You are on page 1of 7

Charismatic Leadership Individu seperti John F.

Kennedy, Winston Churchill, Warrant Buffet, dan Soekarno memiliki daya tarik tersendiri sehingga mereka mampu melakukan sesuatu yang berbeda terhadap pengikutnya. Pemimpin seperti ini biasanya disebut sebagai pemimpin karismatik. Max Weber menyebutkan bahwa beberapa pemimpin memiliki anugerah berupa kualitas yang luas biasa atau karisma yang membuat mereka mampu memotivasi pengikutnya untuk mencapai kinerja yang luar biasa. Di Indonesia, tokoh Soekarno merupakah salah satu contoh pemimpin karismatik yang sulit ditemui lagi di masa sekarang. Kemampuan Soekarno menggerakkan, mempengaruhi, dan berdiplomasi telah menyatukan berbagai suku, agama, golongan menjadi satu kesatuan yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia. Artikel ini tidak akan membahas secara spesifik mengenai Soekarno, tapi lebih menguraikan secara umum mengenai pemimpin karismatik. Definisi Pemimpin Karismatik Karisma berasal dari bahasa Yunani yang berarti anugrah. Kekuatan yang tidak bisa dijelaskan secara logika disebut kekuatan karismatik. Karisma dianggap sebagai kombinasi dari pesona dan daya tarik pribadi yang berkontribusi terhadap kemampuan luar biasa untuk membuat orang lain mendukung visi dan juga mempromosikannya dengan bersemangat (Truskie, 2002). Pemimpin karismatik adalah pemimpin yang mewujudkan atmosfir motivasi atas dasar komitmen dan identitas emosional pada visi, filosofi, dan gaya mereka dalam diri bawahannya (Ivancevich, dkk, 2007:209). Pemimpin karismatik mampu memainkan peran penting dalam menciptakan perubahan. Individu yang menyandang kualitas-kualitas pahlawan memiliki karisma. Sebagian yang lain memandang pemimpin karismatik adalah pahlawan. House (1977) mengusulkan sebuah teori untuk menjelaskan kepemimpinan karismatik dalam hal sekumpulan usulan yang dapat diuji melibatkan proses yang dapat diamati. Teori itu mengenai bagaimana para pemimpin karismatik berperilaku, ciri, dan keterampilan mereka, dan kondisi dimana mereka paling mungkin muncul. Sebuah keterbatasan teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Shamir, dkk (1993) telah merevisi dan memperluas teori itu dengan menggabungkan perkembangan abru dalam pemikiran tenyang motivasi manusia dan gambaran yang lebih rinci tentang pengaruh pemimpin terhadap pengikut (dalam Yukl, 2005:294)

Definisi Pemimpin Karismatik KarismaberasaldaribahasaYunaniyangberartianugrah.Kekuatanyangtidakbisadijelaskan secaralogikadisebutkekuatankarismatik.Karismadianggapsebagaikombinasidaripesonadan dayatarikpribadiyangberkontribusiterhadapkemampuanluarbiasauntukmembuatoranglain mendukungvisidanjugamempromosikannyadenganbersemangat(Truskie,2002).Pemimpin karismatikadalahpemimpinyangmewujudkanatmosfirmotivasiatasdasarkomitmendanidentitas emosionalpadavisi,filosofi,dangayamerekadalamdiribawahannya(Ivancevich,dkk, 2007:209).Pemimpinkarismatikmampumemainkanperanpentingdalammenciptakan perubahan.Individuyangmenyandangkualitas-kualitaspahlawanmemilikikarisma.Sebagianyang lainm e m a n d a n gp e m i m p i nk a r i s m a t i ka d a l a hp a h l a w a n . House(1977)mengusulkansebuahteoriuntuk menjelaskankepemimpinankarismatik dalamhalsekumpulanusulanyangdapatdiujimelibatkan prosesyangdapatdiamati.Teoriitumengenaibagaimanaparapemimpinkarismatikberperilaku,ciri, danketerampilanmereka,dankondisidimanamerekapalingmungkinmuncul. Sebuahketerbatasanteoriawaladalahambiguitastentangprosespengaruh.Shamir,dkk (1993)telahmerevisidanmemperluasteoriitudenganmenggabungkanperkembanganabru dalampemikirantenyangmotivasimanusiadangambaranyanglebihrincitentang pengaruhpemimpinterhadappengikut(dalamYukl,2005:294). Indikator Karisma Buktidarikepemimpinankarismadiberikanolehhubunganpemimpin-pengikut.Sepertidalamteori awalolehHouse(1977),seorangpemimpinyangmemilikikarisma TEORIONLINE PERSONAL PAPERNo. 02/Feb-2014 2 memilikipengaruhyangdalamdantidakbiasapadapengikut.Parapengikutmerasamerekabahwa keyakinanpemimpinadalahbenar,merekabersediamematuhipemimpin,merekamerasakan kasihsayingterhadappemimpin,secaraemosionalmerekaterlibatdalammisikelompokatau organisasi,merekamemilikisasarankinerjayangtinggi,danmerekayakinbahwamerekadapat berkontribusiterhadapkeberhasilandarimisiitu(Yukl,2005). Ciri dan Perilaku Ciridanperilakumerupakanpenentupentingdarikepemimpinankarismatik.Parap e m i m p i n k a r i s m a t i ka k a nl e b i hb e s a rk e m u n g k i n a n n y am e m i l i k ik e b u t u h a ny a n gk u a ta k a n kekuasaan,keyakinandiri yangtinnggidanpendirianyangkuatdalamkeyakinandanidealismmerekasendiri.Perilaku kepemimpinandanperilakudaripengikutantaralain(Yukl, 2005:294):1. Menyampaikansebuahvisiyangmenarik2. Menggunakanbentukkomunikasiyangkuatdanekspresifsaatmencapaivisiitu3.

Mengambilresikopribadidanmembuatpengorbanandiriuntukmencapaivisiitu4. Menyampaikanharapanyangttinggi5. Memperlihatkankeyakianakanpengikut6. Pembuatanmodelperandariperilakuyangkonsistendarivisitersebut7. Mengelolakesanpengikutakanpemimpin8. Membangunidentifikasidengankelompokatauorganisasi9. Memberikankewenangankepadapengikut. Tipe Pemimpin Karismatik Pemimpinkarismatikdikelompokkanmenjadiduatipeyaitukarismatikvisionerdankarismatikdi masakrisis(Ivancevich,2007:211).Pemimpinkarismatikvisionermengekpresikanvisibersama mengenaimasadepan.Melaluikemampuankomunikasi,pemimpinkarismatikvisionermengaitkan kebutuhandantargetdaripengikutnyadengantargaetatautugasdariorganisasi.Mengaitkanpara pengikutdengantargetdaripengikutdenganvisi,misi,dantujuanorganisasiakanlebihmudahjika merekamerasatidakpuasatautidaktertantangdengankeadaanpadasaatini.Pemimpinkarismatik visionermemilikikemampuanuntukmelihatsebuahgambarbesardanpeluangyangadapara gambarbesartersebut(BarbaraMackoffdanWenet,2001).Sementatipepemimpinkarismatikdi masakrisisakanmenunjukkanpengaruhnyaketikasystemharusmenghadapisituasidimana pengetahuan,informasi,danproseduryangadatidakmencukupi(IanI.Mirtoff,2004).Pemimpin jenisinimengkomunikasikandenganjelastindakanapayangharusdilakukandanapakonsekuensi yangdihadapi. Referensi : Ivancevich,dkk.2007.PerilakudanManajemenOrganisasi.Jakarta:Erlangga.Yukl.2005. KepemimpinandalamOrganisasi.Jakarta:Index
Teori Sifat Kepemimpinan Teori sifat kepemimpinan (Trait Theories of Leadership) adalah teori-teori yang berpandangan bahwa kepribadian, status sosial, tampilan fisik atau kecerdasan yang dimiliki seseorang (sejak lahir atau karena keturunan), yang menjadikan dia seorang pemimpin. Model 5 Besar, yaitu: Ekstraversi Kemampuan bersepakat Stabilitas Emosi Sifat berhati-hati (Conscientiousness) Keterbukaan thd hal baru (Openness to Experience)

TEORI CHARISMATIC Konsep kharismatik (charismatic) atau kharisma (charisma) menurut Weber (1947) lebih ditekankan kepada kemampuan pemimpin yang memiliki kekuatan luarbiasa dan mistis. Menurutnya, ada lima faktor yang muncul bersamaan dengan kekuasaan yang kharismatik, yaitu : Adanya seseorang yang memiliki bakat yang luarbiasa, adanya krisis sosial, adanya sejumlah ide yang radikal untuk memecahkan krisis tersebut, adanya sejumlah pengikut yang percaya bahwa seseorang itu memiliki kemampuan luarbiasa yang bersifat transendental dan supranatural, serta adanya bukti yang berulang bahwa apa yang dilakukan itu mengalami kesuksesan. Banyak teoritisi melakukan penelitian tentang kekuasaan kharismatik (charismatic authority). House (1977) menyatakan bahwa prilaku pemimpin sangat berhubungan dengan kepemimpinan kharismatik, sifat-sifat personal dan variabel-variabel lain yang bersifat situasional. Meskipun ia melakukan penelitiannya pada hubungan diadik antara seorang pemimpin dan seorang pengikut, namun teori yang dipublikasikan dengan teori kepemimpinan kharismatik pada tahun 1976 itu memberikan andil besar pada pengembangan teori berikutnya. Burn (1978) menyatakan bahwa kepemimpinan sebagai pemimpin dan pengikut yang melakukan tujuantujuan yang merepresentasikan nilai-nilai dan motivasi-motivasi dari mereka. Kepemimpinan kharismatik memberikan gerak kepada pemimpin untuk melakukan dan menerapkan kepemimpinannya sesuai dengan nilai-nilai dan motivasi para pengikutnya. Sedangkan Conger dan Kanungo (1998) menyatakan bahwa kepemimpinan kharismatik didasarkan atas prilaku dan penerimaan dari pengikutnya sebagai pemimpin yang kharismatik. Menurutnya ada lima dimensi prilaku yang harus dimiliki seorang pemimpin kharismatik, yaitu : peduli terhadap konsteks lingkungannya, memiliki strategi dan artikulasi visi, peduli terhadap kebutuhan pengikutnya, memiliki personal risk, serta memiliki prilaku yang tidak konvensional. Contohnya,di Indonesia menurut saya ialah Presiden pertama kita yaitu Ir.Soekarno,beliau merupakan pemimpin yang sangat berkharismatik,beliau sangat memenuhi kriteria pemimpin yang kharismatik yang telah di jelaskan oleh Weber.

TEORI TR

ANSFORMASIONAL

Teori Kepemimpinan Transformasional (Transformational Leadership Theory) diawali oleh John McGregor Burns. Menurut Burn menstranformasi kepemimpinan mempunyai ciri sbb.:

(1)Antara pemimpin dan pengikut mempunyai tujuan bersama yang melukiskan nilai-nilai, motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi dan harapan mereka. Pemimpin melihat tujuan itu dan bertindak atas namanya sendiri dan atas nama para pengikutnya. (2)Walaupun pemimpin dan pengikut mempunyai tujuan bersama akan tetapi level motivasi dan potensi mereka untuk mencapai tujuan tersebut berbeda. (3)Kepemimpinan menstransformasi berusaha mengembangkan sistem yang sedang berlangsung dengan mengemukakan visi yang mendorong berkembangnya masyarakat baru. Visi ini menghubungkan pemimpin dan pengikut dan kemudian menyatukannya. Keduanya saling mengangkat ke level yang lebih tinggi menciptakan moral yang makin lama makin meninggi. Kepemimpinan menstrasnformasi merupakan kepemimpinan moral yang meningkatkan perilaku manusia. (4)Kepemimpinan menstransformasi akhirnya mengajarkan kepada para pengikut bagaimana menjadi pemimpin dengan melaksanakan peran aktif dalam perubahan. Keikutsertaan ini membuat pengikut menjadi pemimpin. terlaksananya nilai-nilai akhir meliputi yang meliputi kebebasan, kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan dalam masyarakat. Contohnya,di Indonesia adalah Sutan syahrir perdana mentri pertama di Indonesia yang menurut saya telah menerapkan teori kepemimpinan Transformasional dalam menjalankan tugasnya sebagai perdana mentri di Indonesia.

Konsep Servant Leader (pemimpin pelayan) dikenalkan oleh Larry C. Spears Direktur eksekutif The Greenleaf Center for Servant-Leadership yang menjelaskan beberapa karakteristik penting pemimpin pelayan itu antara lain : 1.Mendengarkan Biasanya seorang pemimpin hanya mau memutuskan, tetapi enggan untuk mendengarkan sebelum dia membuat sebuah keputusan. Hal ini tidak berlaku pada diri seorang pemimpin palayan. Mendengarkan dengan cermat dan sungguh-sungguh baru membuat keputusan, itulah kelebihannya. Mengenai hal ini Robert Greenleaf menandaskan soal peran mendengarkan demikian : Hanya pelayan sejati yang otomatis menanggapi setiap masalah dengan mendengarkan terlebih dahulu. Kalau ia adalah seorang pemimpin, disposisi ini membuat dirinya pertama-tama dilihat sebagai pelayan. (dikutip dari Antony DSouza : Proactive Visionary Leadership, hal.15).

2.Empati Para pemimpin-pelayan berusaha berempati kepada mereka yang dipimpinnya. Mereka berusaha mengenali kelebihan-kelebihan dan keunikkan-keunikkan dari bawahannya dan sekaligus dengan itu berusaha mengembangkannya. Mereka selalu mengandaikan niat baik dari para bawahannya. Para pemimpin-pelayan yang paling sukses menjadi para pendengar empatik yang terlatih. 3.Menyembuhkan Salah satu kekuatan dari pemimpin pelayan adalah kemampuan mereka untuk

menyembuhkan diri mereka sendiri dan orang lain. Para pemimpin pelayan membantu memulihkan orang - orang yang berhubungan dengan mereka. Penyembuhan (pemulihan) hubungan merupakan kekuatan yang dahsyat untuk melakukan transformasi dan integrasi. Kita mesti ingat ada banyak orang yang patah semangat dan menderita berbagai jenis sakit emosional. Nah, seorang servant-leader memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang akrab sehingga membantu pengikutnya untuk menjadi pulih (whole). 4.Persuasi Dalam berkomunikasi pemimpin pelayan lebih mengandalkan persuasi (bujukan) dari pada menggunakan pendekatan otoritas jabatan mereka.Mereka berusaha menyakinkan orang lain, daripada memaksakan kehendak!

Menurut John C. Maxwell - seorang ahli kepemimpinan dunia - pada dasarnya ada 5 cara yang dipakai seseorang untuk mempengaruhi orang lain. Ke 5 cara itu adalah : (1).Koersi mempengaruhi orang lain dengan cara menekan atau mengancam. Contoh : Perampok kepada korbannya. (2).Manipulasi mempengaruhi orang lain dengan cara memanfaatkannya. Contoh : salesman yang curang kepada customernya. (3).Intimidasi mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti. Contoh : polisi/tentara kepada rakyat yang sedang demo. (4).Persuasi mempengaruhi orang lain dengan cara membujuk/mengajak secara baik-baik. Contoh : orang tua kepada anaknya! (5).Inspirasi mempengaruhi orang lain dengan teladan dan perkataan yang membangun. Contoh : pemimpin agama kepada umatnya. 5.Komitmen untuk melayani Seorang pemimpin pelayan mengedepankan komitmen untuk melayani kebutuhan orang lain. Robert Greenleaf sendiri mendefinisikan servan-leadership sebagai sebuah model kepemimpinan yang meletakkan pelayanan kepada orang lain sebagai prioritas nomer satu! 6. Komitmen pada pertumbuhan semua orang Para pemimpin pelayan memiliki komitmen yang kuat pada pertumbuhan individu. Mereka menyadari tidak bertumbuh berarti mati! Dalam prakteknya, hal ini mencakup menyediakan sarana agar para pekerjanya bisa berkembang secara profesional, misalnya dengan menyekolahkan lagi dsb, mendorong keterlibatan pekerja dalam pengambilan keputusan bahkan secara aktif membantu para pekerja yang diberhentikan untuk mendapatkan pekerjaan lain.

7. Membangun Komunitas.

Para pemimpin pelayan tidak pernah memperlakukan pekerjanya hanya sebagai mesin produksi semata-mata, tetapi sebagai manusia seutuhnya yang membutuhklan kehangatan, cinta, perhatian dan persahabatan. Dan inilah yang dilakukan oleh para pemimpin pelayan ketika dia berusaha membangun komunitas bersama para pekerjanya!

You might also like