You are on page 1of 7

78

ETIKA, MORAL DAN AKHLAK


Al Mawardi. MS
Dosen Pendidikan Agama Islam pada Politeknik Negeri Lhokseumawe


ABSTRACT

Akhlak is attitude or behavior that did by someone with unintentionally and done by again and again. That
conduct sometimes gets well character and at odd moments also vice. In Islam, akhlak has to domicile that so
sentral as aqidah's supporter and syariah. Aqidah as base as Islam and syariah as ruling as in connection
with Allah and creature won't walk properly if not supported by akhlak its self. In scholarly treasury,
available difference among behavior with ethic and moral. Review good and evil terminological behavior be
base dogma, meanwhile reviews good and evil terminological ethic be logic. o even with moral, review it is
up on tradition, custom and culture.

Key word: Akhlak, Ethic and Moral

I. PENDAHULUAN
Dewasa ini, telah muncul gejala yang
kurang baik yang menimbulkan kegoncangan
dalam kehidupan keluarga, masyarakat dan
bangsa, diantaranya adalah kenakalan remaja,
tauran, korupsi oleh para pejabat negara !alah
satu "aktor penyebab timbulnya kenakalan remaja,
karena kurangnya perhatian orang tua terhadap
anak, utamanya pembinaan akhlak Pembinaan
akhlak adalah mutiara hidup yang membedakan
makhluk manusia dan makhluk hewani #anusia
tanpa akhlak akan hilang derajat kemanusiaannya
sebagai mahkluk mulia, sesuai dengan "itrah, dan
yang memiliki peran sebagai hamba dan khali"ah
Allah di muka bumi $leh karena itu, nilai%nilai
akhlak harus ditanamkan sejak dini baik melalui
pendidikan keluarga, masyarakat, maupun
lembaga pendidikan "ormal yaitu sekolah !uatu
bangsa akan jaya dan terkenal bukan ditentukan
oleh keluasan wilayah, kekayaan sumber daya
alam, serta kuantitas penduduknya, akan tetapi
adalah karena kualitas akhlak atau tingginya nilai%
nilai peradaban yang dimilikinya
Integritas, dedikasi, kredibilitas dan
kualitas keilmuan populasi yang ada pada suatu
Negara akan menyebabkannya terkenal dan
mampu menghadapi tantangan jaman yang serba
global Dalam konteks inilah, justru Nabi
#uhammad sebagai &asul terakhir diutus agar
mampu menyempurnakan akhlak manusia
Dalam kha'anah keilmuan, dikenal
beberapa istilah berkenaan dengan akhlak, di
antaranya( etika, moral dan akhlak itu sendiri
)agaimana perbedaan antara ketiga terma
tersebut* )agaimana hubungan akhlak dengan
ilmu%ilmu lainnya, dan bagaimana cara
menciptakan manusia yang berbudaya dalam arti
beretika, bermoral dan berakhlak* #enjawab
sejumlah rumusan ini, penulis mencoba
merekonstruksi dan mengkaji berbagai pemikiran
para pakar dan ulama, dan membuat suatu tulisan
yang berjudul +Etika, Moral dan Akhlak,

II. PEMBAHASAN
2.1. Pengerian Ei!a, M"ral dan A!#la!
-tika adalah suatu ilmu yang mengkaji
tentang persoalan baik dan buruk berdasarkan akal
pikiran manusia .Daud Ali, /0081 !edangkan
moral adalah suatu hal yang berkenaan dengan
baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya
yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang
)erbeda dengan etika dan moral, akhlak adalah
bagian yang membicarakan masalah baik dan
buruk dengan ukuran wahyu atau al 2ur3an dan
hadits
Persoalan baik .al husnu1 dan buruk .al
khutb1 telah menjadi perdebatan sejak era awal
kebangkitan Islam .4ahar, tt1 Pada era itu kaum
#u3ta'ilah berpandangan bahwa ukuran baik dan
buruk adalah ditentukan oleh akal manusia
#anusia memiliki kualitas akal yang
menyebabkannya mampu bahkan menentukan
mana yang baik dan mana yang buruk )erbeda
dengan aliran #u3ta'ilah, aliran Ahlu !unnah
berpandangan bahwa ukuran tentang al husnu dan
al khutb adalah ditentukan oleh wahyu, bukan
oleh akal atau rasio manusia #emang Allah telah
mengkaruniai manusia dengan kualitas akal, akan
tetapi akal tersebut terbatas hanya mampu
75

mengenal hal%hal yang kongkrit, sesuatu yang bisa
dinalar .rasional1
#asalah perbuatan baik dan buruk,
terpuji dan tercela adalah wilayah kajian akhlak
Akhlak merupakan barometer yang menyebabkan
seseorang mulia dalam pandangan Allah dan
manusia Akhlak adalah sikap atau prilaku baik
dan buruk yang dilakukan secara berulang%ulang
dan diperankan oleh seseorang tanpa disengaja
atau melakukan pertimbangan terlebih dahulu
Akhlak yang terpuji dinamakan akhlak al karimah
.akhlak mahmudah1 !edangkan akhlak buruk
atau tercela dinamakan akhlak ma!mumah
!eseorang akan berakhlak baik atau
sebaliknya karena dipengaruhi oleh hati "al qalb1
yang ada pada sanubari yang terdalam Artinya,
bahwa perbuatan baik atau buruk dalam kategori
akhlak bukan didasarkan kepada pertimbangan
akal, tradisi atau pengalaman, tetapi karena
bisikan hati sanubari yang ada pada setiap orang
itu #enurut Ibn Arabi, dorongan untuk
melakukan perbuatan baik atau sebaliknya adalah
karena pada diri seseorang itu terdapat tiga model
na"su, yaitu na"su syahwaniyyah, na"su
ghadabiyyah, dan na"su anhathiqah
Na"su syahwaniyyah adalah nafs yang
mendorong seseorang untuk menikmati kele'atan
dan kesenangan hidup Na"su model ini bukan
hanya ada pada manusia, tetapi juga ada pada
binatang !eseorang yang dikendalikan oleh na"s
syahwaniyyah akan senantiasa terbiasa melakukan
perbuatan%perbuatan yang hanya menyenangkan
kebutuhan "isik atau biologis, seperti makan,
minum, berhubungan se6, dan sejenisnya
#anusia yang kelebihan na"su syahwaniyyah akan
mendorongnya bersi"at hedonis, materialis dan
indi7idualis
Na"su yang kedua yang ada pada setiap
diri manusia adalah na"su ghadabiyyah !eperti
halnya na"su syahwaniyyah, na"su ghadabiyyah
juga dimiliki oleh selain manusia yaitu binatang
!eseorang yang dikendalikan oleh na"su
ghadabiyyah akan menyebabkannya cenderung
bersi"at pemarah, tegas, tidak tenang, egois, tidak
kompromi, menang sendiri, dan tergesa%gesa
Na"su model ini bahkan lebih berbahaya dari pada
na"su syahwaniyyah karena di samping
menyebabkan seseoarng bersi"at pemarah, juga
mendorong seseorang untuk bersi"at iri, dengki,
hasut dan "itnah
Na"su model ketiga adalah na"su
anhatiqqah #athiq artinya berpikir atau
berwawasan luas )erkenaan dengan pengertian
ini, maka yang dimaksud dengan na"s nathiqah
adalah dorongan yang menyebabkan seseorang itu
berpikir, dan ber'ikir terhadap "enomena%
"enomena alam dan kekuasaan Allah !eseorang
yang dikendalikan oleh na"s nathiqah akan
menyebabkannya menjadi orang yang sadar,
bersyukur dan berterima kasih kepada Allah
karena telah memberikan sejumlah nikmah dan
angerah%Nya kepada manusia
4esadaran dan indikator kebersyukuran
tersebut tercermin melalui sikap dan prilakunya
dalam kehidupan sehari%hari !eseorang yang
bersyukur kepada Allah akan senantiasa
melakukan segala perintah Allah dan
meninggalkan segala larangan%Nya yang la'imnya
dinamakan ta8wa Dalam bahasa lain bahwa
manusia yang dikendalikan oleh na"su nathiqah
akan selalau bersikap terpuji, sopan, santun,
punya tatakrama, saling menyayangi dan
menghormati, gemar membantu, peka atau peduli,
hidup bersih, disiplin, tekun dan rajin, sabar, jujur,
adil, amanah, selalu benar, merasakan apa yang
dirasakan orang lain .empati1, punya semangat
hidup dan senantiasa toleran, transparan dan
akuntabel
Ada beberapa cara agar seseorang
mampu mengendalikan kedua na"su
.syahwaniyyah dan ghadabiyyah1 yang
menyebabkan manusia tidak berakhlak mulia,
yaitu dengan cara tekun melakukan segala
perintah Allah dan meninggalkan segala
laranganNya .i$tinabu al manhiyat1, dengan cara
melakukan segala amal%amal wajib .adaa al
wa$ibah1, amal%amalan sunnat .adaa al nafillah1,
dan dengan cara melakukan al%riyadhah, berupa
latihan%latihan spiritual seperti ber'ikr, berpikir,
bertahannus, instropeksi diri, dan sejenisnya
Dengan tiga pendekatan ini kemungkinan hati
seseorang akan menjadi berkilau dan bersinar
dalam berarti beriman dan berakhlak mulia
4arena menurut para su"i, hati manusia itu
80

memiliki tiga model, yaitu hati yang mati, hatinya
orang ka"ir, hati yang hidup, hatinya orang
beriman, dan hati yang redup, hatinya orang
muna"ik
2.2. Per$edaan A!#la!, Ei!a dan M"ral
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa
akhlak berbeda dengan etika dan moral 4alau
akhlak lebih bersi"at transcendental karena berasal
dan bersumber dari Allah, maka etika dan moral
bersi"at relati", dinamis, dan nisbi karena
merupakan pemahaman dan pemaknaan manusia
melalui elaborasi ijtihadnya terhadap persoalan
baik dan buruk demi kesejahteraan hidup manusia
di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat
)erdasarkan perbedaan sumber ini maka etika dan
moral senantiasa bersi"at dinamis, berobah%obah
sesuai dengan perkembangan kondisi, situasi dan
tuntutan manusia -tika sebagai aturan baik dan
buruk yang ditentukan oleh akal pikiran manusia
bertujuan untuk menciptakan keharmonisan
)egitu juga moral sebagai aturan baik
buruk yang didasarkan kepada tradisi, adat budaya
yang dianut oleh sekelompok masyarakat juga
bertujuan untuk terciptanya keselarasan hidup
manusia -tika, moral dan akhlak merupakan
salah satu cara untuk menciptakan keharmonisan
dalam hubungan antara sesama manusia .habl
minannas1 dan hubungan 7ertikal dengan khali8
.habl minallah1

2.%.. A!#la!, a&aw'(, dan il)'*il)' lainn+a
9erita tentang hubungan 7ertikal antara
manusia dengan Allah sebagai rabbul &alamin,
dalam khajanah keislaman dikenal dengan istilah
tasawu" :asawu" adalah proses pendekatan diri
kepada :uhan dengan cara mencucikan hati
.tasfiat al 'alb1 .!yai"ullah, ;5581 #enurut <un
Nun al #isri salah seorang su"i terkenal, bahwa
hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan
:uhan tetapi bahkan bisa mengenal dan melihat
:uhan .al (a)rifah1 .=amka, ;7781 #enurutnya,
pengetahuan manusia itu terbagi tiga, yaitu(
pengetahuan orang awam yang mengenal Allah
hanya dengan cara mengucap dua kalimat
!yahadat, pengetahuan ulama, yaitu mengenal
Allah dengan menggunakan akal pikirannya
.ra3yu1, dan pengetahuan orang su"i, dimana
mengenal dan mendekati Allah dengan
menggunakan hati sanubarinya yang terdalam
.*asyirah1 Dalam konteks inilah dapat dipahami
bahwa antara akhlak dan tasawu" memiliki
hubungan yang erat dan saling mendukung
Artinya, bahwa akhlak yang baik, terpuji
.mahmudah1 dan mulia .karimah1 bukanlah
didasari oleh ucapan dan akal pikiran semata,
tetapi melainkan oleh bisikan dan kilauan hati
sanubari yang terdalam
#anusia yang berakhlak adalah manusia
yang suci dan sehat hatinya !ebaliknya, manusia
yang tidak berakhlak .a moral1 adalah manusia
yang kotor dan sakit hatinya Dalam hidup dan
kehidupan ini, banyak orang mengetahui dan
menyadari bila hatinya kotor dan sakit, akan tetapi
tidak berhasrat membersih dan mengobatinya
dengan segera )erbeda dengan kotor dan sakit
"isik, maka dengan segera mengobati dan
membersihkannya Padahal kalau disadari bahwa
penyakit hati itu jauh lebih berbahaya bagi diri
dan kelangsungan hidupnya, maka pasti akan
memprioritaskan pengobatan hati disbanding
dengan pengobatan jasd atau "isik yang hanya
bersi"at "anaseseorang yang mengalami sakit
dalam arti "isik, kalau tidak segera diobati maka
akan bertambah parah dan akan mati #ati
bukanlah akhir dari segalanya, tetapi merupakan
pintu dari kehidupan selanjutnya
)erbeda dengan orang yang mengalami
penyakit hati, kalau tidak dibersihkan dan diobati,
maka malapetaka yang diakibatkannya bukan
hanya di dunia, tetapi bahkan sampai hari akhirat
yang abadi $leh karena itu upaya untuk
membersihkan, memelihara, mencegah dan
mengobati agar hati tetap senantiasa sehat, bersih
dalam arti berakhlak mulia senantiasa merupakan
suatu keniscayaan yang prioritas
Al%2ur3an dan al%hadis sangat
menekankan kejujuran, kesetiakawanan,
persaudaraan, rasa kesosialan, keadilan, tolong%
menolong, murah hati, suka memberi maa", sabar,
baik sangka, berkata benar, pemurah, ramah%
tamah, bersih hati, berani, kesucian, hemat,
menepati janji, disiplin, mencintai ilmu, dan
berpikir lurus !ejumlah nilai%nilai positi" tersebut
adalah amalan tasawu" yang harus dimiliki oleh
8;

seorang muslim agar senantiasa dekat dengan
Allah !>:
!elain dengan tasawu", akhlak juga
berkaitan dengan ilmu tauhid, psikologi, dan ilmu
pendidikan 4alau ilmu tauhid tampil dalam
memberikan landasan terhadap ilmu akhlak, maka
akhlak tampil dengan memberikan penjabaran dan
pengalaman dari :auhid :auhid tanpa akhlak
yang mulia tiada artinya, dan akhlak yang mulia
tanpa tauhid maka tidak akan kokoh !elain itu
tauhid memberikan arah terhadap akhlak, dan
akhlak memberi isi terhadap arahan tersebut
4aitan akhlak dengan ilmu ?iwa ada pada
pokoh bahasannya, yaitu sama%sama
membicarakan gejala%gejala kejiwaan yang
tampak dalam tingkah laku #elalui ilmu jiwa
dapat diketahui psikologis yang dimiliki
seseorang ?iwa yang bersih dari dosa dan maksiat
serta dekat dengan :uhan, akan melahirkan
perbuatan yang baik, dan benar, sebaliknya jiwa
yang kotor, banyak berbuat kesalahan dan jauh
dari :uhan akan melahirkan perbuatan yang jahat,
sesat dan digolongkan sebagai akhlak buruk
.ma'mumah1
=ubungan akhlak dengan pendidikan
juga sangat erat :ujuan pendidikan dalam
pandangan Islam adalah berhubungan dengan
kualitas mansuia yang berakhlak Ahmad D
#arimba misalnya mengatakan bahwa tujuan
pendidikan adalah identik dengan tujuan hidup
seorang muslim, yaitu menjadi hamba Allah yang
mengandung implikasi kepercayaan dan
penyerahan diri kepada%Nya !ementara itu #ohd
Athiyah al%Abrasyi, mengatakan bahwa
pendidikan budi pekerti adalah adalah jiwa dari
pendidikan islam, dan islam telah menyimpulkan
bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah
jiwa pendidikan Islam .A'mi, /00@1 #encapai
suatu akhlak yang sempurna adalah tujuan
sebenarnya dari pendidikan !elanjutnya al%Attas
mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam
adalah manusia yang baik 4emudian Abdul "atah
jalal mengatakan bahwa tujuan umum pendidikan
Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba
Allah

2.,. Indi!a"r dan Pr"(il Bera!#la! dan
Beri)an
=ati yang bersih dan sehat merupakan
indikator orang yang berakhlak dan beriman =al
ini sesuai dengan apa yang diisyaratkan oleh Al
Aha'ali bahwa indikator manusia berakhlak
.husnu al khuluq1 adalah tertanamnya iman dalam
hatinya !ebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak .su) al khuluq1 adalah manusia yang
ada nifaq dalam hatinya #ifaq adalah sikap
mendua terhadap :uhan, tidak ada kesesuaian
antara hati dan perbuatan
Iman menurut sebagian para su"i adalah
diibaratkan dengan akar bagi sebuah pohon Akar
yang baik, sehat, segar dan kuat akan
menyebabkan tumbuhnya pohon dengan besar,
cabangnya yang rindang, daun%daunnya yang
hijau serta buahnya yang banyak Pohon yang
rindang tersebut akan senantiasa berman"aat bagi
alam sekitar, baik untuk tempat berteduh bagi
orang yang kelelahan, atau bisa diman"aatkan
daun, bunga, buah, dahan, ranting dan batangnya
!ebaliknya akar yang rusak, keropos dan busuk
akan menyebabkan pohon dan daunnya yang layu,
kering dan tidak berbuah Pohon seperti ini akan
menjadi ancaman bagi alam sekitar, karena
ranting%rantingnya yang kering dan rapuh bisa
menimbulkan malapetaka bagi setiap makhluk
yang lewat di bawahnya
Pohon yang rindang diibaratkan dengan
orang beriman yang hatinya berkilau, bercahaya
dan bersinar !eseorang yang memiliki iman di
dalam hatinya, maka akan senantiasa menjadi
berman"aat bagi diri sendiri khususnya dan bagi
orang lain umumnya !ebaliknya pohon yang
kering dan rapuh adalah diibaratkan dengan orang
ka"ir, muna"i8 dan musyrik yang hatinya hitam,
kotor dan pekat =idup dan kehidupannya
senantiasa menyebabkan keonaran dan kerusakan
bagi alam lingkungannya
Dalam konteks ini, mengutip pandangan
#uhammad al Aha'ali .;55@1, bahwa ciri atau
tanda%tanda manusia beriman adalah sebagai
berikutB
; #anusia yang khusuk dalam
shalatnya(
8/

/ )erpaling dari hal%hal yang tidak
berguna(
C !elalu kembali pada Allah(
D !elalu memuji dan mengagungkan
Allah(
E !elalu mengabdi kepada Allah(
@ )ergetar hatinya bila disebut%sebut
nama Allah(
7 )erjalan di muka bumi dengan
tawadhu tidak sombong dan angkuh(
8 )ersikap arif terhadap orang awam(
5 #encintai orang lain seperti
mencintai diri sendiri(
;0 #enghormati tamu dan selalu
menghargai tetangga(
;; )erbicara selalu baik, santun dan
penuh makna(
;/ :idak banyak bicara dan bersikap
tenang dalam menghadapi segala
persoalan(
;C :idak menyakiti orang lain, baik
dengan ucapan, pemikiran dan
perbuatan
;D !edangkan menurut Anwar ciri%ciri
orang berakhlak adalah( selalu rida
kepada Allah, cinta dan beriman
rukun iman yang enam, taat
beribadah, selalu menepati janji,
amanah, sopan dalam ucapan dan
perbuatan, 8anaah, tawakal, sabar,
syukur, dan tawadhu .Anwar, /0081
Ada dua model akhlak, yaitu akhlak
terpuji dan akhlak buruk !ejumlah ciri di atas
adalah karakteristik akhlak karimah .mulia1 atau
terpuji .mahmudah1 $rang yang memiliki akhlak
terpuji maka sikap, pikiran dan prilakunya selalu
berorientasi pada kebaikan, kejujuran, kesetiaan,
dan sesuatu yang dianggap positi" secara agama,
norma dan akal pikiran !ikap%sikap emosional
positi" seperti saling membantu, menghargai,
rajin, giat, optimis, terbuka, pemberani, bersih,
sehat, loyal, ber7isi ke depan, sabar, bijaksana,
peduli, toleran, dermawan, pemurah dan adil
adalah cerminan dari jiwa yang berakhlak
karimah !edangkan sebaliknya, sikap atau
prilaku yang berorientasi kepada itoleransi,
tertutup, tidak peduli, pesimis, mudah menyerah,
pelit, cemburu, iri, dengki, hasad, boros, angkuh,
tidak peka kepada pelestarian alam, dan kurang
memiliki rasa tanggung jawab adalah pribadi yang
dianggap memiliki akhlak ma'mumah .tercela1

III. PENUTUP
)erdasarkan tulisan di atas diketahui
bahwa antara akhlak dengan etika, dan moral
memiliki kesamaan arti, cakupan dan tujuan
Namunpun demikian, juga juga memiliki
perbedaan satu sama lainnya Dalam perspekti"
Islam akhlak dan tasawu" sangat berkaitan erat
karena sama%sama bertujuan untuk mendekatkan
diri kepada Allah !>: Akhlak adalah salah satu
dimensi keilmuan yang perlu digunakan dalam
berbagai lini dan pro"esi kehidupan untuk
meningkatkan kualitas ilmu, iman dan amal
4eberadaannya bahkan dianggap mampu
menentukan maju atau mundurnya suatu negara,
agama, dan bangsa $leh karena itu, bahasan
tentang akhlak adalah sesuatu yang dipentingkan
:ulisan di atas dapat disimpulkan kepada empat
hal, di antaranyaB
; Akhlak, etika dan moral adalah suatu
disiplin ilmu yang membicarakan tentang
persoalan baik dan buruk
/ Antara akhlak, etika dan moral, memiliki
persamaan dan perbedaan Persamaannya
adalah sama%sama mengkaji masalah
baik dan buruk, sedangkan perbedaanya
adalah terletak pada landasan yang
dipakai(
C Dalam konteks sejarah, antara akhlak dan
tasawu" memiliki tujuan dan esensi yang
sama, yaitu sebagai jalan untuk
mendekatkan diri kepada Allah(
D Indikator orang berakhlak adalah
beriman atau tidaknya seseorang !alah
satu karakter seseorang dikatakan
beriman adalah ketika ia mampu
melahirkan kedamaian dan ketenteraman
bagi alam lingkungannya

Da(ar Ba-aan
Abuddin Nata ;55D, Ilmu +alam, ,ilsafat, dan
Tasawuf ?akartaB &ajaAra"indo Persda
Anwar, &osihan, /008, Aqidah Akhlak, )andungB
Pustaka !etia
8C

A'mi, #uhammad, /00@, -embinaan Akhlak
Anak .sia -ra ekolah/ .paya
(engefektifkan #ilai%nilai -endidikan
Islam dalam +eluarga, FogyakartaB
)elukar
Daud Ali, /00/ #uhammad, -endidikan Agama
Islam ?akartaB &aja Ara"indo Persada
=amka, ;587 Tasawuf (odern, ?akarta B Pustaka
Panjimas
4ahar #asyur, tt, (embina (oral dan Akhlak,
?akarta B &ineka 9ipta
#oh !ai"ulloh Al A'i'', ;558, (emahami Ilmu
Tasawuf, !urabayaB:erbit :erang
2uraish, # !yihab, ;55@, (embumikan Al%
'ur)an, )andungB #i'an
!yaikh #uhammad Al%Aha'ali, ;55@, +ayfa
#ata)amal (a)al%'ur)an, )andungB #i'an
<ainal !ari"in Abbas,;5@D, -ri 0idup (uhammad
Rasulullah aw, #edanB Girma &ahmad
78

You might also like