You are on page 1of 23

BAB 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PERTAHANAN





A. KONDISI UMUM

Terjadinya bencana nasional gempa bumi dan gelombang tsunami di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) pada tanggal 26 Desember 2005 telah
memunculkan kesadaran tentang perlunya peningkatan kemampuan pertahanan
khususnya dalam rangka pelaksanaan operasi militer selain perang (OMSP).
Urgensi ini tergambarkan dengan jelas bahwa ketika kejadian luar biasa tersebut terjadi,
peran institusi pertahanan belum dapat bekerja secara optimal. Meskipun berbagai
upaya evakuasi dan penanganan pasca bencana telah dilakukan secara maksimal oleh
institusi pertahanan, namun karena tidak disertainya kemampuan peralatan dan fasilitas
yang memadai berakibat pada tidak optimalnya kecepatan dan ketepatan dalam
bertindak. Sementara itu, keterlibatan militer asing dalam tugas kemanusiaan menjadi
cerminan rendahnya kemampuan peralatan dan fasilitas pertahanan dan keamanan baik
dari segi kuantitas, kualitas maupun teknologi.

Pada saat ini kekuatan pertahanan Indonesia berada dalam kondisi under capacity,
bahkan apabila disejajarkan dengan sesama anggota negara ASEAN, Indonesia berada
pada posisi terbawah. Rendahnya kemampuan untuk menerapkan teknologi baru di
bidang pertahanan menyebabkan peralatan militer yang dimiliki kebanyakan sudah
usang dan ketinggalan jaman dengan rata-rata usia lebih dari 20 tahun. Data tahun 2005
menunjukkan bahwa kekuatan matra darat, kendaraan tempur berbagai jenis yang
jumlahnya 1.766 unit, hanya 1.077 unit (60,99 persen) yang siap untuk dioperasikan;
kendaraan motor berbagai jenis yang jumlahnya mencapai 47.097 unit, yang siap
dioperasikan sebanyak 40.063 unit (85,04 persen); dan pesawat terbang berbagai jenis
yang jumlahnya mencapai 61 unit, hanya 31 unit (50,82 persen) yang siap untuk
dioperasikan. Kekuatan matra laut, kapal perang (KRI) yang jumlahnya 114 unit, hanya
61 unit (53,51 persen) yang siap untuk dioperasikan; kendaraan tempur Marinir
berbagai jenis yang jumlahnya mencapai 435 unit, yang siap dioperasikan hanya 157
unit (36,09 persen); dan pesawat udara yang jumlahnya mencapai 54 unit, hanya 17 unit
(31,48 persen) yang siap untuk dioperasikan. Sedangkan untuk kekuatan matra udara,
pesawat terbang berbagai jenis yang jumlahnya 259 unit, hanya 126 unit (48,65 persen)
yang siap untuk dioperasikan dan peralatan radar sebanyak 16 unit, hanya 3 unit (18,75
persen) yang siap untuk dioperasikan. Dengan wilayah yang sangat luas baik wilayah
daratan, laut maupun udara, maka kuantitas, kualitas serta kesiapan operasional alat
utama sistem senjata (alutsista) sebesar itu sangat muskil untuk menjaga integritas
wilayah dengan optimal.


II.6 - 2

Sementara itu, anggaran pertahanan hanya mencapai 1,1 persen dari Produk
Domestik Bruto atau 5,7 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional. Di sisi
lain, Singapura sebagai negara pulau telah mengalokasikan anggaran pertahanan
nasionalnya mencapai 5,2 persen dari Produk Domestik Bruto atau 21 persen dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasionalnya. Kondisi ideal dalam periode lima tahun
ke depan anggaran pembangunan pertahanan seharusnya mencapai 3 4 persen dari
Produk Domestik Bruto. Rendahnya anggaran pertahanan ini menyebabkan upaya-
upaya peningkatan kemampuan kekuatan pertahanan sangat sulit dilakukan. Padahal
diplomasi luar negeri dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional secara
signifikan memerlukan dukungan kekuatan pertahanan yang memadai.

Meskipun masih dalam skala rendah dibandingkan dengan negara-negara lain,
kebijakan, strategi, dan perencanaan pertahanan mulai mengarah kepada pembentukan
minimum essential force. Alat utama sistem senjata (alutsista) TNI telah mengalami
peningkatan kemampuan meskipun belum sampai memenuhi kebutuhan minimal.
Peningkatan kemampuan alutsista TNI lebih banyak dibangun melalui perpanjangan
usia pakai yang dilaksanakan melalui repowering atau retrofit. Hal ini merupakan
langkah yang strategis dalam upaya mengoptimalkan alutsista yang tersedia. Selain
dikarenakan keterbatasan anggaran pemerintah, hal tersebut merupakan langkah yang
lebih murah apabila dibandingkan dengan pembelian alutsista baru. Pembelian alutsista
baru secara selektif hanya dilaksanakan untuk menggantikan alutsista yang sudah tidak
dapat dioperasionalkan dan dalam rangka penyesuaian terhadap perkembangan
teknologi pertahanan. Di samping itu, upaya modernisasi alutsista, khususnya
pertahanan udara, mulai dicari kemungkinan memanfaatkan teknologi Rusia yang
modernitasnya setingkat dengan teknologi Eropa dan Amerika Serikat. Upaya ini
dilakukan sehubungan dengan embargo alutsista berkepanjangan dari Amerika Serikat
terkait dengan dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Timor Leste. Upaya
pemanfaatan industri pertahanan dalam negeri juga mulai meningkat seiring dengan
meningkatnya kualitas produk peralatan militer.

Secara institusional, penyelenggaraan pertahanan negara merupakan kewajiban
negara. Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam bela negara yang menganut sistem pertahanan negara
semesta. Mekanisme keikutsertaan warga negara dalam bela negara adalah melalui
Pendidikan Kesadaran Bela Negara atau wajib militer. Namun sampai saat ini
partisipasi masyarakat dalam pembangunan pertahanan dirasakan belum
mantap. Ketidakmantapan tersebut dikarenakan sampai saat ini belum ada kejelasan
peraturan perundang-undangan yang mengatur partisipasi masyarakat dalam
pembangunan pertahanan. Di sisi lain, biaya yang dibutuhkan untuk melatih dan
mendidik masyarakat yang siap untuk dikerahkan dalam sistem pertahanan sangat besar,
sehingga upaya melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pertahanan negara masih
sangat terbatas pada kebutuhan profesional seperti wajib militer bidang kesehatan,
hukum, administrasi, pembinaan mental dan lain sebagainya.


II.6 - 3

Berkenaan dengan kondisi umum tersebut di atas, maka tantangan yang dihadapi
pembangunan nasional tahun 2006 adalah bagaimana memenuhi kebutuhan alutsista
untuk meningkatkan kemampuan pertahanan pada tingkat minimum essential force.
Tantangan selanjutnya adalah bagaimana dengan skala kekuatan minimum tersebut,
mampu meningkatkan jumlah dan kondisi siap alutsista untuk meredam berbagai
ancaman pertahanan baik yang berasal dari dalam negeri berupa kegiatan separatisme
maupun ancaman luar negeri. Selain itu, dengan ditetapkannya Undang-Undang nomor
34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia upaya meningkatkan profesionalisme
TNI dihadapkan pada kesejahteraan prajurit yang masih memprihatinkan. Selanjutnya
upaya mendayagunakan potensi pertahanan negara dengan meningkatkan peran aktif
masyarakat masih menghadapi beberapa kendala. Selain rendahnya kemampuan
pembiayaan pemerintah dan kurangjelasnya peraturan perundang-undangan adalah
bagaimana membangkitkan kesadaran bela negara bagi setiap warga negara yang
sampai saat ini masih banyak yang belum memahami arti penting kuatnya pertahanan
bagi suatu negara.


B. SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Sasaran pokok yang akan dicapai dalam upaya meningkatkan kemampuan
pertahanan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut :
1. Tersusunnya rancangan pertahanan yang manggambarkan minimum essential force;
2. Meningkatnya jumlah dan kondisi siap alutsista TNI;
3. Meningkatnya penggunaan alutsista produksi dalam negeri;
4. Meningkatnya profesionalisme TNI dalam operasi militer perang dan selain perang;
dan
5. Terdayagunakannya potensi pertahanan dan meningkatnya peran aktif masyarakat
(civil society) dalam pembangunan pertahanan.


C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2006

Arah kebijakan yang akan ditempuh dalam rangka meningkatkan kemampuan
pertahanan pada tahun 2006 adalah sebagai berikut :
1. Penajaman dan sinkronisasi kebijakan dan strategi pertahanan dan keamanan, serta
penguatan koordinasi dan kerjasama diantara kelembagaan pertahanan dan
keamanan;
2. Peningkatan kamampuan dan profesionalisme TNI yang mencakup dimensi alutsita,
sistem, materiil, personil, serta prasarana dan sarana;
3. Peningkatkan penggunaan alutsista produksi dalam negeri dan kemampuan industri
dalam negeri dalam penyediaan kebutuhan dan perawatan alutsista;


II.6 - 4
4. Peningkatan peran aktif masyarakat dan profesionalisme institusi terkait dengan
pertahanan negara;
5. Pemasyarakatan dan pendidikan bela negara secara formal dan informal;
6. Percepatan pembentukan kelembagaan Dewan Keamanan Nasional; dan
7. Pengembangan sistem asuransi prajurit dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
anggota TNI.






II.6 - 5
D. MATRIKS PROGRAM PEMBANGUNAN TAHUN 2006

No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
1. Program Pengembangan Sistem
dan Strategi Pertahanan
1. Penyusunan Strategic Defense
Review (SDR), Strategi Raya
pertahanan, Postur Pertahanan
dan Kompartemen Strategis;
2. Penyusunan manajemen aset
sistem pertahanan termasuk
alutsista;
3. Pengembangan sistem, berupa
pembinaan sistem dan metode
dalam rangka mendukung
tugas pokok organisasi/satuan,
pelaksanaan survei tentang
tegas batas antara RI dengan
negara PNG, Malaysia dan
RDTL, pelaksanaan survei dan
pemetaan darat, laut dan
udara, serta pengembangan
sistem informatika;
4. Penggiatan fungsi yang
meliputi dukungan kebutuhan
sesuai fungsi organisasi,
teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
5. Pengembangan sistem dan
strategi ketahanan nasional
yang meliputi sistem politik,
Program Pengembangan Sistem dan
Strategi Pertahanan
1. Penyusunan Strategic Defense
Review (SDR), Strategi Raya
Pertahanan, Postur Pertahanan dan
Kompartemen Strategis;
2. Penyusunan manajemen aset sistem
pertahanan termasuk alutsista;
3. Pengembangan sistem, berupa
pembinaan sistem dan metode dalam
rangka mendukung tugas pokok
organisasi/satuan, pelaksanaan
survei tentang tegas batas antara RI
dengan negara PNG, Malaysia dan
RDTL, pelaksanaan survei dan
pemetaan darat, laut dan udara, serta
pengembangan sistem informatika;
4. Penggiatan fungsi yang meliputi
dukungan kebutuhan sesuai fungsi
organisasi, teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
5. Pengembangan sistem dan strategi
ketahanan nasional yang meliputi
sistem politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan dan keamanan;
dan
6. Telaahan/perkiraan/apresiasi strategi
nasional serta evaluasi dan
Tersusunnya rancangan pertahanan
yang manggambarkan minimum
essential force
Dep. Pertahanan,
Dewan Ketahanan
Nasional
75.741,7



II.6 - 6
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan; dan
6. Telaahan/perkiraan/apresiasi
strategi nasional serta evaluasi
dan monitoring ketahanan
nasional dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan.

monitoring ketahanan nasional
dalam bidang politik, ekonomi,
sosial budaya, pertahanan dan
keamanan.




2. Program Pengembangan
Pertahanan Integratif
1. Pengembangan sistem berupa
pembinaan sistem dan metode
dalam rangka mendukung
tugas pokok
organisasi/satuan;
2. Pengembangan personil TNI
dengan melaksanakan
perawatan personil dalam
rangka mendukung hak-hak
prajurit serta melaksanakan
werving prajurit TNI Perwira
Prajurit Karir (PK), Perwira
Prajurit Sukarela Dinas
Pendek (PSDP) Penerbang,
dan PNS;
3. Pengembangan materiil TNI
yang meliputi
pengadaan/pemeliharaan
senjata dan munisi, kendaraan
tempur, alat komunikasi, alat
Program Pengembangan Pertahanan
Integratif
1. Pengembangan sistem dilakukan
melalui upaya penyediaan data dan
informasi yang berkaitan dengan
program pembangunan TNI, serta
pengembangan sistem informasi
pertahanan melalui penyediaan
internet provider yang dapat
menyebarluaskan informasi yang
proporsional untuk kepentingan
bangsa Indonesia serta menangkal
berita-berita yang tidak
menguntungkan. Sementara itu,
dalam rangka mewujudkan sistem
komando dan pengendalian
(siskodal) dilaksanakan pengadaan
beberapa peralatan sistem
Komando, Kendali, Komunikasi
dan Informasi (K3I);
2. Pengembangan personil dilakukan
melalui pengembangan sumber
1. Meningkatnya profesionalisme TNI
dalam operasi militer perang dan
selain perang; dan
2. Meningkatnya jumlah dan kondisi
siap alutsista TNI.
Dep. Pertahanan,
Dewan Ketahanan
Nasional
2.211.881,4



II.6 - 7
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
peralatan khusus (alpalsus),
alat perlatan (alpal) darat dan
udara;
4. Pengembangan fasilitas
berupa
pembangunan/renovasi
fasilitas pendukung operasi,
lembaga pendidikan, serta
sarana dan prasarana
pendukung seperti mess,
asrama dan rumah dinas;
5. Penggiatan fungsi yang
meliputi dukungan kebutuhan
sesuai fungsi organisasi,
teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
6. Pelaksanaan kegiatan operasi
dan latihan militer integratif
dalam upaya pembinaan
kekuatan dan kemampuan
serta pemeliharaan kesiapan
operasional; dan
7. Pelaksanaan operasi militer
selain perang berdasarkan
peraturan perundangan yang
berlaku serta kebijakan dan
keputusan politik negara.
daya manusia TNI, yaitu berupa
kegiatan pengadaan personil
terutama untuk perwira yang
berasal dari 3 sumber meliputi :
Akademi TNI, hasil didik dari
perguruan tinggi (sarjana), serta
pendidikan Sekolah Calon Perwira
(Secapa) ;
3. Pengembangan materiil untuk
mendukung kesiapan tempur TNI
melalui pengadaan beberapa
peralatan yang dilaksanakan secara
terpusat antara lain pengadaan
munisi kaliber kecil dan munisi
kaliber besar, pengadaan senjata
ringan, pengadaan tabung
pelontar/roket;
4. Pengembangan fasilitas berupa
pembangunan/renovasi fasilitas
pendukung operasi TNI, lembaga
pendidikan, serta sarana dan
prasarana pendukung seperti mess,
asrama dan rumah dinas;
5. Penggiatan Fungsi yang meliputi
dukungan kebutuhan sesuai fungsi
organisasi, teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
6. Pelaksanaan kegiatan latihan dalam
rangka meningkatkan
propesionalisme prajurit yang
meliputi latihan perorangan,



II.6 - 8
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
satuan, dan gabungan; dan
7. Pelaksanaan operasi militer selain
perang berdasarkan peraturan
perundangan yang berlaku serta
kebijakan dan keputusan politik
negara.

3. Program Pengembangan
Pertahanan Matra Darat
1. Pengembangan sistem TNI-
AD berupa pembinaan sistem
dan metode dalam rangka
mendukung tugas pokok
organisasi/satuan,
melaksanakan survei dan
pemetaan daerah perbatasan,
serta pengembangan sistem
informasi SIP Komando,
Kontrol, Komunikasi dan
Informasi (K3I) ;
2. Pengembangan personil TNI-
AD dengan melaksanakan
perawatan personil dalam
rangka mendukung hak-hak
prajurit, melaksanakan
pendidikan Pertama Taruna
Akmil, Bintara dan Tamtama
serta pengadaan kaporlap;
3. Pengembangan materiil yang
diarahkan pemeliharaan
kekuatan materiil yang sudah
Program Pengembangan Pertahanan
Matra Darat
1. Pengembangan sistem TNI-AD
berupa penyusunan berbagai
perangkat lunak yang berupa
doktrin Kartika Eka Paksi, petunjuk
induk, petunjuk pembinaan dan
petunjuk administrasi serta petunjuk
teknis dalam rangka mendukung
tugas pokok organisasi dan satuan;
2. Pengembangan personil TNI-AD
dilakukan melalui peningkatkan
profesionalitas TNI dengan
meningkatkan kualitas lembaga
pendidikan dan latihan termasuk
kurikulum pendidikan dan tenaga
didik yang handal, serta
pembangunan personil untuk
mempertahankan kekuatan yang
menurun akibat penyusutan dan
mengisi kekurangan Tabel
Organisasi dan Personil (TOP) dan
Tabel Susunan Personil dan
Perlengkapan (DSPP) secara
1. Meningkatnya profesionalisme TNI
dalam operasi militer perang dan
selain perang.
2. Meningkatnya jumlah dan kondisi
siap alutsista TNI.
Dep. Pertahanan 9.211.727,6



II.6 - 9
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
ada serta pengadaan materiil
baru yang meliputi
pengadaan/pemeliharaan
ranmor, ransus dan rantis,
senjata dan munisi, pesawat
udara, alberzi (alat berat
zeni), alzeni (alat zeni),
aljihandak (alat penjinak
bahan peledak), alnubika (alat
nuklir biologi dan kimia),
alkapsatlap (alat
perlengkapan satuan
lapangan) dan almount (alat
mountaineering), alsatri (alat
kesatriaan), dan alsintor (alat
mesin kantor), kapal dan alat
apung, alkapsus/matsus (alat
perlengkapan khusus/matra
khusus) alat komunikasi dan
elektronika;
4. Pengembangan fasilitas
berupa pembangunan/
renovasi fasilitas dukungan
operasi, pembangunan/
renovasi koramil daerah
rawan dan pos-pos
perbatasan, serta
pembangunan/ renovasi
sarana dan prasarana fasilitas
lainnya yang meliputi gudang
munisi, senjata dan
bertahap;
3. Pengembangan materiil yang
diutamakan melalui pemeliharaan
kekuatan materiil yang sudah ada
serta pengadaan materiil baru, yaitu
pengadaan dan pemeliharaan
alutsista yang meliputi pengadaan
alat komunikasi, Night Vision
Goggles (NVG), kendaraan angkut
personil serta pemeliharaan pesawat
terbang, kendaraan tempur dan
meriam. Selain itu berbagai
peralatan khusus seperti Payung
Udara Orang (PUO), Rompi Anti
Peluru dan pisau serbaguna serta
alat mountainering dilaksanakan
guna mendukung kesiapan
operasional satuan. Guna
memperpanjang usia pakai alutsista
TNI-AD maka dilaksanakan
retrofitting kendaraan tempur,
repowering kendaraan penarik
meriam dan pemeliharaan pesawat
terbang;
4. Pengembangan fasilitas berupa
pembangunan fasilitas pangkalan
dilaksanakan melalui pembangunan
fasilitas bagi Satuan Tempur
(Satpur), Bantuan Tempur
(Banpur), Satuan Intel (Satintel),
Komando Teritorial (Koter) dan



II.6 - 10
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
perbekalan;
5. Penggiatan fungsi yang
meliputi dukungan kebutuhan
sesuai fungsi organisasi,
teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan; dan
6. Pelaksanaan kegiatan operasi
dan latihan militer matra darat
dalam upaya pembinaan
kekuatan dan kemampuan
serta pemeliharaan kesiapan
operasional.
Lembaga Pendidikan Daerah
(Rindam). Adapun upaya
peningkatan kesejahteraan prajurit
ditempuh melalui perbaikan mess
prajurit serta pembangunan dan
perbaikan rumah dinas yang
diprioritaskan untuk satuan lembaga
pendidikan terpusat;
5. Penggiatan fungsi yang meliputi
dukungan kebutuhan sesuai fungsi
organisasi, teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan; dan
6. Pelaksanaan kegiatan operasi dan
latihan militer matra darat dalam
upaya pembinaan kekuatan dan
kemampuan serta pemeliharaan
kesiapan operasional.

4. Program Pengembangan
Pertahanan Matra Laut
1. Pengembangan sistem TNI-
AL berupa pembinaan sistem
dan metode dalam rangka
mendukung tugas pokok
organisasi/satuan,
pengembangan sistem
pendukung pelayaran dan
operasi KRI di laut, serta
sistem informasi dan
komunikasi data;
2. Pengembangan personil
Program Pengembangan Pertahanan
Matra Laut
1. Pengembangan sistem TNI-AL
dilakukan dengan mengupayakan
penyempurnaan sistem dan strategi
pertahanan wilayah laut antara lain
melalui survei hidrooceanografi
guna mendapatkan peta dan alur
pelayaran, pengembangan sistem
informasi terpadu TNI-AL;
2. Pengembangan personil berupa
perawatan personil dalam rangka
mendukung hak-hak prajurit,
1. Meningkatnya profesionalisme TNI
dalam operasi militer perang dan
selain perang; dan
2. Meningkatnya jumlah dan kondisi
siap alutsista TNI.
Dep. Pertahanan 3.523.700,2



II.6 - 11
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
berupa perawatan personil
dalam rangka mendukung
hak-hak prajurit,
melaksanakan seleksi
perwira, bintara Prajurit
Karir, serta pelatihan
pelayaran Taruna
AAL(Kartika J ala Krida);
3. Pengembangan materiil
berupa pengadaan dan
pemeliharaan KRI dan alat
apung, pesawat udara, senjata
dan munisi, kendaraan
tempur/taktis dan khusus,
alberzi, alins/alongins (alat
instrumentasi / alat logistik
instrumentasi), alkom,
alsus/matsus dan alsurta (alat
survei dan pemetaan) ;
4. Pengembangan fasilitas yang
meliputi
pembangunan/renovasi
faswatpers (fasilitas
perawatan personel),
fasbinlan (fasilitas pembinaan
dan latihan), faslabuh
(fasilitas pelabuhan), fasbek
(fasilitas perbekalan),
peningkatan Lanal (pangkalan
AL) menjadi Lantamal
(pangkalan utama AL);
melaksanakan seleksi perwira,
bintara Prajurit Karir, serta
pelatihan pelayaran Taruna
AAL(Kartika J ala Krida);
3. Pengembangan materiil
dilaksanakan dengan
mengoptimalkan kekuatan dan
kemampuan TNI-AL berupa
pengadaan kapal KAL-12M dan
KAL-28M. Upaya meningkatkan
kemampuan kapal atas air,
dilakukan dengan perpanjangan usia
pakai (PUP) KRI Teluk Bayur
(TBY). Dalam rangka
meningkatkan kesiapan operasional
dengan kemampuan yang ada, maka
TNI-AL menitikberatkan pada
upaya perbaikan/pemeliharaan
kapal dan pesawat terbang. Adapun
untuk meningkatkan kemampuan
angkutan logistik, patroli maritim,
dan intai taktis, dilakukan dengan
meningkatkan kemampuan pesawat
udara yang meliputi: pemeliharaan
berkala, overhaul engine Garret
Nbell-412, overhaul Propeller
Nomad N-22, perbaikan Nbell-412
menggunakan X-Ray, serta
modifikasi sistem komunikasi, dan
modifikasi Center Troof Sead Pesud
DHC-5D;



II.6 - 12
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
5. Penggiatan fungsi yang
meliputi dukungan kebutuhan
sesuai fungsi organisasi,
teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
6. Pelaksanaan kegiatan operasi
dan latihan militer matra laut
dalam upaya pembinaan
kekuatan dan kemampuan
serta pemeliharaan kesiapan
operasional; dan
7. Menegakan hukum dan
menjaga keamanan di
wilayah laut yurisdiksi
nasional sesuai dengan
ketentuan hukum nasional
dan hukum internasional yang
telah diratifikasi.
4. Pengembangan fasilitas dilakukan
melalui pembangunan dan
rehabilitasi fasilitas pangkalan yang
meliputi pembangunan dermaga
Semampir di Surabaya dan
Banyuwangi, pembangunan Base
Operations di Pondok Cabe J akarta,
pembangunan Lanal Klas C di
Belinyu Bangka, serta
pembangunan Mako Lanal Batam
sebagai tindak lanjut peningkatan
dari Lanal Klas C menjadi Klas
B. Adapun upaya peningkatan
kesejahteraan prajurit ditempuh
melalui perbaikan mess, rumah
dinas dan pembangunan balai
pengobatan, serta pembangunan
UGD Mintohardjo J akarta beserta
peralatan kesehatannya;
5. Penggiatan fungsi yang meliputi
dukungan kebutuhan sesuai fungsi
organisasi, teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
6. Pelaksanaan kegiatan operasi dan
latihan militer matra laut dalam
upaya pembinaan kekuatan dan
kemampuan serta pemeliharaan
kesiapan operasional; dan
7. Menegakan hukum dan menjaga
keamanan di wilayah laut yurisdiksi
nasional sesuai dengan ketentuan



II.6 - 13
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
hukum nasional dan hukum
internasional yang telah diratifikasi.



5. Program Pengembangan
Pertahanan Matra Udara
1. Pengembangan sistem
melalui pembinaan sistem
dan metode dalam rangka
mendukung tugas pokok
organisasi/satuan, serta
pengembangan sistem
Informasi;
2. Pengembangan personil
berupa perawatan personil
dalam rangka mendukung
hak-hak prajurit dan PNS,
pengadaan Perwira, Bintara,
Tamtama, melaksanakan
Pendidikan Pertama Perwira,
Bintara dan Tamtama, serta
melaksanakan pendidikan dan
latihan lanjutan Simulator;
3. Pengembangan materiil yang
meliputi
pengadaan/pemeliharaan alat
peralatan khusus TNI AU,
kazernering dan alsintor, alat
intelpam (alat intel dan
pengamanan), kapor
Program Pengembangan Pertahanan
Matra Udara
1. Pengembangan sistem melalui
upaya pemantapan sistem
pertahanan udara nasional
khususnya wilayah Indonesia Timur
yaitu dalam rangka meningkatkan
kemampuan pengawasan udara,
identifikasi, intersepsi dan
penindakan sasaran udara, telah
dibangun secara bertahap Komando
Sektor Hanudnas IV yang
bermarkas di Biak;
2. Pengembangan personil berupa
perawatan personil dalam rangka
mendukung hak-hak prajurit dan
PNS, pengadaan Perwira, Bintara,
Tamtama, melaksanakan
Pendidikan Pertama Perwira,
Bintara dan Tamtama, serta
melaksanakan pendidikan dan
latihan lanjutan Simulator;
3. Pengembangan materiil yang
diupayakan melalui pengadaan
peralatan dan suku cadang alutsista
yang berkaitan langsung dengan
1. Meningkatnya profesionalisme TNI
dalam operasi militer perang dan
selain perang; dan
2. Meningkatnya jumlah dan kondisi
siap alutsista TNI.
Dep. Pertahanan 2.730.099,2



II.6 - 14
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
(perlengkapan perorangan),
matsus, ranmor (kendaraan
bermotor), ransus (kendaraan
khusus), senjata dan amunisi,
alat radar, avionik,
komalbanav (komunikasi dan
alat bantu navigasi), alpernika
(alat perlengkapan
elektronika) dan
komsimleksus (komunikasi
dan sistem perlengkapan
khusus), serta alins/alongins
lemdik (lembaga pendidikan)
dan laboratorium;
4. Pengembangan fasilitas TNI
AU, berupa
pembangunan/renovasi
fasilitas dukungan operasi,
perumahan prajurit meliputi
rumdis/rumjab, mess, barak
dan asrama, serta
pembangunan/renovasi sarana
prasarana dan fasilitas
lainnya;
5. Penggiatan fungsi yang
meliputi dukungan kebutuhan
sesuai fungsi organisasi,
teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
6. Pelaksanaan kegiatan operasi
dan latihan militer matra
pemantapan Skadron Udara,
Skadron Pendidikan, Skadron
Radar, Skadron Paskhasau, Skadron
Teknik dan Skadron Depo
Pemeliharaan. Dalam upaya
optimalisasi kesiapan operasional
pesawat, maka akan dilakukan
penyelesaian program lanjutan
pengadaan pesawat Sukoi,
penyelesaian proses pengadaan
pesawat NAS-332, serta
melanjutkan perbaikan (Falcon Up)
pesawat F-16 tahap II agar dapat
dipertahankan kondisi kesiapan
operasional pesawat, serta overhaul
secara menyeluruh pesawat Puma
SA-330. Adapun upaya
meningkatkan kesiapan operasional
persenjataan maka dilakukan
pengadaan roket FFAR. Guna
meningkatkan kekuatan dan
kesiapan alutsista yang ada, maka
dilakukan pengadaan pesawat CN-
235 MPA. Untuk meningkatkan
kualitas penerbang TNI AU, maka
pesawat Helikopter Latih Colibri
EC-120 dari Perancis dan pesawat
latih KT-I dari Korea Selatan masuk
dalam jajaran TNI-AU secara
bertahap. Disamping itu untuk
mendukung kesiapan operasional



II.6 - 15
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
udara dalam upaya
pembinaan kekuatan dan
kemampuan serta
pemeliharaan kesiapan
operasional; dan
7. Menegakan hukum dan
menjaga keamanan di
wilayah udara yurisdiksi
nasional sesuai dengan
ketentuan hukum nasional
dan hukum internasional yang
telah diratifikasi.
pesawat VVIP perlu dilakukan
pemeliharaan dan pengadaan suku
cadang pesawat VVIP diantaranya
untuk pesawat Hercules C-130,
pesawat Fokker 27, pesawat Fokker
28 dan pesawat Helikopter SA-330;
4. Pengembangan fasilitas yang
diprioritaskan pada pembangunan
dan rehabilitasi skadron Pasukan
Khas TNI-AU secara bertahap.
Dalam rangka meningkatkan
kemampuan pemukul udara
strategis guna menahan laju invasi
selama mungkin di luar Zone
Ekonomi Eksklusif (ZEE) sebagai
batas dalam medan penyanggah
serta dapat mengatasi daerah
rawan/krisis, maka dilaksanakan
pemantapan operasi Pelangi
Nusantara sebagai pembinaan
potensi dirgantara, serta
melanjutkan pembangunan Lanud
Timika dan pengembangan tahap
IV Lanud Operasi Supadio menjadi
lanud induk. Guna mendukung
kesiapan operasional di wilayah
Indonesia Timur, maka dilakukan
pengembangan Lanud Eltari
menjadi Pangkalan Operasi dan
membentuk Detasemen TNI-AU di
Palu. Disamping itu, pembangunan



II.6 - 16
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
fasilitas TNI-AU diwujudkan pula
dengan melanjutkan pembangunan
dan rehabilitasi sarana dan
prasarana guna meningkatkan
kesejahteraan prajurit, rehabilitasi
sarana dan prasarana lembaga
pendidikan guna meningkatkan
kualitas personil TNI-AU;
5. Penggiatan fungsi yang meliputi
dukungan kebutuhan sesuai fungsi
organisasi, teknik, tata kerja, tenaga
manusia dan peralatan;
6. Pelaksanaan kegiatan operasi dan
latihan militer matra udara dalam
upaya pembinaan kekuatan dan
kemampuan serta pemeliharaan
kesiapan operasional; dan
7. Menegakan hukum dan menjaga
keamanan di wilayah udara
yuridiksi nasional sesuai dengan
ketentuan hukum nasional dan
hukum internasional yang telah
diratifikasi.

6. Program Pengembangan Industri
Pertahanan.
1. Perbaikan, pemeliharaan,
penggantian dan pengadaan
peralatan pertahanan
termasuk alutsista;
2. Pengembangan kerjasama
Program Pengembangan Industri
Pertahanan
1. Pengembangan partisipasi industri
strategis dalam perbaikan,
pemeliharaan, penggantian
peralatan pertahanan, serta
pemanfaatan alutsis produk industri
1. Meningkatnya jumlah dan kondisi
siap alutsista TNI; dan
2. Meningkatnya penggunaan alutsista
produksi dalam negeri.
Dep. Pertahanan,
BPPT
5.054.863,1



II.6 - 17
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
bidang kedirgantaraan,
perkapalan, teknik sipil,
industri alat berat, otomotif,
elektronika, dan industri
nasional lainnya;
3. Peningkatan kualitas sumber
daya manusia dalam bidang
desain dan engineering,
meliputi keahlian dan
kemampuan mengembangkan
dan pembuatan pesawat
angkut militer, pesawat misi
khusus, kapal patroli ce-pat,
kapal perang, kendaraan
tempur militer, sistem senjata,
sistem jaringan komunikasi,
pusat komando dan
pengendalian serta sistem
informasi; dan
4. berdayaan dan peningkatan
peran serta industri nasional
dalam rangka pembangunan
dan pengembangan kekuatan
pertahanan negara serta
menciptakan kemandirian,
sekaligus memperkecil
ketergantungan di bidang
pertahanan terhadap negara
lain.

pertahanan dalam neger;
2. Kerjasama pemerintah dengan
perguruan tinggi, lembaga industri
strategis, serta masyarakat dalam
upaya pengembangan kerjasama
bidang kedirgantaraan, perkapalan,
teknik sipil, industri alat berat,
otomotif, elektronika, dan industri
nasional lainnya;
3. Pelaksanaan kerjasama pendidikan
dan latihan dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya
manusia dalam bidang desain dan
engineering di bidang peralatan
pertahanan; dan
4. Pengembangan peran aktif Forum
Komunikasi Penelitian dan
Pengembangan Idustri Pertahananm
dan Pengembangan Sarana dan
Prasarana Pertahanan khususnya
dalam rekayasa prototipe alutsista
guna mengurangi ketergantungan
terhadap peralatan dari negara lain.

7. Program Pengembangan Bela Program Pengembangan Bela Negara 1. Meningkatnya profesionalisme TNI Dep. Pertahanan 692.718,9



II.6 - 18
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
Negara
1. Penyusunan berbagai
kebijakan pelaksanaan di
bidang pembinaan dan
pendayagunaan seluruh
potensi sumber daya nasional;
2. Peningkatan kekuatan ketiga
komponen pertahanan negara
dengan didukung oleh
kemampuan SDM Nasional,
kemampuan SDA/SDB
Nasional, dan kemampuan
sarana dan prasarana
Nasional yang memadai; dan
3. Peningkatan kemampuan
manajerial dan kemampuan
sumber daya manusia guna
mendukung penyelenggaraan
pertahanan negara.

1. Penyusunan berbagai kebijakan
pelaksanaan di bidang pembinaan
dan pendayagunaan seluruh potensi
sumber daya nasional;
2. Peningkatan kekuatan ketiga
komponen pertahanan negara
dengan didukung oleh kemampuan
SDM Nasional, kemampuan
SDA/SDB Nasional, dan
kemampuan sarana dan prasarana
Nasional yang memadai; dan
3. Peningkatan kemampuan manajerial
dan kemampuan sumber daya
manusia guna mendukung
penyelenggaraan pertahanan negara.
dalam operasi militer perang dan
selain perang;
2. Meningkatnya jumlah dan kondisi
siap alutsista TNI; dan
3. Terdayagunakannya potensi
pertahanan dan meningkatnya peran
aktif masyarakat (civil society)
dalam pembangunan pertahanan.
8. Program Operasi Bhakti TNI
1. Pemberian bantuan kepada
pemerintah sipil berdasarkan
permintaan dan rasa
terpanggil oleh adanya situasi
khusus, yaitu:
(i) melaksanakan tugas
bantuan kemanusiaan
mengatasi dampak bencana
alam yang menimbulkan
korban terhadap penduduk
Program Operasi Bhakti TNI
1. Pemberian bantuan kemanusiaan di
Aceh dalam rangka mengatasi
dampak bencana alam yang
menimbulkan korban terhadap
penduduk dan kerusakan
infrastruktur;
2. Pelaksanaan tugas bantuan
kemanusiaan dalam rangka
mengatasi kesulitan sarana
angkutan seperti pada saat hari raya,
Meningkatnya profesionalisme TNI
dalam operasi militer selain perang
Dep. Pertahanan 26.569,1



II.6 - 19
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
dan kerusakan infrastruktur di
sekitar lokasi darurat seperti
gelombang pengungsian
akibat kerusuhan, huru hara,
konflik komunal, bencana
alam atau karena alasan lain;
(ii) melaksanakan tugas
bantuan kemanusiaan
mengatasi kesulitan sarana
angkutan seperti pada saat
hari raya, pemogokan pekerja
transportasi, atau membantu
penanganan TKI yang
bermasalah;
(iii) berpartisipasi dalam
kegiatan membangun dan
memperbaiki fasilitas umum
seperti jalan, jembatan,
fasilitas pendidikan, dan
sarana ibadah, prasarana
penunjang kesehatan, pasar,
rumah penduduk, dan
sebagainya;
(iv) memberikan bantuan
pelayanan kesehatan dan
obat-obatan bagi masyarakat
yang tidak mampu serta
bantuan logistik terutama
sembilan bahan pokok;
(v) membantu pemerintah
dalam melaksanakan
pemogokan pekerja transportasi,
atau membantu penanganan TKI
yang bermasalah;
3. Partisipasi dalam kegiatan
membangun dan memperbaiki
fasilitas umum seperti jalan,
jembatan, fasilitas pendidikan, dan
sarana ibadah, prasarana penunjang
kesehatan, pasar, rumah penduduk,
dan sebagainya;
4. Pemberian bantuan pelayanan
kesehatan dan obat-obatan bagi
masyarakat yang tidak mampu serta
bantuan logistik terutama sembilan
bahan pokok;
5. Pelaksanaan pembinaan
kepemudaan di bidang penghijauan
kembali hutan gundul;
6. Pembinaan masyarakat terpencil/
daerah perbatasan dalam
pemberantasan buta huruf; dan
7. Pembinaan masyarakat sadar
hukum melalui penyuluhan hukum,
penyuluhan HAM, dan penyuluhan
bela negara.




II.6 - 20
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
penghijauan kembali hutan
yang telah gundul;
(vi) membantu program
pemerintah di bidang
pendidikan, seperti bantuan
melaksanakan pengajaran
terhadap rakyat yang masih
buta aksara agar dapat
membaca dan menulis,
terutama di daerah
perbatasan; dan
2. Melaksanakan kegiatan non
fisik yang meliputi
penyuluhan kesehatan,
penyuluhan hukum,
penyuluhan HAM, dan
penyuluhan bela negara.

9. Program Kerjasama Militer
Internasional
1. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia-
Singapura dalam bentuk
latihan dan perjanjian
Military Training Area
(MTA) ;
2. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia-
Malaysia dalam bentuk
latihan militer bersama
seperti KEKAR MALINDO
Program Kerjasama Militer
Internasional
1. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia-Singapura dalam bentuk
latihan dan perjanjian Military
Training Area (MTA);
2. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia-Malaysia dalam bentuk
latihan militer bersama seperti
KEKAR MALINDO (Malaysia
Indonesia), MALINDO J AYA,
ELANG MALINDO, AMAN
MALINDO, dan DARSASA;
Terwujudnya kerjasama militer dengan
Negara tetangga (ASEAN) dan Negara-
negara lain di Asia, Eropa, Australia.
Dep. Pertahanan 40.789,5



II.6 - 21
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
(Malaysia Indonesia),
MALINDO J AYA, ELANG
MALINDO, AMAN
MALINDO, dan DARSASA;
3. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia-
Philipina dalam bentuk
pengiriman personil militer
yang bertugas sebagai
pengawas internasional dalam
masalah Moro dan
permasalahan perbatasan
melalui forum Joint
Commision for Bilateral
Cooperation;
4. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia-
Thailand melalui kerjasama
penanganan lintas batas
gerakan separatisme;
5. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia-
ASEAN;
6. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia-Papua
Nugini dalam bentuk
kerjasama penanganan lintas
batas gerakan separatisme;
7. Peningkatan kerjasama
pertahanan Indonesia dengan
negara-negara Eropa,
3. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia-Philipina dalam bentuk
pengiriman personil militer yang
bertugas sebagai pengawas
internasional dalam masalah Moro
dan permasalahan perbatasan
melalui forum Joint Commision for
Bilateral Cooperation;
4. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia-Thailand melalui
kerjasama penanganan lintas batas
gerakan separatisme;
5. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia-ASEAN;
6. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia-Papua Nugini dalam
bentuk kerjasama penanganan lintas
batas gerakan separatisme;
7. Peningkatan kerjasama pertahanan
Indonesia dengan negara-negara
Eropa, Australia, China, Rusia
terutama dalam hal bantuan
pelatihan militer dan pengadaan
peralatan TNI;
8. Penyiapan pasukan Peace Keeping
Operation yang setiap saat siap
untuk digerakkan dan diwujudkan
dalam tingkat pelatihan satuan dan
kurikulum pendidikan beserta
pembentukan institusinya; dan
9. Pengiriman Liaison Officer (LO) ke



II.6 - 22
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
Australia, China, Rusia
terutama dalam hal bantuan
pelatihan militer dan
pengadaan peralatan TNI;
8. Penyiapan pasukan Peace
Keeping Operation yang
setiap saat siap untuk
digerakkan dan diwujudkan
dalam tingkat pelatihan
satuan dan kurikulum
pendidikan beserta
pembentukan institusinya;
dan
9. Pengiriman Liaison Officer
(LO) ke negara tetangga yang
berbatasan dengan Indonesia.

negara tetangga yang berbatasan
dengan Indonesia.
10. Program Penelitian dan
Pengembangan Pertahanan
1. Kerjasama penelitian dan
pengembangan pertahanan
guna menghasilkan kajian-
kajian tentang konsep
pertahanan;
2. Penelitian dan pengembangan
bidang materiil dan insani;
dan
3. Kerjasama penelitian dan
pengembangan bidang
kedirgantaraan, perkapalan,
teknik sipil, industri alat
Program Penelitian dan Pengembangan
Pertahanan
1. Kerjasama penelitian dan
pengembangan pertahanan guna
menghasilkan kajian-kajian tentang
konsep pertahanan;
2. Penelitian dan pengembangan
bidang materiil dan insani; dan
3. Kerjasama penelitian dan
pengembangan bidang
kedirgantaraan, perkapalan, teknik
sipil, industri alat berat, otomotif,
elektronika dan kimia untuk
mendukung pemenuhan kebutuhan
Tersusunnya rancangan pertahanan
yang manggambarkan minimum
essential force
Dep. Pertahanan 36.019,5



II.6 - 23
No.
Program/
Kegiatan Pokok RPJM
Program/
Kegiatan Pokok RKP 2006
Sasaran Program Instansi Pelaksana
Pagu Sementara
(Juta Rupiah)
berat, otomotif, elektronika
dan kimia untuk mendukung
pemenuhan kebutuhan alat
peralatan pertahanan.

alat peralatan pertahanan.

You might also like