas secara optimal.

Macam Macam Bentuk Porting


Dalam modifikasi, Head usahakan agar tidak mendapat hambatan apapun, misalnya lubang
intake dengan lubang manifold atas juga harus sama dengan joint / karet manifold, usahakan
dalam merimer supaya tidak ada ruang yang menyudut.

NOKEN AS
Di antara komponen pada motor yang paling utama untuk meningkatkan kecepatan mesin adalah
memodifikasi camshaft / cam/ noken as. Noken as berfungsi mengatur buka / tutup klep yang
dibutuhkan untuk mengatur bahan bakar melewati klep in dan membuang melewati klep ex
secara selaras.

CARA KERJA NOKEN AS SEBAGAI BERIKUT :


1. Apabila titik A menyentuh pelatuk, maka katup mulai terangkat dan akan terbuka penuh
setelah mencapai puncak tonjolan ( titik B ).
2. Setelah melewati puncak, katup akan turun kembali dan tertutup rapat setelah titik C.
3. Dari A kemudian naik ke C dan kemudian kembali ke B disebut durasi noken as.
4. Tinggi tonjolan menentukan Lift Max.
5. Bentuk permukaan profil tonjolan menentukan percepatan penutupan dan pembukaan
katup oleh bentuk permukaan profil tonjolannya.

LIFT MAX
Cara menentukan Lift Max pada motor balap :
Secara teori untuk motor standart, Lift Max adalah 23% dari diameter klep in. Kemudian untuk
motor balap dengan sirkuit yang tidak begitu panjang, Lift Max sekitar 29% – 31% dari diameter
klep in. Untuk balap dengan sirkuit panjang, Lift Max dapat dibikin sampai dengan 35% dari
diameter klep.

Motorcycle
Cara menghitung durasi ada beberapa cara :

1. Durasi dihitung setelah klep mengangkat 1,27mm pada setelan klep 0 (zerro).
2. Durasi dihitung pada saat klep mulai membuka pada setelan klep 0,10 mm.

Untuk mempermudah pembuatan, kita akan menggunakan cara yang ke dua. Sebelum kita ingin
menentukan angka durasi, harus kita ketahui dulu berapa LC (lobe center) pada noken as yang
akan kita modifikasi.

Untuk mengetahui LC, kita harus memasang noken as pada mesin dan mengukur dengan busur
derajat yang dipasang pada kruk as sebelah kiri / magnet.

Sebagai contoh :
LC PADA JUPITER Z : 103
Kita menginginkan durasi 310 derajat.
Berapa derajat in open dan berapa derajat in close ?

Perhitungan Untuk Mencari in close :


310 – 180 - 52 = 78

BERARTI UNTUK LC 103 JIKA KITA MENGINGINKAN DURASI 301 ANGKA


DURASINYA ADALAH :
IN OPEN 52 SEBELUM TMA
IN CLOSE 78 SETELAH TMB

Untuk motor balap durasi idealnya adalah 29 - 33.


Untuk lift max motor balap durasi idealnya adalah :
7,5 mm - 8,3 mm

Keuntungan menggunakan lift tinggi dan durasi besar :


• Tenaga mesin menjadi sangat besar
• Mesin sangat bagus di putaran atas

Kerugian menggunakan lift tinggi dan durasi besar :

• Pada putaran bawah kurang bagus


• Per klep menjadi tidak awet
• Klep floating / melayang apabila pir klep tidak kuat
• Coakan klep pada piston harus dalam

CARA MENGGERINDA CAM

• Bagian Base Circle digerinda kurang lebih 18 sampai ketemu lift yang diinginkan
• Kemudian diikuti dengan menggerinda bagian ram untuk menentukan durasi
• Menggerinda bagian flank untuk menentukan lift O/L dan membentuk profil
• Usahakan dalam menggerinda sebuah kem dengan rata dan halus untuk menjaga agar
rocker arm tetap awet dan mengurangi floating.

IGNITION / PENGAPIAN

Bagian pada mesin berfungsi untuk membakar campuran bahan bakar dan udara yang di
kompresi oleh piston, sebelum piston mencapai TMA.
Sumber arus listrik untuk menghasilkan loncatan api bisa berasal dari spul atau langsung aki.
Sumber listrik yang dihasilkan langsung dari sepul sering disebut pengapian AC, dan langsung
dari aki sering disebut pengapian DC.

Pengapian AC
Keuntungan menggunakan sistem AC :

• Sistem listrik langsung sesuai dengan putaran mesin.


• Tidak perlu menggunakan aki

Kerugian menggunakan sistem AC :

• Putaran mesin sedikit berkurang, karena gaya magnet yang ada

Pengapian DC
Keuntungan menggunakan sistem DC / Total Lost :

• Tidak perlu menggunakan magnet


• Berat rotor bisa dibuat sesuai keinginan kita (bisa sangat ringan)

Kerugian menggunakan sistem DC / Total Lost :

• Harus sering mengisi ulang (recharging) aki (accu)


• Resiko terjadi aki tekor
Perbedaan waktu pengapian standart dan yang sering digunakan untuk balap:
Pengapian untuk motor standart

• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 8 – 15 sebelum TMA
• Pada RPM tengah tinggi (4.000 ke atas) :loncatan api pada 25 – 30 sebelum TMA
• Api busi tidak besar dibanding pengapian balap

Pengapian untuk motor balap

• Pada RPM rendah (1.000 – 3.000 RPM) : loncatan api pada 20 – 30 sebelum TMA
• Pada RPM tengah sampai tinggi ( 4.000 ke atas) : loncatan api pada 35 – 42 sebelum
TMA
• Api busi besar

Macam macam jenis CDI

1. single map
cdi yang terdiri hanya dengan 1 map/kurve
contoh : cdi bawaan motor, cdi brt dual band

2. multi map
cdi yang terdiri lebih dari 1map / kurve yang dapat kita pilih sendiri dengan beberapa click.
contoh : cdi rextor adjustable, cdi brt smart click

3. cdi programable
cdi yang bisa diatur kurve/ grafik pengapian menurut keinginan kita, yang disesuaikan dengan
karakter mesin yang dibutuhkan.
contoh : rextor programable, cdi vortec, cdi brt remmote.

TELAH HADIR!!
Telah Hadir Alat Test 3 in1 dari KAITO
Yang bisa digunakan untuk mengetes CDI unit , COIL unit & BUSI ( SPARK
PLUG . Dalam satu kotak yang telah
Didisain Sedemikian rupa supaya mudah
Cara penggunaan serta pemakaiannya di-
Lapangan.Sebelum dipasarkan Alat Test
KAITO ini telah Di uji coba berbagai
Merek CDI Unit produk Japan Maupun
RRT , COIL Unit & SPARK PLUG . Dan Alat test KAITO dilengkapi pengaman ( FUSE ) bila
terjadi kesalahan pemasangan Kabel kabel dari Soket CDI ,COIL Maupun SPARKPLUG . Dan
Kotak alat Test KAITO Ini telah dilapisi cat POWDER COATING yang anti karat & juga
berfungsi untuk menghindari Tengangan tinggi dari BODY kotak ( GROUND ) / Tegangan
220V .Dan khusus Test CDI Unit dapat digunakan untuk mengetes CDI AC & CDI DC
SYSTEM.
DATA SPESIFIKASI ALAT TEST 3 in 1 KAITO
1. DAYA Input : 220 V
2. SOKET OUTPUT 1 : SOKET TEST CDI UNIT AC & DC SYSTEM.
20 Set Soket Test CDI unit & Soket SPARK PLUG .
3. SOKET OUTPUT 2 : CABEL COIL TEST .
4. SOKET OUTPUT 3 : BUSI ( SPARK PLUG ) TEST .
5. KNOP TEST : Pengaman dari tegangan tinggi pada waktu pemakaian
6. SKALAR POSITION : CDI , COIL & SPARK PLUG.
7. PENGATUR PENGAPIAN : PENGAPIAN Dari CDI ,COIL Dapat diatur dengan
Baut Pengatur .
8. EXTRA FAN : KIPAS Pendingin Travo & komponen Alat test .
9. EXTRA CONECTING CABLE : Soket sambungan UNTUK Soket test CDI .
Semoga ALAT TEST 3 in 1 KAITO ini dapat membantu mempercepat serta memudahkan
pekerjaan MEKANIK . Dan sangat dianjurkan tiap TOKO/BENGKEL
Memiliki Alat test ini . Terima kasih kepada para pelangan yang telah menggunakan
Produk dari KAITO .( YAMAGUCI ELECTRIC GROUP )

Alat Test 3 in 1 ini dilengkapi soket test untuk


keperluan pengetesan :

22 SOKET TEST CDI UNIT YANG ADA PADA ALAT TEST 3 in 1 KAITO
DAN SOKET TEST COIL BUSI SERTA SOKET SAMBUNGAN TEST CDI :
I . SUZUKI
1 . SOKET TEST CDI : RC100 / CRYSTAL / TORNADO / RGR - AC
2 . SOKET TEST CDI : GP100 / GPR / FR80N - AC
3. SOKET TEST CDI : TRS / Z - AC
4. SOKET TEST CDI : SHOGUN 110/125R / NEOTECH - DC
5. SOKET TEST CDI : SATRIA - DC
6. SOKET TEST CDI : SMASH - DC
II . YAMAHA
1. SOKET TEST CDI : RXS / V80 (3M5) - AC
2. SOKET TEST CDI : FORCE 1 /ALFA KS / RX KING 12 V ( 3KA ) - AC
3. SOKET TEST CDI : ALFA ES (3AY) - AC
4. SOKET TEST CDI : RX KING 6V ( 1MF ) - AC
5. SOKET TEST CDI : CRYPTON / VEGA R (4ST) - AC
6. SOKET TEST CDI : VEGA(5ER)( Tidak Bisa Ditest,Langsung Sepeda Motor )
7. SOKET TEST CDI : JUPITER 5TP / MIO 5TL / VEGA R NEW 5TP - DC
8. SOKET TEST CDI : RX-Z 7 KABEL.(55K) - AC
9. SOKET TEST CDI : SCORPIO ( 5BP ) / VEGA ( 5ER ) - AC
III . HONDA
1. SOKET TEST CDI : ASTREA STAR / PRIMA / GRAND / SUPRA - AC
2. SOKET TEST CDI : TIGER - AC
3. SOKET TEST CDI : KHARISMA / KIRANA - DC
4. SOKET TEST CDI : GL PRO NEOTECH / SHOGUN - DC
5. SOKET TEST CDI : CS-1 - DC
IV . KAWASAKI
1. SOKET TEST CDI : BLITZ JOY / KAZE / GRAND - AC
2. SOKET TEST CDI : BINTER MERCY - DC
V . MOTOR CHINA
1. SOKET TEST CDI : HOKAIDO/LIFAN/BEIJING - DC
2. SOKET TEST CDI : SANEX BETA / GRAND - AC
3. SOKET TEST CDI : SANEX FIESTA - AC
4. SOKET TEST CDI : SANEX SIERRA - AC
VI . SOKET TEST COIL BUSI / SPARK PLUG
VII. SOKET SAMBUNGAN CDI ( EXTRA CONECTING ) 1 SET
JUMLAH SOKET TEST : 24 SET

Untuk mengetahui lebih lanjut hubungi: 031-70629866 atas nama Bapak Lucas Nugroho.
Terima Kasih

You might also like