You are on page 1of 37

Epidemiologi

Etiologi
Virus (Flaviridae)
Vektor
Host
Infeksi dengue primer
Ruam makulopapular (pada masa
penyembuhan)
Kurva Suhu Infeksi Dengue
Hari sakit
emp
Time of defervescence
Gejala Klinis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
Demam Dengue Gejala Klinis Demam Berdarah Dengue
++ Nyeri Kepala +
+++ Muntah ++
+ Mual +
++ Nyeri Otot +
++ Ruam Kulit +
++ Diare +
+ Batuk +
+ Pilek +
++ Limfadenopati +
+ Kejang +
0 Kesadaran menurun ++
0 Obstipasi +
+ Uji Tourniquet Positif ++
++++ Petekie +++
0 Perdarahan Saluran Cerna +
++ Hepatomegali +++
+ Nyeri Perut +++
++ Trombositopenia ++++
0 Syok +++
Seringkali ditemukan eritema pada
telapak tangan atau telapak kaki.
Demam yang mereda:
Keringat banyak
Perubahan ringan pada frekuensi nadi dan
tekanan darah
Ekstrimitas hangat dan kongesti pada kulit
Kegagalan peredaran darah
Kulit teraba lembab dan dingin
Sianosis sekitar mulut
Nadi menjadi cepat dan lemah
Anak tampak lesu, gelisah
Nyeri di daerah perut sesaat sebelum syok
Syok yang terjadi selama periode demam
biasanya memiliki prognosis yang buruk
Nadi yang lembut, cepat, kecil sampai
tidak dapat diraba
Tekanan nadi < 20 mmHg
Tekanan sistolik < 80 mmHg
Apabila terlambat terapi pasien dapat
mengalami syok berat (profound shock)
Pemeriksaan Penunjang
Demam Dengue
Kelainan yang ditemukan di darah tepi:
Leukopenia selama periode pra-demam
Neutrofilia relatif
Limfopenia
Neutropenia relatif
Pemeriksaan Penunjang
Demam Dengue
Pada masa puncak demam:
Limfositosis
Eosinofil menurun atau
Hitung jenis neutrofil bergeser ke kiri
Sel plasma
Trombositopenia
Darah tepi menjadi normal kembali
dalam jangka waktu 1 minggu.
Pemeriksaan Penunjang
DBD
Leukopenia
Limfositosis pada fase kritis (fase akhir
demam) dan tahap awal munculnya syok.
Albuminuria ringan
Faeces: darah tersembunyi (occult blood).
Adanya penurunan fibrinogen,
prothrombin, faktor VIII, faktor XII, dan
antithrombin III
Penurunan antiplasmin (inhibitor plasmin)
Pemeriksaan Penunjang
DBD
Defisit prothrombin yang
pembentukannya memerlukan vitamin K
(faktor V, VII, IX, dan X)
Partial thromboplastin time, thrombin
time dan prothrombin time akan
memanjang
Penurunan jumlah komplemen
Pemeriksaan Serologi
1 minggu setelah infeksi : viremia dan
muncul IgM
IgM bertahan relatif singkat dan akan
disusul segera dengan pembentukan IgG
Hari ke-5 demam: NT (Neutralizing
antibody)
Hemaglutination inhibiting antibody = HI
Hari ke-20: CF (complement fixing
antibody)
Pemeriksaan Serologi
Dasar pemeriksaan serologis adalah
membandingkan titer antibodi pada
masa akut dan pada masa konvalesens
Teknik pemeriksaan serologi
berdasarkan WHO adalah pemeriksaan
antibodi HI dan CF
Membutuhkan 2 contoh sampel darah.
NS1
ELISA yang mudah digunakan untuk
mendeteksi antigen dengue.
Biasa diperiksa 8 hari pertama setelah
onset klinis.
Sensitivitas : 63.0 % - 93.4%
Specifisitas : 100%.
Pemeriksaan Radiologi pada
DBD
Foto X-Ray thorax
efusi pleura hemithorax sebelah kanan
Banyaknya volume cairan efusi pleura
memiliki korelasi dengan derajat keparahan
penyakit DBD.
Klinis
Demam tinggi mendadak 2-7 hari
Manifestasi perdarahan
Hepatomegali
Syok
Laboratorium
Trombositopenia
Hemokonsentrasi
Derajat 1 Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya
manifestasi perdarahan adalah uji tourniquet positif.
Derajat 2 Gejala pada derajat 1 disertai dengan perdarahan
spontan di kulit dan/atau perdarahan lain.
Derajat 3 Ditemukannya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan
lembut, tekanan nadi menurun ( 20 mmHg) atau
hipotensi disertai kulit dingin, lembab, dan pasien
menjadi gelisah.
Derajat 4 Syok berat, nadi tidak teraba, dan tekanan darah tidak
dapat diukur.
Suportif
Demam dengue rawat jalan
Demam berdarah dengue rawat inap
Kunci keberhasilan: tatalaksana masa
peralihan
Rawat jalan
Bersifat suportif dan simptomatik
Tatalaksana:
Tirah baring
Anti-piretik
Analgesik atau sedatif ringan
Cairan atau elektrolit per oral
Penurunan suhu tubuh masa
penyembuhan (evaluasi 2 hari)
Tersangka DBD
Ada Kedaruratan Tidak ada Kedaruratan
Demam tinggi, mendadak, terus menerus, <7 hari, tidak disertai
infeksi saluran nafas bagian atas, badan lemah dan lesu
Uji Tourniquet (+) Uji Tourniquet (-)
Rawat Jalan
Parasetamol
Kontrol tiap hari sampai
demam hilang
Nilai tanda klinis
Periksa trombosit & Ht bila
demam menetap setelah hari
sakit ke-3
Jumlah trombosit
>100.000/L
Jumlah trombosit
100.000/L
Rawat Jalan Rawat Inap
Tanda Syok
Muntah terus
menerus
Kejang
Kesadaran
menurun
Muntah darah
Berak hitam
Perhatian orang tua
Pesan bila timbul tanda syok, yaitu gelisah, lemah,
kaki/tangan dingin, sakit perut, berak hitam
Segera bawa ke rumah
sakit
Minum banyak 1.5-2 L/hari
Parasetamol
Kontrrol tiap hari sampai demam turun
Periksa Hb, Ht, trombosit tiap hari
DBD derajat I atau derajat II tanpa peningkatan hematokrit
Gejala klinis: demam 2-7 hari, uji tourniquet + atau
perdarahan spontan
Lab: Ht tidak meningkat, trombositopenia (ringan)
Pasien tidak dapat minum
Pasien muntah terus-menerus
Pasien masih dapat minum
Beri minum banyak 1-2 L/hari atau 1 sendok
makan tiap 5 menit
Jenis minuman: air, teh manis, sirup, jus buah,
susu, oralit
Bila suhu > 38,5
o
C, beri parasetamol
Bila kejang, beri antikonvulsif
Pasang infus NaCl 0.9% : dekstrosa 5% (1:3)
Tetesan rumatan sesuai berat badan
Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6 -12jam
Ht naik dan/atau trombosit
turun
Infus ganti RL (tetesan
disesuaikan, lihat bagan 3)
Monitor gejala klinis
Perhatikan tanda syok
Palpasi hati setiap hari
Ukur diuresis setiap hari
Awasi perdarahan
Periksa Hb, Ht, trombosit setiap 6-12 jam
Perbaikan klinis dan laboratoris
Pulang
(lihat kriteria memulangkan pasien)
DBD derajat II dengan peningkatan Ht > 20%
Monitor tanda vital/nilai Ht dan
trobosit setiap 6 jam
Cairan
Awal
RL/NaCl 0.9%
RLD5/NaCl 0.9% + D5;
6-7 mL/kgBB/jam*
Tidak Ada Perbaikan Perbaikan
Tetesan dinaikkan 10-
15 mL/kgBB/jam
Gelisah
Distres pernafasan
Frekuensi nadi baik
Ht tetap tinggi/naik
Diuresis kurang/tidak ada
Tetesan dinaikkan
bertahap
Tanda vital tidak stabil
Evaluasi 15 menit
Hb/Ht turun
Transfusi darah segar
10 mL/kgBB
Distres pernafasan
Ht naik
Tek. Nadi 20 mmHg
*
Koloid
20-30 mL/kgBB
Perbaikan
Tetesan dikurangi
5 mL/kgBB/jam
Tidak gelisah
Nadi kuat
Tekanan darah stabil
Diuresis cukup (1mL/kgBB/jam)
Ht turun (2 kali pemeriksaan)
Tanda vital
memburuk
Perbaikan
Sesuaikan tetesan
IVFD Stop pada 24-48 jam
Bila tanda vital/Ht stabil dan
diuresis cukup
3 mL/kgBB/jam
Keterangan:
*: BB 20 kg
RA: Ringer Asetat
DBD Derajat III dan IV
1. Oksigenasi (berikan O
2
2-4 L/menit)
2. Penggantian volume plasma segera
(Cairan kristaloid isotonis)
RL/NaCl 0.9%
20 mL/kgBB secepatnya (bolus dalam 30 menit
Evaluasi 30 menit
Pantau tanda vital tiap 10 menit
Catat balans cairan selama pemberian cairan intravena
Syok Teratasi
Kesadaran membaik
Nadi teraba kuat
Tekanan nadi > 20 mmHg
Tidak sesak nafas/sianosis
Ekstrimitas hangat
Diuresis cukup: 1mL/kgBB/jam
Cairan dan tetesan disesuaikan
10 mL/kgBB/jam
Evaluasi Ketat
Tanda vital
Tanda perdarahan
Diuresis
Hb, Ht, trombosit
Stabil dalam 24 jam atau Ht > 40%
Tetesan: 5 mL/kgBB/jam
Tetesan: 3 mL/kgBB/jam
Infus stop
(tidak melebihi 48 jam setelah syok teratasi)
Syok Tidak Teratasi
Kesadaran menurun
Nadi lembut/tidak teraba
Tekanan nadi < 20 mmHg
Distres pernafasan/sianosis
Kulit dingin dan lembab
Ekstrimitas dingin
Periksa kadar gula darah
Lanjutkan cairan
20 mL/kgBB/jam
Tambahkan koloid/plasma
Dekstran/FFP
10-20 (max 30) mL/kgBB/jam
Koreksi Asidosis
Evaluasi 1 jam
Syok belum teratasi
Ht turun Ht tetap tinggi/naik
Koloid 20 mL/kgBB/jam
Transfusi darah segar 10 mL/kgBB
(Diulang sesuai kebutuhan)
Syok teratasi
Kriteria Memulangkan
Pasien
Tidak demam selama 24 jam tanpa
pemberian antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan secara klinis
Hematokrit stabil
Tiga hari setelah syok teratasi
Jumlah trombosit > 50.000 / L dan
cenderung meningkat
Tidak dijumpai distres pernafasan
(disebabkan oleh efusi pleura atau
asidosis)
Pemberantasan Virus
Dengue
Upaya preventif
Pemberantasan sarang nyamuk
Penanggulangan fokus di rumah pasien
dan daerah sekitarnya
Penyuluhan melalui berbagai media

You might also like