You are on page 1of 1

Dapatkan artikel dan informasi-informasi keislaman lainnya di http://hasmijaksel.wordpress.

com

IMAN BERCABANG DAN KUFUR PUN BERCABANG PULA.

Rasulullah –Shallallahu ‘alayhi wa Sallama– bersabda:

،4
ِ %ْ (ِ )
 ‫* ا‬
ِ+َ ‫ذَى‬.
َ ‫ ُ ا‬/
َ َ0‫َهَ ِإ‬2ْ‫ َوَأد‬،
ُ ‫ا‬
 ‫ ِاَ َ
ِإ‬
َ ‫ل‬
ُ َْ َُ
َ ْ ََ ً َ ْ 
ُ ‫ن‬
َ ْ 
ِ ‫!ٌ َو‬
ْ "ِ ْ‫ن َأو‬
َ ُْ ْ 
َ ‫!ٌ َو‬ ْ "ِ ‫ن‬ ُ َ$%ْ &
ِ َ‫ا‬
.‫ن‬ِ َ$%ْ &
ِ ْ‫* ا‬
َ 0ِ ٌ َ ْ 
ُ ‫َ ُء‬67
َ ْ ‫وَا‬
“Iman memiliki lebih dari 70 atau 60 cabang. Cabangnya yang paling utama adalah ucapan Lā Ilāha
Illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan halangan dari jalan. Sedangkan malu bagian dari
iman.” (HR. al-Bukhāriy No. 9 dan Muslim No. 57)

Ketika menjelaskan hadits di atas, Imam al-Khaththābiy –Rahimahullah– berkata1:

“Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa iman syar’i adalah suatu istilah yang memiliki cabang-cabang
dan bagian-bagiannya, ada yang lebih rendah dan ada pula yang lebih tinggi. Suatu istilah harus memiliki
keterikatan hubungan dengan sebagiannya, sebagaimana dengan keseluruhannya. Maka, hakekat
sesuatu mengharuskan adanya semua cabang dan bagian-bagiannya tersebut. Seperti shalat, maka ia
pun memiliki cabang-cabang dan bagian-bagiannya. Karena istilah (shalat) memang harus memiliki
keterikatan hubungan dengan sebagiannya, sebagaimana dengan keseluruhannya. Maka, hakekat
(shalat) mengharuskan adanya semua cabang dan bagian-bagiannya tersebut.”

Imam Ibnu al-Qayyim –Rahimahullah– berkata2:

“Iman adalah suatu pokok yang memiliki banyak cabang. Setiap cabang dinamakan iman. Shalat
misalnya, ia adalah iman, demikian pula zakat dan puasa. Perbuatan-perbuatan batin, seperti malu dan
tawakkal pun dinamakan iman. Di antara cabang-cabang iman tersebut, ada bagian yang apabila hilang
(tidak ada), maka hilanglah iman secara keseluruhan, seperti dua kalimat syahadat. Ada juga cabang
yang apabila hilang, maka kehilangannya tidak mengakibatkan hilangnya iman secara keseluruhan,
seperti “keengganan” untuk menyingkirkan gangguan dari tengah jalan. Di antara dua cabang tersebut
(syahadat dan menyingkirkan gangguan), masih ada juga cabang-cabang lainnya yang berbeda-beda
derajatnya. Sebagiannya ada yang lebih dekat ke cabang tertinggi, namun sebagian lainnya justru lebih
dekat ke cabang terendah. Demikian pula halnya dengan kekufuran, maka kekufuranpun memilki pokok
dan cabang-cabang. Seperti halnya cabang iman yang dinamakan sebagai iman, maka cabang kufur pun
juga dinamakan dengan kekufuran. Malu adalah salah satu cabang iman, maka tidak tahu malu adalah
cabang kekufuran. Jujur adalah cabang iman, maka dusta adalah cabang kekufuran.... Maka seluruh
perbuatan maksiat termasuk cabang-cabang kekufuran, seperti halnya seluruh bentuk ketaatan adalah
termasuk cabang iman.”

Sumber:

Lajnah Ilmiah Hasmi. “Iman Menurut Ahlus Sunnah Wal Jama’ah”. www.hasmi.org

1 Imam al-Khaththābiy, Ma`ālim as-Sunan Hāsyiyah Sunan Abī Dāwud (Himsh, 1388 H), 5/56.
2 ash-Shalāh wa Hukm Tārikihā, hal. 53. Lihat pula: Syarh ath-Thahāwiyyah, hal. 382.

You might also like