Harga Rop 13.000,- Farmakologi Amlodipine merupakan antagonis kalsium golongan dihidropiridin (antagonis ion kalsium) yang menghambat inluks (masuknya) ion kalsium melalui membran ke dalam otot polos !askular dan otot "antung sehingga mempengaruhi kontraksi otot polos !askular dan otot "antung. Amlodipine menghambat inluks ion kalsium se#ara selekti, di mana sebagian besar mempunyai eek pada sel otot polos !askular dibandingkan sel otot "antung. $ek antihipertensi amlodipine adalah dengan beker"a langsung sebagai !asodilator arteri perier yang dapat menyebabkan penurunan resistensi !askular serta penurunan tekanan darah. %osis satu kali sehari akan menghasilkan penurunan tekanan darah yang berlangsung selama &' "am. (nset ker"a amlodipine adalah perlahan-lahan, sehingga tidak menyebabkan ter"adinya hipotensi akut. $ek antiangina amlodipine adalah melalui dilatasi arteriol perier sehingga dapat menurunkan resistensi perier total (aterload). )arena amlodipine tidak mempengaruhi rekuensi denyut "antung, pengurangan beban "antung akan menyebabkan penurunan kebutuhan oksigen miokardial serta kebutuhan energi. Amlodipine menyebabkan dilatasi arteri dan arteriol koroner baik pada keadaan oksigenisasi normal maupun keadaan iskemia. *ada pasien angina, dosis amlodipine satu kali sehari dapat meningkatkan +aktu latihan, +aktu timbulnya angina, +aktu timbulnya depresi segmen ,- dan menurunkan rekuensi serangan angina serta penggunaan tablet nitrogliserin. Amlodipine tidak menimbulkan perubahan kadar lemak plasma dan dapat digunakan pada pasien asma, diabetes serta gout. Indikasi Amlodipine digunakan untuk pengobatan hipertensi, angina stabil kronik, angina !asospastik (angina prin.metal atau !ariant angina). Amlodipine dapat diberikan sebagai terapi tunggal ataupun dikombinasikan dengan obat antihipertensi dan antiangina lain. Kontraindikasi Amlodipine tidak boleh diberikan pada pasien yang hipersensiti terhadap amlodipine dan golongan dihidropiridin lainnya. Dosis *enggunaan dosis diberikan se#ara indi!idual, bergantung pada toleransi dan respon pasien. %osis a+al yang dian"urkan adalah / mg satu kali sehari, dengan dosis maksimum 10 mg satu kali sehari. 0ntuk melakukan titrasi dosis, diperlukan +aktu 1-1' hari. Efek am!ing ,e#ara umum amlodipine dapat ditoleransi dengan baik, dengan dera"at eek samping yang timbul ber!ariasi dari ringan sampai sedang. $ek samping yang sering timbul dalam u"i klinik antara lain 2 edema, sakit kepala. ,e#ara umum 2 atigue, nyeri, peningkatan atau penurunan berat badan. *ada keadaan hamil dan menyusui 2 belum ada penelitian pemakaian amlodipine pada +anita hamil, sehingga penggunaannya selama kehamilan hanya bila keuntungannya lebih besar dibandingkan risikonya pada ibu dan "anin. 3elum diketahui apakah amlodipine diekskresikan ke dalam air susu ibu. )arena keamanan amlodipine pada bayi baru lahir belum "elas benar, maka sebaiknya amlodipine tidak diberikan pada ibu menyusui. $ekti!itas dan keamanan amlodipine pada pasien anak belum "elas benar. Peringatan dan !er"atian *asien dengan gangguan ungsi hati 2 4aktu paruh amlodipine men"adi lebih pan"ang, sehingga perlu penga+asan. Interaksi O#at Amlodipine dapat diberikan bersama dengan penggunaan diuretik golongan tia.ida, 5-bloker, 6-bloker, A7$ inhibitor, nitrat, nitrogliserin sublingual, antiinlamasi non-steroid, antibiotika, serta obat hipoglikemik oral. *emberian bersama digoxin tidak mengubah kadar digoxin serum ataupun bersihan gin"al digoxin pada pasien normal. Amlodipine tidak mempunyai eek terhadap ikatan protein dari obat-obat 2 digoxin, phenytoin, +ararin dan indometha#in. *emberian bersama simetidin atau antasida tidak mengubah armakokinetik amlodipine. Pen$im!anan ,impan pada suhu kamar (di ba+ah 3087). RAMIPRIL %MERK & 'ENAPRIL( DEXA MEDI)A Kemasan -$9A*R:; / mg 2 )otak, / strip @ < kaplet. Harga )apl &./ mg x / x < (Rp. 10/.000). 10 mg x < (Rp. &01.000). / mg x / x <, 10 x <. 10 mg x / x < (Rp. 300.000). Farmakologi Ramipril merupakan penghambat angiotensin #on!erting en.yme (A7$) generasi kedua. =etabolit aktinya, ramiprilat, dalam ker"anya membentuk kompleks yang stabil dengan A7$, sehingga ker"a A7$ terhambat. *rinsip ker"a A7$ adalah mengubah angiotensin : men"adi angiotensin ::. Angiotensin :: mempunyai banyak ker"a diantaranya !asokontriksi dan pelepasan aldosteron dari adenal "uga menyebabkan perubahan trophi# pada "antung dan pembuluh darah. Ramipril menghambat pembentukan angiotensin :: sehingga menyebabkan 2 penurunan retensi !askular, penurunan retensi natrium dan air, penurunan eek trophi# dari angiotensin :: pada "antung dan pembuluh darah. Indikasi >ipertensi ringan sampai sedang, gagal "antung kongesti (tambahan)? setelah inark miokard pada pasien dengan gagal "antung yang terbukti se#ara klinis. Kontraindikasi >ipersensiti terhadap penghambat A7$ (termasuk angiodema)? penyakit reno!askuler (pasti atau dugaan)? stenosis aorti# atau obstruksi keluarnya darah dari "antung dan kehamilan. Dosis %osis a+al tanpa pemakaian diuretik2 &,/ mg, 1 x sehari. %osis disesuaikan dengan respon tekanan darah. %osis pemeliharaan pada orang de+asa2 &,/-&0 mg perhari, 1 atau & kali sehari. @ika respon tekanan darah berkurang dengan pemberian sekali sehari pada akhir inter!al pemberian obat, dosis ditingkatkan atau pemberian obat dibagi men"adi & x sehari. 3ila tekanan darah tidak dapat dikontrol hanya dengan ramipril, dapat ditambahkan dengan diuretik. Efek am!ing >ipotensi, pusing, sakit kepala, letih, astenia, mual (terkadang muntah), diare (terkadang konstipasi), kram otot, batuk kering yang persisten, gangguan kerongkongan, perubahan suara, perubahan pen#e#ap (mungkin disertai dengan turunnya berat badan), stomatitis, dyspepsia, nyeri perut, gangguan gin"al, hiperkalemia, angiodema, urtikaria, ruam kulit, ge"ala saluran naas atas, hiponatremia, takikardia, palpitasi, aritmia, inark miokard, stroke (mungkin akibat hipotensi yang berat), nyeri punggung, muka merah, sakit kuning (hepatoseluler atau kolestatik), pankreatitis, gangguan tidur, gelisah, perubahan suasana hati, parestesia, impotensi, onikolisis, alopesia. Peringatan dan !er"atian *asien dengan ri+ayat angioedema yang tidak berkaitan dengan penghambat A7$ memungkinkan ter"adinya peningkatan risiko angioedema saat menerima penghambat A7$. Reaksi anailaktoid dilaporkan ter"adi pada pasien dialisis dengan membran high-flux dan pengobatan bersamaan dengan penghambat A7$. Ramipril dapat menyebabkan ge"ala hipotensi, setelah dosis a+al atau pada peningkatan dosis. *enghambat A7$ dapat menyebabkan sindrom yang dia+ali dengan ikterus kolestatik dan nekrosis hati yang ulminan dan kadang kematian. *enghambat A7$ lain, seperti kaptopril, dapat menyebabkan agranulositosis dan depresi sumsum tulang, lebih sering ter"adi pada pasien dengan gangguan gin"al, terutama "ika "uga berpenyakit !askular kolagen seperti lupus eritematosus sistemik atau skleroderma. ,tudi klinis tidak menun"ukkan bah+a ramipril tidak menyebabkan agranulositosis. *enghambat A7$ dapat menyebabkan morbiditas etal dan neonatal dan kematian bila diberikan pada +anita hamil, "ika diketahui hamil maka penggunaan penghambat A7$ segera dihentikan. *asien gagal "antung kongesti berat dengan ungsi gin"al terganggu, pengobatan dengan penghambat A7$, termasuk ramipril dapat menyebabkan oliguria danAatau progressive azotemia dan ("arang ter"adi) gagal gin"al akut danAatau kematian. %alam studi klinis, hiperkalemia (serum ) B /,1 m$CAl) ter"adi pada b 1D pada pasien hipertensi yang menggunakan ramipril. *ernah dilaporkan penghambat A7$ dapat menyebabkan batuk tidak produkti, batuk akan hilang bila pengobatan dengan ramipril dihentikan. *asien dengan kerusakan ungsi hati dapat meningkatkan kadar ramipril dalam plasma. 3ila obat ini harus diberikan pada +anita yang sedang menyusui, maka pemberian A,: harus dihentikan. )eamanan penggunaan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti. Interaksi O#at Alkohol 2 meningkatkan eek hipotensi Adesleukin 2 meningkatkan eek hipotensi Anastetik 2 meningkatkan eek hipotensi Analgetik 2 A:9, mela+an eek hipotensi dan meningkatkan resiko kerusakan gin"al, hiperkalemia dengan indometasin dan mungkin dengan A:9, lainnya. atau antasida tidak mengubah armakokinetik amlodipine. Pen$im!anan ,impan pada suhu kamar (di ba+ah 3087). -erlindung dari #ahaya. Alasan Pengg*naan Kom#inasi Amlodi!in dan Rami!ril Amlodipine merupakan obat generasi baru golongan antagonis kalsium yang memiliki selekti!itas tinggi dibandingkan obat-obat se"enisnya. %an hal ini men"adi keunggulan amlodipine dibandingan obat golongan antagonis kalsium lainnya. ,elain itu "uga, amlodipine memiliki ketersediaan oral sebesar </-E0 D sehingga obat ini beker"a dalam +aktu &' "am penuh. Ramipril merupakan obat golongan penghambat Angiotensin 7on!erting $n.ym (A7$). ,ebagai monoterapi, ramipril sama eektinya dengan golongan antihipertensi lainnya (Agodoa et al, &00<). -erapi kombinasi (amlodipine dan ramipril) menurunkan tekanan darah lebih besar dibandingkan dengan monoterapi (F./ D !s '.1 D, pG0.00&). *emberian obat se#ara kombinasi (amlodipine-ramipril) terutama pada pasien hipertensi stage :: ($!eret et al, &00F). Antagonis )alsium sebagai (A> banyak dipakai pada pasien dengan hipertensi esensial. )ombinasi Antagonis )alsium dan penghambat A7$ mempunyai eek renoprotekti dan antihipertensi. *emberian kombinasi obat tersebut se#ara simultan mempunyai eek renoprotekti yang lebih besar daripada pemberian penghambat A7$ sebagai monoterapi. *ada pasien dengan hipertensi berat dan gangguan aal "antung, kombinasi A) dengan penghambat A7$ merupakan kombinasi yang eekti untuk menurunkan tekanan darah dengan aman ()ana.a+a et al, &00&). Agodoa, ;.H., Appel, ;., 3akris, I.;, 3o#k, 7., 3ourgoignie, @., 3riggs, @., et al. (&00<). $e#t o Ramipril !s Amlodipine on Renal (ut#omes in >ypertensi!es 9ephros#lerosis 2 A Randomi.ed 7ontrolled -rial. Journal Of American Medical Association , 285 (&1), &11E- &1&F. $!eret, 3.=., Ilynn, R.@., %anielson, $., Ridker, *.=. (&00F). 7ombination therapy !ersus monotherapy as initial treatment or stage & hypertension2 a prespe#iied subgroup analysis o a #ommunity-based, randomi.ed, open-label trial. PulicMedicine , 30 ('), <<1-<1&. )ana.a+a =, )oh.uki =, Hoshida ), )urosa+a >, =inami 9, ,aito -, et al. (&00&). 7ombination therapy +ith an angiotensin-#on!erting en.yme (A7$) inhibitor and a #al#ium antagonist.2 beyond the renoprote#ti!e ee#ts o A7$ :nhibitor monotherapy in spontaneous hypertensi!e rat +ith renal ablation, >ypertens Res? &/(3)2''1-/3. DOMPERIDONE %MERK & +OME'A F'( DEXA MEDI)A Kemasan Jometa K- & mg tablet ()otak, / blister @ 10 tablet) Harga Rp /.1'F,- Farmakologi %omperidone merupakan antagonis dopamin yang se#ara perieral beker"a selekti pada reseptor %&. %omperidone mempunyai khasiat antiemetik yang sama dengan meto#lopramide. $ek antiemetik dapat disebabkan oleh kombinasi eek perieral (gastrokinetik) dengan antagonis terhadap reseptor dopamin di L#hemore#eptor trigger .oneL, yang terletak di luar sa+ar darah otak di area postrema. *emberian domperidone per oral dapat menambah lamanya kontraksi antral dan duodenum, meningkatkan pengosongan lambung, dan menambah tekanan pada singter esoagus bagian ba+ah pada orang sehat. Indikasi ,indroma dispepsia ungsional. -idak dian"urkan untuk pemberian "angka lama. =ual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian le!odopa dan bromokriptin lebih dari 1& minggu. =ual dan muntah akut. -idak dian"urkan pen#egahan rutin pada muntah setelah operasi. *emakaian pada anak-anak tidak dian"urkan, ke#uali untuk mual dan muntah pada kemoterapi kanker dan radioterapi. Kontraindikasi *enderita yang hipersensiti terhadap domperidone. *enderita dengan prolaktinoma tumor hipoise yang mengeluarkan prolaktin. -idak boleh digunakan "ika serangan motilitas lambung dapat membahayakan seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik, atau perorasi gastrointestinal. Dosis %e+asa 2 10 M &0 mg (1 M & tablet) 3 M ' kali sehari, 1/ M 30 menit sebelum makan dan sebelum tidur malam. Efek am!ing $ek ekstrapiramidal "arang ter"adi, hal ini segera hilang se#ara menyeluruh, segera setelah pemberian obat dihentikan. %omperidone dapat merangsang peningkatan kadar prolaktin plasma (hyperprola#tinemia) yang dalam "angka pan"ang dapat menyebabkan galaktorea dan ginekomastia. Reaksi alergi yang "arang ter"adi, seperti rash dan urtikaria. Peringatan dan !er"atian >ati-hati penggunaan pada penderita dengan gangguan ungsi hati dan gin"al. >ati-hati penggunaan pada +anita hamil dan menyusui. -idak dian"urkan untuk pemberian "angka pan"ang. Interaksi O#at %omperidone dapat mengurangi eek hipoprolaktinemia dari bromoleriptin. *emberian obat analgesik opioid dan anti kolinergik muskarinik se#ara bersamaan dapat mengantagonis akti!itas eek domperidone. *emberian antasida se#ara bersamaan dapat menurunkan bioa!ailabilitas domperidone. $ek bioa!ailabilitas dapat bertambah dari 13 D men"adi &3 D bila diminum 1,/ "am setelah makan. Pen$im!anan ,impan pada suhu kamar (di ba+ah 3087). -erlindung dari #ahaya. Alasan Pengg*naan Dom!eridone %omperidone digunakan untuk ge"ala mual dan muntah akut. %omperidone merupakan antagonis dopamin yang se#ara perieral beker"a selekti pada reseptor %&. ,elain itu, pemberian domperidone "uga tidak akan menghambat ker"a dari amlodipine maupun ramipril (Ioodman, &001). Ioodman, Iilman. (&001). -he Pharmacological !asic of "herapeutics. $disi 10. 9e+ Hork 2 =#Ira+ >ill, 1//-1FE. ANALIK AN,E FARMA Kemasan Analsik /00 mg. %us isi 10 strip @ 10 kaplet. -iap kaptet mengandung 2 metampiron /00 mg dan dia.epam & mg Harga >arga per satuan terke#il G Rp 1.1/0,- Farmakologi A9A;,:)N adalah kombinasi =etampiron dan %ia.epam. =etampiron adalah suatu obat analgesik - antipiretik. %ia.epam mempunyai ker"a sebagai antiansietas, "uga memiliki siat merelaksasi otot rangka. )ombinasi ini dimaksudkan untuk menghilangkan rasa nyeri dan spasme organ !is#eral. Indikasi 0ntuk meringankan rasa nyeri sedang sampai berat, terutama nyeri kolik dan nyeri setelah operasi dimana diperlukan kombinasi dengan tranCuili.er. Kontraindikasi *ada penderita yang hipersensiti terhadap =etampiron dan %ia.epam. 3ayi di ba+ah 1 bulan atau dengan berat badan di ba+ah / kg, +anita hamil dan menyusui. *enderita dengan tekanan darah lebih rendah dari 100 mm>g. Ilaukoma sudut sempit, keadaan psikosis akut. Dosis 1 kaplet, bila nyeri belum hilang dilan"utkan 1 kaplet tiap < Efek am!ing %apat menimbulkan agranulositosis. Reaksi hipersensiti!itas, reaksi pada kulit, ngantuk, pusing, lelah yang berlebihan. )onstipasi, depresi, diplopia, hipotensi, "aundi#e, perubahan libido, mual, tremor, retensi urin, !ertigo. Peringatan dan !er"atian >indari penggunaan "angka lama karena menimbulkan kelemahan otot dan ketergantungan isik dan psikis. >ati-hati pada penderita yang pernah mengalami gangguan pembentukan darahAkelainan darah, gangguan ungsi hati atau gin"al. )arena itu perlu dilakukan pemeriksaan ungsi hati dan hitung darah pada penggunaan "angka lama untuk pengobatan nyeri akut. 4alaupun "arang menimbulkan agranulositosis, sebaiknya tidak digunakan untuk "angka pan"ang, karena dapat berakibat atal. ,elama minum obat ini "angan mengendarai kendaraan bermotor atau men"alankan mesin. -idak digunakan untuk mengobati sakit otot dan ge"ala- ge"ala lu dan tidak untuk mengobati rematik, lumbago, sakit punggung, bursitis, sindroma bahu lengan. >ati-hati penggunaan pada penderita depresi berat atau yang mempunyai ke#enderungan melakukan bunuh diri. >entikan pengobatan "ika ter"adi reaksi-reaksi paradoksial seperti keadaan-keadaan hipereksitasi akut, ansietas, halusinasi dan gangguan tidur. Interaksi O#at *enggunaan bersama-sama dengan obat-obat yang mendepresi ,,* atau alkohol dapat meningkatkan eek %ia.epam. Pen$im!anan ,impan pada suhu kamar (di ba+ah 3087). N, -... MER)K Kemasan Ampul 3 m; x &0. )omposisi2 Jit 31 100 mg, !it 3< 100 mg, !it 31& /000 m#g Harga Rp E.0F/,-Aampul Farmakologi Jitamin 31 berperan sebagai koen.im pada dekarboksilasi asam keto dan berperan dalam metabolisme karbohidrat. Jitamin 3< didalam tubuh berubah men"adi piridoksal osat dan piridoksamin osat yang dapat membantu dalam metabolisme protein dan asam amino. Jitamin 31& berperan dalam sintesa asam nukeat dan berpengaruh pada pematangan sel dan memelihara integritas "aringan sara. Indikasi =enghilangkan nyeri karena gangguan urat sara =engembalikan kesegaran tubuh =engilangkan sakit badan dan pegal pegal %igunakan untuk kombinasi dalam treatment ,untik *utih dan ,untik )urus Kontraindikasi >ipersensiti terhadap komponen obat ini. Dosis 93 /000 in"eksi diin"eksikan se#ara intra muskular ( intra gluteal ) 1 ampul sehari Efek am!ing *enggunan !itamin 3< dosis besar dalam "angka +aktu lama dapat menimbulkan sindroma neuropati. Peringatan dan !er"atian ,ebaiknya tidak digunakan untuk pasien yang sedang menerima terapi le!odopa. Interaksi O#at $ek obat mengalami penurunan "ika diberikan bersama le!odopa Pen$im!anan ,impan pada suhu kamar (di ba+ah 3087). I+FD D- / %MERK &( E0RO1MED Kemasan ;arutan :nus /D x 1;iter x 1& Harga Farmakologi %extrose adalah monosakarida di"adikan sebagai sumber energi bagi tubuh. %extrose "uga berperanan pada berbagai tempat metabolisme protein dan lemak. %extrose disimpan di dalam tubuh sebagai lemak dan di otot dan hati sebagai glikogen. @ika diperlukan untuk meningkatkan kadar glukosa se#ara #epat, maka glikogen segera akan melepaskan glukosa. @ika suplai glukosa tidak men#ukupi maka tubuh akan memobilisasi #adangan lemak untuk melepaskan atau menghasilkan energi. %extrose "uga mempunyai ungsi berpasangan dengan protein (protein sparing). *ada keadaan kekurangan glukosa, energi dapat dihasilkan dari oksidasi raksi-raksi asam amino yang terdeaminasi. %extrose "uga dapat men"adi sumber asam glukoronat, hyaluronat dan kondroitin sulat dan dapat dikon!ersi men"adi pentose yang digunakan dalam pembentukan asam inti (asam nukleat). %extrose dimetabolisme men"adi karbondioksida dan air yang bermanaat untuk hidrasi tubuh. Indikasi ,ebagai #airan resusitasi pada terapi intra!ena serta untuk keperluan hidrasi selama dan sesudah operasi. %iberikan pada keadaan oliguria ringan sampai sedang (kadar kreatinin kurang dari &/ mgA100ml). Kontraindikasi >iperglikemia, koma diabetikum, pemberian bersama produk darah? anuria, perdarahan intraspinal O intrakranial, delirium dehidrasi (dehydrated delirium tremens). Dosis i.! 2 0,/-0,F gAkgA"am Efek am!ing :n"eksi glukosa hipertonik dengan p> rendah dapat menyebabkan iritasi pada pembuluh darah dan trombolebitis. >iperglikemia dan glukosuria dapat ter"adi pada pemberian dengan ke#epatan lebih dari 0,/ gAkgA"am. Ada "uga yang menyebutkan diatas 0,F gAkgA"am. *enggunaan "angka lama dapat menimbulkan gangguan keseimbangan #airan dan asam basa serta pengen#eran konsentrasi elektrolit, yang dapat menimbulkan udem, hipokalemia, hipomagnesia dan hipoosatemia. %apat "uga ter"adi deisiensi !itamin 3 kompleks. Peringatan dan !er"atian (1);arutan dextrose digunakan terutama untuk menggantikan #airan yang hilang dan dapat diberikan sendiri hanya "ika tidak ter"adi kehilangan elektrolit se#ara bermakna? pemberian larutan dextrose "angka lama tanpa elektrolit dapat menimbulkan hiponatraemia dan gangguan elektrolit. (leh karena itu pada terapi "angka pan"ang harus dilakukan pemantauan ter"adinya gangguan keseimbangan #airan, konsentrasi elektrolit dan keseimbangan asam basa. *emberian se#ara intra!ena dapat menimbulkan o!erload #airan disertai gangguan (pengen#eran) elektrolit serum dan dapat "uga tr"adi edema perier dan paru.)ebutuhan #airan rata-rata pada orang de+asa sehat berkisar antara 1./ sampai &./ liter perhari dan hal ini diperlukan untuk menyeimbangkan kehilangan #airan yang tidak dapat dihindari melalui kulit dan paru-paru dan untuk keperluan ekskresi melalui urin. )ehilangan #airan (dehidrasi) #enderung ter"adi ketika #airan yang dikeluarkan tidak sesuai (lebih banyak) dibandingkan asupan (intake), yang dapat menimbulkan koma atau disagia (dysphagia) atau pada usia lan"ut atau mereka yang apatis yang tidak mau minum #ukup air atas inisiati mereka sendiri. (&);arutan dextrose harus digunakan dengan hati-hati pada pasien diabetes atau diketahui intoleran karbohidrat. *emberian inus se#ra #epat atau insuisiensi metabolik dapat menimbulkan hiperglikemia dan glikosuria. Ilukosa darah dan urin harus dipantau se#ara reguler. Interaksi O#at 7airan parenteral, khususnya yang mengandung ion natrium, harus digunakan dengan hati-hati pada pasien yang sedang menggunakan kortikosteroid atau kortikotropin Pen$im!anan ,impan di tempat se"uk, kering, dan terlindung dari sinar matahari