1. Metode harga pokok rata-rata tertimbang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi pada dua departemen produksi PT Risa Rimendi.
2. Metode ini menghitung biaya per unit dengan membagi total biaya yang melekat pada produk dengan jumlah unit ekivalensi.
3. Metode masuk pertama keluar pertama mengalokasikan biaya produksi periode berjalan untuk menyelesaikan sisa produk tahun lalu dan produksi periode berjalan
1. Metode harga pokok rata-rata tertimbang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi pada dua departemen produksi PT Risa Rimendi.
2. Metode ini menghitung biaya per unit dengan membagi total biaya yang melekat pada produk dengan jumlah unit ekivalensi.
3. Metode masuk pertama keluar pertama mengalokasikan biaya produksi periode berjalan untuk menyelesaikan sisa produk tahun lalu dan produksi periode berjalan
1. Metode harga pokok rata-rata tertimbang digunakan untuk menghitung harga pokok produksi pada dua departemen produksi PT Risa Rimendi.
2. Metode ini menghitung biaya per unit dengan membagi total biaya yang melekat pada produk dengan jumlah unit ekivalensi.
3. Metode masuk pertama keluar pertama mengalokasikan biaya produksi periode berjalan untuk menyelesaikan sisa produk tahun lalu dan produksi periode berjalan
1. METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG ( WEIGHTED AVERAGE COST
METHOD) contoh PT Risa Rimendi memproduksi produknya melalui dua departemen produksi: departemen 1 dan Departemen 2. Data produksi dan biaya produksi bulan januari 19x1 di kedua departemen produksi tersebut disajikan dalam gambar berikut: PT R!" R#$%D Data produksi dan biaya produksi bulan &anuari 19x1 Dep 1 Dep2 Data produksi Produksi dalam proses a'al: (iaya bahan baku 1)) *+ (, -) * (iaua tenaga kerja 2) *+ (.P /)* Dimasukkan dalam proses bulan ini 0nit yang ditrans1er ke departemen 2 0nit yang diterima dari departemen 1 Produk jadi yang ditrans1er ke gudang Produk dalam proses akhir+ (iaya bahan baku 1)) *+ biaya kon2ersi 3) * (iaya tenaga kerja -)*+ biaya o2erhead pabrik 4)* -.))) kg 5 -).))) kg 67.))) kg 5 5 9.))) kg 5 5 /.))) kg 5 5 67.))) kg 64.))) kg 5 6.)))kg 8arga pokok produk dalam proses a'al+ 8arga pokok dari departemen 1 (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik 5 Rp 1.4)).))) 1.2)).))) 1.92).))) Rp 11.17).))) 5 1.172.))) -.1-).))) (iaya produksi (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik Rp 2).2)).))) 29.337.))) 63.617.))) Rp 63.)/4.))) --.6-).))) Rumus perhitungan harga pokok per unit produk departemen pertama dengan menggunakan metode harga pokok rata5rata tertimbang (iaya bahan baku 9 (iaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses : (iaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit 0nit ekui2alensi biaya (ahan baku (iaya tenaga kerja 9 (iaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses a'al : (iaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit 0nit ekui2alensi biaya Tenaga kerja (iaya o2erhead 9 (iaya produk yang melekat pada produk dalam proses a'al : (iaya o2erhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit 0nit ekui2alensi biaya .2erhead pabrik Perhitungan biaya produksi per satuan departemen 1 bulan Januari 19x1 0nsur biaya produksi ;ang melekat pada produk dalam proses ;ang dikeluarkan dalam periode sekarang Total biaya 0nit ekui2alensi (iaya produksi per kg <1= <2= <6= <-= <7= </= (iaya bahan baku 1.4)).))) 2).2)).))) 22.))).))) --.))) 7)) (iaya tenaga kerja 1.2)).))) 29.337.))) 6).937.))) -1.6)) 37) (iaya o2erhead pabrik 1.92).))) 63.617.))) 69.267.))) -1.6)) 97) Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses departemen 1 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke departemen 2 9 67.))) unit > Rp 2.2)) Rp 33.))).))) 8arga pokok persediaan produk dalam proses akhir: (iaya bahan baku 9 1)) * x 9.))) units x Rp 7)) (iaya tenaga kerja 9 3) * x 9.))) units x Rp 37) (iaya o2erhead pabrik 9 3) * x 9.))) unit x Rp 97) Rp -.7)).))) -.327.))) 7.947.))) 17.21).))) ¨ah biaya produksi dibebankan dalam departemen 1 92.21).))) Metode harga pokok rata-rata tertimbang departemen setelah departemen pertama Rumus !"#$%u&'(& #("'( )*)* !" u&$% ")+u* D!("%!m!& *! +u( +!&'(& m!&''u&(*(& M!%)+! #("'( )*)* "(%(-"(%( %!"%$m,(&' 8arga pokok produk per unit yang diba'a dari 9 8arga pokok produk dalam proses a'al yang berasal dari departemen sebelulmnya : 8arga pokok produk yang ditrans1er dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang Departemen sebelumnya <1= Produk dalam proses a'al : Produk yang ditrans1er dari departemen sebelumnya dalam periode sekarang (iaya bahan baku 9 (iaya bahan baku yang melekat pada produk dalam proses a'al : (iaya bahan baku yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit <2= 0nit ekui2alensi biaya (ahan baku (iaya tenaga kerja 9 (iaya tenaga kerja yang melekat pada produk dalam proses a'al : (iaya tenaga kerja yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit <6= 0nit ekui2alensi biaya Tenaga kerja (iaya o2erhead 9 (iaya produk yang l elekat pada produk dalam proses a'al : (iaya o2erhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode sekarang Per unit <-= 0nit ekui2alensi biaya .2erhead pabrik Total harga pokok per satuan 9 <1= :<2=:<6=:<-= Perhitungan harga pokok kumulatif per satuan produk departemen 2 dengan menggunakan metode harga pokok rata-rata tertimbang 0nsur biaya produksi ;ang melekat pada produk dalam proses ;ang dikeluarkan dalam periode sekarang Total biaya 0nit ekui2alensi (iaya produksi per kg <1= <2= <6= <-= <7= </= 8arga pokok yang berasal dari departemen 1 Rp 11.17).))) Rp 33.))).))) Rp 44.17).))) -1.))) Rp 2.17) (iaya yang ditambahkan dalam dep 2. (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik 1.172.))) -.1-).))) 63.)/4.))) --.6-).))) 64.22).))) -4.-4).))) 69.2)) -).-)) 937 1.2)) Total biaya produksi -.627 Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses departemen 2 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke departemen 2 9 64.))) unit > Rp -.627 Rp 1/-.67).))) 8arga pokok persediaan produk dalam proses akhir: ;ang berasalh dari departemen 1 : 6.))) unit s x Rp 2.17) Ditambahkan dalam departemen 2: (iaya tenaga kerja 9 -) * x 6.))) units x Rp 937 (iaya o2erhead pabrik 9 4) * x 6.))) unit x Rp 1.2)) Rp /.-7).))) 1.13).))) 2.44).))) 1).7)).))) ¨ah biaya produksi dibebankan dalam departemen 1 13-.47).))) -. METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA #etode ini menganggarp biaya produksi periode sekarang pertama kalil digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada a'al periode masih dalam proses? baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode sekarang P!"#$%u&'(& u&$% !*u$.(/!&s$ ,$(0( ,(#(& ,(*u +!("%!m!& 1 +!&'(& m!&''u&(*(& MPKP Persediaan produk dalam proses a'al Produk selesai yang ditrans1er ke departemen 2 Produk dalam proses akhir 1))* x 9.))) ¨ah ) kg 61.))) kg 9.))) kg -).))) kg P!"#$%u&'(& u&$% !*u$.(/!&s$ ,$(0( *)&.!"s$ +!("%!m!& 1 +!&'(& m!&''u&(*(& MPKP Persediaan produk dalam proses a'al <1))*5-)*= Produk selesai yang ditrans1er ke departemen 2 Produk dalam proses akhir 3)* x 9.))) ¨ah 2.-)) kg 61.))) kg /.6)) kg 69.3)) kg Perhitungan biaya per satuan dengan menggunakan metode MPKP 0nsure biaya produksi Total biaya 0nit ekui2alensi (iaya produksi per satuan (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik Rp 2).2)).))) 29.337.))) 63.617.))) -).))) 69.3)) 69.3)) Rp 7)7 37) 9-) 43.29).))) 2.197 Perhitungan harga pokok produk selesai dan persediaan produk dalam proses departemen 1 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke departemen 2: 8arga pokok persediaan produk dalam proses a'al (iaya penyelesaian produk dalam proses a'al: (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja /) * x -.))) kg x Rp 37) (iaya o2erhead pabrik /) * x -.))) kg x Rp 9-) -.92).))) 1.4)).))) 2.27/.))) 4.93/.))) 8arga pokok produk dari produksi sekarang 61.))) kg x Rp 2.197 /4.)-7.))) 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke Departemen 2 Rp 33.)19.))) 8arga pokok produk dalam proses akhir: (iaya bahan baku : 9.))) kg x 1))* x Rp 7)7 9 Rp 7.7-7.))) (iaya tenaga kerja : 9.))) kg x 3)* x Rp 37) 9 Rp -.327.))) (iaya o2erhead Pabrik : 9.))) kg x 3) * x Rp 9-) 97.922.))) 17.192.))) ¨ah biaya yang dibebankan dalam departemen 1 92.21).))) METODE MASUK PERTAMA KELUAR PERTAMA DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA P!"#$%u&'(& #("'( )*)* ")+u*s$ !" s(%u(& ")+u* 0(&' +$#(s$/*(& +!("%!m!& - Total biaya 0nit ekui2alensi (iaya per unit 8arga pokok produk yang ditrans1er dari departemen 1 Rp 33.)19.))) 67.))) kg Rp 2.2)1 (iaya yang dikeluarkan departemen 2 dalam periode sekarang: (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik 63.)/4.))) --.6-).))) 64.))) 6/.4)) 937 1.2)7 ¨ah Rp 174.-23.))) Rp -.641 TAMBAHAN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA P!"#$%u&'(& #("'( )*)* ")+u* s!/!s($ +(& !"s!+$((& ")+u* +(/(m ")s!s +!("%!m!& - 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke gudang: 8arga pokok persediaan produk dalam proses a'al : 1/.--2.))) (iaya penyelesaian produk dalam proses a'al: (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja 4) * x /.))) kg x Rp 937 9 -./4).))) (iaya o2erhead pabrik -) * x /.))) kg x Rp 1.2)7 9 2.492.))) 2-.)1-.))) 1/.--2.))) 8arga pokok produk dari produksi sekarang 62.))) kg x Rp -.641 9 1-).192.))) 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke gudang Rp 1/-.2)2.))) 8arga pokok produk dalam proses akhir: 8arga pokok dari departemen 1 9 6.))) x Rp 2.2)1 9 /./)6.))) (iaya tenaga kerja : 6.))) kg x -)* x Rp 937 9 1.13).))) (iaya o2erhead Pabrik : 6.))) kg x 4) * x Rp 1.2)7 9 2.492.))) 1).//7.))) ¨ah biaya yang dibebankan dalam departemen 2 13-.4/9.))) T(m,(#(& ,(#(& ,(*u m!mu&0($ +u( *!mu&'*$&(&1 a. Tambahan jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut. &ika tambahan bahan baku tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan ? maka tambahan ini tidak berpengaruh terhadap perhitungan unit ekui2alensi produk yang dihasilkan? dan sebagai akibatnya tidak mempengaruhi perhitungan harga pokok produksi per satuan produk yang diterima dari departemen produksi sebelumnya b. #enambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut. &ika terjadi tambahan produk yang dihasilkan dengan adanya tambahan bahan baku dalam departemen setelah departemen produksi sebelumnya. Penyesuaian ini dilakukan karena total harga pokok produk yang berasal dari departemen sebelumnya? yang semula dipikul oleh jumlah tertentu? sekarang harus dipikul oleh jumlah produk yang lebih banyak sebagai akibat tambahan bahan baku tersebut. "kibatnya harga pokok produk per unit yang berasal dari departemen sebelumnya menjadi lebih kecil PT )*$ s(s(&'*( D(%( ")+u*s$ +(& ,$(0( ")+u*s$ +!("%!m!& - ,u/(& J(&u("$ 1231 Dep2 Data produksi Produksi dalam proses a'al: (iaua tenaga kerja 2) *+ (.P /)* Dimasukkan dalam proses bulan ini 0nit yang diterima dari departemen 1 Tambahan produk karena tambahan bahan baku Produk jadi yang ditrans1er ke gudang Produk dalam proses akhir+ (iaya tenaga kerja -)*+ biaya o2erhead pabrik 4)* /.))) kg 5 67.))) kg -.))) kg 64.))) kg 3.)))kg 8arga pokok produk dalam proses a'al+ 8arga pokok dari departemen 1 (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik Rp 11.17).))) 5 97).))) 1.172.))) -.1-).))) 8arga pokok kumulati1 persediaan produk dalam proses a'al Rp 13.692.))) 8arga pokok produk yang diterima dari departemen 1 dalam bulan ini 67.))) x Rp 2.2)1 Rp 33.)19.))) (iaya produksi (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead pabrik 17.))).))) Rp 63.)/4.))) --.6-).))) 9/.-)4.))) P!"#$%u&'(& ,$(0( ")+u*s$ !" s(%u(& +!&'(& m!%)+! MPKP 4$*( %(m,(#(& ,(#(& ,(*u m!&(m,(# ")+u* 0(&' +$#(s$/*(& +$ +!("%!m!& - Total biaya (iaya per satuan 8arga pokok persediaan produk dalam proses a'al 8arga pokok produk yang diterima dari departemen 1 Penyesuaian karena adanya tambahan bahan baku yang menambah produk yang dihasilkan Rp 13.692.))) 33.)19.))) Rp 2.2)1 22/ 8arga pokok produk yang diterima dari departemen 1 setelah disesuiakan Rp 1.937 (iaya produksi yang ditambahkan dalam departemen 2: (iaya bahan baku (iaya tenaga kerja (iaya o2erhead 17.))).))) 63.)/4.))) --.6-).))) 647 96/ 1.1)9 19).419.))) -.-)7 Perhitungan harga pokok produk jadi dan persediaan produk dalam proses departemen 2 dengan metode #P,P Total biaya 8arga pokok produk selesai yang ditrans1er ke gudang 8arga pokok persediaan produk dalam proses a'al (iaya penyelesaian produk dalam proses a'al: (T, 4)* x /.))) x Rp 96/ (.P -) * x /.))) x Rp 1.1)9 Rp 13.692.))) -.-92.4)) 2.//1./)) 8arga pokok produk dari produksi sekarang 62.))) units x Rp -.-)7 1-).9/).))) 1/7.-/4./)) 8arga pokok produk dalam proses akhir : 8arga pokok dari departemen 1 9 3))) x Rp 1.937 ((( : 3.))) kg x 1))* x Rp1.937 (T, : 3.))) kg x -)* x Rp 96/ (.P : 3.))) kg x 4) * x Rp 1.1)9 16.427.))) 2./97.))) 2./2).4)) /.21).-)) 27.67).-)) ¨ah biaya yang dibebankan dalam departemen 2 19).419.))) Tambahan bahan baku di departemen setelah departemen produksi yang pertama mempunyai 2 kemungkinan : menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang bersankutan atau tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan. &ika bahan baku tersebut tidak menambah jumlah produk yang dihasilkan dalam departemen yang bersangkutan? tambahan biaya bahan baku tersebut hanya menambah biaya bahan baku per satuan dalam departemen tersebut. &ika bahan baku tersebut menambah jumlah produk yang dihasilkan oleh departemen yang bersangkutan? tambahan bahan baku tersebut akan berakibat terhadap penyesuaian harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya dan tambahan biaya bahan baku per satuan dalam departemen setelah departemen produksi pertama.