You are on page 1of 11

Persamaan-Persamaan

Saluran Transmisi
DENEK BINIE TINDIH RINGUBAYA
F1B 010 025
F A K U L T A S T E K N I K U N I V E R S I T A S MA T A R A M
BAB I PENDAHULUAN

Saluran transmisi merupakan salurn yang digunakan untuk mentransmisikan
energy dan sinyal dari satu tempat ke tempat lainnya. Saluran transmisi dapat berupa
hubungan dari sebuah transmitter menuju receiver, dan juga sambungan antara komponen
pada sebuah papan circuit board.
Pada sebuah rangkaian, bila terdapat arus makan akan ada medan listrik dan
medan magnet yang terbentuk.
Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi
elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus
bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus
listrik. Bergantung pada situasi, gelombang elektromagnetik dapat bersifat seperti
gelombang atau seperti partikel.
Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali dijelaskan
pada 1873 oleh James Clerk Maxwell dalam papernya di Royal Society mengenai teori
dinamika medan elektromagnetik (bahasa Inggris: A dynamical theory of the
electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara 1861 dan 1865.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan
magnet dan medan listrik secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan
medan magnet saling tegak lurus.
Analisis matematis dari perilaku jaringan transmisi listrik tumbuh dari karya
James Clerk Maxwell, Lord Kelvin dan Oliver Heaviside. Pada tahun 1855 Lord Kelvin
dirumuskan model difusi arus dalam kabel bawah laut. Model ini benar memprediksi
kinerja yang buruk dari 1858 trans-Atlantik kabel bawah laut telegraf. Pada 1885
Heaviside menerbitkan makalah pertama yang dijelaskan analisisnya propagasi pada
kabel dan bentuk modern dari persamaan kawat itu.

Dalam pembhasan ini akan kita akan menurunkan persamaan diferensial yang
dikenal sebagai persamaan gelombang yang harus dipenuhi oleh sinyal-sinyal arus dan
tegangan yang merambat pada sebuah saluran transmisi seragam.
Persamaan tersebut kawat (atau hanya Telegraph Persamaan) adalah sepasang
persamaan diferensial linear yang menggambarkan tegangan dan arus pada saluran
transmisi listrik dengan jarak dan waktu. Mereka dikembangkan oleh Olive Heaviside
yang menciptakan model saluran transmisi, dan didasarkan pada Persamaan Maxwell.
Studi mengenai persamaan diferensial dimulai segera setelah penemuan Kalkulus
dan Integral. Pada tahun 1676 Newton menyelesaikan sebuah persamaan diferensial
dengan menggunakan deret tak hingga, sebelas tahun setelah penemuannya tentang
bentuk fluksional dari kalkulus diferensial pada tahun 1665. Newton tidak
mempublikasikan hal tersebut sampai dengan tahun 1693, pada saat Leibniz
menghasilkan rumusan persamaan diferensial yang pertama.
Perkembangan persamaan diferensial sangat pesat dalam tahun-tahun berikutnya.
Dalam tahun 1694-1697 John Bernoulli menjelaskan Metode Pemisahan Variabel dan
membuktikan bahwa persamaan diferensial homogen orde satu dapat direduksi menjadi
bentuk persamaan diferensial dengan variabel-variabel yang dapat dipisahkan.
Metode pertama yang diguakan untuk menyelesaikan persamaan diferensial orde
kedua atau yang lebih tinggi dengan koefisien konstan, dirumuskan oleh Euler.
DAlembert merumuskan penyelesaian persamaan diferensial untuk kasus dimana
persamaan bantuan mempunyai akar-akar yang sama.
Persamaan diferensial parsial diketahui pertama kali muncul dalam persoalan
getaran pada tali. Persamaan ini, merupakan persamaan diferensial orde kedua, telah
dibicarakan oleh Euler dan DAlembert dalam tahun 1747. Lagrange menyempurnakan
penyelesaian dari persamaan tersebut kemudian menggunakannya juga untuk menelaah
persamaan diferensial parsial orde pertama dalam tahun 1772 dan 1785.

Perkembangan selanjutnya masih terus diupayakan oleh Chrystal (1892) dan Hill
(1917). Metode-metode lain yang diterapkan untuk menjelaskan persamaan diferensial
parsial orde pertama, diberikan oleh Charpit (1784) dan Jacobi (1836). Penelahaan yang
paling penting untuk persamaan dengan orde yang lebih tinggi, dilakukan oleh Laplace
(1773), Monge (1784), Ampere (1814), dan Darboux (1870).

Pada tahun 1823, Cauchy membuktikan bahwa deret tak hingga yang didapatkan
dari sebuah persamaan diferensial, merupakan suatu deret yang konvergen sehingga
dapat dinyatakan dalam bentuk sebuah fungsi yang memenuhi persaman (diferensial)
tersebut, persaman diferensial tidak hanya lebih sederhana bentuknya, tetapi juga
rumusannya sangat serta berkaitan dengan Mekanika dan Fisika, yang sebenarnya
merupakan titik tolak munculnya persamaan diferensial itu sendiri.


BAB II ISI

Saluran transmisi merupakan suatu set kabel yang tebuat dari bahan
konduktor yang baik seperti aluminium atau tembaga yang digunakan untuk
mentransmisikan suatu energi listrik.
Model saluran transmisi merupakan saluran transmisi sebagai R dan L terbentuk
seri terbatas dua-port komponen dasar, masing-masing mewakili sebuah segmen amat
sangat singkat saluran transmisi:
Hambatan terdistribusi dari konduktor diwakili oleh resistor seri (dinyatakan
dalam ohm per satuan panjang).
Induktansi terdistribusi (Karena medan magnet di sekitar kawat, induktansi
diri, dll) diwakili oleh serangkaian induktor ( henries per satuan panjang).
Kapasitansi antara dua konduktor diwakili oleh shunt kapasitor C ( farad per
satuan panjang).
konduktansi dari bahan dielektrik yang memisahkan dua konduktor diwakili
oleh sebuah resistor shunt antara kawat sinyal dan kabel kembali ( siemens per satuan
panjang).
Sebuah jalur transmisi terbentuk secara alami resitansi seri, induktansi
seri, namun dengan kapasitansi shunt parallel dan konduktansi shunt parallel yang
terdistribusi secara merata. Resistansi seri dihasilkan oleh saluran itu sendiri dan
besarnya tergantung pada resistivitas dan diameternya. Induktansi dihasilkan oleh
medan magnetik dari masing masing penghantar yang dialiri arus. Kapasitansi
shunt dihasilkan oleh kedua penghantar, terletak secara paralel dan dipisahkan oleh
dielektrik. Dielektrik antara kedua kabel tidaklah sempurna sehingga terjadi arus
bocoran. Hal ini terjadi pada konduktansi shunt.

Pada suatu rangkaian ekivalen saluran transmisi seperti gambar berikut,
terlihat terdapat resistansi (R), inductor (L), kapasitansi (c) dan konduktansi (G). Dimana
sebenarnya kesemua komponen-komponen tersebut tidak dipasang oleh pihak tertentu,
melainkan terbentuk secara alami dariu system transmisi tersebut.

Resistor (R) terbentuk dari kawat konduktor yang membentuk saluran
transmisi, dimana sebenarnya bukan konduktor murni karena dapat berupa campuran,
sehingga dapat menimbulkan resistansi. Apabila semakin panjang kawat maka semakin
besar resistansinya.

Induktor (L) terbentuk secara alami karena dalam saluran transmisi
menggunakan sumber AC yang memilki frekunsi dan membentuk inductor.
Sementara konduktansi(G) dan kapasitor (C) terbentuk secara alami yang
mengasumsikan rugi-rugi dari saluran transmisi. Sehingga kedua elemen ini terbentuk
setelah system tersebut berjalan atau terhubung dengan sumber, bukan karena terpasang.

Tidak mungkin seluruh elemen dipasang, karena walaupun saluran
transmisi tersebut belum terhubung dengan sumber namun sudah memiliki muatan yang
terjadi akibat ionisasi medan pada saluran transmisi tersebut . sehingga perlu
digrounding, agar muatan tersebut diserap bumi.



Untuk menurunkan rumus saluran transmisi kita akan menggunakan
sebuah rangkaian dasar yang memiliki induktansi L, kapasitansi C, konduktansi shun G,
dan tahanan seri R, seluruhnya dinyatakan dalam per satuan panjang. Konduktansi shunt
memodelkan arus bocor pada dielektrikum yang memiliki nilai konduktansi kecil
d

selain konstanta dielektrikumnya. Tahanan seri terkait dengan nilai konduktansi
c
dalam
konduktor. Kedua parameter tersebut menentukan rugi-rugi pada transmisi.
Transmisi akan terdiri dari segmen garis denagn panjang z, yang memuat
tahanan Rz, konduktansi Gz, dan kapasitansi Cz. karena segmen garis akan sama bila
dilihat dari input maupun output, maka kita membagi rangkaian menjadi bentuk simetris.
Pada rangkaian kita menggunakan KVL (Kirchoff Voltage Law) untuk
mencari persamaan fungsi v terhadap z, dan kita menggunakan KCL (Kirchoff Current
Law) untuk mendapat fungsi i terhadap z.
Pertama-tama diterapkan KVL pada loop rangkaian yang meliputi seluruh
panjang segmen seperti ditunjukkan gambar di atas.
Menggunakan KVL



Lalu mengambil limit z mendekati 0


Persamaan di atas adalah disebut sebagai persamaan sang telegrafis yang menjabarkan
perubahan tegangan pada sauran transmisi.

Untuk mendapatkan persamaan kedua, yakni persamaan arus kita
menerapkan Dengan KCL pada simpul tengah atas di dalam diagram rangkaian dalam
gambar terdahulu.


Limit z mendekati 0

Persamaan di atas adalah disebut sebagai persamaan sang telegrafis yang menjabarkan
perubahan arus pada sauran transmisi.
Lalu dengan diferensiasi rumus V terhadap z dan rumus I terhadap t


Sehingga


Yang kemudian menjadi persamaan umum untuk gelombang pada aluran transmisi.




Contoh Soal
Saluran transmisi type kawat pararel, di buat dengan menggunakan kawat
tembaga AWG no 6, dengan diameter 0.162 inch dan konduktansi 58 MS/m. Kawat
perarel tersebut dipisahkan dengan menggunakan batang pemisah dengan jarak 12 inch,
batang pemisah yg di gunakan dipasang dengan jarak tertentu satu dengan yg lainnya
sedemika sehingga tetap dapat mempertahankan kondisi dielectric udara. Untuk saluran
transmisi tersbut hitunglah parameter per meter L,C,G, Resistensi DC dan Resistensi AC
pada frequency 1 Mhz.

penyelesaian :
Diketahui :

Jawab.

Semua ukuran geometri di jadikan dalam satuan meter maka :

Diameter kawat
0.162 inch = 0,162 X 0.0254 = 0,0041148 M

Jari2 kawat (a)
0,0041148/2 0,00206 M

Jarak antar kawat (d)
12 X 0.0254 0,305 M

Frekwensi kerja
1 MHz
Untuk nilai d >> a maka
GFL = ln(

)
= ln (

)=5

GFC =

=0,2

GFRd =

= 4,72.10
5
m
-2


GFRa =

= 971 m
-1

Untuk dielectrik udara besaran
d
=
0
dan
d
=
0

Dan untuk tembaga (Copper) c 0
Maka dapat diperoleh :








{catatan : konduktansi tembaga lihat di tabel}



G = 0 S/m ( konduktansi udara adalah 0)



BAB III PENUTUP

Kesimpulan :
Saluran transmisi merupakan suatu set kabel yang tebuat dari bahan
konduktor yang baik seperti aluminium atau tembaga yang digunakan untuk
mentransmisikan suatu energi listrik.
Resistansi seri dihasilkan oleh saluran itu sendiri dan besarnya tergantung
pada resistivitas, panjang kawat dan diameternya. Induktansi dihasilkan oleh
medan magnetik dari masing masing penghantar yang dialiri arus.
Kapasitansi shunt dihasilkan oleh kedua penghantar, terletak secara paralel dan
dipisahkan oleh dielektrik. Dielektrik antara kedua kabel tidaklah sempurna
sehingga terjadi arus bocoran. Hal ini terjadi pada konduktansi shunt.
Perubahan tegangan dan arus pada setiap saluran transmisi adalah dapat
dirumuskan sebagai berikut :



Dan persamaan umum untuk gelombang pada saluran transmisi adalah
ditunjukkan dengan persamaan berikut :

You might also like