You are on page 1of 1

Surat Kabar Harian Pos Bali

Kamis, 6 Maret 2014



Tuhan Memilih Pemimpin
Oleh: Saortua Marbun

Pelantikan Daud raja Israel menarik untuk disimak. Peranan TUHAN, Nabi Samuel,
keluarga Isai (1 Samuel 16:1-13) dapat memberi pencerahan jelang pemilu tahun ini.
Pemerintahan Saul berakhir atas perintah TUHAN. Sabda-Nya, "Aku menyesal, karena Aku
telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan
firman-Ku.(I Sam 15:11) Kegagalan Saul berakar pada ketidaktaatannya pada perintah TUHAN.
Akhirnya, Saul kehilangan pendukung utamanya yaitu TUHAN, dia juga kehilangan jabatannya.
Hal yang paling ditakuti para politisi adalah kehilangan dukungan dari konstituen, dukungan dari
perwakilan rakyat. Yang ideal adalah pemerintah beroleh dukungan dari rakyat serta dari
Penguasa alam semesta. Para kandidat bisa berkampanye untuk meraih simpati masyarakat,
namun untuk meraih dukungan TUHAN tentu berbeda caranya, seseorang harus memiliki hati
yang taat kepada-Nya. Kita tentu patut berharap agar pemilu kali ini dapat menempatkan orang
yang taat pada TUHAN untuk melayani rakyat. Kita berharap pemerintah dan wakil rakyat yang
berwibawa dan memperoleh dukungan dari yang Maha Tinggi.

Firman TUHAN kepada Samuel, Sekarang, pergilah kepada seorang yang bernama Isai,
karena salah seorang dari anak-anaknya telah Kupilih menjadi raja. Orang yang Kutunjukkan
kepadamu, harus kaulantik menjadi raja." Salah satu wujud kebaikan-Nya adalah dengan
mengangkat pemimpin yang terbaik bagi bangsa pilihan-Nya. Demi mewujudkan kebaikan,
kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Kita patut bersyukur karena negeri kita masih
memiliki putera-puteri terbaik yang akan muncul pada waktunya. Sebagai bangsa yang besar kita
optimis, hanya yang terbaik yang pantas memimpin bangsa ini.

Ketika Samuel melihat Eliab anak Isai, pikirnya, "Pastilah ini yang akan dipilih
TUHAN." Tetapi TUHAN berkata, "Janganlah kau terpikat oleh rupanya yang elok dan tinggi
badannya; bukan dia yang Kukehendaki. Aku tidak menilai seperti manusia menilai. Manusia
melihat rupa, tetapi Aku melihat hati." Pada umumnya kita memilih seseorang karena kita suka.
Tetapi kesukaan kita tidak selalu identik dengan kehendak TUHAN. Tujuh orang anak Isai
menghadap Nabi Samuel, tetapi "Mereka tidak dipilih TUHAN." Berbeda halnya saat Daud
dihadirkan; TUHAN berfirman, "Inilah dia; lantiklah dia!" Sekalipun Daud adalah anak bungsu
dan sehari-hari bekerja sebagai penjaga ternak milik keluarganya, ternyata ia adalah putera
terbaik dengan sifat-sifat yang disukai oleh TUHAN.

Kualifikasi Raja Israel adalah dipilih dan disertai oleh TUHAN, memiliki hati seorang
pengikut yang selalu taat kepada TUHAN. Hal ini tentu berbeda dengan negara-negara
demokrasi dimana para pemimpin dipilih oleh rakyat, dari rakyat, untuk rakyat dan mengkalim
suara rakyat adalah suara Tuhan. Tentu kita berharap dapat memilih yang terbaik, memilih
pemimpin yang dipilih TUHAN. Oleh karenanya, berikan suara bagi orang yang dipilih dan
disertai-Nya. Untuk Indonesia yang lebih baik. Amin.

You might also like