You are on page 1of 4

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No.

1, (2013) 1-4

Penggunaan Alat Ukur


Roihatur Rohmah, Emy Aditya, Lila Yuwana, S. Si Jurusan Fisika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember JL.Arief Rachman Hakim, Surabaya 60111 Email: roihatur.rohmah@gmail.com
Abstrak Telah dilakukan percobaan penggunaan alat ukur yang bertujuan untuk mengetahui suatu karakteristik VOM, pada tegangan AC, tegangan DC, dan arus DC, serta menggunakan VOM untuk mengukur hambatan, tegangan dan arus. Prinsip yang digunakan pada VOM seperti pada galvanometer yaitu ketika kumparan dilewati arus maka terjadi gaya lorentz pada magnet sementara yang dari arus pada kumparan dan pada magnet permanen di dalam galvanometer. Gaya lorentz ini yang menimbulkan pergerakan jarum penunjuk skala dan jarum tidak berputar penuh karena adanya torsi dari pegas spiral yang saling menghilangkan. Dari percobaan diperoleh kesimpulan yaitu VOM dapat berlaku sebagai voltmeter, ohmeter dan amperemeter. Dari resistor 33 k dan resistor 21 k dapat diukur tegangannya pada setiap resistor dengan tegangan sumber DC 5 V sebesar 2 V dan 3 V , 9 V sebesar 3,5 V dan 5 V, dan 12 V sebesar 4,5 V dan 7 V. Dari tegangan sumber DC dapat diukur arus yang mengalir pada resistor 21 k sebesar 0,245 A dengan 5 V dan 1 A dengan 9 V. Serta dari resistor 21 k dan resistor 33 k dapat diukur tegangannya p ada setiap resistor dengan tegangan sumber AC 12 V sebesar 7 V dan 4,1 V , 15 V sebesar 9 V dan 5,1 V, dan 18 V sebesar 10,9 V dan 6,5 V. Kata Kunci galvanometer, gaya lorentz, VOM

= N I A B sin ..............................................(1.1) Torsi ini dilawan oleh pegas yang memberikan torsi s yang hampir sebanding dengan sudut melalui mana ia dibelokkan (hukum Hooke), sehingga s = k .............................................................(1.2) dimana k adalah konstanta ketegaran pegas. Berarti kumparan dan jarum yang terpasang akan hanya berotasi sampai titik dimana torsi pegas mengimbangi torsi yang disebabkan oleh medan magnet. Dari persamaan 1.1, kita dapatkan k = N I A B sin atau = ..................................................(1.3)

I. PENDAHULUAN Suatu alat ukur dalam bidang elektronika sangat bermanfaat dalam mencari nilai suatu tegangan, arus, atau hambatan. Suatu alat ukur sebelumnya sudah mengalami proses pengkalibrasian sebelum digunakan. Karena di dalam alat ukur terdapat sistem sendiri yang juga perlu dikalibrasi. Dalam bidang elektronika, kerap sekali dalam pengukuran menggunakan galvanometer ataupun VOM, baik sebagai amperemeter maupun voltmeter. Untuk mengetahui suatu karakteristik VOM, pada tegangan AC, tegangan DC, dan arus DC, serta menggunakan VOM untuk mengukur hambatan, tegangan dan arus perlu dilakukan percobaan penggunaan alat ukur ini. VOM (volt-ohm miliampermeter) adalah alat ukur universal yang biasa disebut multitester analog. Alat ini bisa digunakan untuk mengukur harga resistan (tahanan), tegangan AC, tegangan DC, dan arus DC. Berdasarkan fungsinya, alat ini terdiri dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter. Di dalam VOM terdapat sebuah kumparan putar (moving coil dArsonval). Alat ini menggunakan gerak dArsonval yaitu gerakan dasar kumparan putar magnet permanen[1]. Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.1 galvanometer terdiri dari satu kumparan kawat ( dengan jarum penunjuk yang terpasang ) yang digantung pada medan magnet oleh magnet permanen. Bila arus mengalir melalui loop kawat, yang biasanya berbentuk persegi panjang, medan magnetmemberikan torsi pada loop, sebagaimana dinyatakan dalam [ersamaan 1.1:

Gambar 1.1 Galvanometer

Dengan demikian penyimpangan jarum, , berbanding lurus dengan arus I yang mengalir pada kumparan. Tetapi, penyimpangan ini juga bergantung pada sudut yang d ibuat kumparan terhadap B. Untuk meter yang penting, kita memerlukan hanya bergantung pada I, tidak bergantung pada . Untuk menyelesaikan masalah ini, digunakan potongan-potongan kutub yang melenhkung dan kumparan galvanometer diselubungkan pada inti besi silinder pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 Kumparan galvanometer di sekeliling inti besi

Besi cenderung mengkonsentrasikan garis-garis medan magnet sehingga B selalu menunjuk paralel terhadap permukaan kumparan kawat di luar inti. Dengan demikian gaya selalu tegak lurus terhadap permukaan kumparan dan torsi tidak akan berubah-ubah terhadap sudut. Berarti sebanding dengan I, sebagaimana diperlukan[2]. Ada dua sifat galvanometer yang peting dalam pemakaiannya sebagai amperemeter dan voltmeter. Sifat tersebut yaitu resistansigalvanometer Rg dan arus yang

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4


dibutuhkan untuk mernghasilkan simpangan skala penuh I g. Untuk membuat sebuah amperemeter dari galvanometer, kita tempatkan resistor kecil yang disebut resistor shunt yang disusun paralel dengan galvanometer. Resistansi shut biasanya jauh lebih kecil dari pada resistansi galvanometer sehingga sebagian besar arus dibawa oleh resistansi shunt dan resistansi ekivalen amperemeter jauh lebih kecil dari pada resistansi galvanometer itu sendiri. Pada kenyatannya, resistansi ekivalen ammeter hampir sama dengan resistansi shunt.

Sedangkan untuk pengukuran arus DC, peralatan yang digunakan sama seperti pada tegangan DC, tetapi hanya menggunakan satu resistor 20 k yang dirangkai seperti gambar 2.2.

Gambar 2.2 Rangkaian pengukuran arus DC

Gambar 1.3 Sebuah ammeter yang berisi galvanometer

Setelah itu power supply dinyalakan denagan variasi tegangan sumber 5 dan 9 V. Lalu arus pada resistor diukur dan dicatat. Kemudian dari data arus yang didapat, dicari R maks dan R min seperti persamaan 2.1 dan 2.2 serta I maks, dan I min dengan persamaan sebagai berikut: I min = ...............................................(2.5) I maks= R total = ..............................................(2.6) .(2.7)

Gambar 1.4 Sebuah voltmeter yang berisi galvanometer

Untuk membuat voltmeter, kita tempatkan sebuah resistor dengan resistansi besar dengan disusun seri dengan galvanometer sehingga resistansi ekivalen voltmeter jauh lebih besar dari pada resistansi galvanometer itu sendiri. Gambar 1.3 dan gambar 1.4 mengilustrasikan kontruksi ammeter dan voltmeter dari sebuah galvanometer [3]. II. METODOLOGI Pada percobaan penggunaan alat ukur ini digunakan 3 percobaan yaitu pengukuran tegangan DC, pengukuran arus DC, dan pengukuran tegangan AC. Untuk pengukuran tegangan DC yaitu peralatan diantaranya dua buah resistor (R1 = 20 k, R2 = 33 k ), sumber tegangan DC (power supply), dan VOM dirangkai seperti pada gambar 2.1.

R in = R total Rx ...(2.8) Selanjutnya percobaan pengukuran tegangan AC yaitu yaitu peralatan diantaranya dua buah resistor (R1 = 33 k, R2 = 20 k ), transformator AC (Vari AC), dan VOM dirangkai seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Rangkaian pengukuran tegangan AC

Gambar 2.1 Rangkaian pengukuran tegangan DC

Setelah itu power supply dinyalakan denagan variasi tegangan sumber 5, 9, dan 12 V. Lalu tegangan pada setiap resistor diukur dan dicatat. Kemudian dari data tegangan yang didapat, dicari R maks, R min, Vab maks, V ab min,V bc maks, dan V bc min dengan persamaan-persamaan berikut: Rmaks = R + ( R x 5% )..................................(2.1) R min = R ( R x 5% ) .....................................(2.2) V ab maks = .............(2.3)

Setelah itu Vari ACdinyalakan denagan variasi tegangan sumber 5, 9, dan 12 V. Lalu tegangan pada setiap resistor diukur dan dicatat. Kemudian dari data tegangan yang didapat, dicari R maks, R min, Vab maks, V ab min,V bc maks, dan V bc min. Dalam setiap pengukuran hampir semua ada error meskipun sedikit. Untuk mengetahui nilai error yang terjadi pada data yang didapat, dilakukan perhitungan error dengan persamaan berikut: | | V= x 100% ............................(2.9) I =
| |

x 100% ............................(2.10)

V ab min = ...............(2.4) Untuk V bc maks dan V bc min hampir sama dengan V ab maks dan V ab min, tetapi R ab min dan R ab maks diganti R bc min dan R bc maks.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada percobaan penggunaan alat ukur ini memperoleh data berupa tegangan dan arus. Berikut data yang diperoleh: Tabel 3.1 Data pengukuran tegangan DC (V) V ab V bc 5 5 2 2 3 3

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4


5 9 9 9 12 12 2 3,5 3,5 3,5 4,5 4,5 3 5 5 5 7 7

34,65 dan R2 min = 31,35. Maka dapat diperoleh perhitungan V ab maks, V ab min, V bc maks, dan V bc min sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil perhitungan pengukuran tegangan DC V ab min V ab maks V bc min V bc maks 0,71 0,71 0,71 1,24 1,24 1,24 1,59 1,59 0,802 0,802 0,802 1,404 1,404 1,404 1,805 1,805 1,8 1,8 1,8 2,99 2,99 2,99 4,19 4,19 1,94 1,94 1,94 3,23 3,23 3,23 4,5 4,5

12 4,5 7 Hasil tegangan DC yang diukur dengan VOM sebagai voltmeter antara tegangan titik a-b dan tegangan titik b-c jika dijumlahkan maka kurang atau sama dengan akan bernilai tegangan sumber yang diberikan. Karena dalam percobaan, rangkaian dirangkai seri, maka merupakan pembagi tegangan. Oleh karena itu, tegangan titik ab dan tegangan titik bc dapat dijumlahkan. Tabel 3.2 Data pengukuran arus DC (V) I (mA) 5 5 5 9 9 0,245 0,245 0,245 1 1

9 1 Hasil pengukuran arus DC dengan VOM sebagai amperemeter dengan resistor 20 k, menurut perhitungan dengan suber tegangan 5 V arusnya 0,25 A dan 9 V arusnya 0,45 A. Terlihat dari tabel data yang dihasilkan terdapat selisih nilai, hal ini karena VOM yang digunakan itu VOM analog maka terjadi kekurang telitian praktikan saat melihat jarum penunjuk pada skala VOM. Tabel 3.3 Data pengukuran tegangan AC (V) V ab V bc 12 12 12 15 15 15 18 18 7 7 7 9 9 9 10,9 10,9 4,1 4,1 4,1 5,1 5,1 5,1 6,5 6,5

1,59 1,805 4,19 4,5 Dari hasil tabel perhitungan yang diperoleh, dapat diketahui bahwa semakin besar nilai sumber yang diberikan semakin besar pula V min dan V man yang diperoleh. Secara visis juga dapat dijelaskan bahwa jika ada tegangan sumber yang dialirkan menuju resistor yang kecil, maka akan dihasilkan V maks dan V min yang besar pula, karena resistor yang kecil itu mempunyai hambatan yang kecil pula sehingga tegangan yang terukur akan terkurangi dengan nilai mendekati nol atau sedikit sekali. Dari percobaan pengukuran arus DC sebelum mencari I maks dan I min maka terlebih dulu mengetahui nilai R maks dan R min. Dengan R sebesar 20 k maka diperoleh R maks = 21 dan R min = 19. Maka dapat diperoleh perhitungan I maks dan I min sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil perhitungan pengukuran arus DC I min (mA) I maks (mA) 0,24 0,24 0,24 0,43 0,43 0,26 0,26 0,26 0,47 0,47

18 10,9 6,5 Dalam praktikum ini tegangan AC dihasilkan dari tegangan PLN yang dihubungkan dengan teransformator agar tegangan PLN 220 V bisa diatur sesuai yang diinginkan. Dari hasil tegangan yang diukur terdapat selisih nilai tegangan saat dijumlahkan, karena jika V ab dan V bc dijumlahkan maka akan menghasilkan besar V sumber. Hal ini terjadi karena adanya kekurangtelitian praktikan saat membaca hasil skala yang ditunjukkan jarum penunjuk sebab saat melihat kurang tegak lurus terhadap jarum penunjuk. Dari percobaan pengukuran tegangan DC sebelum mencari V maks dan V min maka terlebih dulu mengetahui nilai R maks dan R min. Dengan R1 (titik a-b) sebesar 20 k maka diperoleh R1 maks = 21 dan R1 min = 19. Sedangkan R2 (titik b-c) sebesar 33 k maka diperoleh R2 ma ks =

0,43 0,47 Dengan menggunkan persamaan 2.7 dapat dihitung nilai R total yaitu pada tegangan 5 V sebesar 20,408 k dan tegangan 9 V sebesar 9 k. Dan untuk mengetahui nilai hambatan dalamnya dengan persamaan 2.8 yang diperoleh nilai 12,59 k pada tegangan 5 V dan 24 k pada tegangan 9 V. Dari percobaan pengukuran tegangan AC sebelum mencari V maks dan V min maka terlebih dulu mengetahui nilai R maks dan R min. Dengan R1 (titik a-b) sebesar 33 k maka diperoleh R1 maks = 34,65 dan R1 min = 31,35. Sedangkan R2 (titik b-c) sebesar 20 k maka diperoleh R 2 maks = 21 dan R2 min = 19. Maka dapat diperoleh perhitungan V ab maks, V ab min, V bc maks, dan V bc min sebagai berikut: Tabel 3.6 Hasil perhitungan pengukuran tegangan AC V ab min V ab maks V bc min V bc maks 4,19 4,19 4,19 5,39 4,52 4,52 4,52 5,81 1,45 1,45 1,45 1,81 1,64 1,64 1,64 2,05

JURNAL ELEKTRONIKA DASAR 1 Vol. 1, No. 1, (2013) 1-4


5,39 5,39 6,53 6,53 6,53 5,81 5,81 7,04 7,04 7,04 1,81 1,81 2,3 2,3 2,3 2,05 2,05 2,61 2,61 2,61

4,5 V dan 7 V. Dari tegangan sumber DC dapat diukur arus yang mengalir pada resistor 21 k sebesar 0,245 A dengan 5 V dan 1 A dengan 9 V. Serta dari resistor 2 1 k dan resistor 33 k dapat diukur tegangannya pada setiap resistor dengan tegangan sumber AC 12 V sebesar 7 V dan 4,1 V , 15 V sebesar 9 V dan 5,1 V, dan 18 V sebesar 10,9 V dan 6,5 V. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Lila Yuwana, M.Si sebagai dosen elektronika dasar I, Emy Aditya sebagai asisten laboratorium Elektronika Dasar I yang telah membimbing dalam melakukan praktikum, dan rekan-rekan yang telah membantu dalam melakukan praktikum. DAFTAR PUSTAKA
[1] Cooper, William David. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Erlangga:Jakarta. [2] Giancoli, C. Dauglas. 2005. Principles with Aplication pearson Education. Amerika. [3] Tipler, paul A. 2001. Fisika. Erlangga: Jakarta.

Dari persamaan 2.9 dan 2.10 dapat diketahui error yang terjadi terhadap data yang diperoleh yaitu sebagai berikut: Tabel 3.7 Nilai error pada pengukuran tegangan DC error V ab 0,06 0,06 0,06 0,03 0,03 0,03 0,006 0,006 0,006 V bc 0,036 0,036 0,036 0,108 0,108 0,108 0,063 0,063 0,063

Tabel 3.8 Nilai error pengukuran arus DC (V) error I 5 5 5 9 9 9 0,02 0,02 0,02 1,22 1,22 1,22

Tabel 3.9 Nilai error pengukuran tegangan AC error V ab 0,06 0,06 0,06 0,036 0,036 V bc 0,094 0,094 0,094 0,099 0,099

0,036 0,099 Dari tabel 3.7, 3.8, dan 3.9 dapat dilihat besar error yang terjadi. Keerroran disebabkan karena adanya kekurangtelitian praktikan saat melihat hasil data pada VOM dan adanya kekurang tepatan praktikan saat membuat posisi stabil jarum penunjuk yaitu saat menyambungkan VOM dengan resistor yang diukur. IV. KESIMPULAN Dari percobaan penggunaan alat ukur yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa VOM dapat berlaku sebagai voltmeter, ohmeter dan amperemeter. Dari resistor 33 k dan resistor 21 k dapat diukur tegangannya pada setiap resistor dengan tegangan sumber DC 5 V sebesar 2 V dan 3 V , 9 V sebesar 3,5 V dan 5 V, dan 12 V sebesar

You might also like