You are on page 1of 9

Handout No. 1: Paradigma Penelitian Pembebasan PRODUKSI PENGET HU N O!

EH SI P " UNTUK KEPENTING N SI P " D N #ERS $ SI P % $enu&u Paradigma Penelitian Pembebasan ''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''' George Junus Aditjondro Die Philosophen haben die Welt nur verschieden interpretiert. Es kommt aber darauf an, sie zu verandern. [Para filsuf telah menafsirkan dunia hanya secara berbeda-beda. Namun yang terpenting adalah mengubah dunia itu]. esis ke-!! "ar# tentang $euerbach. PENG NT R% &'(')*" menyentuh soal-soal teknis penelitian+ marilah kita terlebih dulu berbicara tentang masalah-masalah epistemologis+ yang berangkat dari refleksi empiris penulis di bidang penelitian. Persoalan-persoalan+ yang lebih menyangkut masalah-masalah sosiologi pengetahuan , sociology of knowledge-+ yang mengangkut produksi pengetahuan oleh siapa+ untuk kepentingan siapa+ dan bersama siapa. .ni sangat penting+ apabila kita tidak hanya ingin menjadi peneliti ahli yang pintar+ melainkan ingin mengembangkan sikap emansipatoris dalam meneliti. "aksudnya+ menjadi peneliti yang bukan sekedar meneliti masyarakat+ melainkan bersama masyarakat+ demi pemberdayaan masyarakat. /efleksi ini dilatarbelakangi pengalaman penulis ikut membimbing mahasis0a &-! di *ni1ersitas 2endera0asih ,Jayapura-+ pengalaman ikut membimbing mahasis0a &-3 di *ni1ersitas Pelita 4arapan ,Jakarta-+ pengalaman mengajar dan membimbing mahasis0a &3 di *5&6 ,&alatiga-+ di mana penulis juga mengajar mata kuliah "etodologi Penelitian+ pengalaman membimbing mahasis0a &!+ &3 dan &7 di Ne0castle *ni1ersity ,Ne0castle+ Australia-+ pengalaman penulis sendiri sebagai mahasis0a &3 dan &7 di 2ornell *ni1ersity ,.thaca+ A&-+ serta pengalaman memimpin lokakarya Penelitian Pembebasan di 8ili+ imor )este. 'pistomologi ini berangkat dari pemahaman terhadap institusi-institusi yang selama ini sangat berperan dalam produksi pengetahuan. Penulis menamakan institusi-institusi itu+ regulator-regulator produksi pengetahuan. 9ang paling banyak berperan+ atau diakui peranannya adalah% perguruan tinggi+ negara+ dan modal. Peranan perguruan tinggi dalam produksi pengetahuan+ kita sudah faham. Perguruan tinggi+ dengan aturan mainnya yang tertulis maupun tidak tertulis+ menyusun kurikulum+ menentukan siapa yang dapat diterima sebagai mahasis0a di ketiga strata+ menentukan syarat-syarat penulisan skripsi+ tesis &-3+ dan tesis &-7 ,disertasi-+ menentukan bagaimana mahasis0a dibimbing mele0ati ketiga strata di atas+ menentukan siapa yang dapat membimbing mahasis0a+ mengatur ,secara langsung maupun tidak langsung- topik-topik yang dapat dijadikan fokus skripsi dan tesis+ dan menentukan prosedur pengujian skripsi dan tesis-tesis tersebut. Peranan perguruan tinggi sebagai regulator produksi pengetahuan dapat bersifat ilmiah+ quasi ilmiah+ dan sama sekali tidak ilmiah. "ari kita lihat beberapa contoh yang quasi ilmiah dan tidak ilmiah sama sekali. 5etika penulis menerima beasis0a 4ubert 4. 4umphrey di A& dan ditempatkan di Jurusan Pertanian .nternasional di 2ornell *ni1ersity+ penentuan seminar apa yang boleh diikuti dan di negara atau daerah mana yang boleh dikunjungi untuk studi lapangan+ berada di tangan Administrator Program itu. Permintaan penulis untuk melakukan studi lapangan ke Puerto /ico+ yang punya ikatan ommonwealth dengan Amerika &erikat+ ditolak. Padahal sudah penulis jelaskan kepada sang Administrator+ bah0a penulis ingin mengamati bekas koloni &panyol di )aut 5aribia itu untuk membandingkan kemungkinan perubahan status imor )este+ di mana 0acana commonwealth sempat digulirkan. &ebagai gantinya+ penulis disarankan mengikuti kuliah lapangan 2ornell *ni1ersity di bidang pertanian tropis di "e#ico. &aran itu penulis terima itu+ yang ternyata ada hikmahnya untuk memahami kebudayaan bangsa "aya+ dengan munculnya gerakan :apatista di tahun !;;<-an. )ucunya+ Puerto /ico sama tropisnya dengan "e#ico+ jadi sebenarnya penulis = yang datang dari negeri tropis -- dapat juga mempelajari pertanian tropis di Puerto /ico. Namun realitas sebuah teritori A&+ yang dijadikan dumping industri kotor dari daratan Amerika &erikat+ tidak berhasil penulis saksikan sendiri. (egitu pula perlakuan pemerintah A& terhadap akti1is gerakan kemerdekaan Puerto /ico+ yang sangat melanggar hak-hak asasi manusia.

.tu hanya salah satu contoh otoriterianisme Administrator Program beasis0a 4ubert 4. 4umphrey di 2ornell *ni1ersity 0aktu itu. (anyak lagi permintaan penggunaan dana beasis0a penulis yang ditolak. "isalnya+ permohonan untuk mengikuti seminar tentang gerakan African American. *ntunglah+ sebelum mulai studi di 2ornell dan masih meng- upgrade penguasaan bahasa .nggris di sebuah kampus lain ,&*N9 (uffalo-+ maupun sementara memanfaatkan beasis0a 4ubert 4. 4umphrey+ penulis sempat melakukan berbagai 0isata ilmiah ke proyek-proyek lain. "isalnya+ penulis sempat melakukan studi banding ke pusat produksi nikel .N2> di &udbury+ 2anada. 8engan demikian+ penulis punya perbandingan bagi kegiatan .N2> di seputar danau-danau "atano-"ahalona- o0uti di &ula0esi &elatan+ yang berguna bagi ad1okasi lingkungan penulis di .ndonesia ,Aditjondro 3<<3-. (erikut ini+ contoh lain dari fungsi perguruan tinggi sebagai regulator yang tidak ilmiah. 5etika memimpin 9ayasan Pengembangan "asyarakat 8esa .rian Jaya ,9P"8 .rja- di 5otaraja+ seorang staf penulis+ Abner 5or0a+ yang kuliah di Jurusan Antropologi *ni1ersitas 2endera0asih ,*ncen-+ ingin menulis skripsinya tentang tradisi pembuatan perahu diaspora (iak di 5epulauan /aja Ampat. 8osendosennya menganjurkan dia mengganti rencana skripsi itu dengan menyoroti mas ka0in salah satu suku di sekitar kampus. "aklumlah+ mereka segan membimbing skripsi di bidang antropologi maritim yang kurang mereka kuasai. api karena 9P"8 .rja+ yang punya perhatian khusus pada masyarakat nelayan Papua+ bersedia membiayai rencana penelitian skripsi Abner 5or0a+ dan penulis sendiri bersedia membimbingnya secara informal+ fihak *ncen mengalah. Abner 5or0a berhasil menulis skripsi yang sangat informatif tentang keterancaman seni pembuatan perahu nelayan (iak (ete0+ yang sayang sekali sampai sekarang belum diterbitkan. *5&6+ di mana penulis pernah mengajar+ juga berulang kali berfungsi sebagai regulator produksi pengetahuan yang tidak ilmiah. Arief (udiman+ ilmu0an sosial .ndonesia yang terkenal+ digusur dari staf pengajar karena menolak terpilihnya rektor yang berbeda dari pada figur yang dimandatkan oleh sejumlah unit kepada senator mereka di &enat *ni1ersitas ,lihat 4eriyanto 3<<7% 77?!-. .ni hanyalah dalih. 5enyataannya+ Program Pascasarjana &tudi Pembangunan ,PPs-&P- di mana 0aktu itu penulis mengajar bersama Arief (udiman dan Ariel 4eriyanto+ sudah menerima kepemimpinan rektor tersebut dalam penyelenggaran 2.P , ontemporary !ndonesia Programme-+ bekerjasama dengan &ydney *ni1ersity di Australia. oh Arief (udiman tetap dipecat+ 0alaupun P *N &emarang sudah memenangkan gugatannya terhadap pimpinan yayasan dan pimpinan uni1ersitas. &eiring dengan itu+ permintaan penulis untuk mengambil cuti di luar tanggungan uni1ersitas+ untuk menghindarkan gugatan 5ajati 8.9 yang bermaksud membungkam kritik penulis terhadap akumulasi kekayaan &oeharto+ juga ditolak. Penulis dipecat dengan surat yang ditandatangani ketua 9ayasan dan /ektor *5&6. &elanjutnya+ Ariel 4aryanto+ juga dipecat tanpa surat. Penggusuran ketiga staf inti PPs-&P *5&6 ini ikut menggusur pemikiran kritis yang menolak kemapanan ekonomi dan politik di .ndonesia dari lingkungan *5&6. 4asilnya dapat dilihat dari kurikulum PPs-&P *5&6 saat ini+ di mana paradigma-paradigma alternatif di bidang ekonomi dan politik tidak lagi diajarkan secara mendalam+ berbeda dengan 0aktu ketiga staf inti PPs-*5&6 itu masih mengajar di sana. Penggusuran penulis sendiri dari *5&6 ikut dipicu oleh penolakan penulis terhadap pendudukan imor )este. &ikap ini bertentangan dengan sikap pimpinan *5&6+ yang 0aktu itu mendukung pendudukan imor )este melalui program pengembangan masyarakat serta bantuan dalam penyusunan repelita imor )este. &ikap penulis didukung oleh Arief (udiman dan Ariel 4eriyanto. 8engan menggusur kami bertiga+ pimpinan *5&6+ bagaikan anak perempuan 4erodias+ menyerahkan kepala ketiga staf inti PPs-&P di atas talam emas kepada /aja 4erodes yang bersemayam di markas 5orem "akutorama+ &alatiga. .ronisnya+ saat ini 5etua PPs-&P *5&6 dijabat oleh mantan koordinator program kerjasama *5&6 dengan Pemda imor imur. 8ari contoh-contoh di atas dapat kita lihat bagaimana fungsi uni1ersitas sebagai regulator produksi pengetahuan erat terkait dengan fungsi Negara. 5olusi semacam di atas dapat lebih merasuk lagi dalam penelitian pesanan pemerintah kepada lembaga penelitian uni1ersitas. 8alam kasus 5edungombo+ para peneliti *5&6 dan *ni1ersitas 8iponegoro hanya mena0arkan satu jalan ke luar bagi penduduk sekitar 0aduk% transmigrasi. Padahal kalau mereka mau meninjau P) A &aguling di Ja0a (arat+ dapat dilihat bagaimana penduduk sekitar 0aduk dilatih oleh )embaga 'kologi *npad menjadi petani ikan mas. 8engan kata lain+ mereka tidak digusur dari tepi 0aduk+ dengan dalih sabuk hijau+ seperti ke,tidak-bijakan pemerintah terhadap penduduk sekitar 0aduk 5edungombo+ dengan 3

bermacam-macam

dalih

yang

tidak

ilmiah

,Aditjondro

!;;7a%

!!@-?A-.

ernyata+ dari penelitian disertasi penulis+ ada agenda tersembunyi di balik tekad pemerintah mentransmigrasikan penduduk tepi 0aduk 5edungombo% produksi ikan di 0aduk itu telah dikontrakkan kepada P ABuafarm Nusantara+ yang juga sudah mengontrak produksi ikan di 0aduk Gajah "ungkur+ 6onogiri. &edangkan pengelolaan ferry melintasi 0aduk ditenderkan kepada pengusaha dengan se0a /p 7C juta ,Aditjondro !;;7% !?3-A-. .nilah salah satu contoh kolusi kepentingan di antara ketiga regulator produksi pengetahuan yang dominan+ yakni perguruan tinggi+ negara+ dan modal ,korporasi,lihat &kema !-. &kema ! /'G*)A >/-/'G*)A >/ P/>8*5&. P'NG' A4*AN 9ANG 8>".NAN --------------------------------P'/G*/*AN .NGG. -------------------------------------------------------N'GA/A ---------------------------------------------">8A) -----------------------

&esungguhnya+ ada regulator lain yang diam-diam ikut mempengaruhi produksi pengetahuan. .tulah gerakan-gerakan kemasyarakatan ,social movements- ,lihat Aditjondro !;;7b+ !;;7c+ !;;C-+ yang pengaruhnya sering dikooptasi oleh perguruan-perguruan tinggi melalui pembentukan berbagai pusat studi+ seperti Pusat &tudi )ingkungan dan Pusat &tudi 6anita. Pendirian pusat-pusat studi itu merupakan respons dari regulator-regulator dominan agar uni1ersitasnya dianggap Dramah lingkunganE+ Dramah jenderE ,gender friendly-+ dan ramah-ramah lain. Pokoknya+ agar perguruan tinggi pemilik pusat-pusat studi tadi dianggap sudah bersikap Dtepat politisE ,politically correct-. Perintis proses itu di A& adalah sekolah-sekolah !ndustrial "abor #elations ,.)/- yang didirikan di uni1ersitas-uni1ersitas top+ di mana para calon manajer personalia dididik agar mampu mengendalikan buruh di lingkungan industri mereka. 8alam proses itu terjadi apa yang disebut oleh sosiolog A&+ $rederick 4. (utler+ Finstutionalization of disengagement$ ,Dpelembagaan dari ketidakterlibatanE-. Pembentukan pusat-pusat studi tersebut+ yang mendapat sokongan dana dari negara dan modal+ mengfasilitasi kontrol terhadap berbagai gerakan kemasyarakatan. 8i .ndonesia+ misalnya+ pusat-pusat studi lingkungan DmenangkapE akti1is lingkungan+ yang dilatih menjadi ahli A"8A) ,analisis mengenai dampak lingkungan-. "ereka selanjutnya tidak kembali ke gerakan lingkungan+ melainkan bekerja sebagai Dkonsultan A"8A)E bagi kepentingan modal. Prinsipnya sama seperti agenda sekolah-sekolah .)/ di A&+ yakni kontrol terhadap gerakan-gerakan kemasyarakatan+ demi kepentingan modal dan negara. *paya-upaya penggembosan gerakan-gerakan kemasyarakatan tidak meniadakan fungsi gerakan-gerakan ini sebagai regulator produksi pengetahuan. 5atakanlah+ fungsi gerakan-gerakan ini adalah sebagai regulator pengimbang. &ebab gerakan-gerakan ini terus melahirkan pengetahuan baru di berbagai bidang. "isalnya+ gerakan-gerakan feminis ikut melahirkan ilmu pengetahuan yang lebih memperhatikan dimensi gender dalam segala permasalahan sosial dan keji0aan. Gerakan lingkungan ikut mendorong kepedulian terhadap lingkungan dalam kurikulum fakultas ekonomi dan fakultas teknik. Gerakan 5iri ikut mendorong masuknya pemikiran "ar#is+ neo-"ar#is dan post-"ar#is dalam kurikulum. Gerakan yang memperjuangkan hak-hak bangsa-bangsa pribumi+ mendongkrak kedudukan antropologi terapan dalam program-program studi pembangunan. &alah satu dampak epistemologis gerakan-gerakan kemasyarakatan yang paling spektakuler adalah perubahan pesimisme Andre Gunder $rank+ salah seorang perintis teori ketergantungan di (raGil+ yang tadinya menganggap sudah niscaya bah0a ekonomi 8unia 5etiga akan dikuasai maskapaimaskapai transnasional , N2s+ transnational corporations- yang berkolusi dengan kelas komprador domestik+ menjadi optimisme bah0a 8unia 5etiga dapat terbebas dari nasib buruk tersebut. >ptimisme ini tertuang dalam tulisan $rank dan $uentes ,!;@;-+ yang antara lain menggambarkan peranan gerakangerakan kemasyarakatan sebagai Dpelepas koplingE ,delinking- 8unia 5etiga dari penjajahan N2s di belahan bumi *tara. &kema 3% /'G*)A >/-/'G*)A >/ 8>".NAN -------------------------------------------------------------------7

P'/G*/*AN .NGG.+ N'GA/A H ">8A) ------------------------------------------------------------------------------------------1---------------------P/>8*5&. P'NG' A4*AN -----------------------------------------------------------------------------1---------------------------------G'/A5AN-G'/A5AN 5'"A&9A/A5A AN ,%& !'" (&)E(E*+% ----------------------------------------------------------------------/'G*)A >/ P'NG."(ANG 5esimpulannya+ produksi pengetahuan merupakan hasil dialektika antara regulator-regulator dominan+ yang berusaha DmenjinakkanE gerakan-gerakan kemasyarakatan+ dan gerakan-gerakan kemasyarakatan itu sendiri+ yang terus berusaha menciptakan pengetahuan yang berfihak pada kepentingan segmen masyarakat yang mereka 0akili ,lihat &kema 3-. P R DIG$ PENE!ITI N PE$#E# S N: 8'NGAN menjelaskan dialektika kelembagaan dalam produksi pengetahuan+ kita perlu membedakan dua paradigma besar dalam penelitian. Paradigma dominan tetap bekerja dalam interaksi antara perguruan tinggi+ negara+ dan modal. Peneliti FmenyedotI pengetahuan dari rakyat+ tanpa FmengembalikanI pengetahuan yang telah diperoleh kepada rakyat. 4asil ikutan dari proses penelitian begini adalah promosi akademis si peneliti+ kenaikan status sosialnya+ fee dari pemesan penelitian itu+ serta kontrol dari negara dan modal terhadap rakyat ,lihat &kema 7-. &kema 7% P'N'). . J---- FmenyedotI-------- P'NG' A4*AN J---dari----/A59A K K 1 sehingga menghasilkan K K 1 L promosi akademis L status sosial meningkat L penghasilan moneter meningkat L peningkatan kontrol negara dan modal terhadap rakyat. &aya teringat pengalaman seorang di staf peneliti di sebuah uni1ersitas negeri di .ndonesia. .a ditugaskan atasannya menguji-coba kontrasepsi baru buatan sebuah pabrik farmasi besar di 'ropa. (elum selesai siklus penelitiannya+ ia sudah dikejar-kejar oleh atasannya+ untuk segera membuat laporan hasil penelitiannya yang menyimpulkan bah0a kontrasepsi itu aman. 5etika sang peneliti protes+ atasannya menyatakan+ bah0a sejumlah besar kontrasepsi itu sudah menunggu di pelabuhan anjung Priok+ siap untuk disebarluaskan ke seluruh .ndonesia. (erbeda dengan paradigma penelitian kon1ensional+ paradigma penelitian pembebasan! melihat peneliti sebagai bagian dari rakyat yang merupakan mitra penelitiannya. 5erjasama peneliti dengan mitra-mitranya dalam produksi pengetahuan+ berfungsi menyadarkan mitra-mitranya tentang tantangan yang mereka hadapi+ serta potensi mereka untuk merubah nasib mereka. 4asil akhir yang dituju adalah transformasi sosial menuju kondisi hidup yang lebih manusia0i+ atau transformasi sosial melalui rehumanisasi ,lihat &kema ?-. &kema ?.
!

-. Pemikiran ke arah ini merupakan hasil renungan penulis selama !C tahun+ melalui sorotan terhadap peranan gerakangerakan kemasyarakatan dalam produksi pengetahuan+ diterangi oleh filsafat $reire+ Gramsci dan $oucault. )ihat Aditjondro !;;7b+ !;;7c+ !;;C+ 3<<7a+ dan 3<<7b. Ada yang menyebut paradigma penelitian ini penelitian aksi+ penelitian partisipatori+ dan penelitian penyadaran+ tetapi penulis memilih istilah Dpenelitian pembebasanE+ yang tidak mengacu kepada tekniknya ,aksi+ partisitori- + tapi kepada filosofi dasarnya. 8alam hal ini paradigma ini lebih dekat dengan penelitian penyadaran ,conscientizing research-.

/A59A

H peneliti L

---------- P'NG' A4*AN K 1 5'&A8A/AN tentang AN ANGAN yang dihadapi+ serta P> 'N&. yang dimiliki untuk memperbaiki NA&.( 5>"*N. A&+ sehingga mau melakukan A5&. untuk me0ujudkan K 1 J-------------------- /AN&$>/"A&. &>&.A) melalui /'-4*"AN.&A&.

Dasar'dasar (ilsa(ati )enelitian )embebasan: 8A&A/ filsafati penelitian pembebasan bersandar pada pemikiran Antonio Gramsci+ "ichel $oucault+ Paulo $reire+ dan pra#is penelitian feminis. 8ari Gramsci kita timba konsep intelektual FtradisionalI dan intelektual ForganikI. .ntelektual tradisional tidak terpisah dari kaum borjuis+ karena berasal dari kelas yang sama dan secara tradisional merupakan profesi yang memang dibayar untuk pekerjaan otak mereka. 5egiatan mereka adalah mengembangkan ideologi dan pra#is yang memperkokoh penguasaan negara dan modal terhadap rakyat le0at persetujuan , consent-+ yang disebut FhegemoniI ,hegemonia-. &ebaliknya+ intelektual organik adalah mereka yang secara organik muncul dari setiap kelas+ termasuk intelektual kaum proletar dan kelas-kelas yang tertindas lainnya , subaltern groups-. ugas intelektual organik dari kelas-kelas yang tertindas adalah mengembangkan Fcounter hegemony$+ anti-tesis dari hegemoni di atas+ dibantu oleh intelektual tradisional yang telah FmenyeberangI ke kelas ba0ah ,Joll !;AA% ;!-7M &ho0stack &assoon !;@A% !7?-?N-. 8ari Gramsci dipetik pengertian EberfilsafatE+ yang bukan semata-mata pekerjaan segelintir intelektual tradisional+ yang terlepas dari masyarakat ba0ah+ menurunkan butir-butir kebijakan mereka kepada rakyat banyak. (erfilsafat menurut Gramsci+ adalah kerja kolektif merubah F common sense$ ,pengetahuan populer+ yang beredar di masyarakat luas dan penuh anggapan umum serta stereotip yang tidak benar- menjadi Fgood sense$ ,pengetahuan yang benar+ hasil perdebatan di antara intelektual organik kaum proletar dan kelas ba0ah lainnya+ sehingga berbagai kontradiksi dapat diungkapkan dan berbagai stereotip dan sesat fikir dapat dibongkar-. Proses ini dapat dipimpin oleh intelektual organik yang berasal dari kalangan borjuasi+ tetapi harus dilakukan secara demokratis+ berangkat dari tingkat pemahaman rakyat banyak+ dengan menggunakan kesenian rakyat+ seperti lagu-lagu rakyat ,8a1idson !;N@% ?3+ ?A-C3M Joll !;AA% ;7-?-. &elanjutnya+ konsep $oucault yang melandasi paradigma penelitian pembebasan adalah konsep Fpower,knowledge$+ yang mengacu pada hubungan dialektis antara kekuasaan dan pengetahuan. 5ekuasaan terartikulasi ke dalam pengetahuan+ dan sebaliknya pengetahuan terartikulasi ke dalam kekuasaan. 8engan kata lain+ kekuasaan tak hanya punya FrelasiI dengan pengetahuan+ melainkan kekuasaan Fterdiri atasI pengetahuan + sebagaimana halnya pengetahuan juga Fterdiri atasI kekuasaan. Jadi+ tidak ada pengetahuan yang bebas nilai+ yang bebas dari kepentingan kekuasaan. 5arena itu+ tugas kaum intelektual adalah membantu membangkitkan Fpengetahuan-pengetahuan yang tertindasI ,Gordon !;AA% @!+ dikutip dalam Aditjondro 3<<7b% !?@-. (erbeda dengan Gramsci yang membedakan intelektual tradisional dari intelektual organik+ $oucault membedakan intelektual Funi1ersalI dari intelektual FspesifikI. .ntelektual uni1ersal adalah intelektual yang menganggap dirinya Fhati nuraniI dan FjurubicaraI kaum proletar dan rakyat pada umumnya+ sementara siapa yang di0akilinya+ tidak jelas. &ebaliknya+ intelektual spesifik melibatkan diri dalam pergumulan rakyat yang konkrit+ dan ikut berkonfrontasi dengan musuh-musuh rakyat miskin+ seperti maskapai transnasional+ polisi+ aparat hukum+ dan calo properti ,Gordon !;@<% !3N+ dikutip dalam Aditjondro 3<<C% 7N-. &elanjutnya+ Paulo $reire+ pedagog pembebasan asal (raGil+ menyumbang paradigma ini dengan proses dekodifikasi+ yang berangkat dari pengertian filsafat Gramsci. Proses ini bera0al dari FkodifikasiI+ representasi dari realitas sosial yang nyata+ berupa citra , image-+ simbol+ ide+ konsep atau kata. Proses pendidikan radikal yang diciptakannya bersama para petani buta huruf di (raGil+ membongkar apa yang tersurat dan tersirat di balik kodifikasi itu. Proses de-kodifikasi atau F de-coding F itu berupa diskusi atau perdebatan yang berangsur-angsur bergerak dari penggalian Fstruktur C

permukaanI+ mengamati apa yang dapat tampak secara kasat mata+ terus menerobos ke Fstruktur dalamI kodifikasi itu ,lihat "atthe0s !;@<% ;<-;!M $reire !;@!% ?C-. "isalnya+ dalam dekodifikasi terhadap peristi0a bom (ali ..+ dengan menggunakan foto-foto atau film bom (ali .. sebagai kodifikasi+ lingkaran-lingkaran belajar a la $reire bergerak berangsur-angsur dari keterkejutan terhadap kehebatan bom+ kesadisan si peledak bom+ dan parahnya keadaan para korban+ ke refleksi yang lebih mendalam terhadap budaya kekerasan yang melanda masyarakat kita+ siapa yang melestarikan budaya kekerasan itu+ dan apa manfaat yang mereka petik dari pelestarian budaya kekerasan itu. "ast but certainly not least, paradigma penelitian pembebasan dipengaruhi oleh kritik para feminis+ yang mengecam para peneliti partisipatoris =termasuk $reire -- karena masih Fbuta gender F. "aklumlah+ para peneliti+ responden maupun mitra peneliti kebanyakan laki-laki+ dan bahasa yang digunakan dalam komunikasi di antara mereka masih didominasi perspektif laki-laki+ yang sering menganggap perspektif perempuan sudah dengan sendirinya tercakup dalam perspektif laki-laki ,disarikan dari "aguire !;@A-. PERS $ N * PER#ED N DENG N PENE!ITI N KON+ENSION !: */A.AN panjang lebar di atas tidak berarti bah0a tidak ada persamaan antara penelitian kon1ensional dan penelitian pembebasan+ yang masih dapat digolongkan sebagai bagian dari maGhab penelitian partisipatif. Ada tiga hal yang merupakan persamaan kedua genre penelitian ini+ yakni% ,!-. 5esadaran akan potensi bias ,keberatsebelahan- dalam pribadi sang peneliti+ yang sebagai manusia biasa dapat dipengaruhi oleh jenis kelamin dan orientasi seksualnya+ latar belakang kelas+ etnisitas+ ras+ agama+ umur+ dan ideologinyaM ,3-. 8alam penelitian pembebasan+ peneliti tetap diharapkan menguasai berbagai metode penelitian+ baik kuantitatif maupun kualitatif+ makro maupun mikro+ terstruktur maupun eksploratifM ,7-. Peneliti tetap diharapkan selalu bersikap skeptis terhadap kesan-kesan atau temuan-temuan pertama+ dan selalu terbuka untuk mempertanyakan kembali praduga di balik kesan dan temuan pertama itu. Perbedaan pokok penelitian pembebasan dan penelitian kon1ensional hanya satu% peneliti pembebasan harus dengan rendah hati melihat dirinya sebagai bagian dari masyarakat yang diteliti+ bukan sebagai Dorang kampusE yang datang mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi Dorang kampungE. (erbeda dengan peneliti kon1ensional yang bagaikan tupai selalu meloncat dari satu DproyekE penelitian ke DproyekE lain+ peneliti pembebasan bersama-sama mitra penelitiannya menyusun agenda aksi untuk menegakkan kedaulatan mereka agar dapat mengembangkan potensi diri mereka secara penuh. *ntuk itu ia harus bersedia memberikan komitmen jangka panjang untuk bekerja bersama masyarakat mitra penelitiannya. &ecara lebih terinci+ posisi penelitian pembebasan berseberangan dengan penelitian kon1ensional+ yang berpegang pada norma-norma standar ,lihat 8aftar !-. Penelitian kon1ensional lebih condong ke norma-norma di kolom kanan+ sedangkan penelitian pembebasan condong ke norma-norma di kolom kiri. 5edua perangkat norma itu bukanlah dikotomi+ melainkan spektrum norma yang bergerak dari satu ujung ke ujung lain. &ebab+ ada norma yang tumpang tindih. &eperti ditulis oleh "aguire+ apa yang disebut Fobyekti1itasI seringkali merupakan Fsubyekti1itas kaum lelakiI ,!;@A% @N-A-. 8aftar !% Perbedaan Antara Penelitian 5on1ensional O Penelitian Pembebasan ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------P'N'). .AN P'"('(A&AN P'N'). .AN 5>NP'N&.>NA) !. &ubyekti1itas J----------------------------------- >byekti1itas 3. &edekat mungkin dng &ubyek------------- &ejauh mungkin dari &ubyek 7. 5eunikan ---------------------------------------- 5euni1ersilan ?. 5edaulatan )okal --------------------- ------- 5ontrol &osial C. &olidaritas O Aksi (ersama ----------------- /ekomendasi .mparsial &umber% "aguire !;@A% @N-!<!.

TRI NGU! SI * INTEGR SI #ER# G I $ETODE: "').4A perbedaan antara kedua paradigma di atas+ orang kadang-kadang menarik kesimpulan+ bah0a penelitian pembebasan hanya mengandalkan metode penelitian yang kualitatif+ khususnya studi kasus dan grounded theory. 4al itu tidak betul. "etodologi = dalam arti+ kumpulan N

metode yang terintegrasi secara logis = yang digunakan+ sangat tergantung dari besarnya populasi+ luasnya daerah penelitian dan pertanyaan penelitian ,research question- itu sendiri. (eberapa metode dapat digunakan secara berlapis atau simultan+ yang dikenal dengan istilah triangulasi+ atau kedua-duanya. "isalnya+ mulai dengan beberapa lapis sur1ei+ yang laGimnya digolongkan sebagai metode kuantitatif+ disusul dengan beberapa metode penelitian yang kualitatif+ misalnya dengan melakukan pengamatan tanpa terlibat di daerah yang agak luas+ disusul dengan pengamatan terlibat dan 0a0ancara mendalam dengan informan kunci. &epanjang seluruh proses penelitian dari global ke indi1idual itu pengumpulan data tertulis+ dari literatur tentang daerah dan topik itu+ statistik+ sampai ke catatan pribadi para informan+ terus dilakukan.3 &upaya lebih jelas+ mari kita bahas sebuah contoh imajiner% penelitian eksploratif tentang Fmakna kuda dalam masyarakat &umbaI+ dilandasi kepedulian terhadap mulai langkanya kuda di &umba ,(eding O (eding 3<<3% ?-C-.7 Padahal sejumlah literatur menggambarkan pentingnya kuda bagi masyarakat &umba+ bukan hanya sebagai alat transporM tapi sebagai bagian dari belis ,mas ka0in-M sebagai bagian dari berbagai ritus agama "arapu+ terutama ritus kematianM sebagai simbol kejantanan+ khususnya dalam upacara pasola, dan sangat menonjol dalam motif tenunan di seluruh pulau+ dan sebagai symbol status sosial. 5uda ada pada logo Gereja 5risten &umba ,G5&-+ yang dikecam oleh aliran 5risten 5arismatik dan '1angelikal. )embaga diakonia G5& pun bernama 9ayasan 5uda Putih &umba? ,lihat &aunders !;AA% A;-@@M (eding O (eding 3<<3% C;+ A@-@3M Purna0an O &itanggang 3<<?M 6ellem 3<<?% N?-C+ @!+ @?M Nuban imo 3<<C% !@<-3!@-. *ntuk menja0ab pertanyaan penelitian ,Fapa makna kuda dalam masyarakat &umba masa kiniQI-+ maka langkah pertama adalah melakukan sur1ei dengan cuplikan acak , random sampling- yang meliputi kedua kabupaten ,&umba (arat dan imur-+ di mana kemungkinan ja0aban dalam kuestioner+ dibatasi. )angkah kedua+ hasil tabulasi sur1ei pertama dikembalikan ke rakyat &umba+ tapi kini difokuskan ke-!N bekas s0apaja+ penjelmaan dari ke-!N leluhur ,D (arapu.- orang &umba+ seperti 5odi dan "emboro di &umba (arat+ serta Prailiu+ /ende dan Pau di &umba imur ,(eding O (eding 3<<3% ?@+ C<M Purna0an O &itanggang 3<<?% CC+ N7+ A!-3-. 5uestioner perlu ditambah pertanyaan+ apa yang harus dilakukan para responden menghadapi penurunan populasi kuda. &edangkan dari sudut kesetaraan jender perlu ditanyakan+ apakah penggantian kuda oleh sepeda motor sebagai sarana transpor+ mempertinggi mobilitas perempuan+ serta implikasinya. Penentuan cuplikan harus diarahkan ,stratified sampling- untuk menjaring pendapat laki-laki de0asa+ perempuan de0asa+ dan lajang. (egitu pula keter0akilan ata ,hamba-+ kabihu ,orang merdekaM orang kebanyakan-+ dan maramba ,bangsa0an- dalam cuplikan perlu dijaga+ mengingat ketatnya stratifikasi sosial masyarakat &umba ,(eding O (eding 3<<3% 7@-. 4asil tabulasi sur1ei kedua itu dikembalikan lagi ke rakyat &umba+ melalui focus group discussions di tiap e# s0apraja yang sudah disinggung di atas. Peserta grup-grup diskusi tersebut hendaknya diatur sehingga tidak saja representatif berdasarkan jenis kelamin dan umur+ tapi juga representasi pemilik kuda+ penunggang dan pemacu kuda+ penenun yang akrab dengan motif kuda+ agen sepeda motor+ pengojek+ bahkan bandar judi saat pacuan kuda. 8iskusi-diskusi tersebut dapat
3 7

- *ntuk contoh-contoh cara memadukan penelitian kualitatif dan kuantitatif+ lihat (rannen 3<<C. -. Penurunan populasi kuda di &umba+ yang menurut seorang akti1is ornop di &umba tidak terlalu drastis+ pertama+ karena penyakit ternak+ dan kedua+ karena dijual kepada saudagar-saudagar yang selanjutnya menjual kuda yang dibelunya ke luar daerah. Persoalan sekarang adalah+ pemilikan kuda di &umba secara kuantitas tidak lagi di tangan orang-orang pribumi &umba. &ementara itu+ fungsi kuda sebagai alat transpor di kota sudah banyak sekali digantikan oleh kendaraan bermotor. 5uda yang masih ada di kota+ terutama milik orang-orang kaya yang punya hobi memelihara kuda pacuan+ untuk pacuan kuda yang sering diadakan secara bergantian di &umba imur dan &umba (arat. &elain untuk prestise kelas atas+ pacuan kuda juga menjadi ajang perjudian dari semua kelas sosial ekonomi. &edangkan di kampung-kampung+ peranan kuda sebagai alat transpor juga sudah berkurang+ 0alaupun tidak sedrastis di kota. &oalnya+ sarana transportasi umum dengan kendaraan bermotor sudah masuk ke pelosok-pelosok desa+ termasuk pengojek bersepeda motor. 5omunikasi pribadi dengan narasumber melalui pesan singkat le0at ponsel ,sms-+ 3@ $ebruari 3<<N. ? -. &ungguh luarbiasa penetrasi kuda+ yang bukan he0an asli Nusa enggara+ ke dalam sistem sosial dan sistem nilai masyarakat &umba+ mirip seperti adopsi kuda+ yang diba0a oleh orang &panyol+ ke dalam sistem sosial dan sistem nilai bangsa-bangsa Amerika Asli di padang-padang rumput ,prairies - Amerika &erikat. 5uda &umba+ yang dikenal dengan istilah kuda sandel+ dari nama sandalwood atau kayu cendana+ bukan kuda asli dari &umba. Nenek moyang kuda &umba berasal dari daratan iongkok+ mungkin dari "ongolia+ yang diba0a oleh nenek moyang orang &umba dari 4india (elakang melalui &emenanjung "elayu+ akhirnya sampai ke &umba. 8i Gaman 4india (elanda+ sedikitnya ada tiga gelombang persilangan kuda yang berasal dari stepa-stepa "ongolia itu. ahun !N<<-an+ pernah didatangkan kuda dari .nggris. "akanya dalam bahasa &umba-5ambera dikenal istilah n/ara (urihu, atau kuda .nggris. 5emudian+ di tahun !@<<-an+ ada persilangan lagi dengan kuda bibit dari Arab. &elanjutnya+ di a0al !;<-an dimulai penyilangan dengan kuda dari Pakistan dan Australia. 4asilnya adalah kuda sandel yang tingginya antara !+?@ sampai !+C< meter ,(eding O (eding 3<<3% ##ii+ A@-@3-. (oleh jadi+ selain faktor-faktor sosial+ padang-padang sabana di &umba merupakan habitat yang sangat mendukung berkembang-biaknya kuda ini.

menggunakan tenunan bermotif kuda+ sepeda motor+ foto pacuan kuda dan alat judi sebagai kodifikasi. 6a0ancara mendalam ,in depth interviews- digencarkan+ berbareng dengan focus group discussions tersebut. 4asil akhir penelitian ini+ selain tesis+ dapat ber0ujud pengukuhan identitas budaya orang &umba+ sebagai basis resistensi kultural rakyat menghadapi in1asi korporasi-korporasi besar+ yang difasilitasi oleh negara ,Aditjondro 3<<C-. PENUTUP: ('G. *)A4 gambaran penulis tentang penelitian pembebasan+ paradigma alternatif yang lebih penad bagi peneliti dari kelompok sosial yang pemberdayaannya merupakan kepedulian utama mereka. Paradigma ini didasarkan pada pengamatan bah0a penelitian kon1ensional terutama memberdayakan peneliti+ perguruan tinggi+ negara dan modal+ sementara rakyat sebagai sumber pengetahuan+ tetap tinggal dalam kemiskinan dan keterasingan. Paradigma ini dilandasi filsafat Gramsci+ $reire+ $oucault+ serta pra#is peneliti feminis. 4ubungan antara penelitian pembebasan dan penelitian kon1ensional juga dibahas+ berikut hubungannya dengan metode-metode penelitian yang sudah dikenal+ baik yang kualitatif maupun kuantitatif. &ebagai contoh diajukan strategi meneliti makna kuda dalam masyarakat &umba. 9ogyakarta+ 3@ $ebruari 3<<N. 5epustakaan% Aditjondro+ George Junus ,!;;7a-. +he media as development 0te1tbook$2 a case study on the information distortion in the debate about the social impact of an !ndonesian dam . esis Ph.8. di 2ornell *ni1ersity+ .thaca+ A&. -----------------,!;;7b-. 3erakan-gerakan sosial 4social mo1ements- sebagai pendorong perkembangan ilmu pengetahuan, serta sumbangannya bagi pengembangan kurikulum PPs-%P 56%W. "akalah untuk &eminar Program Pascasarjana &tudi Pembangunan *ni1ersitas 5risten &atya 6acana ,PPs&P-*5&6di &alatiga+ 3A April. -----------------,!;;7c-. F&umbangan gerakan-gerakan sosial bagi pengembangan ilmu pengetahuan di perguruan tinggiI. 7ina Darma, No. 3, ?!-% ;!-!!!. ----------------- ,!;;C-. F.mplications of a shift from Dpro-&tateE to Dpro-&ocietyE social scientistsI. 8alam Nico &chulte Nordholt O )eontine Pisser ,peny.-. %ocial science in %outheast 'sia2 fro particularism to universalism. Amsterdam% P* *ni1ersity Press+ hal. 77-?3. ----------------,3<<3-. F(urung-burung kondor berterbangan di atas bumi &ula0esi% 5apitalisme ekstraktif+ imperialisme mineral+ dan peranan kelas komprador domestik dalam industri pertambangan di .ndonesiaI. 5ata Pengantar dalam Arianto &angaji. 7uruk !ndo, rakyat digusur2 ekonomi politik pertambangan di !ndonesia. Jakarta% Pustaka &inar 4arapan+ hal. .#-##ii. ---------------,3<<7a-. F/enungan tentang satu dasa0arsa upaya ad1okasi internasional bagi masalah lingkungan .ndonesiaI. 8alam George Junus Aditjondro. 6ebohongan-kebohongan negara2 Perihal kondisi obyektif lingkungan hidup di *usantara, 9ogyakarta% Pustaka Pelajar+ hal. !N7-33@. ----------------,3<<7b-. FGerakan lingkungan menyumbang demokratisasiQI 8alam George Junus Aditjondro. Pola-pola gerakan lingkungan2 #efleksi untuk menyelamatkan lingkungan dari ekspansi modal. 9ogyakarta% Pustaka Pelajar+ hal. !?A-CN. ---------------- ,3<<C-. (enghadapi serbuan burung-burung kondor pemakan bangkai2 Dapatkah kekuatan-kekuatan rakyat menangkal serbuan korporasi domestik dan asing ke bumi dan laut 8lobamora9 "akalah untuk 6orkshop F>rnop dan Alternatif Gerakan &osialI yang diselenggarakan oleh *P5"R28 /& (ethesda+ 9ogyakarta dan 9ayasan Alfa >mega di 5upang+ ! sRd 7 8esember. (eding+ (. "ichael O &. .ndah )estari (eding ,3<<7-. #ingkiknya sandel, harumnya cendana2 +he neigh of sandalwood horses, the fragrance of sandalwood. 6aingapu% Pemda 5abupaten &umba imur+ Propinsi Nusa enggara imur ,N -. (rannen+ Julia ,peny.-. (emadu metode penelitian kualitatif : kuantitatif. 9ogyakarta% Pustaka Pelajar. 8a1idson+ Alastair ,!;N@-. 'ntonio 3ramsci2 +he man, his ideas. An Australian )eft /e1ie0 Publication. $reire+ Paulo ,!;@!-. Education for critical consciousness. Ne0 9ork% 2ontinuum. $uentes+ "arta O Andre Gunder $rank ,!;@;-. F en theses on social mo1ements.I World Development, !A ,3-. Gordon+ 2. ,peny.- ,!;AA-. Power,knowledge2 %elected interviews and other writings ;<=>-;<== by (ichel 8oucault. Ne0 9ork% Pantheon (ooks. 4eriyanto+ Ariel ,3<<7-. DPublic intellectuals+ media and democratiGation% cultural politics of the middle classes in .ndonesia+E dalam Ariel 4eriyanto O &umit 5. "andal ,peny.-. hallenging 'uthoritarianism in %outheast 'sia2 omparing !ndonesia and (alaysia. Ne0 9ork% /outledge2urGon+ hal. 3?-C;. Joll+ James ,!;AA-. 3ramsci. Glasglo0+ *5% $ontanaR2ollins. "aguire+ Patricia ,!;@A-. Doing participatory research2 a feminist approach. Amherst+ "ass.% he 2enter for .nternational 'ducation+ &chool of 'ducation+ *ni1ersity of "assachusetts. @

"atthe0s+ "ichael /. ,!;@<-. +he (ar1ist theory of schooling2 a study of epistemology and education . Atlantic 4ighlands+ NJ% 4umanities Press .nc. Nuban imo+ 'ben ,3<<C-. %idik /ari 'llah dalam budaya2 5paya men/a/aki makna 'llah dalam perangkat budaya suku-suku di *usa +enggara +imur. "aumere% Penerbit )edalero. Purna0an+ $enny O Poriaman &itanggang ,3<<?-. 6ain untuk suami2 8abric for beloved husband. Jakarta% P .ndofood &ukses "akmur bk O P Natayu. &aunders+ 5im Jane ,!;;A-. ontemporary tie and dye te1tiles of !ndonesia. &ingapore% >#ford *ni1ersity Press. &ho0stack &assoon+ Anne ,!;@A-. 3ramsci.s Politics. "inneapolis% *ni1ersity of "innesota Press. 6ellem+ $.8. ,3<<?-. !n/il : (arapu2 %uatu studi historis-teologis tentang per/umpaan !n/il dengan masyarakat %umba pada periode ;?=@-;<<A. Jakarta% P (P5 Gunung "ulia.

You might also like