You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi Negara berkembang. Diperkirakan angka kejadian retardasi mental berat sekitar 0,3% dari seluruh populasi dan hampir 3% mempunyai IQ dibawah 0.!ebagai sumber daya manusia tentunya mereka tidak bias diman"aatkan karena 0,#% dari anak$anak ini memerlukan perawatan, bimbingan serta pengawasan sepanjang hidupnya.%!waiman &', #()(*. +re,alensi retardasi mental sekitar # % dalam satu populasi. Di indonesia #$3 persen penduduknya menderita kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena retardasi metal kadang$ kadang tidak dikenali sampai anak$anak usia pertengahan dimana retardasinya masih dalam tara" ringan. Insiden tertinggi pada masa anak sekolah dengan pun-ak umur #0 sampai #. tahun. Retardasi mental mengenai #,/ kali lebih banyak pada laki$laki dibandingkan dengan perempuan. !ehingga retardasi mental masih merupakan dilema, sumber ke-emasan bagi keluarga dan masyarakat. Demikian pula dengan diagnosis, pengobatan dan pen-egahannya masih merupakan masalah yang tidak ke-il. 1.2 Tujuan #. 0ntuk mempelajari de"inisi tentang retardasi mental 1. 2empelajari "aktor$"aktor penyebab retasdasi mental 3. 2engetahu asuhan keperawatan pada klien retardasi mental

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Definisi Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang %subnormal* sejak masa perkembangan %sejak lahir atau sejak masa anak*. 3iasanya terdapat perkembangan mental yang kurang se-ara keseluruhan, tetapi gejala utama pada retardasi mental ialah intelegensi yang terbelakang atau keterbelakangan mental. Retardasi mental disebut juga oligo"renia %oligo 4 kurang atau sedikit dan "ren 4 jiwa* atau tuna mental. Retardasi mental dapat dide"inisikan sebagai keterbatasan dalam ke-erdasan yang mengganggu adaptasi normal terhadap lingkungan. Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak men-ukupi %567* Retardasi mental adalah suatu keadaan yang ditandai dengan "s. Intelektual berada dibawah normal, timbul pada masa perkembangan8dibawah usia #) tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial %D.!.283udiman 2, #((#*. 2.2 Eti l gi +enyebab kelainan mental ini adalah "aktor keturunan %genetik* atau tak jelas sebabnya %simpleks*. &eduanya disebut retardasi mental primer. !edangkan "aktor sekunder disebabkan oleh "aktor luar yang berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan atau anak$anak. !etar"asi #ental #enurut $en%e&a&n%a' %aitu ( 9kibat in"eksi atau intoksikasi. Dalam &elompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena kerusakan jaringan otak akibat in"eksi intrakranial, karena serum, obat atau :at toksik lainnya. 9kibat rudapaksa atau disebabkan "isik lain. Rudapaksa sebelum lahir serta juga trauma lain, seperti sinar ;, bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan dengan retardasi mental. Rudapaksa sesudah lahir tidak begitu sering mengakibatkan retardasi mental. 9kibat gangguan metabolisme, pertumbuhan atau gi:i. !emua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme %misalnya gangguan metabolime lemak, karbohidrat dan protein*, pertumbuhan atau gi:i termasuk dalam kelompok ini. <ernyata gangguan gi:i yang berat dan yang berlangsung lama sebelum umur . tahun sangat memepngaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. &eadaan dapat diperbaiki dengan memperbaiki gi:i sebelum umur = tahun, sesudah ini biarpun anak itu diberikan makanan bergi:i, intelegensi yang rendah itu sudah sukar ditingkatkan. 9kibat penyakit otak yang nyata %postnatal*. Dalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat neoplasma %tidak termasuk pertumbuhan sekunder karena rudapaksa atau peradangan* dan beberapa reaksi sel$sel otak yang nyata, tetapi yang belum diketahui betul etiologinya %diduga herediter*. Reaksi sel$sel otak ini dapat bersi"at degenerati", in"iltrati", radang, proli"erati", sklerotik atau reparati".

9kibat penyakit8pengaruh pranatal yang tidak jelas. &eadaan ini diketahui sudah ada sejak sebelum lahir, tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk anomali kranial primer dan de"ek kogenital yang tidak diketahui sebabnya. 9kibat kelainan kromosom. &elainan kromosom mungkin terdapat dalam jumlah atau dalam bentuknya. 6al ini men-akup jumlah terbesar dari penyebab geneti- dan paling sering adalah trisomi yang melibatkan kromosom tambahan, misalnya . dibandingkan keadaan normal sebesar .=. &elainan kromosom seks, seperti sindroma &line"eker %>>?*, sindroma <urner dan berbagai mosai-, dapat juga berkaitan dengan retardasi mental. 9kibat prematuritas. &elompok ini termasuk retardasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari 1/00 gram atau dengan masa hamil kurang dari 3) minggu serta tidak terdapat sebab$sebab lain seperti dalam sub kategori sebelum ini. 9kibat gangguan jiwa yang berat. 0ntuk membuat diagnosa ini harus jelas telah terjadi gangguan jiwa yang berat itu dan tidak terdapat tanda$tanda patologi otak. 9kibat depri,asi psikososial. Retardasi mental dapat disebabkan oleh "akor @ "aktor biomedik maupun sosiobudaya. 2.) *anifestasi klinis Retardasi mental bukanlah suatu penyakit walaupun retardasi mental merupakan hasil dari proses patologik di dalam otak yang memberikan gambaran keterbatasan terhadap intelektual dan "ungsi adapti". Retardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan "isik lainnya. 6asil bagi intelegensi %IQ 4 AIntelligen-e QuotientB* bukanlah merupakan satusatunya patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat ringannya retardasi mental. !ebagai kriteria dapat dipakai juga kemampuan untuk dididik atau dilatih dan kemampuan sosial atau kerja. <ingkatannya mulai dari tara" ringan, sedang sampai berat, dan sangat berat. Klasifikasi retar"asi #ental #enurut DS*+I,+T! %aitu ( #. Retardasi mental berat sekali IQ dibawah 10 atau 1/. !ekitar # sampai 1 % dari orang yang terkena retardasi mental. 1. Retardasi mental berat IQ sekitar 10$1/ sampai 3/$.0. !ebanyak . % dari orang yang terkena retardasi mental. 3. Retardasi mental sedang IQ sekitar 3/$.0 sampai /0$//. !ekitar #0 % dari orang yang terkena retardasi mental. .. Retardasi mental ringan IQ sekitar /0$// sampai 0. !ekitar )/ % dari orang yang terkena retardasi mental. +ada umunya anak$anak dengan retardasi mental ringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah.

<ingkat

&isaran IQ

&emampuan 0sia +rasekolah %sejak lahir$/ tahun* 3isa membangun kemampuan sosial C komunikasi &oordinasi otot sedikit terganggu !eringkali tidak terdiagnosis 3isa berbi-ara C belajar berkomunikasi

&emampuan 0sia !ekolah %=$10 tahun* 3isa mempelajari pelajaran kelas = pada akhir usia belasan tahun 3isa dibimbing ke arah pergaulan sosial 3isa dididik 3isa mempelajari beberapa kemampuan sosial C pekerjaan 3isa belajar bepergian sendiri di tempat$tempat yg dikenalnya dengan baik

&emampuan Dewasa %1# tahun keatas*

2asa

Ringan

/1$=)

3iasanya bisa men-apai kemampuan kerja C bersosialisasi yg -ukup, tetapi ketika mengalami stres sosial ataupun ekonomi, memerlukan bantuan

3isa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan melakukan pekerjaan yg tidak terlatih atau semi terlatih dibawah pengawasan 2emerlukan pengawasan C bimbingan ketika mengalami stres sosial maupun ekonomi yg ringan

2oderat

3=$/#

&esadaran sosial kurang

&oordinasi otot -ukup 3erat 10$3/ 3isa mengu-apkan beberapa kata 2ampu mempelajari kemampuan untuk menolong diri sendiri 3isa berbi-ara atau belajar berkomunikasi 3isa mempelajari kebiasaan hidup sehat yg sederhana 3isa memelihara diri sendiri dibawah pengawasan Dapat melakukan beberapa kemampuan perlindungan diri dalam lingkungan yg terkendali

<idak memiliki kemampuan ekspresi" atau hanya sedikit &oordinasi otot jelek !angat terbelakang 2emiliki beberapa koordinasi otot &emungkinan tidak dapat berjalan atau berbi-ara 2emiliki beberapa koordinasi otot C berbi-ara

!angat berat

#( atau kurang

&oordinasi ototnya sedikit sekali 2ungkin memerlukan perawatan khusus

3isa merawat diri tetapi sangat terbatas

2emerlukan perawatan khusu

BAB III

ASUHAN KEPE!A-ATAN
).1 Pengkajian 9. <anda dan gejala D 2engenali sindrom seperti adanya D5 atau mikrosepali 9danya kegagalan perkembangan yang merupakan indikator D R2 seperti anak R2 berat biasanya mengalami kegagalan perkembangan pada tahun pertama kehidupannya, terutama psikomotorE R2 sedang memperlihatkan penundaan pada kemampuan bahasa dan bi-ara, dengan kemampuan motorik normal$lambat, biasanya terjadi pada usia 1$3 tahunE R2 ringan biasanya terjadi pada usia sekolah dengan memperlihatkan kegagalan anak untuk men-apai kinerja yang diharapkan. Fangguan neurologis yang progresi" <ingkatan8klasi"ikasi R2 %9+9 dan &aplanE !ado-k dan Frebb, #((.* 1. Ringan ( IQ 52-69; umur mental 8-12 tahun) &arakteristik D a. 0sia presekolah tidak tampak sebagai anak R2, tetapi terlambat dalam kemampuan berjalan, bi-ara , makan sendiri, dll b. 0sia sekolah, dpt melakukan ketrampilan, memba-a dan aritmatik denganpendidik khusus, diarahkan pada kemampuan akti,itas sosial. -. 0sia dewasa, melakukan ketrampilan sosial dan ,okasional, diperbolehkan menikah tidak dianjurkan memiliki anak. &etrampilan psikomotor tidak berpengaruh ke-uali koordinasi. 2. Sedang ( IQ 35- 40 hingga 50 - 55; umur mental 3 - tahun) &arakteristik D a. 0sia presekolah, kelambatan terlihat pada perkembangan motorik, terutama bi-ara, respon saat belajar dan perawatan diri. b. 0sia sekolah, dapat mempelajari komunikasi sederhana, dasar kesehatan, perilaku aman, serta ketrampilan mulai sederhana, <idak ada kemampuan memba-a dan berhitung. -. 0sia dewasa, melakukan akti,itas latihan tertentu, berpartisipasi dlm rekreasi, dapat melakukan perjalanan sendiri ke tempat yang dikenal, tidak bisa membiayai sendiri. 3. !erat ( IQ 20-25 ".d. 35-40; umur mental # 3 tahun) &arakteristik D a. 0sia prasekolah kelambatan nyata pada perkembangan motorik, kemampuan komunikasi sedikit bahkan tidak ada, bisa berespon dalam perawatan diri tingkat dasar seperti makan. b. 0sia sekolah, gangguan spesi"ik dalam kemampuan berjalan, memahami sejumlah komunikasi8berespon, membantu bila dilatih sistematis. -. 0sia dewasa, melakukan kegiatan rutin dan akti,itas berulang, perlu arahan berkelanjutan dan protekti" lingkungan, kemampuan bi-ara minimal, meggunakan gerak tubuh. 4. Sangat !erat ( IQ di$a%ah 20-25; umur mental "e&erti $a'i) &arakteristik D a. 0sia prasekolah retardasi men-olok, "ungsi !ensorimotor minimal, butuh perawatan total. b. 0sia sekolah, kelambatan nyata di semua area perkembangan, memperlihatkan respon emosional dasar, ketrampilan latihan kaki, tangan dan rahang. 3utuh pengawas pribadi. 0sia mental bayi muda.

-. 0sia dewasa, mungkin bisa berjalan, butuh perawatan total, biasanya diikuti dengan kelainan "isik. 3. +emeriksaan "isik D &epala D 2ikro8makrosepali, plagiosepali %btk kepala tdk simetris* Rambut D +usar ganda, rambut jarang8tdk ada, halus, mudah putus dan -epat berubah 2ata D mikro"talmia, juling, nistagmus, dll 6idung D jembatan8punggung hidung mendatar, ukuran ke-il, -uping melengkung ke atas, dll 2ulut D bentuk AGB yang terbalik dari bibir atas, langit$langit lebar8melengkung tinggi Feligi D odontogenesis yang tdk normal <elinga D keduanya letak rendahE dll 2uka D panjang "iltrum yang bertambah, hipoplasia Heher D pendekE tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna <angan D jari pendek dan tegap atau panjang ke-il merun-ing, ibujari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll Dada C 9bdomen D tdp beberapa putting, bun-it, dll Fenitalia D mikropenis, testis tidak turun, dll &aki D jari kaki saling tumpang tindih, panjang C tegap8panjang ke-il merun-ing diujungnya, lebar, besar, gemuk

I. +emeriksaan penunjang +emeriksaan kromosom +emeriksaan urin, serum atau titer ,irus <est diagnostik spt D JJF, I< !-an untuk identi"ikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan. ).2 Diagn sa Fangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d kelainan "ungsi kogniti" Fangguan komunikasi ,erbal b.d kelainan "ungsi kogniti" Risiko -edera b.d. perilaku agresi"8ketidakseimbangan mobilitas "isik Fangguan interaksi sosial b.d. kesulitan bi-ara 8kesulitan adaptasi sosial Fangguan proses keluarga b.d. memiliki anak R2 De"isit perawatan diri b.d. perubahan mobilitas "isik8kurangnya kematangan perkembangan

).) Inter.ensi &aji "aktor penyebab gangguan perkembangan anak Identi"ikasi dan gunakan sumber pendidikan untuk mem"asilitasi perkembangan anak yang optimal. 3erikan perawatan yang konsisten

<ingkatkan komunikasi ,erbal dan stimulasi taktil 3erikan intruksi berulang dan sederhana 3erikan rein"or-ement positi" atas hasil yang di-apai anak Dorong anak melakukan perawatan sendiri 2anajemen perilaku anak yang sulit Dorong anak melakukan sosialisasi dengan kelompok Iiptakan lingkungan yang aman

)./ I#$le#entasi +endidikan +ada 7rangtua D +erkembangan anak untuk tiap tahap usia Dukung keterlibatan orangtua dalam perawatan anak 3imbingan antisipasi dan manajemen menghadapi perilaku anak yang sulit In"ormasikan sarana pendidikan yang ada dan kelompok, dll ).0 E.aluasi 9nak ber"ungsi optimal sesuai tingkatannya &eluarga dan anak mampu menggunakan koping thd tantangan karena adanya ketidakmampuan &eluarga mampu mendapatkan sumber$sumber sarana komunitas

BAB I, PENUTUP
/.1 Kesi#$ulan Retardasi mental dapat dide"inisikan sebagai keterbatasan dalam ke-erdasan yang mengganggu adaptasi normal terhadap lingkungan. Retardasi mental menurut penyebabnya, yaitu akibat in"eksi, ruda paksa, gangguan metabolisme, penyakit otak post natal, gangguan gi:i yang berat dan berlangsung lama sebelum umur . tahun, pengaruh penyakit pra natal yang tidak jelas, kelainan kromosom, prematuritas, gangguan jiwa berat, depri"asi psikososial.

You might also like