Professional Documents
Culture Documents
Sistem pengaliran fluida dari formasi hingga ke permukaan bumi secara sederhana adalah seperti yang ditayangkan pada berikut ini
Gas
P1 = Pr - Pwfs P3 = Pwf - Pwh P2 = Pwfs - Pwf P3 = Pwf - Pwh P4 = Pwh - Psep PT = Pr - Psep
= Loss in reservoir = Loss across completion = Loss in tubing = Loss in flowline = Total pressure loss
Pwf
Pwfs
Pr
Pe
Analisa sistem nodal adalah suatu sistem pendekatan dengan cara grafis guna optimisasi produksi sumur minyak dan gas, berdasarkan hasil evaluasi keseluruhan sistem produksi sumur dari dasar sumur hingga ke permukaan melalui pipa salur (flow line). Kegunaan analisa sistem nodal ini antara lain adalah : 1. Menentukan laju produksi sumur berdasarkan ukuran tubing yang dipergunakan. 2. Menentukan ukuran tubing yang sesuai dengan kemampuan produksi sumur (laju produksi optimal). 3. Menentukan ukuran jepitan (bean, choke) yang sesuai dengan kemampuan produksi sumur. 4. Menentukan ukuran panjang langkah (stroke length) dan kecepatan pemompaan pada sistem pompa angguk (sucker rod pump). Didalam penerapan analisa sistem nodal guna menentukan ke4 komponen diatas umumnya dilakuan dengan menggunakan kombinasi kurva IPR. Untuk proses analisa sistem nodal ini (lihat Gambar) dapat dilakukan dengan melalui 3 titik nodal, yaitu :
Titik nodal di dasar sumur : tujuannya untuk menentukan tekanan kepala sumur (Pwh) dengan menggunakan kurva pressure traverse aliran vertical. Titik nodal di kepala sumur : tujuannya untuk menentukan tekanan aliran dasar sumur (Pwf) dengan kurva pressure traverse aliran vertical atau tekanan separator (Psep) dengan kurva pressure traverse aliran horizontal. Titik nodal di separator : tujuannya untuk menentukan tekanan kepala sumur (Pwh) dengan kurva pressure traverse aliran horizontal.
Tubing+Flowline Curve
Pwh
Pf Pt
Psep
Pwf
Psep
Q = 900 bpd
3/2/2012
36
Pwh
Pf P t
Psep
Pwf
Pwh=Psep+Pf
Pwh=Pwf + Pt
Q = 900 bpd
3/2/2012
35
Pwh=Pwf - Pt
16/64
Q = 800 bpd
3/2/2012 Nodal System Analysis 37
Perbandingan gas cairan = 400 SCF/bbl Tekanan statik Perhitungan: 1. Pada kertas grafik kartesian, buat sistem koordinat dengan tekanan pada sumbu tegak dan laju produksi pada sumbu datar. Lihat Gambar 9. 2. Berdasarkan PI = 1.0 dan Ps = 2200 psi, hitung Pwf pada berbagai anggapan harga q, yaitu sebagai berikut: = 2200 psi
Pwf Ps
q PI
Pwf 2200
200 1 , psi
Untuk laju produksi yang lain di peroleh hasil seperti pada tabel berikut:
q
anggapan
3. Buat kurva IPR dengan memplot q vs Pwf dari tabel di langkah 2 4. Gunakan langkah kerja 3.1, untuk menentukan tekanan kepala sumur pada aliran mendatar.
q
anggapan
Catatan: Gunakan grafik pressure traverse aliran mendatar untuk diameter pipa = 2" GLR = 400 SCF/STB dan pada q anggapan. 5. Tentukan tekanan alir dasar sumur, berdasarkan tekanan kepala sumur dengan menggunakan langkah kerja 3.1. Gunakan grafik pressure traverse aliran tegak untuk diameter tubing 2 3/6", GLR = 400 SCF/STB, KA = 0 dan q anggapan. Hasil perhitungan adalah sebagai berikut:
q
anggapan
6. Plot q terhadap Pwf dari langkah 5, pada kertas grafik di Gambar 9. Kurva ini disebut kurva tubing intake. 7. Perpotongan antara kurva IPR dengan kurva tubing intake, menghasilkan laju produksi sebesar 900 bbl/hari 8. Laju produksi yang diperoleh = 900 bbl/hari.
2500
2000
Pwf , psia
500