You are on page 1of 35

MAKALAH

EXCAVATOR

Dikerjakan Oleh :

KHAIRUL PUADI

: 1122201000014

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARWAN ALI KABUPATEN SERUYAN 2014

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena dengan rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut. Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran. Terima kasih kepada dosen mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis dan Alat Berat atas bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Kuala Pembuang , 24 April 2014 Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . ................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN. ............................................................................. 1.1 LATAR BELAKANG.................................................................. 1.2 BATASAN MASALAH .............................................................. 1.3 TUJUAN. ..................................................................................... BAB II SEJARAH EXCAVATOR................................................................ 2.1 SEJARAH PENCIPTAAN EXCAVATOR................................. 2.2 HAK CIPTA PERTAMA............................................................. BAB III EXCAVATOR................................................................................. 3.1 PENGERTIAN EXCAVATOR. .................................................. 3.2 KEGUNAAN EXCAVATOR...................................................... 3.3 MACAM-MACAM EXCAVATOR............................................ 3.3.1 PENGGALI HIDROLIS ..................................................... 3.3.2 DRAGLINE ........................................................................ 3.3.1 CLAMSHELL..................................................................... 3.4 BAGIAN-BAGIAN EXCAVATOR............................................ 3.5 KOMPONEN EXCAVATOR...................................................... 3.6 JENIS BUCKET EXCAVTOR.................................................... BAB IV PRODUKTIFITAS .......................................................................... 4.1 KAPASITAS ALAT PRODUKSI. .............................................. 4.2 PRODUKSI EXCAVATOR ........................................................ 4.3 KOMPONEN BIAYA ALAT ......................................................

i ii 1 1 2 2 3 3 4 6 6 6 6 7 9 10 11 12 15 21 21 21 23

ii

4.4 JAM OPERASI ATAU WAKTU PRODUKSI ........................... 4.5 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI EXCAVATOR ......... BAB V PENUTUP......................................................................................... 4.1 KESIMPULAN ............................................................................ DAFTAR PUSTAKA. ...................................................................................

23 24 29 29 30

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Dalam bidang teknik sipil, alat-alat berat digunakan untuk membantu dalam melakukan pekerjaan pembangunan. Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi berskala besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan dalam mengerjakan pekerjaan, sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah pada waktu yang relatif lebih singkat. Pada saat suatu proyek akan dimulai, kontraktor akan memilih alat berat yang akan digunakan di proyek tersebut. Pemilihan alat berat yang akan dipakai merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu proyek. Alat berat yang dipilih haruslah tepat baik jenis, ukuran maupun jumlahnya, Ketepatan dalam pemilihan alat berat akan memperlancar jalannya proyek. Kesalahan dalam pemilihan alat berat dapat mengakibatkan proyek menjadi tidak lancar. Dengan demikian keterlambatan penyelesaian proyek dapat terjadi. Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan biaya proyek membengkak. Produktivitas yang kecil dan tenggang waktu yang dibutuhkan untuk pengadaan alat lain yang lebih sesuai merupakan hal yang menyebabkan biaya tinggi. Salah satu alat berat yang berperan dalam pembangunan proyek adalah excavator. Excavator terdiri dari beberapa jenis dan memiliki fungsi yang berbeda pula. Jenis excavator yang beragam itulah yang harus kita ketahui dan pahami secara baik agar dapat mempermudah kita dalam pemilihan alat berat itu sendiri.

Excavator

1.2 BATASAN MASALAH Agar tidak terlalu luas dalam pembahasan makalah ini, hal yang akan kami bahas hanya mengenai: 1. Excavator dan sejarahnya. 2. Fungsi excavator dalam proyek kontruksi 3. Proses penentuan produksi alat

1.3 TUJUAN Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. Mengetahui jenis-jenis excavator 2. Mengetahui fungsi dari masing-masing excavator 3. Mengetahui produktifitas excavator

Excavator

BAB II SEJARAH EXCAVATOR

2.1 SEJARAH PENCIPTAAN EXCAVATOR Excavator pertama kali diciptakan pada tahun 1835 oleh seorang pemuda berusia 22 tahun bernama William Smith Otis, yang merupakan seorang ahli mekanik asal Amerika Serikat. William Smith Otis adalah anak dari pasangan Isaac Otis dan Tryphena Hannah Smith yang lahir pada tanggal 20 september 1813 di Pelham, Massachussetts, USA. William memulai karyanya sejak berusia 20 tahun dimana pada waktu itu dia mulai menunjukkan kecerdasannya.

Sketsa gambar Excavator pertama

Pada tahun 1935 ketika bekerja di perusahaan Carmichael and Fairbanks yang bergerak di bidang pekerjaan sipil, William menggunakan excavator hasil ciptaannya untuk penggalian rel kereta api mulai dari Norwich ke Worcester. Pada waktu itu excavator pertama tersebut hanya dilengkapi bucket (alat keruk) yang ditarik oleh rantai dan seling, serta digerakkan oleh mesin uap dan hanya bisa berputar sejauh 90 derajat. Namun sayangnya excavator tersebut rusak berantakan ketika mencapai putaran 90 derajat saat sedang melakukan penggalian.
Excavator

Untuk menyempurnakan karya ini William Smith Otis pindah ke Philadelphia. Dia berusaha meyakinkan Joseph Harrison, seorang manajer operasional perusahaan Garrett and Eastwick untuk membangun model excavator pra-industri pada tahun 1836, dan usahanya berhasil.

2.2 HAK CIPTA PERTAMA Pada tanggal 15 maret 1836 William menerima hak patent atas penemuan excavator ini. Namun sayangnya kejadian insiden serupa terulang lagi. Pada tahun 1838 terjadi kesalahan pada spesifikasi teknik sehingga excavator terbakar dan hancur. Hak patent atas penemuan excavator yang telah diraih dengan susah payah oleh William Smith Otis berakhir pada tanggal 27 oktober 1838. Namun berikutnya pada tanggal 24 februari 1839, patent dengan nomor 1089 telah resmi memperoleh validitas. Excavator hasil karya William Smith Otis secara resmi diakui dengan sebutan The Crane-dredge for excavation and earth removals (Kren penggali dan pemindah tanah) dan secara resmi merupakan excavator yang pertama kali ada di muka bumi. Excavator pertama ini memiliki spesifikasi bucket (alat keruk) 1,15 meter kubik dengan kemampuan produktivitas menggali tanah sebanyak 64 meter kubik per jam. Excavator tertua di dunia ini hanya mampu berputar sejauh 90 derajat dan hanya bisa berjalan di atas rel kereta api yang dimotori oleh mesin uap. Serta hanya dilengkapi seling sebagai penarik alat kerja (bucket/ember).

Excavator

Foto Excavator pada tahun 1886

Excavator

BAB III EXCAVATOR

3.1 PENGERTIAN EXCAVATOR Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia. Pengertian ini didasarkan dari asal-usul excavator yang diciptakan sebagai alat penggali tanah untuk membangun rel kereta api, serta dari kata excavation yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti pengggalian atau mesin penggali.

3.2 KEGUNAAN EXCAVATOR Excavator banyak digunakan untuk : 1. menggali parit, lubang, dan pondasi, 2. penghacuran gedung, 3. meratakan permukaan tanah, 4. mengangkat dan memindahkan material, 5. mengeruk sungai, 6. pertambangan dan beberapa bidang industri yang menggunakannya antara lain konstruksi, pertambangan, infrastuktur, dan sebagainya.

3.3 MACAM MACAM EXCAVATOR Macam-macam alat gali antara lain back hoe, power shovel, atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan front shovel juga disebut alat hidrolis karena bucket yang digerakan secara hidrolis.
Excavator

Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaannya terletak pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai kesaaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.

3.3.1 Penggali Hidrolis Power shovel dan backhoe yang termasuk dalam alat penggali hidrolis memiliki bucket yang dipasangkan didepannya. Dimaksud alat penggali hidrolis adalah alat yang bekerja karena adanya tekanan hidrolis pada mesin didalam pengoperasiannya. Alat penggeraknya adalah traktor dengan roda ban atau crawler. 1. Front Shovel Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya diatas permukaan tempat alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang digali bersifat lunak maka front shovel akan mengalami kesulitan. Kapasitas bucket front shovel tergantung dari jenis material. Oleh karena itu ada factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. (factor koreksi tersebut dikalikan dengan kapasitas bucket). Table Factor koreksi (BFF) untuk alat gali Material Tanah dan tanah organik Pasir dan kerikil Lempung keras Lempung basah Batuan dengan peledakan buruk Batuan dengan peledakan baik BFF (%) 80 110 90 100 65 95 50 90 40 70 70 90

Excavator

Sedangkan produktivitas front shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut putaran, besar alat angkut, dan lain-lain.

Front Shovel

2. Backhoe Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan atau basement. Backhoe terdiri dari alat penggerak yang dapat berupa crawler atau ban, boom, strick dan bucket. Backhoe beroda biasanya tidak digunakan untuk penggalian tetapi lebih sering digunakan untuk pekerjaan lainnya. Pemilihan kapasitas bucket harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan. Backhoe sama seperti front shovel dimana jenis material mempengaruhi didalam perhitungan produktivitas. Penentuan waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket

Excavator

Backhoe dari alat penggerak crawler

Backhoe dari alat penggerak roda

3.3.2 Dragline Dragline mrupakan alat gali yang dipakai untuk menggali material yang letaknya lebih tingi dari permukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkuan yang lebih jauh dari alat-alat gali lainnya. Alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom
Excavator

dragline sama seperti crane akan tetapi lebih panjang maka stabilitas dragline harus diperhitungkan. Dragline mengalami kesulitan dalam mengontrol pembongkaran muatan. Olehnkarena itu, sebaiknya alat pengangkut material yang dipakai untuk mengangkut material hasil penggalian dragline berukuran besar. Ukuran alat pengangkut sebaiknya 5 sampai 6 kali ukuran bucket dragline. Produktivitas dragline tergantung pada factor-faktor seperti material, kedalaman penggalain, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat pengangkut, kondisi lapangan dan lain-lain. Produktivitas alat dihitung pada kondisi tanah asli atau bank condition.

Dragline

3.3.3 Clamshell Clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas seperti pasir, kerikil, batuan pecah, dan lain-lain. Clamsheel mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk
Excavator 10

memindahkan metarial, sedangkan bucket yang berukuran berat digunakan untuk menggali. Pada bucket yang berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material. Perhitungan produktivitas clamshell belum disatndarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan produktivitas untuk clamshell adalah ; Produktivitas = V x 60/CI x BEF x efisiensi

Clamshell

3.4 BAGIAN BAGIAN EXCAVATOR Alat-alat gali mempunvai bagian- bagian utama antara lain: 1. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit) 2. Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan 3. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Excavator

11

Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai (track/crawler) dan ada yang dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak pokok yaitu : 1. Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakan menggali mengangkat dan sebagainya 2. Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang. 3. Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat lain.

3.5 KOMPONEN EXCAVATOR 1. Work Equipment essembly a. Boom

b. Arm

Excavator

12

c. Bucket

2. Cylinder a. Boom Cylinder

b. Arm Cylinder

c. Bucket Cylinder

Excavator

13

3. Upper Structure

4. Operator Cab

5. Center Frame

6. Left and Right Carriage

Excavator

14

3.6 JENIS BUCKET EXCAVATOR Dengan adanya perbedaan kebutuhan dari masing-masing bidang industri,maka para perusahaan pembuat excavator melengkapi unitnya dengan berbagai jenis excavator berdasarkan fungsinya. 1. Standart Bucket : adalah jenis bucket yang sering digunakan karena flexible untuk beberapa kondisi pekerjaan.

Standart Bucket

2. Ripper Bucket : Bucket jenis ini cocok untuk menggali lapisan bebatuan dan tanah liat yang keras.Bucket ini mempunyai penetrasi cukup dalam.

Ripper Bucket

Excavator

15

3. Trapezoid bucket : Digunakan untuk membangun kanal atau irigasi.

Trapezoid bucket

4. Slope finishing bucket : digunakan untuk meratakan permukaan tanah karena memiliki bucket yang datar dan lebar.Biasa untuk meratakan jalan, kanal, sisi lereng, sisi sungai, dll.

Slope finishing bucket

5. Ditch cleaning bucket : Berfungsi untuk membersihkan sungai atau mengeruk lumpur di dasar sungai.Bucket ini mempunyai beberapa lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya air.
Excavator

16

Ditch cleaning bucket

6. Single shank ripper : digunakan untuk mempersiapkan lahan yang akan digali terutama untuk lahan bebatuan dan juga untuk mencabut akar batang pohon.

Single shank ripper

7. Three shank ripper : alat yang efisien untuk untuk menggali batuan pada lereng, menghancurkan dan mengangkat pondasi beton, dan juga untuk mencabut akar batang pohon.

Excavator

17

Single shank ripper

8. Clamshell bucket : digunakan untuk memindahkan material

Clamshell bucket

9. Spike hammer :cocok untuk struktur beton, lereng bendungan, dll.

Spike hammer Excavator

18

10. Grapple : digunakan untuk mengangkat batang kayu.

Grapple

11. Lifting magnet : digunakan untuk mengangkat barang-barang yang terbuat dari logam

Lifting magnet

12. Scrap grapple : untuk mengangkat dan memindahkan material dengan bentuk yang tidak beraturan.Memiliki 4 buah cakar yang dapat membuka dan menutup dengan silinder dan hidrolik masing-masing.
Excavator 19

Scrap grapple

13. Magnet fork excavator : didasarkan pada lifting magnet dan fork yang memberikan performa pengoperasian dalam penanganan potonganpotongan material, yaitu mengkombinasikan kekuatan magnet dan fork.

Magnet fork excavator

Excavator

20

BAB IV PRODUKTIFITAS EXCAVATOR

4.1 KAPASITAS ALAT PRODUKSI Kapasitas produksi alat berat pada umumnya dinyatakan alam m3 per jam. Produksi didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan tiap siklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam.

Dimana: Q q N E C m = = = = = Produksi per jam (m3/jam) Produksi per siklus (m3) Jumlah siklus per jam, N = 60/Cm = Efisiensi kerja Efisiensi Kerja Waktu siklus dalam menit

4.2 PRODUKSI EXCAVATOR Excavator adalah alat untuk menggali daerah yang letaknya di bawah kedudukan alat, dapat menggali dengan kedalaman yang teliti serta dapat digunakan sebagai alat pemuat bagi dump truck. Gerakan excavator dalam beroperasi terdiri dari: 1) Mengisi bucket (land bucket) 2) Mengayun (swing loaded) 3) Membongkar beban (dump bucket) 4) Mengayun balik (swing empty) Produksi loader dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini (Rochmanhadi, 1987):

Excavator

21

Q q E Cm

= = = =

Produksi per jam (m3/jam) Produksi per siklus (m3) Efisiensi kerja Waktu siklus dalam detik

Sedangkan

kapasitas

bucket

excavator

dapat

dihitung

dengan

menggunakan persamaan (Rochmanhadi,1987):

Rumus kapasitas bucket :

Dimana: q1 spesifikasi alat K tanah = Faktor bucket yang besarnya tergantung tipe dan keadaan = Kapasitas munjung (penuh) yang tercantum dalam

Rumus waktu siklus Cm = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang

Waktu buang tergantung kondisi pembuangan material ( Sumber: Rochmanhadi)

a. Dalam dump truck b. Ke tempat pembuangan

= 5 - 8 detik = 3 - 6 detik

Excavator

22

Waktu menggali biasanya tergantung pada kedalaman gali dan kondisi galian

4.3 KOMPONEN BIAYA ALAT 4.3.1 Biaya Kepemilikan Biaya kepemilikan adalah biaya kepemilikan alat yang harus diperhitungkan selama alat yang bersangkutan dioperasikan, apabila alat tersebut milik sendiri 4.3.2 Biaya Penyewaan Alat Dalam suatu proyek penggunaan alat berat selain menggunakan alat pribadi juga dengan menyewa. Sedangkan penetapan biaya menyewa telah diatur ketentuan-ketentuannya oleh Departemen Pekerjaan Umum.

4.4 JAM OPERASI ATAU WAKTU PRODUKSI 4.4.1 Jam Operasi Normal Jam operasi normal adalah waktu kerja pada setiap hari kerja senin sampai dengan sabtu ditetapkan selama 8 jam per hari dengan upah kerja sebesar upah kerja normal 4.4.2 Jam Operasi Lembur Waktu kerja lembur dihitung dari lama waktu kerja yang melebihi batas waktu kerja normal (8 jam/hari). Waktu kerja lembur dilaksanakan diluar jam operasi normal untuk setiap hari kerja atau penambahan jumlah hari kerja per minggu (hari minggu)

Excavator

23

4.5 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI EXCAVATOR 4.5.1 Gambaran Umum Proyek Proyek Pengembangan Band ar Udara Hasanuddin, Makassar terletak di desa Baji Manggai, desa Makkaraeng, desa Pao-pao, kelurahan Sudiang, kecamatan Mandai, kabupaten Maros, Makassar, propinsi Sulawesi Selatan. Pekerjaan pematangan lahan (land clearing) pada proyek pengembangan Bandar Udara Hasanuddin terdiri dari beberapa item pekerjaan utama, antara lain: a. Pekerjaan galian tanah Pekerjaan ini dilakuka n penggalian tanah dan tanah dari hasil galian dikumpulkan atau dijadikan sebagai bahan timbunan tanah pada permukaan tanah yang mempunyai elevasi lebih rendah dari yang direncanakan b. Pekerjaan timbunan atau pemerataan tanah Pekerjaan timbunan ini dimaksudkan untuk meratakan tanah hasil galian dan juga meratakan permukaan tanah agar sesuai dengan elevasi tanah yang diinginkan

4.5.2 Data Proyek Volume peker jaan galian timbunan tanah dihitung berdasarkan gambar layout gambar potongan melintang. Dari lampiran gambar layout untuk potongan melintang diperoleh 14 potongan yang jarak masing-masing potongan adalah: Pot 1 s.d Pot 13 Pot 14 = 50 m = 29 m

Maka diperoleh panjang jarak galian dan timbunan keseluruhan = 679 m.


Excavator 24

Dan didapat kumulatif seperti pada table berikut :

Perhitungan pekerjaan galian dan timbunan pada pekerjaan sektor 1 apron, terminal dan pelataran parkir di atas, maka didapat volume tanah yang harus dipindahkan sebesar:

Volume tanah yang dipindahkan

= volume galian - volume timbunan = 616.803,81- 437.278,73 = 179.525,08 m3

4.5.3 Perhitungan Produksi Alat Berat 4.5.3.1 Excavator type Komatsu PC 200 Alat Kapasitas bucket Efisiensi kerja (E) Faktor bucket Waktu gali
Excavator

= = = = =

Komatsu PC 200 0,95 m3 0,83 0,90 12 detik


25

Waktu buang Waktu putar

= =

6 detik 6 detik

Waktu siklus: Cm= = = waktu gali + (2 x waktu putar) + waktu buang 12 + (2 x 6) + 6 30 detik

Produksi per siklus: q = = = q1 x K 0,95 x 0,90 0,86 m3

Produktifitas excavator per jam (m3/jam) untuk tanah ASLI

Q = 85,66 m3/jam Kapasitas 4 excavator per jam (m3/jam) Q = = 85,66 x 4 342,64 m3/jam

Lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan volume tanah yang dipindahkan adalah: (diasumsikan bahwa pekerjaan galian dan timbunan menggunakan excavator) T = _______Volume Pekerjaan_______ Produksi 4 buah excavator/ jam x 7 = 616.803,81 + 437.278,73 342,67 x 7 =
Excavator

443 Hari

17 Bulan

26

4.5.4 Perhitungan Biaya dan Sewa Alat 4.5.4.1 Excavator type komatsu PC 200 Jenis alat Merk Type/Model Harga sewa Lama sewa Waktu pelaksanaan = = = = = = Excavator Komatsu PC 200 Rp. 211.000,00 /jam 443 hari = Juni 2005 17 bulan

Biaya sewa alat excavator adalah: Biaya sewa dalam satu hari kerja: = = 8 jam x Rp. 211.000,00 Rp. 1.688.000,00

Biaya sewa dalam satu minggu bekerja: = = 6 hari x Rp. 1.688.000,00 Rp. 10.128.000,00

Biaya sewa satu bulan ( 26 hari kerja ), maka biaya dalam satu bulan: = = 26 hari x Rp. 1.688.000,00 Rp. 43.888.000,00

Total biaya sewa selama 17 bulan penggunaan excavator: = = 17 bulan x Rp. 43.888.000,00 Rp. 746.096.000,00

Biaya untuk mobilisasi dan demobilisasi dalam 1 unit excavator adalah Rp. 3.000.000,00
Excavator

27

Total biaya sewa 1 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi: = = Rp. 746.096.000,00 + Rp. 3.000.000,00 Rp. 749.096.000,00

Biaya sewa 4 unit excavator termasuk mobilisasi dan demobilisasi: = = 4 unit excavator x Rp. 749.096.000,00 Rp. 2.996.384.000,00

Excavator

28

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Excavator adalah sebuah jenis alat berat yang terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm) dan alat pengeruk (bucket) yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia.

2. Pada tanggal 24 februari 1839, patent dengan nomor 1089 telah resmi memperoleh validitas. Excavator hasil karya William Smith Otis secara resmi diakui dengan sebutan The Crane-dredge for excavation and earth removals (Kren penggali dan pemindah tanah) dan secara resmi merupakan excavator yang pertama kali ada di muka bumi.

3. Excavator banyak digunakan untuk : 1. menggali parit, lubang, dan pondasi, 2. penghacuran gedung, 3. meratakan permukaan tanah, 4. mengangkat dan memindahkan material, 5. mengeruk sungai, 6. pertambangan dan beberapa bidang industri yang menggunakannya antara lain konstruksi, pertambangan, infrastuktur, dan sebagainya.

Excavator

29

4. Macam-macam alat gali antara lain back hoe, power shovel, atau juga dikenal sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan front shovel juga disebut alat hidrolis karena bucket yang digerakan secara hidrolis. Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaannya terletak pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai kesaaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.

Excavator

30

DAFTAR PUSTAKA

http://masopik.wordpress.com/2009/01/19/alat-gali-excavator/ http://sanggapramana.wordpress.com/2010/07/18/excavator-backhoe-shovel/ http://www.scribd.com/doc/131264744/Excavator http://www.scribd.com/doc/177481979/Alat-Berat-Untuk-Proyek-Konstruksi

Excavator

31

You might also like