You are on page 1of 18

About PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk.

PT. Indofood Sukses Makmur adalah perusahaan yang bergerak di


bidang industri makanan dan minuman.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 1990 di Jakarta oleh Sudono Salim
dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang lalu berubah menjadi
Indofood pada tahun 1994.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, Indofood telah
bertransformasi menjadi perusahaan Total Food Solutions, dengan
kegiatan operasionalnya yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan. Mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di pasar.
Indofoods SBU
Produk Konsumen Bermerek (CBP). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia
yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan.
Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini
didukung oleh unit perkapalan dan kemasan.
Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk
(SIMP) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (Lonsum). Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi
penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan
pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek.
Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir
seluruh produk konsumen Indofood dan anakanak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga


VISION, MISSION, AND VALUES
Visi: Menjadi perusahaan Total Food Solutions
Misi
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan
Meningkatkan Stakeholders' Values secara berkesinambungan
Nilai-nilai
Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung tinggi integritas;
kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan secara bersama-sama membangun kesatuan untuk
mencapai keunggulan dan inovasi yang berkelanjutan.

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk., telah menjadi perusahaan
raksasa di Indonesia yang memiliki unit-unit bisnis pendukungnya
untuk mencapai terciptanya satu sistem produksi yang terintegrasi.
Dengan memiliki sistem produksi yang terintegrasi, PT. Indofood
dengan mudah menguasai pasar, dan tidak tergantung terhadap
pemasok, karena bahan baku sudah dimiliki.
Dalam pengembangan pasar dan peningkatan kemampuan
perusahaan, PT. Indofood menggunakan strategi Intensif (Intensive
strategy) yang terdiri dari tiga strategi utama yaitu: Penetrasi Pasar,
Pengembangan Pasar, dan Pengembangan Produk.

Strategi Pengembangan Produk, sesuai dengan Strategi Diferensiasi,
Strategi ini dicirikan dengan keputusan perusahaan untuk
menciptakan persepsi pasar potensial terhadap produk baru yang
berbeda atau unik dengan harapan calon konsumen mau membeli
dengan harga mahal karena adanya perbedaan itu. Seperti yang kita
ketahui, PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki
keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara.
Hal ini yang mendasari kami bahwa PT. Indofood menggunakan
strategi diferensiasi karena keunikan dan cakupan pasar yang luas
terhadap produk mie instannya.

Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah Strategi
Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy). Strategi ini menghendaki perusahaan
melakukan pengawasan lebih terhadap distributor (Forward Integration Strategy), pemasok
(Backward Integration Strategy), dan/atau para pesaingnya (Horizontal Integration
Strategy).
Akuisisi oleh PT. Indofood contohnya, adalah pengambilalihan kepemilikan mayoritas saham
perusahaan (PT. Londsum). Dengan tujuan mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan
pengendalian bagi pemasok. Diketahui bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa
sawit yang dapat digunakan PT. Indofood sebagai sumber bahan baku pembuatan
produknya.


Dengan adanya kepemilikan saham mayoritas maka pengendalian dan
pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya berada pada PT. Indofood. Jika PT.
Indofood hanya merger dengan PT. Londsum, kemungkinan terciptanya resiko
atau konflik di antara kedua perusahaan semakin besar.
Akuisisi Indofood terhadap PT. Pepsi-Cola Indobeverages serta Grup Tirta
Bahagia yang sama-sama bergerak di industri minuman kemasan dianggap
sebagai usaha Indofood dalam melebarkan sayap ke dalam industri minuman
untuk menambah jajaran ragam produk mereka. Hal ini dirasa tepat mengingat
produk unggulan mereka yaitu mi instan telah berada dalam fase tertinggi yaitu
fase ketiga atau fase maturity (dewasa). Satu cara untuk tetap bisa bersaing adalah
dengan melakukan inovasi dan pengiklanan serta melebarkan sayap ke bidang
lain agar Indofood tidak terlalu bergantung pada penjualan satu produk
unggulannya semata.

Selain itu dalam usaha PT. Indofood menembus pasar luar negeri,
Indofood melakukan akuisisi strategis yang terkait dengan bisnis
mereka.Akuisisi yang dilakukan Indofood atas perusahaan China,
China Minzhong Food Corp dipandang sebagai langkah strategis
Indofood untuk melakukan penetrasi ke pasar Asia. Sementara itu,
Indofood juga melakukan joint venture dengan Group Tolaram dari
Singapura untuk mendirikan Dufil Group sebagai produsen Indofood
di regional Afrika.

TAIWAN 2010
THE BIG DEAL IS
Pada tahun 2010, PT. Indofood diperingati oleh pemerintah Taiwan
oleh karena salah satu produknya, yaitu Indomie memiliki kandungan
bahan makanan yang tidak diperbolehkan sesuai dengan peraturan
dan regulasi mereka.
Bahan kandungan yang dimaksud adalah nipagin (methyl para-
hydroxybenzoate).
Taiwan menerapkan standar berbeda dalam regulasi mereka tentang
bahan makanan dengan Indonesia. Taiwan tidak mengacu kepada
CAC. (Codex Alimentarius Commission).
BUT INDOFOOD ARGUED THAT,
Bahan makanan yang dipermasalahkan pemerintah Taiwan, yaitu
nipagin (methyl p-hydroxybenzoate) ditetapkan aman di Indonesia
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.
722/Menkes/Per/XI/88 tentang Bahan Tambahan Makanan. Dan juga
sudah diatur batas maksimum penggunaannya yaitu 250 mg/kg pada
produk kecap dan dalam produk makanan kecuali ikan, unggas, dan
daging yaitu 1000 mg/kg.
Penetapan regulasi dan persyaratan keamanan, mutu, dan gizi produk
olahan pangan di Indonesia tadi sudah mengacu kepada persyaratan
internasional yaitu Codex Alimentarius Commission (CAC) serta
berdasarkan kajian risiko.


Untuk menghindari kejadian Taiwan terulang, sebaiknya PT. Indofood menerapkan bisnis
dengan menggunakan bahan bahan yang aman dan kalau bisa alami. Indofood sudah cukup
baik untuk mematuhi persyaratan international Codex Alimentarius Commision. Tapi
seperti yang diketahui, Taiwan bukan merupakan anggota. Dari sini kami melihat bahwa
standar yang ada sangat beragam. Sebagai langkah aman dan defensif, sebaiknya Indofood
menggunakan bahan baku yang aman dan alami yang tidak membuat reaksi yang buruk
pada kesehatan jika dicampur dengan bahan bahan kimiawi lain.
Peninjauan secara rinci peraturan terkait makanan dan kesehatan di negara tujuan.
Penggunaan bahan kemasan yang dapat didaur ulang (biodegradable packaging) karena
tuntutan negara-negara banyak belakangan ini yang ingin perusahaan-perusahaan untuk
memakai bahan-bahan yang ramah lingkungan.

You might also like