You are on page 1of 8

Analisis Struktural Pengaruh Penghargaan dan Bantuan Pendidikan (Beasiswa) terhadap Peningkatan Kinerja Mahasiswa Melalui Motivasi Berprestasi

pada Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang


Yuli Sudarso Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Semarang ABSTRACT: To face globalization, improving the quality of outcomes of graduates in the State Polytechnic of Semarang, particularly the Business Administration Department, needs to be taken seriously. Data showed that 25% - 30% or about 1030 students get awards and educational assistance (Part of Academic and Student Affairs Polines 2011). Various efforts have been made and will continue to be made. One way is concerned with the quality of the overall (total). But the results are still unsatisfactory for the Business Administration Department. This study investigates how to improve student performance, especially at the Business Administration Department in accordance with expectations. Further research variables and indicators are also based on previous studies. A model has been developed and two hypotheses have been formulated to address this research problem. The sampling technique was purposive and quota sampling method. Respondents from this study amounted to 100 respondents, where respondents were students of the Department of Commerce Administration Semarang State Polytechnic. Data analysis tool used is a Structural Equation Modeling (SEM) at 16.0 AMOS program. The results of this study indicate data analysis models and results can be well received. And further results of this study proves the high appreciation and support the higher education student achievement motivation is received significant AN (H1). And the higher achievement motivation, the more the higher the student's performance is acceptable AN significant (H2). Managerial implications show appreciation and education assistance both indirectly in realizing AN student performance. Keywords: Recognition and Support of Education, Achievement Motivation and Student Performance I. PENDAHULUAN Sebagian besar lembaga pendidikan memandang kinerja sebagai sesuatu yang dapat dilihat dalam kemajuan fungsional strategi pendidikan yang dapat membawa lembaga mereka selangkah lebih maju. Sehingga lembaga pendidikan mampu mencapai kinerja lembaga pendidikan yang unggul dalam kompetisi industri pendidikan (Hee Yu dan Jin Lee, 2008). Aktivitas mahasiswa merupakan faktor kunci sukses dalam mencapai kinerja akademik organisasi maupun mahasiswa (Setiawan 2010). Aktivitas mahasiswa dapat diartikan sebagai usaha keras dan cerdas seorang mahasiswa yang dengan segenap kemampuan dan keahlian ditujukan untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Untuk mencapai hal tersebut, setiap lembaga pendidikan harus memahami bahwa kunci yang terpenting adalah membangun aktivitas yang dapat meningkatkan RagamJurnalPengembanganHumanioraVol.12No.2,Agustus2012

87

kinerja secara lebih baik. Bagi banyak peneliti dan praktisi motivasi berprestasi berarti sebuah upaya atau sebuah dorongan agar setiap orang untuk mempunyai orientasi merubah diri mereka baik dari dalam diri dan dipengaruhi lingkungan mereka. Motivasi berprestasi yang berhasil akan membentuk sesorang yang cerdas dan lebih siap dalam menghadapi segala bentuk tugas dan perubahan lingkungan mereka (Agustina dan Ferdinand 2004). Bagi Politeknik Negeri Semarang yang tengah menghadapi arus globalisasi, di mana peningkatan mutu luaran lulusan perlu ditanggapi dengan serius oleh Politeknik Negeri Semarang, khususnya Jurusan Administrasi Niaga. Pada program kerja Politeknik Negeri Semarang menunjukkan 25% - 30% atau berkisar 1030 mahasiswa mendapatkan penghargaan dan bantuan pendidikan (Bagian Akademik dan Kemahasiswaan Polines 2011). Berbagai upaya telah dilakukan dan akan terus dilakukan, yang mana salah satu caranya adalah tetap concern terhadap mutu yang menyeluruh (total). Adanya sebuah wacana bahwa kepuasan akan melahirkan sebuah komitmen. Bila lembaga pendidikan tidak berupaya dengan sungguh-sungguh memberikan yang terbaik bagi para mahasiswa. Maka komitmen mereka (mahasiswa) untuk berprestasi akan juga akan menurun (Hafer dan Martin, 2006). Beasiswa merupakan hal yang penting dan perlu untuk diteliti mengenai hal-hal apa saja yang dapat membuat kinerja mahasiswa berhasil. Penekanan pada pengaruh penghargaan dan bantuan pendidikan dan motivasi berprestasi merupakan langkah strategis yang menguntungkan bagi kedua belah pihak (lembaga pendidikan dan mahasiswa). Pengaruh penghargaan dan bantuan pendidikan dan motivasi berprestasi potensial merupakan pilihan strategi yang tepat dan terarah, mana kala kinerja yang terwakili dengan indeks prestasi, ketepatan waktu dan perilaku yang baik dapat terwujud. Permasalahan penelitian ini merujuk pada peranpenghargaan dan bantuan pendidikan terhadap kinerja mahasiswa. Oleh sebab itu, permasalahan penelitian yang diajukan adalah bagaimana meningkatkan kinerja mahasiswa khususnya pada Jurusan Administrasi Niaga sesuai dengan harapan. II. TELAAH PUSTAKA 2.1 Penghargaan dan Bantuan Pendidikan Adanya program penghargaan dan bantuan pendidikan (beasiswa) dapat disebut sebagai kemampuan dan kemauan lembaga pendidikan untuk melakukan proses dan aktivitas identifikasi, analisis dan responsif atas setiap harapan dan kebutuhan stakeholders (mahasiswa) jasa pendidikan (Agarwal, 2010). Program penghargaan dan bantuan pendidikan (beasiswa) sebagai alat lembaga pendidikan yang mampu menghantarkan lembaga menuju kemenangan dalam menghadapi persaingan. Program penghargaan dan bantuan pendidikan (beasiswa) membuat perusahaan memperoleh kinerja superior melalui prestasi mahasiswanya (KapusuzoLu, 2006). Saat ini sukses dan tidaknya penghargaan dan bantuan pendidikan tidak hanya diukur dari mutu jasa, tetapi juga tergantung dari model dan mekanisme penghargaan dan bantuan pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan (Norazuwa, et al 2010).

88

AnalisisStrukturalPengaruhPenghargaandanBantuanPendidikan(Beasiswa)terhadap PeningkatanKinerjaMahasiswaMelaluiMotivasiBerprestasipada JurusanAdministrasiNiagaPoliteknikNegeriSemarang(YuliSudarso)

2.2 Motivasi Berprestasi Banyak teori motivasi ditujukan untuk menghasilkan konstruk untuk mencari faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi, tetapi nilai dari mahasiswa khususnya pencapaian kompetensi dalam sebuah organisasi masih belum banyak diteliti. Sejak sebuah kombinasi yang motivasi tepat hanya dapat dihasilkan melalui pemahaman sebuah pengukuran akan sebuah nilai kompetensi mahasiswa (Ejere et al, 2010). Motivasi berprestasi dianggap sebagai keinginan kuat yang ditunjukan mahasiswa untuk lebih berkembang secara lebih konstruktif. Berbasis dari dalam diri (motivasi intrinsik) maupun motivasi yang muncul dari hubungan interaksi maupun dorongan dari luar diri mahasiswa (motivasi ekstrinsik). Kedua bentuk motivasi tersebut memiliki satu tujuan yaitu, kinerja mahasiswayang memiliki kompetensi lebih baik. Pendapat yang sama merujuk pada justifikasi yang dilakukan Maneenetr, (2010) dimana motivasi berprestasi merujuk pada keinginan kuat seseorang atau individu untuk sukses dalam menghadapi tantangan dan peluang atas apa yang telah mereka targetkan. Lembaga pendidikan harus secara konsisten meningkatkan kinerja mahasiswa yang terpadu sikap dan pola bekerja keras dan cerdas. Asumsi Paparoidamis, (2005) menemukan bahwa motivasi berprestasi membuat kinerja mahasiswa lebih baik. Hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis 1: Semakin tinggi penghargaan dan bantuan pendidikan maka semakin tinggi motivasi berprestasi mahasiswa AN. 2.3 Kinerja Mahasiswa Kinerja mahasiswa merupakan proses dan akibat segala aktivitas dan perilaku mahasiswa yang cerdas. Kinerja yang optimal akan lebih mudah di capai, apabila mahasiswa maupun organisasi menekankan menanamkan dan menerapkan motivasi berprestasi pada aktivitas dan perilaku mereka (Agustina dan Ferdinand 2004). Penentuan pola dan sikap berprestasi akan berdampak pada pencapaian kinerja yang lebih baik baik secara jangka pendek maupun jangka panjang bagi lembaga dan mahasiswa (Agustina dan Ferdinand 2004). Kinerja merupakan sebuah pencapaian prestasi yang terbaik, dimana prestasi terwujud dari pengembangan dan pengelolaan sebuah strategi yang baik (Setiawan 2010). Kinerja mahasiswa merupakan sebuah tujuan akhir yang diinginkan oleh lembaga dan mahasiswa sendiri. Memang betul pencapain kinerja seperti apa yang diharapkan bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun pencapaian kinerja sesuai dengan target bukanlah sesuatu yang tidak mungkin untuk tidak dapat diwujudkan (Hunter 2004). Hipotesis penelitian yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis 2: Semakin tinggi motivasi berprestasi maka semakin semakin tinggi kinerja mahasiswa. III. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam tipe desain penelitian kausal yaitu untuk mengidentifikasi hubungan sebab dan akibat antar variabel. Obyek penelitian ini adalah Mahasiswa pada Jurusan AN Politeknik Negeri Semarang. Data primer dalam penelitian ini adalah tanggapan responden mengenai penghargaan dan bantuan pendidikan (beasiswa), motivasi dan kinerja. Responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa pada Jurusan AN Politeknik Negeri Semarang. Populasi penelitian ini adalah Mahasiswa pada RagamJurnalPengembanganHumanioraVol.12No.2,Agustus2012

89

Jurusan AN Politeknik Negeri Semarang.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis Non-Probability Samples. Jenis Non-Probability Samples pada penelitian ini mempergunakan adalah Metode purposive (purposive sampling) dan Quota sampling. Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 sampel telah memenuhi syarat minimum. Teknik analisis dipergunakan sebagai alat yang akan menganalisis atas data yang terkumpul dengan Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Oleh karena itu teknik penelitian ini akan mengunakan dua pendekatan: 1. Confirmatory factor analysis, pada SEM yang mengunakan paket komputerisasi AMOS 16.0 dalam hal ini untuk mengkonfirmasi faktor-faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel. 2. Regression Weight pada SEM yang digunakan untuk meneliti seberapa besar hubungan antar variabel. IV. PEMBAHASAN Pengujian model dalam Structural Equation Model dilakukan dengan dua pengujian, yaitu uji kesesuaian model dan uji signifikansi kausalitas melalui uji koefisien regresi. Hasil pengolahan data untuk analisis SEM terlihat pada Gambar 1 Tabel 1 dan Tabel 2. Gambar 1. Hasil Uji Structural Equation Model
Full Model

e1
.46

e2
.46

e3
.57

e4
.52
Z1 Z2

X1
.68

X2
.67 .76

X3
.72

X4

.85
.92
Motivasi Berprestasi

.59
.77
Kinerja Mahasiswa

Penghargaan & Bantuan Pendidikan

Uji Model Chi-Square=46.937 Probability=.055 Cmin/DF=1.422 GFI=.920 AGFI=.866 TLI=.955 CFI=.967 RMSEA=.065 DF=33

.72 .51

.71 .51

.71 .50

.84 .71

.78 .61

.72 .51

X5

X6

X7

X8

X9

X10

e5

e6

e7

e8

e9

e10

Sumber: data primer yang diolah, (2011) Berdasarkan Gambar 1 berupa analisis full model dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi sebesar 0,55 menunjukkan bahwa hipotesis nol (H0) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara matriks kovarians sampel dengan matriks kovarians populasi yang diestimasi tidak dapat ditolak. Hasil tersebut menunjukkan diterimanya hipotesis nol (H0) atau model ini dapat diterima, yaitu terdapat dua konstruk yang berbeda dengan

90

AnalisisStrukturalPengaruhPenghargaandanBantuanPendidikan(Beasiswa)terhadap PeningkatanKinerjaMahasiswaMelaluiMotivasiBerprestasipada JurusanAdministrasiNiagaPoliteknikNegeriSemarang(YuliSudarso)

indikator-indikatornya. Selain pengujian berdasarkan nilai probability perlu juga diperkuat dengan nilai-nilai yang lain, seperti pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil Uji Full Model
Kriteria Chi-Square Probability GFI AGFI TLI CFI CMIN/DF RMSEA Cut of Value 2 dengan df : 33 ; p : 5 % = 47,399 > 0,05 > 0,90 > 0,90 > 0,95 > 0,95 < 2,00 < 0,08 Hasil 46,937 0,055 0,920 0,866 0,955 0,967 1,422 0,065 Evaluasi Baik Baik Baik Marginal Baik Baik Baik Baik

Sumber: data primer yang diolah, (2011) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 1 dapat ditunjukkan bahwa model memenuhi kriteria fit, hal ini ditandai dengan nilai dari hasil perhitungan memenuhi kriteria layak full model. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model penelitian ini, keseluruhan memenuhi kriteria model fit. Hasil regression weights analisis Struktural Equation Modeling bahwa setiap indikator pembentuk variabel laten harus menunjukkan hasil yang memenuhi kriteria yaitu nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih kecil dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Hasil tersebut, dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 2. Hasil Regression Weights Analysis Struktural Equation Modeling
Estimate Motivasi_Berprestasi <--Penghargaan &_Bantuan Pendidikan Penghargaan &_Bantuan Pendidikan Penghargaan &_Bantuan Pendidikan Penghargaan &_Bantuan Pendidikan Penghargaan &_Bantuan Pendidikan .694 1.123 1.000 .829 .927 .898 1.000 1.088 1.148 1.000 .836 .766 .102 .111 8.226 6.926 *** *** par_8 par_9 .170 .174 6.403 6.593 *** *** par_6 par_7 .139 .146 .149 5.967 6.335 6.036 *** *** *** par_3 par_4 par_5 S.E. .120 .191 C.R. 5.765 5.887 P *** *** Label par_1 par_2

Kinerja_Mahasiswa <--- Motivasi_Berprestasi X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 <--<--<--<---

<--- Motivasi_Berprestasi <--- Motivasi_Berprestasi <--- Motivasi_Berprestasi <--- Kinerja_Mahasiswa <--- Kinerja_Mahasiswa <--- Kinerja_Mahasiswa

Nilai p sebesar (***) nilainya lebih kecil dari 0.001 Sumber: data primer yang diolah, (2011)

RagamJurnalPengembanganHumanioraVol.12No.2,Agustus2012

91

Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan 2 hipotesis yang diajukan memiliki nilai CR di atas 1,96 dengan P lebih besar dari pada 0,05 dan nilai lambda atau loading factor yang lebih besar dari 0,5. Jadi dapat disimpulkan secara umum model yang dipakai dalam penelitian ini dapat diterima, dan semua hipotesis yang diajukan diterima, karena memenuhi loading factor. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan atas Hipotesis Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua hipotesis diterima. Selanjutnya dirumuskan kesimpulan penelitian terhadap dua hipotesis ini diuraikan sebagai berikut : 1. Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu, seperti riset Agarwal, (2010); KapusuzoLu, (2006); Norazuwa, et al (2010). Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa penghargaan dan bantuan pendidikan berpengaruh positip terhadap motivasi berprestasi adalah benar atau valid berdasarkan uji analisis data yang telah dilakukan. 2. Hipotesis yang dibangun dalam penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu, seperti Studi Ejere et al, (2010); Maneenetr, (2010). Penelitian ini berhasil menyimpulkan bahwa motivasi berprestasi berpengaruh positif terhadap kinerja mahasiswa adalah benar atau valid berdasarkan uji analisis data yang telah dilakukan. 5.2 Kesimpulan atas Masalah Penelitian Kesimpulan atas masalah penelitian didasarkan atas temuan permasalahan penelitian yang teridentifikasi dan tersusun pada sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari jawaban atas rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yaitu bagaimana meningkatkan kinerja mahasiswa khususnya pada Jurusan Administrasi Niaga sesuai dengan harapan. Hasil dari temuan penelitian ini berdasarkan hasil analisis data yang tergambar pada grafik analisis full model (Gambar 6.2) membuktikan dan memberi kesimpulan yaitu melalui penghargaan dan bantuan pendidikan akan dapat meningkat kinerja mahasiswa sesuai dengan harapan antara lain. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penghargaan dan bantuan pendidikan merupakan elemen yang paling penting dalam meningkatkan motivasi berprestasi. Hasil analisis data dapat ditunjukkan bahwa kemudahan dalam persyaratan (X3), merupakan indakator variabel yang dominan mempengaruhi terwujudnya motivasi berprestasi. Kemudahan dalam persyaratan (X3) dalam wujud penghargaan dan bantuan pendidikan yang dimiliki dan ditawarkan oleh Politeknik Negeri Semarang menjadi instrumen penting bagi peningkatan kinerja mahasiswa. 5.3 Implikasi Manajerial Hasil dari temuan penelitian dapat direkomendasikan beberapa implikasi kebijakan sesuai dengan prioritas yang dapat diberikan sebagai masukan bagi pihak manajemen. Berikut ini diuraikan beberapa saran alternatif yang bersifat strategis:

92

AnalisisStrukturalPengaruhPenghargaandanBantuanPendidikan(Beasiswa)terhadap PeningkatanKinerjaMahasiswaMelaluiMotivasiBerprestasipada JurusanAdministrasiNiagaPoliteknikNegeriSemarang(YuliSudarso)

1)

Penghargaan dan bantuan pendidikan (beasiswa). Persyaratan untuk mendapatkan beasiswa dipermudah, seperti cukup surat keterangan tidak mampu dari RT saja dan berprestasi dari ketua Jurusan dan dosen wali Frekuensi yang paling banyak diminta adalah setiap bulan dalam satu semester atau 6 kali, semacam uang saku yang setiap bulannya diterima oleh mahasiswa Besaran Rupiah yang diterima perlu ditambah lagi, sehingga tidak cukup hanya untuk membayar sebagian biaya SPP, namun juga seluruh biaya yang lain (jika ada) Target beasiswa diperuntukan pula mahasiswa yang ikuti mewakili Polines dalam berbagai kegiatan akademik, seni dan olah raga, meskipun IPK kurang memenuhi persyaratan Motivasi Berprestasi Perlunya adanya program internal pada Jurusan AN untuk memberikan bingkisan atau penghargaan bagi mahasiswa prestasi (IPK) tertinggi di setiap tingkatan dan prodi Perlunya adanya kebijakan positif dan negatif dalam pengawasan. Kebijakan positif merujuk pada reward kepada mahasiswa yang paling taat pada peraturan dan tata tertib Jurusan maupun Polines. Adanya kebijakan negatif pada mahasiswa dengan tujuan dimasa yang akan datang kejadian atau masalah serupa tidak terulang lagi baik oleh mahasiswa bersangkutan maupun mahasiswa lainnya Perlunya adanya monitoring aktivitas PMB yang baik, sehingga penangganan setiap pelanggaran maupun prestasi mahasiswa menjadi lebih responsif Kinerja Mahasiswa. Mahasiswa yang IPK-nya menurun setelah mendapat beasiswa, untuk ditinjau kembali pemberian beasiswanya Mahasiswa yang tingkat kehadiran kurang dari 75% secara kumulatif tidak mendapatkan rekomendasi untuk mendapatkan beasiswa, walaupun IPKnya memenuhi syarat Mahasiswa yang terlambat dalam mengumpulkan tugas misalnya laporan PKL, direkomendasikan tidak mendapatkan beasiswa

2)

3)

5.4 Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian Mendatang Keterbatasan penelitian yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian ini menghadapi kendala pada pengukuran motivasi berprestasi dimana pada penelitian ini faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi hanya ada satu yaitu variable penghargaan dan bantuan pendidikan. Model walaupun diterima dalam analisis full model, namun secara tahapan analisis dengan SEM, dilakukan tanpa mempergunakan analisis konfirmatori eksogen dan endogen. Agenda penelitian mendatang yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain, adalah: Penelitian ke depan perlu mengupayakan agar instrumen pengujian kesesuaian model penelitian dapat memenuhi setidak-tidaknya tahapan alat analisis dengan SEM, melalui penambahan variabel lain.

RagamJurnalPengembanganHumanioraVol.12No.2,Agustus2012

93

DAFTAR PUSTAKA Aggarwal, A.S (2010), Motivation and Executive Compensation The IUP Journal of Corporate Governance, Vol. IX, Nos. 1 & 28 2 p. 27-46. Agustina Asatuan dan Augusty Ferdinand (2004), Studi mengenai orientasi pengelolaan tenaga penjualan, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol. III, No. 1, hal. 1-22. Ejere, Emmanuel Iriemi (2010), A Note on Job Performance and Motivational Techniques, Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business, Vol 1, No 9, p. 177-192. Ferdinand, Augusty (2006), Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-model rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. ----------, (2006), Metode Penelitian Manajemen Edisi 2, Badan Penerbitan Universitas Diponegoro. Hafer, John C. and Thomas N. Martin (2006), Job Involvement or Affective Commitment: A Sensitivity Analysis Study of Apathetic Employee Mobility, Institute of Behavioral and Applied Management, p.1-19. Hee Byung Yu Grace and Dong-Jin Lee (2008) A Model of Quality of College Life (QCL) of Students in Korea, Soc Indic Res, Vol. 87, p. 269-285. Hunter, Gary L., (2004), Information overload: guidance for identifying when information becomes detrimental to sales force performance, Journal of Personal Selling and Sales Management, Vol. XXIV, No. 2, p. 91-100. KapusuzoLu, Fiaduman (2006) 360 Degree Appraisal of Classroom Management Applications in Pre-School Education Institutions EDAM, p. 453-459. Malhotra, Naresk K. (2005), "Riset pemasaran: pendekatan terapan", Jilid 1, Edisi keempat, Indeks, Jakarta. Maneenetr, Thirachaya (2010), Motivation And Working Behavior In Frontier Tourism Business Of Thailand-Laos, The International Business & Economics Research Journal Vol. 9, No. 4, p.105-112. Norazuwa, Mat., Norsiah Mat., and Ruslan Romli (2010), A Measurement Model of Lecturer s Personality for Public Higher Education Institution in Malaysia, Institute of Interdisciplinary Business Research, Vol. 2, No. 1, p. 432-447. Paparoidamis, Nicholas., (2005), Learning orientation and leadership quality, Management Decision, Vol. 43, No. 7/8, p. 1054-1063. Setiawan, Andi (2010), Pengukuran pengaruh learning smart dan learning hard bagi peningkatan kinerja mahasiswa, Admisi dan Bisnis, Vol.11, No. 2, hal. 155-161.

94

AnalisisStrukturalPengaruhPenghargaandanBantuanPendidikan(Beasiswa)terhadap PeningkatanKinerjaMahasiswaMelaluiMotivasiBerprestasipada JurusanAdministrasiNiagaPoliteknikNegeriSemarang(YuliSudarso)

You might also like