You are on page 1of 8

8

AERIAL FOTOGRAPHY
MAKALAH Sebagai tugas mata kuliah Pengindraan Jauh Oleh : Rifki Muhammad Fauzi 270110120069 Geologi D

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PADJAJARAN 2013

BAB I HASIL BACAAN


Foto, adalah sebuah kata yang sering kita dengar sehari-hari. Mulai dari kamera foto, fotokopi, afdruk foto, dan lain-lain. Namun, apakah kita sering mendengar apa itu foto udara? apa yang dimaksud itu adalah foto atau gambar yang memotret udara di atas? Atau foto yang mengambil obyek yang ada di langit? Sebenarnya, yang dimaksud dengan foto udara pada tulisan ini adalah sebuah gambar yang dicetak pada media kertas (foto) yang dihasilkan dari hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Foto udara ini adalah salah satu produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek, daerah, atau fenomena yang ada di permukaan bumi ini menggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik dengan bantuan detector atau alat pendeteksi berupa film. Film hasil perekaman ini kemudian dicetak secara kimiawi dalam ruang gelap agar mendapatkan hasil gambar yang sempurna. Citra foto ini didapatkan dengan cara memotret dengan menggunakan sebuah wahana (atau alat transportasi) biasanya berupa balon udara, pesawat udara, gantole, pesawat ultra-ringan, dan pesawat tanpa awak. Pemotretan ini dilakukan dengan menentukan tujuan pemotretan (disesuaikan dengan tujuan pemetaan pula), menentukan jalur penerbangan, dan menentukan arah penerbangan. Dengan bantuan kamera udara dan pesawat udara ini, maka pemotretan udara dapat dilakukan.

Aerial Photography
Foto udara sudah digunakan sejak awal abad 20 untuk menyediakan data geospasial untuk digunakan dalam banyak aplikasi. Fotography adalah proeses atau seni memproduksi gambar dengan

cahaya pada permuakaan yang sensitif. Fotogrametry adalah ilmu dan teknik dalam membuat pengukuran pada foto dan mengubahnya ke dalam kuantitas yang lebih bermanfaat. Foto udara sangat berguna untuk pengumpula informasi hutan, ekologi, ilmu tanah, geologist, dan lainnya. Ada 2 kategori dari foto udara yaitu vertical dan oblique. foto udara vertikal dibuat dengan kamera yang dipasang di bagian lantai pesawat terbang. Hasilnya sebagai mana peta yang kita kenal dan mempunyai skala yang konstan. Foto udara oblique didapat saat sumbu kamera tidak vertikal lagi. Biasanya dibuat dari kamera tangan atau pemotretan dari jendela pesawat. Skalanya bervariasi bergantung background dan foreground. Variasi skala tersebut lebih komplikasi untuk dijadikan pengukuran, ini alasan kenapa oblique sangat jarang digunakan dalam tujuan pemetaan. Tapi dari itu, fotoudara oblique dapat berguna untuk tujuan seperti pemotretan samping dari bangunan. Ketinggian pesawat udara terhadap permukaan bumi pada saat pemotretan juga mempengaruhi skala foto udara yang dihasilkan. Semakin tinggi pesawat udara, maka akan menghasilkan skala foto udara yang relative kecil namun cakupan cukup luas, akan tetapi obyek yang tampak jadi tidak begitu detil. Dan jika pemotretan dilakukan dengan ketinggian rata-rata, maka hasil foto udara adalah cakupan yang cukup luas dan kenampakan obyek yang cukup detil pula. Namun, sekali lagi dijelaskan bahwa, pemotretan udara ini dilakukan dan disesuaikan dengan tujuan pemotretan dan pemetaan.

Aerial Survey Kamera


Kamera yang digunakan untuk foto udara vertikal untuk tujuan pemetaan disebut Aerial Survey Camera. Hanya ada 2 pembuat kamera jenis ini, sebut saja Leica dan Z/I. hasil yang besar dari kasil pemotretan kamera ini disebabkan kebutuhan untuk mendapatkan foto dengan

area yang luas dengan resolusi spasial yang tinggi. nyatanya kamera ini mempunyai Film yang sangat besar. Aerial survey camera yang modern memiliki ukuran hingga 23x23 cm. Dapat merekam hingga 60 foto dalam 1 roll film. Jika dibandingkan dengan kamera digital, untuk menghasilkan kualitas yang sama dengan Camera survey, kamera digital harus mempunyai lebih dari 200 juta pixel.

Spektral and Radiometric characteristics


Photographic Recording adalah proses multi tahap yang melibatkan pembesaran film dan proses kimia. Biasanya diikuti dengan proeses printing. Ada 2 tipe dari film : hitam putih ( B & W ) dan film berwarna. B&W film atau pankromatik film, mempunyai satu layer emlusi. Film berwarna mempunyai 3 layer emulsi. Layer emulsi mengandung kristal halida perak, atau butiran yang mengandung gelatin. Cahaya mengubah silver halida seperti silver metal, yang dimana saat telah diproses menjadi film, terlihat berwarna hitam. Ada 2 syarat yang penting yaitu 1. general sensitivity adalah ukuran berapa banyak cahaya yang dibutuhkan untuk mengubah densitas perak dalam sebuah Film. 2. spectral sensitivity mendeskripsikan rentang dari panjang gelombang untuk mengetahui kesensitiv an emulsi. Untuk study dari vegetasi, gelombang pendek inframerah menghasilkan lebih banyak informasi dan harus direkam.

Spatial Characteristics
Dua hal yang penting dalam foto udara adalah Skala dan Resolusi Spasial. Properti itu ditentaukan oleh sensor ( lensa dan film) dan karakteristik wahana.

Aerial Photography Missions


Perencanaan Apabila proyek pemetaan membutuhkan foto udara, satu dari tugas utamanya adalah memilih skala yang dibutuhkan, tipe dari lensa yang akan digunakan, tipe film yang akan digunakan, dan persentasi kebutuhkan untuk overlap. Eksekusi Penggunakan program komputer untuk menentukan koordinat dari semua posisi dari dimana fotographi dilakukan. Lalu akan di simpan dalam database kerja. Lalu operator kamera akan mendapatkan semua informasi yang relevan dari database, seperti area proyek, camera, dan tipe film yang digunakan, dan no foto, waktu, sudut matahari, cuaca, dan kondisi atmosfer. Pilot akan memandu kamera pada posisinya. Apabila pesawat sudah melewati jarak yang cukup pada stasiun, kamera akan secara otomatis memotret pada posisi terdekat. Keterangan tepi pada foto udara tersebut memiliki fungsi masingmasing yang berisi informasi untuk foto udara tersebut. 1. Tingkat keabuan (grey scale) untuk Mengetahui tingkat keabuan suatu image pada foto udara. 2. Notepad/level untuk Mengetahui kondisi kemiringan antara pesawat udara dengan kamera yang digunakan untuk pemotretan terhadap

permukaan bumi. Pada Level ini, terdapat niveau/gelembung udara yang menandakan kemiringan kamera untuk pemotretan. 3. Altimeter Memberikan informasi tinggi terbang pesawat terhadap permukaan bumi. Ketinggian berpengaruh pada skala foto udara yang dihasilkan. 4. Titik fidusial (fiducial marks) untuk Mengetahui orientasi titik tengah pada foto udara. Minimal terdapat 8 titik. 5. Jam pemotretan akan Memberikan informasi waktu pemotretan. Efektifnya pemotretan dilakukan pada pagi hari atau tidak ada/sedikit gangguan atmosferik (awan, mendung, kabut, dll). 6. Nomer seri lensa kamera untuk Mengetahui jenis lensa kamera yang digunakan. 7. Panjang focus kamera (dalam mm) untuk Mengetahui besar panjang focus kamera yang digunakan. 8. Nomer foto udara untuk Memberikan informasi nomer seri foto udara,

Scaning Photograph
Teknik fotogrametri klasik yang dikenal sebagai visualisasi interpretasi foto yang secara umum menghasilkan hardcopy gambar fotograpi. Bisa berupa negativ original, print possitive ataupun diapositive. Photogametri digital sistem, atau sistem informasi geologi membutuhkan gambar digital. Scanner digunakan untuk merubah sebuah film atau hasil print menjadi bentuk digital. Sample scaner seperti gambar dengan detector optikal listrik dan pengukur brightness pada area kecil (pixel). Lalu besar dari brigtness tersebut di representasikan sebagai nomor digital dalam sebuah sekala.

BAB II RANGKUMAN

Aerial Photography
Foto udara sudah digunakan sejak awal abad 20 untuk menyediakan data geospasial untuk digunakan dalam banyak aplikasi. Fotography adalah proeses atau seni memproduksi gambar dengan cahaya pada permuakaan yang sensitif. Fotogrametry adalah ilmu dan teknik dalam membuat pengukuran pada foto dan mengubahnya ke dalam kuantitas yang lebih bermanfaat. foto udara vertikal dibuat dengan kamera yang dipasang di bagian lantai pesawat terbang. Foto udara oblique didapat saat sumbu kamera tidak vertikal lagi. Biasanya dibuat dari kamera tangan atau pemotretan dari jendela pesawat.

Aerial Survey Kamera


Kamera yang digunakan untuk foto udara vertikal untuk tujuan pemetaan disebut Aerial Survey Camera

Spektral and Radiometric characteristics


Photographic Recording adalah proses multi tahap yang melibatkan pembesaran film dan proses kimia. Biasanya diikuti dengan proeses printing. Ada 2 tipe dari film : hitam putih ( B & W ) dan film berwarna. Ada 2 syarat yang penting yaitu

1. general sensitivity adalah ukuran berapa banyak cahaya yang dibutuhkan untuk mengubah densitas perak dalam sebuah Film. 2. spectral sensitivity mendeskripsikan rentang dari panjang gelombang untuk mengetahui kesensitiv an emulsi. Untuk study dari vegetasi, gelombang pendek inframerah menghasilkan lebih banyak informasi dan harus direkam.

Spatial Characteristics
Dua hal yang penting dalam foto udara adalah Skala dan Resolusi Spasial. Properti itu ditentaukan oleh sensor ( lensa dan film) dan karakteristik wahana.

Aerial Photography Missions


Perencanaan dan Eksekusi

Scaning Photograph
Photogametri digital sistem, atau sistem informasi geologi membutuhkan gambar digital. Scanner digunakan untuk merubah sebuah film atau hasil print menjadi bentuk digital. Sample scaner seperti gambar dengan detector optikal listrik dan pengukur brightness pada area kecil (pixel). Lalu besar dari brigtness tersebut di representasikan sebagai nomor digital dalam sebuah sekala.

You might also like